KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
KONDISI KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Sejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus menurun. Pada 2 tahun terakhir, laju penurunan tingkat kemiskinan cukup signifikan.

Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. usaha pertanian (0,74 juta rumah tangga) di Sumatera Utara.

Provinsi Sumatera Utara: Demografi

RINCIAN LABUHANBATU UTARA TEBING TINGGI BATUBARA ASAHAN TANJUNG BALAI NAMA DAN TANDA TANGAN KPU PROVINSI

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

I. PENDAHULUAN. tantangan, menyesuaikan diri dalam pola dan struktur produksi terhadap

Lampiran 1. Tabel Daftar Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

Lampiran 1. Data Luas Panen dan Produksi Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun

Lampiran 1 REALISASI DANA ALOKASI UMUM (DAU) KABUPATEN / KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA (Tabulasi Normal dalam Rupiah) TAHUN

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup maupun kesejahteraan rakyat.

BERITA RESMI STATISTIK

SUATU TINJAUAN KEBIJAKAN ALOKASI BELANJA 3 (TIGA) BIDANG UTAMA (SOSIAL BUDAYA, INFRASTRUKTUR, EKONOMI) UNTUK 25 KABUPATEN DAN KOTA PADA RAPBD TA

BAB I PENDAHULUAN. Siklus pengelolaan keuangan daerah merupakan tahapan-tahapan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pariwisata dan kebudayaan merupakan salah satu sektor yang sangat potensial dan

Lampiran 1 Daftar Kabupaten/ Kota, Sampel

BERITA RESMI STATISTIK

I. PENDAHULUAN. dibandingkan jumlah kebutuhan manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, isi kebun di Indonesia adalah berupa tanaman buah-buahan,

Sumber : Dinas Pertanian Sumatera Utara, 2010.

Sumatera Utara. Rumah Balai Batak Toba

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu proses peningkatan kualitas

KEMISKINAN ASAHAN TAHUN 2015

ALTERNATIF KAWASAN HUTAN SUMUT DAN KAITAN DENGAN ROADMAP SUMATERA. Oleh: Eka Rianta Sitepu(APTRSU)

BAB I PENDAHULUAN. sejarah ekonomi dan selalu menarik untuk dibicarakan. Pengangguran adalah

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena pupuk kimia lebih mudah diperoleh dan aplikasinya bagi tanaman

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

Disampaikan Oleh: SAUT SITUMORANG Staf Ahli Mendagri Bidang Pemerintahan

Tabel 1.1. Daftar Surplus/Defisit Laporan Realisasi APBD Kabupaten/Kota T.A (dalam jutaan rupiah)

LAMPIRAN. Lampiran 1 Jadwal dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian memiliki beberapa sektor seperti peternakan, perikanan, perkebunan,

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Daftar Populasi dan Sampel Penelitian

: SUMATERA UTARA Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Lampiran I JADWAL PENELITIAN

TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014

I. PENDAHULUAN. tanaman dagang yang sangat menguntungkan, dengan masukan (input) yang

BAB III TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROPINSI SUMATERA UTARA

Tahun Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

Lampiran 1. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Buah Manggis Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

RAPAT KOORDINASI PELAPORAN RENCANA AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI (PPK) B12 PEMERINTAH KOTATANJUNGBALAI TAHUN

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penganggaran pada dasarnya mempunyai manfaat yang sama

BAB I PENDAHULUAN. dimana manusia dapat membina kepribadiannya dengan jalan mengembangkan

Lampiran 1. Sampel. Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PENERIMA SURAT Kelompok I

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan adalah hal yang sangat penting. Pada tahun 1950an, orientasi

Lampiran 1 Hasil Regression Model GLS FIXED EFFECT (FEM)

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%)

BADAN PUSAT STATISTIK

pemerintahan lokal yang bersifat otonomi (local outonomous government) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Produksi pangan di negara-negara sedang berkembang meningkat. Sekalipun

BAB I PENDAHULUAN. lagi sayuran dan buah buahan, karena kedua jenis bahan makanan ini banyak

