FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURANGNYA PERHATIAN PADA LANSIA DI DESA SENGKLEYAN JENGGRIK KEDAWUNG SRAGEN. Oleh : Ade Pratiwi

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN

DESKRIPTIF TENTANG KARAKTERISTIK LINGKUNGAN YANG BERISIKO TERJADINYA JATUH PADA LANSIA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG

STUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA

DUKUNGAN DENGAN BEBAN KELUARGA MENGIKUTI REGIMEN TERAPEUTIK ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 2 Februari 2017

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PROVINSI GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. fungsi kehidupan dan memiliki kemampuan akal dan fisik yang. menurun. Menurut World Health Organization (WHO) lansia

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Oleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani Cimahi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Hubungan Tingkat Ekonomi Keluarga Dengan Status Gizi Pada Lansia Di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri

Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Immanuel Bandung

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

PERILAKU ANTISOSIAL REMAJA DI SMA SWASTA RAKSANA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. usia tua di Indonesia akan mencapai 23,9 juta atau 9,77% dan usia harapan

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN LANSIA DATANG KE POSYANDU LANSIA DI DESA BENERWOJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEJAYAN KABUPATEN PASURUAN

HUBUNGAN PROGRAM PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN LANSIA DI DAERAH BINAAN PUSKESMAS DARUSSALAM MEDAN

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk Indonesia mencapai usia 66,2 tahun, tahun 2008 UHH penduduk

Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : S RINA AGUSTINA NIM: S

Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kepuasan Hidup Lansia di Kelurahan Bebel Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

PENGARUH BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga Personal hygiene

Fristia Hidayat b023 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Progran Studi Diploma IV Kebidanan

PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN KEJADIAN JATUH PADA LANSIA DI KELURAHAN PAHLAWAN BINJAI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

POLA ASUH ORANG TUA DAN PERKEMBANGAN SOSIALISASI REMAJA DI SMA NEGERI 15 MEDAN

Priyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING) PADA LANSIA

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV KEDIRI

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEMANDIRIAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA YANG DILAKUKAN HOME CARE

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA PRAMENOPAUSE DI DESA BANGSALSARI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER

DUKUNGAN KELUARGA DAN HARGA DIRI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUAL WANITA MENOPAUSE DI DUSUN CANDI WINANGUN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG

GASTER, Vol. 9, No. 1 Februari 2012

HUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN MEKANISME KOPING PADA LANSIA DI DESA POLENG GESI SRAGEN

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan aktivitas sehari-hari (Nugroho,2008). Kemandirian lansia dalam

HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.1. Januari 2012

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KESEPIAN PADA LANSIA

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DALAM PEMENUHAN AKTUVITAS SEHARI-HARI DI DESA TUALANGO KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU KELUARGA TERHADAP FAKTOR RESIKO JATUH PADA LANSIA DI WILAYAH BINAAN PUSKESMAS ARCAMANIK KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses menua adalah suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN JUMLAH PERAWAT DI PUSKESMAS WAEPANA KECAMATAN SOA KABUPATEN NGADA PROPINSI NTT TAHUN 2013

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

HUBUNGAN ANTARA STATUS INTERAKSI SOSIAL DAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA DARMA BHAKTI SURAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

BAB I PENDAHULUAN. secara biologis maupun psikologis. Memasuki usia tua berarti mengalami

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI DESA SUMBERGONDO KECAMATAN GLENMORE KABUPATEN BANYUWANGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan di Puskesmas Wonosari pada bulan September-Oktober 2016.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit.

BAB 1 PENDAHULUAN. kehilangan dan kerusakan banyak sel-sel syaraf, sehingga lansia seringkali

ISSN Vol 5, ed 2, Oktober 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

Sartika Tolingguhu NIM :

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG MODEL ASUHAN KEPERAWATAN METODE TIM DENGAN IMPLEMENTASINYA DI RUANG BEDAH FLAMBOYAN RSUD DR SOETOMO SURABAYA

Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO. Jurnal yang berjudul

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

GAMBARAN KEJADIAN POST PARTUM BLUES BERDASARKAN GEJALA DAN FAKTOR PENYEBAB PADA IBU NIFAS DI KELURAHAN MARGADANA DAN SUMUR PANGGANG

Jujuren Br. Sitepu Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Jurusan Keperwatan Gigi. Abstrak

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL(MAKP) DI INSTALASI RAWAT INAP

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

BAB I PENDAHULUAN. membedakan menjadi dua macam usia, yaitu usia kronologis dan usia

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI-LAKI DI SMA X KABUPATEN KUDUS

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. WHO akan mengalami peningkatan lebih dari 629 juta jiwa, dan pada tahun 2025

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPATUHAN DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 4-12 TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN

GAYA PEMECAHAN MASALAH YANG DIMILIKI SISWA SMA NEGERI I PARONGPONG BANDUNG. Cesarina Silaban Dosen Akademi Perawatan Surya Nusantara Pematangsiantar.

