MODUL MATA PELAJARAN IPA

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru

Sistem Ekskresi Manusia

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.1

- - SISTEM EKSKRESI MANUSIA - - sbl1ekskresi

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1

Sistem Ekskresi. Drs. Refli, MSc Diberikan pada Pelatihan Penguatan UN bagi Guru SMP/MTS se Provinsi NTT September 2013

biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. ORGAN EKSKRESI

Struktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter

Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri

Mahasiswa dapat menjelaskan alat ekskresi dan prosesnya dari hasil percobaan

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.2

Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si LOGO

SCIENCE MODULE GRADE IX JULY-AUGUST 2015 ACADEMIC YEAR 2015/2016

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.3. Air. Asam amino. Urea. Protein

Sistem Ekskresi pada Manusia. mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.1

SISTEM EKSKRESI SISTEM EKSKRESI PADA VERTEBRATA

SISTEM EKSKRESI MANUSIA 1: REN. by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta

Bab 8 Sistem Ekskresi

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.2

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

SISTEM EKSKRESI MANUSIA

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Alat Ekskresi. pada Manusia. meliputi

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM EKSKRESI

Bab. Sistem Ekskresi. A. Sistem Ekskresi pada Manusia B. Sistem Ekskresi pada Hewan

SISTEM EKSKRESI. Sistem Ekskresi Manusia. Zat sisa yang Diproduksi. Pemecahan Hb. H a t i. Respirasa sel. Deaminasi asam amino. Urea. Asam urat.

Bab SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

SISTEM EKSKRESI LKS IPA TERPADU -SMP KELAS IX/1 1

BAB II PEMBAHASAN A. GINJAL

GINJAL KEDUDUKAN GINJAL DI BELAKANG DARI KAVUM ABDOMINALIS DI BELAKANG PERITONEUM PADA KEDUA SISI VERTEBRA LUMBALIS III MELEKAT LANGSUNG PADA DINDING

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.3

Ilmu Pengetahuan Alam

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SISTEM EKSKRESI MANUSIA. SMA kelas XI KD 3.9 dan 4.10

ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN IPA. Dr. RAMLAWATI, M.Si. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M.Pd.

Struktur bagian dalam ginjal

PEMERIKSAAN PROTEIN DAN GLUKOSA URINE LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN : ERICA PUSPA NINGRUM : J1C111208

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA 1-2 ( SEBELAS IPA 1-2 )

HISTOLOGI URINARIA dr d.. K a K r a ti t k i a a R at a n t a n a P e P r e ti t w i i

M.Nuralamsyah,S.Kep.Ns

BAB VIII SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERCOBAAN VI PEMERIKSAAN PROTEIN DAN GLUKOSA URINE

BAB 1. Sistem Ekskresi. A. Struktur Alat Ekskresi pada Manusia B. Kelainan dan Penyakit Sistem Pengeluaran. Bab 1 Sistem Ekskresi Pada Manusia 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. zat-zat yang dimungkinkan terkandung di dalam urine, dan juga untuk melihat

Struktur Kulit (Cutaneous Membran) EPIDERMIS DERMIS SUBCUTANEOUS/Hypodermis

BAB VII SISTEM UROGENITALIA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

PERANCANGAN ALGA PURIN (ALAT PERAGA PEMBENTUKAN & PENGUJIAN URIN) MELALUI MANIPULASI CARA KERJA NEFRON

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1

BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Beban Kognitif B. Komponen Beban Kognitif

Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Struktur Hewan dengan judul Jaringan Epitel yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : K

a) memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun, c) mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, dan

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 9. Ciri-Ciri Makhluk Hidup Latihan Soal 9.1

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4

Anatomi & Fisiologi Sistem Urinaria II Pertemuan 11 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5

Reabsorpsi dan eksresi cairan, elektrolit dan non-elektrolit (Biokimia) Prof.dr.H.Fadil Oenzil,PhD.,SpGK Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terkandung di dalam urine serta adanya kelainan-kelainan pada urine.

