ANALISA SPASIAL DINAMIKA MORFOMETRI WADUK MENGGUNAKAN DATA SATELIT MULTI TEMPORAL DI WADUK RAWA PENING PROVINSI JAWA TENGAH

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Geodesi Undip Januari 2014

ABSTRACT. Septian Dewi Cahyani 1), Andri Suprayogi, ST., M.T 2), M. Awaluddin, ST., M.T 3)

Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Aninda Nurry M.F., Ira Mutiara Anjasmara Jurusan Teknik Geomatika FTSP-ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya,

STUDI PERUBAHAN GARIS PANTAI DI TELUK BANTEN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT MULTITEMPORAL

4. PERUBAHAN PENUTUP LAHAN

ANALISIS PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN KABUPATEN TOBA SAMOSIR SKRIPSI. Oleh : PUTRI SINAMBELA /MANAJEMEN HUTAN

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL TAHUN 2006 DAN 2014 BERDASARKAN CITRA QUICKBIRD

Analisa Perubahan Tutupan Lahan di Waduk Riam Kanan dan Sekitarnya Menggunakan Sistem Informasi Geografis(SIG) dan data citra Landsat

BAB I PENDAHULUAN I-1

Jurnal Geodesi Undip Januari 2015

APLIKASI CITRA LANDSAT UNTUK PEMODELAN PREDIKSI SPASIAL PERKEMBANGAN LAHAN TERBANGUN ( STUDI KASUS : KOTA MUNTILAN)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Evaluasi Kesesuaian Tutupan Lahan Menggunakan Citra ALOS AVNIR-2 Tahun 2009 Dengan Peta RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2007

SIDANG TUGAS AKHIR RG

Aplikasi Penginderaan Jauh untuk Pemetaan Lahan Terbuka Tambang Batubara (Studi Kasus: Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto Provinsi Sumatera Barat)

ANALISIS KESELARASAN PEMANFAATAN RUANG KECAMATAN SEWON BANTUL TAHUN 2006, 2010, 2014 TERHADAP RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN (RDTRK )

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI WILAYAH PESISIR KOTA PEKALONGAN MENGGUNAKAN DATA LANDSAT 7 ETM+

Deteksi Perubahan Garis Pantai Pulau Gili Ketapang Kabupaten Probolinggo

EVALUASI PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN WILAYAH PERAIRAN PESISIR SURABAYA TIMUR SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT MULTITEMPORAL

PEMODELAN SPASIAL ALIRAN PERMUKAAN MENGGUNAKAN DATA SATELIT TERRA ASTER-GDEM DI DAERAH TANGKAPAN HUJAN WADUK RAWA PENING PROVINSI JAWA TENGAH

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Apr, 2013) ISSN:

ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN SUNGAI BENGAWAN SOLO dengan menggunakan citra satelit multitemporal

III. METODOLOGI 3.1 Waktu Penelitian 3.2 Lokasi Penelitian

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh: Aninda Nurry M.F ( ) Dosen Pembimbing : Ira Mutiara Anjasmara ST., M.Phil-Ph.D

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN BERDASARKAN HASIL INTERPRETASI VISUAL CITRA SATELIT UNTUK PENERIMAAN PBB (STUDI KASUS : KECAMATAN SEMARANG UTARA)

ANALISIS SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DAN PERUBAHAN GARIS PANTAI DI MUARA PERANCAK BALI DENGAN MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT MULTITEMPORAL

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (XXXX) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print) 1

Dosen Pembimbing : Ir. Chatarina Nurdjati Supadiningsih,MT Hepi Hapsari Handayani ST, MSc. Oleh : Pandu Sandy Utomo

KAJIAN CITRA RESOLUSI TINGGI WORLDVIEW-2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. BAHAN DAN METODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Oleh : Hernandi Kustandyo ( ) Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Muhammad Rahmanda Yunito Langgeng Wahyu Santosa

IV. METODOLOGI 4.1. Waktu dan Lokasi

Keyword : Surface rub off and retention of rain, Digital Elevation Model, SPOT, 3D Analyst, ArcGIS 9.2. KATA PENGANTAR. viii

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE

DINAMIKA PENGGUNAAN LAHAN PESISIR TIMUR PROVINSI LAMPUNG

KAJIAN MORFODINAMIKA PESISIR KABUPATEN KENDAL MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH MULTI SPEKTRAL DAN MULTI WAKTU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI PERUBAHAN GARIS PANTAI DI TELUK BUNGUS KOTA PADANG, PROVINSI SUMATERA BARAT BERDASARKAN ANALISIS CITRA SATELIT

