KEPUTUSAN RUA No.05/CIVAS/RUA/XII/14. Tentang

dokumen-dokumen yang mirip
Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

ANGGARAN DASAR FORUM PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA. Anggaran Dasar FPPTI

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI)

Lembaga Pengkajian Dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) ANGGARAN DASAR BAB I ORGANISASI. Pasal 1 Nama, Waktu dan Kedudukan

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2009 NOMOR 03 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

IKATAN ALUMNI CEDS UI

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

A N G G A R A N D A S A R KEKERABATAN ALUMNI ANTROPOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA (KELUARGA) MUKADIMAH

IKATAN KELUARGA ALUMNI PENDIDIKAN KESEHATAN PANTI RAPIH (IKADIKTIRA) Sekretaris Akper Panti Rapih Jl. Kaliurang KM 14 Yogyakarta (0274)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI)

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC)

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

MUKADDIMAH. Forum Pimpinan Fakultas Bidang Ilmu Pertanian PTM se Indonesia (FPF-BIP PTM) mempunyai:

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA. BAB I NAMA dan KEDUDUKAN

MUKADIMAH AD ART ASOSIASI PEMERHATI KAJIAN GENDER (THE ASSOCIATION OF GENDER STUDIES SOCIETY) 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN. Pasal 1

KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016.

KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

IKA FIA UB GARIS BESAR ATURAN ORGANISASI IKATAN ALUMNI FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ANGGARAN RUMAH TANGGA KONSIL LSM INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN DASAR PERSATUAN MAHASISWA INDONESIA DI AMERIKA SERIKAT (PERMIAS) NEW JERSEY

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN DASAR INDONESIAN RAILWAY PRESERVATION SOCIETY

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN RUMAH TANGGA KMB DHAMMAÑANO ITB

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN MUSYAWARAH MUSEA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BAB I LAMBANG DAN DUAJA

PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI LEIDEN. (Indonesian Students Association in Leiden) ANGGARAN DASAR

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan

KEPALA DESA SUKARAJA KABUPATEN CIAMIS PERATURAN DESA SUKARAJA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA CIPTA BINA MANDIRI

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

BAB I KETENTUAN UMUM

AD/ART PPI UT Pokjar Kuala Lumpur

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA (ILUNI PPs UI)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN TENTANG

ANGGARAN DASAR MOBILIO INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA KONSIL LSM INDONESIA BAB I PERWAKILAN KONSIL LSM INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA

ASOSIASI PENELITI KESEHATAN INDONESIA APKESI ANGGARAN DASAR (AD)

ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN ZEOLIT INDONESIA (Indonesian Zeolite Association)

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG

ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA AD & ART LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT NUSANTARA CORRUPTION WATCH LSM NCW

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga PPI SPANYOL

1 of 8 3/17/2011 4:31 PM

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG. Draf Rancangan QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERSEROAN TERBATAS (PT) REBONG PERMAI

ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI MAGISTER TEKNIK MESIN (IKA MTM-UP) UNIVERSITAS PANCASIA

BAB II ASAS ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) MAHASISWA BUMI SRIWIJAYA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG. PASAL 2 MUSI-ITB berasaskan :

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN

ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB

ANGGARAN DASAR: ASOSIASI PROFESI PENDIDIKAN EKONOMI INDONESIA (ASPROPENDO) MUKADIMAH

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR : 11 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) BUPATI SITUBONDO,

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha.

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 9 TAHUN 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG

ANGGARAN DASAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO GEMILANG KABUPATEN MAGELANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG

ANGGARAN DASAR-ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG

Transkripsi:

KEPUTUSAN RUA No.05/CIVAS/RUA/XII/14 Tentang ANGGARAN DASAR CENTER FOR INDONESIAN VETERINARY ANALYTICAL STUDIES (CIVAS) BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, WAKTU PENDIRIAN DAN WILAYAH KEGIATAN Pasal 1 Organisasi ini bernama : PUSAT STUDI ANALISIS VETERINER INDONESIA yang dalam Bahasa Inggris disebut : Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS) yang berkedudukan di Kabupaten Bogor, Jalan RSAU Nomor 4, Rukun Tetangga 002, Rukun Warga 005, Desa Kemang, Kecamatan Atang Senjaya, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat, dan didirikan pada tanggal 24 November 2005 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya. Wilayah kegiatan organisasi ini meliputi seluruh Wilayah negara Republik Indonesia. BAB II ASAS DAN SIFAT Pasal 2 Organisasi ini berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pasal 3 CIVAS adalah perkumpulan yang mempunyai komitmen dan kepedulian di bidang veteriner serta bersifat : a) Keberpihakan sesuai visi dan misi b) Independen c) Transparan d) Akuntabel e) Profesional f) Berbasis keilmuan g) Nirlaba BAB III MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 4 Maksud dan tujuan organisasi adalah dalam bidang sosial.

