PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN

dokumen-dokumen yang mirip
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN

PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN

Filsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Akal dan Pengalaman. Filsafat Ilmu (EL7090)

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA ZAMAN MODERN

Sejarah Perkembangan Ilmu

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN

FILSAFAT BARAT MODERN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Sejarah Perkembangan Ilmu

RESUME ALIRAN ALIRAN FILSAFAT ABAD MODERN 1 Oleh : Achmad Syauqi 2

Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan

Sejarah Perkembangan Pemikiran Filsafat : Suatu Pengantar Kearah Filsafat Ilmu. Oleh: Budi Setiawan 1 (PJMK MKWU: Filsafat Ilmu & Logika)

Sek Se i k las tentang te filsafat Hendri Koeswara

BAB I PENDAHULUAN. metafisika pada puncaknya. Kemudian pada pasca-pencerahan (sekitar abad ke-

Filsafat Ilmu dan Logika

KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2

Filsafat Ilmu : Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan RESENSI BUKU

KEBANGKITAN PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

Suatu Pengantar Untuk Memahami Filsafat Ilmu

Sejak Zaman Klasik Hingga Abad XX

Bab 3 Filsafat Ilmu. Agung Suharyanto,M.Si. Psikologi - UMA


SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN

EPISTEMOLOGI MODERN DALAM TRADISI BARAT DAN TIMUR

DEFINISI, OBJEK DAN KELAHIRAN SOSIOLOGI. Pertemuan 2

A. Definisi Pemikiran Ilmu pada Masa Modern

WATAK MANUSIA PERENEALIS DAN MANUSIA MODERN. dan manusia modern memiliki perbedaan dalam

Modul Perkuliahan I. Metode Penelitian Kualitatif. Pengertian dan Ruang Lingkup Penelitian Ilmiah. Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm.

Renaissance. Encep Supriatna

FILSAFAT ETIKA IMMANUEL KANT Oleh : Elan Sumarna. Kata Kunci: Sofisme, Socrates, etika, moral, teologia.

BAB I PENDAHULUAN. teks yang isinya berbagai jenis, baik berupa ide, gagasan, pemikiran suatu tokoh

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

Filsafat Manusia (PERKULIAHAN)

BAB III KERANGKA TEORI ANALISIS

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN

FILSAFAT????? Irnin Agustina D.A, M.Pd

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN. Imam Gunawan

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

ASAL MULA & PERKEMBANGAN SOSIOLOGI. Fitri Dwi Lestari

ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI

Immanuel Kant Oleh: Lilik Indriarini

Jenis Pengetahuan dan. Ukuran Kebenaran

FILSAFAT ILMU DAN METODE FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 04Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Modul ke: Materi Penutup. Fakultas PSIKOLOGI. Cathrin, M.Phil. Program Studi Psikologi

Filsafat dan Teori Pendidikan. Oleh. Fauzan AlghiFari / / TP-B

Kebenaran dan Cara Memperoleh Kebenaran

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

PRINSIP VERIFIKASI: POKOK PIKIRAN ALFRED JULES AYER DALAM KHASANAH FILSAFAT BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia sebagai satu-satunya makhluk yang memiliki

EMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN

PENGANTAR ILMU SEJARAH

NATURALISME (1) Naturalisme 'natura' Materialisme

TEORI SOSIOLOGI KLASIK MASRUKIN HENDRI RESTUADHI TYAS RETNO WULAN HANEMAN SAMUEL (UI)

EKSISTENSIALISME (1) Eksistensialisme:

filsafat meliputi ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Adapun filsafat hukum merupakan kajian terhadap hukum secara menyeluruh hingga pada tataran

SPINOZA; Biografi dan Pemikiran Esti

PSIKOLOGI UMUM 1. Pertemuan II: Pengaruh Filsafat Terhadap Perkembangan Ilmu Psikologi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : FILSAFAT UMUM KODE MATAKULIAH /SKS = IT / 2 SKS

EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENGETAHUAN FILSAFAT

Nama Mata Kuliah. Modul ke: Filsafat Manusia. Fakultas Fakultas Psikologi. Masyhar MA. Program Studi Program Studi.

