CARA PERHITUNGAN SPM Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2014

dokumen-dokumen yang mirip
PETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

2014, No

EVALUASI PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PELAYANAN BIDANG SARANA DAN PRASARANA DASAR KABUPATEN KUTAI TIMUR. Arif Mudianto.

yukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat

Buku profil ini tentunya masih memerlukan penyempurnaan, untuk itu kami harapkan kritik dan saran untuk perbaikan ke depan.

JENIS PELAYANAN DASAR, INDIKATOR KINERJA, DAN BATAS WAKTU PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

PERHITUNGAN PEMBIAYAAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM TAHUN 2016

jiwa x100% = 70% jiwa

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG TAHUN 2017 ESELON II ESELON III ESELON IV

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01/PRT/M/2014 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 14 /PRT/M/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1

DESKRIPSI PROGRAM AIR LIMBAH

STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

BAB 6 MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

Mendapatkan gambaran tentang kondisi dan rencana penanganan air limbah domestik di Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2017

BAB IV STRATEGI KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI SSK

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA

DESKRIPSI PROGRAM UTAMA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 14 /PRT/M/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

KATA PENGANTAR. Sleman, Januari 2015 Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahaan Kabupaten Sleman. Ir. H. Nurbandi NIP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

L-3. Kerangka Kerja Logis TABEL KKL. Pemutakhiran SSK Kabupaten Batang L3-1

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2015

- 6 - SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah.

D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Sumber Daya Air

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 74 TAHUN 2012

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

1. Sumber Daya Air D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah.

C. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Lampiran 5 Deskripsi Program Kegiatan

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Program penyusunan Masterplan. Tersedianya Master Plan sistem pengelolaan air limbah domestik tahun Penyusunan Master Plan skala kabupaten

VI.1. Gambaran Umum Pemantauan Dan Evaluasi Sanitasi

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 14 /PRT/M/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Untuk Pemerintah Kota/Kabupaten BANTUAN STIMULAN PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH (BSPK) TAHUN ANGGARAN...

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) KABUPATEN ACEH TENGGARA

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

KEBIJAKAN DAN STRATEGI BIDANG PLP

BAB IV. Strategi Pengembangan Sanitasi

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

DESKRIPSI PROGRAM AIR LIMBAH

KONSEP PENANGANAN SANITASI DI KAWASAN KUMUH PERKOTAAN

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL)

ARAH PEMBANGUNAN SEKTOR SANITASI Disampaikan oleh : Ir. M. Maliki Moersid, MCP Direktur Pengembangan PLP

A. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

PEMERINTAH. sumber daya air pada wilayah sungai kabupaten/kota.

MEWUJUDKAN SANITASI KOTA BANJARMASIN 50 AL, 90 PS, 90 DR DAN 100 AM TAHUN

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Deskripsi Program/ Kegiatan Sanitasi. Dinas PU Kabupaten Tapanuli Tengah

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAERAH

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN

Tabel Deskripsi Program / Kegiatan Sektor Air Limbah

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA MALANG TAHUN

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNANN SANITASI. 3.1 Tujuan,Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh; Mengingat : 1. Undang-Undang N

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TPA KABUPATEN

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2

Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014 KABUPATEN KEPULAUAN ARU PROPINSI MALUKU

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI

STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN

Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan. Perencanaan menyeluruh pengelolaan sistem air limbah skala Kota.

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN/KOTA

L a p o r a n S t u d i E H R A K a b. T T U Hal. 1

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA. Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara

BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN. 1. Tersedianya dokumen perencanaan pengelolaan air limbah

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01/PRT/M/2014 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

LAMPIRAN V DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN

5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan

B A B I P E N D A H U L U A N

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

PEMERINTAH. 3. Penetapan rencana. 3. Penetapan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

BANTAENG, 30 JANUARI (Prof. DR. H.M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr)

Transkripsi:

CARA PERHITUNGAN SPM Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2014 I. PENYEDIAAN AIR MINUM CARA MENGUKUR 1) Rumus: SPM air minum yang aman melalui SPAM dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi adalah persentase peningkatan jumlah masyarakat yang yang mendapatkan akses terhadap air minum yang aman melalui SPAM dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi pada akhir pencapaian SPM terhadap total masyarakat di seluruh kabupaten/kota. Atau, dirumuskan sbb.: 2) Pembilang: Masyarakat terlayani pada akhir tahun pencapaian SPM adalah jumlah kumulatif masyarakat yang mendapatkan akses terhadap air minum yang aman melalui SPAM dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi di dalam sebuah kabupaten/kota pada akhir pencapaian SPM. 3) Penyebut Proyeksi total masyarakat pada akhir tahun pencapaian SPM adalah jumlah total proyeksi masyarakat di seluruh kabupaten/kota tersebut pada akhir tahun pencapaian SPM. 4) Ukuran/Konstanta Persen (%). 5) Contoh Perhitungan Kabupaten A merencanakan pada tahun akhir pencapaian SPM, jumlah masyarakat yang memiliki akses terhadap air minum yang aman melalui SPAM dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi sebanyak 84.483 jiwa. Secara total proyeksi jumlah penduduk Kabupaten A pada akhir tahun pencapaian SPM sebanyak 120.690 jiwa. Maka nilai SPM peningkatan cakupan akses terhadap air minum yang aman melalui SPAM dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi pada akhir tahun pencapaian SPM adalah:

II. PENYEDIAAN SANITASI A. SISTEM AIR LIMBAH CARA MENGUKUR SPM pengelolaan air limbah permukiman yang memadai adalah persentasi jumlah penduduk yang terlayani dengan tangki septik/mck Komunal/sistem pengolahan Air Limbah SPAL Terpusat) pada akhir pencapaian SPM terhadap jumlah total penduduk. Dirumuskan sbb : 1) Pembilang Jumlah penduduk yang terlayani tangki septik/mck Komunal/SPAL Terpusat 2) Penyebut Jumlah total penduduk di seluruh kabupaten/kota pada akhir tahun pencapaian SPM 3) Ukuran/Konstanta Persen (%). 4) Contoh perhitungan Jika di kota A pada tahun akhir pencapaian SPM jumlah masyarakat yang terlayani tangki septic = 50.000 KK, yang terlayani MCK Komunal = 10.000 KK, yang terlayani sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat = 10.000 KK. Jika asumsi 1 KK adalah 5 jiwa maka pelayanan air limbah yang memadai adalah 70.000 x 5 = 350.000 jiwa. Jika total jumlah penduduk kota A pada akhir tahun pencapaian SPM adalah sebanyak 500.000 jiwa, maka nilai SPM air limbah kota A pada akhir tahun pencapaian SPM adalah : Artinya kota A tersebut telah memenuhi SPM pada akhir tahun pencapaiannya karena perhitungan SPM melebihi SPM target.

B. PENGURANGAN SAMPAH PERKOTAAN CARA MENGUKUR SPM pengurangan sampah di adalah persentase jumlah penduduk yang dilayani melalui kegiatan pengurangan volume sampah (3R) terhadap jumlah total penduduk. Dimana: A = jumlah penduduk yang dilayani melalui kegiatan pengurangan volume sampah (jiwa) B = jumlah total penduduk (jiwa) Dimana: C = jumlah fasilitas 3R di kota tersebut (unit) D = penduduk terlayani per fasilitas 3R (jiwa/unit) Contoh Perhitungan: Jika kota A pada akhir tahun SPM memiliki fasilitas pengurangan sampah 3R sebanyak 13 unit. Dimana setiap unit fasilitas pengurangan sampah mampu melayani penduduk sebanyak 1.000 jiwa, maka jumlah penduduk yang dilayani melalui fasilitas pengurangan sampah adalah = 13 unit x 1.000 jiwa/unit = 13.000 jiwa Jika jumlah penduduk kota A sampai akhir tahun pencapaian SPM adalah sebanyak 60.000 jiwa. Maka SPM pengurangan sampah pada akhir tahun pencapaian adalah = (13.000 jiwa/60.000 jiwa) x 100% = 21,67 % Artinya kota A tersebut telah memenuhi SPM pada akhir tahun pencapaiannya karena perhitungan SPM melebihi SPM target.

