Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Inggrid Grace Manuputty Swanto Sirait. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

JURNAL HUMANIORA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP PRATAMA GARUT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

Oleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa 1) UPN Veteran Yogyakarta ABSTRACT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia ABSTRACT

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK. : Baiq Laxmi Riska Zone

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI LINGKUNGAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PADANG. Muhammad Edo 1, Yunilma 2, Daniati 2

PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PAJAK DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Yang menjadi objek penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang telah disebar kepada wajib pajak orang pribadi yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. transaksi untuk pembelian fashion muslim melalui e-commerce, maka akan. Tabel 4.1 Data responden berdasarkan gender

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

STUDI EMPIRIS PERILAKU KEPATUHAN PAJAK PADA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (STUDI PADA KPP PARATAMA PAMEKASAN)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis Vol. 10, No. 2, November 2017, Jurnal Politeknik Caltex Riau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu, 26 September 2015 ISBN :

BAB III METODE PENELITIAN. Tanah Abang Dua yang beralamat di jalan K.H Mas Mansyur No.71.

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Ni Ketut Muliari Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Putu Ery Setiawan Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Udayana

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh : Hana Pratiwi Burhan Pembimbing : Zulaikha Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

SEPTIA MORY Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, 2015 ABSTRAK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

DAFTAR PUSTAKA. Burton,Richard dan Wirawan B. Ilyas Hukum Pajak. Jakarta: Salemba Empat.

Fari et al, Pengaruh Persepsi Wajib Pajak tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

KEMAUAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN MEMBAYAR PAJAK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : RENY EKA WATI B

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. C. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Purposive

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Jakarta. Data-data

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Kata Kunci : Tax compliance cost, tax service quality, tindakan tax evasion. vii. Universitas Kristen Maranatha

PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Muslikhatul Ummah Fakultas Ekonomi Universitas Dian Nuswantoro, Semarang, Indonesia

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN MEMBAYAR PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BITUNG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

PENGARUH SELF ASSESSMENT, TINGKAT PENGETAHUAN PERPAJAKAN, TINGKAT PENDAPATAN, SANKSI PAJAK, PERSEPSI WAJIB PAJAK TENTANG SISTEM PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singaraja) 1 Gede Anton Mardiana, 1 Made Arie Wahyuni, 2 Nyoman Trisna Herawati Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail:{ antonmardiana25@gmail.com, wahyuni_arie@yahoo.com, aris_herawati@yahoo.com} @undiksha.ac.id Abstrak Kepatuhan membayar pajak di Indonesia hingga saat ini masih sangat rendah, hal ini ditunjukkan dengan masih sedikitnya wajib pajak orang pribadi dan wajib pajak badan yang terdaftar sebagai wajib pajak, serta sedikitnya wajib pajak yang terdaftar yang melaporkan kewajiban perpajakannya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh self assessment, tingkat pengetahuan, tingkat penghasilan, sanksi pajak, tingkat pelayanan perpajakan, dan persepsi wajib pajak terhadap Kepatuhan Membayar Pajak pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singaraja. Penelitian ini merupakan penelitian survei langsung, yaitu penelitian dimana informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, Sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung dari para wajib pajak orang pribadi di daerah Singaraja. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100 sampel. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS versi 19.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel Self Assessment System, tingkat pengetahuan perpajakan, tingkat pendapatan, sanksi pajak, persepsi wajib pajak tentang system perpajakan, dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak. Secara simultan variabel Self Assessment System, tingkat pengetahuan perpajakan, tingkat pendapatan, sanksi pajak, persepsi wajib pajak tentang system perpajakan, dan kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak. Kata kunci: Kepatuhan Membayar Pajak. Abstract Compliance pay taxes in Indonesia is still very low, this is indicated by the small number of individual taxpayers and the taxpayer is registered as a taxpayer, as well as at least registered taxpayers who report their tax liability. Therefore, this study aimed to investigate the effect of self-assessment, the level of knowledge, level of

