BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penulisan Makalah D. Metode Penulisan Makalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penulisan Makalah D. Metode Penulisan Makalah"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ahli bahasa tentang asal kata filsafat dan pengertiannya. Pada bab isi makalah ini, kami mencoba menggali apa yang dimaksud dari kata filsafat. B. Rumusan Masalah 1. Pengertian filsafat 2. Cara mempelajari filsafat 3. Manfaat mempelajari filsafat 4. Sistematika filsafat (epistemologi, ontologi, aksiologi) 5. Ciri dan metode berfikir filsafat 6. Perbedaan filsafat 7. Ilmu pengetahuan dan agama 8. Hubungan mempelajari filsafat dengan ilmu pendidikan Islam C. Tujuan Penulisan Makalah 1. Memenuhi tugas filsafat umum 2. Menggali secara rinci apa yang dimaksud dengan filsafat 3. Mengetahui manfaat dan cara mempelajari filsafat 4. Mengetahui hubungan filsafat dengan ilmu pendidikan Islam, pengetahuan dan agama. D. Metode Penulisan Makalah Penulisan makalah ini menggunakan pendekatan studi pustaka serta dengan mencari referensi dari berbagai sumber buku filsafat.

2 BAB II PENGANTAR FILSAFAT A. Pengertian Filsafat Poedjawijatna menyatakan bahwa kata filsafat berasal dari kata Arab yang berhuhungan rapat dengan kata Yunani. Kata Yunaninya adalah Philosophia. Dalam bahasa Yunani kata Philosophia merupakan kata majemuk yang terdiri atas Philo artinya cinta, dan Sophia artinya kebijakan. Jadi, menurut namanya saja Filsafat dapat diartikan cinta pada kebijakan. Melihat pengertian filsafat dari segi istilah, Poedjawijatna mendefinisikan filsafat sebagai sejenis pengetahuan yang berusaha mencari sebab sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka. Hasbullah Bakry mengatakan bahwa filsafat ialah sejenis pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai Ketuhanan, alam semesta, dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya. Plato menyatakan bahwa filsafat ialah pengetahuan yang berminat mecapai kebenaran asli dan bagi Aristoteles filsafat adalah pengetahuan yang meliputi kebenaran yang tergabung di dalamnya metafisika, logika, retorika, ekonomi, politik, dan estetika. Menurut Phytagoras, manusia yang paling tinggi nilainya ialah manusia pencinta kebijakan. B. Cara Mempelajari Filsafat Pertama sekali kiranya diketahui bahwa isi filsafat amat luas. Luasnya itu disebabkan pertama oleh luasnya objek penelitian filsafat, yaitu segala yang ada dan mungkin ada. Sebab lain ialah filsafat adalah cabang pengetahuan yang tertua. Ada tiga macam metode mempelajari filsafat, yaitu: 1. Menggunakan Metode Sistematis berarti pelajar menghadapi karya filsafat. Misalnya mulamula pelajar menghadapi teori pengetahuan yang terdiri atas beberapa cabang filsafat. Setelah itu ia mempelajari teori hakikat yang merupakan cabang lain kemudian dia mempelajari teori nilai / filsafat nilai. Pembagian besar ini dibagi lebih khusus dalam sistematika filsafat. Dengan belajar filsafat melalui metode perhatian kita terpusat pada isi filsafat bukan pada tokoh ataupun pada periode.

3 2. Metode Historis digunakan bila para pelajar mempelajari filsafat dengan cara mengikuti sejarahnya. Jadi, sejarah pemikiran ini dilakukan dengan membicarakan tokoh demi tokoh menurut kedudukannya dalam sejarah, misalnya dimulai dari membicarakan filsafat Thales yakni membicarakan riwayat hidupnya, pokok ajarannya baik dalam teori pengetahuan, teori hakikat, maupun dalam teori nilai. 3. Metode Kritis digunakan oleh mereka yang mempelajari filsafat tingkat intensif. Pelajar haruslah sedikit banyak telah memiliki pengetahuan filsafat. Di sini pengajaran filsafat dapat mengambil pendekatan sistematis maupun historis. Langkah pertama ialah memahami isi ajaran, kemudian pelajar mencoba mengajukan kritiknya. Kritik itu mungkin dalam bentuk menentang, dapat juga berupa dukungan terhadap ajaran filsafat yang sedang dipelajari. Ia mengkritik mungkin dengan menggunakan pendapatnya saja atau dengan pendapat filosof lain. C. Manfaat Mempelajari Filsafat Sekurang-kurangnya ada empat macam manfaat mempelajari filsafat, yaitu: 1. Agar terlatih berpikir serius 2. Agar mampu memahami filsafat 3. Agar mungkin menjadi Filosof 4. Agar menjadi warga negara yang baik Berfilsafat ialah berusaha menemukan kebenaran tentang segala sesuatu dengan menggunakan pemikiran secara serius. Belajar filsafat merupakan salah satu bentuk latihan untuk memperoleh kemampuan berpikir serius. Kemampuan ini akan memberikan kemampuan memecahkan masalah secara serius, menemukan akar persoalan, menemukan sebab terakhir suatu masalah. Dengan dimilikinya kemampuan berpikir serius, seseorang mungkin saja mampu menemukan rumusan baru dalam menyelesaikan masalah dunia. Mungkin itu berupa kritik, mungkin berbentuk usul. Jika argumentasinya kuat, usul dan kritik itu menjadi suatu sistem pemikiran. D. Sistematika Filsafat Karena objek penelitian filsafat luas sekali dan sifat penelitiannya juga mendalam, hasil penelitian itu bertambah terus dan tidak ada yang dibuang, maka hasil pemikiran yang terkumpul dalam sistematika filsafat menjadi banyak sekali. Perlu diulang lagi bahwa dalam garis besarnya filsafat mempunyai tiga cabang besar, yaitu teori pengetahuan, teori hakikat, dan

4 teori nilai. Teori pengetahuan pada dasarnya membicarakan cara memperoleh pengetahuan. Teori hakikat membahas semua objek dan hasilnya ialah pengetahuan filsafat. Dan yang ketiga teori nilai atau disebut juga aksiologi, membicarakan guna pengetahuan tadi. Ringkasnya ialah sebagai berikut: Teori pengetahuan membicarakan cara memperoleh pengetahuan disebut epistemologi Teori hakikat membicarakan pengetahuan itu sendiri, disebut ontologi. Teori nilai membicarakan guna pengetahuan itu, disebut axiologi. 1. Epistemologi Epistemologi membicarakan sumber pengetahuan dan bagaimana cara memperoleh pengetahuan. Pengetahuan manusia ada tiga macam yaitu pengetahuan sains, pengetahuan filsafat, dan pengetahuan mistik. Ada beberapa aliran yang berbicara tentang ini. a. Empirisme Kata ini berasal dari kata Yunani yakni emperikos yang berasal dari kata empeiria yang artinya pengalaman. Menurut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya. Dan bila dikembalikan kepada kata Yunani, pengalaman yang dimaksud ialah pengalaman inderawi yakni sesuatu yang tidak dapat diamati dengan indera bukanlah pengetahuan yang benar. Jadi, pengalaman indera itulah sumber pengetahuan yang benar. Karena itulah metode penelitian menjadi tumpuan aliran ini adalah metode eksperimen. Kelemahan aliran ini cukup banyak. Kelemahan pertama ialah indera terbatas. Keterbatasan kemampuan indera ini dapat melaporkan objek tidak sebagaimana adanya. Kelemahan kedua ialah indera menipu. Kelemahan ketiga ialah objek menipu. Kelemahan ke-empat berasal dari indera dan objek sekaligus. Kesimpulannya adalah empiris lemah karena keterbatasan indera manusia. Oleh karena itu, muncul aliran resionalisme. Ada aliran lain yang mirip dengan empirisme yaitu sensionalisme. Sensasi artinya rangsangan inderawi. Secara kasar, sensasi sama dengan pengalaman inderawi. b. Rasionalisme Secara singkat aliran ini mengatakan bahwa akal adalah dasar kepastian pengetahuan. Manusia, menurut aliran ini memperoleh pengetahuan melalui kegiatan akal menangkap objek. Bagi aliran ini kekeliruan pada aliran empirisme yang disebabkan kelemahan alat indera dapat dikoreksi seandainya akal digunakan. Rasionalisme tidak mengingkari kegunaan indera dalam memperoleh pengetahuan,