PERAN DAN UPAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DALAM PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA DI SUMATERA UTARA. Oleh: Chairuddin Panusunan Lubis

PENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dikembangkannya tanaman kelapa sawit di Indonesia pada tahun 60-an,

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PERSEBARAN PENDUDUK PROVINSI SUMATERA UTARA BERDASARKAN HASIL SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 Oleh Mbina Pinem *

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kebutuhan makan maupun non makan. Bagi Indonesia, kemiskinan sudah sejak lama menjadi persoalan

PENDAHULUAN. banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja pada pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk yang menguntungkan kan adalah jamur konsumsi. konsumsi atau sering dikenal dengan istilah mushroom merupakan bahan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 34 provinsi yang kini telah tumbuh menjadi beberapa wacana

diakses pada tanggal 12 Maret 2011 pukul WIB 1di Medan

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai tugas pokok dan fungsi melakukan pengawasan. Kualitas audit

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perencanaan pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan

Lampiran 1. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2012

Descriptive Statistics

NSPK Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Yulianta Siregar Departemen electrical engineering University of North Sumatera Bali 28 Mei 2010

BAB I PENDAHULUAN. dilindungi oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

DAFTAR MoA USU TAHUN 2007

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/241/2016 TENTANG DATA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PER AKHIR DESEMBER TAHUN 2015

P E N G U M U M A N Nomor : /DBM-PE/ /2012

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan dan tanggung jawab penuh dalam mengatur dan mengurus rumah

PENGELOMPOKAN KABUPATEN/ KOTA DI SUMATERA UTARA BERDASARKAN KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA MISKIN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CLUSTER SKRIPSI WIDYA REZA

BAB I PENDAHULUAN. Pada September 2000 sebanyak 189 negara anggota PBB termasuk

REKAP DATA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA (dalam jutaan rupiah)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

Pemerintahan Government

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Di Provinsi Sumatera Utara Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan. pendapatan perkapita suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN. Kedaulatan pangan adalah konsep pemenuhan pangan melalui produksi lokal.

Musrenbang RKPD Provinsi Sumatera Utara 2013 Hotel Santika, Selasa 2 April 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA

Jumlah rumah tangga usaha pertanian Kota Sibolga Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi suatu daerah pada dasarnya merupakan kegiatan yang

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan karena sektor pertanian mampu memberikan pemasukan dalam

bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan, SALINAN NOMOR 15 TAHUN 2017 Peraturan Gubernur sebagaimana dimaksud

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II DESKRIPSI LOKASI PRAKTIK LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat UPT Medan Utara/ Dinas Pendapatan Sumatera Utara

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (Jiwa)

I. PENDAHULUAN. sebagai pihak yang menyewakan lahan atau sebagai buruh kasar. Saat itu,

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2017 OLEH : DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA UTARA

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK: SERTA TANTANGAN TAHUN 2019

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

Transkripsi:

PAPARAN USULAN REVISI KA WASAN H UTAN P ROVINSI SUMATERA UTARA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA JA NUARI 2010 KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA No Fungsi Hutan TGHK (1982) RTRWP (2003) 1 2 3 4 5 HK HL HPT HP HPK 253.884,62 1.391.129,25 1.349,889,15 531.548,00 253.684,00 362.333,36 1.481.737,69 851.155,07 936.861,12 47.251,24 SK MENHUT No.44/Menhut-II/2005 477.070 1.297.330 879.270 1.035.690 52.760 3.780.132,02 3.679.338,48 3.742.120 PETA TGHK PETA RTRWP PETA SK MENHUT Luas Daratan P rovinsi Sumatera U tara : 7.162.763,56 ha. Luas Kaw asan Hutan : 3.742.120 ha. P ersentase Kaw. Hutan thd Daratan : 52,24 %

LUAS KAWASAN HUTAN PER KABUPATEN (SK MENHUT No. 44/2005) Luas Kawasan Hutan (ha.) No Kabupaten Kawasan Lindung Kawasan Budidaya Jumlah HK HL HPT HP HPK 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Langkat 225.567,20 3.386,65 58.442,22 43.262,44 330.658,51 2 Deli Serdang 22.184,87 7.465,18 7.654,28 41.843,27 936,08 80.083,68 3 Karo 22.880,04 76.498,47 14.919,66 14.522,34 128.820,51 4 Dairi 60.463,89 64.701,31 12.802,83 137.968,03 5 Pakpak Bharat 5.657,00 45.163,61 71.303,81 10.740,66 132.865,08 6 Simalungun 2.031,41 27.668,09 10.841,74 98.200,48 138.741,72 7 Asahan 61.969,25 29.248,90 34.677,60 20.611,93 146.507,68 8 Labuhan Batu 2.076,31 86.353,17 43.276,17 135.827,70 1.993,00 270.156,35 9 Toba Samosir 23.800,00 122.084,08 17.708,10 16.781,40 180.373,58 10 Tap. Utara 1.834,76 47.771,52 95.436,36 88.853,00 233.895,64 11 Humbahas 500,00 72.749,02 27.226,37 74.049,00 174.524,39 12 Tap. Tengah 54.975,11 51.896,19 7.666,41 114.537,71 13 Tap. Selatan 53.558,41 277.015,10 164.760,68 321.365,70 1.511,90 818.211,79 14 Madina 108.000,00 120.675,05 164.572,51 18.204,22 411.451,78 15 Nias 80.836,68 26.063,01 4.759,97 7.739,06 119.398,72 16 Nias Selatan 8.350,00 71.469,76 22.753,14 75.205,44 19.968,03 197.746,37 17 Samosir 79.556,54 16.690,44 96.246,98 18 S. Bedagai 1.228,83 8.465,55 20.237,10 29.931,48 Jumlah 477.070,00 1.297.330,00 879.270,00 1.035.690,00 52.760,00 3.742.120,00 PERMASALAHAN YANG TIMBUL AKIBAT TERBITNYA SK MENHUT No.44/Menhut-II/2005 1. Sebagian kawasan yang ditunjuk berdasarkan SK Menhut No. 44/Menhut-II/2005, dilapangan merupakan pemukiman yang telah mempunyai fasilitas umum, desa, ibu kota kecamatan, perkebunan, areal transmigrasi dan adanya pengakuan sebagai tanah ulayat/tanah adat dari masyarakat; 2. Beberapa kabupaten luas kawasan hutannya lebih besar dari 75% dari luas wilayah sehingga dirasakan menghambat pembangunan, antara lain: Kabupaten Nias Selatan, Pakpak Bharat dan Toba Samosir; 3. Beberapa kawasan hutan tidak tepat fungsi dan posisinya;