income, tax penalties, the level of taxation services, and the perception of taxpayers towards compliance Paying Taxes on individual taxpayer in the Tax Office Pratama Singaraja. This study is a direct survey, the research for which the information was collected from respondents using a questionnaire. Data used in this study are primary data, primary data source in this study was obtained directly from the individual taxpayers in the area of Singaraja. The sampling technique in this study using a formula Slovin. The sample used in this study of 100 samples. The data in this study using multiple regression analysis using SPSS version 19.0. The results of this study indicate that in partial Self Assessment System, the knowledge level of taxation, income level, tax penalties, a taxpayer perceptions about taxation system, and the quality of service significantly influence taxpayer compliance in paying taxes. Simultaneously variable Self Assessment System, the knowledge level of taxation, income level, tax penalties, a taxpayer perceptions about taxation system, and service quality has a significant impact on tax compliance in paying taxes. Keywords: Compliance Paying Taxes. PENDAHULUAN Kepatuhan membayar pajak di Indonesia hingga saat ini masih sangat rendah, hal ini ditunjukkan dengan masih sedikitnya wajib pajak orang pribadi dan wajib pajak badan yang terdaftar sebagai wajib pajak, serta sedikitnya wajib pajak yang terdaftar yang melaporkan kewajiban perpajakannya. Cara pemungutan pajak yang sesuai dapat mempengaruhi Wajib pajak dalam memenuhi kewajiban membayar pajak. Untuk itu, pemerintah mengeluarkan UU No 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Undang Undang tersebut merubah system pemungutan dari official assessment system menjadi self assessment system. Sistem self assessment system dapat memberikan kepercayaan bagi wajib pajak untuk menghitung, membayar, dan melaporkan jumlah pajak yang terhutang. Menurut Devano dan Rahayu, (2006:81) Self assessment system adalah suatu sistem perpajakan yang memberikan kepercayaan kepada wajib untuk memenuhi dan melaksanakan sendiri kewajiban dan hak perpajakannya. Self assessment system diterapkan atas dasar kepercayaan pihak otoritas pajak kepada Wajib Pajak. Namun dalam pelaksanaannya sistem pemungutan pajak berdasarkan self assessment system ini mengandung banyak kelemahan seperti tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau bahkan disalahgunakan (Tarjo dan Kusumawati, 2006). Penerapan self assesment system menuntut Wajib Pajak untuk memahami ketentuan yang berlaku dalam aturan perpajakan di Indonesia. Selain itu, Self assessment system juga menuntut keaktifan Wajib Pajak itu sendiri untuk dapat menghitung, membayar dan melaporkan besar pajak yang akan dibayarkan. Ketidakpatuhan Wajib Pajak dalam self assessment system dapat terjadi apabila tidak ada ketegasan dari instansi perpajakan. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dirumuskan dengan hipotesis: H 1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Self assessment system terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pengetahuan wajib pajak juga mempengaruhi wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya. Menurut Soemantri dalam Frederica (2008) rendahnya tingkat kepatuhan Wajib Pajak dan penyampaian SPT Tahunan PPh, disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kewajiban dalam membayar pajak. Menurut Rustiyaningsih (2011) tingkat pendidikan masyarakat yang semakin tinggi akan menyebabkan masyarakat lebih mudah memahami ketentuan dan peraturan perundangundangan di bidang perpajakan yang berlaku. Tingkat pendidikan yang rendah juga akan berpeluang wajib pajak enggan melaksanakan kewajiban perpajakan karena kurangnya pemahaman mereka