5 pengalaman. Indera diperlukan untuk merangsang akal untuk memberikan bahan-bahan yang menyebabkan akal dapat bekerja. Akan tetapi, akal dapat juga bekerja menghasilkan pengetahuan yang tidak berdasarkan bahan inderawi sama sekali. Jadi akal dapat menghasilkan pengetahuan tentang objek yang betul-betul abstrak. Kerja empirisme dan rasionalisme inilah yang melahirkan metode sains (scientifis method) dan dari metode ini lahirlah pengetahuan sains (scientific method) yang dalam bahasa Indonesia sering disebut pengetahuan ilmiah atau pengetahuan. c. Positivisme Tokoh aliran ini ialah August Compte ( ). Ia penganut empirisme. Ia berpendapat bahwa indera itu amat penting dalam memperoleh pengetahuan tetapi harus dipertajam dengan alat bantu dan diperkuat dengan eksperimen. Eksperimen memerlukan ukuran yang teliti. Kebenaran diperoleh dengan akal, didukung bukti empiris yang terukur. Terukur itulah sumbangan positivisme. Pada dasarnya positivisme bukanlah suatu aliran khas yang berdiri sendiri. Ia hanya menyempurnakan metode ilmiah. Pada dasarnya positivisme sama dengan empiris dan rasionalisme. d. Intuisionisme Henri Bergson ( ) adalah tokoh aliran ini. Ia menganggap tidak hanya indera yang terbatas, tetapi akal juga terbatas. Objek-objek yang kita tangkap itu adalah objek yang selalu berubah. Ada sebuah isme lagi yang barangkali mirip sekali dengan intuisionisme, yang namanya iluminasionisme. Aliran ini berkembang di kalangan tokoh-tokoh agama, di dalam Islam disebut teori kasyf. Teori ini menyatakan bahwa manusia, yang hatinya telah bersih, telah siap, sanggup menerima pengetahuan dari Tuhan. Kemampuan menerima pengetahuan secara langsung itu diperoleh dengan cara latihan, di dalam Islam disebut suluk, secara lebih spesifik disebut Riyadlah. Riyadlah artinya latihan. 2. Ontologi Bidang pembicaraan teori ontologi atau teori hakikat luas sekali, segala yang ada dan mungkin ada, yang boleh juga mencakup pengetahuan dan nilai. Nama lain untuk teori hakikat adalah teori tentang keadaan (langereld). Hakikat ialah realitas. Real artinya kenyataan yang sebenarnya. Jadi, hakikat adalah kenyataan yang sebenarnya. Kosmologi membicarakan hakikat asal, hakikat susunan, hakikat berada, juga hakikat tujuan kosmos. Adapun hakikat manusia dibicarakan oleh antropolgi. Theodicea sering juga disebut

6 theologia, namun theologia sering digunakan untuk filsafat agama. Filsafat agama juga termasuk ke dalam hakikat, demikian juga filsafat hukum, dan filsafat pendidikan. Menurut materialisme atau naturalisme hakikat benda adalah materi. Rohani, jiwa, spirit, dan sebangsanya muncul dari benda. Bagi naturalisme, roh, jiwa itu tidak diakui adanya, tentu saja termasuk Tuhan. Aliran ini adalah aliran yang tertua. Ada beberapa alasan mengapa aliran ini dapat berkembang: 1. Pada pikiran yang masih sederhana, apa yang kelihatan, yang dapat diraba, biasanya dijadikan kebenaran terakhir. 2. Penemuan-penemuan menunjukkan betapa bergantungnya jiwa pada badan. Maka peristiwa jiwa selalu dilihat sebagai peristiwa jasmani. 3. Dalam sejarahnya manusia memang bergantung pada benda seperti pada padi. Idealisme berpendapat sebaliknya, hakikat benda adalah rohani, spirit atau sebangsanya. Alasan mereka adalah sebagai berikut: 1. Nilai roh lebih tinggi dari pada badan. 2. Manusia lebih dapat memahami dirinya dari pada dunia luar dirinya. 3. Materi ialah kumpulan energi yang menempati ruang, benda tidak ada, yang ada energi saja (oswald). Kosmologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki hakikat asal, susunan, tujuan alam besar (kosmos). Antropologi ada yang sains, ada yang filsafat. Untuk sains biasanya disebut antropologi saja sedangkan untuk filsafat disebut antropologi filsafat. Teisme adalah faham yang mengajarkan bahwa Tuhan ada. Kata itu berasal dari kata theus, (Yunani) berarti Tuhan. Monoteisme adalah teisme yang mengajarkan bahwa Tuhan itu Esa. Triniteisme mengajarkan bahwa Tuhan itu satu. Politeisme ialah faham teis yang mengajarkan bahwa Tuhan itu banyak. Sedangkan Panteisme mengajarkan bahwa antara Tuhan dan alam tidak ada jarak, Tuhan itu adalah alam ini. Atheisme adalah isme yang mengajarkan bahwa Tuhan tidak ada. Agnotisisme adalah faham ketuhanan yang terletak antara teisme dan atheisme. Mereka itu bertuhan tidak dan tidak bertuhan juga tidak. Filsafat agama membicarakan hakikat agama. Persoalannya mengenai apa agama itu sebenarnya, apa tujuannya, dari mana agama itu. Filsafat hukum membicarakan hakikat umum, apa hukum itu, apa adil itu. Filsafat pendidikan membicarakan hakikat pendidikan, tujuannya, apa hakikat guru, dll. a. Logika

