(SOP-2) Penyempurnaan SOP-1

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

VII. ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium

II. BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

Sebagai acuan / pedoman pelaku percontohan budidaya lele dengan menggunakan pakan (pellet) jenis tenggelam.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,

METODE KERJA. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai April 2015 di. Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

Efektivitas Suplemen Herbal Terhadap Pertumbuhan dan Kululushidupan Benih Ikan Lele (Clarias sp.)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

BAB III BAHAN DAN METODE

BUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK. drh. Adil Harahap dokadil.wordpress.com

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

Pendahuluan. Pada umumnya budidaya dilakukan di kolam tanah, dan sebagian di kolam semen.

PETUNJUK PENGGUNAAN NUTRISI SAPUTRA

PELUANG BISNIS BUDIDAYA LELE SANGKURIANG. Bambang Sumarsono TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011

3. METODE Penelitian 1: Kecernaan pakan dan kecernaan protein pada pemeliharaan ikan lele.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Balai Benih Ikan Inovatif ( BBII ) merupakan unit pelaksanaan teknis daerah

V. GAMBARAN UMUM CV JUMBO BINTANG LESTARI Lokasi Perusahaan dan Sejarah Perkembangan

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Teknik guba terbukti melambungkan produksi lele. Di Kulonprogo, Lambungkan Produksi Lele 1 LELE

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian 2.2 Prosedur Kerja Penelitian Pendahuluan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Selama Pemuasaan

TUGAS AHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL

Gambar 3. Kolam yang diperguanak untuk Percontohan

BAB I PENDAHULUAN. dibudidayakan di air tawar dan disukai oleh masyarakat karena rasanya yang

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

II. BAHAN DAN METODE

BAB 4. METODE PENELITIAN

AQUACULTURE POND BOTTOM SOIL QUALITY MANAGEMENT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI. = Hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai tengah dari pengamatan σ i ε ij

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2011 bertempat di

METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Molekuler Jurusan. Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung

II. BAHAN DAN METODE

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

Pemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula.

1. PENDAHULUAN. sangat tinggi. Jumlah penduduk Indonesia di tahun 2008 diperkirakan sebesar

PENYULUHAN PEMANFAATAN KOTORAN HEWAN SEBAGAI PAKAN LELE

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. dari Afrika. Tahun 1969, ikan nila pertama kali didatangkan dari Taiwan ke Balai

III. MATERI DAN METODE

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Maret 2013 di

III. METODE PENELITIAN

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMANFAATAN TANAMAN AZOLLA SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN (EKTRA FEEDING) Oleh : Ir. Indah Retnowati

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

Makalah Lingkungan Bisnis. Budi Daya Belut. Nama : Heni Septi Rahmawati NIM : Kelas : S1-TI-11

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

b. Dapat memperbaiki struktur tanah, menyebabkan tanah menjadi ringan untuk diolah dan mudah ditembus akar.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Agustus sampai dengan

BAB III BAHAN DAN METODE

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

P e r u n j u k T e k n i s PENDAHULUAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah

Ikan lele dumbo (Clarias sp.) Bagian 3 : Produksi induk

1. PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2011 sampai September 2011 bertempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat.

LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

BAB III BAHAN DAN METODE

CARA MEMBUAT KOMPOS OLEH: SUPRAYITNO THL-TBPP BP3K KECAMATAN WONOTIRTO

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga Februari 2013

BAB III METODE PENELITIAN. tepung ikan gabus (Channa striata, BLOCH) pada pakan komersial terhadap

II. BAHAN DAN METODE

3. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pusat Studi Ilmu Kelautan IPB,

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

BAB III BAHAN DAN METODE

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

BAB III METODE PENELITIAN

Peluang Usaha Budi Daya Ikan Lele

MANAJEMEN BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) DI KAMPUNG LELE, KABUPATEN BOYOLALI, JAWA TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji 2.2 Persiapan Pakan Uji

ini bisa dilakukan di medan yang tidak memungkinkan untuk II. Budidaya Ikan tele di Kolam Terpal Kolam terpal

