Tujuan Instruksional khusus

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI ABSTRAK... PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (resource) yang ada. Yang dimaksud dengan sumber daya (resource) di sini

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan proyek konstuksi, baik oleh kontraktor, konsultan maupun

Manajemen Proyek Minggu 2

Tujuan Instruksional khusus

ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Proyek merupakan pelaksanaan sesuatu bangunan mulai dari perencanaan sampai

BAB II LANDASAN TEORI

PERENCANAAN PROYEK. Gentisya Tri Mardiani, M.Kom MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK

BAB I PENDAHULUAN. Ruko atau rumah toko adalah suatu proyek konstruksi yang pada umumnya

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN WAKTU

Pertemuan ke - 7 FUNGSI DAN PROSES PERENCANAAN SERTA PENGENDALIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang

Contoh Perhitungan Volume Pekerjaan Sloof dari Beton Bertulang ukuran 30*40

PENJELASAN PENYUSUNAN RANCANGAN TEKNIS (DED) DAN RAB

Adapun pengukuran produktivitas tenaga kerja dapat diketahui dengan beberapa metode sebagai berikut:

PROJECT PLAN (RENCANA MANAJEMEN PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

Fungsi Organisasi dalam Manajemen Proyek

1.4 Manfaat Manajemen Konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pembagian pengadaan material utama. dengan membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang nantinya menjadi acuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lizna Gustiana Rahmi, 2015

Pe P rencanaan a P ro r y o e y k

Materi Kuliah Manajemen Konstruksi Dosen: Emma Akmalah, Ph.D. Pendahuluan

Hal penting dalam manajemen proyek adalah :

proyek-proyek konstruksi, baik yang berskala besar maupun yang berskala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan

ESTIMASI BIAYA PROYEK JALAN LAYANG CIMINDI BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO ORLENS FASHION MANADO

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah

MATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

AMIK MDP. Program Studi Manajemen Informatika Tugas Akhir Ahli Madya Semester Ganjil tahun 2008/2009

PERENCANAAN METODE PELAKSANAAN STRUKTUR BASEMENT PADA PEMBANGUNAN SEMINYAK HOTEL DEVELOPMENT

BAB II LANDASAN TEORI. pekerjaan, baik pekerjaan yang dilelangkan ataupun yang dikerjakan sendiri

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan dalam. peningkatan kinerja mereka. Perusahaan sering membuat suatu proyek untuk

UTS Manajemen Proyek Rabu, 10 April ,5 jam Closed Book

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi

BAB IV METODELOGI PENELITIAN. Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. pengawas, dan lain-lain. Variabel-variabel yang sangat mempengaruhi

APLIKASI METODE EARNED VALUE ANALYSIS DI DALAM PENGENDALIAN PROYEK PEMBANGUNAN JALAN

Project Management ESTIMASI BIAYA DAN PENGANGGARAN

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK KONSTRUKSI

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi Pembahasan

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK RUSUNAWA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG)

BAB I PENDAHULUAN. masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit), dampak

BAB II LANDASAN TEORI

PROJECT PLAN (RENCANA MANAJEMEN PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. teknik sipil mengalami kemajuan, baik ditinjau dari segi mutu, bahan, struktur

\\ \upi\Direktori\E - FPTK\JUR. PEND.TEKNIK SIPIL\ ROCHANY NATAWIDJANA\25 FILE UNTUK UPI\BID PRICE.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat studi kasus dan analisa, serta perbandingan

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai perancangan penelitian yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas tersebut dalam satu periode tertentu. yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek. Untuk

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU

BAB I PENDAHULUAN. Fikri Al Abqori/ NIM : ; Tri Febrianto Pamungkas/ NIM :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri konstruksi berhubungan erat dengan pelaksanaan

I. PENDAHULUAN. mempengaruhi biaya dan waktu, dalam pelaksanaan suatu proyek. Salah satu

MANAJEMEN RUANG LINGKUP PROYEK PERTEMUAN 3.2

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perencanaan proyek. Besarnya nilai upah dari pekerja ditentukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. TINJAUAN UMUM

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pengetahuan Umum Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) diberikan sebagai dasar pemikiran lebih lanjut.