BAB IV VISI DAN MISI Pasal 5 Visi organisasi adalah menjadi organisasi yang terpercaya, terdepan, dan independen yang mempunyai komitmen dan kepedulian mewujudkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kesehatan dan kesejahteraan hewan serta keamanan produk hewan. Pasal 6 Untuk mencapai visi sebagaimana dimaksud pada pasal 5, organisasi melakukan upayaupaya yang selanjutnya disebut sebagai misi organisasi sebagai berikut: 1) Mengembangkan dan melaksanakan kajian dan penelitian untuk meningkatkan kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, kesejahteraan hewan, dan kesehatan lingkungan. 2) Menyediakan & menyajikan data dan informasi di bidang kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, kesejahteraan hewan, dan kesehatan lingkungan. 3) Mengadvokasi pemerintah dalam pengambilan kebijakan di bidang kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, kesejahteraan hewan, dan kesehatan lingkungan yang berpihak pada masyarakat. 4) Meningkatkan peran dan kapasitas masyarakat di bidang kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, kesejahteraan hewan, dan kesehatan lingkungan. 5) Memberdayakan masyarakat dalam mengembangkan potensi sumberdaya lokal. BAB V PERANGKAT ORGANISASI Pasal 7 Organisasi ini memiliki perangkat organisasi sebagai berikut : 1) Rapat Umum Anggota (RUA) 2) Badan Pengurus 3) Badan Pelaksana RAPAT UMUM ANGGOTA Pasal 8 1) Rapat umum anggota (RUA) merupakan perangkat organisasi untuk pengambilan keputusan tertinggi dalam penyelenggaraan organisasi. 2) Keputusan tertinggi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 adalah : a) Menetapkan perubahan AD dan ART. b) Menetapkan Rencana Strategis (Renstra). c) Memilih dan menetapkan Ketua dan Anggota Badan Pengurus. d) Memilih dan menetapkan calon Ketua Badan Pelaksana. e) Menilai dan menerima atau menolak laporan pertanggungjawaban Badan Pengurus selama masa jabatannya. f) Menetapkan hal-hal yang dipandang perlu dan belum tercakup dalam butir-butir di atas. 3) Rapat Umum Anggota diselenggarakan 3 (tiga) tahun sekali. 4) Tata cara penyelenggaraan dan persyaratan kuorum Rapat Umum Anggota diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

5) Dalam kondisi tertentu dapat dilaksanakan Rapat Umum Anggota di luar sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 3, yang disebut sebagai Rapat Umum Anggota Luar Biasa. BADAN PENGURUS Pasal 9 1) Badan Pengurus adalah perangkat organisasi yang ditetapkan oleh RUA untuk mengambil keputusan-keputusan strategis dalam pencapaian visi dan misi organisasi. 2) Badan Pengurus melakukan pengawasan terhadap Badan Pelaksana dalam pencapaian visi dan misi organisasi. 3) Badan Pengurus berhak membentuk unit organisasi yang diperlukan untuk mendukung Badan Pelaksana. 4) Badan Pengurus berhak mengangkat dan memberhentikan Ketua Badan Pelaksana. 5) Badan Pengurus terdiri dari Ketua dan anggota. 6) Masa bakti Badan Pengurus adalah 3 (tiga) tahun atau sampai RUA berikutnya. BADAN PELAKSANA Pasal 10 1) Badan Pelaksana adalah perangkat organisasi yang dipimpin oleh Ketua Badan Pelaksana, yang selanjutnya disebut Direktur Eksekutif, dan bertanggung jawab kepada Badan Pengurus. 2) Badan Pelaksana membuat dan melaksanakan Program Kerja yang diterjemahkan dari Rencana Strategis dan keputusan-keputusan strategis yang ditetapkan dalam rapat Badan Pengurus. 3) Direktur Eksekutif berwenang membentuk dan menetapkan perangkat kerja Badan Pelaksana. 4) Masa bakti Badan Pelaksana adalah 3 (tiga) tahun atau sampai RUA berikutnya. 5) Badan Pelaksana membuat laporan pertanggungjawaban selama masa baktinya dan melaporkannya kepada Badan Pengurus dalam rapat pertanggungjawaban sebelum dilaksanakannya RUA. BAB VI PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 11 1) Semua keputusan dalam rapat-rapat organisasi ditetapkan atas dasar musyawarah untuk mufakat. 2) Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak. BAB VII KEANGGOTAAN Pasal 12 1) Anggota organisasi adalah dokter hewan atau sarjana kedokteran hewan. 2) Keanggotaan organisasi bersifat individual. 3) Anggota terdiri dari anggota tetap dan anggota biasa.