USAHA TERNAK AYAM PEDAGING (BROILER)

BUDIDAYA CACING RAMBUT (Tubifex sp.) DENGAN FERMENTASI LIMBAH ORGANIK SEBAGAI PAKAN ALAMI LARVA IKAN GURAMI

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

Meningkatkan Wirausaha Budidaya Ikan. Lele Sangkuriang. (Lingkungan Bisnis)

PENGOLAHAN SAMPAH SUNARYO HADI WARSITO

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Lele Masamo (Clarias gariepinus) Subclass: Telostei. Ordo : Ostariophysi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di

BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE MEMAKAI KOLAM TERPAL

II. BAHAN DAN METODE

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

I Peternakan Ayam Broiler

Bisnis Budidaya Ikan Bawal

Transkripsi:

Usaha Peternakan Ikan Lele S (UPILS) Standart Operational Procedure Pembesaran Ikan Lele Dengan Pengaplikasian Teknologi Terbaru (SOP-2) Penyempurnaan Dibuat Oleh : Sugiharto Hadi Wibowo 21 September 2013 Bandung - Indonesia Facebook : Hp : 081220200593 Email : sugiharto_phl@yahoo.co.id Catatan : SOP ini selalu berkembang tiap waktunya, teknologi yang digunakan akan selalu dimutkahirkan dalam kurun waktu tertentu, bukan ilmu namanya kalau tidak berkembang iya kan? SOP-2 artinya SOP tingkat ke satu atau level 2, nanti owner upils (sugih) akan mengembangkan SOP tersebut menjadi SOP-3 (tingkat 3 atau level 3) yang merupakan penyempurnaan dari SOP-2 dan seterusnya SOP-3, SOP-4, SOP-.. Pastikan anda mengitkuti terus perkembangan dari grup facebook kami, sehingga anda tidak ketinggalan dengan pengaplikasian teknologi perikanan terbaru. SOP ini silahkan dibagikan seluas-luasnya, owner upils (sugih) mengizinkan jika SOP ini beredar. Jika ada pertanyaan, tulis pertnyaan anda di wall facebook kami, sehingga orang lain mendapatkan ilmu juga.

Tahapan-Tahapan Pembesaran Ikan Lele : 1. Pembuatan Kolam 2. Kultur Pakan Alami 3. Pemilihan Bibit Unggul 4. Kepadatan Ikan 5. Aklimatisasi 6. Manajemen Kolam dan Air Selama Masa Budidaya 7. Manajemen Pemberian Pakan 8. Manajemen Air Kolam 9. Pencegahan Penyakit 10. Penanggulangan Penyakit 11. Sortir Bila Perlu 12. Panen (SOP-2) Pembuatan Kolam Saya yakin semua orang sudah bisa membuat kolam, jadi pada SOP- berikutnya akan dibahas secara mendetil tentang pembuatan kolam. Kolam / media yang dipakai untuk berternak ikan lele adalah kolam tanah, kolam terpal, kolam semen/tembok, dan keramba jaring apung. Setiap kolam memiliki kekurangan dan kelebihanya masingmasing. Ukuran kolam mempengarhui kepadatan ikan, semakin besar kolamnya maka semakin besar jumlah ikan yang dibudiadyakan. Kolam ikan yang sangat ideal adalah kolam berbentuk lingkaran dibandingkan dengan berbentuk persegi, untuk lebih jelasnya akan dibahas pada SOP- seelanjutnya. ^_^ (SOP-2) Kultur Pakan Alami Dalam budiadya lele khususnya dalam bidang pembesaran lele harus dilakukan kultur pakan alami terlebih dahulu, mengapa demikian? selain sebagai pakan langsung alami kultur pakan alami berperan dalam menurunkan angkat FCR (Food Convertion

