Dengan berlakukunya Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999, maka Kotamadya Administratif Batam berubah menjadi daerah otonom Kota Batam dengan membawahi 8

dokumen-dokumen yang mirip
The change status / level of Batam district into Batam Administration Municipality, it divided into 3 Districts. Administrations

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 02 TAHUN 2005 TENTANG

LAKIP. Laporan Akuntabilias Kinerja Instansi Pemerintah. Pemerintah Kota Batam

DAFTAR LOKASI DAN ALOKASI PNPM MANDIRI PERKOTAAN T,A,2013 PROVINSI KEPULAUAN RIAU

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 4 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MODEL DISTRIBUSI PERJALANAN PENDUDUK UNTUK PENENTUAN KORIDOR LRT DI PULAU BATAM

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BATAM TAHUN 2016

SEJARAH RINGKAS BRIEF HISTORY

NO HARI/TANGGAL WAKTU KECAMATAN LOKASI MASJID ACARA KEGIATAN KETERANGAN

DAFTAR NAMA PENERIMA, ALAMAT DAN BESARAN ALOKASI BANTUAN SOSIAL YANG DITERIMA TAHUN ANGGARAN 2015

DAFTAR NAMA PENERIMA, ALAMAT DAN BESARAN ALOKASI BATUAN SOSIAL YANG DITERIMA

KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1983 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA BATAM DI WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I RIAU

SIMULASI MODEL ALOKASI KEBUTUHAN RUANG KOTA/ WILAYAH BERDASARKAN KEBERLANJUTAN FUNGSI KONSERVASI AIR DAN PENCEGAH BANJIR

JADWAL KEGIATAN SAFARI RAMADHAN WALIKOTA BATAM, WAKIL WALIKOTA BATAM, MUSPIDA, KETUA DPRD BATAM,

DAFTAR NAMA PENERIMA, ALAMAT DAN BESARAN ALOKASI BANTUAN SOSIAL YANG DITERIMA

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA BATAM TAHUN

Lampiran I.21 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

Lampiran I.21 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

PESERTA KEGIATAN KETERANGAN Masjid Raya Batam Walikota, Wakil Walikota, DPRD, Otorita, Muspida, Kemenag, Tomas, SKPD

DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

FENOMENA PASAR KAGET DI KOTA BATAM TAHUN (Sebuah Tinjauan Historis)

Lokasi Kelurahan Kecamatan Pemilik Menara (Subjek)

1. Penduduk. 1. Population

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA BATAM TAHUN ANGGARAN 2016

Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 53 TAHUN 1999 (53/1999) Tanggal: 4 OKTOBER 1999 (JAKARTA)

ANALISIS RESPON SEGMEN GEOGRAFIS TERHADAP PASAR KAGET DI KOTA BATAM. Tiurniari Purba

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

MAKALAH PELAYANAN PUBLIK

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013)

DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

JASA TITIPAN DI KOTA BATAM TAHUN 2016

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR MENARA TELEKOMUNIKASI DI KOTA BATAM TAHUN 2014

RENCANA UMUM PENGADAAN BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KB KOTA BATAM TAHUN

BAB II POLA KEPEMILIKAN DAN PENGUASAAN TANAH PADA PULAU-PULAU DI WILAYAH PULAU BATAM

BAB 1

Kelurahan Kecamatan Latitude Longitude SST Rooftop

DATA MENARA YANG BERFUNGSI SEBAGAI MENARA TELEKOMUNIKASI DI KOTA BATAM Sampai Dengan Tanggal 6 Maret 2015

DATA MENARA YANG BERFUNGSI SEBAGAI MENARA TELEKOMUNIKASI DI KOTA BATAM SAMPAI DENGAN 31 AGUSTUS 2015

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR NAMA PENERIMA, ALAMAT DAN BESARAN ALOKASI HIBAH YANG DITERIMA

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DPPA - SKPD 2.2

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BATAM TAHUN 2016 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN BATAM, BINTAN, DAN KARIMUN

DAFTAR NAMA PENERIMA, ALAMAT DAN BESARAN ALOKASI HIBAH YANG DITERIMA

Batam Dalam Data

Sekapur Sirih. Batam, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kota Batam. Endang Retno Srisubiyandani, S.Si