terhadap sistem perpajakan yang diterapkan. Hasil penelitian Muhammad dan Suranta (2006) dalam Rustiyaningsih (2011) menemukan bahwa tingkat pengetahuan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak restoran di Surakarta. Penelitian yang dilakukan oleh Riyono (2011) menunjukkan bahwa tingkat pendidikan memiliki pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban membayar pajak. Oleh karena itu, melalui pendidikan dimungkinkan seseorang akan lebih bertanggung jawab, mengerti, menyerap pengetahuan, keterampilan, kecakapan, pengalaman, serta lebih sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Oleh karena itu, hipotesis yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: H 2 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Tingkat Pengetahuan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Tingkat penghasilan juga akan memengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban pajak. Kamar Dagang dan Industri (KADIN) sebagaimana dikutip Soemitro (1988:299) dalam Johanes (2011) menyatakan bahwa masyarakat tidak akan menemui kesulitan dalam memenuhi kewajiban membayar pajak kalau nilai yang harus dibayar masih di bawah penghasilan yang sebenarnya mereka peroleh secara rutin. Hasil penelitian Chatimah (2007) dalam Rustiyaningsih (2011) menemukan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan tingkat penghasilan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam melaksanakan kewajiban perpajakan. Penelitian yang dilakukan oleh Chaerunnisa (2010) menunjukkan bahwa tingkat penghasilan berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan surat pemberitahuan (SPT) tahunan. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat dirumuskan dengan hipotesis sebagai berikut: H 3 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Tingkat Pendapatan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak selain yang dijelaskan di atas adalah sanksi perpajakan. Wajib pajak akan memenuhi kewajiban perpajakannya apabila pelaksanaan sanksi perpajakan akan lebih banyak merugikan wajib pajak tersebut (Nugroho: 2006 dalam Muliari dan Setiawan, 2009:4). Pelaksanaan dan Pemberian sanksi yang dimaksud adalah dalam bentuk pemberian sanksi administrasi/denda maupun sanksi pidana. Menurut Mardiasmo (2006:47) Sanksi perpajakan merupakan jaminan bahwa ketentuan perundang undangan perpajakan (norma perpajakan) akan dituruti/ditaati/dipatuhi atau bisa dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegahan (preventif) agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan dengan hipotesis sebagai berikut: H 4 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Membayar Pajak Persepsi yang baik atas sistem perpajakan diharapkan dapat meningkatkan kepuasan kepada Wajib Pajak sebagai pelanggan. Keuntungan secara langsung atau tidak langsung mendorong Wajib Pajak memenuhi kewajiban untuk membayar pajak dengan kesadaran penuh bahwa mereka akan mendapatkan imbalannya melalui fasilitas yang telah dirancang oleh pemerintah sehingga keinginan untuk mengingkari kewajiban membayar pajak akan terkikis. Melalui sistem perpajakan baru yang berbasis internet, mempermudah wajib pajak dalam membayar pajak dan dapat menimbulkan persepsi yang baik dan kemauan untuk membayar pajaknya pun akan meningkat. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan dengan hipotesis sebagai berikut: H 5 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Persepsi Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Membayar Pajak Faktor lain yang dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak yaitu kualitas pelayanan yang diberikan. Pelayanan berkualitas yang diberikan kepada wajib pajak antara lain prosedur administrasi pajak dibuat sederhana agar mudah dipahami oleh semua wajib pajak, pendaftaran NPWP, adanya sistem

informasi perpajakan dan sistem administrasi perpajakan, diharapkan dengan adanya sistem ini pelayanan prima kepada wajib pajak menjadi semakin nyata. Tjiptono (2002) menyatakan bahwa pelayanan yang berkualitas adalah pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dan tetap dalam batas memenuhi standar pelayanan yang dapat dipertanggung jawabkan serta harus dilakukan secara terus-menerus. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan dengan hipotesis sebagai berikut: H 6 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Kualitas Pelayanan terhadap Kepatuhan Membayar Pajak Variabel Self Assessment, Tingkat Pengetahuan Perpajakan, Tingkat Pendapatan, Sanksi Pajak, Persepsi Wajib Pajak Tentang Sistem Perpajakan, dan Kualitas Pelayanan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi besarnya Kepatuhan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Singaraja. Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut: H 7 : Secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara Self Assessment, Tingkat Pengetahuan Perpajakan, Tingkat Pendapatan, Sanksi Pajak, Persepsi Wajib Pajak Tentang Sistem Perpajakan dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepatuhan Membayar Pajak Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang membuktikan bahwa masih adanya ketidakkonsistenan pada penelitian-penelitian terdahulu sehingga memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh Self Assessment, Tingkat Pengetahuan Perpajakan, Tingkat Pendapatan, Sanksi Pajak, Persepsi Wajib Pajak Tentang Sistem Perpajakan dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepatuhan Membayar Pajak. Oleh karena itu, penelitian ini berjudul Pengaruh pengaruh Self Assessment System, Tingkat Pengetahuan, Tingkat Pendapatan, Sanksi Pajak, Kualitas Pelayanan Perpajakan, dan Persepsi Wajib Sistem Perpajakan terhadap Kepatuhan Membayar Pajak pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singaraja. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh self assessment, tingkat pengetahuan, tingkat penghasilan, sanksi pajak, tingkat pelayanan perpajakan, dan persepsi wajib pajak terhadap Kepatuhan Membayar Pajak pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singaraja secara parsial maupun secara simultan. METODE Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singaraja yang berlokasi di Jalan Udayana No. 10 Singaraja. Penelitian ini merupakan penelitian survei langsung. Populasi dalam penelitian ini adalah 64.517 wajib pajak orang pribadi efektif yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singaraja. Untuk menentukan ukuran sampel wajib pajak orang pribadi efektif yang terdaftar dikantor Pelayanan Pajak Pratama Singaraja digunakan rumus Slovin sehingga didapat 100 sampel dalam penelitian ini. Instrumen yang digunakan dalam penilitian ini adalah kuisioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Teknik analisis data dengan menggunakan program SPSS Versi 19.0. Tujuan menggunakan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, dan minimum. Sebelum melakukan analisis regresi berganda terlebih dahulu dilakukan Uji kualitas data yang meliputi uji validitas dan uji reliabelitas. Langkah selanjutnya melakukan uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Setelah semua uji asumsi klasik telah lolos uji, maka selanjutnya dilakukan analisis regresi berganda yang meliputi uji determinasi kuadrat (R 2 ) dan pengujian