C. PENGANGKUTAN SAMPAH CARA MENGUKUR SPM pengangkutan sampah di adalah persentase jumlah penduduk yang dilayani melalui kegiatan pengangkutan sampah terhadap jumlah total penduduk. Yang dimaksud dengan penduduk adalah penduduk pada daerah pelayanan persampahan. Dimana: A = jumlah penduduk yang dilayani melalui kegiatan pengangkutan sampah (jiwa) B = jumlah total penduduk (jiwa) Dimana: C = kapasitas kendaraan pengangkut (m3/unit) D = jumlah ritasi (kali/hari) E = jumlah truk (unit) F = timbulan sampah (liter/jiwa/hari) Contoh Perhitungan: Jika kota A telah melakukan pengangkutan sampah di beberapa wilayah kota. Pada akhir tahun pencapaian SPM, memiliki kendaraan pengangkut berupa 10 unit motor sampah dengan kapasitas 1 m3; 5 unit dump truck dengan kapasitas 6 m3; 2 unit armroll dengan kapasitas 8 m3, masingmasing dengan jumlah ritasi 2 kali/hari. Berdasarkan SNI, didapat jumlah timbulan sampah 2,65 liter/jiwa/hari. A = ((10 unit x 1 m3/unit x 2 kali/hari) + (5 unit x 6 m3/unit x 2 kali/hari) + (2 unit x 8 m3/unit x 2 kali/hari)) x 1.000 / 2,65 liter/jiwa/hari = 42.264 jiwa Total penduduk daerah pelayanan sampah sampai akhir tahun pencapaian adalah 60.000 jiwa. Maka SPM pengangkutan pada akhir tahun pencapaian adalah = (42.264 jiwa/60.000 jiwa) x 100% = 70,44 % Artinya kota A tersebut telah memenuhi SPM pada akhir tahun pencapaiannya karena perhitungan SPM melebihi SPM target.

D. PENGOPERASIAN TPA CARA MENGUKUR SPM Pengoperasian TPA sampah adalah frekuensi penutupan sel sampah (40%), kualitas pengolahan lindi (40%), dan penanganan gas (20%). Koefisien Pengoperasian TPA Kota Kecil/Sedang Open dumping = 0,0 Controlled landfill = 1,0 Koefisien Pengoperasian TPA Kota Besar/Metropolitan Open dumping = 0,0 Controlled landfill = 0,5 Sanitary landfill = 1,0 Koefisien Kualitas Pengolahan Lindi Efluen tidak memenuhi baku mutu = 0,0 Efluen memenuhi baku mutu = 1,0 Koefisien Penanganan Gas Tidak ditangani/tidak ada pipa pengumpul gas = 0,0 Ditangani hanya melalui pipa pengumpul gas = 0,5 Ditangani dengan dikumpulkan dan dibakar/dimanfaatkan = 1,0 Dimana: A = Koefisien pengoperasian TPA B = Koefisien kualitas pengolahan lindi C = Koefisien penanganan gas Contoh Perhitungan: Jika kota A adalah sebuah kota besar yang telah mengoperasikan TPA dengan melakukan penutupan sel sampah setiap 7 hari sekali (controll landfil). Setelah melalui pemeriksaan laboratorium, kualitas efluen lindi memenuhi baku mutu. Gas dikumpulkan melalui pipa pengumpul dan dilepaskan ke udara.

SPM = (0,5 x 40%) + (1,0 x 40%) + (0,5 x 20%) = 70% Maka nilai SPM Pengoperasian TPA adalah 70%. Artinya kota A tersebut telah memenuhi SPM pada akhir tahun pencapaiannya karena perhitungan SPM sama dengan SPM target. E. SISTEM JARINGAN DRAINASE SKALA KOTA CARA MENGUKUR 1) Tersedianya Pelayanan Jaringan Drainase Skala Kawasan dan Skala Kota SPM pelayanan jaringan drainase skala kawasan dan kota adalah persentase jumlah masyarakat yang terlayani pada akhir tahun SPM terhadap jumlah masyarakat yang seharusnya mendapatkan pelayanan sistem drainase. Keterangan : Pembilang (A) : jumlah kumulatif penduduk yang rumahnya terlayani sistem drainase Penyebut (B) : jumlah kumulatif masyarakat seluruh kota Ukuran/konstanta : persen (%) Pelaksanaan pengukuran : Diukur melalui hasil survey atau kuesioner yang dapat dilakukan oleh BPS daerah masingmasing, atau oleh pendataan/survey yang dilakukan oleh Dinas yang tugas dan fungsinya menangani Bidang Drainase dengan cara survey langsung ke lapangan untuk mendapatkan data primer. 2) Pengurangan Luas Genangan SPM ini adalah persentase luasan yang masih tergenang di suatu Kota/Kabupaten pada akhir tahun pencapaian SPM terhadap luasan daerah rawan genangan atau berpotensi tergenang di Kota/Kabupaten dimaksud. Keterangan : Pembilang (A) : jumlah luasan daerah yang masih tergenang (2 jam setelah hujan masih terendam > 30 cm). Penyebut (B) : luas daerah rawan genangan Ukuran/konstanta : persen (%)

