Sriwahyuni Djafar, Elmia Umar, Nurhayati Tine 1 ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar SITI ROSIDAH NIM. A.

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Menurut Beberapa Ahli. memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai positif dengan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

II. KAJIAN TEORI. 2.1 Belajar dan Pembelajaran Pengertian Belajar dan Pembelajaran. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

NASKAH PUBLIKASI. Strata 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: ATIK SETYAWAN NIM : A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Materi Menaati Keputusan Bersama Melalui Model Pembelajaran Cooperative Tipe STAD

BAB I PENDAHULUAN. (Wahidmuri 2010:15). Dengan pendidikan yang baik dan berkualitas diharapkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penyatuan materi, media, guru, siswa, dan konteks belajar. Proses belajar

PENGARUH KONDISI EKONOMI ORANG TUA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 13 KOTA GORONTALO OLEH LIS ARIYANTI TAMBUNG NIM ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI KELOMPOK (SISWA KELAS III SDN CANDIJATI 01 ARJASA)

2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TULISAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan satu sistem

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran (Oemar Hamalik, 2002: 57) dalam

BAB II KAJIAN TEORI. suatu maksud atau tujuan tertentu. Maka strategi identik dengan teknik, siasat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. taraf pemikiran yang tinggi dan telah melaksanakan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. SD Negeri Tlahap terletak di Desa Tlahap Kecamatan Kledung Kabupaten

PROSIDING ISBN :

sekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam. Model yang diajarkan disini memakai model Inquiry Based

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Hamalik,1995:57) dalam ( memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu, sehingga dalam

Oleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi

ILHAMSYAH. Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Jurusan Pendidikan Islam Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang maslah yang diambil dalam penelitian. Selain itu menjelaskan tentang rumusan

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

KAJIAN PUSTAKAN. yang mereka dapat dan kegiatan yang mereka lakukan. Menurut Hamalik (2001:

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mencakup tiga segmen

Oleh. Ervin Saleh. Dr. H. Rosman Ilato.,M.Pd. Drs. Rusli Isa.,M.Si ABSTRAK. Kata kunci : Hasil Belajar Siswa dan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Model Cooperative Learning

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

IRAWATI (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, M.Pd Irvin Novita Arifin, S.Pd, M.Pd ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sagala (2010:37), belajar adalah suatu proses perubahan perilaku dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS III SDN 131/VII TEMENGGUNG. Oleh BADARIA ABSTRAK

JURNAL. Oleh: SUYATI NPM Dibimbing oleh : 1. Dra. Budhi Utami, M.Pd. 2. Dra. Dwi Ari Budiretnani, M.Pd.

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti

BAB I PENDAHULUAN. Optimalisasi pendidikan sangat penting dilakukan dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

17 Media Bina Ilmiah ISSN No

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) tanggung jawab, kejujuran, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.

Oleh: Rusmiati SD Negeri 1 Punjul Karangrejo Tulungagung

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kajian Teori. 1. Aktivitas Belajar. Anak senantiasa berinteraksi dengan sekitarnya dan selalu berusaha

RICO RASMARA NIM : A54 A100158

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. kearah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

BAB I PENDAHULUAN. berada. Dalam proses pendidikan banyak sekali terjadi perubahan-perubahan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DAN STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MALIA ULFA. Jl. Semarang 5 Malang.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB I PENDAHULUAN. matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari sejak SD. sampai SMA bahkan perguruan tinggi.

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

BAB II KAJIAN TEORI. memperoleh pemecahan terhadap masalah yang timbul. Oleh karena itu strategi ini dimulai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

ekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya. Sedangkan menurut Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis 1. Oleh karena itu,

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Keberhasilan proses pembelajaran biologi dapat diukur dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

