Studi ini dimaksudkan sebagai kajian pemanfaatan areal pesisir untuk perencanaan pembangunan perikanan budidaya berkelanjutan dengan suatu pendekatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.2. Ilustrasi Tabel Input-Output (3 Sektor) Alokasi Permintaan Output Antara Permintaan F 1

IV. METODOLOGI PENELITIAN. wilayah (local spesific) yang berbeda satu dengan lainnya (heterogen). Penetapan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linier sederhana yang variabel bebasnya ( X ) berpangkat paling tinggi satu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linier sederhana merupakan bagian regresi yang mencakup hubungan linier

BAB 2 LANDASAN TEORI. perkiraan (prediction). Dengan demikian, analisis regresi sering disebut sebagai

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran dan Kerangka Analisis

ANALISIS JALUR DISTRIBUSI INDUSTRI GULA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INPUT OUTPUT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERTEMUAN III PERSAMAAN REGRESI TUJUAN PRAKTIKUM

3. METODE PENELITIAN

PERAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAM PEREKONOMIAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2. Tinjauan Teoritis

Bab II Teori Pendukung

Di dunia ini kita tidak dapat hidup sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan orang lain. Hubungan itu pada umumnya dilakukan dengan maksud tertentu

BAB 6 PRINSIP INKLUSI DAN EKSKLUSI

BAHAN dan METODE Kerangka Umum Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS REGRESI. Model regresi linier sederhana merupakan sebuah model yang hanya terdiri dari satu peubah terikat dan satu peubah penjelas:

PENDAHULUAN Metode numerik merupakan suatu teknik atau cara untuk menganalisa dan menyelesaikan masalah masalah di dalam bidang rekayasa teknik dan

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial. 1.2 Populasi dan Sampel

IV. METODE PENELITIAN

BAB 5. ANALISIS REGRESI DAN KORELASI

TINJAUAN PUSTAKA Evaluasi Pengajaran

IV. METODOLOGI PENELITIAN

WAKTU PERGANTIAN ALAT BERAT JENIS WHEEL LOADER DENGAN METODE LEAST COST

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik

UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Statistik merupakan cara cara tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan,

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA. Latar Belakang. Demam Berdarah Dengue (DBD)

III. METODE PENELITIAN. yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

FMDAM (2) TOPSIS TOPSIS TOPSIS. Charitas Fibriani

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Mulya Agro Bioteknologi yang terletak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan berupa data sekunder yang menggunakan Tabel

3.1 Biaya Investasi Pipa

TEKNIK SAMPLING. Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas

Pengujian Autokorelasi terhadap Sisaan Model Spatial Logistik

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Tilamuta Kabupaten

8. MENGANALISIS HASIL EVALUASI

STATISTIKA: UKURAN PEMUSATAN. Tujuan Pembelajaran

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. regresi berkenaan dengan studi ketergantungan antara dua atau lebih variabel yaitu

Dampak Peningkatan Investasi Untuk Pengembangan Industri Pengolahan Produk Perikanan... (Tajerin, et al)

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

BAB III METODE PENELITIAN

SUM BER BELA JAR Menerap kan aturan konsep statistika dalam pemecah an masalah INDIKATOR MATERI TUGAS

3 Departemen Statistika FMIPA IPB

ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN Erie Sadewo

METODE PENELITIAN. Kota Bogor. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Cilendek Barat RW 05 N1= 113. Cluster random sampling.

III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50 ekor sapi Pasundan

BAB 5 BARISAN DAN DERET KOMPLEKS. Secara esensi, pembahasan tentang barisan dan deret komlpeks sama dengan barisan dan deret real.