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEMANDIRIAN LANSIA DENGAN KONSEP DIRI LANSIA DI KELURAHAN BAMBANKEREP KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG

GAMBARAN KONSEP DIRI PASIEN POST OP FRAKTUR EKSTREMITAS DI RUANG RAWAT INAP TAHUN 2015

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

FAKTOR ANAK YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA MENETAP DARI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA TERATAI KOTA PALEMBANG

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERAWAT DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN

TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DAN KESIAPAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA STROKE DI DESA KEBAKKRAMAT KARANGANYAR

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA KARENA KENAKALAN REMAJA DI RT RW VI KELURAHAN DARMO SURABAYA

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN

TINGKAT PENGETAHUAN WUS (USIA TAHUN) TENTANG MANFAAT PAP SMEAR. Surya Mustika Sari¹, Titiek Idayanti²

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

Fajarina Lathu INTISARI

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURANGNYA PERHATIAN PADA LANSIA DI DESA SENGKLEYAN JENGGRIK KEDAWUNG SRAGEN Oleh : Ade Pratiwi Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro 2009 A. Latar Belakang Lanjut usia adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang, terjadinya tidak bisa dihindari oleh siapapun dan terjadi berbagai kemunduran pada organ tubuh. Lanjut usia (lansia) adalah periode dimana organisme telah mencapai kemasakan dalam ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan dengan waktu. Ada beberapa pendapat mengenai usia kemunduran yaitu ada yang menetapkan 60 tahun, 65 tahun dan 70 tahun. Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia (Maryati, 2004). Hasil penelitian yang diambil oleh Darmojo menunjukkan bahwa memang keluarga adalah tempat terbaik bagi lansia untuk tinggal dan melewati hari tuanya. Hidup bertempat tinggal dengan anaknya, cucu atau kerabat lain merupakan kebiasaan umum bisa seorang lanjut usia kehilangan pasangan hidupnya, atau sebelum kehilangan suami atau istri mereka. Keluarga merawat lansia, pada umumnya dilakukan oleh anak perempuan mereka terutama bagi masyrakat indonesia yang berada didaerah pedesaan dan masih mempertahankan budaya extended family. 3 Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia membuat mereka lebih berisiko untuk terjadi kurang perhatian pada lansia. perubahan fisik,

biologis dan psikologis dapat menimbulkan gangguan fisik atau mental bagi mereka. Tubuh menjadi lemah, rentan terhadap penyakit, cemas, depresi, pendapatan berkurang. Pada keluarga yang masih memegang teguh kebudayaan dan menempatkan lansia sebagai sosok yang dihormati dan dihargai, mempersosiasikan bahwa kurang perhatian terhadap lansia dianggap sebagai tindakan yang tidak lazim (Darmojo, 1999). Berdasarkan hasil wawancara awal dengan 3 responden di kelurahan Jengkrik, kurang perhatian pada lansia dipersepsikan sebagai sikap mengabaikan, acuh tak acuh pada lansia yang disebabkan karna lansia merepotkan, bawel, dan temperamen. Keluarga menyatakan, sikap lansia yang demikian sangat mengganggu aktifitas sehari-hari, maka dari itu keluarga kurang memperhatikan lansia. Keluarga juga menyatakan bahwa faktorfaktor kurang perhatian pada lansia karena bekerja sampai malam sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan lansia, ada yang mempersepsikan bahwa faktor kurang perhatian pada lansia yaitu sikap tidak mau peduli karena kesibukan pekerjaan. Penelitian tertarik mengambil judul ini karena peneliti ingin mengetahui faktor-faktor kurang perhatian pada lansia di Desa Sengkleyan Kedawung Jenggrik Sragen, Desa ini banyak lansia yang merasa kurang diperhatikan karna mayoritas keluarga bekerja di pabrik yang pergi pagi sampai sore, kemudian terpenuhinya kebutuhan pada lansia sehingga banyak lansia yang depresi, rentan terhadap penyakit dan stress.

B. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif yaitu penelitian yang dilakukan tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variable lain (korelasi), yang digunakan untuk menggambarkan faktor-faktor kurang perhatian pada lansia di Desa sengkleyan Jenggrik Kedawung sragen. Populasi dalam penelitian ini adalah anak kandung di Desa Sengkleyan Jenggrik Kedawung, Sragen pada saat penelitian dilakukan. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti yaitu sebanyak 35 keluarga. Sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan total sampling dengan tingkat kepercayaan 5% dari populasi 35 keluarga Lokasi penelitian dilakukan di Desa sengkleyan Jenggrik Kedawung sragen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat ukur berupa kuesioner, alat tulis, alat-alat pengolahan data seperti kalkulator dan komputer. Kuesioner penelitian di bagi menjadi dua bagian. Bagian A kuesioner berisi data demografi. Bagian B kuesioner ini menjelaskan faktor-faktor penyebab kurangnya perhatian pada lansia. Terdapat 24 pertanyaan mengenai penyebab kurang perhatian. Pertanyaan tentang kesibukan bekerja pada no. 1 sampai 6, perubahan tingkah laku no 7 sampai 12, kurang mandiri no 13 sampai 18, dan perekonomian rendah no 19 sampai 24. Penelitian ini analisa data dilakukan dengan analisa univariat. Analisa univariat yaitu mengolah data yang dilakukan dengan menggunakan program yang ada di komputer dengan menggunakan rumus ditribusi frekuensi Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara variabel dependen dan variabel independen, maka p value dibandingkan dengan tingkat kesalahan (α ) yang digunakan. Apabila p value < α maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Apabila p value > α berarti Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel dependen dengan variabel independen (Dahlan, 2004).

C. Hasil dan Pembahasan Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota keluarga dari keluarga yang tinggal dalam satu rumah dengan lansia di Desa Sengkleyan Jenggrik Kedawung Sragen. Berdasarkan kriteria hasil berdasarkan jenis kelamin perempuan 60% dan laki-laki 40%. Hal ini disebabkan di Desa Sengkleyan Jenggrik Kedawung Sragen jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari pad jumlah penduduk laki-laki. Berdasarkan pendidikan terakhir 42,8% responden berpendidikan terakhir SD/sederajat, 31,5% responden tidak sekolah, 25,7% responden SMP/sederajat, dan tidak ada yang pendidikan terakhir perguruan tinggi dan SMA/sederajat. Responden dalam penelitian ini mempunyai tingkat pendidikan yang berbeda. Berdasarkan pekerjaan 45,7% responden pekerjaan petani, 34,3% responden pekerjaan buruh, 20% responden pekerjaan wiraswasta, dan tidak ada responden yang bekerja sebagai PNS dan lain-lain hal ini menunjukkan aspek pekerjaan yang berbeda dan mayoritas penduduk desa bekerja sebagai petani, buruh dan swasta. Berdasarkan agama 91,4% responden beragama islam, 5,7% responden beragama kristen, 2,9% responden beragama katolik dan tidak ada responden yang beragama hindu dan budha karna di Desa ini mayoritas penduduknya islam. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya perhatian pada lansia yaitu faktor kesibukan bekerja 74,3% artinya responden menganggap bahwa keempat faktor diatas dianggap sangat mempengaruhi kurangnya perhatian pada lansia. Kesibukan yang melanda kaum muda hampir menyita seluruh waktunya, sehingga mereka hanya memiliki sedikit waktu untuk memikirkan lansia. Berdasarkan faktor perubahan tingkah laku 62,9% artinya respon menganggap bahwa perubahan tingkah laku adalah faktor yang mempengaruhi kurangnya perhatian pada lansia alasanya karna terkadang lansia itu memiliki sikap dan tinkah laku yang berbeda dengan mereka yang masih mud, anak atau cucu. Berdasarkan faktor kurang mandiri 57,1% artinya faktor kurang mandiri dianggap sangat mempengaruhi kurangnya perhatian pada lansia, karena dalam melakukan aktifitas

lansia memerlukan bantuan mulai dari kebutuhan sadar sampai kegiatan fisik sehingga keluarga merasa direpotkan. dan berdasarkan perekonomian rendah 42,9% artinya faktor perekonomian rendah dianggap cukup memepengaruhi kurangnya perhatian pada lansia, karena penadapatan yang rendah akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan apa lagi ditambah adanya lansia. D. Penutup Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya perhatian pada lansia yang sangat dipengaruhi dari karakteristik responden sebagian besar berjenis kelamin perempuan, pendidikan terakhir SD mempengaruhi karena kurangnya ilmu pengetahuan terhadap lansia, agama islam, pekerja sebagian besar petani sangat mempengruhi karena pergi pagi sampai sore hingga tidak ada waktu untuk memperhatikan lansia. Faktor kesibukan bekerja sangat mempengaruhi karna kesibukan responden hampir menyita seluruh waktunya, faktor perubahan tingkah laku karna sikap dan tingkah laku lansia yang seperti kekanak-kanakan, faktor kurang mandiri karena dalam melakukan semua aktifitas lansia memerlukan bantuan sehingga responden merasa direpotkan dan faktor perekonomian rendah cukup mempenngaruhi karena pendapatan yang rendah akan mengalmi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan. Bagi profesi keperawatan harus bisa mendorong lansia untuk mengikuti kegiatan yang disukai, sehingga membuat lansia merasa berarti dan tidak kesepian. Masyarakat sudah mulai ingin memperhatikan lansia walaupun sibuk bekerja akan tetap meluangkan waktu untuk merawat lansia walaupun sebentar sehingga lansia tidak akan merasa kesepian dan akan merasa selalu diperhatikan. Dan berharap depertemen komunitas memberikan perhatian lebih terhadap lansia dan meningkatkan praktik keperawatan mandiri dengan memberikan perhatian pada lansia dan memberikan asuhan keperawatan kepada lansia agar lansia tidak merasa sedih dan depresi karena lansia merasa kesepian dan tidak diperhatikan. Bagi peneliti sangat bermanfaat karma banyaknya lansia yang kurang

diperhatikan sehingga banyak lansia yang depresi dan merasa kesepian karana kurang diperhatiakan dan disini peneliti bias mengembangkan lagi hasil penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA 1. Maryati. Pengertian Lanjut Usia. Agustus 2004. Diakses 26 september 2009 URL : http:// lanjut usia.co.id. 2. Maryati. Pengertian Lanjut Usia. Agustus 2004. Diakses 26 september 2009 URL : http:// lanjut usia.co.id. 3. Darmojo B, Martono H. Buku ajaran geriatri. Jakarta: Balai penerbit FKUI. 1999. 4. Drs. Karyono, M.Si. pengantar psikologi kognitif. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. 2009. 5. Mastur sonsaka, Dampak sosiologis terjadinya degeneratif pada lansia. Diakses 20 November 2009 URL: http://mastursonsaka.wordpress.com/2009/11/12/psikologi-lansia/ 6. Ipan, Agama pada lanjut usia, senin 13 juli 2009. Diakses 20 november 2009 URL : http://ipanmimi.blogspot.com/2009/07/agama-pada-usia-lanjut.html 7. Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika. 2008. 8. Nugroho, W. Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Jakarta :EGC.2000. 9. Alimul, A. aziz, H, S.Kep, Ners. Riset Keperawatan dan Tehnik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika. 2003. 10. Friedmann, MM, Keperawatan Keluarga:teori dan praktik; alih bahasa: Ina Debora, Yoakin asy. Jakarta: EGC.1998. 11. Sudiharto, Asuhan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan Transkultural. Jakarta: EGC. 2007. 12. Sunaryo. Psikologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC. 2004. 13. Notoatmojo. Metodologi Penelitian kesehatan Edisi Revisi. Jakarta : Renika Cipta. 2005 14. Handoko rikwisikdo. Statistik Kesehatan. Jogjakarta : Mitra cerdikia Press, 2008.

15. Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. 2009. 16. Alimul, A. Aziz, H. metode penelitian Keperawatan dan tehnik Analisa Data. Jakarta : salemba Medika. 2007. 17. Agus, E. P, dkk. Metode penelitian Kuantitatif. Yogyakarta : Gava medika. 2007 18. Hastomo, S. P. Analisa data Kesehatan. Depok : Fakultas Kesehatan Masyarakat Unuversitas Indonesia. 2007.