P 19 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Teori Peluang Berbasis RME Untuk Meningkatkan Pemahaman, Penalaran, Dan Komunikasi Matematik Siswa SLTA

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN B. B.3 Hasil Pengisian Lembar Penilaian LKS oleh Guru. B.4 Hasil Pengisian Lembar Penilaian RPP

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : Qomaria Amanah Mahasiswa S1 Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENGAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN PMR BERBANTUAN CD INTERAKTIF PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL KELAS VII

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN PERBANDINGAN DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERORIENTASI PADA PENDEKATAN REALISTICSMATHEMATICS EDUCATION

PELATIHAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA MENGACU PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) BAGI GURU-GURU SMP DI YOGYAKARTA

Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Mendukung Kemampuan Literasi Matematika Siswa Kelas VIII

BAB III METODE PENELITIAN

Kelas/ Semester : XI/4 Pertemuan ke : : 4 x 45 menit ( 2x pertemuan) Standar kompetensi : Memecahkan masalah dengan konsep teori

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras

BAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup suatu bangsa. Menurut

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI FUNGSI KUADRAT BERBASIS RME UNTUK SISWA SMA/MA

SIKLUS KEDUA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK

PENERAPAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII-H SMP NEGERI 7 MALANG

PENINGKATAN PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL REACT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK MATERI DIMENSI TIGA KELAS X

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG

KIAT MEMBIMBING SKRIPSI MAHASISWA 1 Oleh: Rahmah Johar 2

PENGEMBANGAN MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUM LIMAS YANG SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK PMRI DI KELAS VIII SMP NEGERI 4 PALEMBANG

LINTASAN BELAJAR UNTUK MEMBELAJARKAN MATERI SISTEM PERSAMAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) DENGAN DENGAN PENDEKATAN PMR UNTUK SISWA KELAS VIII

BAB III METODE PENELITIAN

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Matematika Realistik Di Sekolah Menengah Pertama

LEMBAR KERJA SISWA PADA MATERI HIMPUNAN BERBASIS PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK SISWA SMP/MTs

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP OPERASI BENTUK ALJABAR

INTERAKSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PMRI. Makalah dipresentasikan pada. Pelatihan PMRI untuk Guru-Guru SD di Kecamatan Depok dalam rangka

Pengembangan Bahan Ajar Dimensi Tiga Menggunakan Pendekatan Open-Ended di Kelas VIII MTs

BAB V PEMBAHASAN. 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) langkah-langkah pembelajaran, waktu, perangkat pembelajaran, metode

Randi Pratama Murtikusuma 1* Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Jember

ABSTRAK DAN OUTLINE EXECUTIVE SUMMARY HIBAH BERSAING

Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada Materi Lingkaran untuk Siswa Kelas VIII SMP

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK MENUJU ACEH MADANI (MODEL PM-RAHMA) Rahmah Johar 1

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN PENDEKATAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK

MAKALAH. Oleh: R. Rosnawati, dkk

PENGEMBANGAN INSTRUMEN KETERAMPILAN MELUKIS SUDUT UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) SKRIPSI

DEVELOPMENT MATHEMATICS LEARNING INSTRUMENT THROUGH APPROACH REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION ON MATTER OF BUILD FLAT QUADRILATERAL FOR SMP/MTs

PENGEMBANGAN PERANGKAT PAKEM-PLUS DI SD MENUJU PENDIDIKAN ACEH BERMUTU. Oleh: Rahmah Johar, Yusri Yusuf, Suid, dan Sardinah.