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sistem informasi dapat

BAB III METODOLOGI. Dalam diagram alir, proses perencanaan geometrik akan dilakukan seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.1.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Project Manager pada Proyek Wisma Atlet Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu penyelesaian proyek bisa dipercepat dari kurun waktu normal dengan

BAB III LANDASAN TEORI. baik investasi kecil maupun besar dalam skala proyek memerlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang Hal ini dilakukan guna meningkatkan taraf hidup dan

III. PERENCANAAN PROYEK

BAB III PERANCANGAN PERHITUNGAN RAB. Mulai. Perancangan Sistem. Implementasi sistem. Sistem Testing. Input. Output. Selesai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di

ABSTRAK. (disebut sebagai proyek jalan) Metode yang digunakan sebagai pembanding ialah metode AON. Proyek yang digunakan sebagai

3.1 GARIS BESAR LANGKAH KERJA

BAB IV SISTEMATIKA LAPORAN

BAB I PENDAHULUAN. Sistem akuntansi pada perusahaan merupakan sistem akuntansi yang

APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK...

Konsepsi Proyek Pengembangan Produk

Anggaran dan Borongan ( Rencana Anggaran Biaya Bangunan ), 1990

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

KOMPARASI BIAYA UPAH PEKERJAAN BETON BERDASARKAN ANALISA KONVENSIONAL DENGAN ANALISA MODERN

TUGAS AKHIR ANALISIS PERBANDINGAN ESTIMASI BIAYA METODE SNI 2013, BOW, VERSI OWNER TERHADAP KONTRAKTOR PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG

BAB 1 - PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. mencakup berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi. menyebabkan lambatnya kinerja petugas perpustakaan.

Hasil Wawancara I User Requirements. : Apakah bagian IT PT. SMI sedang berencana untuk membuat sebuah

MENGANALISIS HASIL PENJADWALAN PROYEK BANGUNAN GEDUNG DENGAN WORK BREAKDOWN STRUCTURE (WBS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali

Transkripsi:

Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa mampu, menjabarkan kegiatan-kegiatan suatu proyek konstruksi, menetapkan sumber daya yang digunakan sesuai dengan metode konstruksi yang telah ditetapkan sehingga mampu merencanakan/ menghitung anggaran biaya suatu proyek konstruksi yang baik sesuai dengan metode analisa yang digunakan Tujuan Instruksional khusus 1. Mampu menyebutkan minimal 4 buah data yang diperlukan dalam penysusunan rencana anggaran biaya 2. Mampu menggambarkan proses penyusunan rencana anggaran biaya konstruksi 3. Mampu menetapkan metode konstruksi yang akan digunakan dalam suatu pekerjaan proyek konstruksi 4. Mampu menyebutkanh minimal 5 faktor yang mempengaruhi pemilihan metode konstruksi 5. Mampu menyebutkan pengertian dari Work Break Down Structure ( WBS ) / 6. Mampu menyebutkan 2 sifat pada WBS 7. Mampu menyebutkan minimum 3 kriteria penjabaran kegiatan 8. Mampu menganalisis tenaga kerja yang di butuhkan sesuai dengan penjabaran kegiatan ( OAT ) Perencanaan dan Pengendalian Biaya III - 1

2.1. Pendahuluan Anggaran biaya mcrupakan salah satu unsur fungsi perencanaan proyek kosntruksi Penyusunan anggaran rnerupakan perencanaan secara detail perkiraan biaya bagian atau keseluruhan kcgiatan proyek, yang selanjutnya digunakan untuk menerapkan fungsi pengawasan dan pengendalian biaya dan waktu pelaksanaan Anggaran hiaya proyek dapat didefinisikan sebagai perencanaan hiaya yang akan dikeluarkan sehubungan adanya suatu proyek dengan rencana kerja dan syaratsyarat RKS) tcrtentu, yang dihitung oleh cost estimalor dan disetujui oleh pemberi tugas (pemilik ). Pada tahap perencanaan selain gambar rencana dan spesifikasi,konsultan perencana juga menghitung rencana anggaran biaya bangunan demikian juga kontraktor akan membuat rencana anggaran biaya konstruksi ( RAB ) untuk penawaran.( lihat bab estimasi biaya dan bab estimasi biaya detail ), Pada bab ini di bahas pembuatan rencana anggaran secara detail dengan menggunakan analisa harga satuan. 2.2. Informasi Yang Dibutuhkan Untuk membuat Rencana Anggaran Biaya Konstruksi diperlukan input data : o Gambar rencana, gambar potongan, detail o Spesifikasi dan Rencana Kerja o Harga satuan Material, Harga satuan Peralatan, Harga satuan Upah o Informasi yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi harga satuan material, harga satuan peralatan dan harga satuan Upah 2.3. Proses Penyusunan Rencana Anggaran Biaya Konstruksi. a. Menentukan metode konstruksi Perencanaan dan Pengendalian Biaya III - 2