Pemetaan Perubahan Garis Pantai Menggunakan Citra Penginderaan Jauh di Pulau Batam

ANALISIS SPASIAL SUMBERDAYA ALAM PERKEBUNAN KARET RAKYAT KOTA BANJARBARU DENGAN MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sudaryanto dan Melania Swetika Rini*

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

Prediksi Spasial Perkembangan Lahan Terbangun Melalui Pemanfaatan Citra Landsat Multitemporal di Kota Bogor

Perumusan Masalah Bagaimana kondisi perubahan tutupan lahan yang terjadi di daerah aliran sungai Ciliwung dengan cara membandingkan citra satelit

Seminar Nasional Penginderaan Jauh ke-4 Tahun Staf Pengajar Jurusan Teknik Geodesi FT-UNPAK.

ISSN Jalan Udayana, Singaraja-Bali address: Jl. Prof Dr Soemantri Brodjonogoro 1-Bandar Lampung

PERUBAHAN GARIS PANTAI DI TELUK BUNGUS KOTA PADANG, PROVINSI SUMATERA BARAT BERDASARKAN ANALISIS CITRA SATELIT

KOREKSI RADIOMETRIK CITRA LANDSAT-8 KANAL MULTISPEKTRAL MENGGUNAKAN TOP OF ATMOSPHERE (TOA) UNTUK MENDUKUNG KLASIFIKASI PENUTUP LAHAN

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. permukaan lahan (Burley, 1961 dalam Lo, 1995). Konstruksi tersebut seluruhnya

Anita Dwijayanti, Teguh Hariyanto Jurusan Teknik Geomatika FTSP-ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya,

EVALUASI PERENCANAAN TATA GUNA LAHAN WILAYAH PERKOTAAN (STUDI KASUS KEC.LOWOKWARU, KOTA MALANG) Fransiscus Hamonangan Hutabarat 1, Muhammad Taufik 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS PERUBAHAN PENUTUP LAHAN DI DAERAH TANGKAPAN AIR SUB DAS TONDANO TERHADAP KUALITAS DANAU TONDANO MENGGUNAKAN DATA SATELIT PENGINDERAAN JAUH

ANALISISPERUBAHAN TUTUPAN LAHAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI WAMPU, KABUPATEN LANGKAT, SUMATERA UTARA

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di :

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. x, No. x, (2014) ISSN: xxxx-xxxx (xxxx-x Print) 1

PEMANFAATAN CITRA SATELIT LANDSAT DALAM PENGELOLAAN TATA RUANG DAN ASPEK PERBATASAN DELTA DI LAGUNA SEGARA ANAKAN

STUDI PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP INFRASTRUKTUR JARINGAN DRAINASE KOTA RANTEPAO

ANALISA PERUBAHAN PENUTUPAN LAHAN PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG NANING KABUPATEN SEKADAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Pemanfaatan Citra Landsat Untuk Klasifikasi Tutupan Lahan Lanskap Perkotaan Kota Palu

APLIKASI DATA CITRA SATELIT LANDSAT UNTUK PEMANTAUAN DINAMIKA PESISIR MUARA DAS BARITO DAN SEKITARNYA

Analisis Pola Permukiman Menggunakan Data Penginderaan Jauh di Pulau Batam

Bangunan Berdasarkan Citra Landsat 5 TM dan Sentinel 2A MSI (Kasus: Kota Salatiga) Anggito Venuary S

METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENANGANAN KAWASAN BENCANA ALAM DI PANTAI SELATAN JAWA TENGAH

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (2013) ISSN: ( Print) 1 II. METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Geodesi Undip OKTOBER 2015

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN:

Latar Belakang. Penggunaan penginderaan jauh dapat mencakup suatu areal yang luas dalam waktu bersamaan.

Analisa Pantauan dan Klasifikasi Citra Digital Remote Sensing dengan Data Satelit Landsat TM Melalui Teknik Supervised Classification

Evaluasi Indeks Urban Pada Citra Landsat Multitemporal Dalam Ekstraksi Kepadatan Bangunan

Jurnal Geodesi Undip Juli 2014

III. METODOLOGI. Gambar 2. Peta Orientasi Wilayah Penelitian. Kota Yogyakarta. Kota Medan. Kota Banjarmasin

PEMANFAATAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH UNTUK MONITORING DENSIFIKASI BANGUNAN DI DAERAH PERKOTAAN MAGELANG

Jurnal Geodesi Undip April 2016

q Tujuan dari kegiatan ini diperolehnya peta penggunaan lahan yang up-to date Alat dan Bahan :

APLIKASI PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI UNTUK KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN KOTA BEKASI. Dyah Wuri Khairina