PENERIMAAN ANGGOTA Pasal 13 1) Kriteria keanggotaan adalah: a) Memahami dan menerima visi dan misi organisasi. b) Tidak memiliki konflik kepentingan dengan upaya-upaya pencapaian visi dan misi organisasi. c) Memiliki kemampuan profesional. d) Memiliki komitmen dalam upaya pencapaian visi dan misi organisasi. 2) Penerimaan Anggota biasa dilakukan apabila calon anggota mendaftar secara aktif dan memenuhi persyaratan yang diatur dalam ART. 3) Penerimaan anggota tetap dilakukan apabila calon anggota tetap telah memenuhi persyaratan yang diatur dalam ART. HAK ANGGOTA Pasal 14 1. Hak umum anggota adalah : a) Memperoleh informasi yang berkaitan dengan data dan informasi organisasi. b) Dapat diikutsertakan dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan organisasi. c) Mendapat pembelaan yang muncul sebagai akibat dari kewajibannya dalam melaksanakan penugasan organisasi. d) Mengundurkan diri dari keanggotaan. e) Membela diri terhadap usulan pencabutan keanggotaan. 2. Hak anggota tetap dalam RUA adalah: a) Mempunyai satu hak suara dalam setiap pengambilan keputusan. b) Dicalonkan dan dipilih menjadi Ketua atau anggota Badan Pengurus, atau Ketua Badan Pelaksana. c) Mendapatkan laporan pertanggungjawaban Badan Pengurus. KEWAJIBAN ANGGOTA Pasal 15 Setiap anggota berkewajiban untuk: a) Mematuhi peraturan organisasi (AD dan ART). b) Memperjuangkan pencapaian visi dan misi organisasi. c) Menjaga nama baik organisasi. BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN Pasal 16 1) Masa keanggotaan berakhir apabila: a) Mengundurkan diri b) Meninggal dunia c) Diberhentikan keanggotaannya 2) Anggota dapat diusulkan untuk diberhentikan keanggotaannya yang mekanismenya diatur dalam ART.

BAB VIII KEUANGAN Pasal 17 1) Keuangan organisasi bersumber dari: a) Lembaga donor b) Sumbangan anggota c) Sumbangan lain yang tidak mengikat d) Sumber lain yang tidak bertentangan dengan visi, misi, dan asas organisasi 2) Kekayaan organisasi adalah dana, piutang, investasi dan aset organisasi yang pengelolaannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. BAB IX PEMBUBARAN ORGANISASI Pasal 18 1) Organisasi dapat dibubarkan melalui Rapat Umum Anggota. 2) Apabila organisasi dibubarkan maka Rapat Umum Anggota menetapkan hal-hal yang menyangkut pembubaran tersebut. BAB X PERATURAN PENUTUP Pasal 19 1. Ketentuan Pelaksanaan dan hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar organisasi ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga. 2. Anggaran Dasar (AD) ini hanya dapat diubah dalam RUA. Ditetapkan di Bogor, Tanggal 13 Desember 2014 Sekretaris Sidang Pimpinan Sidang ( Nofita Nurbiyanti ) ( Riana Aryani Arief )