b. Menjabarkan Lingkup Kegiatan Proyek Konstruksi atau disebut Work Break Down Structure ( WBS ) c. Membuat Organisasi pelaksanaan atau disebut Organizatiom Analisisn Tabel ( OAT ) untuk RAB yang dibuat oleh kontraktor d. Integrasi antara WBS dan OAT untuk RAB yang dibuat oleh kontraktor e. Menghitung Volume masing-masing pekerjaan ( sesuai dengan WBS ) f. Menganalsisis Harga Satuan ( Menetapkan AHS yang akan digunakan ) g. Menetapkan Harga Satuan Pekerjaan h. Membuat Rencana Anggaran Biaya Dari uraian tersebut diatas dapat digambarkan proses penyusunan Rencana Anggaran biaya Konstruksi sebagaimana gambar 3.1 2.4. Penentuan Metode Konstruksi. Dalam tahap perencanaan, sangatlah penting untuk menentukan metode konstruksi terlebih dahulu, karena setiap jenis metode konstruksi akan memberikan karakteristik pekerjaan yang berbeda, mempengaruhi sumber daya proyek yang akan digunakan yang selanjutnya akan mempengaruhi estimasi biaya. Pada tahap pelaksanaan metode konstruksi yang telah di pilih pada tahap perencanaan dimungkinkan dilakaukan perubahan oleh kontraktor setelah mendapat persetujuan dari pemilik, berbagai pertimbangan yang diajukan kontraktor untuk merubah metode konstruksi antara lain ketersediaan sumber daya, ataupun factor teknis yang lain yang selanjutnya akan memepengaruhi pada estimasi biaya kontraktor. pada saat melaksanakan penawaran maupun biaya pelaksanaan. Gambar Bestek Spesifikasi Teknis Perencanaan dan Pengendalian Biaya III - 3

Metode konstruksi WBS OBS Integrasi OBS dan WBS Harga satuan material Upah,Alat WP Metode konstruksi Analisa Harga Satuan WP Perhitungan Volume WP Biaya tak langsung Perhitungan Anggaran biaya WP Perhitungan Kelompok Pekerjaan RAB Gambar 3. 1 Proses penyusunan Rencana Anggaran Faktor - faktor yang mempengaruhi pemilihan metode konstruksi yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan, yaitu Perencanaan dan Pengendalian Biaya III - 4

Sumber daya manusia dengan skill yang cukup untuk melaksanakan suatu metode pelaksanaan konstruksi. Tersedianya peralatan penunjang pelaksanaan metode konstruksi yang dipilih. Material yang cukup tersedia. Waktu pelaksanaan yang maksimum dibanding pilihan metode konstruksi lainnya. Biaya yang bersaing. 2.5. Penjabaran Kegiatan / Work Breakdown Structure (WBS) Tahap berikutnya adalah menjabarkan lingkup proyek konstruksi yang umum disebut WBS. WBS merupakan suatu cara untuk membagi bagi pekerjaan suatu proyek kosntruksi dan mempunyai sifat hirarkis dan logic, yaitu makin lama makin terinci dengan lingkup yang juga mengecil, menjadi divisi-divisi dan sub divisi pckcrjaan sampai pada bagian terkccil yang disebut dengan paket pekerjaan (Work Package ). Sedangkan kompleksibilitasnya makin berkurang sampai akhirnya dianggap cukup terinci tetapi masih dapat dikelola dengan baik. o Hirarkis mengandung pengertian bahwa pembagian pada WBS harus dimulai dari pekerjaan yang bersifat umum ke pekerjaan yang bcrsifat khusus, atau dengan kata lain dari pekerjaan yang cakupannya lebih luas ke peerjaan yang cakupannya lebih kecil o Logis berarti pembagian pekerjaan tersebut harus mengikuti alur pelaksanaan pekerjaan yang umum sehingga memungkinkan pelaksanaan dapat bcrjalan dcngan lancar. Hal tersbut juga akan memudahkan penyusunan jadwal kcgiatan. Perencanaan dan Pengendalian Biaya III - 5