Penarikan Contoh Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

STUDI KELAYAKAN: ASPEK FINANSIAL. F.Hafiz Saragih SP, MSc

PRAKTIKUM 20 Interpolasi Polinomial dan Lagrange

BAB III METODE PENELITIAN

Dasar Ekonomi Teknik: Matematika Uang. Ekonomi Teknik TIP FTP UB

Penarikan Contoh Gerombol (Cluster Sampling) Departemen Statistika FMIPA IPB

M E T O D O L O G I. Waktu dan Lokasi Penelitian

NORM VEKTOR DAN NORM MATRIKS

BAB III PERSAMAAN PANAS DIMENSI SATU

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

UKURAN GEJALA PUSAT (UGP)

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pengambilan sampel dari suatu populasi, diperlukan suatu

PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDN TERHADAP OUTPUT DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTORAL JAWA TENGAH ANALISA TABEL INPUT-OUTPUT TAHUN 2008

TAKSIRAN UMUR SISTEM DENGAN UMUR KOMPONEN BERDISTRIBUSI SERAGAM. Sudarno Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

XI. ANALISIS REGRESI KORELASI

REGRESI LINIER SEDERHANA

* MEMBUAT DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI MENGGUNAKAN ATURAN STURGES

LANGKAH-LANGKAH UJI HIPOTESIS DENGAN 2 (Untuk Data Nominal)

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PENDAPATAN PENGRAJIN INDUSTRI KECIL TEMPE DI DESA SAMBAK KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG

BAB III MENYELESAIKAN MASALAH REGRESI INVERS DENGAN METODE GRAYBILL. Masalah regresi invers dengan bentuk linear dapat dijumpai dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III INTEGRAL RIEMANN-STIELTJES. satu pendekatan untuk membentuk proses titik. Berkaitan dengan masalah

Analisis Pola Hubungan PDRB dengan Faktor Pencemaran Lingkungan di Indonesia Menggunakan Pendekatan Geographically Weighted Regression (GWR)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melakukan smash sebelum dan sesudah latihan power otot lengan adalah sebagai

Model Peramalan Konsumsi Energi Final dengan Menggunakan Metode Regresi Fuzzy untuk Dataset Kecil (Studi Kasus: Indonesia)

BAB IV BATAS ATAS BAGI JARAK MINIMUM KODE SWA- DUAL GENAP

PENAKSIR RASIO YANG EFISIEN UNTUK RATA-RATA POPULASI DENGAN MENGGUNAKAN DUA VARIABEL TAMBAHAN

BAB III UKURAN PEMUSATAN DATA

STATISTIKA A. Definisi Umum B. Tabel Distribusi Frekuensi

4/1/2013. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut. Dengan: n = banyak data

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penelitian Operasional II Teori Permainan TEORI PERMAINAN

Pemodelan Jumlah Balita Gizi Buruk di Jawa Timur dengan Geographically Weighted Poisson Regression

POLIGON TERBUKA TERIKAT SEMPURNA

Analisis Kriteria Investasi

Analisis Regresi Double Hurdle terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Perempuan Kawin dalam Kegiatan Ekonomi di Jawa Timur

Regresi & Korelasi Linier Sederhana. Gagasan perhitungan ditetapkan oleh Sir Francis Galton ( )

TAKSIRAN PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MOMEN DAN METODE KUADRAT TERKECIL

ANALISIS INDEKS DISTURBANCES STORM TIME DENGAN KOMPONEN H GEOMAGNET

TUGAS MATA KULIAH TEORI RING LANJUT MODUL NOETHER

S2 MP Oleh ; N. Setyaningsih

STATISTIK. Ukuran Gejala Pusat Ukuran Letak Ukuran Simpangan, Dispersi dan Variasi Momen, Kemiringan, dan Kurtosis

Analisis Kriteria Investasi TUJUAN

Regresi Linier Sederhana Definisi Pengaruh

Transkripsi:

III. METODOLOGI Stud dmaksudka sebaga kaa pemafaata areal pessr utuk perecaaa pembagua perkaa buddaya berkelauta dega suatu pedekata ecologcal footprt da pegembaga aalss ecologcal putoutput d wlayah pessr Provs Bate. Utuk keterkata pertumbuha ekoom dega sektor perkaa buddaya maka stud daalss melalu Model Iput-Output karea dalam tabel put-output dabarka bagamaa output suatu sektor ekoom tergatug pada output sektor laya. Selautya, utuk keperlua aalss model dsederhaaka ke dalam ukura matrk 0X0 sektor. Model kemuda dkembagka dega memasukka faktor fsk berupa put sumberdaya alam yag dguaka oleh sektor ekoom da eksteraltas yag tmbul terhadap lgkuga sebaga akbat dar kegata tersebut. Tabel trasaks Provs Bate yag dterbtka BPS, meuukka hubuga salg berkata atara sektor yag satu dega sektor yag laya. Utuk megetahu lebh auh megea aalss tabel put-ouput terlebh dahulu harus dtetuka koefse put, karea koefse put merupaka la yag sagat fudametal utuk merumuska berbaga formulas aalss yag merupaka mafaat dar tabel put-output. Model dkembagka dega memasukka faktor fsk (PIOT) berupa put sumberdaya alam yag dguaka oleh sektor ekoom da eksteraltas yag tmbul terhadap lgkuga sebaga akbat dar kegata tersebut, maka koefse yag dperoleh melput koefse put ekoom da ekolog. Nla dar koefse put ekoom dguaka utuk megaalss besarya la keterkata lagsug (drect lkages) ke belakag da ke depa. Selautya, la matrk kebalka Leotef terbuka sela dguaka utuk meetuka besarya la keterkata lagsug da tdak lagsug (drect ad drect lkages) ke belakag da ke depa, dapat uga dmafaatka utuk megaalss besarya deks daya peyebara da deraat kepekaa serta come multpler da employmet multpler. Keguaa aalss keterkata atar sektor, deks daya peyebara da deraat kepekaa, sela dapat melhat teraks atar sektor aka dapat meetuka sektor adala, potesal, euh atau kurag berkembag. La halya dega aalss multpler, dar aspek ekoom bertuua utuk melhat

9 dampak dar pegkata permtaa akhr sebesar satu uta rupah terhadap pedapata masyarakat da kesempata kera sebaga cerma pembagua suatu sektor kegata dega megguaka aalss come multpler da employmet multpler. Dar aspek ekolog aalss lebh laut dar koefse ekolog aka dperoleh la ecologcal multpler bak dar ss put maupu output. Aalss ecologcal multpler aka memberka estmas dampak ekolog dar pembagua suatu sektor kegata akbat pegkata permtaa akhr sebesar satu uta rupah, bak dar put ekolog maupu dar output yag dhaslka ke ekolog. Selautya utuk megestmas daya dukug lgkuga utuk kegata perkaa buddaya berkelauta dega megguaka pedekata ecologcal footprt, yatu dega membadgka la bocapacty dar buddaya laut da tambak dega la ecologcal footprt dar buddaya tersebut. Hasl yag dperoleh berupa besara parameter ha/kapta, yag berart kemampua lgkuga da sumberdaya alam secara total dapat meghdup kapta tersebut secara berkelauta ka potes yag ada dmafaatka secara optmal. Alur keragka aalss dsaka pada Gambar 2. Tabel Trasaks (I-O) Bate MIOT PIOT Koefse Ekoom Matrks Leotef Ecologcal Footprt Koefse Ekolog Aalss Keterkata Daya Peyebara Deraat Kepekaa Iput Ecologcal Output Ecologcal Icome Multpler Employmet Multpler Bocapacty Ecologcal Multpler Carryg Capacty Pemafaata Areal Pessr Perkaa Buddaya Gambar 2 Alur keragka aalss.

20 Sela tu, lebh laut dapat dlhat hubuga ecologcal footprt dega ecologcal put-output utuk meetuka batasa optmal dalam pemafaata areal pessr utuk perkaa buddaya. Dharapka hasl bsa mead rekomedas da pertmbaga pegambl kebaka dalam merecaaka pembagua perkaa buddaya berkelauta d wlayah pessr Provs Bate terkat dega pemafaata areal pessr utuk perkaa buddaya. 3.. Lokas Peelta Lokas peelta ddasarka pada pasal 8 UU No.32 tahu 2004 tetag Pemertaha Daerah yag meyebutka bahwa wlayah pessr Provs Bate melput wlayah laut seauh 2 ml, yag dukur dar gars pata ke arah laut lepas da/atau ke arah perara kepulaua. Secara geografs melput wlayah pessr dar Kabupate Tagerag, Kabupate Serag, Kabupate Padeglag da Kabupate Lebak. Batas d darata melput daerah-daerah yag tergeag ar maupu yag tdak tergeag ar yag mash dpegaruh oleh proses-proses laut sepert pasag surut, ag laut da trus garam, sedagka batas d laut alah daerah-daerah yag dpegaruh oleh proses-proses alam d darata sepert sedmetas da megalrya ar tawar ke laut, serta daerah-daerah laut yag dpegaruh oleh kegata-kegata mausa d darata. Lokas peelta dapat dlhat pada Gambar 3. 3.2. Ruag Lgkup Peelta Ruag lgkup peelta yag dlakuka dalam aalss ekolog-ekoom utuk perecaaa pembagua perkaa buddaya berkelauta d wlayah pessr Provs Bate melput buddaya laut da buddaya tambak megguaka pedekata ecologcal footprt da pegembaga aalss ecologcal put-output dega aspek ekolog da ekoom. Aspek ekolog melput put sumberdaya alam utuk kegata perkaa buddaya pessr dalam hal berupa put areal da magrove serta dampak yag terad terhadap lgkuga akbat kegata tersebut yag berupa pecemara baha orgak. Sedagka aspek ekoom mecakup dampak dar kegata perkaa buddaya pessr terhadap pedapata da ketersedaa lapaga kera. Cakupa lgkup aalss, terdr dar :. Telaah kekuata struktur da teraks atar sektor dar perkaa buddaya. 2. Estmas dampak terhadap ekoom da ekolog dar pembagua perkaa buddaya d wlayah pessr. 3. Estmas daya dukug lgkuga pessr yag dapat dmafaatka bag kegata perkaa buddaya berkelauta.

2

22 3.3. Pegumpula Data Data da formas dperoleh melalu dua cara, yatu pegumpula data da wawacara. Jes data yag dguaka dalam peelta adalah data prmer da data sekuder. Data prmer melalu wawacara utuk kofrmas pegguaa areal. Data sekuder dperoleh melalu peelusura pustaka da lapora dar berbaga stas, yag melput: data fsk, sosal da ekoom, atara la: Neraca Kualtas Lgkuga Hdup Daerah, Recaa Tata Ruag Wlayah Provs Bate da Tabel Iput-Output Provs Bate. 3.4. Aalss Data 3.4.. Kekuata Struktur da Iteraks Atar Sektor Aalss deksrptf dguaka utuk meelaah kekuata struktur dar perkaa buddaya terhadap struktur permtaa da peawara, struktur permtaa akhr da struktur put prmer, dega cara medeskrpska agkaagka pada tabel dasar, yatu tabel trasaks domestk atas dasar harga produse. Iteraks atar sektor daalss dega megguaka aalss keterkata; da deks daya peyebara da deraat kepekaa. 3.4... Aalss Keterkata Keterkata sektor perkaa buddaya dega sektor kegata laya daalss, bak sektor peyeda put maupu sektor yag megguaka output dar sektor perkaa buddaya dega megguaka aalss keterkata (lkages), bak secara lagsug (drect) ke belakag da ke depa, maupu secara tdak lagsug (drect) ke belakag da ke depa. a. Keterkata Lagsug ke Belakag (Drect backward lkages) Keterkata lagsug ke belakag meuukka keterkata suatu sektor tertetu terhadap sektor kegata yag meyedaka put atara bag sektor tersebut secara lagsug per ut keaka permtaa total. Keterkata lagsug ke belakag suatu sektor ke- merupaka peumlaha suatu kolom ke dalam matrk koefse teks. Persamaa utuk mecar keterkata lagsug ke belakag adalah : KB = = X X = = a ()

Keteraga : KB = Keterkata lagsug ke belakag X X a = Bayakya output sektor yag dguaka sebaga put sektor = Total put sektor = Usur matrk koefse teks 23 b. Keterkata Lagsug ke Depa (Drect forward lkages) Keterkata lagsug ke depa meuukka keterkata suatu sektor tertetu terhadap sektor kegata yag megguaka sebaga output sektor tersebut secara lagsug per ut keaka permtaa total. Keterkata lagsug ke depa suatu sektor ke- merupaka peumlaha suatu bars ke- dalam matrks koefse teks. Keterkata tpe drumuska dalam persamaa sebaga berkut : KD = = X X = = a Keteraga : KD = Keterkata lagsug ke depa X = Bayak output sektor yag dguaka sebaga put sektor X = Total output sektor = Usur matrk koefse teks a c. Keterkata Lagsug da Tdak Lagsug ke Belakag (Drect ad drect backward lkages) Keterkata lagsug da tdak lagsug ke belakag merupaka alat utuk megukur keterkata dar suatu sektor terhadap sektor kegata laya yag meyedaka put atara bag sektor tersebut bak secara lagsug maupu tdak lagsug per ut keaka permtaa total. Keterkata lagsug da tdak lagsug ke belakag sektor ke- merupaka peumlaha usur-usur kolom ke- dar matrk kebalka Leotef terbuka. Utuk megukur besarya keterkata lagsug da tdak lagsug ke belakag dguaka persamaa sebaga berkut : (2) KBLT = C = Keteraga : KBLT C = Keterkata lagsug da tdak lagsug ke belakag = Usur matrk kebalka Leotef terbuka (3)

24 d. Keterkata Lagsug da Tdak Lagsug ke Depa (Drect ad drect forward lkages) Keterkata lagsug da tdak lagsug ke depa merupaka alat utuk megukur keterkata dar suatu sektor terhadap sektor kegata laya yag megguaka output dar sektor tersebut bak secara lagsug maupu tdak lagsug per ut keaka permtaa total. Keterkata lagsug da tdak lagsug ke depa sektor ke- merupaka peumlaha usur-usur bars ke- dar matrks kebalka Leotef terbuka. Utuk megukur besarya keterkata lagsug da tdak lagsug ke depa dguaka persamaa sebaga berkut : KDLT = C = (4) Keteraga : KDLT C = Keterkata lagsug da tdak lagsug ke depa = Usur matrk kebalka Leotef terbuka 3.4..2. Daya Peyebara da Deraat Kepekaa a. Daya Peyebara Aalss dartka sebaga kemampua suatu sektor utuk megkatka kemampua dustr huluya. Sektor dkataka mempuya kata ke belakag yag tgg ka daya peyebaraya (Pd ) mempuya la lebh besar dar satu atau d atas rata-rata sektor secara keseluruha. Secara matemats aalss dapat dyataka sebaga berkut : Pd = = C = = C (5) Keteraga : Pd C = Daya peyebara = Usur matrk kebalka Leotef terbuka = Total sektor b. Deraat Kepekaa Aalss dartka sebaga kemampua suatu sektor utuk medorog pertumbuha produks sektor la yag memaka put dar sektor. Sektor yag dkataka mempuya kepekaa peyebara yag tgg apabla la deraat kepekaaya (Sd ) lebh besar dar satu atau d atas rata-rata sektor secara keseluruha. Secara matematk aalss dyataka sebaga berkut :

Sd = = C = = C (6) 25 Keteraga : Sd C = Deraat kepekaa = Usur matrk kebalka Leotef terbuka = Total sektor 3.4.2. Dampak Ekolog-Ekoom Aalss yag dguaka utuk megestmas dampak terhadap ekoom da ekolog dar pembagua perkaa buddaya d wlayah pessr atara la: dampak ekoom dega megguaka aalss come multpler da employmet multpler. Dampak ekolog dega megguaka aalss ecologcal multpler. 3.4.2.. Icome Multpler Dampak ekoom berupa pedapata dar pembagua perkaa buddaya daalss dega megguaka aalss come multpler. Utuk medapatka formas besara parameter peggada pedapata sederhaa (Smple Icome Multpler) dguaka rumus : MS = = a Keteraga : MS C a +, C +, (7) = Peggada pedapata sederhaa sektor = Usur matrk kebalka Leotef terbuka = Koefse put ga/upah rumah tagga Selautya utuk medapatka formas besara parameter peggada pedapata I (Icome Multpler I) yag merupaka perbadga atara peggada pedapata sederhaa dega koefse teks upah da ga rumah tagga dguaka persamaa : MI a +, = = (8) a +, C Keteraga : MI C a +, = Peggada pedapata tpe I = Usur matrk kebalka Leotef terbuka = Koefse put ga/upah rumah tagga sektor