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007

BAB II GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN. Rekapitulasi Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah

LOKASI PELABUHAN LAUT

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN. Rekapitulasi Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah

RAPAT KERJA TEKNIS TKPK TAHUN 2015

APLIKASI PENCARI PERUMAHAN DI KOTA BATAM BERBASIS ANDROID

BAB II DASAR HUKUM PENGATURAN DALAM PENYELENGGARAAN REKLAMASI PANTAI DI KOTA BATAM

KEDUDUKAN DAN KEWENANGAN PEMERINTAH KECAMATAN DI KOTA DENPASAR MENURUT UNDANG UNDANG NO.32 TAHUN 2004 DAN PERDA NO.9 TAHUN 2008

DAFTAR NAMA PENERIMA, ALAMAT DAN BESARAN ALOKASI HIBAH YANG DITERIMA TAHUN ANGGARAN 2015

LOKASI ALAMAT KCU BATAM JL. SULTAN ABD. RAHMAN NO 1 NO.7-8 BATAM KK DISPENDA KEPRI BATAM GRAHA KEPRI JL ENGKU PUTRI NO

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BULANG

Lokasi Alamat KCU BATAM JL. SULTAN ABD. RAHMAN NO 1 NO.7-8 BATAM KK DISPENDA KEPRI BATAM GRAHA KEPRI JL ENGKU PUTRI NO.

PENGARUH PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN DI SEPANJANG JALAN GADJAH MADA KOTA BATAM TESIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Analisis Pola Permukiman Menggunakan Data Penginderaan Jauh di Pulau Batam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III DESKRIPSI WILAYAH. sebagai salah satu destinasi utama bisnis dan perdagangan. pembangunan infrastruktur dan properti di Kota Batam.

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kepulauan Riau) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Bab 2. Gambaran Umum Wilayah

BUKU X KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

N A M A / J U M L A H

PUTUSAN Nomor 50/PHPU.C-VII/2009

N A M A / J U M L A H

N A M A / J U M L A H

BAB II BATAM DAN SOSIAL KEAGAMAAN. Propinsi Kepulauan Riau. Secara geografis Kota Batam terletak pada posisi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN BATAM, BINTAN, DAN KARIMUN

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SAGULUNG

DOKUMEN PELAKSANAAN DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LUBUK BAJA

BAB 3 GAMBARAN UMUM KOTA BATAM

Kondisi Dan Upaya Strategi Penanganan Sanitasi di Kota Batam. Condition and Efforts Management Strategy of Sanitation In Batam City

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN BATAM, BINTAN, DAN KARIMUN

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan penduduk

KOORDINAT MENARA SST / MONOPOLE GF / RT

Kata Kunci: Kedudukan, Kewenangan, Pemerintah Kecamatan ABSTRACT

PERMASALAHAN DAN SOLUSI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI KOTA BATAM

KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN BIDANG

DAFTAR NOMINATIF TENAGA HONORER KATEGORI II

GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. kebudayaan, kota ini merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN. Rekapitulasi Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat beberapa teori yang menjelaskan mengenai riwayat perkembangan

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATU AMPAR 2015

Persyaratan Pendataan. Persayaratan Pendaftaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Transkripsi:

Terbentuknya Pemerintah Kota Batam sebagai institusi Eksekutif yang melaksanakan roda pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, menjadi harapan untuk dapat menjawab setiap permasalahan maupun tantangan yang muncul sesuai dengan perkembangan Sosial Ekonomi, Sosial Budaya, Politik dan lainnya dalam masyarakat. Pemerintah Kotamadya Batam dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 1983 dan diresmikan pada tanggal 24 Desember 1983 yang bersifat Administratif dipimpin oleh Walikota yang berkedudukan setingkat dengan Kabupaten/Kotamadya Daerah tingkat II lainnya. Eksistensinya berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau. Keberadaan Kotamadya Batam adalah merupakan Implementasi atas dasar dekonsentrasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di daerah. Motivasi dibentuknya Kotamadya Batam adalah dalam rangka peningkatan pelayanan masyarakat dan pembangunan Wilayah tersebut sebagai akibat berkembangnya daerah Pulau Batam untuk menjadi daerah Industri, Perdagangan, Alih kapal dan Pariwisata. Oleh sebab itu dengan adanya peningkatan status Kecamatan Batam yang dulunya termasuk wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Kepulauan Riau menjadi wilayah tersendiri dalam bentuk Pemerintahan Kotamadya Administrasi Batam, yang terdiri atas 3 (tiga) Kecamatan. Dengan berlakukunya Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999, maka Kotamadya Administratif Batam berubah menjadi daerah otonom Kota Batam dengan membawahi 8 kecamatan dan 35 kelurahan serta 16 desa. The Government of Batam City as an executive institution who carry out the wheels of government, development and social, can be to face any problems appear in accordance with the economic, social, culture and politic development. Batam was built based on government regulation No. 34 on 1983 legalized on 24 December, it is lead by a mayor which regency / municipality level and to be responsible to Governor of Riau. The existence of Batam Municipality is an implementation of deconcentration as it stated on regulation No.5 1974. Batam Municipality built in order to increase the services of social and region development as the result of Batam Island turn for industrial, trade and tourism are. The change status / level of Batam district into Batam Administration Municipality, it divided into 3 Districts. According to rule of law No. 53, 1999 Batam Administered Municipality was changed to became to be the autonomy area of Batam Batam In Figures 2009 23

Pemerintahan city which consist of 8 districts, 35 Kelurahan and 16 Villages. kemudian dengan berlakunya Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 4 Tahun 2002 perubahan status desa menjadi kelurahan dengan rincian sebagai berikut : a. Kecamatan Belakang Padang terdiri dari 5 1. Kelurahan Pulau Terong 2. Kelurahan Pecong 4. Kelurahan K a s u 5. Kelurahan Belakang Padang b. Kecamatan Bulang terdiri 6 Kelurahan, yaitu : 1. Kelurahan Pantai Gelam 2. Kelurahan Temoyong 3. Kelurahan Pulau Setokok 4. Kelurahan Legong 5. Kelurahan Bulang Lintang 6. Kelurahan Pulau Buluh c. Kecamatan Galang terdiri dari 7 Kelurahan, yaitu : 1. Kelurahan Pulau Abang 3. Kelurahan Sijantung 4. Kelurahan Sembulang 6. Kelurahan Subang Mas 7. Kelurahan Galang Baru d. Kecamatan Sei Beduk terdiri dari 4 1. Kelurahan Sagulung 2. Kelurahan Batu Aji 3. Kelurahan Tanjung Piayu Then with Regional regulation No. 4 on 2002 are as follow : a. Belakang Padang district divided into 5 kelurahans 1. Kelurahan Pulau Terong 2. Kelurahan Pecong 4. Kelurahan Kasu 5. Kelurahan Belakang Padang. b Bulang districts divided into 6 Kelurahans 1. Kelurahan Pantai Gelam 2. Kelurahan Temoyong 3. Kelurahan Pulau Setokok 4. Kelurahan Legong 5. Kelurahan Bulang Lintang 6. Kelurahan Pulau Buluh c. Galang districts divided into 7 Kelurahans 1. Kelurahan Pulau Abang 3. Kelurahan Sijantung 4. Kelurahan Sembulang 6. Kelurahan Subang Mas 7. Kelurahan Galang Baru d. Sei Beduk districts divided into 4 Kelurahans 1. Kelurahan Sagulung 2. Kelurahan Batu Aji 3. Kelurahan Tanjung Piayu 24 Batam Dalam Angka 2009

