LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN KOMISI III DPR RI KE LAPAS KEROBOKAN, DENPASAR BALI NOVEMBER

dokumen-dokumen yang mirip
A. PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS RUTAN KLAS IIB MAMUJU PERIODE

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

Perkembangan Pariwisata Bali

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini narapidana tidak lagi dipandang sebagai objek melainkan

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2017

BAB I PENDAHULUAN. Dasar hukum dari Pembebasan bersyarat adalah pasal 15 KUHP yang

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2015


RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2017

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut :

RENCANA INDUK PEMBANGUNAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PEMASYARAKATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA BAB I PENDAHULUAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2016

RANCANGAN POINT-POINT LAPORAN KUNKER RESES MS V TAHUN DI PROVINSI RIAU. I. Pertemuan dengan Kepala KaKanwil Hukum dan HAM Provinsi RIAU

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU APRIL 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2017

BAB I PENDAHULUAN. (Afrika Selatan), D joma (Afrika Tengah), Kif (Aljazair), Liamba (Brazil) dan Napza


PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2015

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOPEMBER 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2016


PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA TANJUNGPINANG AGUSTUS 2016

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2012 TENTANG

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2016

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG

Oleh : MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan hubungan hidup antara warga binaan dengan masyarakat.

PENANGANAN PERKARA ANAK PADA BAPAS JAKARTA-TIMUR. PUSANEV_BPHN. Oleh : Ida Rifdiah

PENGADILAN TINGGI MAKASSAR Jl. Jend. Urip Sumoharjo KM. 4 Telp. (0411) , Fax. (0411) M A K A S S A R 90232

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR-RI

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKJEN MPR RI, SEKJEN DPD RI DAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG RI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB V PENUTUP. dijabarkan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan :

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI PEBRUARI 2010

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2015

LAPORAN TIM PENINJAUAN KOMISI VIII DPR RI KE PROVINSI JAWATIMUR MEI 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2012


RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi kebijakan..., Atiek Meikhurniawati, FISIP UI, Universitas Indonesia


RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM JUNI 2015

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM APRIL 2015

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM MARET 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2008

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2010

Jumlah wisman ke. Nopember dan TPK. insibalino. 02/01/51/Th

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Balai pemasyarakatan (BAPAS) klas II Gorontalo dibentuk sesuai dengan Keputusan

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2016

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG RI DAN SEKJEN KOMISI YUDISIAL

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI AGUSTUS 2015

RANCANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2011

(BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN)

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 170 / PMK.07/ 2007 TENTANG

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2008

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

JURNAL PEMENUHAN HAK NARAPIDANA TINDAK PIDANA KORUPSI DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN WIROGUNAN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN MASA PIDANA (REMISI)

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM JANUARI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2014

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI AGUSTUS 2016

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba

Transkripsi:

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN KOMISI III DPR RI KE LAPAS KEROBOKAN, DENPASAR BALI 14-15 NOVEMBER 2014 ---------------------- A. LATAR BELAKANG Komisi III DPR RI dalam Masa Persidangan I Tahun Sidang 2014 ini berencana untuk meninjau langsung pelaksanaan tugas dan fungsi mitra kerja Komisi III DPR RI tertentu di daerah Provinsi Bali, yang dalam hal ini akan melihat dari sisi penanganan permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan Denpasar, terutama dipicu oleh permasalahan over capacity. Pemilihan Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar di Provinsi Bali sebagai bentuk fungsi DPR terhadap pembinaan narapidana kewarganegaraan Indonesia maupun kewarganegaraan asing ditinjau dari sisi pengawasan, legislasi maupun dari sisi anggaran. Seperti yang sudah dipahami bahwa permasalahan over kapasitas di Lembaga Pemasyarakatan sudah menjadi rahasia umum yang terjadi di hampir seluruh Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia, tak terkecuali Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan Denpasar, Bali. Hal yang menarik di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar adalah jumlah narapidana kewarganegaraan asing yang cukup signifikan, dan tentu ini menimbulkan permasalahan apabila pengawasan yang dilakukan oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan beserta jajarannya tidak diupayakan semaksimal mungkin. Selanjutnya, kondisi pencampuran warga binaan kasus narkoba dengan kasus kriminal biasa lainnya, akan membuat semakin penuhnya penghuni lapas. Seharusnya, Lapas kerobokan Bali hanya menampung 400 warga binaan, namun kini telah menampung 800 lebih warga binaan. Permasalahan lainnya yang menjadi perhatian publik adalah mengenai narapidana yang dijatuhi hukuman mati namun hingga saat ini belum di eksekusi yang berada di Lapas Kerobokan. Selanjutnya, terhadap narapidana yang dipidana dengan hukuman seumur hidup proses penanganan nya seperti apa. 1

