BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi : inspeksi dan palpasi pada payudara. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. kanker payudara dan 5 juta orang meninggal karena kanker payudara. Kanker

A. Pertanyaan Berikut Ini Untuk Mengukur Pengetahuan tentang SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. data atau informasi indikator-indikator perilaku dapat melalui beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maka diharapkan masyarakat kelompok atau individu dapat memperoleh

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN INFORMASI DENGAN PERILAKU SADARI DI MTS MATHLA UL ANWAR KOTA TANGERANG TAHUN 2015

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Nama : Usia : Usia pada saat menikah : Jumlah anak : Pendidikan : Pekerjaan : Pengasilan per bulan : Alamat :

KUESIONER. 1. Ayah : a. Tidak Pernah Sekolah d. Tamat SLTP/MTS. b. Tidak tamat SD/MI e. Tamat SMA/MA. c. Tamat SD/MI f.

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara, atau disebut sebagai karsinoma mamae merupakan

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. payudara, sebenarnya dapat diketahui secara cepat dengan pemeriksaan sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat kanker pada wanita. Kanker payudara merupakan keganasan terbanyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya.

CARA YANG TEPAT DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI RUMAH SAKIT ROYAL

BAB I PENDAHULUAN. payudara mengalami rudimeter dan tidak penting, sedang milik wanita menjadi

Disusun oleh: ERNY KURNIASIH

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kanker payudara. Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan yang sangat mudah

BAB I PENDAHULUAN. kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati. Data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 2010

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dan diobati. Hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto. menunjukkan bahwa 80% penderita kanker payudara datang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker

BAB I PENDAHULUAN. yang memberi beban kesehatan masyarakat karena keberadaannya tersebar di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) :

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA TERHADAP KEMAMPUAN MELAKSANAKAN SADARI PADA IBU PKK DI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

Prima Daniyati Kusuma (*), Dwi Susilawati (**) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro.

Prima Daniyati Kusuma (*), Dwi Susilawati (**) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro.

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN. Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswi Tingkat III Akademi Kebidanan Medistra Lubuk Pakam

KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam teori Skiner atau yang disebut teori S-O-R (stimulus-organismerespons)

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X. Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung 3

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

Perilaku kesehatan pada garis besarnya dikelompokkan menjadi 2 yakni (Notoatmodjo, 2003):

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan.

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

BAB II. Tinjauan Pustaka. respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI

1.1 Latar Belakang Masalah

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Carsinoma Mammae atau Kanker payudara adalah tumor ganas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

5. Sintesis (synthesis), merupakan kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis

BAB 1 PENDAHULUAN. pengobatan yang diperlukan (Maryanti, 2009). SADARI (Pemeriksaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan kanker melonjak dari menjadi dan lebih dari

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PENERAPAN SADARI PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI PERTIWI PEMALANG TAHUN 2017

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

BAB I PENDAHULUAN. payudara. Untuk upaya mencegah risiko kanker payudara pemerintah. wanita di usia muda dapat terserang kanker payudara.

PROMOSI KESEHATAN (TEORI SEBAB AKIBAT) Kel tiga sembilan orang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel-sel

BAB I PENDAHULUAN. wanita untuk menemukan benjolan atau kelainan pada payudaranya (NCI, 2010). Tujuan utama dari pemeriksaan SADARI adalah membantu

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN. saudara Siti Rubiah mengenai Pengaruh Metode Simulasi Yang Disertai Dengan

BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. perempuan menopause (Rachmawati, 2006). usia. Seorang wanita yang sudah menopause akan mengalami berhentinya

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

ABSTRAK. Nanik Widiawaty

BAB II TINJAUAN TEORI. a. Pengertian Kanker Leher Rahim

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dalam perkembangan selanjutnya berada di bawah control hormone-hormon

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker payudara ialah sejumlah sel di dalam payudara dan berkembang

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15

BAB I PENDAHULUAN. menekan jaringan tubuh normal sehingga dapat mempengaruhi fungsi tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. awal (Nadia, 2009). Keterlambatan diagnosa ini akan memperburuk status

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. (Emilia, 2010). Pada tahun 2003, WHO menyatakan bahwa kanker merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sakit merupakan kondisi yang tidak menyenangkan mengganggu aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada

SADARI (PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI) SEBAGAI PENDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Promosi kesehatan merupakan proses meningkatkan kesehatan dan

MERAWAT PAYUDARA DAN WASPADA KANKER PAYUDARA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kata kanker berasal dari kata Yunani, karnikos, yang berarti udang-karang dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Hj. Umah Kec. Cidadap Kel. Ciumbuleuit Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) adalah suatu tindakan wanita dalam mengenali keadaan payudaranya guna mengetahui ada atau tidaknya benjolan yang tidak normal dan perubahan lain pada bentuk payudara yang meliputi : inspeksi dan palpasi pada payudara. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) merupakan satu metode pemeriksaan dini guna mendeteksi adanya kanker pada payudara, dan merupakan metode pemeriksaan yang paling sederhana dan mudah dilakukan hanya cukup beberapa menit dengan menggunakan jari-jari tangan dengan meraba seluruh permukaan payudara yang dilakukan rutin setiap bulan setelah selesai masa menstruasi. Tahapan SADARI (Pemeriksaan payudara sendiri) terdiri dari dua bagian pemeriksaan, yaitu inspeksi (pemeriksaan dengan seksama) yang dilakukan dengan cara memperhatikan perubahan yang terjadi pada bentuk dan ukuran payudara di depan cermin, dengan mengangkat kedua tangan dan menaruhnya di belakang kepala sambil membusungkan dada dan melihat apakah ada perubahan yang tidak biasa pada payudara, kemudian meletakan kedua tangan dipinggang sambil menekan bahu. Semua pengamatan tersebut dilakukan

2 dengan tujuan untuk menemukan ada atau tidaknya tumor yang terletak dekat dengan kulit. Pemeriksaan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) selanjutnya yaitu dengan palpasi (pemeriksaan dengan meraba) yaitu dengan cara meraba atau menyusuri seluruh permukaan payudara dengan menggunakan jari-jari tangan dengan gerakan memutar dan secara vertikal ka atas dan ke bawah, mulai dari tepi payudara hingga ke puting susu yang kemudian dilanjutkan dengan menekan puting susu dengan perlahan guna mengetahui ada atau tidaknya cairan yang abnormal yang keluar dari puting susu. Proses akhir dari palpasi yaitu dengan posisi berbaring dan meletakan bantal dibawah bahu lalu meraba kembali seluruh permukaan payudara. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dianjurkan pada wanita, terutama pada wanita dengan usia mulai dari 20 tahun. Karena wanita dengan usia subur 20-45 tahun sangat berisiko terkena penyakit kanker payudara, sehingga wanita harus selalu sadar payudara yaitu dengan cara rutin memeriksa payudaranya sebagai upaya awal pencegahan penyakit kanker payudara. Cukup dimulai dengan cara yang paling mudah dan sederhana yang dapat dilakukan sendiri di rumah dan dilakukan setiap bulan setelah selesai masa menstruasi yakni dengan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). Jadi para wanita akan tahu apabila terjadi perubahan pada payudaranya.

3 Perilaku seseorang untuk melakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) pada dasarnya berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang tentang SADARI. Menurut Becker (1979) ada tiga klasifikasi perilaku yang berhubungan dengan kesehatan (health related behavior) yaitu : perilaku hidup sehat (health behavior), perilaku sakit (illness behavior), dan perilaku peran sakit (the sick role behavior). 1 Menurut Rogers (1974), sebelum seseorang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru) di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni : Awareness (kesadaran) mengetahui stimulus/objek, Interst (merasa tertarik) terhadap stimulus, Evaluation (menimbang-nimbang) baik atau buruknya stimulus tersebut bagi dirinya, Trial dimana objek mulai melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus, Adoption dimana objek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus. 2 Sementara menurut teori Lawrence Green terdapat tiga faktor yang mempengaruhi terbentuknya suatu perilaku, yaitu: faktor predisposisi/predisposing factor (yang mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan, pendidikan, tingkat sosial, ekonomi, dan sebagainya). Faktor 1 Heri D.J Maulana, s.sos, M.kes, 2009. Promosi Kesehatan. Penerbit buku kedokteran EGC : Jakarta. Hlm. 192 2 Prof. DR. Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip Prinsip Dasar) cetakan ke 2. PT. Rineka Cipta : Jakarta. Hlm : 128.

4 pemungkin/enabling factor (mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan). Faktor penguat/reinforcing factor (meliputi sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, patugas kesehatan). Dari teori-teori yang tersebut di atas dapat diketahui bahwa pengetahuan memiliki peranan penting dalam terbentuknya perilaku pada seseorang. Karena seseorang baru akan beperilaku (berperilaku baru) setelah dia mendapatkan pemahaman tentang apa yang akan dilakukannya. Peneliti sempat menanyakan beberapa pertanyaan mengenai SADARI kepada beberapa wanita wanita usia subur di RW 02 Kelurahan Karawaci Baru Tangerang, hasil jawaban yang didapat dari para wanita tersebut adalah bahwa mereka umumnya sudah tahu tentang apa itu SADARI, tetapi mereka tidak mengetahui bagaimana cara memeriksa payudara dengan cara SADARI yang tepat, dan kapan waktu yang tepat untuk melakukannya. mereka umumnya tahu akan pentingnya melakukan SADARI tetapi mereka segan dan sangat jarang untuk melakukan SADARI tersebut. Hal ini disebabkan karena para wanita mempunyai persepsi bahwa jika hasil pemeriksaan menunjukan ternyata mereka menemukan adanya benjolan pada payudaranya dan ternyata benjolan tersebut adalah kanker, maka mereka akan menjadi terguncang, takut, kehilangan kepercayaan diri, dan tidak dapat berfikir secara positif lagi. Padahal dengan melakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) secara rutin, akan lebih memudahkan mereka untuk mengenali perubahan yang terjadi pada payudaranya dan dapat lebih mudah dan cepat menangani apabila

5 ditemukan kanker pada payudaranya. Karena kanker payudara dapat disembuhkan bila ditemukan saat masih stadium dini sebelum sel kanker menyebar ke area tubuh lainnya. Walaupun begitu belum tentu para wanita di RW 002 Kelurahan Karawaci Baru Tangerang mempunyai kesadaran untuk melakukan pemeriksaan dini payudara dengan cara SADARI tesebut. Pengetahuan para wanita di RW 02 Kelurahan Karawaci Baru Tangerang tentang SADARI kemungkinan akan mempengaruhi mereka dalam melakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) untuk mendeteksi adanya benjolan yang tidak normal atau kanker payudara. Dengan pertimbangan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan pengetahuan wanita usia subur tentang SADARI dengan perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) di RW 02 Kelurahan Karawaci Baru Tangerang. B. Identifikasi Masalah Pengetahuan wanita tentang SADARI dapat mempengaruhi perilaku wanita dalam mengantisipasi timbulnya penyakit kanker payudara. Dengan minimnya pengetahuan yang mereka miliki tentang SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) membuat risiko berkembangnya sel kanker di tubuh, oleh karena itu penting bagi para wanita untuk melakukan SADARI sebagai pencegahan dini.

6 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap wanita dalam melakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri), antara lain : 1. Kurangnya pengetahuan wanita tentang SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) tentang apa itu SADARI, bagaimana cara melakukan SADARI, dan kapan waktu yang tepat untuk melakukan SADARI. 2. Masih kurangnya informasi mengenai cara pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) tentang bagaimana cara meraba yang tepat pada payudara. 3. Ketidak siapan mental dan takut bila ternyata ditemukan adanya benjolan atau kanker di dalam tubuhnya, karena bila ditemukan kanker pada payudaranya para wanita merasa menjadi semakin tidak percaya diri dan tidak bisa hidup secara normal. 4. Wanita dengan usia lebih muda umumnya kurang memperhatikan kesehatannya, karena mereka merasa masih kuat dibandingkan dengan wanita usia tua dimana sudah mulai merasakan gejala penyakit yang timbul. 5. Kebudayaan pada daerah tertentu yang dapat mempengaruhi seseorang untuk tidak melakukan SADARI 6. Kepercayaan tertentu yang melarang seorang wanita untuk melihat bagian tubuhnya (seperti payudara) dengan cermin dan meraba-raba sendiri payudaranya.

7 7. Faktor geografis dimana tempat wanita tersebut bermukim, jauh dari fasilitas kesehatan dan tidak adanya petugas kesehatan yang menyebabkan kurangnya mereka untuk mendapatkan pengetahuan tentang SADARI. C. Pembatasan Masalah Karena keterbatasan waktu, dana dan teori maka penelitian ini dibatasi hanya akan meneliti tentang hubungan pengetahuan wanita usia subur tentang SADARI dengan perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) di RW 02 Kelurahan Karawaci Baru Tangerang. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, penulis merumuskan masalah penelitian ini adalah Apakah ada hubungan pengetahuan wanita usia subur tentang SADARI dengan perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) di RW 02 Kelurahan Karawaci Baru Tangerang?.

8 E. Tujuan 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan pengetahuan wanita usia subur tentang SADARI dengan perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) di RW 02 Kelurahan Karawaci Baru Tangerang. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi pengetahuan wanita usia subur tentang SADARI di RW 02 Kelurahan Karawaci Baru Tangerang. b. Mengidentifikasi perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) pada wanita usia subur di RW 02 Kelurahan Karawaci Baru Tangerang. c. Menganalisis hubungan pengetahuan wanita usia subur tentang SADARI dengan perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) di RW 02 Kelurahan Karawaci Baru Tangerang.

9 F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Dari penelitian ini penulis dapat mengetahui pengetahuan wanita usia subur tentang SADARI dan perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) di RW 02 Kelurahan Karawaci Baru Tangerang. 2. Bagi Masyarakat Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan pada masyarakat khususnya para wanita akan pentingnya pemeriksaan dini payudara dan cara SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) sebagai upaya pencegahan timbulnya penyakit kanker payudara. 3. Bagi Fakultas Terbinanya kerjasama dengan mahasiswa dalam meningkatkan pengetahuan dalam pengembangan kesehatan.