CONSOLIDATION DÉMOCRATIQUE ET D ENRACINEMENT DE LA BONNE GOUVERNANCE

dokumen-dokumen yang mirip
SMP. 1. Jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negara 2. Susunan ketatanegaraan suatu negara 3. Pembagian & pembatasan tugas ketatanegaraan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENINGKATKAN KINERJA ANGGOTA DPR-RI. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PENGUCAPAN SUMPAH ANGGOTA DPR RI PENGGANTI ANTAR WAKTU. Kamis, 29 Desember 2011

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PP 33/1999, PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1999 TENTANG PEMILIHAN UMUM. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959)

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

PIDATO KETUA DPR-RI Dr. MARZUKI ALI PADA SIDANG PLENO I AIPA GENERAL ASSEMBLY KE-32 PHNOM PENH, THE KINGDOM OF CAMBODIA

I. PENDAHULUAN. ini merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia. DPR dan DPRD dipilih oleh rakyat serta utusan daerah dan golongan

KERANGKA ACUAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KHUSUS RUU TENTANG TENTANG PROTOKOL KE NEGARA CANADA ( 11 Juli 17 Juli 2010 )

Assalamu'alaikum Wr.Wb Salam Sejahtera

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PELANTIKAN PENGURUS KAUKUS PEREMPUAN PARLEMEN REPUBLIK INDONESIA (KPP-RI) Periode

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Konstitusi dan Rule of Law

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD)

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P

KETUA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN HADIRI PERTEMUAN PIMPINAN LEMBAGA NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya

Reformasi Kelembagaan MPR Pasca Amandemen UUD 1945

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Hari/Tanggal : Rabu / 25 Juni 2008 Pukul : WIB Tempat : Ruang Takalar I Hotel Grand Mahkota, Jl. Sidas No. 8 Pontianak

STATUTA ASOSISI MAHKAMAH KONSTITUSI DAN INSTITUSI SEJENIS SE-ASIA

PIDATO KETUA DPR RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI PEMBUKAAN MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG SENIN, 16 NOVEMBER 2015

2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rak

AGENDA SIDANG THE 26 TH EXCOM MEETING

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pertemuan Forum KPU Se-ASEAN, Jakarta, 3 Oktober 2011 Senin, 03 Oktober 2011

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1999 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1999 TENTANG PEMILIHAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum ( rechtsstaat), dengan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan

ASPEK SOSIOLOGIS POLITIK KEDAULATAN RAKYAT DALAM UUD NRI TAHUN Oleh: Dr. Suciati, SH., M. Hum

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Perkembangan Pasca UU MD3/2014. Herlambang P. Wiratraman Unair

Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TERM OF REFERENCE (TOR) SEMINAR NASIONAL SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

DICARI!!! Capres & Cawapres yang Lebih Peduli Kesehatan Bangsa STADIUM GENERAL : POLITIK KESEHATAN. Diselenggarakan Oleh:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1999 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1999 TENTANG PEMILIHAN UMUM

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan partisipasi masyarakat sebagai elemen penting dalam proses. penyusunan rencana kerja pembangunan daerah.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

P E N G A N T A R. Pengantar J U L I E B A L L I N G T O N

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMPERKUAT KELEMBAGAAN DPR-RI SEBAGAI PILAR DEMOKRASI. Oleh KETUA DPR-RI Dr. H.

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Konferensi ke-7 Hakim Mahkamah Konstitusi Asia, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan berbangsa dan bernegara telah mendorong pemerintah. baik pusat maupun daerah untuk lebih bersungguh-sungguh

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) DAN SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

I. PENDAHULUAN. Perubahan Undang-Undang Dasar tahun 1945 (UUD tahun 1945) tidak hanya

FUNGSI LEGISLASI DPR PASCA AMANDEMEN UUD Sunarto 1

PENGUATAN SISTEM DEMOKRASI PANCASILA MELALUI INSTITUSIONALISASI PARTAI POLITIK Oleh: Muchamad Ali Safa at (Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya)

LAMPIRAN PERATURAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. adanya amandemen besar menuju penyelenggaraan negara yang lebih demokratis, transparan,

Tanggal 26 Januari Disampaikan oleh: H. Firman Subagyo, SE.,MH. Wakil Ketua Badan Legislasi, A.273

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN KUNJUNGAN GRUP KERJASAMA BILATERAL (GKSB) DPR RI PARLEMEN THAILAND KE THAILAND 9 12 FEBRUARI 2016

I. PENDAHULUAN. pemilu yang bermartabat. rangka menunaikan amanat para konstituennya dan melaksanakan tugas

Assalamu alaikum Wr. Wb Selamat Malam dan Salam sejahtera bagi kita semua

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUM. Peraturan Perundang-undangan. Penyusunan. Pedoman

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara hukum. 1 Konsekuensi

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU PILKADA KOMISI II DPR RI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENJADI TUAN DI NEGERI SENDIRI: PERSPEKTIF POLITIK. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

Nomor Anggota : A-356 Assalamualaikum Wr. Wb., Salam Sejahtera bagi kita semua, Om Swastiastu MERDEKA!!!

SAMBUTAN. PADA DEKLARASI JANJI KINERJA TAHUN 2018 Senin, 8 Januari 2018

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS

Pidato Penutupan Menlu RI Dr. R.M. Marty Natalegawa Pada Forum Pertemuan Badan Penyelenggara Pemilihan Umum ASEAN

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA SILATURAHMI PIMPINAN DPR RI, MENKO POLHUKAM, MENKO EKUIN DAN MENKO KESRA SERTA PARA MENTERI KABINET INDONESIA BERSATU II

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

HAK AKSES INFORMASI PUBLIK. Oleh: Mahyudin Yusdar

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

HARI JAM ACARA KETERANGAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA INDONESIA TAHUN

Pendidikan Pancasila Kode Mata Kuliah: UM0092/2 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi

CHECK AND BALANCES ANTAR LEMBAGA NEGARA DI DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA. Montisa Mariana

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 1990 TENTANG PERJALANAN DINAS PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RUMUSAN HASIL RAPAT KOORDINASI NASIONAL KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL JAKARTA, 9-11 NOVEMBER 2017

M E M U T U S K A N :

Legislatif dan anggota Perwakilan Daerah, yang akan disusul dengan penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden untuk periode

BAB I PENDAHULUAN. media yang didesain secara khusus mampu menyebarkan informasi kepada

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2005 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, Selasa, 08 Desember 2009

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)


2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568) sebagaimana telah

Sistem Rekrutmen Anggota Legislatif dan Pemilihan di Indonesia 1

PELAYANAN RISET DI BIDANG LEGISLATIF DALAM KERANGKA PENINGKATAN KINERJA LEMBAGA HUKUM* Oleh: Prof. Dr. Mohamad Askin, S.H.**

Peran DPR RI dalam Agenda. Hj. Siti Masrifah Anggota Komisi IX DPR RI Panitia Kerja SDGs BKSAP DPR RI

ECONOMIC COOPERATION XXI TAHUN 2013

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

keterangan Pers Presiden RI pada Pertemuan dengan Pimpinan Lembaga Negara, Jakarta, 4 Agustus 2011 Kamis, 04 Agustus 2011

TINJAUAN MATA KULIAH...

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009

L A P O R A N K I N E R J A

Pimpinan dan anggota pansus serta hadirin yang kami hormati,

Transkripsi:

LAPORAN KEGIATAN BKSAP DPR RI MENJADI NARA SUMBER DALAM SEMINAR INTERNASIONAL : PROSES DAN TUJUAN DENGAN TEMA CONSOLIDATION DÉMOCRATIQUE ET D ENRACINEMENT DE LA BONNE GOUVERNANCE TANGGAL 10-11 JUNI 2013, ALGIERS - ALJAZAIR I. PENDAHULUAN A. Dasar Pengiriman Delegasi Dasar pengiriman Delegasi DPR RI ke Seminar Internasional di Aljazair : Proses dan Tujuan dengan tema Consolidation Democratique et d enracinement de la bonne gouvernance yang diselenggarakan pada tanggal 10 11 Juni 2013 adalah sebagai berikut : 1. Surat Undangan atas nama Ketua Parlemen (People s National Assembly) Aljazair yaitu dari Dr. Fatiha Aouissat, Wakil Ketua Parlemen Aljazair bidang Legislasi kepada Pimpinan DPR-RI. 2. Surat Keputusan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor : 76/PIMP/IV/2012-2013 tanggal 4 Juni 1