Ratio). FCR artinya berapa banyak pakan yang diperlukan untuk menghasilkan satu kilogram daging. FCR 0,7 artinya untuk menghasilkan bobot ikan 1 kg dibuthkan 700 gram pakan. Jadi kultur pakan alami ini bisa mengurangi konsumsi pelet yang dipakai. Berikut ini adalah (SOP-2) kultur pakan alami untuk kolam semen/kolam terpal : 1. Isi air kolam setinggi 40 cm, air yang digunakan boleh air PAM yang mengandung kaporit, ini tidak akan berpengaruh pada ikan lele. 2. Masukan 50 gram kapur/ 1m 3 (1000 liter). 3. Masukan 3 gram pupuk urea / 1m 3 (1000 liter) 4. Masukan 1 gram pupuk SP36 / 1m 3 (1000 liter) 5. Masukan Garam Ikan 75 gram/ m 3 6. Tambahkan bakteri probiotik (merek apa saja, disarankan Aquasimba D produk ITB atau Sel Multi produk Boster). Dosis sesuai cara pakai pada produk tersebut. Dan tambahkan lagi 2 minggu setelahnya dosis lihat diproduk. 7. Pastikan terkena sinar matahari, dan tunggu selama 7 9 hari. 8. Kolam siap ditebar benih ikan lele. () Kultur Pakan Alami Kolam Tanah 1. Isi air kolam setinggi 30-40 cm. 2. Masukan 1 karung (5kg) (ingat hanya 5 kg) pupuk kandang / 20m 2 (5000 liter) kedalam kolam. Kotoran hewan (sapi/kambing/ayam) dimasukan kedalam karung dan diikan, lalu celup-celupkan sehingga sari-sarinya keluar (prinsipnya seperti teh celup), lakukan berulang-ulang pada pagi dan sore. 3. Masukan 75 gram kapur/ 1m 2. 4. Masukan 10 gram pupuk urea / 1m 2 (1000 liter) air. 5. Masukan 5 gram pupuk SP36 / 5m 2 1m 2 (1000 liter) air. 6. Masukan Garam Ikan 100 gram/ m 2 7. Tambahkan bakteri probiotik (merek apa saja, disarankan Aquasimba D produk ITB atau Sel Multi produk Boster). Dosis sesuai cara pakai pada produk tersebut. Dan tambahkan lagi 2 minggu setelahnya dosis lihat diproduk. 8. Pastikan terkena sinar matahari, dan tunggu selama 7 9 hari. 9. Kolam siap ditebar benih ikan lele.

(SOP-2) Pemilihan Bibit Unggul Hingga Pengangkutan Ke Kolam : 1. Pastikan bibit lele yang ana beli memiliki sertifikasi sangkuriang pada indukanya, sehingga bibit yang anda pakai adalah bibit lele sangkuriang asli. 2. Pilih yang bentuk tubuhnya sempurna, gerakanya lincah, makanya rakus/baik, dan merupakan hasil grading/sortiran (untu kmenghindari yang kuntet/susah berkembang. 3. Umur Ikan haruslah semuda mungkin, jangan beli bibit yang memiliki umur yang sudah tua, pilihlah bibit yang berusia muda dalam ukuran kelas bibit lele. Contoh : pilih bibit ukuran 5-7cm usia 23 hari, dibandingkan bibit ukuran 5-7 cm berusia 30 hari. Hal ini akan berdampak pada pertumbuhan ikan lele. 4. Packing bibit lele dengan menggunakan plastik yang berisi oksigen atau menggunakan dirigen yang telah dilubangi/ dipotong atasnya biarkan udara masuk kedalam dirigen. 5. Pengangkutan bibit ke kolam yang sudah dilakukan kultur pakan alami, sebaiknya dilakukan pagi hari dan sore hari. Terpaksa dikirim siang hari tambahkan es batu, vitamin C dosis tinggi (bisa menggunakan enervon C) dan beberapa sendok makan minyak goreng atau anda bisa menggunakan produk perikanan tertentu. (SOP-2) Padat Tebar Lele dan Manajemen Air 1. Kepadatan bibit ikan lele yang ideal hingga panen adalah : 100-150ekor/m 2. Pada kepadatan seperti ini hingga panen oksigen yang tersedia dalam kolam cukup, kolam lele tidak akan berbau amoniak, lele tidak ada yang menggantung. Dan tidak ada pergantian air selama masa budidaya. 2. Jika lahan anda terbatas dan ingin memaksimalkan dengan lahan anda. Maka gunakanlah Aerator khusus kolam (gelembung udara). Jika telah menggunakan aerator maka kepadatan bibit lele hingga mencapai panen 250-350 ekor/m 2. Namun tiap 2 minggu air kolam lele harus dibuang 25% dari ketinggian kolam (dibuang air dibagian dasar kolam). Sehingga banyak kotoran-kotoran dan amoniak yang terbuang). (SOP-2) Manajemen Ketinggian Air Kolam