B. TUJUAN KEGIATAN Kunjungan Kerja Komisi III DPR RI dilakukan dengan tujuan untuk mencari informasi, bahan, dan data baik berupa fakta hukum, saran, dan masukan mengenai pembinaan narapidana terkait upaya harmonisasi antara warga binaan kewarganegaraan Indonesia dan warga binaan kewarganegaraan asing, dan meninjau kejelasan kasus narapidana yang telah dijatuhi hukuman mati, eksekusi nya seperti apa, beserta pelaksanaan pencapaian target dari pelaksanaan tugas dan fungsi Lembaga Pemasyarakatan Kementrian Hukum dan HAM dalam masyarakat, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, terutama dalam peningkatan pelayanan masyarakat. Dalam kunjungan ke Lapas Kerobokan, Denpasar, Bali diharapkan untuk mendapatkan seluruh data dan informasi mengenai overkapasitas dalam lapas dan penanganannya, pembinaan terhadap narapidana, peredaran dan p enyelundupan narkotika di dalam lapas, langkah-langkah dalam menjadikan Lapas Kerobokan Denpasar menjadi Lapas yang semakin baik, sistem dan proses penanganan atau rehabilitasi terhadap pengguna Narkoba, bentuk penanganan, sistem keamanan, dan tinjauan terhadap seluruh sarana dan prasarana serta fasilitas yang ada; serta kesiapan dalam penanganan pengguna Narkoba yang semakin meningkat dan menjadi orientasi strategi penanganan terhadap pengguna Narkoba. C. WAKTU DAN TEMPAT Pelaksanaan kegiatan Kunjungan Spesifik Komisi III DPR RI ke Provinsi Bali ini dilaksanakan pada 14-15 November 2014, bertempat di Lapas Kerobokan, Denpasar Bali. D. ANGGARAN Sumber anggaran: disesuaikan dengan DIPA Komisi III DPR RI Tahun 2014 E. PESERTA KUNJUNGAN LAPANGAN Tim Kunjungan Lapangan Komisi III DPR RI Ketua : Dr Aziz Syamsuddin, SH. (Ketua Komisi III DPR RI/ F-Golkar) Anggota : (terlampir) 2

F. HASIL KUNJUNGAN I. PERTEMUAN DENGAN KAKANWIL KEMENKUMHAM PROVINSI BALI BESERTA JAJARANNYA Kunjungan diawali dengan pertemuan dengan Kakanwil Kemenkumham Provinsi Bali beserta Kalapas Kerobokan, Denpasar Bali beserta jajarannya. Komisi III DPR RI meminta penjelasan dari Kakanwil Kemenkumham Provinsi Bali mengenai permasalahan over kapasitas, penjelasan mengenai narapidana dengan hukuman mati dan hukuman seumur hidup, perihal narapidana asing dan harmonisasi dengan narapidana kewarganegaraan Indonesia beserta grand design dari Kakanwil Kemenkumham Provinsi Bali terkait perbaikan Lapas Kerobokan kedepannya. Adapun penjelasan yang disampaikan oleh Kakanwil Kemenkumham Provinsi Bali adalah sebagai berikut : 1. penjelasan mengenai kondisi lapas yang ada di provinsi Bali. Lembaga Pemasyarakatan, ada 6 (Enam) yaitu : Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Denpasar Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Bangli Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Tabanan Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Karangasem Lembaga Pemasyarakatan Anak Gianyar di Karangasem Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Singaraja terhadap perluasan UPT Pemasyarakatan di Bali telah dilaksanakan : a. Pembangunan Lapas Khusus Narkotika di Kabupaten Bangli Pembangunan Lapas Narkotika Bangli saat ini sudah sampai pada pembangunan tahap III. Diperkirakan dapat beroperasi pada tahun 2015 dengan kapasitas hunian ±360 orang. b. Pembangunan Gedung Kantor Lapas Klas IIA Denpasar Saat ini gedung kantor Lapas Klas IIA Denpasar sedang dalam proses Pembangunan setelah kerusuhan tahun 2012 lalu, proses pembangunan sudah sampai pada tahap akhir (finishing) dan tahun 2015 sudah dapat difungsikan. 3