PENANAMAN NORMA-NORMA SOSIAL MELALUI INTERAKSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN PMRI DI SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN PERANGKAT LEMBAR KERJA SISWA DENGANMENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADAMATERI TRANSFORMASI SISWA KELAS VII SMP

BAB III METODE PENELITIAN. muncul dalam proses belajar mengajar di kelas pada saat penerapan model

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: PENGGUNAAN ICEBERG DALAM PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni

PROSIDING ISBN :

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN RENDANG

USAHA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI AKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENUMBUHKEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA

Jurnal EDUCATIO Jurnal Pendidikan Indonesia

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK BAGI SISWA SMP KELAS VII DENGAN SETING MODEL KOOPERATIF MURDER

P 30 PENJUMLAHAN BILANGAN DESIMAL MELALUI PERMAINAN RODA DESIMAL

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berpikir dan kemampuan dalam memecahkan masalah, terutama dalam

ARTIKEL TESIS OLEH I PUTU PASEK SURYAWAN NIM

Kata Kunci : Pendekatan Rigorous Mathematical Thinking (RMT), Mediated Learning Experience (MLE), Peralatan psikologis, fungsi kognitif.

Pembelajaran Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers Melalui Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam menguasai pelajaran matematika. Belajar matematika berarti. bermanfaat jika konsep dasarnya tidak dipahami.

III.A.1.b.3).(4) ARTIKEL JKPM Vol 2 No 2 September 2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematik dan selfefficacy

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina

BAB I. Matematika dan perkembangan teknologi serta informasi tidak dapat dipisahkan.

PENGGUNAAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS X

MEDIA SMART DIAGRAM VENN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIMPUNAN

P 32 MODEL DISAIN DIDAKTIS PEMBAGIAN PECAHAN BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran merupakan aktivitas yang sistematis dan sistemik terdiri atas banyak

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PMR PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII SMPN 2 KEPOHBARU BOJONEGORO

P 6 Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe Think Talk Write Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Koneksi Matematis

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan secara formal, tepat dan akurat sehingga tidak memungkinkan

LEMBAR PERSETUJUAN PENERAPAN PENDEKATAN PMRI PADA MATERI PERSEGI DAN PERSEGIPANJANG DI KELAS III MI PSM AL AMIN SUMBERAGUNG NGAWI SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) KELAS VIII SMP NEGERI 1 BILUHU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

Siti Chotimah Pendidikan Matematika, STKIP Siliwangi Bandung

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan dan saran sebagai berikut. menerapkan model pengembangan ADDIE.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

PENGEMBANGAN STUDENT GUIDE BERCIRIKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK MATERI SEGIEMPAT KELAS VII SMPN 1 BATU

PROSIDING ISBN :

Kata Kunci: Pendidikan Matematika Realistik, Hasil Belajar Matematis

MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN RELASIONAL SISWA MENGENAI LUAS BANGUN DATAR SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI

KAJIAN FILOSOFIS EDUKATIF PENDEKATAN PEMBELAJARAN RME (REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION) DI INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII SMP

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI LESSON STUDY PADA PENJUMLAHAN PECAHAN DI KELAS IV SDN LAMSAYEUN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dikembangkan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengembangan modul himpunan dengan pendekatan Pendidikan

P 9 Pembelajaran Matematika Realistik Pada Materi Persamaan Linear Satu Variabel Di SMP Kelas Vii

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH DOSEN PEMULA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK DAN SELF EFFICACY

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

Key Word: Student Activity sheet, realistic, Equality and inequality.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement,

BAB I PENDAHULUAN. Kreativitas merupakan suatu hal yang kurang diperhatikan dalam

P 72 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR)

DESAIN PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN BILANGAN 1-29 BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SD NEGERI 117 PALEMBANG

DEVELOP MATHEMATICS LEARNING INSTRUMENTS WITH APPROACH REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) ON PLANE OF TRIANGLE FOR 7 th GRADE SMP/ MTs

P - 64 KEMAMPUAN SPASIAL SISWA MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA DENGAN MEDIA GEOGEBRA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PMRI PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII

Transkripsi:

P 19 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Teori Peluang Berbasis RME Untuk Meningkatkan Pemahaman, Penalaran, Dan Komunikasi Matematik Siswa SLTA Oleh : Ervin Azhar UHAMKA Jakarta Prof. H. Yaya S. Kusumah, Ph.D UPI Bandung Abstrak Perangkat pembelajaran adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran teori peluang berbasis RME perangkat pembelajaran yang perlu dipersiapkan meliputi Bahan Ajar berupa kumpulan LKS dan RPP. Pengembangan Perangkat Pembelajaran ini memperhatikan filosofi, ketiga prinsip, dan kelima karakteristik RME. Pengembangan perangkat pembelajaran ini mengacu pada model pengembangan bahan ajar umum dari Tjeerd Plomp (1997) yang terdiri dari beberapa fase yaitu (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) realisasi, serta (4) fase tes, evaluasi, dan revisi. Pada fase ke-1 peneliti menganalisis kurikulum dan berdiskusi dengan para guru untuk memperoleh gambaran tentang apa yang realistik bagi siswa SLTA terkait dengan materi ini. Pada fase ke-2 peneliti merancang Bahan Ajar dan RPP yang sesuai dengan philossofi, prinsip, dan karakteristik RME untuk Materi Teori Peluang. Pada fase ke-3 diadakan evaluasi terhadap rancangan Bahan Ajar dan RPP yang didesain oleh peneliti. Fase terakhir adalah fase uji coba. Uji coba pertama dilakukan di SMA Sejahtera Depok dari tanggal 15 Juli -26 Agustus 2011, berdasarkan interaksi yang terekam dalam video, ternyata RPP sudah layak dipakai, sedangkan Bahan Ajar perlu sedikit revisi. Pada uji coba kedua di MAN 2 Jakarta dari tanggal 12 September 10 Oktober 2011. Dari hasil uji coba ini ternyata Perangkat Pembelajaran yang meliputi Bahan Ajar dan RPP sudah layak pakai. Kata kunci : Perangkat Pembelajaran, Teori Peluang, RME. PENDAHULUAN Latar Belakang Kemampuan siswa menyelesaikan masalah materi peluang merupakan hal yang perlu dikuasai siswa SLTA sebagai prasarat materi statistik yang sangat banyak digunakan dalam merancang penelitian dan mengolah data hasil penelitian dari berbagai cabang ilmu. Menurut para Guru Matematika SLTA yang mengikuti PLPG tahun 2009 Rayon 037 dan Rayon 035 yang berasal dari Prop. DKI Jakarta dan beberapa Daerah Tingkat II di Jawa Barat (Kab.Bogor, Kota Bogor, Kab.Sukabumi, dan Kota Sukabumi), materi yang paling sulit bagi para siswa mereka adalah kaidah pencacahan yang merupakan subpokok bahasan materi peluang. Jika di daerah DKI dan Jawa Barat yang dari segi fasilitas pendidikan sudah lebih maju dari daerah lainnya, tentu tidak tertutup kemungkinan kesulitan juga dirasakan di daerah Indonesia lainnya. Kesulitan tentang materi kaidah pencacahan tidak hanya dirasakan di Indonesia tetapi juga di negara maju. Hal ini dapat dilihat dalam penelitian Pratt (2000:612-621) yang berjudul Making Makalah dipresentasikan dalam dengan tema Matematika dan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran pada tanggal 3 Desember 2011 di Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