Melakukan Uji Protein Urin

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I. : SMP N 2 Gerokgak. Kelas/ Semester. Pertemuan ke : 1 dan 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

STRUKTUR DAN FUNGSI HEWAN (SISTEM EKSRESI)

Kelompok 3. Nama : Meli irawati lumbantobing Mastika sinurat

11/28/2011 SISTEM URINARIA. By. Paryono

2. Sumsum Ginjal (Medula)

BAB I PENDAHULUAN. zat atau substasi normal di urin menjadi sangat tinggi konsentrasinya. 1 Penyakit

Tips kesehatan, berikut ini 7 makanan yang menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh anda :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kualitas air yang meliputi kualitas fisik, kimia, biologis, dan radiologis

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan

LAMPIRAN KUESIONER AWAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Urin adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal kemudian

LATIHAN PAT BIO KELAS XI IPA

Luka dan Proses Penyembuhannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Uji benedict (Semikuantitatif) Tujuan : Menghitung secara kasar kadar glukosa dalam urin. Dasar teori :

TEORI FENOMENA ORGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1033ºK, titik lebur 336,8 ºK, dan massa jenis 0,86 gram/cm 3. Kalium

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4

Pemeriksaan Urine Metode Carik Celup

BAGIAN 1: MENGAPA PERLU DETOKS?

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2

Sistem Pencernaan Manusia

ANATOMI DAN FISIOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Suplemen berenergi adalah jenis minuman yang ditujukan untuk. stamina tubuh seseorang yang meminumnya. (

BAB I PENDAHULUAN. suatu industri minuman yang dikemas dalam kantong plastik. Minuman

Gagal Ginjal Kronis. 1. Apa itu Gagal Ginjal Kronis?

Gambar 1. Cara penggunaan alat pemeras madu. Gambar 2. Alat Pemeras madu. Gambar 3. Alat Penyaring madu Gambar 4. Ruang pengolahan madu 70 %

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLATIHAN SOAL BAB 10

Jaringan adalah kumpulan dari selsel sejenis atau berlainan jenis termasuk matrik antar selnya yang mendukung fungsi organ atau sistem tertentu.

BAB V PENUTUP. ditarik dari penelitian ini adalah bahwa penerapan Model Discovery Learning

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PERTEMUAN I

Manfaat Minum Air Putih

Transkripsi:

KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Sistem ekskresi untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA TAHUN 2017

SISTEM EKSKRESI A. PENGANTAR Untuk materi sistem ekskresi, Kompetensi Dasar yang harus dikuasai siswa SMP: 3.10 Menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan memahami gangguan pada sistem ekskresi serta upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi 4.10 Membuat karya tentang sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri SKL UN SMP yang terkait dengan materi sistem ekskresi adalah sebagai berikut. 1. Siswa dapat memahami dan menguasai konsep tentang: sistem ekskresi manusia. 2. Siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman tentang: menjaga kesehatan sistem ekskresi manusia. 3. Siswa dapat bernalar dalam mengkaji: keterkaitan antara sistem organ pada manusia B. TUJUAN Tujuan penulisan modul sistem ekskresi ini ada 3, yaitu: 1. Peserta Diklat mampu menganalisis sistem ekskresi pada manusia, gangguan sistem ekskresi, dan kesehatan sistem ekskresi. 2. Peserta Diklat mampu merumuskan indikator setara ujian nasional untuk kompetensi yang berkaitan dengan sistem ekskresi 3. Peserta Diklat mampu menyusun butir soal setara ujian nasional sesuai dengan rumusan indikator. C. URAIAN MATERI Proses metabolisme tubuh meliputi proses menghasilakan energi dan zat yang berguna bagi tubuh. Dalam proses metabolisme, dihasilkan zat-zat sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh. Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena dapat membahayakan tubuh. Proses pengeluaran zat-zat sisa dari dalam tubuh disebut ekskresi. Urine yang dibuang setiap hari merupakan hasil dari sistem ekskresi. Pusat atau organ utama dari sistem ekskresi adalah ginjal. Fungsinya adalah untuk memproduksi urine. Selain itu, sistem ekskresi dapat mempertahankan keseimbangan air di dalam tubuh, mempertahankan volume dan komposisi cairan dalam tubuh, serta mengatur ph cairan tubuh. Hal-hal tersebut terjadi karena ginjal dapat mengeluarkan secara selektif sisa-sisa metabolisme dan air dalam jumlah tertentu. Dengan begitu, komposisi cairan tubuh berada dalam keadaan optimal. Sistem urinaria terdiri atas dua ginjal, dua ureter, satu vesica urinaria (kantung kemih), dan satu uretra. MODUL PPMG IPA SMP 1 dari 10

