BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Proses pemerolehan bahasa dialami manusia sejak lahir. Seorang bayi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia terus melakukan komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. penting karena melalui bahasa manusia dapat berinteraksi. Oleh karena itu,

BAB 1 PENDAHULUAN. keterampilan hidup (life skills) yang harus dikuasai. Bahasa sebagai alat untuk dapat berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Afrilia Rahmani R, 2014

BAB I PENDAHULUAN. cukup meningkat. Hal ini, didasarkan akan kebutuhan masyarakat akan. pentingnya bahasa asing itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. penting. Penguasaan kosakata akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah satu alat komunikasi yang disampaikan seseorang ke orang

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap. pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2009: 53).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinda A Ramadhania, 2015

BAB II LANDASAN TEORI. pendidikan. Pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. pendapat yang dapat disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan sikap (Dimyanti dan Mudjiono, 1999:157). Dari pengertian tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita menggunakan bahasa sebagai alat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai macam informasi yang diterima dari seseorang kepada orang lain. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menguasai suatu bahasa, kita harus memiliki empat aspek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fadhillatunisa Salsabilla, 2013

BAB I PENDAHULUAN. antar bangsa, sebagai anggota masyarakat bahasa. Selain bahasa ibu, bahasa asing

BAB I PENDAHULUAN. maupun tulisan. Menurut Haviland (dalam Fahrin, 2012), bahasa adalah suatu

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nia Kurniawati, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar kadang kala membosankan apabila materi yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikembangkan keterampilan peserta didik dalam berkomunikasi lisan

2015 PENERAPAN TEKNIK READING ALOUD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA TINGKAT DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ninna Anggi Ristiani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penggunaan metode yang tepat akan sangat mempengaruhi hasil dari penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. baik, karena komunikasi yang baik di tunjang oleh kemampuan bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa lain atau bahasa kedua yang dikenal sebagai pengetahuan yang baru.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan bahasa sebagai salah satu alat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tingkat kemampuan yang berlainan ditinjau dari aspek daya tangkap,

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, yaitu pendekatan komunikatif yang mencerminkan ciri khas mutu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fitri Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

THE EFFECTIVENESS OF THEMATIC DOMINOES GAME TECHNIQUES IN LEARNING JAPANESE VOCABULARY

MAKALAH JURNAL PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT DENGAN TEKNIK MENYUSUN KATA ACAK SISWA KELAS III SDN TAMBUN 06 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan menyimak dan kemampuan membaca disebut aspek reseptif atau. produktif atau aspek penggunaan (Danasamita 2009:76).

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 Pasal 33 Ayat 3 tentang Bahasa Pengantar, bahasa asing dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. di tingkat dasar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jihan Ade Daties, 2013

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat lain, suatu bangsa berhubungan dengan bangsa lain. Bahasa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, khususnya bahasa asing akan mempermudah komunikasi serta. memperlancar hubungan kerjasama dengan bangsa lain.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. siswa memperoleh keahlian praktis untuk berkomunikasi, yakni membaca, menulis,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai penelitian banyak dilakukan guna meningkatkan kemampuan belajar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Stella Talitha, 2013

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembentukan dan pengembangan generasi bangsa, masyarakat, keterampilan yang cukup memadai dalam pengelolaannya secara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. termasuk juga dalam berkomunikasi. Tarigan (1993:2) menyebutkan. membuat kalimat dan berkomunikasi. Begitu pula sebaliknya, semakin

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Inggris merupakan bahasa yang digunakan sehari-hari di negara

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu bahasa yang wajib di kuasai. Terbukti dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alat untuk mencapai tujuan ekonomi-perdagangan, hubungan antar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Desi Siti Nuraeni,2014

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dapat disampaikan melalui dua cara, yaitu secara lisan dan tulisan. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut berkaitan satu sama lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari bahasa asing untuk tujuan tertentu. Salah satu bahasa asing yang