KEPUTUSAN RUA No.06/CIVAS/RUA/XII/14 Tentang ANGGARAN RUMAH TANGGA CENTER FOR INDONESIAN VETERINARY ANALYTICAL STUDIES (CIVAS) BAB I KANTOR DAN LOGO Pasal 1 1. Kantor utama Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS) atau Pusat Studi Analisis Veteriner Indonesia berkedudukan di Kabupaten Bogor. 2. Untuk menunjang berjalannya kegiatan organisasi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, organisasi dapat memiliki kantor perwakilan. 3. Tata hubungan kerja antara kantor utama dan kantor perwakilan diatur dalam nota kesepahaman atau perjanjian serta harus disetujui oleh Badan Pengurus. Pasal 2 1. Logo organisasi terdiri dari tulisan CIVAS yang berwarna biru dengan lambang veteriner yang berwarna ungu pada huruf V, tulisan Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies di bagian bawah, dan semuanya dilatarbelakangi oleh lintasan orbit satelit berwarna hijau. 2. Arti dari logo organisasi: a. Tulisan CIVAS merupakan singkatan nama organisasi. b. Warna biru pada tulisan CIVAS mewakili keilmuan yang luas. c. Lambang veteriner yang berwarna ungu pada huruf V bermakna kedokteran hewan. d. Tulisan Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies pada bagian bawah merupakan nama organisasi. e. Lintasan orbit satelit berwarna hijau bermakna wawasan yang luas dalam pencapaian visi dan misi organisasi.

BAB II PERANGKAT ORGANISASI RAPAT UMUM ANGGOTA Pasal 3 1. Menetapkan Badan Pengurus melalui mekanisme penjaringan yang ditetapkan oleh anggota tetap yang hadir. 2. Badan Pengurus menyampaikan laporan pertanggungjawaban organisasi. 3. Badan Pengurus menyampaikan Rencana Strategis. 4. Semua pembiayaan terkait dengan penyelenggaraan RUA dibebankan kepada organisasi. 5. Peserta RUA adalah semua anggota tetap dan anggota biasa yang ditetapkan oleh Badan Pengurus. PANITIA PENYELENGGARA RUA Pasal 4 1. Badan Pengurus membentuk Panitia Penyelenggara RUA (PPRUA) untuk mempersiapkan dan melaksanakan RUA. 2. Pembentukan PPRUA selambat-lambatnya 6 bulan sebelum pelaksanaan RUA. 3. PPRUA adalah anggota tetap. 4. PPRUA mengundang peserta RUA selambat-lambatnya 2 minggu sebelum penyelenggaraan. KUORUM RAPAT UMUM ANGGOTA Pasal 5 Persyaratan Kuorum RUA: 1. Dihadiri oleh minimal ½ jumlah anggota tetap plus 1. 2. Jika kuorum tidak tercapai maka RUA tetap dapat dilaksanakan bila disetujui secara aklamasi oleh anggota tetap yang hadir. RAPAT UMUM ANGGOTA LUAR BIASA Pasal 6 1. Rapat Umum Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila diusulkan oleh ½ jumlah anggota tetap plus 1. 2. Kuorum RUA-LB sama dengan Kuorum RUA sebagaimana dimaksud pada pasal 5. 3. RUA-LB dapat diselenggarakan apabila terjadi kondisi tertentu seperti: a. Badan Pengurus dinilai tidak melaksanakan fungsinya sehingga organisasi tidak berjalan sesuai dengan yang telah ditetapkan di RUA. b. Pembubaran organisasi. RAPAT PERTANGGUNGJAWABAN BADAN PELAKSANA Pasal 7 1. Badan Pelaksana menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Badan Pengurus dalam rapat yang diselenggarakan selambat-lambatnya 1 bulan sebelum RUA.