26 Persamaa meuukka besarya pegkata pedapata pada suatu sektor akbat megkatya permtaa akhr output sektor tersebut sebesar satu ut, yag artya apabla permtaa akhr terhadap output sektor tertetu megkat sebesar satu uta rupah, maka aka megkatka pedapata rumah tagga yag bekera pada sektor tersebut sebesar la peggada pedapata sektor yag bersagkuta. 3.4.2.2. Employmet Multpler Dampak ekoom berupa kesempata kera dar pembagua perkaa buddaya daalss dega megguaka aalss employmet multpler. Sebelum medapatka formas besara parameter peggada teaga kera, terlebh dahulu harus dperoleh formas besara parameter koefse teaga kera (employmet coeffcet) yag merupaka suatu blaga yag meuukka besarya umlah teaga kera yag dperluka utuk meghaslka satu ut keluara (output). Sesua dega pegerta maka koefse teaga kera dapat dhtug dega megguaka persamaa : L X W = (9) Keteraga : W L X = Koefse teaga kera = Jumlah teaga kera sektor = output sektor Koefse teaga kera sektoral merupaka dkator utuk melhat daya serap teaga kera d masg-masg sektor. Semak tgg koefse teaga kera d suatu sektor meuukka semak tgg pula daya serap teaga kera d sektor bersagkuta, karea semak bayak teaga kera yag dbutuhka utuk meghaslka satu ut output. Sebalkya sektor yag semak redah koefse teaga keraya meuukka semak redah pula daya serap teaga keraya. Koefse teaga kera yag tgg pada umumya terad d sektorsektor padat karya, sedagka koefse teaga kera yag redah umumya terad d sektor padat modal yag proses produksya dlakuka dega tekolog tgg. Iformas tetag koefse teaga kera sektoral atara la dapat dmafaatka sebaga masuka dalam meyusu berbaga kebaka da perecaaa d bdag keteagakeraa. Selautya utuk medapatka formas besara parameter peggada teaga kera (employmet multpler) yag merupaka perbadga atara peggada teaga kera sederhaa dega koefse teaga kera dguaka persamaa :

MLI W +, = = (0) W +, C 27 Keteraga : MLI C W +, = Peggada teaga kera tpe I = Usur matrk kebalka Leotef terbuka = Koefse teaga kera sektor Persamaa aka memperlhatka bahwa permtaa akhr terhadap output suatu sektor memlk pegaruh terhadap peyerapa teaga keraya. Hal meuukka bahwa utuk memeuh permtaa akhr terhadap satu ut output dperluka teaga kera sebayak hasl yag dperoleh. 3.4.2.3. Ecologcal Multpler Proses aalss utuk memperkraka dampak perubaha besarya permtaa akhr dar adaya faktor ekolog dega cara meggabugka aspek ekolog dalam aspek ekoom megguaka model Tabel Iput-Output Fsk (Hubacek da Glum 2002). Adapu model Tabel Iput-Output Fsk yag dmaksud dapat dlhat pada Tabel 2. Tabel 2 Struktur Tabel Iput-Output Fsk Permtaa Atara Permtaa Akhr Total Output Ito Nature Iput Atara X Y X N Iput Prmer V Total Iput X From Nature M Sumber: Dadops dar Maepaa da Muukkoe (200) da Budharsoo (2005) Keteraga : X = Parameter permtaa put atara sektor. V = Parameter permtaa put prmer sektor X = Total put sektor M = Varabel put sumberdaya yag dperguaka oleh sektor Y = Permtaa akhr (Fal Demad) sektor X = Total output sektor N = Varabel Eksteraltas yag dhaslka oleh sektor Seumlah k komodt ekolog yag aka dperhtugka (sepert taah) membutuhka tambaha k bars pada tabel put-output utuk megakomodr besarya kebutuha komodt tersebut oleh masg-masg sektor ekoom (dar sektor sampa dega sektor ). Matrks yag meuukka arus komodt ekolog (k) ke sektor ekoom yag megguaka (sektor ), dotaska dega