7 Logika adalah salah satu cabang filsafat yang telah dikembangkan oleh Aristoteles. Logika membicarakan norma-norma berfikir benar agar diperoleh dan terbentuk pengetahuan yang benar. Ada dua macam logika; logika formal dan logika material. Logika formal adalah logika bentuk. Logikanya ialah agar diperoleh pengetahuan yang benar, maka bentuk berfikirnya harus benar. Ciri esensi ialah ciri yang menunjukkan bahwa ia adalah ia, ciri yang menunjukkan keadaannya. Lebih mudahnya ciri esensi ialah ciri yang tidak boleh tidak ada pada objek itu. Selain ciri esensi terdapat ciri aksidensi. Ciri aksidensi adalah ciri pelengkap, sifat yang melekat pada esensi objek. Suatu objek yang hanya disebut ciri esensnya, ia abstrak; untuk menjadikannya kongkret harus ditambahkan ciri aksidensinya. Gazalba (1973:11:145-6) menyebutkan macam-macam ciri aksidensi sebagai berikut: 1. sifat, seperti gagah, lemah, kuat, merah, pahit; 2. jumlah, seperti satu, dua, banyak; 3. hubungan, seperti hubungan waktu, hubungan milik, hubungan tempat, hubungan keluarga; 4. aksi, seperti berjalan, menari; 5. pasivitas, segala sesuatu yang dapat menjadikan substansi mengalami perubahan keadaan, seperti juara, kalah, gagal, dengan melihat struktur kalimat; 6. isi, seperti besar, kecil; 7. waktu, seperti pagi, sore; 8. situasi, keadaan yang melibatkan substansi; 9. tempat. Selanjutnya tugas logika adalah membentuk pengertian itu menjadi definisi. Definisi ialah penyebutan ciri esensi suatu objek. Bila yang didefinisikan adalah objek yang sangat umum, sebutkan saja ciri esensinya; bila yang akan didefinisikan objek tertentu yang lebih khusus, sebutkan seluruh ciri esensinya ditambah ciri aksidensi yang menunjukkan kekhususan objek itu. Selengkapnya Bakry (1971:26) dan Mehra(1968) menjelaskan bahwa definisi ialah pengertian yang lengkap tentang suatu istilah yang mencakup semua unsur yang menjadi ciri utama istilah itu. Secara lebih operasional definisi ialah penyebutan seluruh

8 ciri esensi suatu objek dengan membuang seluruh ciri aksidensinya. Ada empat syarat definisi yang benar (lihat Bakry, 1971:24-7; Mehra, 1968:24-5); 1. Ciri esensi yang disebut tidak boleh berlebihan dan tidak boleh kurang. 2. Tidak memakai kata yang berulang-ulang. 3. Tidak memakai peralatan yang terlalu umum. 4. Tidak memakai kata negatif. b. Etika Ada beberapa teori tentang nilai baik-buruk (etika). Pertama, misalnya, teori nilai dari Islam. Dalam Islam nilai (etika) direntang menjadi lima kategori: baik sekali, baik, netral, buruk, buruk sekali (wajib, sunah, mubah, makruh, haram). Nilai dalam Islam ditentukan oleh Tuhan. Bagi vitalisme, baik-buruk ditentukan oleh ada tidaknya kekuatan hidup yang dikandung oleh objek yang dinilai. Manusia yang kuat, ulet, cerdas, itulah manusia yang baik. Manusia yang mengandung daya hidup yang besar, itulah manusia yang baik. Utilitarisme terbagi dua: utilitarisme pribadi dan utilitarisme sosial. Yang terakhir dibicarakan disini ialah pragmatisme, suatu aliran yang segolongan darah dengan utilitarisme. Prinsip yang diajarkan oleh aliran ini ialah yang baik adalah yang berguna secara praktis dalam kehidupan. Tokoh utamanya ialah Charles P. Pierce, William James, John Dewey, dan Scott Schiller. Pierce adalah yang mula-mula mengumumkan pragmatisme dan dikembangkan oleh James. Bagi James, ukuran kebenaran suatu teori ialah kegunaan praktis teori itu, bukan dilihat secara teoritis. c. Estetika Menurut Plato, keindahan adalah realitas yang sungguh-sungguh, suatu hakikat yang abadi, tidak berubah. Sekalipun ia menyatakan bahwa harmoni, proporsi, dan simetri adalah yang membentuk keindahan, ia tetap berpendapat bahwa ada unsur metafisika dalam keindahan. Seniman adalah orang yang tajam daya tangkapnya, yang dapat menangkap sinar Ilahi. Di dalam Islam disebutkan bahwa Tuhan itu indah dan mencintai keindahan. Kant memulai studi psikologi tentang keindahan. Menurut pendapatnya, jiwa kita memiliki indera ketiga di atas pikir dan kemuauan, yaitu indera rasa. Ia mampu menikmati keindahan tanpa kepentingan, jadi bukan seperti menilai manisnya gula karena ia mempunyai hubungan dengan gula itu.

9 3. Aksiologi Untuk mengetahui kegunaan filsafat atau untuk apa filsafat itu digunakan atau apa sih guna filsafat itu, kita memulainya dengan melihat filsafat sebagai tiga hal, pertama filsafat sebagai kumpulan teori, kedua filsafat sebagai pandangan hidup (philosophy of life), dan ketiga filsafat sebagai metode pemecahan masalah. Filsafat sebagai kumpulan teori filsafat digunakan untuk memahami dan mereaksi dunia pemikiran. Jika anda umpamanya tidak senang pada komunisme maka anda harus mengetahui lebih dahulu teori-teori filsafat Marxisme karena teori filsafat dalam komunisme itu ada di dalam filsafat Marxisme. Jika anda menyenangi Syi ah Iran (Syi ah dua belas Imam), maka sebaiknya anda tidak terburu-buru mempelajari rincian ajarannya lantas mempraktekkannya dalam kehidupan anda, Anda sebaiknya mempelajari terlebih dahulu filsafat yang menjadi pegangan Syi ah Iran tersebut. Teori-teori itu ada dalam ajaran Mulla Shadra. Jika anda hendak ikut membentuk dunia atau hndak ikut mendukung sesuatu ide yang membentuk dunia atau hendak menentang suatu sistem kebudayaan atau sistem ekonomi atau sistem politik, maka anda sebaiknya terlebih dahulu mempelajari teori filsafatnya. Inilah kegunaan mempelajari teori-teori filsafat. Filsafat sebagai philosophy of life juga penting dipelajari. Jika yang pertama itu filsafat dipandang sebagai pandangan hidup, fungsinya mirip sekali dengan agama. Di dunia ini ada agama yang tadinya adalah filsafat (dalam arti dibuat oleh manusia persis seperti membuat filsafat). Perbedaannya dengan yang pertama ialah bila filsafat dipandang sebagai teori, maka teori itu ada yang dipakai ada yang tidak, ada yang diakui kebenarannya ada yang tidak. Filsafat dalam posisi yang kedua ini semua teori (ajaran)-nya diterima kebenarannya dan dilaksanakan dalam kehidupan. Singkatnya, filsafat sebagai philosophy of life gunanya ialah untuk petunjuk dalam menjalani kehidupan, lebih singkat lagi untuk dijadikan agama. Ketiga, yaitu filsafat sebagai methodology dalam memecahkan masalah. Ada berbagai cara yang ditempuh orang bila hendak menyelesaikan suatu masalah. Kemungkinan ia menyelesaikan masalah itu melalui cara sains.