Transkripsi:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL STUDENT ACHIVEMENT DIVISIONS (STAD) DI KELAS IV SDN 41 HULONDALANGI KOTA GORONTALO Sriwahyuni Djafar, Elmia Umar, Nurhayati Tine 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah Penggunaan Model Pembelajaran (STAD) Dapat Meningkatkan hasil belajar pada materi sistem pemerintahan pusat pada pelajaran PKn Siswa kelas IV SDN 41 Hulondalangi Kota Gorontalo? Sedangkan tujuan peneltian adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem pemerintahan melalui model student divisions (STAD) dikelas IV SDN 41 Hulondalangi Kota Gorontalo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada observasi awal hanya sebanyak 10 siswa (47,62%) dari 21 siswa yang ada dikelas IV SDN 41 Hulondalangi. Yang tuntas belajar, sedangkan 11 siswa (52,38%) tidak tuntas dalam belajar. Pada siklus II jumlah ini mengalami peningkatan menjadi 19 siswa (90,47%) dari jumlah siswa yang ada yang memiliki hasil belajar sesuai yang diharapkan. Berdasarkan hasil penelitiann tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada materi sistem pemerntahan pusat dikelas IV SDN 41 Hulondalangi Kota Gorontalo dapat meningkat. Kata Kunci : Hasil belajar, model Student Achievement Divisions (STAD) 1 Sriwahyuni Djafar Selaku Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNG; Dra. Elmia Umar, M.Pd selaku Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Gorontalo; Nurhayati Tine, S.Pd.I, M.H.I selaku Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Gorontalo

Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkansatu sama lain. Belajar menunjukkan kepada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai penerima pelajaran (siswa), sedangkan mengajar menunjukkan kepada apa yang harus dilakukan oleh seorang guru yang menjadi pengajar. Jadi belajar mengajar merupakan proses interaksi antara guru dan siswa pada saat proses pengajaran. Proses pengajaran akan berhasil selain ditentukan oleh kemampuan guru dalam menentukan metode dan alat yang digunakan dalam pengajaran, juga ditentukan oleh minat belajar siswa. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi setiap sekolah pada umumnya adalah rendahnya mutu pendidikan. Dan usaha peningkatan kualitas pendidikan terus dilaksanakan secara sistematis. Pembaharuan pendidikan tersebut merupakan upaya sadar yang sengaja dilakukan dengan tujuan memperbaiki praktek pendidikan dengan sungguh-sungguh. Upaya peningkatan mutu pendidikan salah satunya adalah dengan menciptakan kurikulum yang lebih memberdayakan peserta didik. Untuk itu, perlu dirancang sebuah kurikulum yang berorientasi pada pencapaian tujuan pendidikan nasional yakni melahirkan manusia yang berkualitas dan berkompeten Selain itu, mutu pendidikan juga sangat ditentukan oleh pendekatanpendekatan yang digunakan para guru dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Ketepatan dalam menggunakan pendekatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan, juga terhadap proses dan hasil belajar siswa. Siswa akan mudah menerima materi yang diberikan oleh guru

apabila pendekatan pembelajaran yang digunakan tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajarannya. Menurut Syah (2004: 244), Pendekatan pembelajaran yang baik adalah pendekatan yang disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan, kondisi siswa, sarana yang tersedia serta tujuan pengajarannya. Dalam kondisi seperti ini guru masih menggunakan metode konvesional yang mana pembelajaran masih berpusat pada guru misalnya di SD Negeri 41 Waktu belajar siswa dihabiskan untuk mendengarkan ceramah dari guru, menghafalkan materi dan menulis saja. Hal ini akan menyebabkan siswa menjadi pasif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan hasil belajar yang dicapai menjadi kurang optimal. Hal ini bisa dilihat dari hasil belajar akhir semester satu siswa rata-rata kelas IV SD Negeri 41 hanya terdapat 10 siswa (47,62%) dari 21 siswa yang ada di kelas IV SDN 41 Hulondalangi Kota Gorontalo yang tuntas belajar, sedangkan 11 siswa (52,38%) tidak tuntas dalam belajar belum memiliki hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan pada latar belakang permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem pemerintahan pusat melalui model Student Achievement divisions (STAD) dikelas IV SDN 41 Hulondalangi Kota Gorontalo a. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah penggunaan model Pembelajaran (STAD) dapat Meningkatkan hasil belajar pada materi sistem pemerintahan pusat Pada Pelajaran PKn Siswa kelas IV SDN 41 Hulondalangi Kota Gorontalo?

b. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem pemerintahan pusat melalui model Student Achievement divisions (STAD) dikelas IV SDN 41 Hulondalangi Kota Gorontalo. c. Manfaat penelitian ini berupa manfaat teoritis dan praktis ( siswa, guru, sekolah dan peneliti ) KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN a. Pengertian Belajar Menurut Benyamin Bloom dalam Sudjana (2004:50-54) belajar adalah perubahan tingkah laku yang meliputi ranah kognitif yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi, ranah afektif yaitu penerimaan, reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi serta ranah psikomotorik yaitu gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual atau ketepatan, gerakan-gerakan skill dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Belajar pada dasarnya merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai perubahan tingkah laku sebagai hasil dari belajar. Terkait dengan pengertian belajar, beberapa ahli mendefinisikannya sebagai berikut, Hamalik (2003:36) mengemukakan bahwa belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Hadiat (2006:1) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan yang dilakukan untuk memperbaiki tingkah laku ke arah yang baik melalui proses belajar yang dilakukan secara kontinu. Berdasarkan definisi ini jelas bahwa belajar merupakan suatu proses kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari pada

itu yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan. b. Belajar dan Pembelajaran Belajar dan pembelajaran merupakan konsep yang saling berkaitan. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku akibat interaksi dengan lingkungan. Proses perubahan tingkah laku merupakan upaya yang dilakukan secara sadar berdasarkan pengalaman ketika berinteraksi dengan lingkungan. Pola tingkah laku yang terjadi dapat dilihat atau diamati dalam bentuk perbuatan reaksi dan sikap secara mental dan fisik (Methakomaka, 2009: 99). Tingkah laku yang berubah sebagai hasil proses pembelajaran mengandung pengertian luas, mencakup pengetahuan, pemahaman, sikap, dan sebagainya. Perubahan yang terjadi memiliki karakteristik: (1) perubahan terjadi secara sadar, (2) perubahan dalam belajar bersifat sinambung dan fungsional, (3) tidak bersifat sementara, (4) bersifat positif dan aktif, (5) memiliki arah dan tujuan, dan (6) mencakup seluruh aspek perubahan tingkah laku, yaitu pengetahuan, sikap, dan perbuatan. c. Prinsip-Prinsip Belajar Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:42-50) seseorang akan dikatakan telah mengalami proses belajar apabila memenuhi prinsip-prinsip belajar sebagai berikut: a) Perhatian dan motivasi. b) Keaktifan c) Keterlibatan langsung (pengalaman) d) Pengulangan

e) Tantangan f) Balikan dan penguatan g) Perbedaan individual d. Hasil Belajar Wahyuningsih (2009 : 1) mengemukakan bahwa hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari berbuatan belajar, karena belajar merupakan suatu proses, sedangkan hasil belajar adalah hasil dari proses pembelajaran tersebut. Dalam konteks ini belajar merupakan suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dll. Hal ini berarti bahwa peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang diperlihatkan dalam bentuk bertambahnya kualitas dan kuantitas kemampuan seseorang dalam berbagai bidang. Dalam proses belajar, apabila seseorang tidak mendapatkan suatu peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, maka orang tersebut sebenarnya belum mengalami proses belajar atau dengan kata lain ia mengalami kegagalan di dalam proses belajar. e. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang efektif adalah Student Teams Achievement Divisions (STAD). STAD terdiri dari rangkaian pembelajaran yang sederhana, belajar kooperatif dalam memadukan kemampuan kelompokkelompok dan kuis-kuis disertai penghargaan yang diberikan kepada kelompokkolompok yang anggotanya paling sukses melampaui nilai mereka sendiri

