BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa kini pola kehidupan manusia terlebih masyarakat kota besar atau masyarakat urban semakin modern, serba cepat, serba instan, sistematis, dan mekanis. Kesibukan dan gaya hidup metropolitan yang sarat problema sering memicu ketegangan psikis di kalangan eksekutif muda. Suasana kantor yang menjemukan, lalu lintas jalanan yang macet, konflik dengan relasi bisnis, merupakan sebagian contoh kasus yang bisa mendorong munculnya ketegangan psikis. Apalagi bagi para eksekutif muda yang memiliki segudang aktivitas. Kelelahan fisik dan tekanan pikiran acapkali menjadi menu sehari-hari. Bila hal ini terus dibiarkan berlarut, tidak mustahil akan menimbulkan stres. Hal-hal seperti ini membuat dan memaksa setiap pekerja harus selalu siap dan berada dalam kondisi yang prima mengingat banyaknya permasalahan yang ada yang tidak hanya membutuhkan tuntukan psikis tetapi fisik juga. Hal ini juga berdampak terhadap faktor kesehatan manusia, makin banyak manusia yang tidak memperhatikan kesehatannya. Malas, kurang bergairah, kondisi kesehatan menurun, stress, kelebihan berat badan, dan lain sebagainya adalah dampak yang ada. Makin tinggi tingkat pencaharian dan karir masyarakat kota Jakarta terlebih kalangan menengah ke atas berdampak negatif terhadap tingkat stress seseorang. Selain itu banyak faktor lain yang menyebabkan stress menjadi penyakit pertama yang diderita masyarakat kota Jakarta, kemacetan lalu- lintas misalnya. Hal itu membuktikan bahwa semakin maju perkembangan suatu kota, semakin banyak permasalahan yang muncul terkait kehidupan masyarakat, terlebih lagi kalangan masyarakat menengah ke atas yang tingkat karirnya tinggi. Kesadaran akan pentingnya olahraga dan kesehatan juga termasuk salah satu di dalamnya. Dari dampak itulah, kini banyak dikembangkan pusat-pusat pelayanan publik yang lebih mengarah kepada tempat untuk berelaksasi. Salah satu dari pelayanan publik itu adalah Spa, yaitu 1
sarana relaksasi dan rejuvinasi yang bertujuan untuk mengembalikan siklus bekerja mereka agar tidak jenuh dan kembali segar, pelayanan spa ini bahkan telah menjadi tren di mana-mana mengingat pentingnya tubuh yang fit pada setiap kegiatan. Salon dan spa adalah sebuah public service yang menyediakan kebutuhan penunjang, khususnya bagi para wanita. Adanya kehadiran sebuah salon dan spa banyak dipengaruhi oleh adanya faktor gaya hidup dan tren mode yang berlaku pada masyarakat. Di era globalisasi ini perkembangan dunia properti dan bisnis, sandang, food and beverage serta salon dan spa di Indonesia dapat dikatakan cukup pesat. Jakarta sebagai salah satu kota yang mengalami banyak perubahan dan perkembangan, khususnya di sektor bisnis. Sebagai kota besar pertama di Indonesia, banyak profesional muda terutama para wanita karier yang tinggal dan beraktifitas disini, ditunjang dengan perekonomian yang mapan mereka membutuhkan suatu tempat untuk bersosialisasi dan bersantai disamping dari rutinitas padat mereka sehari-hari, bersantai dan melakukan perawatan tubuh secara bersamaan menjadi prioritas utama mereka sekarang ini. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Kurang tepatnya desain yang ada sehingga tidak menciptakan citra ruang yang nyaman. 1.2.2 Kurang efektifnya aktivitas pengunjung akibat sirkulasi gerak yang tidak bagus. 1.2.3 Kurang efektifnya pembagian ruangan di dalam spa sehingga menyulitkan pengunjung yang datang. 1.2.4 Kurang tepatnya tata pencahayaan yang ada pada interior ruang perawatan spa sehingga mengurangi kenyamanan pengnjung. 1.2.5 Tidak tepatnya bentuk-bentuk ruangan yang ada sehingga kurang mendukung citra dari spa itu sendiri. 1.3 Tujuan Perancangan Adapun tujuan dari perancangan ini adalah : 1.3.1 Merancang desain yang tepat sehingga melahirkan citra ruang yang nyaman. 2