BAB I PENDAHULUAN. atau menghasilkan kembali sesuatu yang telah kita pelajari. Secara sederhana,

2015 METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN (SAKUBUN)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu yang membedakan manusia dengan binatang adalah bahasa

BAB I PENDAHULUAN. langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

BAB 1 PENDAHULUAN. Riqoh Fariqoh, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa, yakni: keterampilan mendengar, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Begitu pula ketika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Menurut Masyhuri (2008:151)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN WRITE ON BACK DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan bermasyarakat tidak terlepas dari bahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Demikian pula halnya dengan kegiatan pendidikan yang meliputi kegiatan belajar mengajar di sekolah yang juga terdapat unsur pembelajaran bahasa. Sehingga, jika faktor bahasa diabaikan maka kegiatan pendidikan tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Karena tidak mungkin ada pendidikan yang tanpa bahasa. Di dalam era globalisasi seperti ini, kemampuan dalam berbahasa asing menjadi salah satu kebutuhan utama dan seakan sudah menjadi kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh pelajar. Salah satu bahasa asing yang perlu dipelajari oleh pelajar adalah bahasa. Menurut penelitian The Japan Foundation tahun 2009 tentang Kelembagaan Pendidikan Bahasa di dunia, diketahui bahwa Indonesia menduduki peringkat ketiga di dunia dengan jumlah pembelajar sebanyak 716.353 orang. Urutan pertama diduduki Korea Selatan dengan jumlah pembelajar 964.354 orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar 827.171. Bagi Indonesia, hal tersebut merupakan suatu pencapaian yang cukup tinggi mengingat banyaknya perbedaan antara bahasa Indonesia dengan bahasa.

2 Selain itu, pihak The Japan Foundation juga menyebutkan bahwa tujuan belajar para siswa mempelajari bahasa antara lain adalah untuk bisa berkomunikasi dalam bahasa, untuk mengetahui tentang budaya, sebagai masyarakat internasional dan pergaulan internasional, untuk mengetahui masyarakat, ekonomi, dan politik, untuk persiapan masuk ujian universitas dan lain-lain. Pengajaran bahasa sekarang ini semakin berkembang menjadikan bahasa asing yang diajarkan di SMA. Tujuan pengajaran bahasa pada umumnya adalah agar siswa mampu memiliki standar kompetensi yang sesuai dengan kurikulum 2004 atau kurikulum berbasis kompetensi yang mencakup keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan yang mengatakan bahwa Ruang lingkup pelajaran bahasa mencakup keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis dalam bahasa yang disajikan secara terpadu. Penekanannya terutama pada keterampilan berbicara. Unsur-unsur bahasa seperti tata bahasa, kosakata, lafal dan tulisan dapat diajarkan untuk menunjang keempat keterampilan berbahasa bukan untuk kepentingan penguasaan unsur-unsur bahasa itu sendiri Danasasmita, (1996: 12). Dari pernyataan di atas, diketahui bahwa penguasaan kosakata sangat berpengaruh kepada keterampilan berbahasa. Selanjutnya menurut Tarigan, (1989:2), bahwa : Kualitas keterampilan berbahasa seseorang jelas bergantung kepada kosakata yang dimilikinya. Semakin kaya kosakata yang kita miliki, semakin besar pula kemungkinan kita terampil berbahasa. Sehingga jelaslah