1. Ginjal Ginjal merupakan organ yang berbentuk menyerupai kacang. Ginjal memiliki ukuran panjang 11 12 cm, lebar 6 cm, dan tebal 3 m. Organ ini terletak di dekat ruas-ruas tulang belakang bagian pinggang. Ginjal pada manusia terdiri atas satu pasang (kiri dan kanan). Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah dari ginjal kiri. Hal ini disebabkan di atas ginjal kanan terdapat hati. Proses pembentukan urine yang terjadi pada ginjal terjadi melalui proses filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi dan terjadi pada unit fungsional terkecil dari ginjal yang disebut dengan nefron (Gambar 1). Gambar 1. Nefron yang dilalui oleh pembuluh darah yang berperan pada sistem urinaria (Scanlon dan Sanders, 2007). a. Penyaringan (filtrasi) Filtrasi merupakan perpindahan cairan dari glomelurus menuju ke ruang kapsula bowman dengan menembus membran filtrasi. Membran filtrasi terdiri dari tiga lapisan, yaitu sel endotelium glomelurus, membran basiler, dan epitel kapsula bowman. Tahap ini adalah proses pertama dalam pembentukan urine. Filtrasi terjadi pada kapiler glomerulus kapsul Bowman. Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium kapiler yang berpori (podosit) sehingga mempermudah proses penyaringan. Beberapa faktor yang mempermudah proses penyaringan adalah tekanan hidrolik dan permeabilitias yang tinggi pada glomerulus. Pada proses filtrasi semua zat-zat yang terdapat di dalam darah yang mampu menembus dinding kapiler juga mampu menembus glomerulus dan kapsula Bowman. Pada filtrasi kekuatan sangat penting. Dengan tekanan yang kuat ini setiap komponen darah bisa melewati glomerulus dan dinding kapsula sehingga sampai pada rongga lapis atas tubula neprik. Dua komponen darah yang tidak bisa melewati filter ini, yaitu sel darah dan plasma protein. Jadi komponen-komponen atau filtrat yang demikian disebut dengan urine kapsular (urine primer). Urine primer yang komposisinya serupa MODUL PPMG IPA SMP 2 dari 10

