BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan, yang merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu tempat atau organisasi yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian akan dapat mempengaruhi kehidupan. mempengaruhi akan selera kepuasan terhadap suatu produk/jasa.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan elemen yang penting

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor

BAB 2 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk yang besar akan membawa implikasi penting bagi. tersebut adalah kebutuhan pangan dalam jumlah besar untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Oei (2010), ada 3 jenis riset atau penelitian yaitu: penelitian eksploratori,

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler didukung oleh SIM (Subscriber Identification Module)

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah (wahana) kegiatan dari orang orang yang bekerja sama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan memerlukan tenaga kerja dalam usaha mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perbankan menawarkan tradisi pelayanan terbaik melalui penyediaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka penulisan skripsi ini penulis mengambil lokasi pada Hotel

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak terlepas dari bermacam perubahan baik itu yang bersumber dari

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan sistematis yang hasilnya berguna untuk mengetahui persoalan atau keadaan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil sampel pada karyawan tetap PTPN VII (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2) menetapkan bahwa Setiap

BAB III Metodologi penelitian. objek penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau. Dengan alamat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia dapat meningkatkan daya saing perusahaan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT.Hexindo Adiperkasa Tbk Pekanbaru yang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten.

BAB III METODE PENELITIAN. Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga. penulis menggunakan jenis data sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja karyawan akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. (keluarga), kebutuhan studi, pekerjaan, status ekonomi, status sosial, dan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT Telkom Access)

BAB I PENDAHULUAN. pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat.

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan dan administrasi publik yang baik menjadi

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian yang berdasarkan angka-angka ( statistik).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah BMT Al Hijrah KAN Jabung yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara mengatasi tantangan baik dari lingkungan eksternal dan internal.

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan karier atau Carrier development adalah suatu kondisi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern seperti sekarang ini, sarana transportasi telah menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara dua variabel atau lebih. dengan alamat Jl. Putri Hijau No.2 A Medan.

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi pada PT.Telkom Pekanbaru yang terletak di jalan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam

PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP PENINGKATAN EFEKTIVITAS KERJA PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis dewasa ini tumbuh dan berkembang dengan sangat dinamis,

BAB III METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil populasi pada karyawan Hotel Nusantara Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Tuanku Tambusai/Pergudangan Nangka Blok D No

BAB III METODE PENELITIAN. kausal. Sugiyono (2010, hal.13) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang berasal dari berbagai status yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian. Jenis data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2013:11) penelitian deskriptif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil sampel pada pegawai Dinas Pertanian Tanaman

METODE PENELITIAN. a. Kuesioner, yang merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan responden

METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian direncanakan mulai bulan Maret 2015 sampai dengan Des Untuk

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan, yang merupakan wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya mencapai tujuan. Organisasi atau perusahaan harus mampu mengelolah manajemennya untuk memenangkan persaingan pada era yang serba kompetitif supaya dapat bertahan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan tujuan perusahaan. Setiap perusahaan, baik yang bergerak dibidang produksi, jasa maupun industri, pada umumnya memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan. Supaya dapat mencapai tujuan itu, perusahaan memerlukan sistem manajemen efektif yang akan menunjang jalannya operasi perusahaan secara terus-menerus dan tingkat efektivitas kerja karyawan juga perlu diperhatikan. Perusahaan memiliki beberapa bagian pada umumnya, yakni bagian pemasaran, bagian keuangan, bagian produksi, bagian sumber daya manusia, dan bagian administrasi. Masing-masing bagian tersebut melaksanakan kegiatan yang berbeda tetapi saling berhubungan satu sama lain. Tingkat kegiatan yang dilaksanakan perusahaan akan mengalami perubahan dari suatu periode ke periode berikutnya. Adanya perubahan tersebut mengharuskan manajemen mengadakan koordinasi dalam suatu perusahaan dan menciptakan wadah yang merupakan alat komunikasi antar bagian yaitu struktur organisasi. Pada struktur organisasi terdapat garis hubungan antar manajer dan karyawan yang memiliki garis hubungan antar tugas, wewenang, dan tanggung