sebelumnya. model STAD adalah model pembelajaran kooperatif dimana siswa dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan perbedaan akademik, ras, jenis kelamin dan sebagainya sehingga tercipta kelompok belajar yang heterogen. Tiap anggota tim menggunakan lembar anggota akademik, dan kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota tim. Secara Individual atau tim tiap minggu atau tiap dua minggu dilakukan evaluasi oleh guru untuk mengetahui penguasaan mereka terhadap bahan akademik yang telah dipelajari. Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap bahan ajar, dan kepada siswa secara individu atau tim yang meraih prestasi tinggi atau memiliki skor sempurna diberi penghargaan. Pada pembelajaran metode kooperatif ini keberhasilan kelompok ditentukan oleh prestasi belajar kelompok tersebut. Sehingga agar semua prestasi anggota kelompok tinggi, diperlukan kerjasama diantara anggota dalam memahami materi yang telah diajarkan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. f. Hakekat Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat membentuk diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang dilandasi oleh UUD 1945. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Depdiknas (2005: 34) bahwa: Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang secara umum bertujuan untuk mengembangkan potensi individu warga negara Indonesia, sehingga memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan kewarganegaraan yang

memadai dan memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. g. Kajian Penelitian Yang Relevan Penelitian tentang peningkatan Hasil belajar Siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD telah dilakukan oleh peneliti terdahulu yaitu Sudrajat tahun 2007 dalam tesisnya yang berjudul penerapan model kooperative STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada siswa kelas VI SD Cikarang Jababeka Bekasi menyimpulkan bahwa model pembelajaran Kooperative tipe STAD mampu meningkatkan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan peningkatan hasil belajar siswa secara signifikan melalui 2 siklus penelitian. Pada siklus I hasil belajar siswa menunjukkan bahwa dari 20 siswa terdapat 13 siswa (65%) yang memiliki hasil belajar yang tinggi. Pada siklus II hal tersebut mengalami peningkatan menjadi 18 siswa (90%) dari 20 siswa yang ada di VI SD Cikarang Jababeka Bekasi h. Hipotesis Tindakan Hipotesis dalam penelitian ini jika dalam pembelajaran guru menggunakan model STAD maka hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di kelas IV SD Negeri 41 akan meningkat. i. Indikator Kinerja Adapun yang menjadi keberhasilan penelitian ini apabila 80 % siswa yang diteliti pada Kelas kelas IV SD Negeri 41 menunjukan peningkatan hasil belajar, maka penelitian dinyatakan berhasil.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Hasil Penelitian Siklus I Hasil capaian yang diperoleh pada siklus I ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Tetapi karena belum mencapai indikator kinerha yang diharapkan maka kegiatan penelitian ke siklus yang ke II dengan fokus pada beberapa hal yang belum optimal dilaksanakan pada siklus I. b. Hasil Penelitian Siklus II Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Tingkat capaian persentase siswa yang mengalami peningkatan motivasinya meningkat dari siklus sebelumnya. Mencermati tingkat motivasi yang telah mencapai standar yang diharapkan maka penelitian disepakati untuk tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya. c. Pembahasan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran kooperative tipe STAD ternyata mampu meningkatkan hasil belajar siswa untuk belajar. Dalam konteks ini siswa pada umumnya sangat tertarik dengan proses pembelajaran tipe STAD yang difasilitasi guru. Hal ini terlihat dari antusiasme siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran berlangsung sangat kondusif dan siswa sangat aktif dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru baik secara individual maupun secara kelompok. Beberapa siswa terlihat kritis dalam menyoroti materi sistem pemerintahan pusat yang mereka sering lihat, dan mereka sangat aktif dalam menyelesaikan tugas yang

