BAB I PENDAHULUAN. harus saling mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi begitu cepat

BAB I PENDAHULUAN. mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN ROKAN HULU

BAB I PENDAHULUAN. terpenting suatu perusahaan atau organisasi adalah sumber daya manusia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan selalu berusaha agar karyawan bisa berprestasi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah, akan selalu berupaya

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Produktivitas Kerja. (2005) mengungkapkan bahwa secara lebih sederhana maksud dari produktivitas

BAB I PENDAHULUAN. pasti ingin mencapai kesuksesan dan mampu berkompetisi dengan instansi

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan pilihan

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya manusia dalam organisasi sangat kuat Sulistiyani (2003).

BAB I PENDAHULUAN. Pemberian kompensasi finansial kepada karyawan, masih dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa komponen yang saling terkait. Adapun komponenkomponen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. internasional dalam bidang yang menyangkut core businessnya.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam suatu perusahaan yang sangat menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan kota kota lainnya. Rendahnya kualitas tenaga kerja sangat

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

PENGARUH MOTIVASI, KEDISIPLINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA KARYAWAN BATIK BROTOSENO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. ketat dan terbuka, perusahaan harus mampu memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya.

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap karyawan bagian

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada umumnya didirikan dengan tujuan untuk mencapai profit

BAB II LANDASAN TEORI. Produktivitas tinggi apabila kegiatan untuk menghasilkan produk pun

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif dan efisien dalam suatu perusahaan. Apalagi bila dikaitkan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilki agar dapat bertahan dalam menghadapi persaingan. Setiap perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Malang. merupakan instansi vertikal Ditjen Perbendaharaan yang berada dibawah

Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan mendapat gaji untuk memenuhi kebutuhan karyawan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. Seperti yang diketahui persaingan bisnis saat ini sangatlah ketat, keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. seorang pemimpin yang mampu menumbuhkan suatu disiplin, motivasi, lebih diciptakan. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah mencapai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu perusahaan perlu mengelola sumber daya manusia sebaik

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB I PENDAHULUAN. dan menentukan maju tidaknya suatu bangsa (Rachmawati, 2008: 171). Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa awal berdirinya PT. Pos Indonesia (Persero) adalah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. untuk pencapaian tujuan. Sumber daya manusia yang dimaksud dalam. perusahaan adalah karyawan atau orang yang bekerja dengan menjual

ANALISIS PENGARUH PENGALAMAN KERJA, PENDIDIKAN, DAN PENDAPATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI LUWES SWALAYAN WONOGIRI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang maksimal dan sebesar-besarnya. Diharapkan dengan didirikannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengelola sumber daya manusia. Saat ini sumber daya manusia dianggap

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. perusahaan atau organisasi dalam mengatasi persaingan. Perusahaan atau organisasi

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas yang tinggi dalam lingkup usaha yang dijalankan. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu organisasi. Dalam setiap perusahan maupun dalam sebuah instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. yaitu karier. Karier disini merupakan sebuah pekerjaan dimana semua orang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II URAIAN TEORITIS. Non Formal Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Di

Manusia sebagai salah satu faktor'produksi mempunyai peranan yang sangat penting dan vital, yang tidak dimiliki oleh faktor produks, yang lain,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Silvi Nurlaely, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Peranan guru sangat penting dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Satu ungkapan yang dapat menggambarkan seluruh aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, dan modernisasi ekonomi. Globalisasi terkait erat dengan investasi

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Dengan adanya teknologi-teknologi yang canggih dapat

: MOH. RIFQI KHAIRUL UMAM B

TESIS. Diajukan kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Penyusunan Tesis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia tidak diragukan lagi adalah aset utama perusahaan.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEGAWAI PERPUSTAKAAN ITS

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi keuangan dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. 2012, hlm Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pengaruh Motivasi dan Pelatihan terhadap Prestasi Kerja. bebas yang secara bersamaan saling mempengaruhi variabel terikat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor produksi dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Semakin kompetitifnya perekonomian sekarang ini, Mendorong. perusahaan untuk bisa meningkatkan sumber daya yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini peranan sumber daya manusia dalam proses produksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam usaha tersebut karyawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KEMAMPUAN, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GROBOGAN

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal, karena ditentukan oleh motivasi atau dorongan untuk bekerja

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus memanfaatkan kesempatan yang ada. Berdasarkan pengalaman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Manusia menjadi penentu dan penggerak jalannya suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa kelak

BAB I PENDAHULUAN. Makasar. Karyawan-karyawan ini bekerja dalam lingkup tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Oleh karena itu sumber daya manusia yang kualitas

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan maupun kebudayaan menuntut setiap individu untuk mempunyai daya. pendidikan, pekerjaan maupun kebudayaan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah lahan yang luas tersebut, pasti akan membutuhkan banyak tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai gambaran

BAB I PENDAHULUAN. 1 Gary Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Prenhallindo, Jakarta, 1998, Hlm.