jawab. Koordinasi diperlukan untuk memperoleh kesatuan tindak dalam mencapai tujuan perusahaan. Tanpa adanya koordinasi, orang-orang atau fungsi yang ada akan lebih mengejar kepentingannya sendiri sehingga mengorbankan tujuan perusahaan. Koordinasi antar bagian sesuai dengan kegiatan perusahaan akan menjadi salah satu faktor pendukung terhadap kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Struktur organisasi disadari sangat penting peranannya dalam meningkatkan efektivitas kerja, sehingga penulis tertarik untuk memilih judul struktur organisasi dan efektivitas kerja sebagai objek pembahasan dalam skripsi ini. Sedangkan alasan memilih PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Medan atau sering disebut dengan PT Telkom sebagai perusahaan yang akan diteliti adalah bahwa perusahaan tersebut merupakan sebuah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi. Perusahaan tersebut selalu menekankan motto agar karyawan memberikan pelayanan terbaik atau kualitas jasa yang terbaik kepada setiap pengunjung yang mempunyai karakter yang berbeda-beda. Perusahaan ini sudah berkembang cukup lama dan tetap mampu bertahan serta bersaing dengan perusahaan informasi dan komunikasi lainnya. Struktur organisasi pada perusahaan tersebut telah mengalami beberapa perubahan, tahun 1906 pemerintah kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegraf, dan Telepon (Post Telegraph en Telepohone Dienst/PTT). Setahun kemudian, status jawatan tersebut diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel) tepatnya pada tahun 1961. Sekitar tahun 1965,

Jawatan tersebut akhirnya dipecah menjadi dua bagian yaitu Perusahaan Negara Pos dan Giro ( PN Post & Giro ) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi perusahaan umum telekomunikasi (Perumtel) yang bergerak dalam bidang telekomunikasi untuk umum baik nasional maupun internasional. Kemudian pada tahun 1989, Pemerintah mengeluarkan UU nomor 03/1989 tentang telekomunikasi dimana sektor swasta diharapkan mampu berperan dalam penyelenggaraan telekomunikasi. Berdasarkan PP nomor 25 tahun 1991, Perumtel kemudian beralih bentuk menjadi perusahaan perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia. Pada tanggal 14 November 1995, dilakukan penawaran umum perdana saham Telkom (Initial Public Offering/IPO). Empat tahun kemudian tepatnya tahun 1999, dibentuk UU nomor 36/1999 tentang penghapusan monopoli penyelenggaraan telekomunikasi. Pelepasan status monopoli telekomunikasi ini dilakukan oleh Telkom. Telkom membeli saham Telkomsel dari PT Indosat Sekitar tahun 2001, sebesar 35% sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia. Hal ini ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Dengan demikian, Telkom telah memiliki 72,72% saham Telkomsel. Telkom juga membeli saham Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangannya dalam laporan keuangan Telkom. Tahun 2002, Telkom membeli seluruh saham Pramindo melalui tiga tahap. Tahap I, pada saat penandatanganan jual beli saham (15 Agusutus 2002) sebesar 30%. Tahap II, pada tanggal 30 September 2003 sebesar 1%, dan sisanya 55% pada tanggal 31 Desember 2004. Kemudian Telkom

menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore Telecom. Dengan demikian, Telkom hanya memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak Agusuts 2002, diselenggarakan duopoli antar telekomunikasi lokal. Pimpinan perusahaan biasanya mengubah struktur organisasi berdasarkan perubahan bentuk dan kepemilikan organisasi tersebut setiap periodenya sesuai dengan perubahan kebutuhan organisasi demi mengurangi kesimpangsiuran dalam pelaksanaan tugas atau pekerjaan di perusahaan serta menjaga keefektifan aktivitas di perusahaan. Pimpinan selalu memperhatikan setiap perkembangan karyawan dalam melakukan aktivitasnya demi terciptanya efektivitas kerja pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Medan kemudian menilai setiap tugas karyawan dalam bentuk penilaian hasil kompetensi atau disingkat dengan K dan kinerja masing-masing individu pada tiap divisi di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Medan disingkat dengan P. Penilaian yang diberikan oleh pimpinan dapat dilihat pada Tabel 1.1 dan Tabel 1.2. Tabel 1.1 Daftar Prestasi Kompetensi Individu (dalam satuan orang) Tahun 2009 Nilai Divisi No. Kompetensi Sistem Keuangan SDM Informasi Unit Billing F % F % F % F % 1 K1 0 0 0 0 2 4,4 2 4,7 2 K2 36 87,8 28 96,5 40 88,9 36 83,7 3 K3 5 12,2 1 3,5 3 6,7 5 11,6 Total 41 100 29 100 45 100 43 100 Sumber: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Medan (2009) data diolah