hipotesis dengan, uji parsial dan uji simultan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil analisis regresi berganda dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS Versi 19.0. Peneliti melakukan uji validitas terlebih dahulu, hasil SPSS menyatakan bahwa semua variabel yang digunakan adalah valid. Kemudian peneliti melakukan uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya. Hasil pengujian data menunjukkan bahwa nilai Cronbach s Alpha lebih besar dari 0,6 artinya data penelitian dinyatakan reliabel. Langkah selanjutnya yaitu peneliti melakukan uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk menguji normalitas data. Berdasarkan hasil pengolahaan data tersebut, nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,142 dan tidak signifikansi pada 0,05 (p = 0,147 > 0,05) maka H 0 diterima artinya data terdistribusi normal. Berdasarkan Uji Multikolinieritas menunjukkan bahwa variabel independen memiliki nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 dan perhitungan VIF menunjukkan kurang dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa data tidak mempunyai gejala multikolinearitas atau tidak ada hubungan antar variabel independen dalam model regresi. Peneliti menggunakan Uji Glejser untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas. Hasi pengujian terlihat bahwa nilai signifikansi antar variabel independen dengan absolute residual lebih besar dari 0,05 yaitu variabel Self Assessment System sebesar 0,232, Tingkat Pengetahuan sebesar 0,071, Tingkat Pendapatan sebesar 0,082, Sanksi Pajak sebesar 0,902, Persepsi Wajib Sistem Perpajakan sebesar 0,321, dan Kualitas Pelayanan Perpajakan sebesar 0,140 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah heterokedastisitas pada model regresi. Analisis Regresi Berganda Ŷ= 15,931 + 0,332X1 + 0,661X2 + 0,495X3 + 0,080X4 + 0,374X5+ 0,293X6 + ε Hasil Persamaan regresi linier berganda diatas menunjukkan besar serta pengaruh dari masing-masing variabel bebas pada variabel terikat. Penjelasan dari persamaan regresi diatas adalah sebagai berikut: 1. Nilai konstanta sebesar 15,931 menyatakan bahwa apabila variabel Self Assessment System (X 1 ), Tingkat Pengetahuan (X 2 ), Tingkat Pendapatan (X 3 ),Sanksi Pajak (X 4 ), Persepsi Wajib Sistem Perpajakan (X 5 ), dan Kualitas Pelayanan Perpajakan (X 6 ) sama dengan nol, maka Kepatuhan Membayar Pajak (Y) naik sebesar 15,931 satuan. 2. Nilai koefisien β 1 = 0,332 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara variabel Self Assessment System(X 1 ) terhadap Kepatuhan Membayar Pajak (Y) sebesar 0,332. 3. Nilai koefisien β2 = 0,661 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara variabel Tingkat Pengetahuan (X 2 ) terhadap Kepatuhan Membayar Pajak (Y) sebesar 0,661. 4. Nilai koefisien β 3 = 0,495 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara variabel Tingkat Pendapatan (X 3 ) terhadap Kepatuhan Membayar Pajak (Y) sebesar 0,495. 5. Nilai koefisien β 4 = 0,080 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara variabel Sanksi Pajak (X 4 ) terhadap Kepatuhan Membayar Pajak (Y) sebesar 0,080. 6. Nilai koefisien β 5 = 0,374 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara variabel Persepsi Wajib Sistem Perpajakan (X 5 ) terhadap Kepatuhan Membayar Pajak (Y) sebesar 0,374. 7. Nilai koefisien β 6 = 0,293 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara variabel Kualitas Pelayanan Perpajakan (X 6 ) terhadap Kepatuhan Membayar Pajak (Y) sebesar 0,293.