8. Kelurahan Batu Merah e. Kecamatan Nongsa terdiri dari 8 1. Desa Ngenang 2. Kelurahan Kabil 4. Kelurahan Baloi Permai 5. Kelurahan Baloi 6. Kelurahan Teluk Tering 7. Kelurahan Belian 8. Kelurahan Nongsa f. Kecamatan Sekupang terdiri dari 8 1. Kelurahan Tanjung Uncang 2. Kelurahan Tanjung Riau 3. Kelurahan Tiban Asri 4. Kelurahan Tiban Lama 5. Kelurahan Tiban Indah 6. Kelurahan Patam Lestari 7. Kelurahan Sungai Harapan 8. Kelurahan Tanjung Pinggir g. Kecamatan Lubuk Baja terdiri dari 5 Kelurahan, yaitu: 1. Kelurahan Tanjung Pinggir 3. Kelurahan Kampung Pelita 4. Kelurahan Lubuk Baja Kota 5. Kelurahan Tanjung Uma h. Kecamatan Batu Ampar terdiri dari 8 1. Kelurahan Bukit Jodoh 2. Kelurahan Bengkong Harapan 3. Kelurahan Harapan Baru 5. Kelurahan Sungai Jodoh 6. Kelurahan Bengkong Laut 7. Kelurahan Bukit Senyum e. Nongsa districts divided into 8 Kelurahans 1. Kelurahan Ngenang 2. Kelurahan Kabil 4. Kelurahan Baloi Permai 5. Kelurahan Baloi 6. Kelurahan Teluk Tering 7. Kelurahan Belian 8. Kelurahan Nongsa f. Sekupang districts divided into 8 Kelurahans namely: 1. Kelurahan Tanjung Uncang 2. Kelurahan Tanjung Riau 3. Kelurahan Tiban Asri 4. Kelurahan Tiban Lama 5. Kelurahan Tiban Indah 6. Kelurahan Patam Lestari 7. Kelurahan Sungai Harapan 8. Kelurahan Tanjung Pinggir g. Lubuk Baja districts divided into 5 Kelurahan namely: 1. Kelurahan Tanjung Pinggir 3. Kelurahan Kampung Pelita 4. Kelurahan Lubuk Baja Kota 5. Kelurahan Tanjung Uma h. Batu Ampar districts divided into 8 1. Kelurahan Bukit Jodoh 2. Kelurahan Bengkong Harapan 3. Kelurahan Harapan Baru 5. Kelurahan Sungai Jodoh 6. Kelurahan Bengkong Laut 7. Kelurahan Bukit Senyum Batam In Figures 2009 25

Pemerintahan 8. Kelurahan Batu Merah Dengan berlakunya Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pemekaran Perubahan dan Pembentukan Kecamatan dan Kelurahan Dalam Daerah Kota Batam, sehingga jumlah kecamatan di Kota Batam semula 8 Kecamatan berubah menjadi 12 kecamatan dengan rincian sebagai berikut : a. Kecamatan Belakang Padang terdiri dari 6 1. Kelurahan Tanjung Sari 2. Kelurahan Sekanak Raya 4. Kelurahan Pulau Terong 5. Kelurahan Pecong 6. Kelurahan K a s u b. Kecamatan Batu Aji terdiri dari 4 Kelurahan, yaitu : 1. Kelurahan Bukit Tempayan 2. Kelurahan Buliang 3.`Kelurahan Kibing 4. Kelurahan Tanjung Uncang c. Kecamatan Sekupang terdiri dari 7 1. Kelurahan Tanjung Riau 2. Kelurahan Tiban Indah 3. Kelurahan Patam Lestari 4. Kelurahan Tiban Baru 5. Kelurahan Tiban Lama 6. Kelurahan Sungai Harapan 7. Kelurahan Tanjung Pinggir d. Kecamatan Sagulung terdiri dari 6 Kelurahan, yaitu : 1. Kelurahan Tembesi 2. Kelurahan Sungai Binti 3. Kelurahan Sungai Lekop 4. Kelurahan Sagulung Kota 5. Kelurahan Sungai Langkai 6. Kelurahan Sungai Pelunggut 26 Batam Dalam Angka 2009