Keterangan: K1 = Penilaian kompetensi yang diberikan nilai 1,2 2 dinyatakan dengan nilai Lebih Baik. K2 = Penilaian kompetensi yang diberikan nilai 0,4 1,2 dinyatakan dengan nilai Baik. K3 = Penilaian kompetensi yang diberikan nilai -0,4 0,4 dinyatakan dengan nilai kurang Baik. Tabel 1.1 menunjukkan kompetensi yang dimiliki masing-masing karyawan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Medan sudah mendapatkan penilaian yang baik walaupun terdapat beberapa karyawan yang mendapatkan penilaian kurang baik pada divisi keuangan 5 orang karyawan (12,2%), divisi SDM 1 orang karyawan (3,5%), divisi sistem informasi 3 orang karyawan (6,7%), dan divisi unit billing 5 orang karyawan (11,6%). Tabel 1.2 Daftar Prestasi Sasaran Kinerja Individu (SKI) dalam Satuan Orang Tahun 2009 No. Nilai SKI Divisi Keuangan SDM Sistem Informasi Unit Billing F % F % F % F % 1 P2 2 4,9 17 58,6 37 82,2 5 11,6 2 P3 39 95,1 12 41,4 8 17,8 38 88,4 Total 41 100 29 100 45 100 43 100 Sumber: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Medan (2009) data diolah Keterangan: P (Performance) = Penilaian yang dilakukan pimpinan terhadap karyawan dalam menyelaraskan nilai kinerja unit dengan kinerja individu, dan penilaian yang diberikan berdasarkan hasil laporan keuangan

perusahaan dan diselaraskan dengan kinerja individu pada masing-masing divisi, penilaian biasanya dilakukan pada saat bulan juni setiap tahun. P1 (Performance) = Penilaian yang diberikan dengan ukuran nilai lebih dari 110% dan dinyatakan lebih baik. P2 (Performance)= Penilaian yang diberikan dengan ukuran nilai 103 110% dan dinyatakan baik. P3 (Performance) = Penilaian yang diberikan dengan ukuran nilai 96 103% dan dinyatakan kurang baik. Tabel 1.2 menunjukkan bahwa beberapa karyawan masih mendapatkan penilaian yang kurang baik dalam menempuh sasaran kinerja individu yaitu pada divisi keuangan 39 orang karyawan (95,1%), divisi SDM 12 orang karyawan (41,4%), divisi sistem informasi 8 orang karyawan (17,8%), dan divisi unit billing 38 orang karyawan (88,4%). Hal ini menunjukkan belum efektifnya peranan dari masing-masing individu dalam mencapai sasaran kinerja. Berdasarkan fenomena pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Medan, maka penulis melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Peningkatan Efektivitas Kerja Pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Medan.

B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang maka perumusan masalah yang dijadikan objek penelitian adalah sebagai berikut: Apakah struktur organisasi pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Medan berpengaruh terhadap peningkatan efektivitas kerja? C. Kerangka Konseptual Menurut Robbins dan Coulter (2007:284) struktur organisasi dapat diartikan sebagai kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangka kerja itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan. Struktur organisasi yang baik berupaya mewujudkan keserasian dan keharmonisan kerja. Struktur organisasi merupakan sistem yang harus dilaksanakan oleh manajer untuk menggerakkan aktivitas untuk mewujudkan kesatuan tujuan. Struktur organisasi harus selalu dievaluasi untuk memastikan kekonsistenannya dalam pelaksanaan operasi yang efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan sekarang. Menurut Hasibuan (2003:105) efektivitas merupakan suatu keadaan keberhasilan kerja yang sempurna sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Supaya dapat menjamin suatu keberhasilan usaha dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan dalam suatu organisasi perlunya pengaruh dari struktur organisasi sehingga dapat menimbulkan kuantitas kerja, kualitas kerja, dan pemanfaatan waktu.