dengan darah tetapi tidak mengandung protein. ini selanjutnya menuju ke bagian tubulus nefron (tubulus neprik) dan proses reabsorpsi mulai berlangsung. b. Penyerapan kembali (Reabsorpsi) Volume urine manusia hanya 1% dari filtrate glomerulus. Oleh karena itu, 99% filtrat glomerulus akan direabsorpsi secara aktif pada tubulus kontortus proksimal dan terjadi penambahan zat-zat sisa serta urea pada tubulus kontortus distal. Substansi yang masih berguna pada urine primer seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah melalui pembuluh kapiler yang berada di sekitar pembuluh. Glukosa dan asam amino diabsorpsi pada tubulus proksimal dan tubulus distal. Selain itu air yang terdapat pada filtrate glomerulus juga diserap kembali melalui proses osmosis. Penyerapan air terjadi di dalam tubulus distal, lengkung Henle, dan pembuluh pengumpul. Substansi yang tidak berguna, kelebih an garam, dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan dalam urine. Tiap hari tabung ginjal mereabsorpsi lebih dari 178 liter air, 1.200 gram garam, dan 150 gram glukosa. Sebagian besar dari zatzat ini direabsorpsi beberapa kali. Setelah terjadi reabsorpsi maka tubulus akan menghasilkan urine sekunder yang komposisinya sangat berbeda dengan urine primer. Pada urine sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya ureum dari 0,03% dalam urine primer dapat mencapai 2% dalam urine sekunder. c. Sekresi Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal dan juga di saluran pengumpul. Pada bagian ini terjadi pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Di bagian ini juga masih terjadi penyerapan ion natrium, klor serta urea. Cairan yang dihasilkan sudah berupa urine sesungguhnya, yang kemudian disalurkan ke rongga ginjal. Urine yang sudah terbentuk dan terkumpul di rongga ginjal dibuang keluar tubuh melalui ureter, kandung kemih dan uretra. Proses pengeluaran urine disebabkan oleh adanya tekanan di dalam kandung kemih. Tekanan pada kandung kemih selain disebabkan oleh pengaruh saraf juga adanya kontraksi otot perut dan organ-organ yang menekan kandung kemih. Dan tahap ini merupakan tahap akhir dari proses pembentukan urine. d. Proses pengeluaran urin Jika kandung kemih penuh dengan urin, dinding kantong kemih akan tertekan. Kemudian dinging otot kantong kemih meregang sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Selanjutnya, urin keluar melalui saluran kencing (uretra). Pengeluaran air MODUL PPMG IPA SMP 3 dari 10

melalui urin ada hubungannya dengan pengeluaran air melalui keringat pada kulit. Pada waktu udara dingin, badan kita tidak berkeringat. Pengeluaran air dari dalam tubuh banyak dikeluarkan melalui urin sehingga kita sering buang air kecil. Sebaliknya, pada waktu udara panas, badan kita banyak mengeluarkan keringat dan jarang buang air kecil. Urin yang dikeluarkan oleh ginjal sebagian besar teidiri atas (95%) air dan zat yang terlarut, yaitu urea, asam urat, dan amonia. yang merupakan sisa-sisa perombakan protein: bermacam-macam garam terutama garam dapur (NaCl), zat warna empedu yang menyebabkan warna kuning pada urin, dan zat-zat yang berlebihan di dalam darah seperti vitamin B, C, obat-obatan, dan hormon. Urin tidak mengandung protein dan glukosa. Jika urin mengandung protein, berarti terjadi gangguan atau kerusakan ginjal pada glomerulus. Jika urin mengandung gula, berarti tubulus ginjal tidak menyerap kembali gula dengan sempurna. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya kerusakan pada tubulus ginjal, tetapi dapat pula disebabkan oleh tingginya kadar gula di dalam darah sehingga tubulus ginjal tidak dapat menyerap kembali semua gula yang ada pada filtrat glomerulus. Kadar gula darah yang tinggi disebabkan oleh terhambatnya proses pengubahan gula menjadi glikogen, akibatnya produksi hormon insulin terhambat. Kelainan ini dikenal sebagai penyakit kencing manis (diabetes mellitus). Dilihat dari segi banyaknya zat yang terkandung di urin, dapat disimpulkan bahwa ginjal merupakan organ yang sangat penting bagi tubuh. Ginjal berfungsi untuk menyaring darah, mengeluarkan sisa metabolisme, membuang zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, dan mengatur keseimbangan air dan garam di dalam darah. 2. Kulit Kulit adalah organ pelindung yang menutupi seluruh permukaan tubuh. Kulit merupakan lapisan sangat tipis dan tebalnya hanya beberapa milimeter. Organ ini terdiri atas tiga lapisan, yaitu kulit ari, kulit jangat, dan jaringan bawah kulit. a. Kulit ari (epidermis) Kulit ari tersusun atas tiga lapisan, yaitu lapisan tanduk (stratum korneum), lapisan granula (stratum granulosum), dan stratum germinativum. Lapisan tanduk (stratum korneum) berada pada bagian yang paling luar. Lapisan tanduk merupakan jaringan mati dan terdiri atas berlapis-lapis sel pipih. Lapisan ini sering mengelupas dan digantikan oleh jaringan di bawahnya. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi selsel didalamnya dan mencegah masuknya kuman penyakit. Lapisan granula (stratum granulosum) terletak di bawah lapisan tanduk. Lapisan ini terdiri atas sel bergranula yang lama-kelamaan akan mati dan kemudian terdorong ke atas menjadi bagian lapisan tanduk. Pada lapisan ini terdapat pigmen melanin MODUL PPMG IPA SMP 4 dari 10