10 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan karunia-nyalah kami memperoleh kesempatan untuk menyusun Makalah Filsafat Umum yang berjudul Pengantar Filsafat. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas filsafat umum sekaligus untuk menambah pengetahuan dan memperdalam ilmu tentang Filsafat. Makalah ini ditulis dalam bahasa sederahana dan mudah dipahami. Dengan harapan para pembaca tidak mengalami kesulitan dalam memahaminya dan setelah membaca makalah ini pembaca diharapkan dapat lebih memahami apa sebenarnya filsafat itu. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, sehingga pembaca dapat menggali lebih dalam topik-topik yang kami bahas dalam makalah ini. Selamat membaca dan semoga sukses. Maret 2008 Penyusun

EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENGETAHUAN FILSAFAT

EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENGETAHUAN FILSAFAT EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENGETAHUAN FILSAFAT Pengetahuan adalah sesuatu yang sangat vital dan krusial dalam masa kehidupan manusia. Berbagai kajian telah dilakukan untuk kepentingan pengembangan

Lebih terperinci

Filsafat Ilmu dan Logika

Filsafat Ilmu dan Logika Modul ke: Filsafat Ilmu dan Logika Pokok Bahasan: Cabang-cabang Filsafat Fakultas Fakultas Masyhar zainuddin, MA Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Cabang-cabang Filsafat Pokok Permasalahan yang

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FILSAFAT ILMU Filsafat: upaya sungguh-sungguh dlm menyingkapkan segala sesuatu, sehingga pelakunya menemukan inti dari

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT Pengertian Filasat Filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia : philo/philos/philen yang artinya cinta/pencinta/mencintai. Jadi filsafat adalah cinta akan kebijakan

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PENGERTIAN FILSAFAT FILSAFAT (Philosophia) Philo, Philos, Philein, adalah cinta/ pecinta/mencintai Sophia adalah kebijakan, kearifan, hikmah, hakikat kebenaran Cinta pada

Lebih terperinci

DASAR-DASAR ILMU PENGERTIAN ILMU KARAKTERISTIK ILMU Ernest van den Haag JENIS JENIS ILMU

DASAR-DASAR ILMU PENGERTIAN ILMU KARAKTERISTIK ILMU Ernest van den Haag JENIS JENIS ILMU DASAR-DASAR ILMU Ilmu adalah hal mendasar di dalam kehidupan manusia. Dengan ilmu manusia akan mengetahui hakikat dirinya dan dunia sekitarnya. Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PREVIEW PENGERTIAN FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM KESATUAN SILA-SILA PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT NILAI-NILAI PANCASILA MENJADI DASAR DAN ARAH KESEIMBANGAN

Lebih terperinci

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI Modul ke: Pokok Bahasan : PENGANTAR BIDANG FILSAFAT Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom Program Studi (Marcomm) www.mercubuana.ac.id MENGAPA HARUS

Lebih terperinci

The Elements of Philosophy of Science and Its Christian Response (Realism-Anti-Realism Debate) Rudi Zalukhu, M.Th

The Elements of Philosophy of Science and Its Christian Response (Realism-Anti-Realism Debate) Rudi Zalukhu, M.Th The Elements of Philosophy of Science and Its Christian Response (Realism-Anti-Realism Debate) Rudi Zalukhu, M.Th BGA : Kel. 14:15-31 Ke: 1 2 3 APA YANG KUBACA? (Observasi: Tokoh, Peristiwa) APA YANG KUDAPAT?

Lebih terperinci

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi. PANCASILA Modul ke: PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT ABSTRACT Menjelaskan Pengertian,

Lebih terperinci

FILSAFAT????? Irnin Agustina D.A, M.Pd

FILSAFAT????? Irnin Agustina D.A, M.Pd FILSAFAT????? am_nien@yahoo.co.id PENGERTIAN FILSAFAT SECARA ETIMOLOGI Istilah filsafat yang merupakan terjemahan dari philolophy (bahasa Inggris) berasal dari bahasa Yunani philo (love of ) dan sophia

Lebih terperinci

Hakikat Ilmu Filsafat

Hakikat Ilmu Filsafat M A K A L A H Hakikat Ilmu Filsafat Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah : FILSAFAT ILMU Dosen : Dr. Nandang Hidayat, M.Pd. Disusun oleh : AJIZ SULAEMAN NPM. 072115020 UNIVERSITAS PAKUAN PROGRAM PASCA

Lebih terperinci

Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Pancasila sebagai Sistem Filsafat PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: 07 Pancasila sebagai Sistem Filsafat Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil www.mercubuana.ac.id Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc Pendahuluan Pancasila merupakan filsafat bangsa

Lebih terperinci

Teori-teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan. # Sesi 9, Kamis 16 April 2015 #1

Teori-teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan. # Sesi 9, Kamis 16 April 2015 #1 Teori-teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan # Sesi 9, Kamis 16 April 2015 #1 Teori-teori kebenaran yang telah dikemukakan para filosuf: 1. Teori idealisme 2. Teori rasionalisme 3. Teori rasio murni (reinen

Lebih terperinci

TUGAS UTS DASAR DASAR LOGIKA PENGERTIAN PENGERTIAN FILSAFAT, LOGIKA, ETIKA, ESTETIKA DAN FILSAFAT ILMU

TUGAS UTS DASAR DASAR LOGIKA PENGERTIAN PENGERTIAN FILSAFAT, LOGIKA, ETIKA, ESTETIKA DAN FILSAFAT ILMU TUGAS UTS DASAR DASAR LOGIKA PENGERTIAN PENGERTIAN FILSAFAT, LOGIKA, ETIKA, ESTETIKA DAN FILSAFAT ILMU Sumber Dilampirkan Dosen Pengasuh: Prof. Dr. Slamet Widodo, MS., MM. OLEH NAMA : TOMMY LIM NIM : 07011281520163

Lebih terperinci

Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Ilmu

Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Ilmu Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Ilmu Afid Burhanuddin Berfilsafat diumpamakan seseorang yang berpijak di bumi sedang tengadah ke bintang-bintang, dia ingin mengetahui hakikat dirinya dalam kemestaangalaksi

Lebih terperinci

DASAR-DASAR FILSAFAT. Sutrisna Wibawa (UNY)

DASAR-DASAR FILSAFAT. Sutrisna Wibawa (UNY) DASAR-DASAR FILSAFAT Sutrisna Wibawa (UNY) PENGERTIAN FILSAFAT Driyarkara (2006:999-1001) menyatakan dari keinginan akan mengerti, akan kebenaran, timbul ilmu-ilmu pengetahuan, dan akhirnya muncullah filsafat.

Lebih terperinci

Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Pancasila sebagai Sistem Filsafat PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: 07 Pancasila sebagai Sistem Filsafat Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi AKUNTANSI Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Pendahuluan Pancasila merupakan filsafat bangsa Indonesia

Lebih terperinci

MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU

MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU Modul ke: MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU Fakultas TEKNIK Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id Pokok Bahasan Pendahuluan Pengertian Sistem Filsafat

Lebih terperinci

Suatu Pengantar Untuk Memahami Filsafat Ilmu

Suatu Pengantar Untuk Memahami Filsafat Ilmu CATATAN: Suatu Pengantar Untuk Memahami Filsafat Ilmu Makalah ini saya peroleh dari http://bisikanpena.wordpress.com/2010/10/08/suatu-pengantar-untukmemahami-filsafat-ilmu/. Isinya cukup baik untuk memberikan

Lebih terperinci

PENGETAHUAN FILOSOFIS

PENGETAHUAN FILOSOFIS Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1 PENGETAHUAN FILOSOFIS Mata Kuliah: Filsafat Ilmu Sosial Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 2 Secara Harfiah: Berasal dari bahasa Yunani philein artinya cinta dan sophia

Lebih terperinci

EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, AKSIOLOGI, PENGETAHUAN FILSAFAT

EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, AKSIOLOGI, PENGETAHUAN FILSAFAT EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, AKSIOLOGI, PENGETAHUAN FILSAFAT cabang-cabang filsafat serta isi (yaitu teori) dalam setiap cabang itu. Yang dibicarakan disini hanyalah cabang-cabang saja, itupun hanya sebagian.