USULAN REVISI KAWASAN HUTAN DARI SELURUH KABUPATEN Kawasan hutan menjadi APL : 1.398.112,41 Ha Perubahan fungsi kawasan hutan : 141.164,19 Ha APL menjadi kawasan hutan : 41.375,93 Ha Jumlah luas usulan revisi : 1.580.652,53 Ha USULAN REVISI DITANDATANGANI OLEH BUPATI DENGAN PERSETUJUAN DPRD KABUPATEN PERMASALAHAN YANG TIMBUL AKIBAT TERBITNYA SK MENHUT No.44/Menhut-II/2005 PERINCIAN USULAN REVISI PER KABUPATEN MENJADI APL PERUBAHAN FUNGSI MENJADI KAWASAN 1. Sebagian kawasan yang ditunjuk berdasarkan SK Menhut No. 44/Menhut-II/2005, dilapangan merupakan pemukiman yang telah mempunyai fasilitas umum, desa, ibu kota kecamatan, perkebunan, areal transmigrasi dan adanya pengakuan sebagai tanah ulayat/tanah adat dari masyarakat; No. KABUPATEN/KOTA LUAS KAWASAN Luas(Ha) % Luas(Ha) % Luas(Ha) % 1 Kab. Asahan 129,357.54 86,059.79 66.53 - - - - 2 Kab. Batubara 18,112.76 12,579.92 69.45 - - - - 3 Kab. Dairi 131,930.31 50,568.94 38.33 - - 2,876.23 2.18 4 Kab. Deli Serdang 82,881.99 10,195.36 12.30 5,689.12 6.86 280.04 0.34 5 Kab. Humbang Hasundutan 141,786.79 58,760.06 41.44 - - 5,802.66 4.09 6 Kab. Karo 128,328.98 41,622.89 32.43 - - 249.69 0.19 7 Kab. Labuhan Batu 272,004.96 78,552.26 28.88 964.50 0.35 1,403.77 0.52 8 Kab. Langkat 336,786.59 45,634.91 13.55 50.32 0.01 4,186.99 1.24 9 Kab. Mandailing Natal 398,083.04 68,593.44 17.23 - - 1,362.96 0.34 10 Kab. Nias 130,020.72 63,453.54 48.80 - - - - 2. Beberapa kabupaten luas kawasan hutannya lebih besar dari 75% dari luas wilayah sehingga dirasakan menghambat pembangunan, antara lain: Kabupaten Nias Selatan, Pakpak Bharat dan Toba Samosir; 11 Kab. Nias Selatan 202,264.65 185,665.00 91.79 10,835.50 5.36 107.95 0.05 12 Kab. Pakpak Bharat 120,092.21 42,773.73 35.62 - - 850.52 0.71 13 Kab. Samosir 95,820.93 51,225.17 53.46 9,439.72 9.85 1,728.14 1.80 14 Kab. Serdang Badagai 30,612.54 25,538.61 83.43 3,026.48 9.89 11.70 0.04 15 Kab. Simalungun 139,600.61 73,852.53 52.90 1,414.17 1.01 3,137.54 2.25 16 Kab. Tapanuli Selatan 296,514.49 81,689.91 27.55 15,283.53 5.15 67.40 0.02 17 Kab. Tapanuli Tengah 115,993.00 36,338.81 31.33 17,068.61 14.72 2,825.10 2.44 18 Kab. Tapanuli Utara 283,422.77 97,443.15 34.38 76,442.35 26.97 16,485.24 5.82 19 Kab. Toba Samosir 160,153.37 90,908.42 56.76 949.89 0.59 - - 3. Beberapa kawasan hutan tidak tepat fungsi dan posisinya; 20 Kab.Paluta 278,084.96 96,493.89 34.70 - - - - 21 Kab. Palas 241,204.85 104,050.11 43.14 - - - - 22 Kota Sibolga 130.45 - - - - - - 23 Kota Sidimpuan 1,963.71 - - - - - - 24 Kota Tanjung Balai 83.76 - - - - - -

KAJIAN DAN PEMBAHASAN USULAN REVISI Untuk mengkaji usulan revisi, dibentuk Tim Teknis yang berintikan unsur Dinas Kehutanan Prov. Sumut, UPT DEPHUT di Prov. Sumut, dan BAPPEDA Prov. Sumut, Kanwil BPN Prov. Sumut, Penyusunan kriteria-kriteria (dasar-dasar/prinsip-prinsip/rambu-rambu dan tipologi) difasilitasi/dipandu oleh Dephut ; PRINSIP DAN TIPO LOGI Hasil kajian usulan revisi dibahas sebanyak 5 kali bersama-sama Bappeda Prov. Sumut, Biro Pemerintahan dan Biro Ekonomi Setda Prov. Sumut, UPT Dephut, unsur Dephut, Bappeda Kabupaten dan Dinas Kabupaten yang menangani Kehutanan. Pembahasan simultan dengan revisi RTRWP; Setiap pembahasan selalu dihadiri oleh 3 orang Anggota Komisi B DPRD Prov. Sumut dan unsur Dephut/Pusdalbanghut. Hasil pembahasan disepakati dan ditandatangani oleh Kepala Bappeda Kabupaten dan Kepala Dinas Kabupaten yang menangani Kehutanan. seluas ± 1.580.652,53 ha. Hasil kajian dan pembahasan kawasan hutan yang layak untuk direvisi menjadi APL adalah seluas ± 612.425,24 ha. (Ibu Kota Kecamatan, Desa, pemukiman, perkampungan, perkebunan legal, areal transmigrasi, kepemilikan legal dan pegembangan wilayah) Sehingga luas kawasan hutan setelah usulan revisi ± 3.122.810,74 ha (43,60 % dari luas daratan Provinsi Sumatera Utara) PETA USU LAN REVISI

USULAN REVISI KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA NO KABUPATEN LUAS WILAYAH KAWASAN HUTAN USULAN REVISI (Ha) (SK MENHUT NO. 44) HSA HL HPT HP HPK Luas (Ha) % (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 K ab. Asahan 373.682,54 129.357,54 34,62-53.887,72 7.561,61 6.269,71 23.999,66 2 K ab. Batubara 92.365,09 18.112,76 19,61-3.118,91 4.176,32 - - 3 K ab. Dairi 198.294,82 131.930,31 66,53 195,61 49.436,69 30.641,36 14.233,23-4 K ab. Deli S erdang 260.942,18 82.881,99 31,76 22.628,57 5.476,48 10.503,87 39.848,62 616,23 5 Kab. Humbang Hasundutan 242.524,49 141.786,79 58,46 320,97 58.257,88 16.128,44 56.150,77-6 K ab. Karo 218.446,18 128.328,98 58,75 20.817,27 66.433,23 5.826,62 10.396,35-7 K ab. Labuhan B atu 962.963,99 272.004,96 28,25 2.334,18 65.897,91 47.213,05 99.576,82 25.670,11 8 K ab. Langkat 644.044,59 336.786,59 52,29 235.158,90 4.927,96 53.378,04 28.964,41-9 K ab. Mandailing Natal 643.653,54 398.083,04 61,85 108.116,12 110.582,37 119.451,15 13.277,97 27.408,52 10 K ab. Nias 293.104,93 130.020,72 44,36-65.304,15 18.423,98 4.403,69 6.809,31 11 Kab. Nias Selatan 240.004,45 202.264,65 84,28 8.287,48 28.037,05 18.255,54 70.592,46-12 Kab. Pakpak Bharat 135.721,79 120.092,21 88,48 6.130,35 41.755,45 14.558,76 10.426,09 43.356,51 13 K ab. Samosir 127.487,06 95.820,93 75,16-51.382,03 2,38 29.977,16-14 K ab. Serdang Badagai 193.060,47 30.612,54 15,86-5.994,36 0,07 3.662,56-15 K ab. Simalungun 439.165,83 139.600,61 31,79 1.302,78 23.745,09 10.063,25 66.967,56 703,71 16 Kab. Tapanuli Selatan 413.569,63 296.514,49 71,70 13.712,75 117.704,96 64.696,13 36.915,07 813,46 17 Kab. Tapanuli Tengah 233.307,91 115.993,00 49,72-60.243,38 27.841,99 1.598,87 548,17 18 Kab. Tapanuli Utara 385.133,32 283.422,77 73,59 2.117,25 124.242,51 59.572,14 40.066,23-19 K ab. Toba Sam osir 207.326,27 160.153,37 77,25 22.220,15 72.262,96 18.477,38 4.203,75 383,08 20 K ab. Paluta 403.572,69 278.084,96 68,91 4.097,82 93.661,19 4.855,64 99.429,08 37.824,75 21 K ab. Palas 382.990,81 241.204,85 62,98 27.139,31 40.128,13-112.447,85 54.594,45 22 K ota Sibolga 1.112,08 130,45 11,73-114,22 - - - 23 K ota Sidimpuan 13.520,02 1.963,71 14,52 - - - 1.854,05-24 K ota Tanjung Balai 8.382,37 83,76 1,00 - - 18,62 - - 25 K ota Binjai 6.774,45 - - - - - - - 26 K ota Tebing Tinggi 5.024,15 - - - - - - - 27 K ota Medan 29.020,24 - - - - - - - 28 K ota Pematang Siantar 7.567,67 - - - - - - - P rovinsi Sumatera Utara 7.162.763,56 3.735.235,98 52,15 474.579,51 1.142.594,63 531.646,34 751.262,30 222.727,96 USULAN REVISI KAWASAN HUTAN PROSINSI SUMATERA UTARA FUNGSI KAWASAN HUTAN 1 KAWASAN HUTAN KAWASAN HUTAN SESUAI SK.44/2005 USULAN REVISI LUAS (Ha) (%) LUAS (Ha) (%) 2 3 4 5 Hutan Suaka Alam (HSA) 478.007,77 6,67 474.579,51 6,63 Hutan Lindung (HL) 1.305.758,52 18,23 1.142.594,63 15,95 Hutan Produksi Terbatas (HPT) 863.744,58 12,06 531.646,34 7,42 Hutan Produksi Tetap (HP) 1.035.277,38 14,45 751.262,30 10,49 Hutan Produksi Konversi (HPK) 52.447,73 0,73 222.727,96 3,11 TOTAL KAWASAN 3.735.235,98 52,15 3.122.810,74 43,60