2. Laporan pertanggungjawaban berupa laporan pelaksanaan Program Kerja dan laporan keuangan. 3. Laporan keuangan meliputi laporan keuangan per kegiatan, laporan operasional tahunan, laporan neraca keuangan, sumber pendanaan, dan aset organisasi. BADAN PENGURUS Pasal 8 1. Badan Pengurus yang ditetapkan dalam RUA berjumlah ganjil, terdiri dari 1 orang ketua dan sekurang-kurangnya 2 orang anggota. 2. Kriteria Badan Pengurus a. Warga Negara Indonesia. b. Anggota tetap. c. Aktif dalam kegiatan organisasi. d. Sehat jasmani dan rohani. e. Memiliki komitmen untuk memajukan organisasi. f. Memiliki wawasan yang luas dalam dunia veteriner dan mampu menjalin hubungan, baik dalam maupun luar negeri. g. Bersedia dan mampu meluangkan waktunya untuk melakukan tugasnya. 3. Badan Pengurus menetapkan Direktur Eksekutif dalam rapat Badan Pengurus pada kesempatan pertama setelah RUA. 4. Badan Pengurus dapat mencalonkan dan menetapkan DE di luar RUA jika DE tidak dapat melaksanakan tugasnya (berhalangan tetap / mengundurkan diri / diberhentikan). 5. Tugas Badan Pengurus a. Mengarahkan kebijakan organisasi. b. Melakukan upaya pencarian sumber dana. c. Melakukan penguatan kapasitas organisasi. d. Melakukan peningkatan sumberdaya manusia organisasi. e. Melakukan pengawasan dan evaluasi kinerja. 6. Badan Pengurus mengambil keputusan strategis antara lain, yaitu: a. Persetujuan terhadap Program Kerja dan Anggaran Belanja Tahunan dari Badan Pelaksana. b. Persetujuan Anggaran Belanja di luar Anggaran Belanja Tahunan yang diusulkan oleh Badan Pelaksana. c. Persetujuan untuk semua bentuk kerjasama organisasi dengan pihak ketiga. d. Persetujuan terhadap semua laporan dan publikasi resmi kepada pihak ketiga yang dipandang oleh Badan Pelaksana akan mempengaruhi citra organisasi atau berdampak luas. 7. Ketua Badan Pengurus yang tidak dapat melaksanakan tugasnya (berhalangan tetap/mengundurkan diri) akan digantikan fungsinya oleh anggota Badan Pengurus yang disepakati dalam rapat Badan Pengurus dan bertugas sampai dengan RUA berikutnya. 8. Anggota Badan Pengurus yang tidak dapat melaksanakan tugasnya (berhalangan tetap/mengundurkan diri) tidak digantikan sampai RUA berikutnya. 9. Badan Pengurus dapat menerima remunerasi yang besarannya ditentukan oleh Ketua Badan Pengurus dan Direktur Eksekutif.

BADAN PELAKSANA Pasal 9 1. Badan Pelaksana menerjemahkan Rencana Strategis ke dalam bentuk program kerja. 2. Badan Pelaksana menjalankan Program Kerja yang telah disetujui oleh Badan Pengurus. 3. Badan Pelaksana mengajukan rencana Anggaran Belanja Tahunan dan Anggaran Belanja diluar Anggaran Belanja Tahunan kepada Badan Pengurus. 4. Badan Pelaksana dapat mengeluarkan press release atas nama organisasi setelah mendapat persetujuan Badan Pengurus. 5. Direktur Eksekutif berhak menetapkan tata kelola Badan Pelaksana. 6. Kriteria Direktur Eksekutif adalah: a. Warga Negara Indonesia b. Berumur maksimum 50 tahun c. Anggota tetap d. Bekerja penuh waktu e. Sehat jasmani dan rohani f. Memiliki komitmen yang tinggi untuk memajukan organisasi g. Memiliki kemampuan Bahasa Inggris secara lisan dan tulisan yang memadai h. Memiliki sifat kepemimpinan 7. Direktur Eksekutif dapat melibatkan individu-individu yang dibutuhkan keahliannya sesuai dengan kebutuhan kegiatan untuk menunjang tata kelola Badan Pelaksana. 8. Direktur Eksekutif dapat dipilih maksimal 2 kali periode jabatan secara berturut-turut. 9. Selama masa pergantian Badan Pelaksana setelah RUA maka pelaksanaan organisasi dilaksanakan oleh Badan Pelaksana periode sebelumnya. 10. Badan Pelaksana wajib melaporkan perkembangan kegiatan dan keuangan organisasi setiap 3 (tiga) bulan ke Badan Pengurus. 11. Badan Pelaksana berhak menerima remunerasi yang besarannya ditentukan oleh Badan Pengurus dan Direktur Eksekutif. RAPAT Pasal 10 1. Rapat internal Badan Pengurus dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali. 2. Rapat Badan Pengurus dan Direktur Eksekutif untuk penetapan Program Kerja selama periode kepengurusan Badan Pelaksana dilaksanakan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah Direktur Eksekutif terpilih. 3. Rapat Badan Pelaksana dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali. 4. Rapat konsultasi dan koordinasi antara Badan Pelaksana dan Badan Pengurus dilakukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali.