Kerangka konseptual ini mengemukakan variabel yang akan diteliti, yaitu struktur organisasi sebagai variabel bebas dan efektivitas kerja sebagai variabel terikat yang dapat dilihat pada Gambar 1.1. Struktur Organisasi (X) Efektivitas Kerja (Y) Sumber: Robbins dan Coulter (2007) dan Hasibuan (2003) data diolah Gambar 1.1 Kerangka Konseptual D. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah Struktur organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan efektivitas kerja pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Medan. E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh struktur organisasi terhadap peningkatan efektivitas kerja pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Medan. 2. Manfaat Penelitian a. Penelitian ini memberi kontribusi bagi perusahaan dalam mendisain struktur organisasinya untuk mempertahankan efektivitas kerja karyawan. b. Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik bagi penulis untuk dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani perkuliahan dan memperluas wahana berpikir ilmiah dalam bidang manajemen sumber

daya manusia khususnya dalam masalah struktur organisasi, dan efektivitas kerja. c. Penelitian ini sebagai referensi yang dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan serta perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama dimasa yang akan datang. F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Penelitian ini membahas pengaruh struktur organisasi terhadap peningkatan efektivitas kerja pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Medan dengan responden penelitian karyawan operasional PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Medan. a. Variabel independen (X) adalah struktur organisasi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Medan. b. Variabel dependen (Y) adalah efektivitas kerja PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Medan. 2. Definisi Operasional a. Struktur Organisasi (X) Menurut Robbins dan Coulter (2007:284) struktur organisasi merupakan suatu kerangka kerja yang dipikirkan oleh pimpinan untuk membagi-bagi pekerjaan (division of work), departementalisasi, susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian serta posisi-posisi dalam suatu organisasi (hierarki) serta mengkoordinasikan aktivitas anggota organisasi. Dalam struktur organisasi terdapat beberapa indikator yang mempengaruhinya yaitu

pembagian pekerjaan, departementalisasi, hierarki, koordinasi, dan rentang manajemen. b. Efektivitas Kerja (Y) Menurut Hasibuan (2003:105) efektivitas kerja adalah suatu pencapaian tugas yang menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Indikator dari efektivitas kerja yaitu kuantitas pekerjaan, kualitas pekerjaan, dan pemanfaatan waktu. 3. Skala Pengukuran Variabel Skala pengukuran yang digunakan oleh penulis untuk mengetahui masingmasing variabel yaitu variabel X (struktur organisasi) dan variabel Y (efektivitas kerja) adalah Skala Likert. Skala tersebut digunakan untuk mengukur pendapat, persepsi seorang atau kelompok tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2008:133). Skala Likert digunakan untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian, maka setiap pertanyaan akan diberi skala sangat setuju sampai sangat tidak setuju yang mana skala tersebut mempunyai bobot nilai. Setiap jawaban dari pertanyaan diberi bobot nilai seperti Tabel 1.3. Tabel 1.3 Skor Pertanyaan No Pernyataan Skor 1 Sangat Setuju 5 2 Setuju 4 3 Kurang Setuju 3 4 Tidak Setuju 2 5 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Sugiyono (2008: 133) Berdasarkan uraian tersebut, maka secara keseluruhan variabel, indikator variabel, dan skala pengukurannya dapat dilihat pada Tabel 1.4.

Tabel 1.4 Operasional Variabel Variabel Indikator Variabel Skala Pengukuran Struktur Organisasi (X) 1. Pembagian Pekerjaan 2. Departementalisasi 3. Hierarki 4. Koordinasi 5. Rentang Manajemen Skala Likert Efektivitas Kerja (Y) 1. Kuantitas Kerja 2. Kualitas Kerja 3. Pemanfaatan Waktu Skala Likert Sumber: Robbins dan Coulter (2007) dan Hasibuan (2003) data diolah 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Medan yang beralamat di Jl. Prof. H.M. Yamin No. 2 Medan. Waktu penelitian ini dilaksanakan penulis mulai dari bulan April sampai dengan bulan Juni 2010. 5. Populasi dan Sampel a. Populasi Sugiyono (2008:115) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh karyawan operasional pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Medan yang berjumlah 158 Orang. b. Sampel Sampel adalah suatu himpunan bagian (Subset) dari unit populasi dan sampel diambil dengan menggunakan rumus Slovin dalam Umar (2004:78), yaitu:

n= N 1+(N(e) 2 ) Dimana: n= Jumlah Sampel N= Jumlah Populasi e = Tarif Kesalahan (standar error 10%) Maka jumlah sampel adalah: n = 158 = 61,24 1+(158(0.1) 2 ) Sampel yang diambil dibulatkan menjadi 61 sehingga jumlah sampel atau responden adalah 61 orang. Responden disusun dengan menggunakan sampel secara insidental yang merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2008:122). Sampel yang diambil dapat dilihat pada Tabel 1.5 berikut ini: Tabel 1.5 Data Karyawan Operasional PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Medan (dalam satuan orang) Bagian Populasi Sampel Jumlah SDM 41 41/158 x 61 = 15,8 16 Keuangan 29 29/158 x 61 = 11,2 11 Unit Billing 43 43/158 x 61 = 16,6 17 Sistem Informasi 45 45/158 x 61 = 17,4 17 Jumlah 158 61 Sumber: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Medan (2010) data diolah

6. Jenis Data dan Sumber Data Pada penelitian ini diperlukan data guna mendukung penulisan menuju sasaran yang hendak dicapai, yaitu: a. Data Primer Data Primer adalah merupakan informasi yang diperoleh langsung dengan cara mendatangi objek penelitian, dimana data yang diperoleh tersebut merupakan data yang aktual dan dapat dipertanggungjawabkan. b. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Peneliti mendapatkan data sekunder dari buku-buku yang berhubungan dengan penelitian tersebut, catatan kuliah serta literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 7. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Wawancara Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data-data atau keterangan dengan mengadakan tanya jawab kepada pihak yang mempunyai wewenang untuk memberikan data-data yang berkaitan dengan penelitian. b. Penyebaran Kuesioner Teknik ini dilakukan dengan memberikan satu set pertanyaan kepada responden penelitian yang tersusun secara sistematis berisikan pertanyaan tentang struktur organisasi dan efektivitas kerja pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Medan.

c. Studi Dokumentasi Yaitu memperoleh data dengan cara meninjau, membaca, atau mempelajari dokumen dokumen yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. 8. Uji Validitas dan Reliabilitas Pada penelitian ini data kuesioner diuji dalam beberapa tahap antara lain: a. Uji Validitas Uji ini dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid atau tidak dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Pengujian validitas dilakukan diluar dari jumlah sampel, dalam hal ini diambil sebanyak 30 karyawan diluar sampel pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Medan dengan menggunakan software SPSS versi 14.0. for windows dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid b. Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid b. Uji Reliabilitas Uji ini digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama. Untuk melakukan uji ini, peneliti menggunakan bantuan software SPSS versi 14.0. for windows dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika r alpha > r tabel maka pertanyaan reliabel b. Jika r alpha < r tabel maka pertanyaan tidak reliabel 9. Metode Analisis Data Metode analisis digunakan untuk menganalisis data yang dikumpulkan, dengan:

a. Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif dilakukan untuk menganalisis data dengan cara menentukan, mengumpulkan, mengklasifikasikan keadaan mengenai PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Medan sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang diteliti dan menjelaskan hasil yang diteliti. b. Metode Analisis Kuantitatif Metode analisis kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk angka. Pada metode ini peneliti menggunakan metode analisis regresi sederhana, analisis data menggunakan bantuan program software SPSS versi 14.0. for windows dengan rumus: Y= a + bx Keterangan: Y = Efektivitas Kerja a = Konstanta b = Koefisien Regresi X = Struktur Organisasi c. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan dengan Uji t yaitu dilakukan untuk melihat secara parsial bagaimana pengaruh struktur organisasi sebagai variabel bebas (X) terhadap efektivitas kerja sebagai variabel terikat (Y). Kriteria pengujian sebagai berikut: Ho : b = 0, artinya variabel bebas (X) secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y).

Ho: b 0, artinya variabel bebas (X) secara parsial ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y). Kriteria pengambilan keputusan: Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% Ho ditolak jika t hitung > t tabel pada α = 5% d. Koefisien Determinan (R 2 ) Koefisien Determinan (R 2 ) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas yang dimasukkan ke dalam model untuk menjelaskan variabel terikat. Nilai skoefisien determinasi diantara nol dan satu (0<R 2 <1). Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan variabel yang diteliti amat terbatas, sebaliknya semakin mendekati angka 1 (satu) maka model semakin baik.