FILSAFAT ILMUDAN SEJARAH FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 05Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Filsafat Ilmu dan Logika

Sebuah Pengantar Populer Karangan Jujun S. Sumantri Tentang Matematika Dan Statistika

Teori-teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan. # Sesi 9, Kamis 16 April 2015 #1

: Kemungkinan Studi Agama Secara Filsafati

IDEALISME (1) Idealis/Idealisme:

SEKlLAS PANDANG TENTANG ALlRAN FILSAFAT MODERN. Dra.Erika Revida. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

John Locke, David Hume, Immanuel Kant (Sari Pengantar Filsafat Barat Harun Hadiwiyono)

SOSIOLOGI. Oleh: Anton Budiarto, S.H., M.H.

Joseph Schelling oleh: Lilis Widyaningrum

Inisiasi 3 SEJARAH PERKEMBANGAN PEMIKIRAN HAK AZASI MANUSIA

PENGERTIAN FILSAFAT (1)

Nama Mata Kuliah FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA

METODE RISET (TMK602)

idealisme: suatu aliran filsafat yang cara pandangnya sama dengan rasionalisme.

BAB II KAJIAN TEORI. Lord John Russell. Pada usia empat tahun ibunya meninggal dunia, dan setelah

FILSAFAT ILMU Sejarah Filsafat Ilmu

Filsafat Umum. Pengantar ke Alam Filsafat 2. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

2

PROPORSI PENILAIAN Tugas Mingguan 40% Diskusi Mingguan 20% Ujian Tengah Semester 20% Ujian Akhir Semester 20%

NATURALISME Naturalisme 'natura' naturalisme supernaturalisme

PRAGMATISME (1) Pragmatisme:

Filsafat Ilmu dan Logika. Matematika dan Statistika

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

ULANGAN HARIAN SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017

TANYA - JAWAB FILSAFAT ILMU

Mata Kuliah ini menjadi landasan memahami dan materi ilmu pengetahuan, terutama yang terkait dengan dengan disiplin ilmu tertentu yang dipelajari

PERKEMBANGAN FILSAFAT ILMU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penulisan Makalah D. Metode Penulisan Makalah

MODUL X. Filsafat Pendidikan Kristen

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN PERENIALISME

CRITICAL THEORIES Bagian II

PENGETAHUAN FILOSOFIS

Facebook :

Filsafat Manusia. Sosialitas Manusia. Cathrin, M.Phil. Modul ke: 03Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Modul ke: Pancasila. Pancasila sebagai Ideologi Negara. Fakultas MKCU. Finy F. Basarah, M.Si. Program Studi MKCU

DISUSUN OLEH: DEFI DESIANA ( ) MOHAMAD RISTYO NUGROHO ( ) NOVI TRISNA ANGGRAYNI ( ) YOSSY MAHALA CHRISNA S

DASAR-DASAR ILMU PENGERTIAN ILMU KARAKTERISTIK ILMU Ernest van den Haag JENIS JENIS ILMU

Transkripsi:

PERKEMBANGAN ILMU PADA MASA MODERN Tradisi pemikiran Barat dewasa ini merupakan paradigma bagi pengembangan budaya Barat dengan implikasi yang sangat luas dan mendalam di semua segi dari seluruh lini kehidupan. Memahami tradisi pemikiran Barat sebagaimana tercermin dalam pandangan filsafatnya merupakan kearifan tersendiri, karena kita akan dapat melacak segi-segi positifnya yang layak kita tiru dan menemukan sisi-sisi negatifnya untuk tidak kita ulangi. Ditinjau dari sudut sejarah, filsafat Barat memiliki empat periodisasi. Periodisasi ini didasarkan atas corak pemikiran yang dominan pada waktu itu. Pertama, adalah zaman Yunani Kuno, ciri yang menonjol dari filsafat Yunani kuno adalah ditujukannya perhatian terutama pada pengamatan gejala kosmik dan fisik sebagai ikhtiar guna menemukan asal mula (arche) yang merupakan unsur awal terjadinya gejala-gejala. Para filosof pada masa ini mempertanyakan asal usul alam semesta dan jagad raya, sehingga ciri pemikiran filsafat pada zaman ini disebut kosmosentris. Kedua, adalah zaman Abad Pertengahan, ciri pemikiran filsafat pada zaman ini di sebut teosentris. Para filosof pada masa ini memakai pemikiran filsafat untuk memperkuat dogma-dogma agama Kristiani, akibatnya perkembangan alam pemikiran Eropa pada abad pertengahan sangat terkendala oleh keharusan untuk disesuaikan dengan ajaran agama, sehingga pemikiran filsafat terlalu seragam bahkan dipandang seakan-akan tidak penting bagi sejarah pemikiran filsafat sebenarnya. Ketiga, adalah zaman Abad Modern, para filosof zaman ini menjadikan manusia sebagai pusat analisis filsafat, maka corak filsafat zaman ini lazim disebut antroposentris. Filsafat Barat modern dengan demikian memiliki corak yang berbeda dengan filsafat Abad Pertengahan. Letak perbedaan itu terutama pada otoritas kekuasaan politik dan ilmu pengetahuan. Jika pada Abad Pertengahan otoritas kekuasaan mutlak dipegang oleh Gereja dengan dogma-dogmanya, maka pada zaman Modern otoritas kekuasaan itu terletak pada kemampuan akal manusia itu sendiri. Manusia pada zaman modern tidak mau diikat oleh kekuasaan manapun, kecuali oleh kekuasaan yang ada pada dirinya sendiri yaitu akal. Kekuasaan yang mengikat itu adalah agama dengan gerejanya serta Raja dengan kekuasaan politiknya yang bersifat absolut. Keempat, adalah Abad Kontemporer dengan ciri pokok pemikiran logosentris, artinya teks menjadi tema sentral diskursus filsafat. Positivisme adalah suatu aliran filsafat yang menyatakan ilmu alam sebagai satusatunya sumber pengetahuan yang benar dan menolak aktifitas yang berkenaan dengan metafisik. Tidak mengenal adanya spekulasi, semua didasarkan pada data empiris. Positivisme menegaskan bahwa hanya pengetahuan yang otentik adalah yang didasarkan pada pengalaman rasa dan verifikasi positif. Sebagai suatu pendekatan terhadap filsafat ilmu yang berasal dari pemikir Pencerahan seperti Henri de Saint-Simon dan Pierre-Simon Laplace, Auguste Comte melihat metode ilmiah sebagaimana menggantikan metafisika dalam sejarah pemikiran, mengamati ketergantungan melingkar teori dan observasi dalam ilmu. Positivisme sosiologis kemudian dirumuskan oleh Émile Durkheim sebagai dasar untuk penelitian sosial. Pada pergantian abad ke-20 gelombang pertama sosiolog Jerman, termasuk Max Weber dan Georg Simmel, menolak doktrin, sehingga pendiri tradisi antipositivist dalam sosiologi. Kemudian antipositivists dan teoretisi positivisme kritis yang terkait dengan "saintisme"; ilmu sebagai ideologi. Pembahasan dalam makalah ini akan dibatasi pada filsafat modern. Di antaranya: a Definisi/karakteristik pemikiran pada Masa Modern. b Tokoh/filosof yang hidup pada masa modern. 1