3 bahwa penguasaan kosakata memegang peranan penting dalam pembelajaran bahasa. Dan apabila penguasaan kosakata dirasa minim, maka hal tersebut akan sangat menyulitkan siswa sebagai pembelajar bahasa asing khususnya bahasa jepang. Kesulitan penguasaan kosakata yang dialami siswa pembelajar, mungkin disebabkan karena sulitnya mengingat kosakata baru. Para pembelajar cenderung dapat mengingat kosakata yang baru dikenalnya dalam ingatan jangka pendek. Sehingga para pembelajar cepat lupa akan kosakata yang baru diberikan. Penulis berasumsi bahwa permasalahan tersebut dapat diatasi jika pengajaran kosakata dilakukan dengan metode yang menarik minat pembelajar. Misalnya berupa permainan yang akan membuat pengajaran kosakata menjadi tidak membosankan salah satunya dengan metode pengajaran menggunakan media foto. Oleh karena itu, penulis akan mengujicobakan teknik media foto dalam pembelajaran bahasa di SMA Negeri 6 Cirebon dengan tujuan agar penguasaan kosakata terhadap siswa meningkat dan mampu mengembangkannya menjadi sebuah kalimat. Sehingga, judul penelitian yang penulis ambil adalah Penggunaan Media Foto Untuk Mengembangkan Kemampuan Kosakata Menjadi Kalimat Bahasa (Studi Kasus di SMA Negeri 6 Cirebon).

4 1.2 Rumusan dan Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan, maka rumusan masalah ini yaitu: 1. Bagaimana merencanakan pembelajaran pengembangan kosakata menjadi kalimat bahasa dengan menggunakan media foto? 2. Bagaimana pengajaran pengembangan kosakata menjadi kalimat bahasa dengan menggunakan media foto? 3. Bagaimana hasil belajar pengembangan kosakata menjadi kalimat bahasa dengan menggunakan media foto? 4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pengajaran cara mengembangkan kemampuan kosakata menjadi kalimat bahasa dengan menggunakan media foto? Agar permasalahan yang diteliti lebih jelas dan tidak meluas, maka dalam penelitian ini penulis membatasi masalah sebagai berikut: 1. Peneliti hanya akan menyusun rencana pembelajaran untuk pengembangan kosakata menjadi kalimat bahasa dengan menggunakan media foto. 2. Peneliti hanya akan meneliti pengajaran pengembangan kosakata menjadi kalimat bahasa dengan menggunakan media foto.

5 3. Peneliti hanya akan meneliti hasil belajar pengembangan kosakata menjadi kalimat bahasa dengan menggunakan media foto. 4. Peneliti hanya akan meneliti tanggapan siswa terhadap pengajaran cara mengembangkan kemampuan kosakata menjadi kalimat bahasa dengan menggunakan media foto. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Dalam segala bentuk kegiatan, tujuan merupakan dasar pemikiran yang paling utama, tanpa adanya tujuan suatu kegiatan tidak akan berjalan lancar. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran cara mengembangkan kosakata menjadi kalimat bahasa dengan menggunakan media foto. 2. Untuk mengetahui proses pelaksanaan pengajaran yang menggunakan media foto terhadap pengembangan kosakata menjadi kalimat bahasa. 3. Untuk mengetahui hasil belajar pengembangan kosakata menjadi kalimat bahasa dengan menggunakan media foto. 4. Untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pengajaran cara mengembangkan kemampuan kosakata menjadi kalimat dengan menggunakan media foto.

6 Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara umum : dapat digunakan untuk membantu permasalahan yang sama dalam proses mengingat kosakata dalam suatu bahasa terlebih untuk melatih kemampuan mengingat, mencari keefektifan. 2. Bagi peneliti : melihat dan menemukan sebuah solusi dalam kesulitan untuk pengajaran keterampilan mengingat kosakata dan mengembangkannya menjadi kalimat sehingga membantu dalam proses pengajarannya. Dan juga sebagai sumbangan atau bahan rujukan bagi pengajar. 3. Bagi pengajar : dapat memanfaatkan media sebagai media ajar agar pemahaman atau juga maksud dari diadakan penelitian (dalam hal ini keterampilan mengingat kosakata dan pengembangan menjadi kalimat) tersampaikan. 4. Bagi siswa : memudahkan untuk pemahaman, mengingat kosakata, dan juga mengembangkan kalimat sehingga memiliki kemampuan berbahasa yang baik sesuai dengan penilaian atau tolak ukur seseorang menguasai suatu bahasa.

7 1.4 Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menginterprestasikan makna dari kata-kata atau istilah yang digunakan dalam penelitian ini penulis mencoba mendefenisikan istilah sebagai berikut : a. Media foto Menurut Sadiman, dkk (2003: 28-29): Media foto adalah media grafis untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus foto berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin cepat akan dilupakan atau diabaikan tidak digambarkan. foto termasuk media yang relatif mudah ditinjau dari segi biayanya. b. Pembelajaran Pengertian pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.

8 c. Kosakata Pengertian Kosakata adalah himpunan kata yang diketahui oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Kosakata dalam bahasa Inggris disebut vocabulary, kosakata didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh orang tersebut atau semua kata-kata yang kemungkinan akan digunakan oleh orang tersebut untuk menyusun kalimat baru. Penambahan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan bagian penting, baik dari proses pembelajaran suatu bahasa ataupun pengembangan kemampuan seseorang dalam suatu bahasa yang sudah dikuasai. Murid sekolah sering diajarkan kata-kata baru sebagai bagian dari mata pelajaran tertentu dan banyak pula orang dewasa yang menganggap pembentukan kosakata sebagai suatu kegiatan yang menarik dan edukatif. d. Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat disusun berdasarkan unsur-unsur yang berupa kata, frasa, dan atau klausa.

9 e. Pengembangan kosakata menjadi kalimat Kosakata didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh orang atau semua kata-kata yang kemungkinan akan digunakan oleh orang tersebut untuk menyusun kalimat baru. Penguasaan kosakata yang memadai akan membuat seseorang mampu melakukan komunikasi dengan bahasa. Makin banyak kosakata yang dikuasai maka lebih memudahkan seseorang menerima atau menyampaikan informasi yang lebih luas dan kompleks. Pengetahuan tentang kosakata merupakan hal yang sangat penting untuk mengembangkannya menjadi sebuah kalimat. Dari kosakata yang telah kita kuasai, maka kita akan dapat mengembangkan kosakata tersebut menjadi sebuah kalimat yang memiliki arti-arti tertentu. Dari kalimat itulah kita dapat berkomunikasi dengan bahasa. 1.5 Metode Penelitian 1.5.1 Jenis Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design atau eksperimen kuasi, dikenal juga dengan eksperimen semu. Metode eksperimen semu merupakan metode penelitian eksperimen dimana penelitian dilakukan pada satu kelas penelitian tanpa adanya kelas pembanding atau kelas kontrol. Menurut Suryadibrata (1992: 41), Eksperimen semu adalah eksperimen yang dilakukan terhadap sekelompok subjek yang dikenai perlakuan untuk jangka

10 waktu tertentu, yang pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah pelaksanaan diberikan, dan pengaruh perlakuan tersebut diukur dari perbedaan antara pengukuran awal dan pengukuran akhir. 1.5.2 Sumber Data Sumber data yang diperoleh untuk penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 6 Cirebon kelas XI IPA 1 sebanyak 40 orang. Hal ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan teknik media foto. Selain itu untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan media foto. 1.5.3 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah, Arikunto (2006: 160). Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut : a. Tes Pada penelitian ini tes diberikan sebanyak dua kali, yaitu pre-test dan post-test. Pre-test untuk mengukur kemampuan awal siswa terhadap kosakata dan

11 kalimat sebelum diberi perlakuan pengajaran dengan menggunakan media foto. Sedangkan post-test untuk mengetahui kemampuan hasil akhir siswa setelah diberi perlakuan pengajaran dengan menggunakan media foto b. Angket Angket dilakukan dengan tujuan untuk mendapat informasi mengenai kesulitan-kesulitan dalam mempelajari kosakata bahasa. Selain itu juga untuk mengetahui bagaimana tanggapan dan pendapat siswa terhadap pembelajaran kosakata bahasa dengan menggunakan media foto.