Lebih terperinci

Modul ke: Materi Penutup. Fakultas PSIKOLOGI. Cathrin, M.Phil. Program Studi Psikologi

Modul ke: Materi Penutup. Fakultas PSIKOLOGI. Cathrin, M.Phil. Program Studi Psikologi Modul ke: 12 Shely Fakultas PSIKOLOGI Materi Penutup Cathrin, M.Phil Program Studi Psikologi Pokok Bahasan Abstract Rangkuman Perkuliahan Filsafat Manusia Kompetensi Mahasiswa dapat memahami mengenai manusia

Lebih terperinci

Sejarah Perkembangan Ilmu

Sejarah Perkembangan Ilmu Sejarah Perkembangan Ilmu Afid Burhanuddin Pusat kendali kehidupan manusia terletak di tiga tempat, yaitu indera, akal, dan hati. Namun, akal dan hati itulah yang paling menentukan Akal dan hati ibarat

Lebih terperinci

Etika dan profesi humas

Etika dan profesi humas Etika dan profesi humas NURJANAH, M.SI Falsafah sbg landasan teoritis etika Kata Filsafat dari bhs Yunani Philosopia Philo atau philien artinya cinta Sophia artinya :kebenaran Scr istilah falisafat berarti:

Lebih terperinci

PENGERTIAN FILSAFAT (1)

PENGERTIAN FILSAFAT (1) PENGERTIAN FILSAFAT (1) Jujun S. Suriasumantri, orang yang sedang tengadah memandang bintang-bintang di langit, dia ingin mengetahui hakekat dirinya dalam kesemestaan galaksi; atau orang yang berdiri di

Lebih terperinci

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS 1. PROGRESSIVISME a. Pandangan Ontologi Kenyataan alam semesta adalah kenyataan dalam kehidupan manusia. Pengalaman adalah kunci pengertian manusia atas segala sesuatu,

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU DAN PENDAHULUAN. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

FILSAFAT ILMU DAN PENDAHULUAN. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI PENDAHULUAN Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengertian Filsafat Secara Etimologis : kata filsafat berasal

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT 1 PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Filsafat (Philosophia) : - Philo/Philos/Philein yang berarti cinta/pecinta/mencintai. - Sophia yang berarti kebijakan/kearifan/hikmah/hakekat

Lebih terperinci

Filsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Filsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi Filsafat Umum Modul ke: 01 Fakultas Psikologi Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1 Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. RAPEM FILSAFAT UMUM Judul Mata Kuliah : Filsafat Umum

Lebih terperinci

BAB PERTAMA FILSAFAT. Agung Suharyanto, M.Si PSIKOLOGI UMA

BAB PERTAMA FILSAFAT. Agung Suharyanto, M.Si PSIKOLOGI UMA BAB PERTAMA FILSAFAT Agung Suharyanto, M.Si PSIKOLOGI UMA A. Sejarah Timbulnya Filsafat Filsafat muncul sejak manusia ada dan sejak adanya pembicaraan manusia. Maka sejarah lahirnya filsafat dimana-mana

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU. Irnin Agustina D.A.,M.Pd

FILSAFAT ILMU. Irnin Agustina D.A.,M.Pd FILSAFAT ILMU Irnin Agustina D.A.,M.Pd am_nien@yahoo.co.id Definisi Filsafat Ilmu Lewis White Beck Philosophy of science questions and evaluates the methods of scientific thinking and tries to determine

Lebih terperinci

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA UJIAN AKHIR SEMESTER Mata Kuliah Dosen Hari / Tanggal Waktu Tempat : Pengantar Filsafat dan Teori Administrasi

Lebih terperinci

Sejarah Perkembangan Ilmu

Sejarah Perkembangan Ilmu Sejarah Perkembangan Ilmu Afid Burhanuddin Pusat Kendali Manusia Pusat kendali kehidupan manusia terletak di tiga tempat, yaitu indera, akal, dan hati. Namun, akal dan hati itulah yang paling menentukan

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT MAKALAH TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA Oleh : FEBI GELAR RAMADHAN UNIVERSITAS WIDYATAMA FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB 1. PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

ONTOLOGI. Menurut bahasa, ontologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu

ONTOLOGI. Menurut bahasa, ontologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu ONTOLOGI Menurut bahasa, ontologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu On/Ontos=ada, dan Logos=ilmu. Jadi, ontologi adalah ilmu tentang yang ada. Menurut islitah, ontologi adalah ilmu yang membahas tentang

Lebih terperinci

KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT

KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT Prof. Dr. Almasdi Syahza,, SE., MP Peneliti Senior Universitas Riau Email : asyahza@yahoo.co.id syahza.almasdi@gmail.com Website : http://almasdi.staff.unri.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DA ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2011

FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DA ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2011 FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DA ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2011 FILSAFAT ILMU Apa itu FILSAFAT??? KonTRak kuliah MaTReRi LiTRerAtUR ETIMOLOGIS philos (friend)/

Lebih terperinci

MAKALAH FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN DAN ETIKA SERTA MORALITAS

MAKALAH FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN DAN ETIKA SERTA MORALITAS MAKALAH FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN DAN ETIKA SERTA MORALITAS Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Filsafat Ilmu Pengetahuan dan Etika Akademik Oleh Deki Zulkarnain 130910202062 Program Studi

Lebih terperinci

Etika dan Filsafat. Komunikasi

Etika dan Filsafat. Komunikasi Modul ke: Etika dan Filsafat Komunikasi Pokok Bahasan Fakultas Ilmu Komunikasi Pengantar Kepada Bidang Filsafat Dewi Sad Tanti, M.I.Kom. Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pengantar Rasa

Lebih terperinci

Sek Se i k las tentang te filsafat Hendri Koeswara

Sek Se i k las tentang te filsafat Hendri Koeswara Sekilas tentang filsafat Hendri Koeswara Pengertian ilmu filsafat 1. Etimologi Falsafah (arab),philosophy (inggris), berasal dari bahasa yunani philo-sophia, philein:cinta(love) dan sophia: kebijaksanaan(wisdom)

Lebih terperinci

FILSAFAT PENGANTAR TERMINOLOGI

FILSAFAT PENGANTAR TERMINOLOGI FILSAFAT PENGANTAR Kata-kata filsafat, filosofi, filosofis, filsuf, falsafi bertebaran di sekeliling kita. Apakah pemakaiannya dalam kalimat-kalimat sudah tepat atau sesuai dengan arti yang dimilikinya,

Lebih terperinci

MAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU

MAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU MAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT ILMU Dosen Pembimbing: Dr. Hasaruddin Hafid, M.Ed Oleh: A. Syarif Hidayatullah PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN SENI RUPA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Ketuhanan

BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Ketuhanan BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Ketuhanan Filsafat merupakan disiplin ilmu yang terkait dengan masalah kebijaksanaan. Hal yang ideal bagi hidup manusia adalah ketika manusia berpikir