Jurnal Geodesi Undip OKTOBER 2017

Pemetaan Pola Hidrologi Pantai Surabaya-Sidoarjo Pasca Pembangunan Jembatan Suramadu dan Peristiwa Lapindo Menggunakan Citra SPOT 4

Perubahan Nilai Konsentrasi TSM dan Klorofil-a serta Kaitan terhadap Perubahan Land Cover di Kawasan Pesisir Tegal antara Tahun

SIDANG TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI KERUSAKAN HUTAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) MENGGUNAKAN DATA CITRA LANDSAT 7 DAN LANDSAT

PERHITUNGAN VOLUME DAN SEBARAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN CITRA IKONOS MULTI TEMPORAL 2011

Bab IV Hasil dan Pembahasan

ANALISIS KESESUAIAN LAHAN PERUMAHAN KELAS MENENGAH MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KOTA SURABAYA

Jurnal Geodesi Undip April 2013

ANALISIS PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA DAN AQUA MODIS (STUDI KASUS : DAERAH KABUPATEN MALANG DAN SURABAYA)

Analisa Ketelitian Geometric Citra Pleiades Sebagai Penunjang Peta Dasar RDTR (Studi Kasus: Wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur)

BAB II DASAR TEORI. 2.1 DEM (Digital elevation Model) Definisi DEM

EVALUASI PERKEMBANGAN DAN PERSEBARAN PEMBANGUNAN APARTEMEN SESUAI DENGAN RTRW SURABAYA TAHUN 2013 (Studi Kasus : Wilayah Barat Kota Surabaya)

Abstrak PENDAHULUAN.

Analisis Perubahan Lahan Tambak Di Kawasan Pesisir Kota Banda Aceh

Transkripsi:

ANALISA SPASIAL DINAMIKA MORFOMETRI WADUK MENGGUNAKAN DATA SATELIT MULTI TEMPORAL DI WADUK RAWA PENING PROVINSI JAWA TENGAH Adiasti Rizqi Hardini, Muhammad Helmi, S.Si, M.Si *, Bandi Sasmito, S.T, M.T * Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik, Unversitas Diponegoro Jl. Prof. Sudarto SH, Tembalang Semarang Telp. (024) 76480785, 76480788 ABSTRAK Waduk Rawa Pening berada di antara jalan negara Semarang Salatiga - Surakarta dan jalan Kabupaten antara Salatiga Ambarawa yang terletak diantara jalan negara Semarang Magelang Yogyakarta, 32 km ke arah selatan dari kota Semarang dan 10 km ke arah utara dari kota Salatiga. Waduk Rawa Pening mempunyai peranan yang cukup penting sebagai pembangkit listrik tenaga air, bertani eceng gondok dan beternak ikan. Pertumbuhan eceng gondok yang semakin meningkat dari tahun ke tahun mengakibatkan perubahan morfometri waduk dan perubahan tutupan lahan disekitar Waduk Rawa Pening. Penelitian ini menggunakan Peta Topografi skala 1:50.000 lembar Ambarawa no helai 47/XL-D, data citra satelit landsat TM 5 tahun 1990, landsat 7 ETM+ tahun 2000, ALOS AVNIR-2 tahun 2009 dan dilakukan dengan metode penginderaan jauh yaitu interpretasi manual untuk memperoleh peta tutupan lahan. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji dinamika morfometri Waduk Rawa Pening Provinsi Jawa Tengah dalam periode ±10 tahun dimulai dari tahun 1982 sampai dengan tahun 2009 dan mengkaji dinamika perubahan pola tutupan lahan di area sekitar Waduk Rawa Pening Provinsi Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukan bahwa tahun 1982-1990 perubahan luas waduk sebesar 1051,85 Ha dan pola perubahn tutupan lahan yang terjadi yaitu perubahan sawah irigasi menjadi sawah dan permukiman menjadi air, pada tahun 1990-2000 perubahan luas waduk sebesar 305,24 Ha dan pola perubahan tutupan lahan yang terjadi yaitu perubahan air waduk menjadi sawah irigasi.serta tahun 2000-2009 perubahan luas waduk sebesar 392,97 Ha dan pola perubahan tutupan lahan yang terjadi yaitu perubahan air waduk menjadi sawah irigasi. Kata Kunci: Dinamika Morfometri, Satelit Multi Temporal, Waduk Rawa Pening ABSTRACT Rawa Pening reservoir is located between Semarang-Salatiga-Surakarta state street and Salatiga- Ambarawa regency street between Semarang-Magelang-Yogyakarta state street, 32 km to the west of Semarang city and 10 km to the north of Salatiga city. Rawa Pening reservoir has important role as hydropower, eceng gondok farming and fish breeding. The increase of eceng gondok s growth from year to year caused changes in reservoir morphometry and changes in land cover around Rawa Pening reservoir. This research use Topography Map in 1:50.000 scale Ambarawa sheet page number 47/XL-D, TM 5 year 1990 landsat satellite image data, 7 ETM+year 2000 landsat, ALOS AVNIR-2 year 2009 and done with remote sensing method that is manual interpretation to obtain land cover map. The purpose of this research is to examine morphometry dynamic of Rawa pening reservoir in central java province in ten-year period starting from 1982 until 2009 and to examine the change dynamic of land cover pattern in the area around Rawa Pening reservoir in Central Java Province. The result showed that in year 1982-1990, the changes in reserveoir area was about 1051.85 Ha and the changes in land cover pattern happened were the changes in water became rice fiel, reice fiel became water and settlement became water, in year 1990-2000 the changes in reservoir area was about 305.24 Ha and the changes in land cover pattern happened was the changes in reservoir s water became irrigated rice field. And in year 2000-2009 the changes was about 392.97 Ha and the changes in land cover pattern happened was the changes in reservoir s water became irrigated rice field. Keyword: Morphometry Dynamic, Multitemporal Satellite, Rawa Pening Reservoir PENDAHULUAN Latar belakang Waduk adalah kolam besar tempat menyimpan air sediaan untuk berbagai kebutuhan. Waduk dapat terjadi secara alami maupun dibuat manusia. Waduk buatan dibangun dengan cara membuat bendungan yang kemudian dialiri air sampai waduk tersebut penuh. Waduk juga sering disebut danau buatan yang besar. *) Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Pada penelitian tugas akhir ini,lokasi yang di ambil berada di Waduk Rawa Pening. Secara geografis Waduk Rawa Pening berada di antara jalan negara Semarang Salatiga - Surakarta dan jalan Kabupaten antara Salatiga Ambarawa. Waduk Rawa Pening terletak 32 km ke arah selatan dari kota Semarang dan 10 km ke arah utara dari kota Salatiga. Secara astronomis terletak pada koordinat 7 04 00-7 30 00 LS dan 110 24 46-110 49 06 BT dan pada ketinggian 450 470 meter di atas permukaan air laut (Seri Data Pokok PSDA Provinsi Jateng 2006:I-1). Permasalahan yang dihadapi oleh Waduk Rawa Pening adalah penurunan fungsi dan daya guna berbagai potensi dan aktifitas di kawasan sekitar waduk. Penurunan fungsi Waduk Rawa Pening di akibatkan pendangkalan oleh sedimentasi, serta penutupan tumbuhan gulma yaitu eceng gondok. Sedimentasi yang terus menerus akan mengakibatkan morfometri Waduk Rawa Pening mengalami pendangkalan, sehingga bentuk waduk yang menyempit tersebut akan berpengaruh pula dengan volume air yang ditampung, selain volume air waduk, proses sedimentasi mengakibatkan gulma eceng gondok semakin tumbuh subur, sedimentasi yang terus menerus juga mengakibatkan ikan-ikan yang hidup di dalam Waduk Rawa Pening mati serta berakibat pula pada perubahan lahan di sekitar waduk. Perumusan Masalah Permasalahan yang muncul dari latar belakang penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana Dinamika Morfometri Waduk setiap tahun khususnya tahun 1982 sampai dengan tahun 2009? 2. Bagaimana pola perubahan tutupan lahan yang terjadi di sekitar Waduk Rawa Pening dalam kurun waktu tersebut? Pembatasan Masalah Pembatasan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, antara lain : 1. Dinamika morfometri waduk yang dilakukan pada penelitian ini dibatasi oleh kurun waktu perekaman citra satelit, yakni tahun 1982 sampai dengan 2009. Dinamika morfometri yang terjadi di luar batas waktu tersebut tidak dikaji dalam penelitian ini. 2. Dinamika perubahan tutupan lahan yang dikaji pada penelitian ini dibatasi pada area yang berupa perairan waduk, pada perekaman citra satelit pertama pada tahun 1982. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Mengkaji dinamika morfometri Waduk Rawa Pening Provinsi Jawa Tengah dalam periode ±10 tahun dimulai dari tahun 1982 sampai dengan tahun 2009 2. Mengkaji dinamika perubahan pola tutupan lahan di area sekitar Waduk Rawa Pening Provinsi Jawa Tengah METODOLOGI PENELITIAN Pengumpulan Data Data penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Citra Landsat TM 5 Wilayah Waduk Rawa Pening perekaman tahun 1990 yang diperoleh dari download di www.glovis.usgs.gov 2. Citra Landsat 7 ETM+ Wilayah Waduk Rawa Pening perekaman tahun 2000 yang diperoleh dari download di www.glovis.usgs.gov 3. Citra Satelit ALOS AVNIR-2 Wilayah Waduk Rawa Pening perekaman tahun 2009 yang diperoleh dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP, Semarang 4. Peta Rupabumi Skala 1 : 25.000 tahun 2002 yang diperoleh dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP, Semarang 5. Peta Topografi skala 1 : 50.000 lembar Ambarawa No. Helai 47/XL - D Tahun 1982 Daerah Rawa Pening yang diperoleh dari KATOPDAM IV/ DIPONEGORO

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian Tugas Akhir Pengolahan data 1. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penginderaan jauh untuk memperoleh peta tutupan lahannya, kemudian digunakan sistem informasi geografis untuk pengolahan data spasialnya. 2. Citra Landsat TM 5 dan Landsat 7 ETM+ hasil download dilakukan proses penggabungan Band agar lebih mudah dilakukan proses penyusunan komposit warna. 3. Citra Landsat TM 5 dan Landsat 7 ETM+ yang telah dilakukan proses penggabungan band, kemudian dilakukan proses pemotongan daerah penelitian menggunakan software ArcGIS 9.3. 4. Hasil pemotongan daerah penelitian kemudian dilakukan proses koreksi geometrik dengan metode rektifikasi dengan tujuan untuk mendapatkan citra yang sesuai dengan proyeksi peta dengan membuat GCP pada citra. Proses rektifikasi dilakukan pada data citra Landsat TM 5, Landsat 7 ETM+ dan ALOS AVNIR-2 menggunakan software ArcGIS 9.3 5. Proses transformasi koordinat pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software Global Mapper 11 pada Peta Topografi skala 1:50.000 lembar Ambarawa no.helai 47/XL-D dengan tujuan untuk menyamakan sistem koordinat peta hasil scan dengan sistem koordinat bumi sebenarnya. 6. Pembuatan peta tutupan lahan dilakukan dengan melakukan interpretasi manual pada peta topografi skala 1 : 50.000 lembar Ambarawa no helai 47/XL-D, Landsat TM 5, Landsat 7 ETM+ dan ALOS AVNIR-2 dengan kombinasi RGB untuk memperoleh tampilan gambar citra yang jelas untuk keperluan interpretasi. Setelah proses interpretasi citra, dilakukan proses digitasi on screen untuk masing-masing data tahun 1982, 1990, 2000 dan 2009. Peta tutupan lahan tahun 1982, 1990, 2000 dan 2009 hasil digitasi kemudian dianalisis untuk mengetahui dinamika morfometri waduk tahun 1982, 1990, 2000 dan 2009, serta berapa besar perubahan tutupan lahan dan pola perubahan tutupan lahan. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Perubahan Luasan Waduk Luas Waduk Rawa Pening pada tahun 1982 sampai tahun 2009 diperoleh dari hasil digitasi Peta Topografi skala 1:50.000 tahun 1982, citra landsat TM 5, landsat 7 ETM+ dan ALOS AVNIR-2 disajikan tabel dibawah ini :

Tabel 1. Luas Waduk Rawa Pening Tahun 1982-2009 Tahun Luasan (Ha) 1982 1174,33 1990 2226,18 Perubahan Tahun Perubahan (Ha) 1982-1990 1051,85 ( + ) 1990 2226,18 2000 1944 2000 1944 2009 1527,97 Keterangan : ( + ) : Waduk mengalami pelebaran ( - ) : Waduk mengalami penyempitan 1990-2000 282,18 ( - ) 2000-2009 392,97 ( - ) a. Waduk Rawa Pening Tahun 1982 b. Waduk Rawa Pening Tahun 1990 c. Waduk Rawa Pening Tahun 2000 d. Waduk Rawa Pening Tahun 2009 Gambar 2. Waduk Rawa Pening Tahun 1982-2009 Gambar 3. Grafik Perubahan Luasan Waduk Rawa Pening Tahun 1982 2009