2013 tentang Penugasan Delegasi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia untuk menghadiri Seminar Internasional di Aljazair : Proses dan Tujuan dengan tema Consolidation Democratique et d enracinement de la bonne gouvernance, tanggal 8 13 Juni 2013. 3. Hasil keputusan Rapat Pimpinan (Rapim) Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia tanggal 30 Mei 2013 perihal menyetujui untuk menghadiri undangan dimaksud. B. Susunan Delegasi Sesuai Surat Keputusan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor : 76/PIMP/IV/2012-2013, Delegasi DPR RI yang ditunjuk yaitu : - Dr. K.H. Surahman Hidayat, M.A. (KetuaBKSAP/F-PKS/A-75 Komisi X). C. Maksud dan Tujuan Pengiriman Delegasi Maksud dan tujuan dari pengiriman Delegasi DPR RI ke Aljazair adalah untuk memenuhi undangan Parlemen Aljazair sebagai narasumber untuk proses berbagi pengalaman dan bertukar pikiran terkait reformasi yang dilakukan Aljazair terutama setelah Aljazair akan melakukan proses perubahan konstitusi. 2

D. Misi Delegasi Misi dari pengiriman Delegasi DPR RI untuk berbagi pengalaman (sharing) dan diskusi mengenai pengalaman reformasi yang dialami oleh Indonesia kepada Parlemen Aljazair sebagai Tuan Rumah Seminar dan peserta undangan lainnya serta diskusi mengenai kuota perempuan dalam politik, Pemilihan Umum serta kebebasan Hak Asasi Manusia (HAM). E. Persiapan Pelaksanaan Tugas/Kunjungan Sebelum keberangkatan, Delegasi DPR RI melakukan persiapan administrasi, teknis, dan substansi. Persiapan administrasi berupa surat menyurat dan koordinasi dengan pihak Panitia penyelenggara, KBRI di Aljazair, penerbitan Surat Keputusan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Surat Perintah Perjalanan Dinas, pembuatan Surat Tugas dan lain-lain. Persiapan-persiapan teknis antara lain berupa penyusunan jadwal perjalanan/penerbangan dan pemesanan akomodasi untuk Delegasi, koordinasi/komunikasi dengan instansi terkait seperti dengan KBRI atau Kementerian Luar Negeri RI. Persiapan substansi yaitu berupa penyiapan bahan presentasi dan permintaan bahan masukan kepada instansi terkait. 3

II. ISI LAPORAN A. Uraian tentang situasi umum Seminar Kegiatan Seminar Internasional Aljazair: Proses dan Tujuan diselenggarakan di National Armed Forces Circle, Beni Messous Algiers, Aljazair pada tanggal 10-11 Juni 2013. Delegasi DPR RI, Dr. KH Surahman Hidayat, M.A. memenuhi undangan sebagai salah satu narasumber dalam Seminar Internasional yang melibatkan politisi, akademisi, dan masyarakat sipil Aljazair tersebut. Selain Delegasi DPR RI, hadir pula beberapa tamu undangan anggota Parlemen dari negara-negara sahabat dan kawasan Mediterania seperti Parlemen Republik Malta, Grand National Assembly of Turkey, dan juga Parlemen Iran. Sejumlah narasumber lainnya adalah akademisi dari sejumlah perguruan tinggi di Aljazair dan juga perwakilan dari Inter-Parliamentary Union (IPU). Acara dimulai sekitar pukul 10.00 waktu setempat dengan moderator Dr. Fatiha Aouissat, Wakil Ketua Parlemen People s National Assembly Aljazair. Dalam pengantarnya, moderator menyampaikan bahwa forum ini digelar untuk proses bertukar pikiran terkait reformasi yang akan dilakukan Aljazair terutama setelah Aljazair berencana melakukan proses perubahan konstitusi. Selanjutnya, Ketua People s National Assembly Aljazair, Dr. Mohamed Larbi Ould Khelifa menyampaikan sambutannya yang menggarisbawahi tujuan seminar untuk menyerap pengalaman 4