Lebih terperinci

Bab 3 Filsafat Ilmu. Agung Suharyanto,M.Si. Psikologi - UMA

Bab 3 Filsafat Ilmu. Agung Suharyanto,M.Si. Psikologi - UMA Bab 3 Filsafat Ilmu Agung Suharyanto,M.Si Psikologi - UMA 2017 Definisi Filsafat Ilmu Robert Ackermann Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapatpendapat ilmiah dewasa

Lebih terperinci

BAB IV. PENUTUP. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI,

BAB IV. PENUTUP. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI, BAB IV. PENUTUP 4. 1. Kesimpulan Pada bab-bab terdahulu, kita ketahui bahwa dalam konteks pencerahan, di dalamnya berbicara tentang estetika dan logika, merupakan sesuatu yang saling berhubungan, estetika

Lebih terperinci

idealisme: suatu aliran filsafat yang cara pandangnya sama dengan rasionalisme.

idealisme: suatu aliran filsafat yang cara pandangnya sama dengan rasionalisme. Rasionalisme rasionalisme. Relativisme Falsifikanisme idealisme: suatu aliran filsafat yang cara pandangnya sama dengan pragmatisme realism Idealisme adalah: o Orang yang menerima standar estetik, moral,

Lebih terperinci

Bahasan Kajian Filsafat

Bahasan Kajian Filsafat PENGERTIAN FILSAFAT Secara etimologi istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani philein yang artinya cinta dan sophos yang artinya hikmah atau kebijaksanaan atau wisdom. Secara harfiah istilah filsafat

Lebih terperinci

Tugas Filsafat. Mohamad Kashuri M

Tugas Filsafat. Mohamad Kashuri M Tugas Filsafat Mohamad Kashuri 090810530M PROGRAM STUDI ILMU FARMASI FAKULTAS FARMASI PASCA SARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA 2008 1. Pendahuluan Sejalan dengan kemajuan pola berpikir manusia saat ini, ilmu

Lebih terperinci

Filsafat Manusia (PERKULIAHAN)

Filsafat Manusia (PERKULIAHAN) Filsafat Manusia (PERKULIAHAN) Modul ke: Pendahuluan Firman Alamsyah Ario Buntaran Fakultas Psikologi Program Studi S1 - Psikologi http://www.mercubuana.ac.id Kontrak perkuliahan Tatap muka 14 x pertemuan

Lebih terperinci

Akal dan Pengalaman. Filsafat Ilmu (EL7090)

Akal dan Pengalaman. Filsafat Ilmu (EL7090) Akal dan Pengalaman Filsafat Ilmu (EL7090) EROPA History TEOLOGI ±10 Abad COSMOS RENAISSANCE Renaissance Age ITALY Renaissance = Kelahiran Kembali - TEOLOGIS - Rasionalitas dan Kebebasan Berfikir Martabat

Lebih terperinci

DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN

DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Pentingnya Filsafat Perubahan cepat yang terjadi dalam masyarakat memerlukan filsafat pendidikan jasmani yang kokoh bagi profesi agar tetap dapat bertahan

Lebih terperinci

PRAGMATISME (1) Pragmatisme:

PRAGMATISME (1) Pragmatisme: Pragmatisme: PRAGMATISME (1) Pragmatisme merupakan gerakan filsfat Amerika yang mencerminkan sifat-sifat kehidupan Amerika. Pragmatisme banyak hubungannya dengan nama seperti Charles S. Peirce (1839-1934),

Lebih terperinci

Ilmu sejarah dan ilmu filsafat merupakan dua ilmu yang berbeda, akan tetapi keduanya saling membutuhkan satu sama lain, ilmu

Ilmu sejarah dan ilmu filsafat merupakan dua ilmu yang berbeda, akan tetapi keduanya saling membutuhkan satu sama lain, ilmu Filsafat Sejarah Latar belakang Masalah Ilmu sejarah dan ilmu filsafat merupakan dua ilmu yang berbeda, akan tetapi keduanya saling membutuhkan satu sama lain, ilmu sejarah berbicara mengenai masa lalu,

Lebih terperinci

Plotinus KAJIAN TOKOH FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN. Endah Kusumawardani

Plotinus KAJIAN TOKOH FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN. Endah Kusumawardani KAJIAN TOKOH FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN Plotinus Endah Kusumawardani Kehidupan sebagai proses makhluk Tuhan untuk menjalani waktu di dunia ini tidak dapat terlepas dari yang namanya masalah. Bahkan terdapat

Lebih terperinci

BAB I. PENGERTIAN FILSAFAT (Bahan Pertemuan Ke-2)

BAB I. PENGERTIAN FILSAFAT (Bahan Pertemuan Ke-2) BAB I PENGERTIAN FILSAFAT (Bahan Pertemuan Ke-2) Apakah Filsafat itu? Seorang yang berfilsafat digambarkan oleh Jujun S. Suriasumantri seperti orang yang berpijak di bumi sedang tengadah memandang bintang-bintang

Lebih terperinci

makalah filsafat BAB II PEMBAHASAN Pengertian Filsafat; Berpikir Secara Rasional, Logis Kritis dan Analistis

makalah filsafat BAB II PEMBAHASAN Pengertian Filsafat; Berpikir Secara Rasional, Logis Kritis dan Analistis makalah filsafat BAB II PEMBAHASAN Pengertian Filsafat; Berpikir Secara Rasional, Logis Kritis dan Analistis Seorang yang berfilsafat dapat diumpamakan seorang yang berpijak di bumi sedang tengadah kebintang-bintang.

Lebih terperinci

Filsafat Ilmu dan Logika

Filsafat Ilmu dan Logika Filsafat Ilmu dan Logika Modul ke: METODE-METODE FILSAFAT Fakultas Psikologi Masyhar Zainuddin, MA Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengantar metode filsafat bukanlah metode ketergantungan

Lebih terperinci

Filsafat Pemerintahan (Sebuah Gambaran Umum) Oleh: Erwin Musdah

Filsafat Pemerintahan (Sebuah Gambaran Umum) Oleh: Erwin Musdah Filsafat Pemerintahan (Sebuah Gambaran Umum) Oleh: Erwin Musdah Pendahuluan Sudah menjadi suatu hal yang lazim dalam pembahasan sebuah konsep dimulai dari pemaknaan secara partikuler dari masing-masing

Lebih terperinci

Dr. Sri Anggraeni, MSi

Dr. Sri Anggraeni, MSi Dr. Sri Anggraeni, MSi Pengertianilmu Ilmu berasal dari bahasa Arab : alima, ya lamu, ilman yang berarti mengerti, memahami benar-benar. Science (I) : ways to knows Scientia(L) : pengetahuan Episteme (Y)

Lebih terperinci

Landasan Pendidikan. Pengantar. Landasan Pendidikan. Afid Burhanuddin 1. Afid Burhanuddin

Landasan Pendidikan. Pengantar. Landasan Pendidikan. Afid Burhanuddin 1. Afid Burhanuddin Landasan Pendidikan Afid Burhanuddin Pengantar Kompetensidasar: Mengetahui landasandan asas-asas pendidikan serta penerapannya. Indikator: Mahasiswa mampu memahami Mahasiswa mampu memahami landasan filosofis

Lebih terperinci

Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman

Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman Berbicara mengenai filsafat, yang perlu diketahui terlebih dahulu bahwa filsafat adalah induk dari segala disiplin ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA

PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA Era global menuntut kesiapan segenap komponen Bangsa untuk mengambil peranan sehingga pada muara akhirnya nanti dampak yang kemungkinan muncul, khususnya dampak negatif dari

Lebih terperinci

PENGERTIAN FILSAFAT (1)

PENGERTIAN FILSAFAT (1) PENGERTIAN FILSAFAT (1) Jujun S. Suriasumantri, orang yang sedang tengadah memandang bintang-bintang di langit, dia ingin mengetahui hakekat dirinya dalam kesemestaan galaksi; atau orang yang berdiri di

Lebih terperinci

SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Handout 4 Pendidikan PANCASILA SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PANCASILA sebagai Sistem Filsafat Kita simak Pengakuan Bung Karno tentang Pancasila Pancasila memuat nilai-nilai universal Nilai-nilai

Lebih terperinci

FUNGSI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA.

