PENGARUH DOSIS PAKAN BERBEDA TERHADAP KUALITAS INDUK MANDARIN FISH (Synchiropus splendidus)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH DOSIS PAKAN BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN HIAS MANDARIN FISH (Synchiropus splendidus )

APLIKASI PAKAN BUATAN UNTUK PEMIJAHAN INDUK IKAN MANDARIN (Synchiropus splendidus)

Deskripsi. METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus)

USAHA PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN KERAPU SUNU, Plectropomus leopardus DI INDONESIA

BAB III BAHAN DAN METODE

KE DUA (F-2) DALAM MENUNJANG TEKNOLOGI PEMBENIHAN IKAN KERAPU

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat.

Ima Yudha Perwira, S.Pi, MP, M.Sc (Aquatic)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SURVIVAL RATE BENIH IKAN MANDARIN (Synchiropus splendidus)

THE EFFECT OF IMPLANTATION ESTRADIOL-17β FOR FERTILITY, HATCHING RATE AND SURVIVAL RATE OF GREEN CATFISH (Mystus nemurus CV)

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN KERAPU BEBEK (CROMILEPTES ALTIVELIS)

METODE PENELITIAN. Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

PENDEDERAN IKAN BERONANG (Siganus guttatus) DENGAN UKURAN TUBUH BENIH YANG BERBEDA

PERTUMBUHAN CALON INDUK IKAN BERONANG Siganus guttatus TURUNAN PERTAMA (F-1) DENGAN BOBOT BADAN YANG BERBEDA

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE

Teknik pembenihan ikan air laut Keberhasilan suatu pembenihan sangat ditentukan pada ketersedian induk yang cukup baik, jumlah, kualitas dan

PENENTUAN PEMBERIAN PAKAN DAN UKURAN BENIH SAAT TEBAR PADA PEMBESARAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)

Pengaruh Pemberian Dosis Pakan Otohime yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Kerapu Bebek di BPBILP Lamu Kabupaten Boalemo

Konferensi Akuakultur Indonesia 2013

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan 5.2. Struktur Organisasi

BAHAN DAN METODE. Tabel 1. Subset penelitian faktorial induksi rematurasi ikan patin

Gambar 2. Grafik Pertumbuhan benih ikan Tagih

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 4, Desember 2012: ISSN :

SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG CACING TANAH DALAM PAKAN UNTUK PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus CV ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

BAB III BAHAN DAN METODE

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMELIHARAAN BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus) DENGAN WARNA WADAH YANG BERBEDA

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

UJI PERBANDINGAN PAKAN PELLET DAN CUMI-CUMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN KERAPU MACAN (Efinephelus fuscoguttatus)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas benih sebar

II. METODOLOGI. a) b) Gambar 1 a) Ikan nilem hijau ; b) ikan nilem were.

GONAD MATURATION OF SEPAT RAWA (Trichogaster trichopterus Blkr) WITH DIFFERENT FEEDING TREATMENTS. By Rio Noverzon 1), Sukendi 2), Nuraini 2) Abstract

3.KUALITAS TELUR IKAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas benih sebar

Kata kunci: ikan nila merah, tepung ikan rucah, vitamin E, TKG, IKG

I. PENDAHULUAN. adalah ikan gurami (Osphronemus gouramy) (Khaeruman dan Amri, 2003).

BAHAN DAN METODE. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai tahap pendederan.

PEMATANGAN GONAD IKAN PALMAS (Polypterus senegalus) DENGAN MENGGUNAKAN PAKAN YANG BERBEDA

Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Negeri Gorontalo

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GORAMY) SAGO

EFISIENSI PENGGUNAAN PLANKTON UNTUK PEMBENIHAN KERAPU BEBEK (Cromileptes altivelis) PADA HATCHERI SKALA RUMAH TANGGA

Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 1(2) : (2013) ISSN :

Kejutan suhu pada penetasan telur dan sintasan hidup larva ikan lele. Clarias gariepinus)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

I. PENDAHULUAN. Usaha budidaya ikan baung telah berkembang, tetapi perkembangan budidaya

BAB III BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

Sri Yuningsih Noor 1 dan Rano Pakaya Mahasiswa Program Studi Perikanan dan Kelautan. Abstract

PENAMBAHAN VITAMIN E DALAM PAKAN UNTUK MENINGKATKAN POTENSI REPRODUKSI INDUK IKAN SEPAT HIAS ( Trichogaster sp )

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

PRODUKSI MASAL LARVA IKAN KERAPU PASIR (Epinephelus Corallicola) DENGAN UKURAN BAK BERBEDA

I. PENDAHULUAN. lkan nila merupakan salah satu jenis ikan yang bernilai ekonomis tinggi. Ikan nila

Respon Tingkat Kepadatan Telur Ikan Gurami (Osphronemus Gouramy. Lac. ) Yang Berbeda Terhadap Daya Tetas Telur 1

Ganjar Adhy Wirawan 1 & Hany Handajani 2

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PEMBENIHAN IKAN TEKNOLOGI PEMIJAHAN IKAN DENGAN CARA BUATAN (INDUCE BREEDING)

PEMBENIHAN KAKAP PUTIH (Lates Calcarifer)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas induk pokok (Parent Stock)

PENGEMBANGAN DAN APLIKASI PAKAN BUATAN UNTUK BUDIDAYA IKAN KERAPU MACAN, Epinephelus fuscoguttatus DI KERAMBA JARING APUNG

I. P E N D A H U L U A N

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar

S. Mulyati, M. Zairin Jr., dan M. M. Raswin

THE COMBINED EFFECT OF DIFFERENT FEED ON THE GROWTH AND SURVIVAL OF LEAF FISH LARVAE (Pristolepis grooti)

Tingkat pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan bawal air tawar (Collosoma sp.) dengan laju debit air berbeda pada sistem resirkulasi

Produksi Masal Larva Ikan Kerapu Pasir (Epinephelus Corallicola) dengan Ukuran Bak Berbeda

EVALUASI PEMIJAHAN DAN KUALITAS TELUR INDUK IKAN GOLDEN TREVALLY, Gnathanodon speciosus (Forsskall) HASIL BUDIDAYA (F1) DAN ASAL ALAM (F0)

BAB III BAHAN DAN METODE

TEKNIK PRODUKSI INDUK BETINA IKAN NILA. T. Yuniarti, Sofi Hanif, Teguh Prayoga, Suroso

HASIL DAN PEMBAHASAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Yunus Ayer*, Joppy Mudeng**, Hengky Sinjal**

PENGARUH JENIS PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN HIAS LETTER SIX (Parachanturus hepatus)

Kisi-kisi Soal Uji Kompetensi Program studi Agribisnis Sumberdaya Perairan. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Essensial

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas induk pokok (Parent Stock)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas induk pokok (Parent Stock)

II. BAHAN DAN METODE

Pengaruh Frekuensi Pemberian Pakan Otohime terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Kerapu Bebek di BPBILP Lamu Kabupaten Boalemo

METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id

Tingkat Kelangsungan Hidup

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

PENDEDERAN KERAPU MACAN, Epinephelus fuscoguttatus, PADA HATCHERI SKALA RUMAH TANGGA

BUDIDAYA ANEMONE LAUT (Stichodactyla gigantean) UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI MASSAL DENGAN METODA FRAGMENTASI

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (2015),

Produksi benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) kelas benih sebar

III. METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Pemberian Viterna Plus dengan Dosis Berbeda pada Pakan terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Lele Sangkuriang di Balai Benih Ikan Kota Gorontalo

Performa Kualitas Telur Ikan Gabus (Channa striata blkr) Dengan Pemberian Pakan Berbeda Dalam Wadah Terkontrol

genus Barbodes, sedangkan ikan lalawak sungai dan kolam termasuk ke dalam species Barbodes ballaroides. Susunan kromosom ikan lalawak jengkol berbeda

Pengaruh salinitas dan daya apung terhadap daya tetas telur ikan bandeng, Chanos-chanos

PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN KUE (Gnathanodon Speciosus Forsskal) DENGAN PEMBERIAN JENIS PAKAN BERBEDA

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PELEPASAN ABALON (HALIOTIS SQUAMATA) HASIL DOMESTIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

PENGARUH DOSIS PAKAN BERBEDA TERHADAP KUALITAS INDUK MANDARIN FISH (Synchiropus splendidus) Oleh : Hariyano, Marwa, Narulitta Ely dan Kalasum Tuankotta Abstrak Pakan merupakan unsur penting yang diperlukan oleh makhluk hidup sebagai zat pembangun dalam tubuh. Penggunaan berbagai jenis pakan dengan komposisi kandungan nutrisi yang berbeda pada ikan peliharaan merupakan salah satu cara untuk mendapatkan nilai pertumbuhan yang diinginkan serta kondisi tubuh yang lebih tahan terhadap serangan penyakit serta perubahan kondisi lingkungan yang yang berujung pada nilai kelulushidupan ikan yang dipelihara. Penggunaan pakan dengan kompisisi yang tepat diharapkan dapat menekan angka kematian dan mempercepat pertumbuhan ikan yang dibudidayakan. Kegiatan ini dilaksanakan dari bulan Pebruari sampai Juni 2013 bertempat di Laboratorium Ikan Hias Balai Budidaya Laut Ambon di Perairan Teluk Ambon Dalam. Bak yang digunakan ada 3 buah, dimana pada bak pertama digunakan dosis 3%, bak kedua 5%, bak ketiga 7%. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa Perlakuan dosis pakan 7% memberikan jumlah telur yang lebih banyak (429 butir), diameter telur yang besar (0,97 mm) dan daya tetas telur yang lebih besar (88,33%) dari perlakuan pakan 5% dan 3%. Kata Kunci: Dosis pakan, kualitas, induk mandarinfish DOSE EFFECT OF DIFFERENT FEED TO BROODSTOCK QUALITY OF MANDARINFISH (Synchiropus splendidus) by : Hariyano, Marwa, Narulitta Ely and Kalasum Tuankotta Abstract Feed is an important element needed by living things as builder substances in the body. The use of various types of feed composition on the nutrient content of different pet fish is one way to get the desired growth rate and body condition are more resistant to disease and changes in environmental conditions that led to the survival value of fish dipelijhara. The use of feed with the right composition is expected to reduce the death rate and accelerate the growth of farmed fish. The event was held from February until June 2013 held at the Laboratory of Marine Ornamental Fish Aquaculture Center in Gulf waters Ambon Ambon In. Bak 3 pieces are used, where the first tub used a dose of 3 %, 5 % the second bath, the third tub 7 %. The results showed that the treatment dose activity feed 7 % give more number of eggs (429 grains), eggs are large diameter (0.97 mm) and egg hatchability greater (88.33 %) of the treated feed 5 % and 3 %. Keywords: Dose of feed, quality, parent mandarinfish

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Balai Budidaya Laut Ambon sudah melakukan kegiatan pembenihan ikan hias mandarin fish dan mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Dengan jumlah induk yang terbatas dan teknologi yang sederhana sudah dapat memproduksi ribuan benih mandarin fish. Namun dengan keberhasilan yang sudah diperoleh tersebut, kita harus meningkatkan produksi mandarin fish dengan teknologi pembenihan yang sudah ada. Teknologi pembenihan mandarin fish dapat mendukung program pelestarian lingkungan dan meningkatkan hasil ekspor ikan ini. Adapun tahapan teknologi teknologi tersebut adalah domestikasi induk, pemijahan, pemeliharaan larva dan pendederan/pembesaran mandarin fish. Terkait dengan teknologi tersebut di atas maka pada tahun 2013 kegiatan perekayasaan mandarin fish difokuskan pada kegiatan produksi induk, larva dan benih Mandarin Fish. Khusus untuk produksi induk mandarin fish ditekankan pada penggunaan dosis pakan yang berbeda serta frekuensi pemberian pakan. Pakan merupakan unsur penting yang diperlukan oleh makhluk hidup sebagai zat pembangun dalam tubuh. Penggunaan berbagai jenis pakan dengan komposisi kandungan nutrisi yang berbeda pada ikan peliharaan merupakan salah satu cara untuk mendapatkan nilai pertumbuhan yang diinginkan serta kondisi tubuh yang lebih tahan terhadap serangan penyakit serta perubahan kondisi lingkungan yang yang berujung pada nilai kelulushidupan ikan yang dipelijhara. Penggunaan pakan dengan kompisisi yang tepat diharapkan dapat menekan angka kematian dan mempercepat pertumbuhan ikan yang dibudidayakan. Salah satu aspek penting dalam produksi benih yaitu produksi telur yang fertil supaya dapat menghasilkan larva dengan sintasan dan pertumbuhan yang tinggi. Kandungan nutrisi pada pakan yang diberikan dapat berpengaruh terhadap produksi telur yang dihasilkan. Pada ikan teleostei, banyaknya nutrisi berhubungan dengan banyak faktor seperti rasio pakan, tingkatan nutrisi dan komposisi yang telah diketahui berpengaruh terhadap berbagai macam parameter reproduksi seperti perkembangan gonad, kualitas dan kuantitas telur, keberhasilan pemijahan, daya tetas dan kualitas larva. Umumnya pakan yang diberikan adalah pakan buatan (pellet) dan artemia dewasa. Masingmasing memiliki kandungan nutrisi yang berbeda dan dibutuhkan bagi induk mandarinfish untuk mampu melakukan reproduksi. Penggunaan dosis pakan dan frekuensi pemberian pakan yang ideal juga belum ditemukan. Larva dan benih kadang diberikan dosis yang berlebihan sehingga dalam media pemeliharaan terlihat lebih banyak pakan hidupnya daripada larva atau benih ikan hias mandarinfish yang dipelihara. Sedangkan frekuensi pemberian pakan umumnya dua kali yaitu pagi dan sore hari. untuk itu perlu dilakukan kegiatan dengan menggunakan dosis pakan yang berbeda untuk memperoleh dosis pemberian yang tepat. 1.2. Tujuan dan Sasaran 1.2.1. Tujuan Untuk menghasilkan teknologi rekayasa teknologi peningkatan produksi telur ikan hias mandarin fish yang adaptif dan efisien. Menemukan dosis pakan yang ideal digunakan dalam pemeliharaan induk ikan hias mandarin fish 1.2.2. Sasaran Dihasilkan teknologi manajemen pakan yang baik II. BAHAN DAN METODE 2.1. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini: Tabel 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Alat dan Bahan Wadah Penetasan kapasitas 10 liter Ember Mikroskop Kamera Serokan/tango Peralatan aerasi Heater Pipet Gelas Ukur Induk mandarin Mandarin fish Artemia/rotifer/pelet Alkohol/Formalin Aquadesh Kegunaan Tempat penetasan telur ikan hias mandarin fish Untuk mengambil telur Untuk melihat perkembangan telur Untuk dokumentasi Untuk menyerok telur Untuk menyuplai oksigen Untuk mengatur suhu wadah Untuk mengambil sampel telur Untuk menghirung jumlah telur dan larva secara volumetrik Sebagai objek kegiatan Sebagai pakan Untuk mengawetkan sampel Untuk membersihkan peralatan yang digunakan 2.2. Waktu dan Tempat Kegiatan ini dilaksanakan dari bulan Pebruari sampai Juni 2013 bertempat di Hatchery Ikan Hias Balai Budidaya Laut Ambon. 2.3. Metode kerja a. Wadah Pemeliharaan Pembersihan/pencucian wadah dilakukan dengan menggunakan kaporit dosis 100-150 ppm, kemudian dibilas dengan dan diisi dengan air yang sebelumnya disaring dengan menggunakan filter kondom. Air kemudian disterilkan dengan menggunakan kaporit dosis 10 ppm dan kemudian dinetralkan dengan thiosulfat atau diaerasi kuat selama 24 jam. b. Pemberian Pakan Bak yang digunakan ada 3 buah, dimana pada bak pertama digunakan dosis 3%, bak kedua 5%, bak ketiga 7%. Jenis pakan yang digunakan tergantung dari ketersedian pakan yang ada, bisa rotifer, artemia atau kombinasi artemia dan rotifer yang disesuaikan dengan dosis yang digunakan. c. Pengamatan Data yang diamati pada ketiga wadah meliputi; jumlah telur, derajat penetasan dan jumlah larva yang hidup. 2.4. Analisa Data a. Diameter Telur Pengukuran terhadap diameter telur dilakukan sebelum telur-telur dimasukkan kedalam wadah perlakuan. Telur diambil dengan pipet dan dimasukkan kedalam botol sampel yang telah diberi larutan pengawet alkohol ataupun formalin. Kemudian diamati diameter telur tersebut dibawah mikroskop dengan mikrometer. b. Jumlah Telur dan Daya tetas (Hatching Rate) Daya tetas (DT) telur ikan hias mandarin fish dihitung dengan cara menghitung jumlah telur yang menetas dibagi dengan jumlah total telur awal, kemudian dinyatakan dalam persen menurut rumus : Jumlah telur menetas

Daya Tetas DT = X 100% Jumlah telur fértil c. Kualitas air Dilakukan dengan menganalisa data kualitas air yang diterima dari hasil pengujian oleh laboratorium kualitas air. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Jumlah Telur Telur merupakan hasil akhir dari proses gametogenesis, setelah oosit mengalami fase pertumbuhan yang panjang dan tergantung pada gonadotropin. Perkembangan diameter telur oosit pada ikan teleostei umumnya disebabkan karena akumulasi kuning telur selama proses vitelogenesis. Hal ini menyebabkan telur yang tadinya kecil menjadi lebih besar. Pada proses vitelogenesis, ruangan pada sitoplasma yang matang diisi oleh bola-bola kecil kuning telur yang bersatu dengan yang lain menjadi masa kuning telur. Berdasarkan data pada Tabel 1, terlihat bahwa jumlah telur pada perlakuan dosis pakan 3 % lebih kecil dari jumlah telur dari dosis 5% dan 7 %. Rata-rata telur per bulan pada perlakuan dosis pakan 7% mencapai 429 butir, kemudian berturut-turut 310 butir dan 255 butir untuk dosis pakan 5% dan 3 %. Tabel 1. Jumlah Telur selama Kegiatan Dosis (%) 3 5 7 1 220 267 398 2 254 324 413 3 292 338 475 Jumlah 766 929 1286 Rata-rata 255 310 429 Tingginya jumlah telur pada dosis pakan 7% diduga oleh jumlah pakan yang diberikan banyak dan dimanfaatkan langsung oleh induk mandarin fish untuk pertumbuhan dan reproduksi. Hijriyati (2012) menyatakan bahwa kualitas telur ikan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi yaitu umur dan ukuran induk serta genetik. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi kualitas telur ikan adalah pakan, suhu, kepadatan dan polusi. Selanjutnya dikatakan bahwa pada beberapa spesies ikan laut kualitas pakan induk sangat mempengaruhi proses pematangan gonad dan kualitas telur yang dihasilkan. Watanabe (1988), melaporkan bahwa kualitas telur red sea bream (Pagrus major) sangat dipengaruhi kandungan protein, fosfor, pigmen dan asam lemak essensial pakannya.

Jumlah Telur 500 400 300 200 100 Dosis 3% Dosis 5% Dosis 7% 0 1 2 3 Grafik 1. Jumlah Telur Ikan Mandarin Fish 3.2. Ukuran/Diameter Telur Ukuran telur dapat ditentukan dengan berbagai cara seperti menggunakan diameter tunggal, diameter terpanjang, panjang dan lebar telur serta volume telur. Ukuran telur akan menentukan ukuran larva. Diameter telur pada kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah ini. Dimana diameter telur yang dihasilkan berkisar antara 0,8 1,0 mm. Dari tabel 2 terlihat bahwa makin besar dosis pakan yang diberikan, maka diameter telur akan semakin besar. Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh Priyono et al. (2003) yang melaporkan bahwa induk kerapu yang diberi pakan pelet basah dengan kandungan protein 40%, oosit dan spermanya berkembang mengikuti musim pemijahan alami dengan diameter telur yang besar. Selanjutnya Suwirya et al. (1998) mengatakan bahwa diameter telur tergantung dari kualitas telur yang dihasilkan yang secara tidak langsung tergantung dari kualitas induk yang digunakan serta jenis pakan yang dikonsumsi. Kemudian Slamet dan Tridjoko (1997) juga menyatakan bahwa kualitas telur ikan kerapu dipengaruhi oleh nutrisi pakan dan kondisi induk ikan kerapu. Tabel 2. Diameter Telur Ikan Mandarin Fish Dosis (%) 3 5 7 1 0,80 mm 0,80 mm 1,00 mm 2 0,80 mm 0,90 mm 1,00 mm 3 0,90 mm 0,90 mm 0,90 mm Jumlah 2,50 mm 2,60 mm 2,90 mm Rata-rata 0,83 mm 0,87 mm 0,97 mm 3.3. Derajat Penetasan

Derajat penetasan merupakan faktor penting dalam kegiatan pembenihan. Derajat penetasan yang tinggi dapat menghasilkan benih yang banyak sehingga proses produksi dapat berjalan dengan baik. Derajat penetasan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu, oksigen, ph dan intensitas cahaya. Dari tabel 3 terlihat bahwa derajat penetasan telur terbesar ada pada perlakuan pakan dosis 7 %, selanjutnya berturut-turut 5% dan 3%. Tingginya derajat penetasan pada perlakuan dosis yang tinggi ini, kemungkinan disebabkan pakan yang diberikan banyak dan dapat dimanfaatkan langsung oleh induk mandarin fish yang digunakan untuk kegiatan reproduksi sehingga menghasilkan telur dengan kualitas baik. Hijriyati (2012) menyatakan bahwa Faktor utama yang mempengaruhi daya tetas telur adalah kualitas telur dan kualitas media air penetasan. Kualitas telur yang baik dan didukung oleh kualitas air media penetasan yang memadai dapat membantu proses pembelahan sel dan perkembangan telur sampai mencapai tahap akhir terbentuknya embrio. Selanjutnya Priyono et al. (2003) melaporkan bahwa induk kerapu yang diberi pakan pelet basah dengan kandungan protein 40%, oosit dan spermanya berkembang mengikuti musim pemijahan alami dengan daya tetas 98-99,43%. Tabel 3. Rata-rata Derajat Penetasan Telur Dosis (%) 3 5 7 1 80 % 80 % 80 % 2 85 % 90 % 90 % 3 88 % 90 % 95 % Rata-rata 84,33% 86,66 % 88,33% IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka didapatkan disimpulkan bahwa Perlakuan dosis pakan 7% memberikan jumlah telur yang lebih tinggi, diameter telur yang besar dan daya tetas telur yang lebih besar dari perlakuan pakan 5% dan 3%. 4.2. Saran Untuk memperoleh hasil yang optimal, dalam pemeliharaan induk ikan mandarin sebaiknya menggunakan dosis pakan 7%. DAFTAR PUSTAKA Ghufran.M dan Kordi K. 2007. Meramu Pakan Untuk Ikan Karnivor. Baung, Belut, Betutu, Gabus, Jambal Siam, Kakap, Kerapu, Kuwe, Lele, Patin, Sidat, dan Toman. Penerbit: CV.Aneka Ilmu, Anggota IKAPI No.002/JTE. Semarang. Hendarto, N., 2007. Pengaruh Frekuensi Pemberian Pakan Rucah Terhadap Pertumbuhan Benih Kerapu Macan Ephinephelus fuscoguttatus Di Keramba Jaring Apung. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Darussalam-Ambon. Hijriyati, K. H., 2012. Kualitas Telur dan Perkembangan Awal Larva Ikan Kerapu Bebek (Cromileptes altivelis, Valenciennes (1928)) Di Desa Air Saga, Tanjung Pandan Belitung. Thesis Universitas Indonesia-Depok. Priyono, A. Tatam, S dan T. Setiadharma, 2003. Pengaruh Musim Terhadap Perkebangan Oosit Dan Sperma Ikan Kerapu Lumpur (Ephinephelus coioides) yang Dipelihara Dalam Bak Terkontrol. Prodising Seminar Riptek Kelautan Nasional. Bali: 18-22. Mudjiman, A. 2000. Makanan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Slamet, B dan tridjoko, 1997. Pengamatan Pemijahan Alami, Perkembangan Embrio dan Larva Ikan Kerapu batik (Ephinephelus microdon) Dalam Bak Terontrol, Jurnal Perikanan Indonesia 3(4): 41-50. Supriyatna, A., Romdlianto M dan Gede S. A., 2008. Pengamatan Pertumbuhan dan Sintasan Benih Kerapu Lumpur Ephinephelus coioides yang Dipelihara Dengan Kepadatan Berbeda. BBRPL- Gondol. Suwirya.K,N.A.Giri & M.Marzuqi, 1998. Penggunaan pakan buatandalam pemeliharaan juvenile ikan kerapu bebek. Prosiding Seminar Teknologi Perikanan Pantai p. 167-170. Watanabe, T. 1988. Fish Nutritio and Mariculture. Departement of Aquatic Biosciences Tokyo. 191-223.