c Pemikiran tokoh/filosof yang hidup pada masa modern. DEFINISI/KARAKTERISTIK PEMIKIRAN MASA MODERN Pada awal jaman modern ini, perkembangan filsafat diibartkan sebagai sungaisungai. Ada beberapa tokoh yang memberikan sumbangan sejarah pada masa ini, antara lain Rene Descartes dan David Hume. Descartes bertujuan untuk melepaskan filsafat dari kekangan gereja, yang terlihat dari argument cogito yang mengatakan bahwa badanku boleh saja diragukan adanya, namun aku yang berfikir tidak dapat diragukan. Setelah Descartes berhasil, dan ternyata tidak mendapatkan reaksi keras dari gereja, maka kembali bermunculan para filosof. Akal yang telah mendapat kekangan selama 1500 tahun itu, pada masa ini menang lagi. Namun sofisme kembali terulang, dan dinamakan sebagai sofisme modern, dan kembali menyatakan bahwa kebenaran bersifat relative. Adanya tiga aliran besar yaitu rasionalisme, idealism dan empirisme mampu menjadikan filsafat modern membingungkan orang modern. Rasionalisme dan idealisme mengatakan bahwa roh yang hakikat, sedangkan empirisme mengatakan bahwa benda lah yang hakikat, dan roh tidak ada. Akibatnya, sains sangat dicurigai, terutama pada masa Hume, dan agama juga diragukan. Keadaan ini lebih parah daripada zaman Socrates. Seperti hal diatas yang dijelaskan pada masa ini, filsafat diibaratkan sebagai muara sungai. Masa ini merupakan kelanjutan dari awal jaman modern. Sains masih dicurigai dan agama juga masih diragukan. Keadaan inilah yang dihadapi oleh Immanuel Kant. Cara Kant dalam menyelesaikan masalah ini pada dasarnya sama dengan pada masa Socrates. Ia menyatakan bahwa akal dan hati (iman) memiliki daerah masingmasing yang tidak saling tercampur satu dengan yang lainnya. Jika akal memasuki wilayah hati, maka akan hilang dalam paralogisme. Kant mengatakan bahwa akal dan agama keduanya sama-sama dapat dipegang dan sama-sama diperlukan. Skeptic terhadap sains sangat berbahaya. Begitu pula keraguan pada agama, juga sangat berbahaya. Filsafat modern lahir melalui proses panjang yang berkesinambungan, dimulai dengan munculnya abad Renaissance. Istilah ini diambil dari bahasa Perancis yang berarti kelahiran kembali. Karena itu, disebut juga dengan zaman pencerahan (Aufklarung). Pencerahan kembali mengandung arti munculnya kesadaran baru manusia terhadap dirinya (yang selama ini dikungkung oleh gereja). Manusia menyadari bahwa dialah yang menjadi pusat dunianya bukan lagi sebagai obyek dunianya. Zaman modern ditandai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah. Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman modern ini sesungguhnya sudah dirintis sejak zaman Renaissance. Awal mula dari suatu masa baru ditandai oleh usaha besar dari Descartes untuk memberikan kepada filsafat suatu bangunan yang baru. Filsafat berkembang bukan pada zaman Renaissance itu, melainkan kelak pada zaman sesudahnya (Zaman Modern). Renaissance lebih dari sekedar kebangkitan dunia modern. Renaissance ialah periode penemuan manusia dan dunia, merupakan periode perkembangan peradaban yang terletak di ujung atau sesudah Abad Kegelapan sampai muncul Abad Modern. Zaman ini juga disebut sebagai zaman Humanisme. Maksud ungkapan ini ialah manusia diangkat dari Abad Pertengahan yang mana manusia dianggap kurang dihargai sebagai manusia. Kebenaran diukur berdasarkan ukuran Gereja (Kristen), bukan menurut ukuran yang dibuat manusia. Humanisme menghendaki ukuran haruslah manusia. Karena manusia mempunyai kemampuan berpikir, maka humanisme menganggap manusia mampu mengatur dirinya dan mengatur dunia. 2