Tabel 1. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0,843 a 0,808 0,861 2,601 a. Predictors: (Constant), Persepsi Wajib Sistem Perpajakan, Self Assessment System, Sanksi Pajak, Kualitas Pelayanan Perpajakan, Tingkat Pengetahuan, Tingkat Pendapatan. Sumber: Data primer diolah, 2016 Berdasarkan pada tabel 1 uji Determinasi Kuadrat (R 2 ), terlihat bahwa besarnya angka Adjusted R Square adalah 0,861 atau 86,1% sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen yaitu Persepsi Wajib tentang Sistem Perpajakan, Self Assessment System, Sanksi Pajak, Kualitas Pelayanan Perpajakan, Tingkat Pengetahuan, dan Tingkat Pendapatan dapat menerangkan variabel dependen yaitu Kepatuhan Membayar Pajak sebesar 86,1%, sedangkan sisanya sebesar 83,6% (100% - 86,1%) dapat diterangkan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi pada penelitian ini. Pengujian Hipotesis Tabel 2. Uji Parsial (Uji-t) Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 15,931 5,308 3,002 0,003 Self Assessment System 0,332 0,174 0,021 2,183 0,020 Tingkat Pengetahuan 0,661 0,768 2,107 2,961 0,039 Tingkat Pendapatan 0,495 0,787 1,967 2,895 0,033 Sanksi Pajak 0,080 0,117 0,069 2,987 0,044 Kualitas Pelayanan 0,293 0,147 0,200 1,989 0,015 Perpajakan Persepsi Wajib Sistem Perpajakan 0,374 0,129 0,289 2,889 0,025 a. Dependent Variable: Kepatuhan Membayar Pajak Sumber: Data primer diolah, 2016 Berdasarkan pada tabel 2 maka Hasil pengujian hipotesis secara parsial masing-masing variabel independen terbukti signifikan dapat mempengaruhi variabel dependen hal tersebut dapat dilihat pada tingkat signifikansi dari masing-masing variabel independen sebagai berikut: Variabel Self Assessment System (X 1) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,020 < 0,05 maka H 1 diterima dan H 0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Self Assessment System (X 1 ) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kepatuhan Membayar Pajak. Variabel Tingkat Pengetahuan (X 2 ) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,039 > 0,05 maka H 2 diterima dan H 0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Tingkat Pengetahuan (X 2 ) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kepatuhan Membayar Pajak. Variabel Tingkat Pendapatan (X 3 ) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,033 > 0,05 maka diterima dan H 0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Tingkat Pendapatan (X 3 ) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kepatuhan Membayar Pajak. Variabel Sanksi Pajak (X 4 ) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,044 > 0,05,

maka H 4 diterima dan H 0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Sanksi Pajak (X 4 ) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kepatuhan Membayar Pajak. Variabel Persepsi Wajib Tentang Sistem Perpajakan (X 5 ) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,015 > 0,05 maka H 5 diterima dan H 0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Persepsi Wajib Tentang Sistem Perpajakan (X 5 ) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kepatuhan Membayar Pajak. Variabel Kualitas Pelayanan Perpajakan (X 6 ) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,025 > 0,05, maka H 6 diterima dan H 0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Kualitas Pelayanan Perpajakan (X 6 ) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kepatuhan Membayar Pajak. Tabel 3. Uji Simultan (Uji-f) ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 83,813 6 13,969 2,366 0,045 a Residual 628,937 93 6,763 Total 712,750 99 a. Predictors: (Constant), Persepsi Wajib Sistem Perpajakan, Self Assessment System, Sanksi Pajak, Kualitas Pelayanan Perpajakan, Tingkat Pengetahuan, Tingkat Pendapatan b. Dependent Variable: Kepatuhan Membayar Pajak Sumber: Data primer diolah, 2016. Berdasarkan pada tabel 3 maka Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan secara simultan variabel independen terhadap variabel dependen dalam penelitian ini menggunakan F tabel dengan taraf sig 0,05; df = (k-1);(n-k), sehingga dapat diperoleh hasil bahwa nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel yakni 2,366 > 2,20 dan nilai sig. F lebih kecil dari nilai probabilitas yakni 0,045 < 0,05, maka H 0 ditolak atau H a diterima. Hal ini dapat menunjukkan bahwa variabel Self Assessment System, Tingkat Pengetahuan, Tingkat Pendapatan, Sanksi Pajak, Kualitas Pelayanan Perpajakan, dan Persepsi Wajib Tentang Sistem Perpajakan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Membayar Pajak. Pembahasan Pengaruh Self Assessment System terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa secara parsial variabel Self Assessment System berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini dapat dilihat dari hasil SPSS bahwa nilai t hitung (2,183) lebih besar dari t tabel (1,986) dan tingkat signifikansi X 1 (Self assessment System) sebesar 0,020 lebih kecil dari 0,05. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa hipotesis pertama (H 1 ) Self Assessment System memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dapat diterima. Ini berarti bahwa Self Assessment System dapat mendukung peningkatan kepatuhan wajib pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singaraja. Self assessment system artinya mulaidari perhitungan, membayar dan melaporkan dilakukan oleh Wajib Pajak. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori ekuitas (equity theory) menjelaskan mengenai hubungan antara sikap wajib pajak dengan kepatuhan wajib pajak. Teori tersebut menekankan pada aspek keadilan yang menyatakan bahwa apabila

