Business Failure dan Reorganization 1 BAB 13 BUSINESS FAILURE DAN REORGANIZATION

dokumen-dokumen yang mirip
Dosen Pembimbing : NINNASI MUTTAQIN,S.M.B,M.SM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. industri mempunyai tujuan yang utama yaitu untuk mendapatkan keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang diterapkan, khususnya dalam bidang keuangan. Perencanaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang berkaitan dengan stakeholder dan shareholder. Kondisi

Restrukturisasi & Kebangkrutan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Fokus utama dari pelaporan keuangan adalah laba. Informasi laba merupakan indikator utk menilai kemampuan perusahaan dlm menghasilkan kas di masa

MATERI KE 7 PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang berskala nasional yaitu PT.Cipta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

I. PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan yang go public memanfaatkan keberadaan pasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian sangatlah besar.

KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN (KONSEPSI, PENYEBAB DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaaan tersebut guna mencapai tujuannya. Pengikatan sumber daya ini,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang

Manajemen Modal Kerja

Subject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. pula tujuan lain yang tidak kalah penting yaitu dapat terus bertahan (survive) dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat yang semakin memasuki era globalisasi ini,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian tumbuh dan berkembang dengan berbagai macam

BAB V PENUTUP. Mengukur Kinerja Keuangan pada PT Kalbe Farma Tbk Periode di atas,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai industri yang berkembang pesat dan memiliki kegiatan usaha yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan

BABI PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya bertujuan untuk mencari keuntungan atau. perusahaan. Laba yang diperoleh juga dapat digunakan untuk ukuran

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang jumlahnya relatif lebih banyak. Tetapi jika dipandang dari sisi manajernen,

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan

SIRKULASI KAS (LIFE CYCLE CASH) DAN CONTOH KASUSNYA PADA BISNIS WEDDING PRGANIZER

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga jumlah tenaga kerja yang menganggur meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian manajemen keuangan mengalami perubahan sesuai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Faisal Basri (2006) mengatakan bahwa pertumbuhan sektor pertanian dan

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan itu sendiri. Menurut Marcelinda et al. (2014), perusahaan bisa

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan bukanlah suatu hal yang asing bagi masyarakat di Indonesia.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. mengetahui tingkat keuntungan dan tingkat risiko perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terdapat di neraca. Menurut Munawir (2004:32) solvabilitas menunjukkan

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan perekonomian yang ada di Indonesia menyebabkan

NUR AZIZ MANAJEMEN EKONOMI 2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN LIQUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA PT.

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kebangkrutan. 1. Pengertian Kebangkrutan. Kebangkrutan atau kepailitan adalah biasanya diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk menggambarkan situasi tersebut adalah kebangkrutan, kegagalan,

Analisis Kebangkrutan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Financial distress merupakan kondisi saat keuangan perusahaan dalam keadaan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

BAB II LANDASAN TEORI. Kebangkrutan adalah suatu kondisi disaat perusahaan mengalami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan dari usaha yang dilakukannya. Dengan berkembangnya dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 sangat

BAB I PENDAHULUAN. dan krisis moneter terjadi pada tahun yang memberikan dampak

BAB II TINJAUAN TEORITIS. a. Pengertian Laporan Keuangan. mempunyai arti yang sangat penting terutama bagi pihak-pihak yang

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

RESTRUKTURISASI DAN KEGAGALAN USAHA

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya keadaan ekonomi yang tak menentu ini membuat pemerintah perlu

II. LANDASAN TEORI. jumlah modal kerja bersih yang layak diterima, serta menjamin tingkat likuiditas

BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah saham dan obligasi (Manurung, 2009).

Pertemuan 3. Rasio Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebangkrutan adalah suatu kondisi disaat perusahaan mengalami

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SESI 2. HUBUNGAN ANTARA HARTA DAN SUMBER SUMBER HARTA.

ANALISIS SUMBER & PENGGUNAAN DANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis yang melanda Indonesia, banyak masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

BAB II URAIAN TEORITIS. minuman yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Pengambilan sampel dan purposive

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan usaha dengan tingkat persaingan yang ada saat ini

SESI 4 MODAL DAN JENIS MODAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Pengklasifikasian Utang. Utang Menurut Djarwanto (2004) merupakan kewajiban perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI

Transkripsi:

Business Failure dan Reorganization 1 BAB 13 BUSINESS FAILURE DAN REORGANIZATION

Business Failure dan Reorganization 2 PENDAHULUAN Tidak setiap perusahaan mengalami perkembangan dalam usahanya. Karena kesulitan keuangan perusahaan bisa mengalami penciutan atau bahkan dilikuidasi. Kesulitan keuangan yang dihadapi oleh perusahaan sangat bervariasi antara kesulitan likuiditas hingga kesulitan solvabilitas. Apabila prospek perusahaan kurang baik, maka perusahaan dapat dilikuidasi. Jika prospek perusahaan cukup baik, maka untuk kepentingan para kreditur pemegang saham dan masyarakat maka perusahaan dapat direorganisir. Banyak faktor yang mengakibatkan perusahaan mengalami kesulitan keuangan, tapi kebanyakan penyebabnya baik langsung atau tidak langsung adalah karena kesalahan manajemen yang terjadi berulangulang. PREDIKSI KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN Banyak penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi dan memprediksi kesulitan keuangan suatu perusahaan, diantaranya: a. William H Beaver, menggunakan rasio-rasio keuangan untuk meramal kegagalan perusahaan b. Edward I. Alman, mempergunakan Multiple Discriminant Analysis untuk memprediksi kebangkrutan. PENYELESAIAN KESULITAN KEUANGAN Penyelesaian Sukarela (Voluntary Settlements) a. Extensions (perpanjangan) Menunda saat jatuh tempo kredit yang diberikan kepada perusahaan b. Composition Para kreditur atau investor bersedia menerima pembayaran sebagian tagihannya, dan merelakan sebagian yang lainnya tidak terbayar c. Liquidation by voluntary aggreement

Business Failure dan Reorganization 3 Para kreditur secara bersama memutuskan meminta likuidasi perusahaan secara informal Penyelesaian Lewat Pengadilan (Settlements Involving Letigation) Liquidation (likuidasi) Apabila kondisi keuangan perusahaan sudah tidak bisa diperbaiki lagi maka likuidasi merupakan satu-satunya alternatif penyelesaian. Pihak yang bisa mengajukan atau memintakan dilikuidasi atau kepailitan: a. Debitur b. Seorang atau lebih debitur c. Jaksa Keputusan bangkrut ditetapkan oleh pengadilan (pengadilan niaga). Penjualan asset perusahaan yang sudah bangkrut biasanya dilakukan dengan cara lelang dan hasilnya dibagikan kepada para kreditur setelah dikurangi dengan biaya-biaya kepailitan. Pembagian hasil likuidasi kepada kreditur dilakukan berdasarkan prosentase tertentu secara pro-rata. Contoh: Berikut ini adalah laporan keuangan perusahaan ABC yang dinyatakan bangkrut. Neraca PT ABC (Rp 000.000) Aktiva lancar Rp 25 Utang dagang Rp 10 Utang gaji 5 Utang bank 30 Total utang lancar Rp 45 Aktiva tetap (net) Rp 70 Hipotek Rp 20 Obligasi 20 Utang jangka panjang Rp 40 Saham biasa Rp 40 Laba (rugi) ( 30) Total aktiva Rp 95 Rp 95

Business Failure dan Reorganization 4 Penjualan aktiva lancar Rp 20 juta dan penjualan aktiva tetap Rp 50 juta. Biaya adminsitrasi untuk penjualan aktiva tersebut Rp 5 juta. Misalkan hipotek tersebut dijamin dengan suatu aktiva tetap yang hasil penjualannya Rp 15 juta, maka sisa hasil penjualan aktiva yang tersedia untuk para kreditur adalah: - Hasil penjualan aktiva Rp 70 juta Dikurangi: - Biaya likudiasi Rp 5 juta - Utang gaji 5 juta - Utang hipotek 15 juta Jumlah yang tersedia untuk kreditur Rp 25 juta Rp 45 juta Jumlah utang yang belum terbayar adalah: -Utang dagang Rp10 juta -Utang bank 30 juta -Utang hipotek 5 juta -Obligasi 20 juta Total Rp 65 juta Pembayaran atas dasar prorata berarti nilai penjualan aktiva Rp 45 juta dibagi untuk utang sebesar Rp 65 juta, atau dengan kata lain setiap tagihan 100% hanya dibayar 45/65 = 69,23%. Dengan demikian pembayaran masing-masing utang adalah: -Utang dagang Rp 6.923.000 -Utang bank 20.769.000 -Hipotek 3.462.000 -Obligasi 13.846.000 Rp 45.000.000 REORGANISASI Reorganisasi yang dimaksud di sini adalah reorganisasi keuangan yaitu merupakan penyusunan kembali struktur modal perusahaan, sehingga struktur modal yang baru dianggap cukup layak bagi operasi perusahaan di masa yang akan datang.