yang memberikan warna pada kulit dan melindungi kulit dari sengatan sinar matahari. Warna pigmen kulit bermacam-macam sehingga ada orang yang berkulit hitam, sawo matang, atau kuning langsat. Bila lapisan ini tidak mengandung pigmen kulit, orang tersebut dikenal sebagai orang albino. Stratum germinativum tersusun atas dua lapisan sel. Lapisan atas (stratum spinosum) mengandung sel-sel baru. Sel-sel ini akan terdorong ke atas menjadi bagian lapisan granula di bawahnya terbentuk sel-sel baru yang dibuat oleh sel-sel yang terus-menerus membelah (stratum basal). b. Kulit jangat (dermis) Kulit jangat terletak di bawah lapisan kulit ari. Di dalam kulit jangat terdapat pembuluh darah, kelenjar keringat (glandula sudorifera), kelenjar minyak (glandula sebassea), dan kantung rambut. Selain itu, terdapat juga ujung-ujung saraf indera yang terdiri atas ujung saraf peraba dingin (korpuskula krausse), peraba tekanan (korpuskula paccini), peraba panas (korpuskula ruffinin), peraba sentuhan (korpuskula meissner), dan peraba nyeri. Kelenjar minyak menghasilkan minyak yang disebut-sebum yang berguna untuk meminyaki rambut agar tidak kering. Di bagian bawah kantung rambut terdapat pembuluh kapiler darah yang mengangkut sari makanan ke akar rambut sehingga rambut terus tumbuh. Di dekat akar rambut terdapat otot rambut. Pada waktu kita merasa takut atau geli, otot rambut berkontraksi sehingga rambut menjadi tegak. Kelenjar keringat berbentuk pipa terpilin, memanjang dari epidermis hingga masuk ke bagian dermis. Pangkal kelenjarnya menggulung, dikelilingi oleh kapiler darah dan serabut saraf simpatik. Dari kapiler darah inilah kelenjar keringat menyerap cairan jaringan yang terdiri atas air, larutan garam, dan urea. Cairan jaringan tersebut dikeluarkan sebagai keringat melalui saluran kelenjar keringat dan akhirnya dikeluarkan melalui pori-pori kulit. Pengeluaran keringat dipengaruhi oleh cuaca (panas atau dingin), aktivitas, makanan, atau minuman. c. Jaringan bawah kulit (subkutan) Pada jaringan bawah kulit, terdapat jaringan lemak (adiposa). Jaringan lemak berfungsi untuk menumpuk lemak sebagai cadangan makanan dan menjaga suhu tubuh agar tetap hangat. Disamping berfungsi sebagai alat ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai pelindung tubuh, mencegah masuknya kuman penyakit, mengatur suhu tubuh, dan menjaga pengeluaran air agar tidak berlebihan. MODUL PPMG IPA SMP 5 dari 10

3. Paru-paru Selain sebagai alat pernapasan paru-paru juga berungsi sebagai alat pengeluaran. Zat yang dikeluarkan oleh paru-paru adalah karbon dioksida (CO 2 ) dan uap air (H 2 O) yang dihasilkan dari proses pernapasan. Jadi, tugas paru-paru adalah mengeluarkan karbon dioksida dan uap air yang tidak digunakan lagi oleh tubuh. Jika tidak dikeluarkan, zat-zat tersebut akan menjadi racun. 4. Hati Hati atau liver merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh dan terletak di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma. Pada orang dewasa normal beratnya kurang lebih 2 kg dan berwarna merah (Gambar 2). Gambar 2. Hati dengan pembuluh darah disekitarnya (Scanlon dan Sanders, 2007). Hati mengeluarkan empedu yang berupa cairan kehijauan, rasanya pahit, phnya netral, dan mengandung kolesterol, garam-garam mineral, garam empedu, dan zat warna empedu yang disebut bilirubin dan biliverdin. Garam-garam empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan. Zat warna empedu yang berwarna hijau kebiruan berasal dari perombakan hemoglobin sel darah merah di dalam hati. Zat warna empedu diubah oleh bakteri usus menjadi urobilin yang berwarna kuning coklat yang memberikan warna feses dan urin. Sisa-sisa pencernaan protein yang berupa urea dibentuk juga di dalam hati. Urea kemudian dibawa oleh darah dan selanjutnya masuk ke dalam ginjal. Akhirnya, dari ginjal dikeluarkan bersama-sama dengan urin. MODUL PPMG IPA SMP 6 dari 10

