PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z -SCORE PADA PT SKYBEE, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
FINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS DAN ENTITAS ANAK

KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z- SCORE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PT APAC CITRA CENTERTEX, Tbk.

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk.

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang

ANALISIS PENGARUH ROA, ROE, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN MENURUT PSAK NO. 5 PADA PT BUMI SERPONG DAMAI, Tbk DAN ENTITAS ANAK

FINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKRIMINAN ALTMAN PADA PT BUKIT DARMO PROPERTY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebangkrutan adalah suatu kondisi disaat perusahaan mengalami

Nama : Dessy Septiyani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Nova Anggrainie, SE., MMSI

KINERJA KUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT MANDOM INDONESIA, Tbk.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT JAPFA COMFEED INDONESIA, Tbk.

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARUS KAS DAN KESESUAIAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN PSAK NO 2 PADA PT PETROSINDO KALBAR

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM PT BAKRIE & BROTHERS, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT DUTA PERTIWI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PENGARUH TIME INTEREST EARNED

PENGARUH RETURN ON ASSETS

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan memperoleh laba (profit oriented). Menurut Anthony dan

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURDI KABUPATEN SRAGEN

LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga jumlah tenaga kerja yang menganggur meningkat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. pula tujuan lain yang tidak kalah penting yaitu dapat terus bertahan (survive) dalam

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam memasuki pasar bebas perdagangan dunia, aktivitas perekonomian

ANALISIS STRUKTUR MODAL PADA PT. MUSTIKA RATU TBK DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. mengetahui tingkat keuntungan dan tingkat risiko perusahaan.

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT PERDANA BANGUN PUSAKA, Tbk DAN ENTITAS ANAK

BAB II OPINI AUDIT GOING CONCERN. Opini audit going concern merupakan opini audit yang diberikan pada

Albinatus Riki Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

PENGARUH PERPUTARAN PEREDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PT SLJ GLOBAL, Tbk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA) DAN NILAI BUKU TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT ASTRA INTERNATIONAL, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB II PEMBAHASAN PENDAHULUAN I.1 Tujuan dan Peranan KDPPLKS

ANALISIS PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT TIMAH (PERSERO), Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak terjadinya krisis moneter yang berlanjut dengan krisis ekonomi dan

RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT GRAHAMAS CITRAWISATA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tangguh. Seiring perkembangan zaman, permasalahan selalu datang dan

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFITABILTAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH TINGKAT PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP KEBIJAKAN UTANG PADA PT UNITED TRACTORS

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan.

PENGARUH CURRENT RATIO DAN CASH RATIO TERHADAP NET PROFIT MARGIN PADA PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

Nama : Putri Wulan Sari Kosnadi NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing: Rini Dwiastutiningsih.,SE.,MMSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian suatu negara dapat ditandai dengan pergerakan dunia

BAB I PENDAHULUAN. Dari kedua tujuan tersebut, maka pihak manajemen harus dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, tidak hanya untuk daya hidup satu periode saja namun juga untuk

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PT AKASHAWIRA INTERNATIONAL, Tbk.

PEMAKAI DAN KEBUTUHAN INFORMASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan, pengelompokan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan. keputusan dan pertanggungjawaban (accountability). Menurut Kamus

Burhan Candra Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT INTRACO PENTA, Tbk DAN ENTITAS ANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi yang meningkat menuntut manajemen perusahaan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP RETURN ON EQUITY DAN EARNING PER SHARE PADA PT PAKUWON JATI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 KINERJA KEUANGAN PADA PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA, Tbk.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis yang melanda Indonesia, banyak masalah

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR EFEKTIVITAS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK. SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi mengenai profitabilitas, risiko, timing aliran kas, yang kesemuanya

PENDAHULUAN Kepailitan suatu perusahaan biasanya diawali dengan kesulitan keuangan (financial distress) yang ditandai oleh adanya ketidakpastian profi

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemenm, pemerintah, karyawan, serta pelaku pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur merupakan suatu cabang industri yang

Suci Anggreani Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

ANALISIS KESEHATAN KEUANGAN SERTA PREDIKSI TINGKAT KEBANGKRUTAN PADA PT ADHI KARYA (PERSERO) TBK DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

BAB I PENDAHULUAN. modal mengalami suatu fenomena dimana pasar modal mulai menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. telah mendapat pernyataan wajar dari auditor. Dalam melaksanakan proses

PSAK KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) entitas bisnis tersebut.