BAB VI KEANGGOTAAN UMUM Pasal 11 1. Anggota berhak mendapat pembelaan yang muncul sebagai akibat dari kewajibannya melaksanakan penugasan organisasi, termasuk pembelaan dalam bidang hukum bila diperlukan. 2. Anggota berhak mendapatkan identitas keanggotaan yang tata cara pemberiannya diatur dalam peraturan kesekretariatan. ANGGOTA BIASA Pasal 12 1. Syarat untuk menjadi anggota biasa adalah: a. Pernah aktif dalam kegiatan organisasi sekurang-kurangnya 6 bulan. b. Mempunyai potensi dalam pengembangan organisasi. 2. Anggota biasa ditetapkan oleh Badan Pengurus atas rekomendasi tim seleksi yang ditetapkan oleh Badan Pengurus. 3. Masa keanggotaan anggota biasa: a. Sesuai dengan periode kepengurusan organisasi. b. Dapat diperpanjang dengan syarat mengisi dan mengembalikan formulir registrasi ulang anggota biasa selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sejak diterima. 4. Jika tidak dapat memenuhi ketentuan dalam ayat 3 butir b di atas maka anggota dianggap telah mengundurkan diri. ANGGOTA TETAP Pasal 13 1. Syarat untuk menjadi anggota tetap adalah: a. Anggota biasa yang direkomendasikan oleh minimal 2 orang anggota tetap. b. Pernah aktif dalam kegiatan organisasi sekurang-kurangnya 1 tahun. c. Mempunyai potensi dalam pengembangan organisasi. d. Membuat tulisan mengenai pengembangan organisasi. 2. Anggota tetap ditetapkan oleh Badan Pengurus. PEMBERHENTIAN KEANGGOTAAN Pasal 14 1. Mekanisme pemberhentian anggota biasa: a. Diajukan oleh minimal 25% (dua puluh lima persen) anggota tetap ke Badan Pengurus dalam bentuk surat usulan pemberhentian anggota biasa yang ditandatangani. b. Badan Pengurus menyampaikan surat sebagaimana dimaksud pada butir (a) ke anggota biasa yang diusulkan untuk diberhentikan. c. Anggota biasa yang akan diberhentikan status keanggotaannya, dapat diberikan kesempatan untuk menyampaikan keberatan atas pencabutan status keanggotaannya.

d. Pemberhentian anggota biasa ditetapkan oleh Badan Pengurus. 2. Mekanisme pemberhentian anggota tetap: a. Diajukan oleh minimal 50% (lima puluh persen) anggota tetap ke Badan Pengurus dalam bentuk surat usulan pemberhentian anggota tetap yang ditandatangani. b. Badan Pengurus menyampaikan surat sebagaimana dimaksud pada butir (a) ke anggota tetap yang diusulkan untuk diberhentikan. c. Anggota tetap yang akan diberhentikan status keanggotaannya, diberikan kesempatan dalam rapat Badan Pengurus untuk menyampaikan keberatan atas pencabutan status keanggotaannya. d. Pemberhentian anggota tetap ditetapkan oleh Badan Pengurus. BAB VII KEKAYAAN Pasal 15 1. Kekayaan organisasi dikelola secara transparan dan bertanggung jawab oleh Badan Pelaksana. 2. Pemanfaatan kekayaan organisasi harus dengan persetujuan Badan Pengurus. 3. Laporan kekayaan organisasi disampaikan setiap tahun oleh Badan Pelaksana ke Badan Pengurus. BAB VIII PENUTUP Pasal 16 1. Anggaran Rumah Tangga (ART) ini hanya dapat diubah dalam RUA. 2. ART ini berlaku sejak ditetapkan dalam RUA. Ditetapkan di Bogor, Tanggal 13 Desember 2014 Sekretaris Sidang Pimpinan Sidang ( Nofita Nurbiyanti ) ( Riana Aryani Arief )