Sense of The Total of Two Dice, dan penelitian Abrahamson (2006: 1-7) yang berjudul The Odds of Understanding The Law of Large Number. Penelitian Pratt menceritakan kesulian siswa menentukan banyak cara muncul sebuah bilangan bilangan dari jumlah mata dua dadu yang dilempar, sedangkan penelitian Abrahamson menceritakan kesulitan siswa memahami konsep kombinasi. Kedua penelitian ini terkait dengan kemampuan pemahaman, penalaran, dan komunikasi matematik untuk materi Kaidah Pencacahan yang merupakan subpokok bahasan peluang. Untuk mengatasi hal ini, pendekatan realistik atau yang dikenal dengan Realistic Mathematics Education (RME) menawarkan solusi. RME adalah pendekatan pembelajaran matematika dari hal yang ril bagi siswa. Pendekatan ini pertama kali dikembangkan tahun 1971 oleh Institut Freudenthal di Negeri Belanda, berdasarkan pandangan Freudenthal yang menyatakan mathematics as a human activity (dalam Gravemeijer: 1995). Pembelajaran dengan RME telah berhasil meningkatkan hasil belajar pada beberapa SD dan SMP di Indonesia, ini dapat dilihat dalam penelitian Fauzan (2002), Team PMRI Bandung (2003), Armanto (2003), Saragih (2007). Hal yang sama juga terjadi di Turki, Uzel (2005) dan di Inggris, lihat Dosen Manchester Metropolitan University (2007). Namun apakah pendekatan realistik dapat juga meningkatkan kemampuan pemahaman, penalaran, dan komunikasi matematik materi peluang siswa di SLTA masih perlu dipertanyakan. Untuk melaksanakan pembelajaran teori peluang berbasis RME, perlu terlebih dahulu disiapkan perangkat pembelajaran teori peluang yang berbasis RME yang saat ini belum ada yang terpublikasi secara luas di Jabotabek. Oleh karena itu perlu dikembangkan perangkat pembelajaran materi peluang berbasis RME untuk digunakan dalam upaya meningkatkan kemampuan pemahaman, penalaran, dan komunikasi matematik siswa SLTA. Perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan meliputi bahan ajar siswa berupa kumpulan lembar kerja siswa, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kedua hal tersebut di sesuaikan dengan filosofi, ketiga prinsip, dan kelima karakteristik RME. Rumusan Masalah Yogyakarta, 3 Desember 2011 MP - 214

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, masalah yang diteliti berfokus pada bagaimana mengembangkan perangkat pembelajaran teori peluang berbasis RME untuk meningkatkan pemahaman, penalaran, dan komunikasi matematik siswa SLTA. Proses pengembangan perangkat pembelajaran ini mengacu pada filosofi, ketiga prinsip, dan kelima karakteristik RME. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas penelitian ini mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berbasis RME untuk level SLTA yang belum ada terpublikasi secara luas di Jakarta. Penelitian dengan maksud mengembangkan bahan ajar teori peluang berbasis RME yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman, penalaran dan komunikasi matematik siswa SLTA. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan khusus tersebut beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu: 1. bagi siswa, dapat meningkatkan kemampuan pemahaman, penalaran, dan komunikasi matematika terutama untuk materi peluang; 2. bagi guru, mendapatkan perangkat pembelajaran teori peluang berbasis RME sebagai bahan untuk meningkatkan pemahaman, penalaran, dan komunikasi matematik siswa; 3. bagi peneliti, sebagai bagian pengembangan perangkat pembelajran berbasis RME yang masih langka di SLTA; dan 4. pengembang pendidikan di Indonesia, sebagai salah satu inovasi pembelajaran. METODE PENELITIAN Prosedur Penelitian Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang produk berupa perangkat pembelajaran teori peluang berbasis RME yang akan digunakan untuk meneliti peningkatan pemahaman, penalaran, dan komunikasi matematik siswa SLTA dengan pendekatan RME. Terdapat 3 perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu buku ajar siswa berupa kumpulan Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di kelas. Pengembangan perangkat pembelajaran ini mengacu pada model pengembangan bahan ajar umum dari Tjeerd Plomp (1997) yang terdiri dari beberapa Yogyakarta, 3 Desember 2011 MP - 215

fase yaitu (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) realisasi, serta (4) fase tes, evaluasi, dan revisi. Adapun perincian dari keempat fase tersebut akan diuraikan sebagai berikut. 1. Fase investigasi awal Dalam fase ini peneliti menganalisis kurikulum, berdiskusi dengan para guru matematika untuk menentukan bahan ajar yang seperti apa yang realistik bagi siswa mereka. Selain itu peneliti juga meminta masukan dari siswa lewat wawancara secara langsung atau tidak langsung (melalui guru mereka). 2. Fase desain Dalam fase ini peneliti membuat perangkat pembelajaran dan instrumen yang digunakan untuk mengukur efektivitas perangkat pembelajaran. Perangkat permbelajaran melitputi buku ajar siswa berupa kumpulan Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di kelas. Sedangkan instrumen yang digunakan adalah Lembar Validasi dan Lembar Observasi. 3. Fase realisasi Dalam fase ini tersusun perangkat pembelajaran teori peluang berbasis RME yang selanjutnya di sebut prototipe 1. Perangkat pembelajaran ini meliputi Bahan Ajar dan RPP. 4. Fase tes, evaluasi, dan revisi Fase ini dimaksudkan untuk mengetahui dua hal, yakni: (1) apakah perangkat pembelajaran sudah layak menurut para ahli; (2) apakah perangkat pembelajaran ini secara praktis dapat diterapkan di kelas. Untuk menjawab kedua pertanyaan tersebut berikut akan di uraikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan selama fase ini. (1) Untuk melihat kelayakan dari propotipe 1 yang di buat pada fase desain, kegiatan yang dilakukan adalah meminta pertimbangan para ahli dan guru matematika. Para ahli yang dimaksud adalah seorang ahli dalam bidang RME, 2 orang ahli berlatar belakang S3 pendidikan matematika, 2 orang guru dari sekolah standar, dan 2 orang guru dari sekolah berstandar nasional. Kemudian dilakukan analisis terhadap penilaian para ahli tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang meliputi Bahan Ajar dan RPP layak dipakai dengan sedikit revisi. Revisi diperlukan hanya untuk Bahan Ajar yang merupakan kumpulan LKS, sedangkan RPP sudah layak di pakai sebagai pedoman dalam pembelajaran Teori Peluang dengan Pendekatan RME. (2) Untuk melihat apakah perangkat pembelajaran dapat digunakan secara praktis di kelas, maka perangkat pembelajaran di ujicobakan di kelas. Setelah uji coba, dilakukan analisis untuk melihat apakah tujuan sudah tercapai. Jika hasil analisis menunjukkan belum mencapai tujuan, maka dilakukan revisi dan kembali melakukan uji coba. Pada saat ini juga kemungkinan terjadi siklus. Yogyakarta, 3 Desember 2011 MP - 216

Siklus akan berhenti jika sudah diperoleh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan yang diharapkan yaitu sampai diperoleh prototip final yang memenuhi kriteria yang Analisis Kurikulum Analisisk pola pikir guru Analisis pola pikir murid Fase Investigasi awal Desain perang perangkat pembelaran yang meliputi: RPP Buku Ajar Siswa Buku Petunjuk Guru Desain instrumen yang meliputi: Lembar Observasi Lembar validasi Angket siswa Fase desain Prototip 1 Fase realisasi Validasi Validasi Hasil Validasi ya Perlu Revisi? Hasil Valid? ya tidak Revisi besar Fase tes, evaluasi, dan revisi tidak Revisi kecil Prototip i=i+1 Prototip final Prototip i=i+1 tidak ya uji coba analisis Perangkat pembelajaran efektif Digunakan dalam Penelitian Gambar1 : Fase pengembangan perangkat pembelajaran (3) diharapkan. Dari hasil uji coba pertama di SMA Sejahtera Depok dari tanggal 15 Juli -26 Agustus 2011 berdasarkan interaksi yang terekam dalam video, Yogyakarta, 3 Desember 2011 MP - 217