Business Failure dan Reorganization 5 Prosedur dalam reorganisasi meliputi 3 langkah: a. Menentukan nilai perusahaan setelah direorganisasi b. Menentukan struktur modal yang baru c. Menentukan nilai surat berharga lama untuk diganti dengan surat berharga baru Menentukan Nilai Perusahaan Salah satu cara untuk menentukan nilai perusahaan adalah dengan jalan mengkapitalisasikan keuntungan di masa yang akan datang dengan tingkat kapitalisasi tertentu. Contoh: Misalkan diperkirakan keuntungan perusahaan tiap tahun Rp 3 juta, jika tingkat keuntungan yang layak untuk perusahaan seperti itu adalah 20%, maka nilai perusahaan adalah Rp 3 juta/0,20 = Rp 15 juta. Menyusun Kembali Struktur Modal Penyusunan kembali struktur modal dilakukan dengan mengurangi beban tetap perusahaannya dengan jalan: a. Merubah utang menjadi income bond, saham istimewa dan saham biasa b. Memperpanjang jangka waktu pinjaman Contoh: Struktur modal perusahaan ALFA sebelum reorganisasi sebagai berikut: -obligasi -subordinate debenture -saham istimewa -saham biasa Rp 12 juta 5 juta 10 juta 13 juta Rp 40 juta Apabila ditentukan nilai perusahaan setelah reorganisasi adalah Rp 30 juta, maka struktur modal baru yang mungkin dibentuk:

Business Failure dan Reorganization 6 -obligasi -income bond -saham istimewa -saham biasa Rp 4 juta 8 juta 5 juta 13 juta Rp 30 juta Penyusunan struktur modal tersebut dengan pertimbangan untuk mengurangi beban tetap dengan jalan: a. Sebagian obligasi dirubah menjadi income bond (sebesar Rp 8 juta dan sisanya Rp 4 juta tetap sebagai obligasi) b. Subordinate debenture dirubah menjadi saham istimewa (sebesar Rp 5 juta) c. Saham istimewa dirubah menjadi saham biasa (Rp 10 juta) d. Saham biasa dinilai Rp 3 juta Penyusunan struktur modal yang baru dipengaruhi oleh judgement, dengan kata lain tidak ada pedoman yang pasti bahwa struktur modal harus mengikuti rumus-rumus tertentu. Penyusunan struktur modal hanya berpedoman bahwa suatu perusahaan seharusnya bekerja dengan beban keuangan tetap yang tidak terlalu besar. Contoh soal: Perusahaan BETA dinyatakan bangkrut dan akan dilikuidasi mempunyai neraca sebagai berikut: Neraca PT BETA Aktiva Passiva Aktiva lancar Rp 60 juta -Utang dagang Rp 70 juta -Utang upah 10 juta Aktiva tetap (net) Rp 60 juta -Utang jangka panjang 30 juta -Modal saham 50 juta -Rugi (40 juta) _ Total aktiva Rp 120 juta Total passiva Rp 120 juta Penjualan aktiva lancar Rp 40 juta dan aktiva tetap Rp 30 juta. Biaya likuidasi Rp 5 juta. Pertanyaan: a. Berapa hasil penjualan yang tersedia untuk kreditur?

Business Failure dan Reorganization 7 b. Jika utang jangka panjang dijamin dengan aktiva tetap, berapa yang menjadi hak kreditur umum? c. Berapa persen nilai penerimaan para kreditur umum dibandingkan dengan pinjaman yang mereka berikan?