1. Bibit umur 1-15 hari dikolam tinggikan air kolam hingga 60 cm. 2. Bibit umur 16-27 hari dikolam tinggikan air kolam hingga 75 cm. 3. Bibit umur 28-40 hari dikolam tinggikan air kolam hingga 90 cm. 4. Bibit umur 41-panen dikolam tinggikan air kolam hingga 115 cm. 5. Jika hujan turun tambahkan 500-1000 gram garam ikan ke kolam, sehingga dapat menetralisir zat asam yang terkandung didalam kolam. 6. Tidak ada pergantian air selama masa budidaya, pergantian air dilakukan untuk penganggulangan penyakit saja. Kecuali perlakuan kepadatan 250-350ekor/m 2 dengan menggunakan aerator. (SOP-2) Aklimatisasi Aklimatisasi adalah proses penyesuaian fisiologis terhadap perubahan lingkungan yang baru. Aklimatisasi bisa juga diartikan sebagai adaptasi. Bibit lele yang baru datang harus di aklimatisasikan terlebih dahulu, sehingga mengurangi stress ikan, lele tidak menggantung pada saat selesai penebaran dan mengrurangi angka kematian pada saat penebaran. Adapun cara aklimatisasi yang benar adalah sebagai berikut : 1. Pada saat bibit ikan lele sampai ke kolam, jangan langsung dimasukan kedalam kolam, diamkan selama 5 menit sehingga bibit lele agak tenang. 2. Selanjutnya masukan air kolam kedalam dirigen/ wadah plastik tempat lele diangkut hingga luber, dan diamkan sekitar 10 menit. 3. Celupkan dirigen/plastik pada kolam sehingga air kolam bisa masuk ke dalam dirigen/ plastik, dan biarkan lele keluar sendiri secara perlahan-lahan. 4. Jangan diberi makan terlebih dahulu setidaknya 12 jam setelah penebaran. Pemberian pakan bisa dilakukan 12 jam setelah penebaran ikan lele ke dalam kolam. (SOP-2) Manajemen Kolam dan Air Selama Masa Budidaya Manajemen kolam dan air selama masa budidaya adalah sebagai berikut : 1. Pastikan anda mengginakan bakteri probiotik (bermerek bebas, contoh merek Aquasimba ITB, Sel Multi Boster, EM4, dll) dosis sesuai produk masingmasing). 2. Tambahkan bakteri tersebut selama satu minggu sekali kedalam kolam.

