H A R Y A T M O K O DOMINASI PENUH MUSLIHAT AKAR KEKERASAN DAN DISKRIMINASI
Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49 Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/ atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagai dimaksud pada Ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Akar Kekerasan dan Diskriminasi Haryatmoko Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
DOMINASI PENUH MUSLIHAT Akar Kekerasan dan Diskriminasi Haryatmoko GM. 20401100098 Desain sampul: Agus Purwanto Perwajahan Isi: Fitri Yuniar Copyright 2010 Penerbit Gramedia Pustaka Utama Kompas Gramedia Building Unit I, Lt. 4-5 Jl. Palmerah Barat No. 29-37, Jakarta 10270 Anggota IKAPI, Jakarta 2010. Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit. ISBN: 978 979 22 5881 3 Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung jawab Percetakan
DAFTAR ISI PRAKATA ix BAB I GAGASAN-GAGASAN PEMBUKA SELUBUNG DOMINASI 1 1.1. Friedrich Nietzsche Menggugat Pembatasan oleh Model Kebenaran 5 1.2. Michel Foucault Membuka Kedok Pengetahuan, Kekuasaan, dan Kebenaran 8 1.3. Pierre Bourdieu Menyingkap Mekanisme Kekerasan Simbolis 13 1.4. Jean Baudrillard Membongkar Manipulasi Tanda 19 1.5. Jürgen Habermas: Waspada terhadap Rasionalitas Instrumental 25 1.6. Jacques Derrida Mendekonstruksi Rezim Kepastian dan Dogmatisme 28 1.7. Mempertajam Sense of Reality 38 BAB II DOMINASI KEJAHATAN POLITIK: MITOS, INGATAN SOSIAL, DAN IMAJINASI 43 2.1. Kejahatan Moral Menurut Ricoeur 44 2.2. Mitos dan Eksterioritas Kejahatan 46 2.3. Kejahatan Politik 50 2.4. Dominasi Terhadap Ingatan Sosial 52
vi DOMINASI PENUH MUSLIHAT Akar Kekerasan dan Diskriminasi 2.5. Identitas Bangsa dan Ingatan Sosial 54 2.6. Kejahatan Struktural dan Korupsi 60 2.7. Kebohongan sebagai Imajinasi Politik 66 2.8. Politik Kebudayaan: Mencegah Pelembagaan Diskriminasi 69 2.9. Ketika Imajinasi Melampaui Pembatasan Moral 73 BAB III DOMINASI AGAMA: DARI IMAJINER SOSIAL KE DISKRIMINASI DAN KEKERASAN 81 3.1. Ideologi, Identitas, dan Tradisi Kekerasan 82 3.2. Mekanisme Ideologi dan Strukturisasi Tindakan Sosial 88 3.3. Radikalisme dan Landasan Imajiner Sosial 94 3.4. Agama: Situs Kekuasaan-Pengetahuan-Kebenaran 99 3.5. Pluralitas Agama: Syarat Kemungkinan Etika 102 3.6. Tugas Agama untuk Melahirkan Karya Seni? 105 3.7. Visi Etika Religius: Pengakuan akan Keterbatasan 108 3.8. Multikulturalisme dan Landasan Etika 111 3.9. Kekhasan Agama dan Etika-Altruis Levinas 115 3.10. Identitas Naratif Bangsa 121 BAB IV DOMINASI WACANA: MEMBAWA KE KEKERASAN SIMBOLIK DALAM HUBUNGAN GENDER 127 4.1. Dominasi Simbolis Melalui Wacana 128 4.2. Pendidikan Istri : Ilustrasi Dominasi Wacana 132 4.3. Hukum Represif, Perempuan Menjadi Korban 137 4.4. Paternalisme Negara dan Polisi Moral 142 4.5. Upaya Membuka Ruang Publik bagi Perempuan 149 4.6. Akses ke Media: Tantangan Kepemimpinan Perempuan 151 4.7. Melemahnya Daya Tarik Komunikasi Politik 156 4.8. Perempuan dalam Mempengaruhi Persepsi Masyarakat 158 4.9. Jurnalisme Populis: Kesempatan bagi Pencitraan Pemimpin Perempuan? 159
Daftar Isi vii BAB V DOMINASI SIMBOLIS DALAM SISTEM PENDIDIKAN 163 5.1. Perubahan Habitus dan Masalah Pendidikan 164 5.2. Habitus Bahasa dan Kekuasaan Simbolik 171 5.3. Mitos Kesempatan Sama dan Reproduksi Kesenjangan Sosial 173 5.4. Latar Belakang Sosial Menentukan Berhasil/Gagal di Sekolah 182 5.5. Sekolah: Arena Perjuangan Sosial 187 5.6. Meningkatkan Keberhasilan Melalui Wilayah Pendidikan Prioritas 190 5.7. Filsafat Pendidikan dan Tiga Lapis Masalah Pendidikan 192 5.8. Empat Tujuan Pendidikan 196 5.8.1. Kompetensi: Perolehan Pengetahuan dan Ketrampilan 197 5.8.2. Orientasi Humanistik 200 5.8.3. Menjawab Tantangan Sosial, Ekonomi dan Keadilan 204 5.8.4. Kemajuan Ilmu Pengetahuan itu sendiri 208 BAB VI DOMINASI EKONOMI DAN DEMISTIFIKASI DEMOKRASI 215 6.1. Ekonomi sebagai Struktur Pemaknaan Utama 216 6.2. Masyarakat Konsumeris dan Politik 218 6.3. Institusi Politik-Ekonomi dan Masalah Korupsi 221 6.4. Legitimasi Politik Citra 227 6.5. Jajak Pendapat Mengarahkan Opini Publik 230 6.6. Mengkritisi Dominasi Wacana Ekonomi 233 6.7. Rasionalitas Sarana, Teknokrasi dan Demokrasi 237 6.8. Demistifikasi Demokrasi 241 6.9. Demistifikasi Perwakilan dalam Demokrasi 244 BAB VII DOMINASI UANG MENJEBAK MASUK KE KONSUMERISME DAN BUDAYA URGENSI 253 7.1. Logika Waktu Pendek dan Media 254 7.2. Psikologi Kolektif Masyarakat Hipermodern 257 7.3. Hipermodernisme: Radikalisasi Modernitas 262 7.4. Budaya Urgensi dan Takut Komitmen 263
viii DOMINASI PENUH MUSLIHAT Akar Kekerasan dan Diskriminasi 7.5. Aktivisme Mengosongkan Makna 267 7.6. Logika Mode: Rayuan Mengganti Norma 270 7.7. Dua Tipe Kepribadian Ekstrim 275 7.8. Konsumerisme dan Dominasi Tanda 277 7.9. Konsumsi Menggerakkan Mekanisme Ideologi 282 DAFTAR PUSTAKA 285 TENTANG PENULIS 295