ternyata RPP sudah layak dipakai, sedangkan Bahan Ajar perlu sedikit revisi. Selanjutnya dilakukan uji coba kedua di MAN 2 Jakarta dari tanggal 12 September 10 Oktober 2011. Dari hasi uji coba ini ternyata Perangkat Pembelajaran yang meliputi Bahan Ajar dan RPP sudah layak pakai. Keempat fase pengembangan perangkat pembelajaran ini dapat dilihat pada gambar 1. Pengembangan Instrumen Ada 3 instrumen yang di kembangkan dalam penelitian ini, yaitu: (1) lembar validasi perangkat pembelajaran, (2) Video Pembelajaran, dan (3) angket respon siswa terhadap pembelajaran. Lembar validasi digunakan untuk mendapatkan data tentang kevalidan perangkat pembelajaran. Lembar validasi ini diisi oleh adalah tiga orang ahli, seorang ahli dalam bidang RME, 2 orang ahli berlatar belakang S3 pendidikan matematika, orang guru SLTA. Sedangkan video pembelajaran di buat oleh guru sekolah tempat uji coba berlangsung. Teknik Analsis Data Data yang diperoleh dianalisis dan diarahkan untuk menjawab pertanyaan apakah Model Pembelajaran dengan RME dan perangkat pembelajaran yang sedang dikembangkan sudah valid, praktis, dan efektif atau belum. Data hasil validasi dianalisis untuk menjawab apakah model pembelajaran dan perangkat pembelajaran valid atau tidak dan apakah secara teoretis model dan perangkat pembelajaran yang sedang dikembangkan dapat dilaksanakan di kelas atau tidak. Hasil validasi terhadap pendekatan pembelajaran dapat secara langsung memvalidasi perangkat pembelajaran. Sedangkan data hasil uji coba di kelas digunakan untuk menjawab apakah perangkat pembelajaran dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar yang terekam dalam video yang diambil oleh guru mereka. Yogyakarta, 3 Desember 2011 MP - 218

HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk memudahkan siswa memahami materi peluang yang mencakup aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi, pendekatan realistik atau yang dikenal dengan Realistic Mathematics Education (RME) menawarkan solusi. Untuk melaksanakan pembelajaran teori peluang berbasis RME perlu terlebih dahulu mempersiapkan perangkat pembelajaran teori peluang yang berbasis RME yang saat ini belum ada yang terpublikasi secara luas di DKI Jakarta. Pengembangan perangkat pembelajaran ini mengacu pada model pengembangan bahan ajar umum dari Tjeerd Plomp (1997) yang terdiri dari beberapa fase yaitu (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) realisasi, serta (4) fase tes, evaluasi, dan revisi. Pada fase investigasi peneliti menganalisis kurikulum dan berdiskusi dengan para guru untuk memperoleh gambaran tentang apa yang realistik bagi siswa SLTA terkait dengan materi ini. Dalam kurikulum yang berlaku saat ini ada 3 Kompetensi Dasar (KD) yang terkait materi ini yaitu: 1. Menggunakan aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi dalam pemecahan masalah 2. Menentukan ruang sampel suatu percobaan 3. Menentukan peluang suatu kejadian dan penafsirannya Berdasarkan ketiga KD ini dapat dikembangkan 6 indikator yaitu : 1. Kemampuan siswa menggunakan aturan perkalian dalam pemecahan masalah, 2. Kemampuan siswa menggunakan aturan permutasi dalam pemecahan masalah, 3. Kemampuan siswa menggunakan aturan kombinasi dalam pemecahan masalah, 4. Kemampuan menentukan ruang sampel dari suatu percobaan, 5. Kemampuan menentukan peluang suatu kejadian, dan 6. Kemampuan penafsiran peluang Berdasarkan diskusi dengan para guru SLTA, disepakati tambahan dua indikator lagi yaitu: (1) Kemampuan siswa menggunakan aturan permutasi untuk beberapa elemen yang sama dalam pemecahan masalah, dan (2) Kemampuan siswa menggunakan aturan permutasi siklis dalam pemecahan masalah. Yogyakarta, 3 Desember 2011 MP - 219