Luas Waduk Rawa Pening tahun 1982-2009 tersaji pada tabel 1 menunjukan dinamika morfometri waduk. Pada tahun 1982-1990 luas waduk mengalami pelebaran, dan pada tahun 1990-2000 dan 2000-2009 mengalami penyempitan ukuran waduk. Faktor penyebab perubahan luasan waduk karena pertumbuhan eceng gondok yang mengakibatkan sedimentasi di dasar waduk bertambah. Perubahan Bentuk Waduk Tahun 1982-1990 Tabel 2. Perubahan Arah Pergerakan Waduk Mulai Tahun 1982 sampai Tahun 1990 Perubahan Arah Waduk Tahun 1982 sampai Tahun 1990 Jarak Waduk Tahun 1982 & Derajat 1990 (m) 0 438,82 45 973,76 90 1320,3 135 871,05 180 56,14 225 36,71 270 450,92 315 565,56 Gambar 4. Grafik Perubahan Arah Waduk Tahun 1982 sampai Tahun 1990 Jarak pergerakan terbesar terjadi ke arah timur atau berada pada sudut 90 dan yang sedikit berubah ke arah barat daya atau berada pada 225. Arah perubahan bentuk waduk cenderung condong ke arah timur, timur laut dan tenggara, karena proses sedimentasi yang besar mengakibatkan pelebaran daratan menjadi air. Perubahan Bentuk Waduk Tahun 1990-2000 Tabel 3. Perubahan Arah Pergerakan Waduk Mulai Tahun 1990 sampai Tahun 2000 Perubahan Arah Waduk Tahun 1990 sampai Tahun 2000 Derajat Jarak Waduk Tahun 1982 & 1990 (m) Jarak Waduk Tahun 1990 & 2000 (m) 0 438,82 281,56 45 973,76 907,74 90 1320,3 1306,74 135 871,05 672,65 180 56,14-39,22 225 36,71-140,19 270 450,92 253,28 315 565,56 369,12

Gambar 5. Grafik Perubahan Arah Waduk Tahun 1990 sampai Tahun 2000 Jarak pergerakan terbesar terjadi ke arah tenggara atau berada pada 135 dan sedikit mengalami perubahan yaitu terjadi ke arah timur atau berada pada 90. Arah perubahan bentuk waduk cenderung condong dari arah timur laut, timur dan tenggara, karena proses sedimentasi yang besar mengakibatkan penyempitan dari arah tersebut. Pada perubahan arah tahun 1990-2000 terjadi tarik menarik yang cukup besar antara sumbu barat laut dan arah tenggara. Perubahan Bentuk Waduk Tahun 2000-2009 Tabel 4. Perubahan Arah Pergerakan Waduk Mulai Tahun 2000 sampai Tahun 2009 Perubahan Arah Waduk Tahun 2000 sampai Tahun 2009 Derajat Jarak Waduk Tahun 1982 & 1990 (m) Jarak Waduk Tahun 1982 & 1990 (m) Jarak Waduk Tahun 1982 & 1990 (m) 0 438,82 281,56 143,96 45 973,76 907,74 739,2 90 1320,3 1306,74 1233,14 135 871,05 672,65 123,64 180 56,14-39,22-191,6 225 36,71-140,19-352,02 270 450,92 253,28 85,35 315 565,56 369,12 279,24 Gambar 6. Grafik Perubahan Arah Waduk Tahun 2000 sampai Tahun 2009 Jarak pergerakan terbesar terjadi pada arah tenggara atau sudut sebesar 135 dan sedikit mengalami perubahan pada arah timur atau berada pada sudut 90. Arah perubahan bentuk waduk cenderung condong ke arah tenggara, barat daya dan timur laut, karena proses sedimentasi yang besar mengakibatkan penyempitan dari arah tersebut. Analisis Perubahan Luas Eceng Gondok Tabel 5. Tabel Hasil Presentase Luas Eceng Gondok Tahun Luas (Ha) 1990 821,11 2000 1128,37 2009 657,51