3. Gunakan bioball, fungsinya sebagai substrat untuk pertumbuhan bakteri sehingga bakteri lebih banyak memecah TAN (Total Ammonium Nitrogen) di kolam dan meningkatkan efisiensi kinerja bakteri. Gunakan bioball 3-4 buah per m 2. Keterangan : Penggunaan bioball sangat penting dilakukan ketika anda menambahkan bakteri probiotik kedalam kolam, siklus nitrogen dalam kolam akan bisa tercapai). Gambar 1 & 2. Bioball yang digunakan 4. Ketika air hujan turun mengenai air kolam, taburkan garam ikan 200 gram / m 3. 5. Tambahkan air setiap hari untuk menggantikan air yang hilang karena penguapan. (SOP-2) Porsi Pakan Bibit Ikan Lele 1. Ambil 100 ekor ikan (25 ekor dilakukan empat kali) dalam kolam. 2. Ditimbang beratnya dengan cara menyiapkan timbangan digital dengan wadah yang diisi air yang telah dikalibrasi. 3. Catat hasil berat 25 ekor ikan 4. Lakukan peralkuan diatas hingga 4 kali pengulangan. 5. Hasil dari rata-rata bobot harian dikalikan..% bobot ikan dikalikan banyaknya jumlah ikan yang ditebar pada kolam. - Umur 1-3 minggu dikalikan 5 % bobot ikan/ hari - Umur 4-5 minggu dikalikan 4 % bobot ikan/ hari - Umur 6-7 minggu dikalikan 3 % bobot ikan/ hari - Umur 8 minggu hingga panen dikalikan 3% dari bobot ikan lalu dikurangi 33 %/ hari

6. Pemberian pakan tanpa ukuran/tanpa porsi pakan hingga ikan sekenyangnya bisa dilakukan, tapi hal ini tidak disarankan karena bisa menaikan nilai FCR, sehingga pakan yang kita gunakan tidak efisien dan banyak yang terbuabang. (SOP-2) Pemberian Pakan Ikan Lele 1. Pemberian makan ikan lele adalah 3-4 kali dalam satu hari. 2. Jumlah pakan/porsi pakan yang diberikan berdasarkan hasil hitungan porsi pakan tiap harinya. 3. Setiap kali pemberian pakan, campurkan pakan dengan vitamin terlebih dahulu sehingga bisa meningkatkan efisiensi pakan dan menurunkan nilai FCR. Produk vitamin ikan yang digunakan bisa merek apa saja (contoh : Boster -Vita Liquid, Amino Liquid, dll) dosis seuai dengan produk masing-masing. 4. Jika 3 kali diberi pakan lakukan pagi siang dan malam, dengan interval jarak pemberian pakan selama 8 jam. Contoh : 06.00 pagi pemberian pakan, jam 14.00 pemberian pakan, jam 22.00 pemberian pakan. 5. Pemberian pakan pada malam hari lebih banyak dibandingkan pagi dan siang hari. 6. Jika 4 kali sehari, berilah ikan lele makan pada jam 06.00, jam 11.00, jam 15.00, dam jam 21.00. 7. Pemberian pakan pada pagi dan malam hari lebih banyak dibandingkan jam siang dan sore, pemberian pakan malam hari lebih banyak dibandingkan pagi hari. 8. Jika menggunakan pelet terapung tebarlah pelet tersebut setidaknya 3 titik dalam kolam. 9. Tebar sedikit-demi sedikit pakan hingga pakan dimakan semua, kemudian tebar kembali sampai porsi makan dalam jam tertentu habis/ sampai ikan kenyang. 10. Setelah 1 jam pemberian pakan, jika ada sisa pakan yang terlihat langsung amibil sehingga tidak mengotori kolam. (SOP-2) Pencegahan Penyakit Sebenarnya bebrapa SOP sebelumnya berfunsi untuk pencegahan penyakit, jadi jika anda mengikuti SOP diatas maka Insya Allah ikan lele anda akan sehat-sehat semua dengan tingkat kelangsungan hidup diatas 90%. kita ingat-ingat lagi SOP manakah yang dimaksudkan, SOP yang dimaksudkan adalah :