BAB I PENDAHULUAN. yang dianut oleh organisasi. Ketiadaan komitmen ini mengakibatkan pelaksanaan. mempertimbangkan pada aturan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. adalah tercapainya produktivitas tenaga kerja yang baik. operasional perusahaan, bukan hanya perusahaan besar saja tetapi bagi

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era sekarang ini, waktu sangat berharga. Sumber daya manusia merupakan bagian dari dalam suatu kemajuan ilmu, pembangunan dan teknologi. Oleh karena itu dalam era sekarang ini dimana teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menurut sumber daya manusia kompeten yang memiliki semangat dan keedisiplinan yang tinggi dalam menjalankan peran dan fungsinya baik untuk individual maupun tujuan operasional. Ada banyak faktor yang membuat suatu perusahaan dapat terus menjalankan operasinya, yaitu alam, modal, tenaga kerja dan keahlian. Keempat faktor tersebut saling terkait dan tidak berdiri sendiri, melainkan harus saling mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi dari keempat faktor tersebut, faktor tenaga kerja atau manusialah yang terpenting karena manusia merupakan penggerak segala aktivitas yang ada pada perusahaan. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi. Suatu perusahaan akan tersendat dalam beroperasi tanpa peran serta yang aktif dari karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki oleh perusahaan sangat canggih, karena peralatan-peralatan canggih yang dimiliki oleh perusahaan difungsikan hanya sebagai pendukung setiap aktivitas dan proses dari produksi perusahaan. Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam perusahaan karena sumber daya manusia sebagai penggerak segala usaha 1

2 dan aktivitas yang ada di perusahaan dan juga sebagai penentu jalannya perusahaan. Nampak bahwa sumber daya terpenting suatu perusahaan atau organisasi adalah sumber daya manusia yaitu orang-orang yang merancang dan menghasilkan barang atau jasa, mengawasi mutu, memasarkan produk, mengalokasikan sumber daya finansial, serta merumuskan seluruh strategi dan tujuan organisasi. Tanpa orang-orang yang memiliki keahlian atau kompeten maka mustahil bagi organisasi untuk mencapai tujuannya (Sadili, 2006). Sebuah perusahaan yang sedang mengalami perkembangan usaha diharapkan akan mampu menciptakan produktivitas yang tinggi, karena tingkat produktivitas perusahaan itu sendiri yang akan menentukan tingkat keberhasilan suatu perusahaan. Kontribusi terbesar dalam usaha meningkatkan produktivitas perusahaan adalah dengan kemampuan sumber daya manusia atau tenaga kerjanya. Dengan demikian perusahaan perlu meningkatkan produktivitas kerja karyawan semaksimal mungkin. Produktivitas mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis, filosofis dan sistem. Sebagai konsep ekonomis, produktivitas berkenaan dengan usaha atau kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya. Sebagai konsep filosofis, produktivitas mengandung pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan mutu kehidupan hari esok harus

3 lebih baik dari hari ini. Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan mengembangkan diri. Sedangkan konsep sistem, memberikan pedoman pemikiran bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-unsur yang relevan sebagai sistem (Anoraga, 1995). Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategis dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting dalam mengukur produktivitas. Hal ini disebabkan oleh dua hal, antara lain; pertama, karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa; kedua, karena masukan pada faktor-faktor lain seperti modal (Siagian, 2003). Menurut Sedarmayanti, produktivitas adalah sikap mental (attitude of mind) yang mempunyai semangat untuk melakukan peningkatan perbaikan. Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan terbalik antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Perbandingan tersebut berubah dari waktu ke waktu karena dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, disiplin kerja, ketrampilan, sikap kerja, motivasi, lingkungan kerja, dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut di atas besar artinya bagi penciptaan