5. Kelainan pada sistem ekskresi Kelainan dan penyakit yang menyerang sistem ekskresi dapat disebabkan oleh banyak hal. Misalnya virus, bakteri, jamur. Efek samping obat atau pola makan yang tidak sehat. Beberapa penyakit/gangguan pada sistem ekskresi antara lain sebagai berikut. a. Albuminuria Albuminuria adalah keadaan urine yang mengandung albumin. Albumin bermanfaat untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar dari darah. B Keadaan ini antara lain disebabkan oleh infeksi pada korteks ginjal. b. Hematuria Hematuria (kencing darah) adalah keadaan urine mengandung sel-sel darah. Keadaan ini antara lain disebabkan oleh luka pada saluran air kencing dan kanker kandung kemih. c. Nefrolitiasis Nefrolitiasis (batu ginjal) adalah terbentuknya endapan mineral berupa batu pada ginjal, saluran ginjal,ureter atau uretra. Batu ginjal pada umumnya mengandung garam kalsium ( zat kapur) antara lain kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau campurannya. Batu ginjal terbentuk karena konsentrasi unsur-unsur tersebut dalam urine tinggi. Dan adanya infeksi Penyakit ini diatasi dengan cara mengeluarkan batu ginjal. Apabila batu ginjal masih berukuran kecil, dapat dihancurkan dengan obatobatan. Apabila batu ginjal sudah berukuran besar, harus dikeluarkan dengan tindakan operasi laser. Dengan kemajuan ilmu dan teknologi, batu ginjal dapat dihancurkan dengan gelombang suara yang berintensitas tinggi tanpa perlu tindakan operasi. d. Nefritis Nefritis radang ginjal. khususnya nefron. Proses peradangan biasanya berasal dari glomerulus, kemudian menyebar ke jaringan sekitarnya. Penyakit ini harus segera ditangani dokter. e. Gagal Ginjal Gagal ginjal adalah ketidakmampuan, ginjal menjalankan fungsinya, akibatnya zat-zat yang seharusnya dapat dikeluarkan rnelalui ginjal menjadi tertumpuk di dalam darah. Salah satu contohnya adalah timbulnya uremia, yaitu peningkatan kadar urea di dalam darah. Kadar urea darah yang tinggi dapat menimbulkan keracunan dan mengakibatkan kematian. Gagal ginjal antara lain disebabkan oleh nefritis. Penyakit ini dapat diatasi dengan dua alternatif. Pertama melakukan dialisis ginjal (cuci darah) MODUL PPMG IPA SMP 7 dari 10

