BAB III METODE PENELITIAN. di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di Lampung yang mendapatkan opini Wajar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2015 yang berada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitan ini yang menjadi populasi oleh penulis adalah Satuan Kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) The big four (PricewaterhouseCoopers,

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Yang menjadi objek penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Inspektorat Kabupaten/Kota Magelang dan Pegawai SKPD di lingkungan. berkaitan dengan efektivitas audit internal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat dikumpulkan serta dianalisis untuk mencapai solusi.penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. yang berlokasi di Jalan Mustafa Sari No.1, Pekanbaru pada bulan Maret 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

30 dan kualitas audit sebagai variabel dependen. Berikut definisi operasional setiap variabel dalam penelitian ini. 1. Kualitas Audit Kualitas audit m

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang melaporkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer dan staf yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel penelitian yaitu kapabilitas APIP, opini BPK dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Perguruan Tinggi swasta yang ada di Yogyakarta. Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

28 Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Maka variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meneliti hubungan dua variabel atau lebih. Bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODE PENELITIAN. (KAP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang telah terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. Proses penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok dari semua individu, objek, atau pengukuran yang sifat-sifatnya sedang

A. Populasi dan Sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis (explanatory). Menurut Kerlinger (1973) dalam Shadrina

BAB III METODE PENELITIAN. uji hipotesis. Data yang digunakan adalah data primer dengan membagikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki usaha kecil menengah yang berada di wilayah Kabupaten Sleman.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung.

Transkripsi:

29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh auditor fungsional yang bekerja di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di Lampung yang mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK). Kabupaten/kota dan provinsi yang dimaksud antara lain : Provinsi Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Mesuji, Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Pringsewu, Kabupaten Tanggamus, dan Kabupaten Tulang Bawang. Namun, karena adanya keterbatasan berupa waktu dan biaya yang dimiliki oleh peneliti maka peneliti mengambil sampel sebanyak tiga kabupaten/kota dan satu provinsi yang menjadi sasaran penelitian. Kabupaten/kota dan provinsi tersebut antara lain Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Pringsewu, dan Provinsi Lampung. Pemilihan kabupaten/kota dan provinsi yang mendapatkan opini WDP didasarkan pada asumsi, bahwa opini WDP tersebut telah cukup menggambarkan kedaan pengelolaan keuangan daerah yang cukup baik, yaitu sebagian besar informasi dalam laporan keuangan bebas dari salah saji material kecuali untuk rekening atau item tertentu yang menjadi pengecualian. Opini jenis ini diberikan auditor untuk menunjukkan adanya ketidakwajaran dalam item tertentu, akan tetapi ketidakwajaran tersebut tidak memengaruhi kewajaran

30 laporan keuangan secara keseluruhan. Adapun untuk pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu penentuan sampel dilakukan dengan pertimbangan tertentu yang peneliti kehendaki. Pertimbangan tersebut adalah aparat inspektorat yang melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan daerah atau auditor fungsional. 3.2 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan data primer. Data primer adalah data penelitian yang diperoleh atau dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumbernya tanpa perantara (Istjijanto, 2006 dalam Sunyoto, 2013). Adapun sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh dari jawaban atas kuesioner yang dibagikan kepada responden. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner yang dikirim langsung ke Inspektorat Provinsi Lampung, Inspektorat Kabupaten Lampung Selatan, Inspektorat Kabupaten Pesawaran, dan Inspektorat Kabupaten Pringsewu. Metode kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara menggunakan daftar pernyataan yang diajukan kepada responden untuk dijawab dengan memberikan angket (Sunyoto, 2013). Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner yang diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Sukriah dkk., (2009) untuk variabel pengalaman kerja, independensi, objektivitas, integritas, dan kualitas hasil pemeriksaan, serta kuesioner yang dikembangkan oleh Muhshyi (2013) untuk variabel risiko kesalahan.