4 suasana kerja yang ergonomis, untuk menunjang tercapainya efisiensi di dalam proses yang telah memenuhi batasan standar produktivitas.(sedarmayanti,1996) Produktivitas bukan semata-mata ditujukan untuk mendapatkan hasil kerja yang sebanyak-banyaknya, melainkan kualitas kerja juga penting diperhatikan. Produktivitas individu dapat dinilai dari apa yang dilakukan oleh individu tersebut dalam kerjanya, atau produktivitas individu adalahbagaimana seseorang melaksanakan pekerjaannya atau kinerjanya. Hal ini juga berlaku bagi karyawan PT. Mitra Saruta Driyorejo Gresik dalam mengerjakan pekerjaannya, bagaimana karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya dan kualitas kerja dapat ditingkatkan, serta dapat mencapai produktivitas kerja setinggitingginya. Oleh karena itu, setiap perusahan harus memperhatikan produktivitas kerja karyawan. Salah satu perusahaan yang harus memperhatikan produktivitas kerja karyawan adalah PT.Mitra Saruta yang memproduksi benang dan Sarung tangan. Salah satu upaya peningkatan pendapatan dapat dilakukan melalui pengelolaan sumber daya manusia yang mandiri. Pengelolaan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui usaha-usaha ke arah peningkatan produktivitas kerja karyawan. Hal ini merupakan salah satu sebab mengapa penelitian ini dilakukan di PT.Mitra Saruta.

5 Setiap perusahaan berupaya agar karyawan yang terlihat dalam kegiatan organisasi atau perusahaan dapat memberikan prestasi kerja dalam bentuk produktivitas kerja setinggi mungkin. Bahwa hal-hal yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung adalah latar belakang pendidikan, ketrampilan, disiplin kerja, motivasi, sikap dan etika kerja, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan lingkungan dan iklim kerja, hubungan industrial, teknologi, sarana produksi, manajemen dan kesempatan berprestasi (Sumarsono,2013). Disiplin kerja merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan, karena dengan adanya disiplin kerja karyawan akan mampu mencapai produktivitas kerja yang maksimal. Tingkat disiplin dapat diukur melalui ketaatan pada peraturan yang telah ditentukan oleh perusahaan dan dari kesadaran pribadi. Sehingga dapat diartikan bahwa disiplin kerja merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi memilih tuntutan berbagai ketentuan tersebut. (Siagian, 2003). Faktor kedisiplinan memegang peranan yang amat penting dalam pelaksanaan kerja karyawan. Seorang karyawan yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi akan tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi oleh atasan. Seorang karyawan yang disiplin tidak akan mencuri waktu kerja untuk melakukan hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan. Demikian juga karyawan yang mempunyai kedisiplinan akan

6 mentaati peraturan yang ada dalam lingkungan kerja dengan kesadaran yang tinggi tanpa ada rasa paksaan. Pada akhirnya karyawan yang mempunyai kedisiplinan kerja yang tinggi akan mempunyai produktivitas kerja yang baik karena waktu kerja dimanfaatkannya sebaik mungkin untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti tertarik untuk membahas tentang hubungan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan di Perusahaan PT. Mitra Saruta Indonesia Driyorejo Gresik. Fenomena diatas disebabkan oleh tingkat disiplin kerja karyawan kurang baik. Berdasarkan observasi awal, data diketahui dari pihak HRD, bahwa masih banyak karyawan PT. Mitra Saruta Indonesia yang kurang disiplin dalam bekerja sehingga mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Perilaku tidak disiplin dalam bekerja karyawan PT. Mitra Saruta seperti, terlambat waktu masuk kerja, mengganggu karyawan lain, dan menolak untuk melaksanakan tugas. Berdasarkan latar belakang di atas penulis mengambil judul: Hubungan Disiplin Kerja dengan Produktivitas kerja karyawan PT. Mitra Saruta Indonesia.

7 B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang sudah dipaparkan diatas, maka peneliti ingin mengungkapkan permasalahan yaitu: Adakah hubungan antara disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PT Mitra Saruta Indonesia di Gresik? C. Keaslian penelitian 1. Penelitian yang dilakukan oleh Nadia Nasir (2008); Analisa Pengaruh Tingkat Upah, Masa Kerja, Usia Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja perusahaan Rokok Djagung Padi Malang. bahwa pengujian terhadap hipotesis yang menyatakan bahwa adanya pengaruh secara serempak (simultan) variabel bebas terhadap variabel produktivitas kerja dapat diterima.berdasarkan nilai koefisien beta dan t hitung didapatkan bahwa variabel yang dominan mempengaruhi tingkat produktivitas kerja adalah upah karena upah memiliki nilai t hitung dan koefisien beta yang paling tinggi. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Nia Ikaromah; Hubungan antara Disiplin Kerja dengan Kepuasan Kerja pada PT. Andalan Jaya Perkasa. Diperoleh hasil korelasi 0,794. Dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 harga p = 0,000<0,005, dengan demikian berarti semakin tinggi kepuasan karyawan semakin disiplin dalam bekerja. Penelitian ini hanya mengungkap variabel kepuasan sebagai variabel bebas yang mempengruhi variabel disiplin kerja.

8 3. Penelitian yang dilakukan oleh Anisa Novitasari (2008); hubungan motivasi kerja dan disiplin kerja dengan produktivitas kerja pegawai dinas pekerjaan umum kabupaten Grobongan. Ada hubungan yang signifikan antara motivasi dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja yang dibuktikan dari hasil koefisien konkordasi kendal. 4. Penelitian yang dilakukan oleh M. Misbakhul Ulum (2010) Uin Maulana Malik Ibrahim; Hubungan disiplin kerja dengan produktivitas Kerja karyawan di perusahaan daerah Air Minum (pdam) kota blitar. Berdasarkan analisa penelitian didapatkan hasil sebagai berikut: Sebagian besar karyawan pada PDAM Kota Blitar mempunyai tingkat disiplin kerja yang sedang. Ini ditunjukkan dengan skor sebesar 68,18% dengan jumlah frekuensi 66 karyawan, dan yang memiliki disiplin kerja tinggi sebesar 22,72% dengan jumlah frekuensi 15 karyawan, sedangkan yang memiliki tingkat disiplin kerja rendah sebesar 0,90% dengan jumlah frekuensi 6 karyawan. 5. Penelitian yang dilakukan oleh Fitria Alfaidah (2007) UIN Malang, pengaruh kepuasan kerja terhadap Produktivitas kerja pada koperasi Agro Niaga Jabung Malang. Berdasarkan alat analisis yang telah digunakan maka peneliti memperoleh hasil dari 4 variabel kepuasan kerja berpengaruh simultan terhadap produktivitas kerja. Sedangkan secara parsial semua variabel kepuasan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja juga kecuali variabel kepuasan kerja yang kepuasan fisik.

9 6. Jurnal Penelitian yang dilakukan oleh Lukman Hakim (2010) ; Analisis pengaruh motivasi terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan PT. Diamond Indonesia. Bahwa Motivasi langsung dan motivasi tidak langsung baik secara parsial maupun bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan pada tingkat nyata 80% terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Diamond Indonesia. Melihat penelitian-penelitian terdahulu, tampaknya penelitian tentang disiplin kerja menarik untuk dikaji. Namun untuk membedakan dengan penelitian terdahulu, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. Berdasarkan pemikiran tersebut dan karena masih terbatasnya penelitian di Perusahaan Sarung Tangan PT Mitra Saruta dengan judul: Hubungan Disiplin kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di PT. Mitra Saruta Indonesia di Gresik. Diharapkan, dengan melakukan penelitian di perusahaan tersebut maka dapat diketahui pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja, sehingga apabila terjadi masalah ketidak disiplinan kerja dapat dilakukan perbaikan segera demi meningkatkan produktivitas kerja. D. Tujuan penelitian Sesuai latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan antara Disiplin kerja dengan produktivitas kerja karyawan PT. Mitra Saruta Indonesia Gresik.

10 E. Manfaat penelitian 1. Manfaat teoritis a. Sebagai bahan informasi atau masukan dalam upaya meningkatkan kemempuan, kreativitas yang berkaitan dengan disiplin kerja dan produktivitas kerja karyawan dimasa yang akan datang. b. Untuk menambah wawasan dan pemahaman mengenai bidang sumber daya manusia yang berhubungan dengan produktivitas kerja. 2. Manfaat praktis a. Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk menentukan kebijakan terhadap tenaga kerja dengan memberikan motivasi yang dibutuhkan. b. Dapat dijadikan sebagai bahan pemikiran khususnya pimpinan dalam mengatasi permasalahan yang berhubungan dengan disiplin kerja dan produktivitas kerja karyawan.

11 F. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, dari masing bab akan dibagi lagi menjadi beberapa sub bab dan secara detail akan disajikan sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, keaslian penelitian, tujuan penelitian, manfaat dari penelitian serta sistematika pembahasan. Bab II : Kajian pustaka Kajian pustaka memuat uraian singkat tentang variabelvariabel yang akan diteliti berdasarkan kajian pustaka. Dalam hal ini bisa berupa teori-teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu. Kajian pustaka berisi tentang penjelasan variabel X (variabel terikat) dan variabel Y(variabel bebas), hubungan antar variabel, kerangka teoritik, dan hipotesis. Bab III : Metode penelitian Pada bab ini berisi uraian tentang rancangan penelitian, subyek penelitian, instrument penelitian dan analisis data.

12 Bab IV : Hasil penelitian dan pembahasan Pada bab ini hasil penelitian yang terdiri dari persiapan dan pelaksanaan penelitian dan deskripsi hasil penelitian, hipotesis dan pembahasan. Bab V : Penutup Berisi tentang kesimpulan interpretasi hasil penelitian dan saran yang merupakan lanjutan dari kesimpulan berupa anjuran.