Dengan ada nya pembangunan lapas yang baru, mudah-mudahan permasalahan over kapasitas di Lapas Bali dapat diatasi. (perluasan UPT Pemasyarakatan di Bali) 2. Lapas Kerobokan Bali mungkin satu-satu nya Lapas yang menampung lebih kurang 60 narapidana asing dari 23 negara. Permasalahan selanjutnya adalah 51 persen narapidana adalah kasus narkoba. mengenai sarana dan prasarana di Lapas Kerobokan Bali sangat minim dan memprihatinkan. luas tanah di Lapas Kerobokan Bali 4 hektare 15 are, berada di tengah kota. sehingga perlu dipikirkan kembali untuk dapat dipindahkan ke pinggir kota, sehingga tidak menggangu tata kota, dan para napi bisa lebih nyaman dengan kondisi yang tidak padat. Ada keinginan untuk dilakukan penukaran narapidana, akan tetapi terkendala dalam hal sisi hukum. Negara lain tidak mengenal hukuman mati sebagaimana yang ada di Negara kita. Berikut disampaikan data isi Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Denpasar DATA ISI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA DENPASAR Sabtu, 15 November 2014 Isi Lapas Kapasitas : 877 orang : 323 orang Over kapasitas : 554 orang Tahanan : Laki laki : 239 orang : 21 orang : 260 orang Narapidana : Laki laki : 551 orang : 66 orang : 617 orang Narapidana dan Tahanan Asing = 60 ORANG Terdiri dari : 1. Australia : 6 orang 2. Iran : 7 orang 3. Malaysia : 5 orang 4. Philipina : 4 orang 5. Inggris : 5 orang 6. Uganda : 2 orang 7. Nigeria : 2 orang 8. Yunani : 1 orang 9. Afrika Selatan : 6 orang 10. Thailand : 3 orang 11. Denmark : 2 orang 4

12. Rusia : 4 orang 13. Jepang : 2 orang 14. Italia : 1 orang 15. India : 1 orang 16. Jerman : 1 orang 17. Prancis : 3 orang 18. Timor Leste : 1 orang 19. Belanda : 1 orang 20. Singapore : 1 orang 21. Brazil : 1 orang 22. Lithuania : 1 orang 22 negara Terdiri dari : Naripada : Laki laki = 43 orang = 11 orang Tahanan : Laki-laki Tahanan Anak = 5 orang = 6 orang Terdiri dari : Narapidana : Laki laki = - orang Tahanan : Laki-laki Narapidana Pidana Mati = 5 orang = - orang = 3 orang Laki-laki : WNI WNA = 2 orang + = 3 orang : - orang Narapidana Seumur Hidup = 15 orang Laki-laki : WNI WNA = 12 orang + = 13 orang : WNI 5

WNA + = 2 orang Narapidana Tahanan Korupsi = 16 orang Narapidana : Laki-Laki = 5 orang = 4 orang Tahanan : Laki-laki = 6 orang Lima besar kasus menonjol 1. Narkoba : 428 Orang = 48.8 % 2. Pencurian : 95 Orang = 10.8 % 3. Penggelapan dan penipuan : 64 Orang = 7.2 % 4. Perjudian : 35 Orang = 3.9 % 5. Pembunuhan : 34 Orang = 3.8 % 6. Lain lain : 221 Orang = 25.5 % NB : Titipan bayi umur 3 bulan 1 (satu) orang REKAPITULASI USULAN DAN REALISASI ASIMILASI/PB/CB DAN CMB TAHUN 2013 DAN TAHUN 2014 No Jenis Usulan Th. 2013 (jan-des 2013) Th. 2014 (Jan-nop 2014) Keterangan 1 Usulan Asimilasi Realisasi Asimilasi 5 5 2 2 2 Usulan PB Realisasi PB 3 Usulan CB Realisasi CB 4 Usulan CMB Realisasi CMB 253 253 259 259 6 6 211 151 60 SK belum turun 188 160 28 SK belum turun 3 2 1 SK belum turun 3. Selanjutnya mengenai permasalahan mengapa eksekusi mati belum terlaksana adalah, surat sudah disampaikan oleh Kanwil Kumham, akan tetapi sampai sekarang belum mendapat respon dari eksekutor. Kemudian mengenai permasalahan pemindahan warga binaan ke luar Bali terkendala di permasalahan dana. jangankan untuk memindahkan ke luar Bali, pindah antar lapas saja Kumham kesulitan dana untuk melakukan hal tersebut. kondisi mengenai keamanan, tidak 6