diberikan guru dan berusaha untuk mandiri dalam menyelesaikan tugas tersebut. Sebagian siswa yang sebelumnya tidak betah belajar sekarang terlihat aktif dalam dalam kegiatan diskusi secara kelompok atau klasikal. Mereka mengerjakan kuis sebagai salah satu ciri pembelajaran STAD dengan baik. Kondisi ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam belajar mengalami peningkatan yang sangat signifikan dan siswa pada umumnya berusaha untuk memahami dan menyelesaikan tugas yang diberikan guru Terkait dengan temuan penelitian ini maka pembelajaran kooperative tipe STAD dapat dijadikan sebagai acuan dalam meningkatkan hasil belajar siswa. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan a) Hasil belajar siswa dapat ditingkatkan melalui penggunaan model pembelajaran kooperative tipe STAD. b) Pada observasi awal hanya sebesar hanya sebanyak 10 siswa (47,62%) dari 21 siswa yang ada di kelas IV SDN 41 Hulondalangi Kota Gorontalo yang tuntas belajar, sedangkan 11 siswa (52,38%) tidak tuntas dalam belajar, pada siklus I hal ini mengalami peningkatan 15 siswa (71.43%). Pada siklus II jumlah ini mengalami peningkatan menjadi 19 siswa (90,47%) dari 21 siswa yang ada di SDN 41 Hulondalangi Kota Gorontalo yang memiliki hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan b. Saran Berdasarkan simpulan di atas maka dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Optimalisasi hasil yang dicapai untuk meningkatkan hasil belajar siswa dapat dilakukan guru dengan menggunakan pembelajaran kooperative tipe STAD. 2. Implemetasi pembelajaran kooperative tipe STAD dalam pembelajaran perlu disesuaikan dengan tujuan dan karakteristik siswa secara komprehenship untuk mengoptimalkan peningkatan hasil belajar siswa. 3. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini hendaknya merupakan tindakan koreksi terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, khususnya terkait dengan peningkatan hasil belajar siswa. 4. Perlu diadakan penelitian lanjutan untuk mengkaji berbagai aspek yang berkaitan dengan upaya untuk mengembangkan hasil belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Anneahira. 2009. Pengertian Hasil belajar Menurut Para Ahli (Online) Tersedia di http://www.anneahira.com/pengertian-hasil -belajar-menurut-para-ahli. htm. (Download) 15 Pebruari 2012 Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rieka Cipta Curran Lorna, 2005, Strategi Pembelajaran, Jakarta.. Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press Gunarsa. Singgih.D.1990. Dasar Dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta: PT Bpk Gunung Mulia Indramunawar. 2010. Hasil belajar. (Online) tersedia dihttp://indramunawar. blogspot.com /2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html. (Download. 2 Pebruari 2012.) Hamalik.2009. Makalah Konsep Pendidikan IPS dan Karakteristik Pendidikan IPS di SD. (Online) Tersedia dihttp://beduatsuko.blogspot.com/2009/02/makalah-konsep-pendidikanips-dan.html. (Download) 15 Pebruari 2012 Muhibbin Syah. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: BPK

Sardiman. A.M. 2000. Interaksi dan Hasil belajar Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali Slameto. 2004. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Slavin, R. E. 2008. Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice. Boston: Asiman and Schuster Co. Slaving. 2005. Cooperative Learning. Jakarta: Bumi Aksara. Sunarto. 2009. Pengertian Hasil belajar. (Online) Tersedia di. http:// sunartombs. wordpress.com/2009/01/05/pengertian-hasil -belajar/. (Download) 15 Pebruari 2012 Sutisna. 2010. Evaluasi Hasil belajar. (Online) Tersedia dihttp://sutisna. com/ artikel/artikel-ilmu-sosial/evaluasi-hasil -belajar/. (Download) 15 Pebruari2012 Suparno, Paul. 2007. Teori Belajar. Jakarta: Balai Pustaka Suryabrata, Sumadi. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press Tabrani Rusyan. 1989. Pembelajaran Kooperatif. Bandung. Sinar Baru Wahyuningsih. 2009. Kesuksesan dalam mencapai Hasil belajar (Online) tersedia di http://ipiems.com/index.php?option=com_content&view=article&id=33 :kesuksesan-dalam-mencapai-hasil -belajar&catid=1:halaman-depan& Itemid = 36. (Download) 15 Pebruari2012 Willis Dahar. 1988. Psikologi belajar. Jakarta: PT Raja Grasindo Persada Wordpress. 2008. Pengertian Belajar dan Perubahan Perilaku dalam Belajar. (Online) Tersedia di http://cafestudi061.wordpress.com/ 2008/09 /11/ pengertian- belajar-dan-perubahan-perilaku-dalam-belajar/. (Download) 29 Mei 2011