Pada tahap perencanaan WBS juga digunakan sebagai langkah awal untuk perhitungan rencana anggaran biaya. rencana memulai dengan mencari informasi yang dibutuhkan pada tahap-tahap awal proyek. makin lama kebutuhan informasi ini akan meningkat sesuai dengan berkembangnya suatu proyek. Suatu proyek akan dipecah menjadi beberapa bagian dan seterusnya menjadi sub-bagian. Pada tiap tahap perancangan perencana harus memisahkan bagian-bagian dari rencana proyek. Misalkan pada awal desain lingkup pekerjaan secara umum dapat dilihat. Selanjutnya detail lebih lanjut. Sehingga tiap bagian dapat dibagi menjadi komponen yang lebih rinci. Memecah lingkup proyek dan menyusun kembali komponennya dengan mengikuti struktur hirarki tertentu. Struktur WBS menyerupai gambar piramida di mana sebagai level satu yaitu posisi puncak mengidentilikasikan proyek sccara kescluruhan, Selanjutnya level 2 dibagi berdasarkan kriteria tertentu seperti bidang keahlian, lokasi pekerjaan, atau urutan pelaksanaan pekerjaan. Demikian level-level di bawahnya disebut level 3, level 4 dan seterusnya sampai pada level terkccil yang disebut paket pekerjaan yang disebut work package ( WP ) sebagaimana diperlihatkan pada gambar.3.2 dan sebagai contoh pada suatu proyek diperlihatkan pada gambar 3.3. dan 3.4 1. Pembagian pekerjaan dalam WBS dapat dibedakan atas dasar kriteria : o Bidang keahlian pckcrjaan. o Lokasi pekerjaan. o Urut-urutan pekerjaan. o Dan lain-lair). 2. Paket kerja/ sub divisi-sub divisi/ Work Pakacge terkecil memenuhi sifat-sifat: Masih dapat dikelola dengan baik Dapat direncanakan jadwal pelaksanaan dan jadwal anggarannya Mudah diukur kemajuan pelaksanaan serta pemakaian biayanya Perencanaan dan Pengendalian Biaya III - 6

Dapat dikaji kualitas kerja dan hasil akhirnya Jika diintegrasikan dengan WBS lainnya akan menjadi lingkup proyek secara keseluruhan. Tingkat 1 Lingkup proyek seutuhnya Tingkat 2 Unit Utama dan Unit Pendukung Tingkat 3 diuraikan menjadi divisi-divis Tingkat n sampai menjadi Work Package Gambar 3.3 Penyusunan hirarki WBS 3. Fungsi WBS a. WBS digunakan sebagai kerangka pembagian kerja untuk pelaksanaan proyek, b. WBS juga dapat digunaan untuk sarana perencanaan, pemantauan dan pengendalian. c. Dengan membagi lingkup proyek menjadi sejumlah paket kerja berarti dengan WBS memungkinkan mengisolasi suatu resiko hanya pada satu item WBS yang bersangkutan. Perencanaan dan Pengendalian Biaya III - 7

Gambar 3.3 Contoh WBS Gambar 3.4 Contoh WBS Proyek pekerjaan Galian Pipa dan pemasangan pipa Perencanaan dan Pengendalian Biaya III - 8

2.6. Membuat Tabel Analisis Organisasi Proyek / Organization Analysis Table (OAT) Salah satu tujuan utama perencanaan manajemen konstruksi adalah mengembangkan suatu instrumen yang dapat dipakai untuk pengendalian kinerja suatu pekerjaan. Agar tujuan dapat dicapai kriteria berikut perlu dipenuhi antara lain a. Mempersiapkan semua elemen-elemen dan tahapan-tahapan proyek (melalui WBS) b. Mempersiapkan semua pihak yang terkait dan ikut berpartisipasi dalam proyek c. Menyediakan tolok ukur dengan cara melokalisasikan tanggung jawab. Tahap selanjutnya adalah menentukan pelaku untuk melaksanakan paket-paket pekerjaan tersebut atau yang disebut dengan Organization Analysis Table (OAT) atau juga disebut Organization Breakdown Structure (OBS), yaitu merupakan pembagian struktur organisai yang menujnjukkan pihak-pihak yang bertangung jawab atau suatu pekerjaan pada level tertentu, sebagaimana dalam gambar 3.5 Gambar 3.5 OBS Proyek Pekerjaan Galian Pipa Dan Pemangan Pipa Perencanaan dan Pengendalian Biaya III - 9

2.7. Hubungan/ Integrasi antara WBS dan OBS ( OAT ) Hubungan antara WBS dan OBS akan memperlihatkan penanggung jawab dari setiap pekerjaan atau dalam arti bahwa suatu pekerjaan / kelompok pekerjaan dikerjakan pekerja dengan keahlian tertentu, Integrasi ini juga berfungsi untuk perencanaan dan pengendalian biaya proyek ( post account ), sebagaimana diperlihatkan dalam gambar 3.6 Gambar 3. 6 Hubungan antara WBS dan OBS ( OAT ) n Perencanaan dan Pengendalian Biaya III - 10