1.3.2 Merancang sirkulasi gerak yang tepat agar aktivitas pengunjung dapat berlangsung secara efisien. 1.3.3 Merancang pembagian ruangan di dalam spa secara efektif untuk memudahkan pengunjung yang datang. 1.3.4 Menciptakan tata pencahayaan yang tepat pada interior ruang perawatan spa sehingga memberikan kenyamanan yang optimal bagi pengunjung. 1.3.5 Merancang ruangan pada interior dengan bentuk yang mendukung citra dari spa itu sendiri. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian 1.4.1 Kawasan Penelitian Penelitian yang dilakukan berlokasi di daerah Jakarta, yaitu Tea Spa. Dan akan dilakukan Studi banding terhadap dua tempat spa yaitu Roger s Salon, Clinic and Spa dan Taman Sari Royal Heritage Spa, lokasi kedua tempat spa ini berada di Jakarta Selatan. 1.4.2 Batasan Penelitian Batasan batasan yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah : 1. Jumlah pengunjung. 2. Jumlah karyawan. 3. Jumlah therapis. 4. Jumlah dan jenis ruang perawatan. 5. Aktifitas yang dilakukan oleh karyawan, therapis, pengunjung. 6. Fasilitas apa saja yang diperlukan di Day Spa. 7. Survei lokasi meliputi penelitian dan pengambilan gambar lokasi. 1.4.3 Batasan Perancangan 1.4.3.1 Spa Tempat spa yang akan dirancang dibatasi pada spa dengan jenis Day Spa yang lokasi nya berada di tengah kota. 3
1.4.3.2 Pengunjung Pada perancangan ini pengunjung yang akan berkunjung ke tempat Spa akan dibatasi pada para pekerja kantoran wanita, mahasiswa, ekspatriat. Kisaran umur untuk orang dewasa sekitar 22 tahun keatas. 1.5 Metode Penelitian Metode yang dilakukan oleh Penulis untuk merancang proyek Tugas Akhir ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif yaitu : I.5.1 Studi Literatur : Mencari informasi-informasi dari buku, majalah, internet, televisi, dan lain sebagainya mengenai definisi-definisi terkait, sejarah dan perkembangan spa, pengertian spa, jenis spa, fungsi spa pada zaman dahulu dan sekarang baik di dunia maupun di Indonesia. Tempat spa di Jakarta, fasilitas dan sarana yang disediakan di tempat spa, studi material, dan lain sebagainya. I.5.2 Observasi : Meninjau dan mengamati objek penelitian sebagai studi kasus, yaitu Tea Spa. I.5.3 Wawancara : Mengadakan wawancara dengan para narasumber yaitu pemilik, therapist, dan karyawan spa, pakar sejarah, pengunjung spa, dan lain-lain. I.5.4 Dokumentasi : Melakukan pengambilan gambar saat berada di lokasi tempat survey. 4
1.6 Kerangka Berpikir Studi Banding : 1. Roger s Spa 2. Taman Sari Royal Heritage Spa Tea Spa Permasalahan Day Spa Latar Belakang : Pada masa kini pola kehidupan manusia terlebih masyarakat kota besar atau masyarakat urban semakin modern, serba cepat, serba instan, sistematis, dan mekanis. Kesibukan dan gaya hidup metropolitan yang sarat problema sering memicu ketegangan psikis di kalangan eksekutif muda. Suasana kantor yang menjemukan, lalulintas jalanan yang macet, konflik dengan relasi bisnis, merupakan sebagian contoh kasus yang bisa mendorong munculnya ketegangan psikis. Karenanya diperlukan relaksasi untuk mengembalikan fungsi tubuh salah satunya adalah dengan cara mendatangi tempat spa. Analisis Pengguna Merancang interior spa yang menjawab kebutuhan ruang dan fasilitas yang sesuai untuk para pengguna (resepsionis, ruang pijat,ruang salon,dll) Analisis Sirkulasi Menyediakan sirkulasi antar ruang yang baik agar sesuai dengan tahapan-tahapan perawatan bagi pengguna. Analisis Desain Desain harus mampu mewakili citra dari image dan citra dari brand tersebut. Analisis Lingkungan Desain harus mampu memberi rasa nyaman, tenang dan mengurangi tingkat stress akibat kegiatan bekerja ataupun kondisi gedung yang kurang mendukung seperti kemacetan, kebisingan. K O N S E P Bagan 1.1. Kerangka Berpikir ( Sumber : Data Pribadi ) 5