Pada kenyataannya seluas ± 3.122.810,74 Ha (43,60 %) kawasan hutan yang akan dipertahankan tidak seluruhnya berhutan dan bebas dari masalah (clear and clean) antra lain : Kabupaten Langkat. Kawasan hutan produksi (HP) sudah merupakan perkebunan kelapa sawit dan pada lokasi pantai merupakan tambak masyarakat dengan alas hak merupakan Surat Keterangan Tanah (SKT) dari Kecamatan dan sebagian lagi merupakan sertifikat hak milik dari BPN Kabupaten Deli Serdang Pada lokasi kawasan Hutan Produksi (HP), di sekitar Kecamatan Sibiru-biru, STM Hulu sudah merupakan lahan pemukiman, perladangan dan perkebunan masyarakat dan sudah memiliki sertifikat dan sesuai Peta TGHK merupakan Areal Penggunaan Lain (APL) tetapi tidak diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten untuk direvisi dari kawasan hutan Kabupaten Karo ; Pada lokasi Kecamatan Merek berdasarkan Peta Penunjukan kawasan hutan Provinsi Sumatera Utara merupakan hutan Lindung (HL) telah dibangun objek wisata oleh PT. Merek Indah Lestari yang berpedoman pada RTRW Kabupaten Karo (bukan kawasan hutan). Kabupaten Dairi ; Adanya Izin Bupati Dairi untuk PT. Global (PT.GAP) yang merupakan over lap dengan izin konsesi IUPHHK-HT PT. Toba Pulp Lestari di Kecamatan Parbuluan. Kabupaten Pakpak Bharat ; Kawasan hutan di Kabupaten Pakpak Bharat yang diperlukan untuk pengembangan wilayah seluas ± 41.148 Ha (kawasan hutan Sikulapping Sopopea seluas ±36.478 Ha dan Semponan seluas ±4.670 Ha), hal ini telah diproses sebelumnya dengan surat Gubernur Sumatera Utara No. 522.12/0525 tanggal 17 Januari 2006.

Kabupaten Humbang Hasundutan, Toba Samosir, Samosir, Tapanuli Utara Kawasan hutan diluar Register diakui sebagai tanah ad at mayarakat Kabupaten Serdang Badagai, Asahan, Labuhan Batu Utara, Labuhan Batu, Labuhan Batu Selatan, Simalungun, Tapanuli Selatan, Padang Lawas, Pad ang Lawas Utara Sebagian kawasan hutan sudah merupakan perkebunan masyarakat dan perkebunan besar dan sudah bersertifikat / HGU dari BPN. Beberapa perusahaan perkebunan yang berada didalam kawasan hutan antara lain : PT. Grahadura Leidong Prima (PT. GLP), PT. Sawita Leidong Jaya, PT. Surya Sakti, PTPN, PT. Sofindo, PT. Sari Persada Raya (PT. SPR), PT. Paya Pinang, dll. Kondisi lain bahwa beberapa perusahan yang belum mendapat izin pelepasan kawasan hutan yang final dari Menteri Kehutanan, maka kawasan lahannya tetap dipertahankan sebagai kawasan hutan