lainnya yang ada di kawasan sekitar mengenai reformasi politik. Khelifa juga menyampaikan bahwa Republik Aljazair terbentuk atas hasil perjuangan revolusi rakyat melawan penjajahan lebih dari 130 tahun lalu. Republik Aljazair sejak berdirinya, dengan perjuangan dan korban jiwa yang mencapai 1,5 juta jiwa rakyat, Aljazair disebut sebagai negara Demokrasi Rakyat (People s Democracy). Namun dia mengungkapkan bahwa referensi demokrasi tersebut bukan berasal dari demokrasi yang ada di Eropa atau lainnya. Proses reformasi politik di Aljazair juga kembali dimulai ketika sejak 2011 lalu, Presiden Aljazair, H.E. Abdellaziz Bouteflika, menyampaikan sejumlah rencana reformasi politik, dan kemudian disusun melalui proposal National Reconciliation. Aljazair juga memaparkan mengenai kondisi perpolitikan saat ini yang melibatkan 27 partai politik, partisipasi perempuan dalam politik juga meningkat hingga saat ini mencapai 30%, bahkan 3 orang Wakil Ketua di Parlemen adalah perempuan. Dia juga menyampaikan sejak tahun 1989 proses politik di Aljazair berkembang menjadi era multipartai. Namun, kebebasan yang tak terkontrol tersebut digunakan untuk menyimpangkan pandangan ideologi menggunakan kekerasan. Saat ini, melalui seminar ini, Aljazair berkeinginan pula untuk menghimpun pandangan dan pengalaman berbagai negara dalam proses reformasi politik dan perkembangan good governance, hak-hak warga negara dan manusia, kebebasan berbicara dan keadilan sosial dan lain sebagainya. 5

B. Agenda seminar yang dibahas Agenda Seminar Internasional tersebut diantaranya mengenai pengalaman reformasi di negara-negara sahabat Aljazair termasuk Indonesia; diskusi mengenai kuota perempuan dalam politik dan Pemilu, serta diskusi mengenai kebebasan HAM. C. Partisipasi Delegasi DPR RI Delegasi DPR-RI (Ketua BKSAP) berpartisipasi aktif dalam seminar internasional tersebut dengan menyampaikan bahan dan pengalaman mengenai transisi politik di Indonesia, terutama pada era tahun 1997-1998 yang membawa perubahan signifikan dalam proses ketatanegaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Delegasi DPR RI mendapatkan kesempatan berbicara sekitar pukul 11.30 waktu setempat. Dr. K.H. Surahman Hidayat, M.A., memaparkan perkembangan transisi politik yang ada di Indonesia. Dalam paparannya, Ketua BKSAP mengungkapkan bahwa sejak berdirinya, Indonesia telah mengalami beberapa kali transisi politik, mulai dari perubahan bentuk Negara (dari Republik ke Serikat dan kembali lagi ke Republik), penggantian konstitusi (UUD 1945, ke UUD Serikat, kemudian ke UUD 1950 hingga kembali lagi ke UUD 1945 dan kemudian diamandemen). Semua itu merupakan bagian dari proses perubahan yang mengikuti suasana kebatinan bangsa. Transisi paling signifikan terjadi pada 1998, ketika krisis ekonomi, Indonesia harus memulai perubahan sistem politik dari Orde Baru. Tuntutan masyarakat, mahasiswa direspon melalui sejumlah hal termasuk amandemen konstitusi. Proses yang 6