FUNGSI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA. FUNGSI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA. DI SUSUN OLEH : KELOMPOK III 1. ANISA ( 144012011006) 2. ANANG ROSADI ( 144012011005) 3. ANDRIAN. M ( 14401201007) 4. EDI PRAWOTO ( 144012011016) 5. HESTI

Lebih terperinci

EPISTEMOLOGI MODERN DALAM TRADISI BARAT DAN TIMUR

EPISTEMOLOGI MODERN DALAM TRADISI BARAT DAN TIMUR EPISTEMOLOGI MODERN DALAM TRADISI BARAT DAN TIMUR Dr. Sri Trisnaningsih, SE, M.Si Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi UPN Veteran Jawa Timur Pengantar Epistemologi merupakan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

Mata Kuliah ini menjadi landasan memahami dan materi ilmu pengetahuan, terutama yang terkait dengan dengan disiplin ilmu tertentu yang dipelajari

Mata Kuliah ini menjadi landasan memahami dan materi ilmu pengetahuan, terutama yang terkait dengan dengan disiplin ilmu tertentu yang dipelajari 1 Mata Kuliah ini menjadi landasan memahami dan materi ilmu pengetahuan, terutama yang terkait dengan dengan disiplin ilmu tertentu yang dipelajari (i.e. keperawatan, kedokteran, biologi, antropologi,

Lebih terperinci

FILSAFAT PENDIDIKAN. Dosen: Rukiyati, M. Hum Jurusan FSP-FIP UNY Telp

FILSAFAT PENDIDIKAN. Dosen: Rukiyati, M. Hum Jurusan FSP-FIP UNY Telp FILSAFAT PENDIDIKAN Dosen: Rukiyati, M. Hum Jurusan FSP-FIP UNY Telp. 0274 870194 Pengertian Filsafat Pendidikan Pengertian Filsafat Berasal dari kata Philos, philore (cinta) dan sophos atau sophia (kebajikan,

Lebih terperinci

Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Pancasila sebagai Sistem Filsafat Pancasila sebagai Sistem Filsafat 1 PENGERTIAN FILSAFAT DAN FILSAFAT PANCASILA Pengertian Filsafat Istilah filsafat secara etimologis merupakan padanan kata falsafah (Arab) dan philosophy (Inggris) yang

Lebih terperinci

MODUL X. Filsafat Pendidikan Kristen

MODUL X. Filsafat Pendidikan Kristen MODUL X Filsafat Pendidikan Kristen Latar Belakang Filsafat mempunyai sejarah yang sangat panjang. Filsafat lebih tua dari pada semua ilmu dan kebanyakan agama. Ketika mendengar kata filsafat, sebagian

Lebih terperinci

Falsafah ialah satu disiplin ilmiah yang mengusahakan kebenaran yang bersifat umum dan mendasar.

Falsafah ialah satu disiplin ilmiah yang mengusahakan kebenaran yang bersifat umum dan mendasar. Falsafah ialah satu disiplin ilmiah yang mengusahakan kebenaran yang bersifat umum dan mendasar. Kata filsafat Berasal dari bahasa Yunani Φιλοσοφία philosophia, yang berarti love of wisdom atau mencintai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu berupa akal, cipta, rasa,

Lebih terperinci

PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP PSIKOLOGI PENDIDIKAN HUMANISTIK

PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP PSIKOLOGI PENDIDIKAN HUMANISTIK 31 Jurnal Sains Psikologi, Jilid 6, Nomor 1, Maret 2017, hlm 31-36 PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP PSIKOLOGI PENDIDIKAN HUMANISTIK Fadhil Hikmawan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada fadhil_hikmawan@rocketmail.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA ILMU DAN FILSAFAT Oleh: Sugiaryo

HUBUNGAN ANTARA ILMU DAN FILSAFAT Oleh: Sugiaryo HUBUNGAN ANTARA ILMU DAN FILSAFAT Oleh: Sugiaryo Abstraks : Tugas ilmu adalah memepelajari gejala-gejala sosial melalui observasi dan eksperimen. Keinginan melakukan observasi dan eksperimen dapat diorong

Lebih terperinci

AGAMA, ILMU PENGETAHUAN DAN FILSAFAT

AGAMA, ILMU PENGETAHUAN DAN FILSAFAT AGAMA, ILMU PENGETAHUAN DAN FILSAFAT 1. Pengertian Filsafat Islam a. Arti Filsafat Istilah filsafat dapat ditinjau dari dua segi, yakni : - Segi semantic Perkataan filsafat berasal dari kata arab falsafah,

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH HIDUP BANGSA INDONESIA

PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH HIDUP BANGSA INDONESIA PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH HIDUP BANGSA INDONESIA Buku Pegangan: PANCASILA dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi Oleh: H. Subandi Al Marsudi, SH., MH. Oleh: MAHIFAL, SH., MH. PENGERTIAN TENTANG FILSAFAT

Lebih terperinci

DASAR-DASAR ILMU Pengertian dan jenis-jenis dasar keilmuan Randall dan Buchker Ernest van den Haag

DASAR-DASAR ILMU  Pengertian dan jenis-jenis dasar keilmuan Randall dan Buchker Ernest van den Haag DASAR-DASAR ILMU Di zaman Modern Era atau Globalization dalam setiap aspek kehidupan dibutuhkan berbagai ilmu untuk menjalani kehidupan tersebut. Termasuk di dalamnya proses pendidikan. Pendidikan merupakan

Lebih terperinci

FILSAFAT ETIKA IMMANUEL KANT Oleh : Elan Sumarna. Kata Kunci: Sofisme, Socrates, etika, moral, teologia.