wajib pajak memandang hak dan kewajiban sebanding dalam artian adanya keseimbangan antara kewajiban sebagai wajib pajak dan hak-hak yang dapat diperolehnya maka wajib pajak cenderung lebih patuh dalam menjalankan kewajiban pajaknya. Selain itu, teori tersebut juga menyangkut keadilan dengan perlakuan terhadap setiap wajib pajak. Apabila wajib pajak merasa bahwa keadilan pajak telah diterapkan kepada semua wajib pajak dengan tidak membedakan perlakuan antara wajib pajak badan dengan perorangan, wajib pajak besar dengan wajib pajak kecil dalam artian bahwa semua wajib pajak diperlakukan secara adil maka setiap wajib pajak cenderung untuk menjalankan kewajiban pajaknya dengan baik atau dengan kata lain menimbulkan kepatuhan. Pengaruh Tingkat Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa variabel tingkat pengetahuan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan dalam membayar pajak. Hal ini dapat dilihat dari hasil SPSS bahwa nilai t hitung (2,961) lebih besar dari t tabel (1,986) dan tingkat signifikansi X 2 (tingkat pengetahuan) sebesar 0,039 lebih kecil dari 0,05. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa hipotesis kedua (H 2 ) Tingkat Pengetahuan memiliki pengaruh dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dapat diterima. Ini berarti bahwa Tingkat pengetahuan dapat mendukung peningkatan kepatuhan wajib pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singaraja. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rahmatika (2010) menyatakan tingkat pengetahuan wajib pajak orang pribadi berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan dalam membayar pajak, ini berarti semakin tinggi tingkat pengetahuan perpajakan wajib pajak mengenai tata cara memenuhi kewajiban perpajakan dan fungsi serta peranan pajak maka dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Hal ini sesuai dengan teori dari Nurmantu (2005:32) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan atau pengetahuan wajib pajak maka semakin mudah pula wajib pajak untuk memahami peraturan perpajakan dan memenuhi kewajiban perpajakannya. Selain itu, tingkat pendidikan yang rendah akan membuat wajib pajak enggan melaksanakan kewajiban perpajakan karena kurangnya pemahaman mereka terhadap sistem perpajakan yang diterapkan (Rustiyaningsih, 2011).. Pengaruh Tingkat Pendapatan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa Tingkat pendapatan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini dapat dilihat dari hasil SPSS bahwa nilai t hitung (2,895) lebih besar dari t tabel (1,986) dan tingkat signifikansi X 3 (Tingkat pendapatan) sebesar 0,033 lebih kecil dari 0,05. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa hipotesis ketiga (H 3 ) Tingkat Pendapatan memiliki pengaruh dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dapat diterima. Ini berarti bahwa Tingkat Pendapatan dapat mendukung peningkatan kepatuhan wajib pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singaraja. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Widaningrum (2007) dalam Hardiningsih dan Yulianawati (2011) yang menunjukkan bahwa tingkat pendapatan wajib pajak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan dalam membayar pajak. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori gaya pikul yang menyatakan bahwa kepatuhan wajib pajak dipengaruhi oleh pendapatan yang berasal dari dalam diri wajib pajakatau secara internal karena pajak harus dibayar menurut daya pikul seseorang. Daya pikul seseorang dapat diukur berdasarkan besarnya penghasilan dengan memperhitungkan besarnya pengeluaran atau belanja seseorang.