BAB II URAIAN TEORITIS

ANALISIS LOGIT PADA CV ALBIRUNI

ANALISIS Z-SCORE DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA TUJUH PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menabung. Imbalan yang diperoleh dengan kepemilikan saham adalah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan dalam melakukan kegiatan ekonomi menjadi sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Di tahun yang akan datang diperkirakan Kebutuhan obat obatan

BAB II BAHAN RUJUKAN

sejarah perusahaan. untuk melanjutkan operasi Teknik-Teknik Analisis Laporan Keuangan teknik yang lazim dipakai yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan untuk mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, laporan. Pengertian laporan keuangan ada berbagai macam, yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. sangat panjang (going concern). Hal ini berarti dapat diasumsikan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia.Indonesia sangat bergantung kepada ekonomi kapitalisme global

Pandu Soetjitro. STIE AKA Semarang. Abstrak

BAB II TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan itu sendiri. Menurut Marcelinda et al. (2014), perusahaan bisa

Transkripsi:

PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z -SCORE PADA PT SKYBEE, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Sasialimia Email: sasialimia@yahoo.co.id Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja keuangan PT Skybee, Tbk. dan Entitas Anak jika ditinjau dengan menggunakan metode Altman Z -Score dan mengetahui prediksi risiko kebangkrutan perusahaan berdasarkan titik cut off yang diterapkan oleh Edward I.Altman. Penelitian ini menggunakan bentuk deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumenter. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kuantitatif dan kualitatif. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama lima tahun, hasil perhitungan Z -Score dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 selalu mengalami penurunan setiap tahunnya. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui keadaan keuangan PT Skybee, Tbk. dan Entitas Anak, yaitu perusahaan berada diposisi yang terancam akan mengalami kebangkrutan dan ada pula kemungkinan perusahaan akan baik-baik saja. Adapun saran yang dapat diberikan penulis untuk perbaikan perusahaan adalah dari pihak manajemen perusahaan harus tetap berhati-hati dalam mengelola dan menjalankan kegiatan operasional perusahaan dengan melakukan perbaikan kinerja perusahaan, menginggat kondisi keuangan perusahaan yang masih dalam keadaan rawan, guna untuk menghindari gangguan terhadap kelangsungan usaha dan agar perusahaan tetap dapat menjalankan kegiatan operasionalnya dalam jangka waktu yang lama. Kata kunci: Analisis Altman Z -Score PENDAHULUAN Perusahaan didirikan dengan harapan perusahaan tersebut terus memperoleh laba, dalam upayanya mencari laba, pasti akan menghadapi berbagai macam risiko yang mungkin akan muncul di masa yang akan datang. Laporan keuangan dapat dijadikan dasar untuk mengukur kesehatan suatu perusahaan. Karena laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting bagi para pemakai laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi. Penggunaan modal yang tepat sangat membantu suatu perusahaan dalam memperoleh laba dan akan terhindar dari potensi kebangkrutan. Kebangkrutan merupakan masalah yang harus diwaspadai oleh perusahaan karena jika perusahaan mengalami kebangkrutan, maka perusahaan tersebut benar-benar mengalami kegagalan usaha. Prediksi kebangkrutan perusahaan tidak hanya dapat dilakukan dengan mengukur laporan keuangan perusahaan saja, namun bisa juga dengan menggunakan Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 1251