Pada fase kedua peneliti merancang Bahan Ajar dan RPP yang sesuai dengan filosofi, prinsip, dan karakteristik RME untuk Materi Teori Peluang. Desian awal dapat di gambarkan dengan gambar berikut. Aktivitas manusia model Aturan Aktivitas manusia Permutasi Permutasi untuk beberapa elemen yang sama Permutasi model model Mo del Aktivitas manusia Aturan Perkalian Permutasi Aktivitas manusia Permutasi Permutasi siklis Kombinasi Kaidah Pencacahan Aktivitas manusia Ruang sampel Kejadian Gambar 2: Desain Pembelajaran dengan Pendekatan RME Berdasarkan desain ini dibuat Bahan Ajar dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disebut prototip 1. Pada fase ketiga diadakan evaluasi terhadap rancangan Bahan Ajar dan RPP yang didesain oleh peneliti. Dari hasil evaluasi oleh para ahli yang disebutkan dalam Bab 3 maka, RPP sudah layak pakai, sedangkan Bahan Ajar perlu sedikit revisi. Yogyakarta, 3 Desember 2011 MP - 220

Fase terakhir adalah fase uji coba. Uji coba pertama dilakukan di SMA SEJAHTERA DEPOK dari tanggal 15 Juli -26 Agustus 2011 berdasarkan interaksi yang terekam dalam video, ternyata RPP sudah layak dipakai, sedangkan Bahan Ajar perlu sedikit revisi. Selanjutnya dilakukan uji coba kedua di MAN 2 Jakarta dari tanggal 12 September 10 Oktober 2011. Dari hasil uji coba ini ternyata Perangkat Pembelajaran yang meliputi Bahan Ajar dan RPP sudah layak pakai. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Kemampuan siswa menyelesaikan masalah materi peluang merupakan hal yang perlu dikuasai siswa SLTA sebagai prasarat materi statistik yang sangat banyak digunakan dalam merancang penelitian dan mengolah data hasil penelitian dari berbagai cabang ilmu. Kesulitan siswa memahami materi ini dirasakan di Jabotabek. Kalau di Jabotabek yang dari fasilitas pendidikan sudah lebih maju dari sebagian besar daerah lain, tidak tertutup kemungkinan daerah lain di Indonesia mengalami hal yang sama. Rupanya kesulitan terhadap materi ini juga terjadi diluar negeri, seperti terera dalam penelitian Pratt dan Abrahamson (. Untuk mengatasi hal ini, pendekatan realistik atau yang dikenal dengan Realistic Mathematics Education (RME) menawarkan solusi. Pembelajaran dengan RME telah berhasil meningkatkan hasil belajar pada beberapa SD dan SMP di Indonesia. Hal yang sama juga terjadi di Turki dan di Inggris. Namun apakah pendekatan realistik dapat juga meningkatkan kemampuan pemahaman, penalaran, dan komunikasi matematik materi peluang siswa di SLTA masih perlu dipertanyakan. Untuk melaksanakan pembelajaran teori peluang berbasis RME perlu terlebih dahulu mempersiapkan perangkat pembelajaran teori peluang yang berbasis RME yang saat ini belum ada yang terpublikasi secara luas. Oleh karena itu perlu di kembangkan perangkat pembelajaran materi peluang berbasis RME untuk digunakan di SLTA. Perangkat permbelajaran yang akan dikembangkan meliputi bahan ajar siswa berupa kumpulan lembar kerja siswa, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kedua hal tersebut di sesuaikan dengan filosofi, ketiga prinsip, dan kelima karakteristik RME. Yogyakarta, 3 Desember 2011 MP - 221

Pengembangan perangkat pembelajaran ini mengacu pada model pengembangan bahan ajar umum dari Tjeerd Plomp (1997) yang terdiri dari beberapa fase yaitu (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) realisasi, serta (4) fase tes, evaluasi, dan revisi. Saran Bahan ajar yang di kembangkan peneliti berguna untuk melaksanakan Pembelajaran Teori Peluang Berbasis RME yang telah dapat meningkatkan hasil belajar siswa SD dan SLTP. Namun untuk SLTA masih perlu penelitian, yang dapat menggunakan perangkat pembelajaran yang di kembangkan ini. Yogyakarta, 3 Desember 2011 MP - 222