FILSAFAT ETIKA IMMANUEL KANT Oleh : Elan Sumarna. Kata Kunci: Sofisme, Socrates, etika, moral, teologia. FILSAFAT ETIKA IMMANUEL KANT Oleh : Elan Sumarna Abstrak Pembicaraan masalah etika merupakan pembicaraan yang tak kunjung selesai untuk diperbincangkan. Dalam kaitanya dengan tulisan ini, Hal tersebut

Lebih terperinci

FILSAFAT MANUSIA. Oleh : Drs. P. Priyoyuwono, M.Pd. Pertemuan 4

FILSAFAT MANUSIA. Oleh : Drs. P. Priyoyuwono, M.Pd.   Pertemuan 4 FILSAFAT MANUSIA Oleh : Drs. P. Priyoyuwono, M.Pd. email : petrus_priyoyuwono@uny.ac.id Pertemuan 4 A. PENDAHULUAN 1. Definisi Filsafat Manusia (FM) adalah cabang filsafat khusus yang secara spesifik mempelajari

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PADJADJARAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN BIOLOGI DASAR Bab 1 PENDAHULUAN TIM DOSEN BIOLOGI DASAR JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN 1 Definisi biologi Biologi (bios hidup + logos ilmu): ilmu

Lebih terperinci

Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan

Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan 1 Socrates adalah filsuf Yunani. Ia sangat berpengaruh dan mengubah jalan pikiran filosofis barat melalui muridnya yang paling terkenal, Plato. Socrates

Lebih terperinci

BAB II PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

BAB II PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT BAB II PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT A. PENGERTIAN FILSAFAT Secara etimologi, filsafat adalah istilah atau kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu philosophia. Kata itu terdiri dari dua kata yaitu

Lebih terperinci

NATURALISME (1) Naturalisme 'natura' Materialisme

NATURALISME (1) Naturalisme 'natura' Materialisme NATURALISME (1) Naturalisme adalah teori yang menerima 'natura' (alam) sebagai keseluruhan realitas. Naturalisme adalah kebalikan dari dari istilah supernaturalisme yang mengandung pandangan dualistik

Lebih terperinci

filsafat meliputi ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Adapun filsafat hukum merupakan kajian terhadap hukum secara menyeluruh hingga pada tataran

filsafat meliputi ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Adapun filsafat hukum merupakan kajian terhadap hukum secara menyeluruh hingga pada tataran ix Tinjauan Mata Kuliah F ilsafat hukum merupakan kajian terhadap hukum secara filsafat, yakni mengkaji hukum hingga sampai inti (hakikat) dari hukum. Ilmu hukum dalam arti luas terdiri atas dogmatik hukum,

Lebih terperinci

7/17/2011. Diskripsi Mata Kuliah. Program Studi : Pendidikan Biologi Mata Kuliah :Filsafat Ilmu Kode Mata Kuliah : SKS

7/17/2011. Diskripsi Mata Kuliah. Program Studi : Pendidikan Biologi Mata Kuliah :Filsafat Ilmu Kode Mata Kuliah : SKS Diskripsi Mata Kuliah Diskripsi Mata Kuliah Daftar Materi Kuliah Mata kuliah memuat tentang Ilmu dan Pengetahuan; Metode Ilmiah; ontologi, epistimologi, aksiologi Filsafat & sains (ilmu); Rasionalisme,

Lebih terperinci

SILABUS : FILSAFAT ILMU

SILABUS : FILSAFAT ILMU SILABUS MK FILSAFAT ILMU Fakultas : SENI PERTUNJUKAN ProgramStudi : SENI TARI Mata Kuliah : FILSAFAT ILMU Kode Mata Kuliah : MKK 03108 Bobot : 2 SKS Semester : III Standar Kompetensi : Setelah menyelesaikan

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU. Drs. Dede Kosasih, M.Si.

FILSAFAT ILMU. Drs. Dede Kosasih, M.Si. FILSAFAT ILMU Drs. Dede Kosasih, M.Si. DEFINISI Pengetahuan : Persepsi subyek (manusia) atas obyek (riil dan gaib) atau fakta. Ilmu Pengetahuan : Kumpulan pengetahuan yang benar disusun dengan sistem dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN BAB I PENDAHULUAN Sejauh mana peranan dan efektivitas pendidikan dalam pembinaan kepribadian manusia, para ahli tidak sama pandangannya. Secara fisiologis, pandangan pandangan tersimpul dalam teori teori

Lebih terperinci

Filsafat Ilmu : Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan RESENSI BUKU

Filsafat Ilmu : Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan RESENSI BUKU RESENSI BUKU Judul : Filsafat Ilmu Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan Penulis : Mohammad Muslih Penerbit : Belukar Yogyakarta Cetakan : I, 2005 Tebal : XI + 269 halaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Makalah Pengenalan Kearah FIlsafat 1

BAB I PENDAHULUAN. Makalah Pengenalan Kearah FIlsafat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Filsafat, terutama filsafat Barat muncul di Yunani semenjak kirakira abad ke-7 SM. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berpikir-pikir dan berdiskusi akan keadaan

Lebih terperinci

Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si

Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si Konsep (pengertian) ilmu pengetahuan Memahami dan menjelaskan konsep (pengertian) ilmu pengetahuan secara umum Hubungan sosiologi dengan ilmu-ilmu sosial lainnya Memahami

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMUDAN SEJARAH FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 05Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

FILSAFAT ILMUDAN SEJARAH FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 05Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi Modul ke: 05Fakultas Dr. PSIKOLOGI FILSAFAT ILMUDAN LOGIKA SEJARAH FILSAFAT H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id SEJARAH FILSAFAT ; Standar Kompetensi Setelah perkualiahan

Lebih terperinci

PANCASILA. Pancasila sebagai Sistem Filsafat. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Manajemen.

PANCASILA. Pancasila sebagai Sistem Filsafat. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Manajemen. PANCASILA Modul ke: Pancasila sebagai Sistem Filsafat Fakultas MKCU Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengertian Filsafat Secara etimologi, kata falsafah berasal

Lebih terperinci

LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN

LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN Disampaikan pada Diklat Pengembangan Kompetensi Gadik Secapa POLRI SUKABUMI 210110 Oleh BABANG ROBANDI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JANUARI 2010 LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI

ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI MODUL PERKULIAHAN ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI Manusia sebagai Pelaku Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Broadcasting Sofia Aunul Abstract Pemahaman komunikasi dengan

Lebih terperinci

Assyari Abdullah, S.Sos., M.I.Kom. AssyariAbdullah

Assyari Abdullah, S.Sos., M.I.Kom. AssyariAbdullah Assyari Abdullah, S.Sos., M.I.Kom. AssyariAbdullah 2 nd Meet Mengenal Filasafat Dari saya, tidak belajar, saya mengajar kalian berfilsafat, bukan pemikiran-pemikiran untuk di tiru, akan tetapi bagaimana

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN

PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN Pengetahuan berusaha memahami benda sebagaimana adanya, lalu akan timbul pertanyaan, bagaimana seseorang akan mengetahui kalau dirinya telah mencapai pengetahuan tentang

Lebih terperinci

FILSAFAT KETUHANAN (Sebuah Pengantar) Kompetensi Kuliah : Memahami Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan (Filsafat Ketuhanan)

FILSAFAT KETUHANAN (Sebuah Pengantar) Kompetensi Kuliah : Memahami Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan (Filsafat Ketuhanan) FILSAFAT KETUHANAN (Sebuah Pengantar) Kompetensi Kuliah : Memahami Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan (Filsafat Ketuhanan) INTRODUCTION Nama : Ismuyadi, S.E., M.Pd.I TTL : Kananga Sila Bima, 01 Februari

Lebih terperinci

ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI

ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI Oleh NIM : Boni Andika : 10/296364/SP/23830 Tulisan ini berbentuk critical review dari Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: Filsafat, Teori dan Metodologi

Lebih terperinci