Gambar 7. Grafik Perubahan Luas Eceng Gondok Tahun 1990 Sampai Tahun 2009 Pada tahun 1982 tidak terlihat tanaman eceng gondok pada Peta Topografi Lembar Ambarawa No Helai 47/XL- D skala 1 : 50.000 Perubahan ini hasil digitasi data citra satelit landsat tahun 1990, landsat 2000 dan ALOS AVNIR- 2 tahun 2009 karena pertumbuhan eceng gondok selalu meningkat tiap bulan, sehingga luasan hasil digitasi citra merupakan luasan eceng gondok yang tidak mutlak untuk tiap tahun, selain itu untuk mengurangi pertumbuhan populasi eceng gondok di Waduk Rawa Pening dilakukan usaha pengerukan tumbuhan eceng gondok agar tingkat sedimentasi dari tumbuhan eceng gondok tidak terlalu besar tiap tahunnya. Perubahan Tutupan Lahan Tahun 1982 dan Tahun 1990 Penggabungan Waduk 1982 dengan Waduk 1990 Untuk Tahun 1982 Gambar 8. Perubahan Tutupan Lahan Tahun 1982 dan Tahun 1990 Setelah diketahui perubahan tutupan lahan pada masing-masing tahun, kemudian dilakukan analisis perubahan tutupan lahan yang terjadi dari tahun 1982 sampai dengan tahun 1990. Perubahan tutupan lahan yang terjadi tahun 1982 sampai dengan tahun 1990 di sajikan dalam bentuk tabel berikut ini : Tabel 6. Presentase Perubahan Waduk Pada Tahun 1982 1990 Perubahan Status Luas Presentase (%) Air - Sawah Berubah 5,16 0,23 Sawah-Air Berubah 1034,81 46,38 Permukiman-Air Berubah 22,2 0,99 Genangan Waduk Tetap 1169,17 52,40 Total 2231,34 Penggabungan Waduk 1982 dengan Waduk 1990 untuk Tahun 1990 Gambar 9. Grafik Presentase Perubahan Tutupan Lahan Tahun 1982 sampai Tahun 1990

Hasil dari grafik analisa perubahan tutupan lahan waduk tahun 1982 sampai dengan tahun 1990 diperoleh perubahan tutupan lahan yang berubah adalah air tahun 1982 menjadi sawah tahun 1990 sebesar 0,23%, sawah tahun 1982 berubah menajdi air tahun 1990 sebesar 46,38%, permukiman tahun 1982 menjadi air tahun 1990 sebesar 0,99% dan genangan waduk sebesar 52,40%. Perubahan Tutupan Lahan Tahun 1990 dan Tahun 2000 Penggabungan Waduk 1990 dengan Waduk 2000 Untuk Tahun 1990 Gambar 10. Perubahan Tutupan Lahan Tahun 1990 dan Tahun 2000 Setelah diketahui perubahan tutupan lahan pada masing-masing tahun, kemudian dilakukan analisis perubahan tutupan lahan yang terjadi dari tahun 1990 sampai dengan tahun 2000. Perubahan tutupan lahan yang terjadi tahun 1990 sampai dengan tahun 2000 di sajikan dalam bentuk tabel berikut ini : Tabel 7. Presentase Perubahan Waduk Pada Tahun 1982 1990 Perubahan Status Luas Presentase (%) Air-Sawah Berubah 282,18 0,57 Sawah-Air Berubah 0,86 0,04 Genangan Waduk Tetap 1944,00 87,29 Total 2226,18 Penggabungan Waduk 1990 dengan Waduk 2000 Untuk Tahun 2000 Gambar 11. Grafik Presentase Perubahan Tutupan Lahan Tahun 1990 sampai Tahun 2000 Hasil dari grafik analisa perubahan tutupan lahan waduk tahun 1990 sampai dengan tahun 2000 diperoleh perubahan tutupan lahan yang berubah adalah air menjadi sawah tahun 2000 dengan presentase 12,68%, perubahan sawah tahun 1990 menjadi air tahun 2000 yaitu dengan presentase 0,04% dan genangan waduk adalah hasil air 2000, tetapi karena ada daerah yang pada tahun 1990 menjadi sawah dan tahun 2000 menjadi air sehingga, luas genaangan waduk termasuk ke dalam luas waduk 2000 yaitu dengan presentase 87,29%.

Perubahan Tutupan Lahan Tahun 2000 dan Tahun 2009 Penggabungan Waduk 2000 dengan Waduk 2009 Untuk Tahun 2000 Penggabungan Waduk 2000 dengan Waduk 2009 Untuk Tahun 2009 Gambar 12. Perubahan Tutupan Lahan Tahun 2000 dan Tahun 2009 Setelah diketahui perubahan tutupan lahan pada masing-masing tahun, kemudian dilakukan analisis perubahan tutupan lahan yang terjadi dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2009. Perubahan tutupan lahan yang terjadi tahun 2000 sampai dengan tahun 2009 di sajikan dalam bentuk tabel berikut ini : Tabel 8. Presentase Perubahan Waduk Pada Tahun 2000-2009 Perubahan Status Luas Presentase (%) Air-Sawah Berubah 416,03 21,37 Sawah-Air Berubah 3,1 0,16 Genangan Waduk Tetap 1527,97 78,47 Total 1947,10 Gambar 13. Grafik Presentase Perubahan Tutupan Lahan Tahun 2000 sampai Tahun 2009 Hasil dari grafik analisa perubahan tutupan lahan waduk tahun 2000 sampai dengan tahun 2009 diperoleh perubahan tutupan lahan air menjadi sawah dengan presentase 21,37%, sawah menjadi air sebesar 1,16% dan genangan waduk yaitu dengan presentase 78,47%. Validasi Perubahan Tutupan Lahan Menggunakan Metode Confusion Matrik Analisa uji akurasi dari hasil interpretasi citra satelit yang telah dilakukan menggunakan Metode Confusion Matrik. Metode Confusion Matrik adalah suatu metode yang digunakan untuk mengetahui keakuratan pengolahan data dalam penelitian ini. Data yang dijadikan uji akurasi ini diperoleh dari hasil tracking di lapangan atau dengan