metode perhitungan Altman Z -Score. Yaitu analisis yang pertama kali dikembangkan oleh Edward I Alman yang digunakan untuk menentukan kecenderungan kebangkrutan perusahaan dan untuk menilai kelangsungan usaha perusahaan karena diasumsikan perusahaan didirikan dengan harapan akan terus berkelanjutan (going concern). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kinerja keuangan PT Skybee, Tbk. dan Entitas Anak jika ditinjau dengan menggunakan metode Altman Z - Score dan mengetahui prediksi risiko kebangkrutan perusahaan berdasarkan titik cut off yang diterapkan oleh Edward I. Altman. KAJIAN TEORITIS Untuk mengetahui informasi mengenai perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan melakukan analisis keuangan perusahaan tersebut. Analisis keuangan sangat tergantung pada laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan hasil akhir proses akuntansi, setiap transaksi yang dapat diukur dengan nilai uang, dicatat, dan diolah sedemikian rupa. Menurut Prastowo dan Juliaty (2008: 4-5): Para pemakai laporan keuangan ini menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda, yang meliputi: 1. Investor Para investor (dan penasihatnya) berkepentingan terhadap resiko yang melekat dan hasil pengembangan dari investasi yang dilakukannya. Investor ini membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Selain itu, mereka juga tertarik pada informasi yang memungkinkan melakukan penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar dividen. 2. Kreditur (Pemberi Pinjaman) Para kreditur tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. 3. Pemasok dan Kreditur Usaha Lainnya Pemasok dan kreditur usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditur usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek dibanding kreditur. 4. Shareholders (Para Pemegang Saham) Para pemegang saham berkepentingan dengan informasi mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang akan diperoleh, dan penambahan modal untuk business plan selanjutnya. Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 1252

5. Pelanggan Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau bergantung pada perusahaan. 6. Pemerintah Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan oleh karenanya berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Selain itu, mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya. 7. Karyawan Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakilinya tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja. 8. Masyarakat Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara, seperti pemberian kontribusi pada perkonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada para penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya. Menurut Munawir (2007: 31): Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisa lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung keputusan yang akan diambil. Menurut Subramanyam dan Wild (2012: 79): Laporan keuangan merupakan produk proses pelaporan keuangan yang diatur oleh standar dan aturan akuntansi, insentif manajer, serta mekanisme pelaksanaan dan pengawasan perusahaan. yaitu: Menurut Rahardjo (2001: 88): Ada tiga teknik analisis yang sering digunakan, 1. Perubahan nilai rupiah dan persentase (indeks) pada laporan keuangan, atau sering disebut analisis horizontal; 2. Laporan ukuran-umum (commonsize statement), atau sering dikenal sebagai analisis vertikal; dan 3. Rasio keuangan atau dikenal sebagai analisis rasio. Menurut Purba (2009: 90): Dari sedemikian banyak financial distress model, Z'- Score Model yang dikembangkan oleh Edward Altman adalah model yang dianggap paling akurat dalam memprediksi kegagalan usaha. Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 1253

Salah satu analisis laporan keuangan yang umumnya digunakan adalah mengidentifikasi area yang memerlukan penelitian dan analisis lebih lanjut. Salah satu aplikasinya adalah memprediksi kesulitan keuangan. Model kesulitan keuangan yang sering kali disebut model prediksi kebangkrutan, memberikan tren dan perilaku beberapa rasio tertentu. Salah satu model prediksi kesulitan keuangan yang paling terkenal adalah Altman Z -Score. Altman Z -Score menggunakan berbagai rasio untuk menciptakan alat prediksi kesulitan keuangan. Altman Z -Score menggunakan teknik statistik (multiple discriminant analysis) untuk menghasilkan alat prediksi yang merupakan fungsi linear dari beberapa variabel penjelas. Alat prediksi ini menggolongkan atau memprediksi kemungkinan bangkrut atau tidak bangkrutnya sebuah perusahaan. Altman Z -Score ini pertama kali dikembangkan untuk menentukan kecenderungan kebangkrutan yang dapat juga digunakan sebagai ukuran dari keseluruhan kinerja keuangan perusahaan. Hal yang menarik mengenai Altman Z - Score adalah keandalannya sebagai alat analisis tanpa memperhatikan ukuran perusahaan. Meskipun seandainya perusahaan sangat makmur, bila Altman Z -Score menurun sangat tajam maka peringatan bagi perusahaan untuk memperbaiki kinerja perusahaannya. Rasio kebangkrutan yang dikembangkan oleh Edward I. Altman dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Z = 0,717 (X 1 ) + 0,847 (X 2 ) + 3,107 (X 3 ) + 0,42 (X 4 ) + 0,998 (X 5 ) Dimana: X 1 = Modal kerja dibagi total aktiva X 2 = Laba ditahan dibagi total aktiva X 3 = Laba sebelum bunga dan pajak dibagi total aktiva X 4 = Nilai pasar modal sendiri dibagi nilai buku total utang X 5 = Penjualan dibagi total aktiva Z = Indeks keseluruhan kesehatan perusahaan Titik cut off yang digunakan dalam metode Altman Z -Score adalah: 1. Perusahaan dengan nilai Z > 2,90 berarti keuangan perusahaan kuat. 2. Perusahaan dengan nilai Z berada di antara 1,23 sampai dengan 2,90 berarti perusahaan berada di kondisi tanda tanya. 3. Perusahaan dengan nilai Z < 1,23 berarti perusahaan dalam kesulitan keuangan yang serius. Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 1254