yang diiakukan secara rutin. Kedua dengan transplantasi (cangkok) ginjal dari donor. Cangkok ginjal dapat dilakukan jika ada kecocokan antara organ donor dan jaringan penderita sehingga tidak terjadi penolakan. f. Diabetes Insipidus Diabetes insipidus adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan meningkatnya jumlah urine sampai beberapa kali lipat karena kekurangan hormon antidiuretika (ADH). Penyakit ini dapat diatasi dengan pemberian ADH sintetik. g. Kencing Batu Kencing batu disebabkan pembentukan endapan zat kapur (kalium) dalam ginjal. Endapan ini dapat terjadi pada rongga ginjal atau dalam kantong kemih. Jika endapan terbentuk di dalam rongga ginjal disebut batu ginjal. Jika terbentuk di dalam kantong kemih disebut kencing batu. Baik batu ginjal maupunpun kencing batu dapat dihilangkan dengan pembedahan {operasi), pengobatan, atau penembakan dengan sinar laser D. CONTOH INDIKATOR, SOAL, DAN PENYELESAIAN Contoh indikator untuk sistem ekskresi: 1. Diberikan gambar yang tentang organ ginjal, peserta didik dapat menunjukkan struktur anatomi ginjal dengan benar. Format penulisan: Contoh Indikator 1. Diberikan gambar yang tentang organ ginjal, peserta didik dapat menunjukkan struktur anatomi ginjal dengan benar. Contoh Soal Sesuai Indikator 1. Berikut disajikan gambar anatomi ginjal A B C D Tentukan nama bagian dari anatomi ginjal yang diberi label A, B, C, D secara tepat. MODUL PPMG IPA SMP 8 dari 10

Penyelesaian: Jawaban benar B. Korteks, medulla, pyramid, pelvis renalis A. Kapsula, korteks, medulla, kolumna renalis B. Korteks, medulla, pyramid, pelvis renalis C. Medulla, korteks, kapsula, kolumna renalis D. Medulla, korteks, pyramid, pelvis renalis E. SOAL-SOAL LATIHAN 1. Seorang pasien dibawa ke rumah sakit dengan indikasi volume urin pasien kurang dari 50 ml/hari sedangkan pada orang normal volume urinnya adal 1 2 L/hari. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah A. Polyuria B. Albuminuria C. Anuria D. Oligouria 2. Perhatikan gambar nefron berikut ini. Berdasarkan pada gambar nefron tersebut, manakah dari pilihan berikut ini yang paling tepat menunjukkan hubungan antara lokasi terjadinya tahapan reabsorpsi dan zat-zat yang direabsorpsi A. Tubulus Kontortus Proksimal Na +, Cl -, glukosa B. Tubulus Kontortus Proksimal K +, urea, glukosa C. Tubulus Kontortus Distal Na +, Cl -, glukosa D. Tubulus Kontortus Distal K +, urea, glukosa MODUL PPMG IPA SMP 9 dari 10

3. Rino ditengarai memiliki sebuah penyakit dengan ciri-ciri polyuria, terdapat sedikit glukosa, dan positif ada beberapa kumpulan sel pada urin yang diperiksa. Di lain sisi, konsumsi air Rino lebih dari porsi orang normal. Manakah dari pernyataan berikut ini yang mampu menganalisis penyakit yang diderita Rino dan alasannya secara benar? A. Diabetes insipidus, karena terdapat jumlah glukosa darah yang berlebih sehingga lolos dari tahapan filtrasi dan reabsorpsi pada ginjal dan ditemukan glukosa pada urin. B. Diabetes mellitus, karena terdapat jumlah glukosa darah yang berlebih sehingga lolos dari tahapan filtrasi dan reabsorpsi pada ginjal dan ditemukan glukosa pada urin. C. Diabetes insipidus, karena terdapat salah satu gejala yang khas yaitu polyuria akibat kukarangan hormon ADH D. Diabetes melitus, karena terdapat salah satu gejala yang khas yaitu polyuria akibat kukarangan hormon ADH F. LATIHAN MERUMUSKAN INDIKATOR DAN MEMBUAT BUTIR SOAL Berdasarkan SKL materi sistem ekskresi yang dicantumkan pada bagian Pengantar di atas, rumuskan indikator dan kembangkan butir soal untuk mengukur indikator tersebut. G. DAFTAR PUSTAKA Campbell, NA dan Reece JB, 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Erlangga. Jakarta. Noeraida dan Shrie LK, 2016. Modul Guru Pembelajar. Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemdikbud. Jakarta. Scanlon, VC dan Sanders, Tina, 2007. Essential of Anatomy and Physiology. Edisi Ke-5. F.A. Davis Company. Philadelphia. MODUL PPMG IPA SMP 10 dari 10