cara pengambilan sampel di lapangan. Tracking dilakukan untuk mencocokan data hasil survei lapangan dengan hasil interpretasi citra satelit. Data hasil pengambilan sampel di lapangan kemudian dilakukan perhitungan matriks untuk mengetahui seberapa besar nilai akurasi hasil survei lapangan dengan hasil interpretasi citra. Uji validasi ini sangat penting dilakukan untuk menunjang hasil analisa selanjutnya. Perbandingan hasil interpretasi citra dengan kondisi tutupan lahan dilapangan disajikan dalam tabel berikut : Tabel 3.25. Hasil Uji Validasi Menggunakan Metode Confusion Matriks Hasil Interpretasi Survei Lapangan Waduk Sawah Irigasi Total Omisi MA (%) Waduk 17 2 19 2 89,47 Sawah Irigasi 4 20 24 4 83,33 Total 21 22 43 6 75,51 Komisi 4 2 6 13,64 Overall Accuracy 86,05 Keterangan: Overall Accuracy : Akurasi untuk seluruh hasil pemetaan Omisi : Jumlah sel X yang masuk kelas lain Komisi : Jumlah sel X tambahan dari kelas lain MA : Ketelitian Pemetaan 17 : Nilai Sel X yang benar KESIMPULAN Dari pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Morfometri Waduk Rawa Pening pada tahun 1982-1990 mengalami pelebaran ukuran waduk sedangkan dari tahun 1990-2009 mengalami penyempitan ukuran waduk. 2. Pola perubahan penggunaan tutupan lahan yang terjadi selama tahun 1982 sampai dengan tahun 1990 adalah kombinasi perubahan air-sawah, sawah-air, permukiman-air. Tahun 1990 sampai tahun 2000 kombinasi perubahan berupa air-sawah, sawah-air.. Pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2009 kombinasi perubahan berupa air-sawah, sawah-air. DAFTAR PUSTAKA Ardhinaistuti, Prilia. 2010. Pengaruh Perubahan Tutupan Lahan DAS Serang Terhadap Tingkat Sedimentasi di Waduk Kedung Ombo. Tugas Akhir. Semarang : Program Studi Teknik Geodesi Universitas Diponegoro. Arief, Mochamad Budihardjo dan Setiyo, Haryono Huboyo. 2007. Pola Persebaran Nitrat dan Phosphat dengan Model AQUATOX 2.2 serta Hubungan Terhadap Tanaman Eceng Gondok pada Permukaan Waduk (Studi Kasus Waduk Rawa Pening Kabupaten Semarang). Jurnal Presipitasi. Semarang : Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro. JAXA. 2007. ALOS: User Handbook. Earth Observation Research Center. Japan Aerospace Exploration Agency. Japan Jensen, J.R. 2000. Remote Sensing of the Environmental Earth Resource Perspective. Prentice Hall. New Jersey- USA. Larasati, Dhinar. 2011. Analisis Pengaruh Perubahan Tutupan Lahan Daerah Aliran Sungai terhadap Peningkatan Debit maksimum di Sungai Bodri Kabupaten Kendal. Tugas Akhir. Semarang : Program Studi Teknik Geodesi Universitas Diponegoro. Lilllesand, dan Kiefer. 1990. Remote Sensing and Image Interpretation. University of Wisconsin Madison. Meurah, C. 2009. Modul Penginderaan Jauh. Semarang. Prahasta, Eddy. 2008. Praktis Penginderaan Jauh & Pengolahan Citra Dijital Dengan Perangkat Lunak ER Mapper, Informatika Bandung, Bandung. Prasetyo, Yudo dan Laila, Arif Nugraha. 2006. Analisis Tata Guna Lahan Kawasan Waduk Kedungombo Menggunakan Citra Satelit Landsat Tahun 1998 dan 2002. Pertemuan Ilmiah Tahunan III. Surabaya. Purwadhi, F.S.H. 2001. Interpretasi Citra Digital, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. Sutanto, 1994. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.