Pelaksanaan Pengukuran : Diukur melalui hasil survey atau kuesioner untuk mendapatkan data primer yang dilaksanakan oleh Dinas yang tugas dan fungsinya menangani bidang drainase atau dimungkinkan untuk dilaksanakan oleh BPS Daerah langsung di lapangan. Peta juga dapat diperoleh melalui hasil studi Master Plan/Outline Plan sistem drainase ataupun reviewnya, yang didalamnya memuat peta daerah genangan. Contoh Perhitungan a) Ketersediaan Pelayanan Jaringan Drainase Di Kabupaten A, pada akhir tahun pencapaian SPM dicatat jumlah masyarakat yang mendapatkan pelayanan prasarana drainase adalah 200.000 jiwa. Sedangkan jumlah masyarakat di Kabupaten A tersebut sebanyak 350.000 jiwa. Maka nilai SPM ketersediaan pelayanan jaringan drainase skala kawasan dan skala kota adalah: b) Pengurangan Luas Genangan Di Kabupaten B, pada awal sebelum penilaian SPM telah dicatat melalui survei dari Dinas PU Kota bahwa kota tersebut mempunyai daaerah genangan sebesar 100 ha, sedangkan luas kota tersebut 10.000 ha. Setelah ditangani, pada akhir tahun pencapaian SPM ternyata yang masih tergenang masih 70 ha. Pencapaian ideal = 100 % Jika target pengurangan luas genangan pada akhir tahun SPM sebesar 50%, maka Kabupaten B belum memenuhi SPM.

III. PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN CARA MENGUKUR Pelaksanaan penerbitan IMB di kabupaten/kota diatur lebih lanjut dengan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung (Perda BG) kabupaten/kota yang substansinya mengikuti UndangUndang Nomor 28 2002 tentang Bangunan Gedung (UUBG) dan Peraturan Pemerintah Nomor 36 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UndangUndang Nomor 28 2002 tentang Bangunan Gedung (PPBG). Rencana capaian jumlah IMB yang diterbitkan adalah 60% dari jumlah bangunan gedung di kabupaten/kota. IV. PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN CARA MENGUKUR 1) Rumus SPM penanganan permukiman kumuh adalah persentase dari luasan permukiman kumuh yang tertangani di Kota A hingga akhir tahun pencapaian SPM terhadap total luasan permukiman kumuh yang telah ditetapkan oleh Walikota/Bupati di kota A. 2) Pembilang Luasan permukiman kumuh yang tertangani adalah jumlah kumulatif kawasan permukiman kumuh yang telah tertangani di Kota A sejak diterbitkannya Permen tentang SPM bidang PU dan Penataan Ruang hingga akhir tahun pencapaian SPM. 3) Penyebut Luas permukiman kumuh adalah jumlah seluruh luasan permukiman kumuh yang telah ditetapkan oleh Bupati/Walikota di Kota A pada tahun diterbitkannya Peraturan Menteri PU tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. 4) Ukuran Konstanta Persen (%).

5) Contoh Perhitungan Kota A telah mengurangi luasan permukiman kumuh sebanyak 50 Ha sejak diterbitkannya Peraturan Menteri PU tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang hingga tahun, sedangkan total luasan permukiman kumuh yang telah ditetapkan oleh Walikota/Bupati di Kota A pada tahun diterbitkannya Peraturan Menteri PU tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang adalah seluas 500 Ha. Maka, nilai SPM pelayanan penanganan permukiman kumuh pada akhir tahun pencapaian SPM adalah sebagai berikut:

FORM 1: TABEL DATA CAPAIAN SPM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2010 2014 No. Jenis Pelayanan Dasar Sasaran Indikator Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 1 Penyediaan air minum Meningkatnya kualitas layanan air minum permukiman persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai persentase pengurangan sampah 2 Penyediaan sanitasi Meningkatnya kualitas sanitasi (air limbah, persampahan dan drainase) permukiman persentase pengangkutan sampah persentase pengoperasian TPA % pengoperasian TPA persentase penduduk yang terlayani sistem jaringan drainase skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) lebih dari 2 kali setahun % pengurangan genangan 3 Penataan Bangunan dan Lingkungan Meningkatnya tertib pembangunan bangunan gedung persentase jumlah Izin Mendirikan Bangunan (IM) yang diterbitkan IMB 4 Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan Berkurangnya permukiman kumuh di persentase berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan Ha