1. Last according to local regulation No. 2, 2005 Batam Administered Municipality was changed to became to be the autonomy area of Batam city which consist of 12 districts, are as follow : a. Belakang Padang district divided into 6 kelurahan, 1. Kelurahan Tanjung Sari 2. Kelurahan Sekanak Raya 4. Kelurahan Pulau Terong 5. Kelurahan Pecong 6.Kelurahan K a s u b.batu Aji district divided into 4 kelurahan, 1. Kelurahan Bukit Tempayan 2. Kelurahan Buliang 3.`Kelurahan Kibing 4. Kelurahan Tanjung Uncang c.sekupang district divided into 7 kelurahan, 1. Kelurahan Tanjung Riau 2. Kelurahan Tiban Indah 3. Kelurahan Patam Lestari 4. Kelurahan Tiban Baru 5. Kelurahan Tiban Lama 6. Kelurahan Sungai Harapan 7. Kelurahan Tanjung Pinggir d. Sagulung districts divided into 6 Kelurahan namely: 1. Kelurahan Tembesi 2. Kelurahan Sungai Binti 3. Kelurahan Sungai Lekop 4. Kelurahan Sagulung Kota 5. Kelurahan Sungai Langkai 6. Kelurahan Sungai Pelunggut e. Kecamatan Sungai Beduk terdiri dari 4 1. Kelurahan Tanjung Piayu 2. Kelurahan Duriangkang 3. Kelurahan Mangsang f. Kecamatan Batu Ampar terdiri dari 4 1.Kelurahan Tanjung Sengkuang 2. Kelurahan Sungai Jodoh 3. Kelurahan Batu Merah g. Kecamatan Bengkong terdiri dari 4 1. Kelurahan Bengkong Laut 2. Kelurahan Bengkong Indah 3. Kelurahan Sadai 4. Kelurahan Tanjung Buntung h. Kecamatan Nongsa terdiri dari 4 1. Kelurahan kabil 2. Kelurahan Sambau 4. Kelurahan Ngenang i. Kecamatan Batam Kota terdiri dari 6 1. Kelurahan Teluk Tering 2. Kelurahan Taman Baloi 3. Kelurahan Sukajadi 4. Kelurahan Belian 5. Kelurahan Sungai Panas 6. Kelurahan Baloi Permai Batam In Figures 2009 27

Pemerintahan e. Sungai Beduk districts divided into 4 1. Kelurahan Tanjung Piayu 2. Kelurahan Duriangkang 3. Kelurahan Mangsang f. Batu Ampar districts divided into 4 1.Kelurahan Tanjung Sengkuang 2. Kelurahan Sungai Jodoh 3. Kelurahan Batu Merah g. Bengkong districts divided into 4 1. Kelurahan Bengkong Laut 2. Kelurahan Bengkong Indah 3. Kelurahan Sadai 4. Kelurahan Tanjung Buntung h. Nongsa districts divided into 4 1. Kelurahan kabil 2. Kelurahan Sambau 4. Kelurahan Ngenang j. Kecamatan Lubuk Baja terdiri dari 5 1. Kelurahan Kampung Pelita 3. Kelurahan Lubuk Baja Kota 4. Kelurahan Tanjung Uma 5. Kelurahan Baloi Indah k. Kecamatan Galang terdiri dari 8 1. Kelurahan Sijantung 3. Kelurahan Sembulang 4. Kelurahan Subang Mas 6. Kelurahan Air Raja 7. Kelurahan Pulau Abang 8. Kelurahan Galang Baru l. Kecamatan Bulang terdiri dari 6 1. Kelurahan Pulau Buluh 2. Kelurahan Bulang 3. Kelurahan Setokok 4. Kelurahan Batu Legong 5. Kelurahan Pantai Gelam 6. Kelurahan Temoyong i. Batam Kota districts divided into 6 1. Kelurahan Teluk Tering 2. Kelurahan Taman Baloi 3. Kelurahan Sukajadi 4. Kelurahan Belian 5. Kelurahan Sungai Panas 6. Kelurahan Baloi Permai 28 Batam Dalam Angka 2009

j. Lubuk Baja district divided into 5 1. Kelurahan Kampung Pelita 3. Kelurahan Lubuk Baja Kota 4. Kelurahan Tanjung Uma 5. Kelurahan Baloi Indah k.galang district divided into 8 1. Kelurahan Sijantung 3. Kelurahan Sembulang 4. Kelurahan Subang Mas 6. Kelurahan Air Raja 7. Kelurahan Pulau Abang k.bulang district divided into 6 1. Kelurahan Pulau Buluh 2. Kelurahan Bulang 3. Kelurahan Setokok 4. Kelurahan Batu Legong 5. Kelurahan Pantai Gelam 6. Kelurahan Temoyong Batam In Figures 2009 29