Z > 2,90 Tidak Bangkrut 1,23 2,90 Daerah Kelabu Z < 1,23 Bangkrut METODE PENELITIAN Bentuk penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang diaplikasikan dalam metode studi kasus dengan objek penelitian pada PT Skybee, Tbk. dan Entitas Anak. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini penulis menggunakan studi dokumenter. Teknik yang dilakukan adalah mengumpulkan data-data perusahaan yang menjadi objek penelitian, seperti laporan keuangan perusahaan dan mengunjungi website perusahaan, dan mencari data laporan keuangan PT Skybee, Tbk. dan Entitas Anak dari www.idx.co.id. Teknik Analisis Data menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. PEMBAHASAN 1. Analisis Tingkat Kinerja Keuangan PT Skybee, Tbk. dan Entitas Anak Berdasarkan Metode Altman Z -Score Berikut ini adalah rekapitulasi perhitungan Z -Score pada PT Skybee, Tbk. dan Entitas Anak dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 yang dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini: TABEL 1 PT SKYBEE, Tbk. DAN ENTITAS ANAK REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN Z -SCORE TAHUN 2009 s.d 2013 Tahun 0,717 x X 1 0,847 x X 2 3,107 x X 3 0,42 x X 4 0,998 x X 5 Z -Score 2009 0,516593545 0,294368917 0,609334773 1,662201127 12,99466304 16,077161402 2010 0,316045666 0,069967355 0,026069224 0,366089225 1,707142889 2,485314359 2011 0,194483077 0,049096913 0,020502006 0,118300695 1,656152943 2,038535634 2012 0,140441416 0,046023102 0,006845346 0,117266523 1,636635463 1,94721185 2013 0,115960840 0,045769183 (0,015718012 0,138952337 1,574110998 1,859075346 Sumber: Data Olahan, 2015 2. Analisis Prediksi Risiko Kebangkrutan PT Skybee, Tbk. dan Entitas Anak Berdasarkan Titik Cut Off yang ditetapkan Oleh Edward I. Altman Berdasarkan perhitungan Z -Score tersebut, maka dapat diketahui tingkat kebangkrutan pada PT Skybee, Tbk. dan Entitas Anak dari tahun 2009 sampai Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 1255