28 matrk M. Jad koefse matrks (m k ) meuukka besarya volume komodt k yag dbutuhka dalam memproduks output sektor. Bla seumlah k eksteraltas (lmbah) yag aka dperhtugka dalam aalss, maka tabel put-output dtambah k kolom (setelah permtaa akhr) utuk megakomodr produks lmbah oleh masg-masg sektor produks. Matrks yag meuukka arus eksteraltas oleh masg-masg sektor dotaska sebaga matrks N. Jad koefse matrks ( k ) meuukka besarya eksteraltas yag dhaslka oleh sektor (mula dar sektor sampa dega sektor ). Kalau tabel put-output dasar sudah meyedaka data tetag besarya la output setap sektor yag dguaka dalam produks sektor, maka dalam aalss ekolog dperluka data megea pegguaa areal, ar da komodtas ekolog laya yag dlbatka dalam setap kegata ekoom serta besarya buaga yag dtmbulka dar kegata ekoom d masg-masg sektor tersebut. Utuk kompoe put ekolog, koefse yag meuukka raso put ekolog (k) terhadap output sektor peggua (sektor ) dotaska sebaga r k, yag dhtug sebaga : mk r k =, dalam betuk matrk dtuls R = M ( X ) () X Koefse tersebut dsebut koefse put ekolog (ecologcal put coeffcet) atau merupaka matrks koefse put yag dguaka dar ekolog, dmaa R meuukka besarya kebutuha put ekolog k utuk memproduks output sektor. Kompoe output eksteraltas, uga dapat dperlakuka sama. D s dapat dhtug besarya output eksteraltas dar masg-masg sektor peghasl produks. Jad koefseya meuukka besarya eksteraltas per ut la output sektor. k ' q k =, dalam betuk matrk dtuls Q = N ( X ) (2) X Koefse tersebut dsebut koefse output ekolog (ecologcal output coffcet) atau merupaka matrks koefse eksteraltas yag dkeluarka ke ekolog, dmaa Q meuukka besarya output eksteraltas k yag dkeluarka utuk memproduks output sektor. Satu aplkas yag terpetg dalam aalss put-output adalah perhtuga total kebutuha put utuk satu ut permtaa akhr. Oleh karea tu, satu akses tdak haya dguaka pada kebutuha lagsug dalam proses

29 produks pada sektor aalss, tetap uga semua kebutuha tdak lagsug yag dhaslka dar produk atara dar sektor la, sehgga utuk mecukup permtaa akhr dapat dtetuka kebutuha total put bak lagsug maupu tdak lagsug (Mller da Blar 985). Dega perubaha output (X) akbat perubaha permtaa akhr, maka kebutuha put termasuk put komodt ekolog uga berubah. Matrks koefse R* berkut meuukka besarya komodt ekolog k yag dbutuhka oleh sektor produks dalam memeuh setap permtaa akhr atas produks sektor. Aalog dega matrks R*, dapat pula dhtug matrks Q*, yag meggambarka eksteraltas ke ekosstem sebaga akbat kegata sektor dalam memeuh setap permtaa akhr atas produks sektor tersebut. ( I ) ( I ) R * = R A, da Q * = Q A (3) Usur matrks R* meuukka umlah put dar ekolog yag dperluka bak lagsug maupu tdak lagsug utuk meghaslka output sektor dalam memeuh permtaa akhr. Sedagka usur matrks Q* meuukka umlah eksteraltas ke ekolog bak lagsug maupu tdak lagsug utuk meghaslka output sektor dalam memeuh permtaa akhr. Semetara tu, (I-A) - merupaka matrks kebalka Leotef terbuka. Dalam betuk vsual metodolog model put-output ekolog dapat dlhat pada Gambar 4. Tabel I-O Iput Ekolog, M Matrks Ivers (I-A) - Output Ekolog, N Koefse Iput Ekolog R = M(X) - Koefse Output Ekolog Q = N (X) - R* = R(I-A) - Q* = Q(I-A) - Gambar 4 Metodolog Model Iput-Output Ekolog (KMNLH da BPS 2000). Dega dketahu besara put ekolog yag dguaka oleh sektor dalam memeuh permtaa akhr (R*), da eksteraltas ke ekolog yag dhaslka sektor dalam memeuh output utuk memeuh permtaa akhr (Q*), maka dampak perubaha besarya permtaa akhr aka dapat dperkraka. Hal bsa mead dasar pertmbaga dalam megestmas dampak terhadap ekolog dar perecaaa pembagua perkaa buddaya.