Jadi, zaman Modern filsafat didahului oleh zaman Renaissance. Sebenarnya secara esensial zaman Renaissance itu, dalam filsafat, tidak berbeda dari zaman modern. Ciri-ciri filsafat Renaissance ada pada filsafat modern. Tokoh pertama filsafat modern adalah Descartes. Pada filsafat kita menemukan ciri-ciri Renaissance tersebut. Ciri itu antara lain ialah menghidupkan kembali Rasionalisme Yunani (Renaissance), Individualisme, Humanisme, lepas dari pengaruh agama dan lain-lain. Filsafat modern menampakkan karakteristiknya dengan lahirnya aneka aliranaliran besar filsafat, yang diawali oleh Rasionalisme dan Empirisme. Selain kedua aliran itu, juga akan diketengahkan aliran-aliran besar lainnya yang ikut berperan mengisi lembaran filsafat modern, yaitu idealisme, materialisme, positivisme, fenomenologi, eksistensialisme dan pragmatisme. Pada masa modern ini berhasil menempatkan manusia pada tempat yang sentral dalam padanan kehidupan sehingga corak pemikirannya antroposentris, yaitu pemikiran filsafatnya mendasarkan pada akal fikir dan pengalaman Rene Descartes (1596-1650) sebagai bapak filsafat modern ini berhasil memadukan antara metode ilmu alam dengan ilmu pasti kedalam pemikiran filsafat. Pada abad ke-18, perkembangan pemikiran filsafat mengarah pada filsafat ilmu pengetahuan. Tokoh-tokohnya antara lain George Berkelay (1685-1753), David Hume (1711-1776), Rousseau (1722-1778). Di Jerman muncul Christian Wolf (1679-1754) dan Immanuel Kant (1754-1804), yang mengupayakan agar filsafat menjadi ilmu pengetahuan yang pasti dan berguna. Abad ke-19 perkembangan pemkiran filsafat terpecah belah. Ada filsafat Amerika, filsafat Prancis, filsafat Inggris, filsafat Jerman. Tokoh-tokohnya adalah: Hegel (1770-1831), Karl Marx (1818-1883), August Comte (1789-1857), JS. Mill (1806-1873), Jhon Dewey (1858-1952). TOKOH DAN PEMIKIRAN PADA MASA MODERN Rene Descartes Rene Descartes (1596-1650 M) mempelopori aliran rasionalisme. Dalam buku Discourse de la Methode tahun 1637 ia menegaskan perlunya ada metode yang jitu sebagai dasar kokoh bagi semua pengetahuan, yaitu dengan menyangsikan segalanya, secara metodis. Kalau suatu kebenaran tahan terhadap ujian kesangsian yang radikal ini, maka kebenaran itu 100% pasti dan menjadi landasan bagi seluruh pengetahuan. David Hume David Hume (1711-1776) ialah pelopor aliran empririsme, yang memilih pengalaman sebagai sumber utama pengetahuan. Pengalaman itu dapat yang bersifat lahirilah (yang menyangkut dunia), maupun yang batiniah (yang menyangkut pribadi manusia). Oleh karena itu pengenalan inderawi merupakan bentuk pengenalan yang paling jelas dan sempurna. David Hume merupakan pelopor para empirisis, yang percaya bahwa seluruh pengetahuan tentang dunia berasal dari indera. Menurut Hume ada batasan-batasan yang tegas tentang bagaimana kesimpulan dapat diambil melalui persepsi indera kita. Imanuel Kant Imanuel Kant (1724-1804) adalah pelopor aliran Kritisisme. Peranan filsuf Jerman Immanuel Kant dapat dianggap sebagai inspirator dan sekaligus sebagai peletak dasar fondasi ilmu, yakni dengan mendamaikan pertentangan epistemologik pengetahuan antara kaum rasionalisme versus kaum empirisme. 3

