IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DI SMA ( STUDI KASUS SMA N. 11 KOTA JAMBI )

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ataupun pendapat sangatlah kurang. Seseorang tidak akan pernah mendapat

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DIKELAS VII SMP NEGERI 2 LIMBOTO JURNAL OLEH

ANALISIS KESALAHAN PENYELESAIAN SOAL BANGUN RUANG SISI LENGKUNG SISWA KELAS IX SMP NEGERI 5 KOTA TASIKMALAYA

Penguasaan Siswa Pada Materi Trigonometri Di MAN Darussalam Aceh Besar. Miksalmina 1

*Keperluan Korespondensi: ,

Pi: Mathematics Education Journal 34

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkup persekolahan. Suherman mendefinisikan pembelajaran adalah proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dan kemampuan seseorang menuju ke arah yang lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. yang paling sulit (Mulyono, 1999:25). Meskipun demikian, semua orang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Soal Geometri Analitik Bidang Materi Garis Dan Lingkaran

BAB I PENDAHULUAN. halnya bahasa, membaca dan menulis. Kesulitan belajar matematika. bidang studi memerlukan matematika yang sesuai.

Dina Aulia 1, Ayu Yarmayani 2, Silvia Fitriani 3

ANALISIS KESALAHAN SISWA TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI KUBUS DAN BALOK BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL LOGIKA

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS MISKONSEPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 JATIYOSO TAHUN AJARAN 2012/2013 PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK SEGITIGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL BANGUN RUANG SISI LENGKUNG SISWA KELAS VIII SMP PGRI 1 KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan ilmu universal yang berguna bagi kehidupan

DESKRIPSI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA OPERASI BENTUK ALJABAR

PENERAPAN METODE RESITASI DENGAN MODEL PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN ANALISIS KOMPLEKS

Siswa menyelesaikan soal-soal prasyarat pada modul.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Nora Madonna, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk mengembangkan cara berfikir. Sehingga matematika sangat diperlukan baik

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA

ANALISIS KESALAHAN KONSEP DASAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 4 PERCONTOHAN KARANG BARU SKRIPSI. Diajukan Oleh: MUHAMMAD SYAFARI NIM :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan Queen and Servant of Science, maksudnya

DESKRIPSI KESALAHAN MAHASISWA DALAM MEMBUKTIKAN SUATU GRUP (Studi Pada Mahasisiwa Pendidikan Matematika Universitas Al Asyariah Mandar) Fatimah*

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan formal, penyelenggaraan pendidikan tidak lepas dari tujuan pendidikan. ukur dari keberhasilan penyelengaraan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BILANGAN PECAHAN KELAS VIII SMP 19 MANOKWARI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI KELAS VIII SMP

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dipenuhi sepanjang masa. Pendidikan menjadi perhatian yang sangat penting bagi

KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di madrasah, kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. siswa, pengajar, sarana prasarana, dan juga karena faktor lingkungan. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A n a l i s i s K e s u l i t a n S i s w a S M A d a l a m Menyelesaikan Soal Cerita Matematika pada Pokok Bahasan Peluang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak

ANALISIS KESULITAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN PADA POKOK BAHASAN TEKNIK PENGINTEGRALAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tabel 4 Hasil Pekerjaan Siswa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu. Agar siswa dapat mencapai tujuan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi siswa yaitu Sekolah. Melalui pendidikan di

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Kajian Pustaka

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. lambang yang formal, sebab matematika bersangkut paut dengan sifat-sifat struktural

DAYA MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. situasi belajar dengan minat, latar belakang, dan kematangan peserta didik.

Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Geometri Analitik Bidang Materi Garis dan Lingkaran

BAB I PENDAHULUAN. matematika di sekolah mendapat jatah waktu yang banyak. Selain itu pentingnya

a. Kemampuan komunikasi matematika siswa dikatakan meningkat jika >60% siswa mengalami peningkatan dari pertemuan I dan pertemuan II.

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian. Pendidikan sebagai sumber daya insani sepatutnya mendapat

Analisis Kesulitan Belajar Mahasiswa pada Matakuliah Matematika Dasar

BAB II KAJIAN TEORETIS. a. Pengertian Pemahaman Konsep Matematika. tepat. Meletakkan hal tersebut dalam hubungannya satu sama lain secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu. pengetahuan dan teknologi. Pendidikan mampu menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam mata pelajaran matematika sejauh ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu dasar yang memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

DESKRIPSI KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL-SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR JURNAL OLEH SITI NURJANNAH NIM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

PEMBELAJARAN RUMUS-RUMUS TRIGONOMETRI MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA SISWA MENURUT PRINSIP KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS XI IPA MAN CENDIKIA JAMBI

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL LUAS PERMUKAAN SERTA VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR DI SMP

PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIFITAS SISWA KELAS X2 SMAN 1 KOTA BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. dari zaman dahulu hingga sekarang, manusia akan selalu berhubungan dengan matematika.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH STATISTIK PENDIDIKAN

LEMBAR PERSETUJUAN JURNAL

PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI BERORIENTASI FILOSOFI KONSTRUKTIVISTIK

Remedial Teaching Matematika didasarkan pada Diagnosa Kesulitan Siswa Kelas II Madrasah Tsanawiyah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Melalui kegiatan ini, aspek-aspek kemampuan pemecahan masalah sangat penting

Senada dengan standar isi dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006, The National Council of Teachers of Mathematics

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING (PTK

BAB II KAJIAN TEORITIK. a. Kemampuan Representasi Matematis

I. PENDAHULUAN. didiknya. Sekolah sebagai lembaga pendidikan berusaha secara terus menerus dan

BAB I PENDAHULUAN (1982:1-2):

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dunia pendidikan menuntut guru untuk efektif dalam

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

ANALISIS KESULITAN SISWA KELAS VIII DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PROGRAM LINIER

ANALISIS KESULITAN SISWA KELAS IX SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI BARISAN DAN DERET

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan eksak ataupun permasalahn-permasalahan yang bersifat

I. PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DITINJAU DARI TAKSONOMI SOLO KELAS X

Transkripsi:

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DI SMA ( STUDI KASUS SMA N. 11 KOTA JAMBI ) Wardi Syafmen Program Studi Pendidikan Matematika PMIPA FKIP Universitas Jambi email : wardisyafmen@yahoo.com Abstrak: Dalam proses pembelajaran yang dialami siswa tidak selalu lancar seperti yang diharapkan. Terkadang ditemui siswa mengalami kesulitan belajar. Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam suatu proses belajar yang ditandai adanya hambatanhambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. Agar dapat membantu anak berkesulitan belajar matematika, perlu diketahui kesulitan belajar matematika tersebut. Teknik yang dapat ditempuh untuk mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar salah satunya yaitu dengan menganalisis hasil ulangan dengan melihat sifat kesalahan yang dibuat. Rendahnya hasil belajar matematika siswa akhir-akhir ini adalah suatu indikasi adanya kesulitan yang dialami oleh siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika pada materi perbandingan trigonometri di kelas X SMA N.11 Kota Jambi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 78 orang siswa untuk 5 soal uraian yang diberikan dan hasil wawancara diperoleh rata-rata kesalahan konsep adalah 30,6 %, rata-rata kesalahan menggunakan data 24,8 %, rata rata kesalahan menginterpretasikan data adalah 17,2 %, kesalahan teknis 9,4 % dan kesalahan dalam menarik kesimpulan hanya 1%.Alasan yang dikemukakan siswa adalah lupa, kurang teliti. Disarankan pada guru dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan kegiatan pembelajaran aktif, dan memberikan latihan secara kontinu sehingga konsep akan bertahan lama dalam ingatan siswa. Kata Kunci : Identifikasi, Kesalahan, Soal Matematika PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia. Pendidikan dapat mengubah pola pikir seseorang untuk selalu melakukan perubahan dan inovasi guna meningkatkan kualitas diri dalam segala aspek kehidupan. Tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan merupakan tolak ukur dari keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Kegiatan pendidikan khususnya kegiatan belajar dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan nasionalt. Dalam proses pembelajaran yang dialami siswa tidak selalu lancar seperti yang diharapkan. Terkadang ditemui siswa mengalami kesulitan belajar. Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam suatu proses belajar yang ditandai adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. Kesulitan belajar menurut The National joint Committee for learning Disabilities (NJCLD) dalam Abdurrahman (2003:7) menunjuk pada kesulitan yang nyata dalam kemahiran dan penggunaan kemampuan mendengarkan, bercakap-cakap, membaca, menulis, menalar, atau kemampuan dalam bidang studi matematika. Bidang studi matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang penting untuk dipelajari pada pendidikan formal karena matematika merupakan dasar dalam berbagai bidang terutama IPTEK. Cocroft (Abdurrahman, 2003:253) mengemukakan bahwa matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; (2) semua bidang studi memerlukan ketrampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi Wardi Syafmen, Identifikasi Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan... 73

dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang. Hasil belajar matematika merupakan salah satu indikator keberhasilan seorang siswa, sekolah dan dunia pendidikan. rendahnya hasil belajar matematika dipengaruhi oleh banyak factor.kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika termasuk salah satu factor di dalamnya, dengan demikian kesalahan itu perlu di identifikasi dengan tujuan untuk mendapat informasi tentang jenis kesalahan tersebut dan pada akhirnya dapat membantu siswa mengatasi kesulitan dalam belajar matematika. Kesulitan belajar siswa dalam memecahkan masalah atau menyelesaikan soal matematika dapat terlihat dari adanya kesalahan penyelesaian soal. Soedjadi, dkk (Moma, 2008:24) mengatakan bahwa kesulitan merupakan penyebab terjadinya kesalahan. Kesalahan ini harus diketahui guru, kesalahan dapat dilihat dari hasil pekerjaan siswa dalam mengerjakan tes. Agar dapat membantu anak berkesulitan belajar matematika, perlu diketahui kesulitan belajar matematika tersebut. Menurut Krismanto (2006, 21) teknik yang dapat ditempuh untuk mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar salah satunya yaitu dengan menganalisis hasil ulangan dengan melihat sifat kesalahan yang dibuat. Menurut Budiyono (2008: 42) jenisjenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika antara lain: 1. Kesalahan Konsep, Indikatornya: a. Kesalahan menentukan teorema atau rumus untuk menjawab masalah. b. Penggunaan rumus atau teorema oleh siswa tidak sesuai dengan kondisi prasyarat berlakunya rumus tersebut atau tidak menuliskan teorema. 2. Kesalahan Menggunakan Data, Indikatornya : a. Tidak menggunakan data yang seharusnya dipakai. b. Kesalahan memasukkan data ke variabel. c. Menambah data yang tidak diperlukan untuk menjawab masalah. 3. Kesalahan Interpretasi Bahasa, Indikatornya : a. Kesalahan dalam menyatakan bahasa sehari-hari dalam bahasa matematika. b. Kesalahan dalam menginterpretasikan simbol-simbol, grafik, dan table ke dalam bahasa matematika. 4. Kesalahan Teknis, Indikatornya ; a. Kesalahan perhitungan dan komputasi. b. Kesalahan manipulasi operasi aljabar. 5. Kesalahan Penarikan Kesimpulan, Indikatornya: a. Melakukan penyimpulan tanpa alasan pendukung yang benar. b. Melakukan penyimpulan pernyataan yang tidak sesuai dengan penalaran logis. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang menggunakan metodologi penelitian deskriptif. 3.1. Subjek Penelitian. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA N. 11 Kota Jambi.Teknik pemilihan subjek penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik purposive sampling.terpilih dua kelas dengan jumlah siswa sebanyak 78 orang siswa Setelah diidentifikasi ditemukan 2 orang siswa yang mengalami kesalahan terbanyak dan kesalahan tersebut bervariasi pada setiap nomor soal, maka siswa inilah yang nantinya akan diwawancarai untuk memperdalam informasi mengenai kesalahan dalam penyelesaian soal perbandingan trigonometri. 3.2 Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian adalah lembar tes uraian dan wawancara yang dipandu dengan pedoman wawancara yang akan membimbing peneliti dalam mengidentifikasi kesalahan siswa. Disamping Wardi Syafmen, Identifikasi Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan... 74

itu peneliti juga menggunakan alat perekam wawancara. 3.3. Analisis Data Data hasil tes uraian maupun hasil wawancara dan catatan lapangan dianalisis dengan mengacu pada jenis kesalahan siswa yang dikemukakan Subanji dan Mulyoto (Nurhesa, 2010 : 31) pada bagian pendahuluan di atas. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan lembaran jawaban siswa untuk masing-masing soal tes uraian yang diberikan, dari 5 soal, untuk 78 orang siswa ditemukan beberapa kesalahan Kesalahankesalahan tersebut akan disajikan sebagai berikut: No. Jenis Kesalahan S O A L 1 2 3 4 5 1. Kesalahan Konsep 37/47% 16/21% 23/29% 15/19% 29/37% 2. Kesalahan Menggunakan data 24/31% 17/22% 15/19% 22/28% 19/24% 3. Kesalahan menginterpretasi 9/12% 11/14% 13/17% 16/21% 17/22% data 4. Kesalahan Teknis 7/9% 5/6% 13/17% 2/3% 9/12% 5. Kesalahan penarikan 2/3% 1/1% 0 0 1/1% kesimpulan Untuk soal nomor 1 terlihat bahwa kesalahan konsep merupakan kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa. Jumlah siswa sebanyak 37 siswa( 47%), sedangkan untuk kesalahan menggunakan data sebanyak 24 siswa(31%), kesalahan interpretasi data 9 siswa(12%), dan kesalahan teknis hanya 7 siswa( 7%). Dan kesalahan dalam menarik kesimpulan 2 orang siswa(3%). Pada soal nomor 2 terlihat bahwa kesalahan menggunakan data merupakan kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa. Jumlah siswa yang mengalami kesalahan menggunakan data yaitu sebanyak 17 siswa(22%), sedangkan untuk kesalahan mengiterpretasikan data 11 siswa (14%), kesalahan konsep 16 siswa(21%), dan kesalahan teknis hanya 5 siswa(6%).dan kesalahan dalam menyimpulkan 1 siswa(1%). Pada soal nomor 3 terlihat bahwa kesalahan konsep merupakan kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa. Jumlah siswa sebanyak 23 siswa(29%), sedangkan untuk kesalahan menggunakan data sebanyak 15 siswa(19%), kesalahan teknis hanya 13 siswa(17%), sedangkan untuk kesalahan interpretasi bahasa 13 siswa(17%). Pada soal nomor 4 terlihat Jumlah siswa sebanyak 15 siswa(19%), sedangkan untuk kesalahan menggunakan data sebanyak 22 siswa(28%), kesalahan interpretasi bahasa sebanyak 16 siswa(21%), dan kesalahan teknis hanya 2 orang(3%). Dan tidak ada siswa yang salah dalam menarik kesimpulan Pada soal nomor 5 terlihat bahwa kesalahan menggunakan data merupakan kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa. Jumlah siswa yang mengalami kesalahan menggunakan data yaitu sebanyak 19 siswa(24%), sedangkan untuk kesalahan konsep 29 siswa(37%), kesalahan teknis 9 siswa(12%), sedangkan untuk kesalahan interpretasi bahasa 17 siswa(22%), dan kesalahan dalam menarik kesimpulan ada 1 orang siswa(1%). Wardi Syafmen, Identifikasi Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan... 75

Dari table di atas tergambar kesalahan apa saja yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal materi perbandingan trigonometri. Untuk memperdalam informasi tentang jenis kesalahan siswa dalam menjawab soal tersebut maka dipilih 2 orang siswa (objek) yang melakukan kesalahan terbanyak dan bervariasi pada setiap nomor dalam menyelesaikan soal dari 78 orang siswa.terhadap siswa ini dilakukan wawancara. Berikut ini penulis tampilkan sebagai sampel, soal, jawaban siswa(objek), hasil wawancara dan jenis kesalahan siswa. Soal No. 2 Pada gambar di bawah ini OMN sikusiku di M dengan panjang sisi OM = 6 cm. Jika besar panjang MN. 6 cm O α M α = 30, hitunglah Penyelesaian : Diketahui : segitiga siku-siku OMN, OM = 6 cm, α = 30 Ditanya : hitunglah panjang MN Jawab : tangen 30 = ------- = --------2 cm = MN N Jadi panjang MN = 2 cm Lembar Jawaban siswa : Jenis kesalahan : kesalahan dalam penentuan aturan(kesalahan konsep). Dari hasil tes uraian dan hasil wawancara dengan objek untuk soal nomor 2 di atas terungkap bahwa siswa salah menentukan perbandingan trigonometri yang digunakan untuk menjawab soal, siswa menjawab soal dengan menggunakan perbandingan trigonometri cos 30, seharusnya yang digunakan adalah perbandingan trigonometri tan 30. Kesalahan terjadi karena siswa belum paham mana yang merupakan sisi depan, dan sisi miring dari segitiga siku-siku ini terungkap pada jawaban siswa. Jenis kesalahan siswa ini adalah kesalahan konsep dimana siswa tidak mengerti konsep perbandingan sisi dalam segitiga siku-siku, walaupun konsep ini sudah didapat dari proses pembelajaran tapi siswa lupa dan bekerja kurang teliti dengan konsep tersebut. Hal yang sama juga dilakukan terhadap objek berikutnya untuk soal berikutnya. Berdasarkan jawaban dari 78 orang siswa untuk 5 soal uraian yang diberikan dan hasil wawancara diperoleh rata-rata kesalahan konsep adalah 30,6 %, rata-rata kesalahan menggunakan data 24,8 %, rata rata kesalahan menginterpretasikan data adalah 17,2 %, kesalahan teknis 9,4 % dan kesalahan dalam menarik kesimpulan hanya 1%. KESIMPULAN DAN SARAN Simpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal materi perbandingan trigonometri sesuai urutan paling menonjol adalah (1) kesalahan konsep Wardi Syafmen, Identifikasi Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan... 76

(2) kesalahan menggunakan data (3) kesalahan menginterpretasikan data (4). kesalahan teknis yang terdiri dari kesalahan manipulasi operasi aljabar (5) kesalahan interpretasi data yaitu kesalahan dalam menyatakan dalam bahasa matematika. Saran 1. Guru lebih menekankan pada penguasaan konsep dalam kegiatan pembelajaran. salah satunya dengan memilih pembelajaran aktif yang memungkinkan konsep bertahan lama dalam ingatan siswa, dan sifat lupa,kurang teliti bisa dihilangkan. 2. Dengan memberikan latihan secara kontinu, memeriksa latihan dan mendiskusikan kesalahan yang di temukan dan siswa akan tahu letak kesalahannya maka kesalahan dalam operasi aljabar,kesalahan dalam menggunakan data dan menginterpretasikan data bisa dihindari. DAFTAR RUJUKAN Abdurrahman, Mulyono,2003, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, : Rineka Cipta: Jakarta Afifudin,dan Ahmad,Beni,2009, Metodologi Penelitian kualitatif, Pustaka Setia, Bandung Budiyono,2008, Kesalahan Mengerjakan Soal Cerita dalam Pembelajaran Matematika, Paedogogia,II(1) Depdiknas,2007. Tes Diagnostik : Direktorat Jendral managemen Pendidikan dasar dan Hamzah, B.Uno ( 2007 ), Profesi Kependidikan Problematik, Solusi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia,Bumi Aksara, Jakarta Krismanto,AL.,2006. Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika SMP, Bahan Pelatihan Diklat Jejang Lanjut, PPPG Matematika, Yogyakarta M. Entang,2002, Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika dan Pengajaran Remidi, Depdikbud : Jakarta M. Sukardjo (2009), Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya, Rajawali Pers, Jakarta menengah, Jakarta Moma, La,2008, Analisa Kesalahan Siswa Kelas VI Sd dalam Menyelesaikan Pengukuran Panjang, Ambon:FMIPA Universitas Patimura Ngainun,Naim, 2009, Menjadi Guru Inspiratif, Pustaka Pelajar : :Jogyakarta Nurhesa,2008, Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Siswa SMP pada Mata Pelajaran Matematika, Skripsi: UNY. Ruseffendi,2007, Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk meningkatkan CBSA, Tarsito: Bandung Wardi Syafmen, Identifikasi Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan... 77