1. Pada saat pembuatan pakan alami kita menggunakan bakteri probiotik, bakteri probiotik adalah bakteri yang memberikan dampat postif baigi ikan. Bakteri ini mengeluarkan senyawa tertentu untuk membunuh bakteri penyakit dan bakteri pantogen, sehingga jika ada bakteri penyakit dan bakteri pantoge maka akan langsung dibasmi dengan bakteri probiotik itu. (bakteri probiotik akan dibahas lebih mendetail pada SOP edisi berikutnya ^_^). 2. Tiap seminggu sekali tebarlah bakteri probiotik tersebut dengan dosis yang sudah tertera di produk masing-masing. (Produk bakteri probiotik yang disarankan : Aquasima (D) produk ITB, dan Sel Multi produk BOSTER). 3. Ikuti manajemen kepadatan dan ketinggian air, ini kaitanya dengan faktor pembatas dalam budidaya yaitu oksigen. (ini akan dibahas lebih mendetail pada SOP edisi berikutnya ^_^). 4. Pemberian Vitamin pada pakan ikan, vitamin ini selain berperan sebagi mempercepat pertumbuhan, memaksimalkan metabolisme, vitamin ini juga berperan meningkatkan imnunitas ikan (meningkatkan kekebalan tubuh ikan). (vitamin akan dibahas lebih mendetail pada SOP edisi berikutnya ^_^). (SOP-2) Penanggulangan Penyakit Jika kita sudah mengikuti SOP yang dijelaskan sebelumnya insya allah ikan tidak akan terkena penyakit. Tapi jika sudah terlanjur yah mau bagaimana lagi, harus dilakaukan penangulangan penyakit. Cara penanggulangan penyakit yang baik dan aman serta tidak menggunakan obat-obatan adalah sebagai berikut : 1. Turukan ketinggian air hingga 30 cm atau buang air kolam sekitar 70 % dari ketinggian air. 2. Tambahkan 200 gram arang tiap m 2 (tinggal dikalikan saja luas kolam ) kedalam kolam. Fungsi arang adalah mengikat ion-ion N dalam kolam, sehingga konsentrasi TAN (Total Ammonium Nitrogen) dalam air menurun. 3. Isi kembali air kolam dengan air yang baru, air yang digunakan boleh air PAM yang mengandung kaporit, ini tidak akan berpengaruh pada ikan lele. Kaporit membantu membunuh bibit-bibit penyakit. 4. Tambahkan 1 kg garam ikan pada kolam, garam ikan membantu membunuh bibit-bibit penyakit.

5. Tambahkan Vitamin C dosis tinggi pada pakan. Vitamin C berfungsi sebagi antioksidan dan merangsang kekebalan tubuh ikan. Vitamin C yang digunakan adalah Stress-off produk Boster ataupun merek lainya. Jika sulit mendapatkan vitamin C produk perikan, anda dapat menggunakan enervon C. (dosis sesuai produk masing-masing, dosis enervon C 2-4 tablet yang sudah dihancurkan dan dicampur air per 1 kg pakan). (SOP-2) Sortir Bila Perlu Jika anda mengikuti SOP yang telah dijelasnkan sebelumnya maka Insya Allah ikan lele akan merata pertumbuhanya terutama jika anda memperhatikan SOP pemberian pakan ikan lele. Sortir pada prinsipnya memisahkan ikan lele yang besar dan ikan lele yang kecil, sehingga ikan yang besar tidak memakan ikan yang kecil. Dan dengan sortir kita bisa memanajemen pakan pada ikan yang kecil dan ikan besar, kita dapat memanajemen porsi pakanya. Istilah-Istilah Perikanan : FCR : Food Convertion Ratio artinya berapa banyak pakan yang diperlukan untuk menghasilkan satu kilogram daging. FCR 0,7 artinya untuk menghasilkan bobot ikan 1 kg dibuthkan 700 gram pakan. Aklimatisasi : Penyesuaian fisiologis ikan terhadap perubahan lingkungan yang baru.

SR : Survival Rate artinya kemampuan ikan untuk bertahan hidup dalam persen pada suatau populasi ikan. Bioball : Alat yang diguankan sebagai substrat untuk pertumbuhan bakteri.