satu pucuk senjata pun dimiliki oleh Lapas Kerobokan Bali, hal ini menjadi kendala tersendiri. Permasalahan terkahir yang menjadi perhatian adalah di Lapas Kerobokan semua narapidana berada dalam satu lapas, napi narkotika, tipikor, perempuan, anak dan narapidana asing. II. KUNJUNGAN LAPANGAN KE LAPAS KEROBOKAN DENPASAR BALI Setelah dilakukan pertemuan dengan Kakanwil Kemenkumham Provinsi Bali, kemudian dilanjutkan dengan kunjungan lapangan dengan mengunjungi warga binaan di Lapas Kerobokan Denpasar, Bali. Saat ini gedung kantor Lapas Klas IIA Denpasar sedang dalam proses Pembangunan setelah kerusuhan tahun 2012 lalu, proses pembangunan sudah sampai pada tahap akhir (finishing) dan tahun 2015 sudah dapat difungsikan. Anggaran untuk Proses Pembangunan Lanjutan Gedung Kantor Lapas Klas IIA Denpasar Pasca Kerusuhan untuk Tahun 2015 hanya difokuskan pada penyelesaian Gedung Kantor, sedangkan untuk sarana pendukung berupa Penataan Halaman, Pembangunan Garase, Pagar Depan dan Pintu Barat belum dapat dianggarkan pada Tahun 2015. Dengan demikian dari keseluruhan proses pembangunan pasca kerusuhan Tahun 2012 tersebut, saat ini masih menyisakan pekerjaan berupa Penataan Halaman, Pembangunan Garase, Pagar Depan dan Pintu Barat. Untuk itu telah diusulkan anggaran untuk Pemenuhan Sarana Pendukung tersebut dengan total biaya sebesar Rp. 2.216.970.000,- (Dua Milyar Dua Ratus Enam Belas Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh Ribu Rupiah). Yang diharapkan dapat dialokasikan dalam Anggaran Biaya Tambahan Tahun 2015. Tim Komisi III DPR RI mengunjungi setiap sudut lapas Kerobokan Denpasar Bali dan berbincang-bincang dengan penghuni Lapas untuk menanyakan permasalahan yang dialami selama berada di dalam Lapas. walaupun kondisi Lapas yang over kapasitas, akan tetapi dengan luas Lapas yang cukup besar, para penghuni Lapas tidak terlihat sesak. selain itu, Komisi III DPR RI juga meninjau lokasi tempat para penghuni Lapas menyalurkan kegiatan-kegiatannya seperti melukis, bermain musik, dan membuat prakarya lain yang bermanfaat. G. KESIMPULAN Dari berbagai data dan informasi tersebut di atas terdapat hal-hal yang dapat ditarik sebagai fokus perhatian yakni: 1. Permasalahan Over-kapasitas di Lapas Kerobokan Denpasar Bali adalah disebabkan banyaknya penghuni yang merupakan penyalahguna Narkoba 7

yang mendominasi angka penghuni. Terhadap penyalahguna seharusnya dibedakan dari pengedar dan lebih baik dilakukan rehabilitasi. 2. Permasalahan mengenai narapidana yang telah dijatuhi hukuman mati adalah surat permohonan eksekusi telah dilayangkan oleh Kementerian Hukum dan HAM kepada tim Jaksa selaku eksekutor, akan tetapi hingga saat ini belum mendapat respon dari Tim Eksekutor. 3. Kondisi pengamanan Lapas dimana para petugas Lapas tidak satupun yang dipersenjatai, hal ini menjadi permasalahan terhadap keamanan di Lapas Kerobokan Denpasar Bali. Demikian laporan hasil kunjungan Tim Komisi III DPR RI ke Lapas Kerobokan, Denpasar di Provinsi Bali agar dapat menjadi bahan bagi Pimpinan dalam mengambil keputusan. Jakarta, November 2014 PIMPINAN KOMISI III DPR RI 8