PEMBANGUNAN KARAKTER DAN PEMBENTUKAN BANGSA: APLIKASINYA DALAM SEKOLAH 1 Paul Suparno Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN KARAKTER UNTUK ANAK ZAMAN SEKARANG 1

PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM KAITAN DENGAN WAWASAN KEBANGSAAN 1 Paul Suparno, S.J.

IMPLEMENTASI SEMANGAT TAREKAT PADA PENDIDIKAN SEKOLAH Pertemuan Koptari, Syantikara, 13 Januari 2017 Paul Suparno, S.J.

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER SECARA HOLISTIK

BELAJAR DAYA TAHAN SEJAK FORMASI AWAL Rohani, Maret 2013, hal Paul Suparno, S.J.

SERATUS PERSEN RELIGIUS DAN SERATUS PERSEN INDONESIA Rohani, Agustus 2012, hal Paul Suparno, S.J.

MODEL PENDIDIKAN UNTUK MENCINTAI TANAH AIR Educare, Mei 2013, hal Paul Suparno, S.J.

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PENGAJARAN FISIKA Paul Suparno Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

PENGANTAR TUGAS PEMERINTAH

DAYA TAHAN LEMAH: TANTANGAN KAUL DARI DIRI SENDIRI Rohani, Oktober 2013, hal Paul Suparno, S.J.

KEPEMIMPINAN SEBAGAI GEMBALA DAN PENGURUS DI BIARA Rohani, Juli 2013, hal Paul Suparno, S.J.

SALING TIDAK PERCAYA DALAM HIDUP BERKOMUNITAS Rohani, Februari 2012, hal Paul Suparno, S.J.

PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF PANCASILA

SPIRITUALITAS MISTIK DAN KENABIAN DALAM PRAKSIS PENDIDIKAN SEKOLAH KATOLIK Pertemuan MABRI, Muntilan 22 Maret 2014 Paul Suparno, S.J.

FILSAFAT PENDIDIKAN DALAM PRAKSIS PENDIDIKAN NASIONAL 1 Paul Suparno

PERAYAAN HARI HIDUP BAKTI SEDUNIA Rohani, Maret 2012, hal Paul Suparno, S.J.

ANAK MAS DI BIARA SEBAGAI UNGKAPAN SEKSUALITAS Rohani, April 2012, hal Paul Suparno, S.J.

METODOLOGI PENDIDIKAN/PEMBELAJARAN YANG MEMBANGKITKAN NASIONALISME KEINDONESIAAN 1

OPTIMALISASI PPR UNTUK PENGEMBANGAN KECERDASAN DAN PEMBINAAN KARAKTER 1

BUDAYA MENJATUHKAN TEMAN DALAM KONGREGASI Rohani, Juli 2012, hal Paul Suparno, S.J.

LAMPIRAN CODING SHEET 1 TRANSKIP INTERVIEW

RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J.

BE AMAZING TEACHERS. Lokakarya Yayasan Suaka Insan Suster SPC Jl. Danau Agung 13, Sunter, Jakarta, 22 Juli 2015 Paul Suparno, S.J.

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

PENTINGNYA TOLERANSI DALAM PLURALISME BERAGAMA

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupannya. Menurut

MEMBERI ITU MEMBAHAGIAKAN DAN MENYEHATKAN Rohani, Agustus 2013, hal Paul Suparno, S.J.

SPIRITUAL QUOTIENT (SQ) DALAM HIDUP MEMBIARA Rohani, Januari 2013, hal Paul Suparno, S.J.

PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN)

SILABUS MATA KULIAH PENDIDIKAN KARAKTER FIS UNY

Menghormati Orang Lain

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAGIAN 1. PRINSIP-PRINSIP PEDAGOGI IGNATIAN

Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa

GEREJA INDONESIA DAN PENDIDIKAN

TANTANGAN RELIGIUS DALAM MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DI ZAMAN GADGET

Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2013, tgl.23 Juli 2013, di Jakarta Selasa, 23 Juli 2013

GOSIP DALAM BIARA Rohani, Mei 2013, hal Paul Suparno, S.J.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

KADO NATAL DI BIARA Rohani, Desember 2011, hal Paul Suparno, S.J.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan

RETNONINGSIH SUHARNO, S.Pd

ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

MENJADI TUA DAN BAHAGIA

Paul Suparno, S.J. Universitas Sanata Dharma Yogyakartsa

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PELAKSANAAN SELEKSI PASKIBRA KABUPATEN SEMARANG TAHAP II TAHUN 2014

Sambutan Presiden RI pada Jambore Nasional IX Gerakan Pramuka th 2011, Kab. OKI, 2 Juli 2011 Sabtu, 02 Juli 2011

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1

KESENDIRIAN & KESEPIAN DALAM MASA TUA Rohani, Februari 2013, hal Paul Suparno, S.J.

BAB VII PENGHARGAAN TERHADAP HIDUP MANUSIA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai macam etnis,

Laporan Kegiatan. Akulah Sang Juara #6. Enter the Entrepeneurship Voyage

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

RELASI GURU-MURID-BIDANG STUDI BAGI GURU SEJATI

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

Pedoman Pengumpulan Data. 1. Wawancara Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Kebumen. a. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Negeri 7 Kebumen?

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lusi, (Surabaya, 20 November 2013). TITIK LUSIANI: Orang sukses itu, tentu yang baik terhadap Orang Tua, Keluarga dan Sesama.

Upaya Menanamkan Karakter Jujur Bagi Siswa Ssekolah Dasar. Farida F PGSD FIP Universitas Negeri Padang. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

Standar Kompetensi yang ingin dicapai: Toleransi dalam berbagai aspek kehidupan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pada uraian yang telah diuraikan pada bab hasil dan

BAB III KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK YANG BERADA DI SANGGAR GENIUS CEU WITA YATIM MANDIRI

Moral Akhir Hidup Manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan Nasional merupakan salah satu tujuan dari kemerdekaan

BUNDA MARIA IBU BIARAWAN-BIARAWATI Rohani, Oktober 2012, hal Paul Suparno, S.J.

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Tahun Baru Imlek 2563 Nasional, Jakarta, 3 Februari 2012 Jumat, 03 Pebruari 2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten

Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

KABAR GEMBIRA BERHADAPAN DENGAN INDIVIDUALISME PERTEMUAN III

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

K2 KEMAMPUAN KUESIONER KARUNIA-KARUNIA ROH

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dasar tingkah laku siswa. Salah satu karakter yang harus

Soal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila. 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA SAYA INDONESIA, SAYA PANCASILA. Jakarta, 1 Juni 2017

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

PERAN PENDIDIKAN DAN PENELITIAN TERHADAP PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA

Kejadian Sehari-hari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kaya dan miskin tidak akan pernah selesai tanpa adanya sistem berbagi. Kehidupan yang

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

Written by Faztrack, Sedekah Community Wednesday, 01 February :25 - Last Updated Monday, 26 March :08

Lika-liku Mencari Pasangan Hidup yang Seiman. Ditulis oleh Krismariana Senin, 30 Januari :02

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PADA HARI PENDIDIKAN NASIONAL SENIN, 2 MEI 2016

I. PENDAHULUAN. perlindungan anak sesuai denagan amanat dalam Undang-Undang Dasar 1945

HIJABMU ITU SEKEDAR PENUTUP KEPALA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GOLDEN RULES A K S I N Y A T A U N T U K M E M B A N G U N K A R A K T E R

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

PERMAINAN INI MERUPAKAN HASIL KERJASAMA: CREATED BY: PHILIP TRIATNA, JULIE TANE & CHRISTY

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013

Transkripsi:

1 PEMBANGUNAN KARAKTER DAN PEMBENTUKAN BANGSA: APLIKASINYA DALAM SEKOLAH 1 Paul Suparno Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta Pendahuluan Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku, etnis, agama, budaya, lingkungan. Bangsa yang multicultural itu hanya akan kuat ke depannya bila ada saling penghargaan dan penerimaan satu sama lain. Semboyan Bineka Tunggal Ika dapat menjadi semangatnya, yaitu berbeda-beda tetapi satu. Bila bangsa ini tidak mau menerima perbedaan itu dan orang-orangnya tidak rela hidup bersatu dalam perbedaan, maka bangsa ini akan mudah konflik, terpecah, dan akhirnya menjadi lumpuh. Bangsa ini sekarang juga sedang dilanda beberapa persoalan besar, seperti korupsi, ketidakadilan, dan juga diskriminasi di berbagai bidang. Kalau bangsa ini ingin cepat maju, kendala itu harus diatasi. Artinya perlu dikembangkan semangat jujur, adil, dan non diskriminasi. Tantangan ke depan makin besar, saingan dari bangsa lain makin kuat, maka bangsa ini akan kuat bila orang-orangnya punya daya tahan dan daya bersaing yang kuat. Untuk itu semua jelas pembangunan karakter yang cocok dengan pembangunan bangsa perlu digalakkan. Situasi yang juga menarik dari perkembangan bangsa ini sekarang adalah ketidaktaatan orang pada hukum dan aturan yang berlaku. Banyak aturan dibuat dan hukum dibuat, tetapi masih terlalu banyak orang suka melanggar bahkan mencari lubang untuk melanggar. Ketidaktaatan pada hukum yang besar akan menjadikan suatu bangsa tidak akan kuat. Untuk membantu terbentuknya bangsa yang kuat di atas, ada beberapa nilai karakter yang kiranya harus dibangun antara lain: (1) semangat multikultural, (2) kejujuran, (3) ketaatan kepada hukum, (4) keadilan, (5) empati kepada orang lain terutama yang miskin, dan (6) semangat juang, Nilai itu perlu ditanamkan di dengan cara yang lebih holistik, artinya: lewat seluruh, pelajaran semua guru, aturan, suasana, orang tua. Dan terutama 1 Disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Gur Nusantara, di Atmajaya Jakarta 16 November 2011

2 siswa diberi pengalaman untuk melakukan nilai itu dalam situasi yang real. Tanpa melatih nilai itu dalam pengalaman real, siswa akan lebih sulit menginteriorisasi nilai-nilai tersebut. Melatih nilai di Secara skematis penanaman nilai-nilai karakter itu dapat dilihat pada tabel berikut ini: Nilai/karakter Deskripsi Latihan di Aturan Lingkungan Keluarga Ketuhanan takwa Memuji Tuhan Bersyukur Menghargai ciptaan Tuhan Multibudaya Menerima perbedaan Menghargai teman yang beda Hidup dengan yang berbeda. Doa di kelas Bersyukur atas ciptaan Ibadah, ke rumah ibadah Live in di lingkungan yang beda agama, budaya Kelompok kelas dicampur. Proyek bersama campuran. Ada doa awal akhir kelas Saling menghargai Multibudaya Hiasan multibudaya Non diskriminasi Kondusif untukkegiatan rohani Kerukunan tanpa diskriminasi Ortu dapat dicontoh dalam hal rohani, iman, moral Ortu juga mengajarkan yang sama Penghargaan pribadi, HAM Menghargai siapapun Menghargai hidup orang lain Kejujuran Jujur dalam kata dan tindakan Tidak menipu dan korupsi Tidak nyontek Kelompok divariasi Kebiasaan menyapa orang lain Menolong yg sakit Larangan nyontek Berlatih berkata sebenarnya Dilatih terus terang pada pendamping Bekerja sendiri dalam ujian Laporan praktikum jujur HAM ditegakkan di seluruh Yang nyontek diberi sangsi Budaya terus terang tanpa main topeng Ortu membantu Ortu jujur pada anak dan sebaliknya Disiplin Melakukan Masuk klas Yang tidak

3 sesuatu tepat pada waktunya. tepat Kumpulkan tugas tepat Selesaikan tugas apapiun Gunakan alat menurut gunanya. disiplin diberi sangsi yang adil Daya juang Gigih dalam berjuang Tidak mudah mengeluh Daya tahan kuat Diberi tantangan Outbound yang menantang Tugas berat Kerja di pabrik untuk cari uang Kerja yang banyak tantangan Aturan yang tegas Tugas yang menantang Ortu memberi tugas Tidak dimanja Keadilan Hak asasi orang dihargai Menghargai pribadi orang Adil pada orang kecil Empati pada yg miskin Punya perhatian pada yang kecil Solider dan bela rasa pada orang kecil. Sikap adil dengan teman Saling membantu Kunjungan orang sakit dan piatu Live ini di tempat oran g miskin Program membantu orang kecil Aturan harus adil Tidak ada diskriminasi Guru menilai siswa secara adil Hukuman yg adil Suasana kepekaan Ortu diberitahu Taat pada hukum Mentaati hukum Mentaati aturan main masyarakat Mentaati hukum lalu lintas Taat pada aturan Taat aturan lalulintas Yang melanggar didenda Suasana taat aturan Ortu ikut menanamkan Cinta tanah air Sikap Menyanyi

4 menghargai dan mencintai tanah air dan bangsa Bangga pada tanah air lagu nasional Melihat peta Indonesia Naik gunung, selancar menikmati alam Indonesia yang indah 1. Nilai ketuhanan. Sikap memuji, bersyukur, dan menghormati Tuhan dapat dilatihkan lewat beberapa tindakan antara lain: o Lewat mengajak anak ke gereja, mesdjid, pura, ke tempat ibadat agamanya. Dan membuat laporan apa yang terjadi disana. o Melatih mereka dengan berdoa di kelas, pada awal hari dan waktu mau pulang ke rumah. o Dibiasakan bersyukur atas karunia Tuhan yang diterima tiap hari, terutama atas hidupnya. o Mencintai teman lain, mencintai lingkungan, mencintai barang ciptaan Tuhan. 2. Budaya Multikultural Budaya multikultural ini harus terus dilatihkan di, agar siswa dapat dengan mudah menerima teman yang berbeda agama, suku, lingkungan dll. Mereka juga dengan gembira mau bekerjasama dalam kelompok dan melakukan proyek bersama. Latihan seperti ini akan membantu karakter mereka berkembang. Beberapa latihan nyata yang dapat mengembangkan sikap penerimaan pada orang lain yang berbeda antara lain sebagai berikut: Live in di lingkungan yang berbeda agama, budaya, etnis, status dll. Misalnya, beberapa mahasiswa fakultas teologi katolik live in seminggu di pondok pesantren untuk dapat merasakan bagaimana mereka diterima dengan baik dan dapat saling menghargai satu dengan yang lain. Beberapa siswa SMA dari ibukota live in di daerah pedesaan di Wonosari DIY dan merasakan mereka diterima oleh masyarakat desa. Pengalaman diterima oleh kelompok lain secara batin dirasakan mendalam dan dapat mengubah

5 pandangan orang pada kelompok itu. Misalnya, mereka merasa aman tinggal di tengah orang dari agama lain dan tidak merasa terancam. Pengalaman ini akan mendorong orang itu lebih menerima dan menghargai orang dari agama lain atau kelompok etnis lain. Kelompok kelas perlu selalu dicampur. Di kelas, tempat duduk, dan juga pembagian kelompok dalam tugas belajar bersama dan proyek, selalu dicampur dari teman yang berbeda agama, etnis, budaya, social. Bila mereka biasa dicampur dan ternyata mengalami campuran itu sungguh membantu, maka mereka akan mengembangkan sikap menghargai yang lain. Menghadirkan pembicara dan teman dari lain yang beda situasi. Hal ini juga dapat membantu siswa lebih mudah menerima perbedaan itu. 3. Penghargaan pada pribadi lain/ham Sikap menghargai pribadi orang lain, siapapun dia, merupakan wujud dari hak asasi manusia. Sikap ini dapat diwujudkan dalam antara lain: Dalam tugas kelompok anak dibagi dalam kelompok yang bervariasi sehingga mereka sasling menghargai pribadi lain; Membiasakan menyapa teman dan orang lain dengna hormat; Menolong teman yang sedang sakit, membutuhkan bantuan. Kunjungan ke panti yatim piatu; Kebiasaan menolong teman dan tidak pandang bulu. 4. Kejujuran Kejujuran menjadi sikap penting dalam membangun Negara ini yang banyak mengalami korupsi dan juga pembohongan macam-macam. Beberapa latihan yang dapat dilakukan di antara lain sebagai berikut: Larangan nyontek dalam ulangan di kelas dan ujian. Ini berarti anak perlu disadarkan kejahatan nyontek dan dilatih untuk jujur dalam ujian. Beberapa yang menekankan peraturan anti nyontek ketat telah membantu menekankan karakter kejujuran pada siswa. Berlatih berkata benar, bilang ya bila ya, bilang tidak bila tidak. Guru, siswa, kepsek belajar bicara apa adanya dan tidak membesar-besarkan atau menutupi. Siswa dapat

6 dilatih untuk selalu membuat buku harian yang menuliskan perasaan mereka, apa yang mereka pikirkan, dan juga pertanyaan. Berlatih bicara terus terang pada pendamping. Siswa dibiasakan jujur kepada pendamping dan berani mengungkapkan apapun yang terdalam. Membuat laporan praktikum secara jujur. Siswa dilatih utuk selalu membuat laporan praktikum apa adanya dan tidak menipu data. Beberapa melatih kejujuran dengan penjualan makanan di kantin yang terbuka, tanpa diawasi. Siswa dapat ambil sendiri dan membayar di kotak yang tersedia. Bila ternyata ada yang tidak jujur, lalu diumumkan di setiap kelas. Beberapa orang diajak refleksi, apakah merasa kenyang dengan mengambil makanan yang bukan haknya! 5. Disiplin Semangat disiplin dalam kerja dan hidup sangat penting demi kemajuan bangsa. Hanya dengan disiplin keras, bangsa ini akan maju dan menjadi lebih baik. Beberapa semangat ini dapat dilatihkan dalam antara lain: Tepat waktu masuk kelas, tidak terlambat tanpa alasan Tugas selesai tepat waktu Selalu mengumpulkan tugas tepat. Menggunakan alat sesuai dengna maksud dan tujuan 6. Daya Juang Daya juang sangat diperlukan di jaman ini. Tanpa semangat daya juang yang besar, anakanak nantinya tidak akan menjadi pribadi yang punya daya tahan untuk mengembangkan hidupnya di jaman yang banyak tantangan ini. Semangat daya juang dapat dilatihkan dengan beberapa cara seperti: Outbound yang menantang. Karena kebanyakan anak hidupnya enak, maka perlu dibuat pelatihan outbound yang sungguh menantang mereka dan melatih daya tahan mereka. Pengalaman kerja di pabrik yang kerat, kerja sebagai kernet, kerja sebagai koki di hotel, dll, dapat membantu menanaman daya tahan. Tentu dalam pelatihan seperti ini perlu didampingi, sehingga oleh penguasa dan yang empunya pabrik mereka tidak dianakmaskan, tetapi betul bekerja seperti buruh yang harus kerja keras.

7 Beberapa pekerjaan yang berat dapat juga dipilih, Yang penting disini adalah ada pendampingan untuk merefleksikan apa yang dialami itu bagi kehidupan selanjutnya. Beberapa yang menyelenggarakan latihan seperti ini, ternyata siswanya setelah itu tidak mudah mengeluh lagi, menjadi rajin bekerja dan menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. 7. Keadilan Sikap adil dapat dilatihkan di dalam banyak hal antara lain: Berlatih adil dengan teman. Berarti bila sering diberi teman perhatian juga berani membalas perhatian. Menilai teman dengan adil, tidak hanya melihat kesalahan tetapi juga kebaikannya. Siswa diajak untuk rela saling membantu satu dengan yang lain. Guru diharapkan juga memberikan penilaian pada pekerjaan siswa dengan adil dan bukannya pilih kasih. Sangsi dan hukuman juga harus adil, sehingga tidak ada yang iri. Peraturan juga harus adil; perlakuan kepada guru, karyawan juga perlu adil dan seimbang. Live in di tempat orang miskin, di tempat yatim piatu, orang ssakit, semuanya ingin digunakan untuk mengembangkan sikap adil dan peka pada orang lain. 8. Empati pada yang miskin Mengapa perhatian kepada orang miskin perlu? Kebanyakan orang dan pemerintah sudah perhatian kepada orang kaya dan elite. Tetapi pembangunan sering tidak mempertimbangkan bagaimana orang kecil diperlakukan. Bahkan sering mereka tidak dihargai sebagai pribadi manusia yang bernilai. Maka penting, sejak anak, orang dilatih menghargai orang kecil dan punya empati kepada mereka, sehingga bila mereka nanti menjadi pejabat punya perhatian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecil. Empati kepada orang miskin dan kecil dapat dilatihkan dengan beberapa cara antara lain: Siswa hidup dan live in di keluarga miskin yang harus kerja keras mencari makan dan uang untuk hidup keluarga.

8 Misalnya: beberapa mengirimkan siswanya kerja di tengah gelandangan, di tengah kelompok miskin yang kerja keras. Siswa-siswa juga harus hidup seperti mereka. Mereka dapat belajar bagaimana menghargai uang dan barang. Pengalaman diterima di tengah keluarga miskin dan juga tidak dibedakan, akan menjadikan siswa empati. Beberapa siswa yang live in di desa Wonosari, setelah pulang di Jakarta sungguh menghargai nilai uang dan bahkan mereka dengan senang menjadi kakak asuh bagi adik adik di Wonosari. 9. Taat Hukum Ketaatan pada hukum dapat dilatihkan pada anak dalam taat kepada aturan dan juga tatatertip yang ada. Beberapa kegiatan dapat dilakukan antara lain: Anak diajak membahas aturan dan mendiskusikan apa akibatnya bila tidak taat dan taat bagi perkembangan. Dengan membahasnya, anak akan semakin terlibat dan sadar secara penuh akan pentingnya aturan. Aturan lalu lintas. Anak diajak membahas aturan lalu lintas dan bagaimana bila kita tidak mantaatinya. Apakah hidup bersama akan lebih baik? Taat kepada hukum dapat dibantu bila guru, kepsek, semuanya mentaati hukum juga. Jadi bukan hanya siswa tetapi semua orang diwajibkan. Sangsi pada yang melanggar hukum berlaku untuk siapapun, baik siswa, guru, pegawai dll. Hal ini penting agar peraturan memang sungguh ditaati, tanpa pandang bulu. 10. Cinta tanah air Semangat mencintai tanah air dapat diwujudkan dalam beberapa latihan seperti: Menyanyikan lagi tanah air yang membangkitkan semangat nationalisme. Melihat peta-peta Ineonesia dan mencari apa yang menyenangkan Melihat kota kota di Indonesia dan menikmatinya. Menikmati alam Indoensia yang indah Outbound, naik gunung, selancar, dll. Yang sangat perlu dalam pelatihan ini

9 Pelatihan nilai-nilai ini, terutama yang menuntut anak keluar, perlu mendapatkan pendampingan yang akan mengajak mereka refleksi akan apa yang dialami. Pengalaman perlu direfleksikan, karena tanpa refleksi, mereka tidak akan mendapatkan apa-apa. Pengalaman, entah yang baik dan tidak, yang berat atau ringan, akan bermakna bagi hidupnya bila direfleksikan. Maka guru perlu juga belatih reflkesi dari pengalaman ini. Sekolah Berasrama dan Kelebihannya Beberapa yang berasarama, sebenarnya dapat mempunyai waktu untuk melatih nilai-nilai itu lebih banyak di sore hari. Pada sore hari acara lebih diisi melatih siswa dengan berbagai nilai yang diinginkan. Karena waktu sore hari banyak dan dapat dikontrol, maka dampaknya dapat lebih kuat dalam penanaman karakter. Tentu sangat dibutuhkan pendamping yang dapat menanatang dan mengajak refleksi dan mengambil makna dari semua latihan itu. Sedangkan yang tidak berasrama, waktu untuk melatih karakter, hanya pagi hari dan sore hari tidak dapat karena siswa pulang ke rumah. Tentu orang tua diharapkan membantu penanaman nilai karakter yang sesuai dan yang ditutut. Semoga pendidikan kita membantu menanaman nilai dan karakter yang diperlukan untuk pembangunan bangsa ke depan sehingga bangsa Indonesia makin kuat dan sentausa!