dilakukan hanyalah melalui amandemen konstitusi UUD 1945, tidak melalui penggantian UUD. Hal ini dilakukan dengan alasan spesifik yakni menghindari beban sosial politik yang tinggi, mengingat negara saat itu dalam keadaan rapuh baik ekonomi, sosial politik. Ada pula beberapa kesepakatan lain untuk tidak mengubah preambule (pembukaan) UUD 1945, dan hanya mengubah isi batang tubuh serta penjelasannya. Dalam konteks perubahan/amandemen konstitusi tersebut. Indonesia menempatkan proses perubahan dalam kaca mata gradual. Tidak langsung sekaligus. Pertimbangan utama amandemen konstitusi dilakukan melalui beberapa tahapan adalah karena Indonesia ingin bertransformasi dengan segera, sehingga, pasal-pasal yang disetujui dalam masing-masing kurun waktu tertentu dan diajukan, disetujui oleh MPR-RI adalah pasalpasal yang telah matang pengkajiannya serta ringan dalam memicu perdebatan publik. Ada pula garis tegas pasal yang tidak bisa diubah. Dan hal tersebut menjadi kesepakatan bangsa, yakni mengenai bentuk negara yang harus tetap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tantangan demokrasi di Indonesia adalah diantaranya mengenai bagaimana perlunya sebuah bangsa mengelola hak-hak kebebasan yang dimiliki menjadi sebuah bagian yang menyempurnakan perjalanan bangsa. Bukan menjadi bagian yang menambah masalah, maupun membuka mindset bahwa kekebasan yang dimiliki adalah absolut. Kebebasan perlu dikelola agar menjadi bagian dari hak yang dilaksanakan secara bertanggungjawab. 7

Ketua BKSAP juga menjelaskan bahwa hubungan Indonesia- Aljazair terjalin erat sejak masa kolonial. Kedua bangsa, selain terikat secara historis juga memiliki hubungan sosiologis dalam kaitannya dengan aspek religi. Indonesia menyatakan akan siap selalu untuk saling mendukung dan membantu dalam proses bernegara dan hubungan bilateral kedua negara. D. Hasil-hasil yang dicapai 1. Proses transisi politik di Indonesia menjadi bagian dari success story yang dimiliki bangsa untuk dijadikan bagian best practices dalam transisi demokrasi di sejumlah negara lainnya. 2. Seminar politik internasional di Aljazair dilakukan dalam rangka mencari dan menyerap berbagai pengalaman negaranegara lain dalam hal transisi politik. Selain itu, masukan, diskusi dan debat dari para akademisi, masyarakat sipil juga diselenggarakan dalam konteks akademis perubahan politik di negara tersebut. 8

III. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Seminar Internasional di Parlemen Aljazair tanggal 10 11 Juni 2013 telah berjalan sesuai dengan rencana dan visi misi serta tujuan DPR RI mengirim delegasi untuk mengikuti seminar telah tercapai. 2. Seminar ini merupakan sarana penting untuk memperoleh informasi terkini mengenai perkembangan transisi politik dan demokrasi yang berlangsung di dunia serta berbagi pengalaman dan diskusi dalam mencari jalan keluar atau solusi dari permasalahan. 3. Indonesia telah menjadi role model yang sukses bagi negaranegara lain di dalam menjalankan transformasi demokrasi. B. Saran Success story reformasi Indonesia perlu lebih disosialisasikan ke negara-negara lain. Hal ini sangat penting mengingat Indonesia saat ini dikenal dunia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia yang compatible dengan demokrasi, serta dikenal dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi yaitu 6,3 %. 9

IV. PENUTUP A. Ucapan terima kasih Ucapan terima kasih disampaikan kepada Duta Besar LB & BP Republik Indonesia untuk Aljzair beserta jajarannya di KBRI Algiers atas segala bantuan dan dukungannya terhadap Delegasi DPR RI selama mengikuti Seminar Internasional ini sehingga misi Delegasi DPR RI dapat berjalan lancar dan tercapai seperti yang diharapkan. B. Keterangan tentang lampiran Lampiran mencakup undangan dari Tuan Rumah Parlemen Aljazair, Presentasi Delegasi DPR-RI dan bahan masukan dari instansi terkait. C. Kata penutup Demikian Laporan Delegasi ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Jakarta, Juli 2013 Ketua BKSAP, TTD Dr. K.H. Surahman Hidayat, M.A. A - 75 10