30 3.4.3. Carryg Capacty Pedekata ecologcal footprt dguaka utuk megestmas daya dukug lgkuga utuk kegata perkaa buddaya berkelauta. Pegaruh fsk pada perhtuga metodolog dfokuska pada ketersedaa areal yag dperkealka oleh Wackeragel da Rees (996) da secara umum drefereska utuk ecologcal footprt (Hubacek da Glum 2002). Oleh Wackeragel da Rees (996), ecologcal footprt ddefska sebaga total laha da perara yag dbutuhka utuk medukug suatu populas dega spesfk lfestyle da pembera tekolog terhadap kebutuha sumberdaya alam da megabsorbs semua buaga da ems dalam kuru waktu tertetu. Lebh laut Adrato (2006), meambahka ecologcal footprt merupaka suatu kosep daya dukug lgkuga dega memperhatka tgkat kosums masyarakat, sehgga perbadga ketersedaa areal utuk populas d suatu wlayah dega ketersedaa ecologcal capacty, defst atau surplus keberlauta dapat dkuattatfka. Aalss carryg capacty d s megguaka pedekata ecologcal footprt, dmaa meurut Hubacek da Glum (2002) perhtuga ecologcal footprt adalah baga dar kategor areal bult-up da kesesuaa areal lagsug utuk frastruktur, buka pada dasar pegguaa areal aktual atau data tutupa areal, tetap dawal dega kosums sumberdaya oleh suatu populas yag spesfk dalam ut massa. Pegguaa ecologcal footprt dapat dlhat sebaga hal yag bermafaat dega suatu ala yag berbeda utuk membuat kebaka (Moffat et al. 2000). Yag fudametal dar metode ecologcal footprt adalah de utuk meuukka areal dalam beberapa tpe areal yag dguaka per kapta dar perhtuga terhadap populas suatu wlayah. Model Haberl s dguaka sebaga model dasar perhtuga ecologcal footprt (Haberl et al. 200), yatu sebaga berkut : DE IM EX EF = +, dmaa EF lok = EF (4) Y Y Y lok Keteraga : EF EF lok DE IM EX Y lok Y reg I reg lok = Ecologcal Footprt produk ke- (Ha/kapta) = Total Ecologcal Footprt (lokal) (Ha/kapta) = Domestc Extracto produk ke- (To/kapta) = Impor produk ke- (To/ha) = Ekspor produk ke- (To/ha) = Yeld (produktvtas) lokal produk ke- (To/ha) = Yeld (produktvtas) regoal produk ke- (To/ha)

3 Pada persamaa d atas dapat dlhat bahwa terdapat tga eleme atau sektor perhtuga ecologcal footprt, yatu: populas, yeld keduaya bak lokal maupu regoal, da ecologcal footprt tu sedr (Haberl et al. 200). Secara vsual dapat dlhat keragka aalss utuk model ecologcal footprt perkaa buddaya pada Gambar 5. Yeld Productvty System Populato System Apparet Cosumpto System Aquaculture Ecologcal Footprt Gambar 5 Keragka Aalss utuk Model Ecologcal Footprt Perkaa Buddaya (dadops dar Adrato da Matsuda 2004). Semetara tu bocapacty (BC) dapat dhtug dega megguaka rumus (Leze da Murray 200): BCk = AkYF, dmaa BClok = AkYF (5) Keteraga : A k YF = Luas lad cover kategor ke-k (Ha) = Yeld factor lad cover kategor ke-k Utuk yeld factor lad cover yag dguaka dalam perhtuga bocapacty pada pedekata ecologcal footprt d s, ddasarka pada tpe lad use da faktor pembobota dar rset yag dperkealka oleh Leze da Murray (200) da dapat dlhat pada Tabel 3. Tabel 3 Faktor Pembobota Areal Meurut Tpe Lad Use Tpe Lad Use Faktor Pembobota - Bult,00 - Degraded pasture or crop lad Med lad 0,80 - Cleared pasture ad crop lad No-atve platatos 0,60 - Thed pasture Parks ad gardes Natve platatos 0,40 - Partally dsturbed pasture (mostly ard) 0,20 Sumber: Leze da Murray (200) Meurut Leze da Murray (200), sumberdaya pessr da lauta termasuk dalam tpe cleared pasture ad crop lad o-atve platatos. Dega demka, faktor pembobota dar luas areal potesya adalah 0,60.