Pengaruh Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa Sanksi pajak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini dapat dilihat dari hasil SPSS bahwa nilai t hitung (2,987) lebih besar dari t tabel (1,986) dan tingkat signifikansi X 4 (Sanksi Pajak) sebesar 0,044 lebih kecil dari 0,05. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa hipotesis keempat (H 4 ) Sanksi Pajak memiliki pengaruh dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dapat diterima. Ini berarti bahwa Sanksi Pajak dapat mendukung peningkatan kepatuhan wajib pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singaraja. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Agus Nugroho (2006) yang menyatakan bahwa pelaksanaan sanksi pajak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Sanksi perpajakan merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (norma perpajakan) akan dituruti/ditaati/dipatuhi atau dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan alat (preventif) agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan (Mardiasmo, 2003:39). Oleh karena itu, diperlukan adanya pemahaman Sanksi Perpajakan kepada Wajib Pajak agar mereka lebih tertib dan taat dalam membanyar pajak dan melaporkanya tepat waktu pada kantor pajak sehingga sanksi denda ini tidak dikenakan kepada Wajib Pajak yang patuh terhadap ketentuan perpajakan. Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Tentang System Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa persepsi wajib pajak tentang system perpajakan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini dapat dilihat dari hasil SPSS bahwa nilai t hitung (2,899) lebih besar dari t tabel (1,986) dan tingkat signifikansi X 5 (Persepsi Wajib Pajak) sebesar 0,025 lebih kecil dari 0,05. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa hipotesis kelima (H 5 ) Persepsi wajib pajak tentang system perpajakan memiliki pengaruh dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dapat diterima. Ini berarti bahwa Persepsi wajib pajak tentang system perpajakan dapat mendukung peningkatan kepatuhan wajib pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singaraja. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Handayani dkk, (2014) yang menyatakan bahwa variabel persepsi wajib pajak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hardiningsih (2011) yang menunjukkan bahwa variabel persepsi wajib pajak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Menurut Widayati dan Nurlis (2012) menyatakan bahwa persepsi dapat dinyatakan sebagai suatu proses pengorganisasian, penginterprestasian terhadap stimulus oleh pemerintah sehingga merupakan suatu yang berarti dan merupakan aktivitas integreted dalam wajib pajak. Melalui sistem perpajakan baru yang berbasis internet, wajib pajak dapat membayar dan mengakses data perpajakannya tanpa batas waktu dan tempat. Wajib pajak hanya perlu membuka situs Ditjen Pajak dan mengisi kolom isian yang sudah disediakan sehingga dapat mempermudah wajib pajak dalam membayar pajak dan dapat menimbulkan persepsi yang baik dan kemauan untuk membayar pajaknya pun akan meningkat (Handayani dkk, 2014). Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa persepsi wajib pajak tentang Kualitas Pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini dapat dilihat dari hasil SPSS bahwa nilai t hitung (1,989) lebih besar dari t tabel (1,986) dan tingkat signifikansi X 6 (Kualitas Pelayanan) sebesar 0,015 lebih kecil dari 0,05. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa hipotesis keenam (H 6 ) Kualitas Pelayanan memiliki pengaruh

dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dapat diterima. Ini berarti bahwa Kualitas Pelayanan dapat mendukung peningkatan kepatuhan wajib pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singaraja. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Farid (2013) dan Pranadata (2014) yang menyatakan bahwa variabel kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak Orang Pribadi. Semakin bagus pelayanan yang berkualitas diberikan oleh fiskus, maka dapat menyebabkan wajib pajak merasa puas sehingga dapat meningkatkan kepatuhan dalam membayar pajak. Pengaruh Self Assessment System, Tingkat Pengetahuan, Tingkat Pendapatan, Sanksi Pajak, Persepsi Wajib Tentang Sistem Perpajakan, dan Kualitas Pelayanan Perpajakan terhadap Kepatuhan Membayar Pajak Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa secara simultan variabel Self Assessment System, Tingkat Pengetahuan, Tingkat Pendapatan, Sanksi Pajak, Kualitas Pelayanan Perpajakan, dan Persepsi Wajib Tentang Sistem Perpajakan berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Membayar Pajak. Hal tersebut terlihat dari hasil SPSS bahwa nilai F hitung yang lebih besar dari F tabel atau 2,366 > 2,20 serta tingkat signifikansi X 7 (Self Assessment System, Tingkat Pengetahuan, Tingkat Pendapatan, Sanksi Pajak, Kualitas Pelayanan Perpajakan, dan Persepsi Wajib Tentang Sistem Perpajakan) sebesar 0,045 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis tujuh (H 7 ) Self Assessment System, Tingkat Pengetahuan, Tingkat Pendapatan, Sanksi Pajak, Kualitas Pelayanan Perpajakan, dan Persepsi Wajib Tentang Sistem Perpajakan secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singaraja diterima. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat ditarik pada hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas (independen) Self Assessment System berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak. 2. Variabel bebas (independen) tingkat pengetahuan perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak. 3. Variabel bebas (independen) tingkat pendapatan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak. 4. Variabel bebas (independen) sanksi pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak. 5. Variabel bebas (independen) persepsi wajib pajak tentang system perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak. 6. Variabel bebas (independen) kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak. 7. Variabel bebas (independen) Self Assessment System, Tingkat Pengetahuan Perpajakan, Tingkat Pendapatan, Sanksi Pajak, Persepsi Wajib Pajak Tentang Sistem Perpajakan, dan Kualitas Pelayanan secara bersama-sama berpengaruh signifikan Terhadap Kepatuhan Membayar Pajak. Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan simpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka adapun saran-saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut: 1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel independen lainnya, menambahkan variabel moderating atau intervening yang bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi variabel dependen. 2. Metode pengumpulan data perlu ditambahkan dengan metode lain

untuk mendapatkan data yang lengkap, misalnya dengan cara melakukan wawancara langsung dalam pengisian kuesioner sehingga jawaban responden lebih mencerminkan jawaban yang sebenarnya. 3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel penelitian serta memperluas wilayah sampel peneliti, dan dapat melakukan penelitian di provinsi lain sehingga nanti hasilnya dapat digeneralisasikan untuk lingkup yang lebih luas. 4. Aparat pajak hendaknya mengkaji beberapa karakteristik wajib pajak yang mempengaruhi perilaku masyarakat wajib pajak, tidak hanya melihat faktor sosial, budaya, dan ekonomi tetapi juga mempertimbangkan faktor kepribadian dan psikologi (seperti faktor sikap dan kesadaran) wajib pajak, karena hal tersebut dapat mempengaruhi perilaku wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. DAFTAR PUSTAKA Chaerunnisa. 2014. Analisis Pengaruh Tingkat Penghasilan dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Untuk Wajib Orang Pribadi di Wilayah Kembangan Jakarta Barat. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Frederica. 2008. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Jurnal Akuntansi. Vol. 8, No. 3, hal: 261-282. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro (BPUD). Hardiningsih, Pancawati. 2011. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak. Skripsi. Universitas Stikubank. Jatmiko, Agus Nugroho. 2006. Pengaruh Sikap Wajib Pajak pada Pelaksanaan Sanksi Denda, Pelayanan Fiskus dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris terhadap Wajib Pajak OrangPribadi di Kota Semarang). Thesis. Universitas Diponegoro. Mardiasmo. 2011. Perpajakan. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset. Muliari, Ni Ketut. 2009. Pengaruh Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan Dan Kesadaran Wajib Pajak Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana. Rahayu, Kurnia. 2008. Perpajakan Konsep. Yogyakarta: Andi Offset. Republik Indonesia. 2000. Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Tata Cara Perpajakan yang Terakhir Diubah dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000. Jakarta. Riyono, Edi. 2011. Pengaruh Pendidikan dan Pendapatan Terhadap Kesadaran Masyarakat dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan di Desa Wonokeling Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar Tahun 2011. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sony, Devano dan Siti, Kurnia Rahayu. 2006. Perpajakan Konsep, Teori, dan Isu. Jakarta: Kencana. Setyonugroho, Hariyadi. 2012. Faktorfaktor yang Mempengaruhi Kemauan untuk Membayar pada Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Surabaya Tegalsari. Artikel Ilmiah STIE Perbanas.

Tarjo dan Indra Kusumawati. 2006. Analisis Perilaku Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Pelaksanaan Self Assessment System: Suatu Studi Di Bangkalan. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo. Tjiptono, Fandy. 1996. Manajemen Pemasaran Jasa: Teori & Praktik. Yogyakarta: Andi Offset. Widayati, dan Nurlis. 2012. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kemauan untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas Studi Kasus pada KPP Pratama Gambir Tiga. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto. e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha