Mekanisme transmisi. Angelina Ika Rahutami 2011

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. moneter akan memberi pengaruh kepada suatu tujuan dalam perekonomian.

1. Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

VII. SIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi dapat di artikan sebagai suatu proses meningkatnya harga-harga

III. KERANGKA PEMIKIRAN Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter. kebijakan moneter terhadap kegiatan ekonomi secara riil dan harga harga

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan antara lain melalui pendekatan jumlah uang yang beredar dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Grafik 1.1 Perkembangan NFA periode 1997 s.d 2009 (sumber : International Financial Statistics, IMF, diolah)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang telah berlangsung cukup lama di Indonesia

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

SEBUAH TEORI MAKROEKONOMI PEREKONOMIAN TERBUKA

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. negara. Saat jumlah uang beredar tidak mencukupi kegiatan transaksi pada satu

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Peranan uang dalam peradaban manusia hingga saat ini dirasakan sangat

BAB II TINJAUAN TEORI. landasan teori yang digunakan dalam penelitian yaitu mengenai variabel-variabel

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

INFLATION TARGETING FRAMEWORK SEBAGAI KERANGKA KERJA DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN MONETER DI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan moneter adalah untuk membantu mencapai sasaran-sasaran makroekonomi antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi aktivitas perekonomian ditransmisikan melalui pasar keuangan.

I. PENDAHULUAN. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan Bank Sentral,

Kebijakan Moneter & Bank Sentral

Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. cenderung mengakibatkan gejolak ekonomi moneter karena inflasi akan

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis dampak..., Wawan Setiawan..., FE UI, 2010.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia

I. PENDAHULUAN. Bank Indonesia sebagai otoritas moneter atau bank sentral mempunyai tujuan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan nilai tukar mengambang, tentu saja Indonesia menjadi sangat rentan terhadap

I. PENDAHULUAN. atau nilai tukar (Miskhin, 2007:435). Bagi negara berkembang dengan

Masalah uang adalah masalah yang tidak sederhana. Uang berkaitan erat dengan hampir

Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mekanisme transmisi kebijakan moneter didefenisikan sebagai jalur yang

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan ekonomi, baik perkembangan ekonomi domestik

Analisis fundamental. Daftar isi. [sunting] Analisis fundamental perusahaan. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

II. KERANGKA PEMIKIRAN. Uang didefinisikan sebagai sesuatu yang diterima secara umum dalam

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1)

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014). Pertumbuhan

Skripsi ANALISA PENGARUH CAPITAL INFLOW DAN VOLATILITASNYA TERHADAP NILAI TUKAR DI INDONESIA OLEH : MURTINI

I. PENDAHULUAN. kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) untuk mencapai tujuannya yaitu

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEORI EKONOMI 2 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

I. PENDAHULUAN. Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

Memasukkan beberapa aset sebagai alternatif dari uang

Andri Helmi M, SE., MM. Sistem Ekonomi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan dalam mengatur kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. moneter terutama sudah sangat banyak dilakukan oleh para peneliti di dunia,

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

International Monetary Fund UNTUK SEGERA th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C USA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (KOJA Container Terminal :2008)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mengukur kinerja ekonomi suatu negara dapat dilakukan dengan menghitung

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia. Fluktuasi kurs rupiah yang. faktor non ekonomi. Banyak kalangan maupun Bank Indonesia sendiri yang

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum.

I. PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir ini, banyak bank sentral di berbagai negara telah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi namun faktor-faktor ini di luar kontrol

I. PENDAHULUAN. rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7

ekonomi K-13 KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL K e l a s A. PENGERTIAN KEBIJAKAN MONETER Tujuan Pembelajaran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bisnis. Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator kondisi

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. proses pertukaran barang dan jasa serta untuk pembayaran utang. Pada umumnya setiap

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.

I. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia.

BAB I PENDAHULUAN. inflasi yang rendah dan stabil. Sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2004 Pasal 7,

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini

Ilmu Ekonomi Bank Sentral dan Kebijakan moneter

Kebijakan Moneter dan Fiskal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap negara membutuhkan modal untuk membiayai proyek

EKONOMI MAKRO RINA FITRIANA,ST,MM

ANALISIS STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA (NPI) Abstrak

Keseimbangan di Pasar Uang

BAB I PENDAHULUAN. institution) sendiri mempunyai peran yang sangat penting bagi perkembangan

Bank Umum dan Bank Sentral

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. moneter, bunga itu adalah sebuah pembayaran untuk menggunakan uang. Karena

BAB VI INFLATION, MONEY GROWTH & BUDGET DEFICIT

I. PENDAHULUAN. Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dollar Amerika setelah

Transkripsi:

Mekanisme transmisi Angelina Ika Rahutami 2011

the transmission mechanism Seluruh model makroekonometrik mengandung penjelasan kuantitatif yang menunjukkan bagaimana perubahan variabel nominal membawa efek riil yang disebut mekanisme transmisi. Dalam ekonomi modern, mekanisme transmisi dapat dilihat sebagai sistem yang kompleks dimana sekelompok agen yang berbeda, berinteraksi melalui pasar yang saling terkait.

Mekanisme transmisi perubahan eksternal Pengaruh perubahan eksternal ini dapat ditransmisikan melalui tiga jalur: perdagangan, Finansial keterkaitan antar sektor industri secara langsung.

Jalur Perdagangan (Trade channel) Permintaan luar negeri (foreign demand shocks) Perubahan siklus usaha di negara-negara maju mempunyai pengaruh yang penting terhadap permintaan impor Produktifitas aggregat (Aggregate productivity shocks) Pada umumnya di negara berkembang, transfer teknologi terjadi terutama melalui impor dari negara industri. Efek berantai dari perkembangan teknologi dan dampaknya pada kondisi makroekonomi akan lebih besar pada negara yang mempunyai hubungan dagang yang erat dengan negara industri Fluktuasi TOT (Terms of trade fluctuations) Beberapa studi memperkirakan bahwa shock TOT menyebabkan 50% fluktuasi output yang terjadi di negara berkembang. Shock yang terjadi disini meliputi perubahan pada harga komoditi yang pada umumnya dipengaruhi oleh kondisi siklikal negara maju.

Jalur Finansial (Financial channel) Aliran modal swasta (Private capital flows) banyak negara berkembang yang tergantung dengan pembiayaan eksternal untuk memenuhi kebutuhan investasi domestik dan menutup defisit transaksi berjalan. besarnya dan volatilitas aliran modal dari negara industri akan mempunyai pengaruh besar terhadap tingkat investasi dan output negara berkembang. Bantuan dan aliran finansial lainnya (Aid and other financial flows) Kondisi pasar finansial global (Global financial market conditions) Kemampuan suatu negara untuk melakukan kebijakan makroekonomicountercyclical juga dapat terhambat oleh perkembangan eksternal yang menyebabkan perubahan suku bunga internasional dan perbedaannya dengan suku bunga domestik. Meskipun perubahan suku bunga dunia mempunyai dampak yang relatif kecil terhadap output di negara berkembang, namun dampaknya akan lebih besar pada negara dengan tingkat utang luar negeri yang tinggi.

Keterkaitan Sektoral (Direct Sectoral Linkage) Kesamaaan struktur ekonomi (Similarities in economic structure) Dengan adanya kesamaan struktur ekonomi maka shock yang terjadi pada sektor tertentu seperti gangguan produktifitas dan gangguan permintaan impor dari negara industri akan mempunyai dampak yang sama terhadap negara-negara dengan kesamaan struktur tersebut. Gangguan terhadap sektor teknologi (Shocks to the technology sector) Teknologi menjadi sektor yang semakin penting di negara-negara emerging markets, terutama di Asia Timur. Dengan demikian shock yang terjadi pada sektor teknologi di negara maju akan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap gejolak output di negaranegara tersebut.

Penentuan Variabel External Shock Saluran Perdagangan: permintaan barang ekspor, perubahan nilai tukar riil yang pada gilirannya akan mempengaruhi TOT, serta harga komoditi dunia dan harga minyak. Saluran Finansial: perubahan nilai tukar nominal, suku bunga dan harga saham.

Mekanisme transmisi kebijakan moneter 2 paradigma dalam upaya memahami mekanisme transmisi moneter paradigma uang pasif (passive money) paradigma uang aktif (active money). Perbedaan antara kedua paradigma ini dapat ditelusuri dari peran kesenjangan output (output gap) dan ekspansi likuiditas sebagai penyebab (kausal) dalam mekanisme transmisi moneter.

2 paradigma 2 jalur jalur suku bunga atau jalur harga (price channelpassive money approach) dijalankan dengan menggunakan suku bunga jangka pendek sebagai operational target yang kemudian diperkirakan akan mempengaruhi variabel-variabel harga di pasar keuangan, sektor riil dan pada akhirnya pada laju inflasi. jalur kuantitas (quantity channel - active money approach) mengacu pada persamaan identitas MV = PT. Kebijakan moneter dalam pendekatan ini berusaha mengendalikan jumlah uang beredar (M) untuk mempengaruhi sektor riil (P dan T). Pendekatan ini mensyaratkan adanya velocity dan money multiplier yang bersifat stabil, atau paling tidak predictable.

Jalur Harga (Price Channel) Mekanisme Transmisi jalur suku bunga (interest rate channel), jalur nilai tukar (exchange rate channel), jalur harga aset lain (other asset price effects) jalur kredit (credit channel), dan jalur ekspektasi

Jalur Mekanisme Transmisi Suku bunga Harga aset Penawaran domestik Kredit Output gap Tekanan Inflasi domestik Instrumen kebijakan moneter Pasar uang Neraca Perusahaan Permintaan domestik Inflasi Nilai tukar Tekanan Inflasi asing Ekspektasi

Jalur Suku Bunga (Interest rate channel) Jalur suku bunga pada dasarnya merupakan pandangan Keynesian dimana suku bunga riil jangka panjang paling berpengaruh dalam perekonomian dan dapat dijelaskan dengan skema IS-LM. kontraksi kebijakan moneter menaikkan suku bunga jangka pendek. Karena harga dan upah diasumsikan tegar (rigid), suku bunga jangka panjang riil juga akan naik. Suku bunga jangka panjang riil yang lebih tinggi menyebabkan turunnya pengeluaran investasi riil, pengeluaran konsumsi riil, dan GDP riil. Dalam jangka panjang, setelah ada penyesuaian upah dan harga barang, GDP riil akan kembali ke posisi semula. Kebijakan moneter kontraksi suku bunga (naik) investasi (turun) output (naik)

Jalur suku bunga Pendekatan cost of capital Pendekatan income/substitution effect

Jalur nilai tukar (exchange rate channel) Jalur nilai tukar sebenarnya menguji hubungan antara aliran masuk modal privat neto (net private capital inflows) dan kebijakan moneter setelah liberalisasi keuangan. Pengetatan moneter akan mendorong suku bunga nominal dalam negeri meningkat. Jika suku bunga internasional tidak berubah maka interest rate differential meningkat, dan tabungan dalam bentuk mata uang domestik menjadi lebih menarik sehingga hal ini akan mendorong masuknya dana dari luar negeri. Nilai tukar mata uang domestik akan mengalami apresiasi. Tingginya mata uang domestik membuat barang domestik menjadi relatif lebih mahal dibanding barang luar negeri, sehingga kegiatan ekspor akan menurun dan sebaliknya impor meningkat, sehingga transaksi berjalan dalam neraca pembayaran akan membaik. Akibatnya, permintaan aggregat akan menurun dan demikian pula laju pertumbuhan ekonomi dan laju inflasi. Kontraksi kebijakan moneter perbedaan suku bunga antara pasar uang domestik dan pasar uang internasional (naik) aliran masuk modal (naik) investasi (?) output (?)

Jalur harga aset (asset price effects) Jalur harga aset merupakan pandangan Monetarist yang menyatakan bahwa pengaruh kebijakan moneter terjadi melalui pergeseran portfolio investasi yang dimiliki masyarakat. Kebijakan moneter akan mempengaruhi jumlah dana dalam portfolio para pelaku ekonomi (wealth effect) dan relokasi dari suatu jenis aset ke jenis aset lain dalam portfolio sesuai dengan expected returns and risks dari masing-masing bentuk aset. pengetatan moneter meningkatkan suku bunga yang mengakibatkan pelaku ekonomi lebih suka memegang aset dalam bentuk obligasi atau deposito daripada saham. Minat untuk berinvestasi dalam kegiatan ekonomi riil menjadi berkurang sehingga laju pertumbuhan ekonomi menurun

Jalur kredit (credit channel) pengaruh kebijakan moneter terhadap kegiatan ekonomi terjadi melalui perubahan perilaku bank dalam menyalurkan kreditnya kepada nasabah. Pengetatan moneter akan menurunkan net worth pengusaha sehingga berakibat pada menurunnya nilai jaminan atas kredit yang diterimanya dari bank. Resiko yang dihadapi bank menjadi meningkat sehingga bank lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit (adverse selection). Menurunnya net worth juga akan mendorong nasabah untuk lebih berani mengusulkan proyek-proyek yang menjanjikan tingkat hasil yang tinggi akan tetapi dengan tingkat resiko kegagalan yang tinggi pula (moral hazard). Hal ini meningkatkan resiko kredit macet bank-bank. Dengan demikian dampak dari pengetatan moneter terhadap penurunan permintaan aggregat dan laju pertumbuhan ekonomi lebih disebabkan oleh menurunnya kredit yang disalurkan bank-bank baik karena faktor adverse selection maupun untuk menghidari moral hazard nasabah. Kebijakan moneter kontraksi pinjaman bank (turun) investasi (turun) output (turun)

Jalur Ekspektasi Kebijakan moneter dapat mempengaruhi ekspektasi masyarakat, misal terkait dengan ekspektasi pertumbuhan dan inflasi. Otoritas moneter (bank sentral) dapat mempengaruhi ekspektasi masyarakat melalui kebijakan yang konsisten dan kredibel. Perubahan ekspektasi mempengaruhi perilaku pelaku di pasar keuangan dan pelaku ekonomi lainnya, termasuk ekspektasi individu tentang prospek pekerjaan mereka dan ekspektasi perusahaan tentang penjualan dan laba di masa datang. Naiknya tingkat policy rate dapat diinterpretasikan bahwa bank sentral memerlukan kebijakan itu untuk mengerem perekonomian dalam rangka inflasi target, sehingga prospek pertumbuhan ekonomi akan mengalami penurunan. Jika kebijakan moneter kredibel, hal itu akan menurunkan ekspektasi inflasi dan upaya kestabilan harga akan terpelihara.

Variabel yang Mempengaruhi Kondisi Fiskal (APBN) Harga minyak Variabel ekonomi Kondisi fiskal (APBN) Trade Nilai tukar Inflasi/harga PDB Investasi Uang beredar Variabel Non ekonomi SBI Moneter