FORM 2: TABEL RENCANA PEMENUHAN SPM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2014 (Format: Kemendagri, 2014) Jenis Pelayanan Dasar Sasaran Indikator, target dan batas waktu pencapaian Komponen Program dan Kegiatan Data Capaian pada Awal Perencanaan (2013) 2014 Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2015 2016 2017 2018 target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Target Rp Unit Kerja SKPD Penanggungja wab Penyediaan air minum Meningkatnya kualitas layanan air minum permukiman persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman target 81,77 % tahun Pengaturan Pembinaan Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah Kegiatan penyusuanan Rencana Induk SPAM untuk percepatan pencapaian MDGs kegiatan Penyusunan Kebijakan dan Strategi Pengembangan SPAM Daerah (Jakstrada) Kegiatan penyusunan Program dan rencana kerja pencapaian target SPM air minum Fasilitasi pembinaan teknik pengolahan air minum kegiatan Fasilitasi Penyusunan Rencana Induk SPAM Pembangunan Kegiatan kebijakan dan produk pengaturan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan survai dan investigasi untuk pengembangan SPAM Kegiatan Pelaksanaan kegiatan perencanaan teknis (detail engineering design) untuk pengembangan SPAM Penyediaan prasarana dan sarana air minum bagi masyarakat berpenghasilan rendah Pengembangan teknologi pengolahan air minum Pengembangan distribusi air minum Rehabilitasi/pemeliharaan sarana dan prasarana air minum

Jenis Pelayanan Dasar Sasaran Indikator, target dan batas waktu pencapaian Komponen Program dan Kegiatan Data Capaian pada Awal Perencanaan (2013) 2014 Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2015 2016 2017 2018 target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Target Rp Unit Kerja SKPD Penanggungja wab Penyediaan sanitasi Meningkatnya kualitas sanitasi (air limbah, persampahan dan drainase) permukiman persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai target 60% tahun Pengawasan Pemberdayaan Pengaturan Pembinaan Pembangunan Monitoring, pengawasan, evaluasi dan pelaporan terhadap kualitas air yang dihasilkan Kegiatan Pembentukan lembaga pengelola tingkat desa Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah Kegiatan Penyusunan Kebijakan terkait air limbah Fasilitasi pembinaan teknik pengolahan air limbah Penyediaan prasarana dan sarana air limbah Pengembangan teknologi pengolahan air limbah Rehabilitasi/pemeliharaan sarana dan prasarana air limbah persentase pengurangan sampah di target 20% tahun Pengawasan Pemberdayaan Pengaturan Monitoring, pengawasan, evaluasi dan pelaporan pembangunan sarana prasana air limbah Kegiatan Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Kegiatan Penyusunan kebijakan manajemen pengelolaan sampah Kegiatan Penyusunan kebijakan kerjasama pengelolaan persampahan Kegiatan Sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan Pembinaan Kegiatan Bimbingan teknis persampahan

Jenis Pelayanan Dasar Sasaran Indikator, target dan batas waktu pencapaian Komponen Program dan Kegiatan Data Capaian pada Awal Perencanaan (2013) 2014 Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2015 2016 2017 2018 target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Target Rp Unit Kerja SKPD Penanggungja wab persentase pengangkutan sampah target 70 % tahun Pembangunan Pengawasan dan Evaluasi Pemberdayaan Kegiatan Peningkatan kemampuan aparat pengelolaan persampahan Kegiatan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan Kegiatan Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan Kegiatan Pengembangan teknologi pengolahan persampahan Kegiatan pengawasan, evaluasi dan pelaporan pengurangan sampah di fasilitas 3R Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Pengaturan...... Pembinaan Kegiatan Bimbingan teknis persampahan Pengangkutan Sampah Kegiatan Peningkatan kemampuan aparat pengelolaan persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan Operasi dan Pemeliharaan Pengawasan dan Evaluasi Sosialisasi Kegiatan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan Kegiatan pengawasan, evaluasi dan pelaporan sistem pengangkutan sampah di perkotaaan Kegiatan Sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan

Jenis Pelayanan Dasar Sasaran Indikator, target dan batas waktu pencapaian Komponen Program dan Kegiatan Data Capaian pada Awal Perencanaan (2013) 2014 Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2015 2016 2017 2018 target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Target Rp Unit Kerja SKPD Penanggungja wab persentase pengoperasian TPA target 70 % tahun Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Pengaturan...... Pembinaan Kegiatan Bimbingan teknis persampahan Kegiatan Peningkatan kemampuan aparat pengelolaan persampahan Pembangunan Pengawasan dan evaluasi Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan Kegiatan pengawasan, evaluasi dan pelaporan pengurangan sampah di fasilitas 3R dan pembangunan TPA Operasi dan Pemeliharaan Sosialisasi Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan Kegiatan Sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan persentase penduduk yang terlayani sistem jaringan drainase skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) lebih dari 2 kali setahun IK10a_PU: Tersedianya Pelayanan Jaringan Drainase Skala Kawasan dan Skala Kota target 50 % tahun Pengaturan Pembinaan Survei dan investigasi Desain Pembebasan lahan Konstruksi Program Pengendalian Banjir kegiatan penyusunan produk hukum Daerah terkait drainase kegiatan pembinaan teknis terkait pembangunan drainase kegiatan survai dan investigasi untuk pembangunan drainase Kegiatan Pembangunan reservoir pengendali banjir Kegiatan Peningkatan pembangunan pusatpusat pengendali banjir Kegiatan Pembangunan prasarana drainase

Jenis Pelayanan Dasar Sasaran Indikator, target dan batas waktu pencapaian Komponen Program dan Kegiatan Data Capaian pada Awal Perencanaan (2013) 2014 Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2015 2016 2017 2018 target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Target Rp Unit Kerja SKPD Penanggungja wab IK10b_PU: Pengurangan Luas Genangan target 50 % tahun Operasi dan Pemeliharaan Pengawasan teknis Kegiatan Rehabilitasi/pemeliharaan reservoir pengendali banjir Kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan Penataan Bangunan dan Lingkungan Meningkatnya tertib pembangunan bangunan gedung persentase jumlah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diterbitkan target 60 % tahun Pemberdayaan Pengaturan Pembinaan Pelaksanaan Peningkatan partisipasi masyarakat dalam penaggulangan banjir Program Perencanaan Tata Ruang Penyusunan rencana tata bangunan dan lingkungan Pelatihan Aparat Kegiatan Survey Penangan Pemukiman Kumuh Perkotaan Berkurangnya permukiman kumuh di persentase berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan target 10 % tahun pengawasan Pengaturan Pembinaan Survei dan investigasi Kegiatan Pengawasan, evaluasi dan pelaporan Program Lingkungan Sehat Perumahan Kegiatan Pemilihan dan penetapan lokasi permukiman kumuh Kegiatan Penyuluhan/Sosialiasi Kegiatan Survey Desain Pegadaan lahan Kegiatan Pembuatan Peta Kegiatan Pengadaan Lahan Konstruksi Operasi dan Pemeliharaan Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan

Jenis Pelayanan Dasar Sasaran Indikator, target dan batas waktu pencapaian Komponen Program dan Kegiatan Data Capaian pada Awal Perencanaan (2013) 2014 Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2015 2016 2017 2018 target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Target Rp Unit Kerja SKPD Penanggungja wab Pengawasan teknis dan administrasi Kegiatan Pengawasan dan evaluasi Pemberdayaan Kegiatan/ Program Pemberdayaan Masyarakat di Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan

FORM 3: TABEL RANGKUMAN RENCANA CAPAIAN SPM BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2014 No. Jenis Pelayanan Dasar Sasaran Indikator Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 Target berdasarkan Permen PU No 1 Thn 2014 1 Penyediaan air minum Meningkatnya kualitas layanan air minum permukiman persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman 81,77% persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai 60% persentase pengurangan sampah 20% 2 Penyediaan sanitasi Meningkatnya kualitas sanitasi (air limbah, persampahan dan drainase) permukiman persentase pengangkutan sampah persentase pengoperasian TPA % pengoperasian TPA 70% 70% persentase penduduk yang terlayani sistem jaringan drainase skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) lebih dari 2 kali setahun % pengurangan genangan 50% 50% 3 Penataan Bangunan dan Lingkungan Meningkatnya tertib pembangunan bangunan gedung persentase jumlah Izin Mendirikan Bangunan (IM) yang diterbitkan IMB 60% 4 Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan Berkurangnya permukiman kumuh di persentase berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan Ha 10%

FORM 4: ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN PENCAPAIAN SPM BIDANG CIPTA KARYA ISU STRATEGIS TANTANGAN Catatan: diupayakan mencantumkan data kuantitatif pada kolom isu strategis dan tantangan.