X. 145 KARAKTERISASI DAN EVALUASI POTENSI LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN KAKAO DI KAB. DONGGALA DAN PARIGI MOUTONG PROV. SULTENG MENDUKUNG MP3EI Anny Mulyani, D. Subardja, M. Anda, Yiyi Sulaeman, Rhizatus S Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian 2012
LATAR BELAKANG Tema pembangunan Koridor Ekonomi Sulawesi: Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Migas dan Pertambangan Nasional Kegiatan ekonomi utama: pertanian pangan, kakao, perikanan, dan pertambangan nikel Nasional. Total luas lahan kakao di Sulawesi mencapai 0,9 juta ha (60,9%) dari total luas lahan kakao di Indonesia Sulteng merupakan provinsi terluas kedua setelah Sulsel (220.700 ha), dengan produktivitas 670 kg/ha Kakao diusahakan sbg perkebunan rakyat (87%) Untuk mencapai target 2,5 juta ton biji kering pada tahun 2025 perlu berbagai upaya: intensifikasi dan ekstensifiakasi Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 1
PERMASALAHAN Bagaimana karakteristik lahan di sentra produksi kakao di Provinsi Sulawesi Tengah? Identifikasi penyebaran lahan yang ditanami kakao interpretasi citra satelit (landsat dan ALOS) Karakterisasi tanah, iklim, budidaya dan sosial ekonomi petani di wilayah sentra tersebut diperoleh permasalahan yang dihadapi dan alternatif solusinya Bagaimana penyebaran secara spasial kesesuaian lahan untuk tanaman kakao di kedua kabupaten tersebut Bagaimana karakteristik dan penyebaran lahan yang berpotensi untuk pengembangan dan perluasan areal kakao di Kab. Donggala dan Parimo Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 2
METODOLOGI Ruang lingkup: Studi pustaka, kompilasi data/peta, interpretasi citra, penyusunan peta kesesuaian lahan, Verifikasi lapang dan survei sosial ekonomi, analisa tanah dan tanaman, penyusunan laporan dan peta Fokus kegiatan: sentra produksi kakao di Kab. Donggala dan Parimo Desain penelitian: deskwork, lapangan, laboratorium Tahapan-Metode Pelaksanaan kegiatanslide 4 Perkembangan dan hasil kegiatan: Hasil interpretasi citra: perkebunan kakao di Kab. Donggala 54.456 ha dan di Parimo 62.660 ha Lahan yg sesuai di Kab. Donggala 244.895 ha dan Parimo 210.535 ha Arahan penggunaan lahan untuk Kab. Parimo: intensifikasi seluas 78.480 ha, diversifikasi seluas 37,237 ha dan ektensifikasi seluas 53,918 ha Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 3
Sulawesi Tengah Citra satelit Analisis Citra Peta Penggunaan Lahan. Basisdata tanah Satuan lahan Evaluasi Lahan Pengambilan sampel, analisa tanah & tan Peta Kesesuaian Lahan Verifikasi lapangan Peta Penggunaan Lahan Peta Arahan Pengembangan Komoditas KAKAO Peta Kawasan Hutan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 4
METODOLOGI Ruang lingkup: Studi pustaka, kompilasi data/peta, interpretasi citra, penyusunan peta kesesuaian lahan, Verifikasi lapang dan survei sosial ekonomi, analisa tanah dan tanaman, penyusunan laporan dan peta Fokus kegiatan: sentra produksi kakao di Kab. Donggala dan Parimo Desain penelitian: deskwork, lapangan, laboratorium Tahapan-Metode Pelaksanaan kegiatan Perkembangan dan hasil kegiatan: Hasil interpretasi citra: perkebunan kakao di Kab. Donggala 54.456 ha dan di Parimo 62.660 ha Lahan yg sesuai di Kab. Donggala 244.895 ha dan Parimo 210.535 ha Arahan penggunaan lahan untuk Kab. Parimo: intensifikasi seluas 78.480 ha, diversifikasi seluas 37,237 ha dan ektensifikasi seluas 53,918 ha Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 5
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 6
SINERGI KOORDINASI Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan: pengumpulan data/peta, diskusi, dan presentasi Nama lembaga yang diajak koordinasi : Dirjen Perkebunan, LAPAN, Balitbangda Sulteng, Dinas Perkebunan Sulteng, Dinas Perkebunan Donggala dan Parimo, BPTP Sulteng, BPS Sulteng, BPS Kab. Donggala dan Parimo, BMG Sulteng, kelompok petani Strategi pelaksanaan koordinasi: mengunjungi langsung, surat, komunikasi langsung (telepon, email, fax), Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan: mendapat kemudahan dan fasilitas dalam pelaksanaan kegiatan baik di kantor maupun lapangan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 7
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan: sosialisasi dan diseminasi, pelatihan interpretasi data dan peta Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan: data dan peta digunakan untuk mendukung program pemerintah GERNAS KAKAO (memilih lokasi prioritas) Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan: Balitbangda, Dinas Perkebunan provinsi dan kabupaten, BPTP Sulteng, Bakorluh Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan: memudahkan pemda untuk memilih spesifik lokasi pengembangan kakao untuk intensifikasi, diversifikasi atau ekstensifikasi Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 8
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Rancangan Pengembangan ke depan: Sosialisasi kegiatan ke kabupaten lainnya Kegiatan serupa dapat dilaksanakan untuk kabupaten lainnya oleh pemda setempat Strategi Pengembangan ke depan: kegiatan serupa dapat dibiayai oleh pemda (Balitbangda, Dinas Perkebunan Provinsi atau Kabupaten) Pendampingan dari lembaga yang kompeten Tahapan Pengembangan ke depan: Sosialisasi, diseminasi dan sinkronisasi kegiatan dan biaya, penentuan jadwal palang, pembagian tugas Implementasi kegiatan di masing-masing kabupaten 9
Pengamatan Tanah, Tanaman dan Sosek FOTO KEGIATAN Profil Tanah & Sosek Ring Sample Contoh Daun Lingkar Batang Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 10
TERIMA KASIH Anny Mulyani Yiyi Sulaeman D. Subardja Markus Anda Rhizatus S