Immanuel Kant dalam karyanya utamanya yang terkenal terbit tahun 1781 yang berjudul Kritik der reinen vernunft (Ing. Critique of Pure Reason), memberi arah baru mengenai filsafat pengetahuan. Dalam bukunya itu Kant memperkenalkan suatu konsepsi baru tentang pengetahuan. Pada dasarnya dia tidak mengingkari kebenaran pengetahuan yang dikemukakan oleh kaum rasionalisme maupun empirisme, yang salah apabila masing-masing dari keduanya mengkalim secara ekstrim pendapatnya dan menolak pendapat yang lainnya. Dengan kata lain memang pengetahuan dihimpun setelah melalui (aposteriori) sistem penginderaan (sensory system) manusia, tetapi tanpa pikiran murni (a priori) yang aktif tidaklah mungkin tanpa kategorisasi dan penataan dari rasio manusia. Menurut Kant, empirisme mengandung kelemahan karena anggapan bahwa pengetahuan yang dimiliki manusia hanyalah rekaman kesan-kesan (impresi) dari pengalamannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia merupakan hasil sintesis antara yang apriori (yang sudah ada dalam kesadaran dan pikiran manusia) dengan impresi yang diperoleh dari pengalaman. Bagi Kant yang terpenting bagaimana pikiran manusia mamahami dan menafsirkan apa yang direkam secara empirikal, bukan bagaimana kenyataan itu tampil sebagai benda itu sendiri. PENUTUP Filsafat modern lahir melalui proses panjang yang berkesinambungan, dimulai dengan munculnya abad Renaissance. Istilah ini diambil dari bahasa Perancis yang berarti kelahiran kembali. Karena itu, disebut juga dengan zaman pencerahan (Aufklarung). Pencerahan kembali mengandung arti munculnya kesadaran baru manusia terhadap dirinya (yang selama ini dikungkung oleh gereja). Manusia menyadari bahwa dialah yang menjadi pusat dunianya bukan lagi sebagai obyek dunianya. Zaman modern ditandai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah. Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman modern ini sesungguhnya sudah dirintis sejak zaman Renaissance. Awal mula dari suatu masa baru ditandai oleh usaha besar dari Descartes untuk memberikan kepada filsafat suatu bangunan yang baru. Filsafat berkembang bukan pada zaman Renaissance itu, melainkan kelak pada zaman sesudahnya (Zaman Modern). Pada masa modern ini berhasil menempatkan manusia pada tempat yang sentral dalam padanan kehidupan sehingga corak pemikirannya antroposentris, yaitu pemikiran filsafatnya mendasarkan pada akal fikir dan pengalaman Rene Descartes (1596-1650) sebagai bapak filsafat modern ini berhasil memadukan antara metode ilmu alam dengan ilmu pasti kedalam pemikiran filsafat. Pada abad ke-18, perkembangan pemikiran filsafat mengarah pada filsafat ilmu pengetahuan. Tokoh-tokohnya antara lain George Berkelay (1685-1753), David Hume (1711-1776), Rousseau (1722-1778). Di Jerman muncul Christian Wolf (1679-1754) dan Immanuel Kant (1754-1804), yang mengupayakan agar filsafat menjadi ilmu pengetahuan yang pasti dan berguna. Abad ke-19 perkembangan pemkiran filsafat terpecah belah. Ada filsafat Amerika, filsafat Prancis, filsafat Inggris, filsafat Jerman. Tokoh-tokohnya adalah: Hegel (1770-1831), Karl Marx (1818-1883), August Comte (1789-1857), JS. Mill (1806-1873), Jhon Dewey (1858-1952). 4

DAFTAR PUSTAKA K,Ringkasan S Bertens sejarah Filsafat,Kanisius,Yogyakarta;1998, Panorama filsafat modern, DARAS,jakarta;2005 Hardiman F.Budi,Filsafat modern,gramedia,jakarta 2004. Syadali Agmad dkk(2004).filsafat Umum, Bandung:Pustaka Setia http:www.filsafatislam.com/tokoh-filsafat/ikhtisar-sejarah-filsafat-modern-kajian-tokohdan-pemikiran id.wikipedia.org/wiki/filsafat_modern Oleh: Muchamad Nashirin (Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu dengan dosen Afid Burhanuddin, M.Pd.) 5