31 3.4 Operasional Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan satu variabel dependen yaitu kualitas hasil pemeriksaan, dan lima variabel independen yaitu pengalaman kerja, independensi, objektivitas, integritas, dan risiko kesalahan. 3.4.1 Variabel Dependen 1. Kualitas Hasil Pemeriksaan Kualitas hasil pemeriksaan dalam penelitian ini merupakan kualitas hasil reviu atas laporan keuangan pemerintah daerah yang dilakukan oleh auditor inspektorat. Pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor inspektorat berbeda dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor di BPK. Reviu memunyai lingkup yang jauh lebih sempit dibandingkan dengan lingkup audit yang dilakukan BPK sesuai dengan peraturan terkait dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan. Kualitas hasil pemeriksaan dalam penelitian ini diukur menggunakan 5 item kuesioner yang telah disusun berdasarkan acuan yang ditetapkan oleh BPKP dalam Sukriah dkk., (2009) kecuali untuk item risiko kesalahan yang disusun berdasarkan Pernyataan Standar Audit (PSA) IAI. Variabel kualitas hasil pemeriksaan diukur dengan menggunakan 10 buah pernyataan yang terdiri dari dua indikator, yaitu kesesuaian dengan standar audit dan kualitas laporan hasil pemeriksaan dari instrumen yang dikembangkan oleh Sukriah dkk., (2009). Pada pernyataan nomor 7 untuk indikator risiko bawaan jawaban dari responden akan dibalik (invers), karena pernyataan tersebut merupakan pernyataan negatif. Jika responden menjawab pada skala 1 maka akan di input angka 5, menjawab skala 2 maka akan di input angka 4, menjawab skala 4 maka akan di input angka 2, menjawab skala 5 maka akan di input angka

32 1, dan skala 3 akan tetap di input angka 3. Pengukuran kualitas hasil pemeriksaan menggunakan pengembangan pernyataan dari masing-masing indikator dengan skala likert lima poin, yaitu : Sangat Tidak Setuju (STS) : Skor 1 Tidak Setuju (TS) : Skor 2 Netral (N) : Skor 3 Setuju (S) : Skor 4 Sangat Setuju (SS) : Skor 5 3.4.2 Variabel Independen 1. Pengalaman Kerja Variabel pengalaman kerja diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh Sukriah dkk., (2009) dengan dua indikator yaitu dilihat dari segi lamanya bekerja sebagai auditor dan banyaknya tugas pemeriksaan yang telah dilakukan. Pengukuran pengalaman kerja menggunakan pengembangan pernyataan dari masing-masing indikator dengan skala likert lima poin, yaitu : Sangat Tidak Setuju (STS) : Skor 1 Tidak Setuju (TS) : Skor 2 Netral (N) : Skor 3 Setuju (S) : Skor 4 Sangat Setuju (SS) : Skor 5

33 2. Independensi Independensi dalam penelitian ini menggunakan tiga indikator yaitu independensi penyusunan laporan, independensi pelaksanaan pekerjaan, dan independensi pelaporan. Variabel independensi diukur dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Sukriah dkk., (2009) dengan pengembangan pernyataan dari masing-masing indikator dengan skala likert lima poin, yaitu : Sangat Tidak Setuju (STS) : Skor 1 Tidak Setuju (TS) : Skor 2 Netral (N) : Skor 3 Setuju (S) : Skor 4 Sangat Setuju (SS) : Skor 5 3. Objektivitas Variabel objektivitas dalam penelitian ini diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Sukriah dkk., (2009) dengan indikator yaitu bebas dari benturan kepentingan dan pengungkapan kondisi sesuai fakta. Variabel ini diukur dengan pengembangan pernyataan dari masing-masing indikator dengan skala likert lima poin, yaitu : Sangat Tidak Setuju (STS) : Skor 1 Tidak Setuju (TS) : Skor 2 Netral (N) : Skor 3 Setuju (S) : Skor 4 Sangat Setuju (SS) : Skor 5

34 4. Integritas Indikator yang digunakan untuk mengukur integritas dalam penelitian ini adalah kejujuran, keberanian, sikap bijaksana, dan tanggung jawab auditor. Variabel integritas diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh Sukriah dkk., (2009). Variabel ini diukur dengan pengembangan pernyataan dari masing-masing indikator dengan skala likert lima poin, yaitu : Sangat Tidak Setuju (STS) : Skor 1 Tidak Setuju (TS) : Skor 2 Netral (N) : Skor 3 Setuju (S) : Skor 4 Sangat Setuju (SS) : Skor 5 5. Risiko Kesalahan Variabel risiko kesalahan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Muhshyi (2013). Indikator yang digunakan untuk mengukur risiko kesalahan adalah risiko bawaan, risiko pengendalian, dan risiko deteksi. Pada pernyataan nomor 1 untuk indikator risiko bawaan jawaban dari responden akan dibalik (invers), karena pernyataan tersebut merupakan pernyataan negatif. Jika responden menjawab pada skala 1 maka akan di input angka 5, menjawab skala 2 maka akan di input angka 4, menjawab skala 4 maka akan di input angka 2, menjawab skala 5 maka akan di input angka 1, dan skala 3

35 akan tetap di input angka 3. Variabel ini diukur dengan pengembangan peryataan dari masing-masing indikator dengan skala likert lima poin, yaitu : Sangat Tidak Setuju (STS) : Skor 1 Tidak Setuju (TS) : Skor 2 Netral (N) : Skor 3 Setuju (S) : Skor 4 Sangat Setuju (SS) : Skor 5 Tabel 3.1 Ringkasan Operasional Variabel Penelitian Variabel Indikator Kualitas Hasil I. Kesesuaian pemeriksaan dengan standar audit Pemeriksaan II. Kualitas laporan hasil pemeriksaan Pengalaman Kerja I. Lamanya bekerja sebagai auditor II. Banyaknya tugas pemeriksaan Independensi I. Independensi penyusunan program II. Independensi pelaksanaan pekerjaan III. Independensi pelaporan Objektivitas I. Bebas dari benturan kepentingan II. Pengungkapan kondisi sesuai fakta Integritas I. Kejujuran auditor II. Keberanian auditor III. Sikap bijaksana auditor IV. Tanggung jawab auditor Risiko Kesalahan I. Risiko bawaan II. Risiko pengendalian III. Risiko deteksi Pernyataan Nomor 1-5 6-10 1-4 5-8 1-3 4-6 7-9 1-4 5-8 1-3 4-6 7-9 10-14 1-4 5-7 8-10

36 3.5 Metode Analisis Data Dalam penelitian ini, analisis yang digunakan adalah pendekatan analisis regresi berganda. Sebelum melakukan analisis regresi berganda, metode ini menganjurkan untuk melakukan uji kualitas instrumen penelitian, uji normalitas data, dan uji asumsi klasik agar mendapatkan hasil yang baik. Dalam pengolahan data, penelitian ini akan dibantu dengan software SPSS 21 (Statistical Package for Social Sciences). 3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Analisis ini memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, range, sum, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2013). 3.5.2 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil menunjukkan bahwa kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu menunjukkan bahwa variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Dalam persamaan regresi yang menggunakan lebih dari satu variabel independen, maka nilai R 2 yang baik digunakan untuk

37 menjelaskan persamaan regresi adalah koefisien determinasi yang telah disesuaikan (Ghozali, 2013). 3.5.3 Uji Kualitas Data 3.5.3.1 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur kuesioner tersebut. Pengukuran validitas pertanyaan pada kuesioner diukur dengan melakukan korelasi skor item pertanyaan dengan total skor variabel. Jika probabilitasnya menunjukkan hasil <0,05, maka butir atau item pertanyaan yang terdapat pada masing-masing variabel dinyatakan valid (Ghozali, 2013). 3.5.3.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari konstruk atau variabel (Sunyoto, 2013). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menguji kestabilan dan konsistensi instrumen dalam mengukur konsep. Selain itu pengujian reliabilitas dilakukan untuk membantu menetapkan kesesuaian pengukuran (Ghozali, 2013). Pengujian reliabilitas setiap variabel dilakukan dengan teknik Conbach Alpha. Nilai Conbach Alpha akan dikatakan reliabel apabila α > 0,6 (Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2013).

38 3.5.4 Uji Asumsi Klasik 3.5.4.1 Uji Normalitas Uji normalitas merupakan uji dimana data variabel bebas (independen) dan data variabel terikat (dependen) pada persamaan regresi berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika memunyai data variabel bebas (independen) dan data variabel terikat (dependen) berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali (Sunyoto, 2013). Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Salah satu cara untuk melihat normalitas residual adalah dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan dasar pengambilan keputusan jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 0,05 maka data residual terdistribusi tidak normal. Hal ini berlaku sebaliknya, yaitu jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) > 0,05 maka data residual terdistribusi normal (Ghozali, 2013). 3.5.4.2 Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai VIF (Variance Inflation Factor). Nilai cut-off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan VIF 10 (Ghozali, 2013).

39 3.5.4.3 Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan uji Glejser dengan dasar pengambilan keputusan jika nilai probabiltas signifikansinya > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). 3.6 Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda karena terdapat lebih dari satu variabel bebas yang memengaruhi variabel terikat. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Pengujian akan dilakukan berdasarkan hipotesis yang diajukan dengan model regresi berganda sebagai berikut. Dimana : Y : Kualitas Hasil Pemeriksaan X 3 : Objektivitas a : Konstanta X 4 : Integritas b 1, b 2, b 3, b 4, b 5 : Koefisien Regresi X 5 : Risiko Kesalahan X 1 : Pengalaman Kerja e : Error X 2 : Independensi

40 Kriteria penerimaan hipotesis dalam penelitian ini adalah apabila hasil regresi menunjukkan tingkat signifikansi < 0,05 atau t hitung > t tabel maka hipotesis terdukung. Namun apabila hasil regresi menunjukkan tingkat signifikansi > 0,05 atau t hitung < t tabel maka hipotesis tidak terdukung.