dengan tahun 2013. Tingkat kebangkrutan perusahaan dapat diukur berdasarkan titik cut off yang ditetapkan oleh Edward I. Altman. Titik cut off yang digunakan Edward I. Altman adalah sebagai berikut: a. Perusahaan dengan nilai Z > 2,90 berarti keuangan perusahaan kuat. b. Perusahaan dengan nilai Z berada di antara 1,23 sampai dengan 2,90 berarti perusahaan berada dalam kondisi tanda tanya. c. Perusahaan dengan nilai Z < 1,23 berarti perusahaan dalam kesulitan keuangan yang serius. Pada tahun 2009 hasil Z -Score yang diperoleh sebesar 16,0771614. Hasil Z - Score tersebut diukur dengan titik cut off berada lebih dari 2,90 yang berarti kondisi keuangan perusahaan masih dalam keadaan kuat. Pada tahun 2010 hasil Z -Score yang diperoleh 2,485314359. Hasil Z -Score tersebut diukur dengan titik cut off berada di antara 1,23 sampai dengan 2,90 berarti perusahaan dalam kondisi tanda tanya dan mengalami penurunan yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2009. Pada tahun 2011 hasil Z -Score yang diperoleh sebesar 2,038535634. Hasil Z -Score tersebut diukur dengan titik cut off berada diantara 1,23 sampai dengan 2,90 berarti perusahaan juga berada dalam kondisi tanda tanya dan mengalami penurunan. Pada tahun 2012 hasil Z -Score yang diperoleh sebesar 1,94721185. Hasil Z -Score tersebut diukur dengan titik cut off berada di antara 1,23 sampai dengan 2,90 berarti perusahaan berada dalam kondisi tanda tanya dan semakin mengalami penurunan. Pada tahun 2013 hasil Z -Score yang diperoleh sebesar 1,859075346. Hasil Z -Score tersebut diukur dengan titik cut off berada di antara 1,23 sampai dengan 2,90 berarti perusahaan berada dalam kondisi tanda tanya dan semakin mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan hasil dari pengukuran titik cut off di atas dapat terlihat bahwa perusahaan mengalami penurunan Z -Score yang sangat besar dari tahun 2009 sebesar 16,077161402 menjadi Z -Score tahun 2010 sebesar 2,485314359. Dari tahun 2009 keuangan perusahaan kuat dan pada tahun 2010 perusahaan berada di kondisi tanda tanya, ini menunjukkan bahwa perusahaan mulai mengalami kondisi yang tidak baik, dan harus segera mendapatkan perhatian yang serius dari pihak manajemen perusahaan. Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 1256

Pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 Z -Score selalu mengalami penurunan dan berada di kondisi tanda tanya. Kondisi ini menunjukkan bahwa perusahaan ada kemungkinan untuk bangkrut dan ada juga kemungkinan perusahaan tidak bangkrut. Sebaiknya harus ada penanganan yang serius agar terhindar dari kebangkrutan dan supaya perusahaan tetap dapat melangsungkan kegiatan operasionalnya. PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan perhitungan Z -Score pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2013, Z -Score yang diperoleh selalu mengalami penurunan, pada tahun 2009 Z -Score tersebut diukur dengan titik cut off berada lebih dari 2,90 yang berarti kondisi keuangan perusahaan masih dalam keadaan kuat. Pada tahun 2010 hasil Z -Score tersebut diukur dengan titik cut off berada di antara 1,23 sampai dengan 2,90 berarti perusahaan dalam kondisi tanda tanya dan mengalami penurunan yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2009. Dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013, Z -Score tersebut diukur dengan titik cut off berada di antara 1,23 sampai dengan 2,90 yang berarti perusahaan berada dalam kondisi tanda tanya. 2. Saran-saran 1. Dari pihak manajemen harus tetap berhati-hati dalam mengelola kegiatan operasional perusahaan dengan melakukan perbaikan kinerja perusahaan serta harus memperhatikan faktor-faktor dari dalam maupun dari luar perusahaan. Guna untuk menghindari gangguan terhadap kelangsungan usaha dan agar perusahaan tetap dapat menjalankan kegiatan operasionalnya dalam jangka waktu yang lama. 2. Perusahaan harus mengubah posisi perusahaan yang terancam akan mengalami kebangkrutan dengan cara meningkatkan kinerja keuangannya. Dengan cara menjual saham, meningkatkan pendapatan usaha, seperti promosi, iklan, dan kerja sama dengan perusahaan lain yang dapat menambah pendapatan perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Munawir, S. Analisa Laporan Keuangan, edisi keempat. Yogyakarta: Liberty, 2002. Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 1257

Prastowo D., Dwi, dan Rifka Juliaty. Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan Aplikasi, edisi kedua. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2008. Prihadi, Toto. Investasi Laporan Keuangan dan Analisis Rasio Keuangan, cetakan pertama. Jakarta: PPM, 2009. Purba, Marisi P. Asumsi Going Concern: Suatu Tinjauan terhadap Dampak Krisis Keuangan atas Opini Audit dan Laporan Keuangan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009. Rahardjo, Budi. Akuntansi dan Keuangan untuk Manajer Non Keuangan, edisi pertama. Yogyakarta: ANDI, 2001. Subramanyam, K.R., dan John J. Wild. Analisis Laporan Keuangan, edisi kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat, 2012. www.idx.co.id Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 1258