KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CARPAL TUNNEL SYNDOME ( CTS ) DEXTRA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh ligamen-ligamen kuat yang mempersatukan tulang-tulang ini. Ulna distal

PENATALAKSANAAN INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASCA GIPS FRAKTUR RADIUS 1/3 DISTAL SINISTRA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL. Pasien atas nama Ny.IA berumur 65 tahun yang mengeluh pergelangan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: AYUDIA SEKAR PUTRI J

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CARPAL TUNNEL SYNDROME DEXTRA DI RS AL Dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. saraf yang terjadi ketika saraf medianus pada pergelangan tangan terjepit

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan fungsi yang tiada batasnya. subjek dalam populasi umum. Insiden dan prevalensi dari negara

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009,

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang dilakukan setiap hari dapat menimbulkan berbagai macam. penyakit. Salah satunya adalah Carpal Tunnel Syndrome (CTS).

PENATALAKSANAAN INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS POST OPERASI FRACTURE COLLES DISERTAI DISLOKASI ULNA DEXTRA DI RST Dr.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CARPAL TUNNEL SYNDROME BILATERAL DI RSO. PROF. DR. R SOEHARSO SURAKARTA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CARPAL TUNNEL SYNDROME SINISTRA DI RSUD SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. sering di gunakan. Masalah pada pergelangan tangan sering dialami karena

BAB I PENDAHULUAN. optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan upaya pengelolaan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan masyarakat dan bangsa bertujuan untuk memajukan

BAB I PENDAHULUAN. batasan World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera dari

BAB I PENDAHULUAN. yang berulang-ulang. Salah satunya adalah mengetik atau menekan dan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CARPAL TUNNEL SYNDROME SINISTRA DI RSUD SALATIGA. Naskah Publikasi

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CARPAL TUNNEL SYNDROME DEXTRA. DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CARPAL TUNNEL SYNDROM DENGAN MODALITAS ULTRASOUND DAN TERAPI LATIHAN. DI RS.AL.dr.RAMELAN. SURABAYA.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN NEUROLOGI

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CARPAL TUNNEL SYNDROME BILATERAL DI RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FRAKTUR FEMUR 1/3 PROXIMAL DEXTRA DI PUSKESMAS KARTASURA

Carpal tunnel syndrome

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahun dengan diagnosa medis CTS dextra diperoleh permasalahan berupa

Nurul Faidah, Andung Maheswara Rakasiwi (Prodi DIII Fisioterapi FIK-Universitas Pekalongan)

BAB I PENDAHULUAN. nyeri tak tertahankan, mempengaruhi tangan, punggung, leher, lengan, bahkan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI DENGAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS FRAKTUR SUBTROCHANTOR FEMUR SINISTRA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI STIFFNESS ELBOW POST REPOSISI DISLOKASI ELBOW SINISTRA DI RS PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya di kantor, tetapi juga di rumah, sekolah, bahkan kafe-kafe. Dari

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup sehat bagi setiap penduduk akan mewujudkan kesehatan yang

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TRIGGER FINGER DEXTRA DI RS. PARU ARIO WIRAWAN SALATIGA

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) DEXTRA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ORIF FRAKTUR CRURIS 1/3 DISTAL SINISTRA DI RSUD SALATIGA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ORIF FRACTURE SUPRACONDILER HUMERI SINISTRA DENGAN MODALITAS INFRA MERAH DAN

NASKAH PUBLIKASI PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST OPERASI FRAKTUR INTERTROCHANTER FEMUR DEXTRA DI RSO.PROF.DR.R.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI POST OPEN REDUCTION INTERNAL FIXATION FRAKTUR RADIUS ULNA 1/3 DISTAL SINISTRA DI RST SOEJONO MAGELANG

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FROZEN SHOULDER DEXTRA AKIBAT CAPSULITIS ADHESIVE DI RSUD KARANGANYAR

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CARPAL TUNNEL SYNDROME BILATERAL DI RSU AISYIYAH PONOROGO KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. umum dan untuk mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan

BAB I PENDAHULUAN. paling umum. Sebagian besar cedera pada tangan merupakan cedera

NASKAH PUBLIKASI DISUSUN GUNA MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI. Disusun Oleh : Husna Mufidati NIM.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DI RUMKITAL dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pembangunan yang telah kita

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. barang, mencuci, ataupun aktivitas pertukangan dapat mengakibatkan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

BAB I PENDAHULUAN. trauma, over use, repetitive injury, operasi pada sendi, hypertiroidisme,

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU SINISTRA. DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dengan dunia luar. Hal ini memungkinkan kita untuk menyentuh,

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI ULTRA SOUND DAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS CARPAL TUNNEL SYNDROME SINISTRA DI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. gerak: nyeri cukup berat, sedangkan pada terapi ke-6 didapatkan hasil bahwa

BAB I PENDAHULUAN. subyektif, setiap orang memiliki arti sehat masing-masing. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan suatu sistem kerja tetap bagi para pekerjanya, yaitu sistem

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CARPAL TUNNEL SYNDROME SINISTRA DI RSUD HARJONO PONOROGO.

BAB I PENDAHULUAN. Pergelangan tangan dan jari-jari tangan merupakan kesatuan yang

BAB I PENDAHULUAN. dimana dijumpai beraneka ragam jenis keluhan antara lain gangguan neuromuskular,

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA DROP HAND DEXTRA DI RSUD SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman yang semakin maju, berbagai

INTERVENSI ULTRASOUND

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tingkat derajad kesehatan masyarakat secara makro. Berbagai

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS KNEE DEXTRA DI RSUD SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan tindakan operasi pemasangan Plate and Screw, yaitu

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CARPAL TUNNEL SYNDROME DEXTRA. DI RS AL dr. RAMELAN SURABAYA

Factors Affecting The Occurrence of Carpal Tunnel Syndrome (CTS) in Cleaning Workers of Onion Bark at Trade Unit Bawang Lanang Iringmulyo Metro City

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CARPAL TUNNEL SYNDROME DI RUMAH SAKIT DR. MOEWARDI SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CARPAL TUNNEL SINDROM DEXTRA. Oleh : MUHAMMAD IRFAN AMINUDIN NIM : J

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan penting sebagai penopang berat badan dalam aktivitas

PENGARUH TERAPI LATIHAN SETELAH PEMBERIAN TERAPI GABUNGAN ULTRASOUND DAN TENS PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS LUTUT KRONIS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal. Kesehatan optimal yaitu dimana keadaan sejahtera dari badan, jiwa

Hasil Evaluasi Nyeri Tekan Menggunakan Skala VDS

BAB III PROSES FISIOTERAPI

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TRIGGER FINGER SINISTRA DI RSUD SUKOHARJO

Oleh: IDA WAHYU NINGSIH J KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan penyakit (preventive),

PENATALAKSANAAN INFRA MERAH, MASSAGE DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST ORIF CLOSED FRAKTUR ANTEBRACHII DEXTRA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

DEXTRA PONOROGOO. Diajukan Oleh: J PROGRAM FAKULTAS

ABSTRAK. Deteksi Dini Sindrom Terowongan Karpal

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA POST PINNING FRAKTUR RADIUS 1/3 DISTAL DEXTRA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI LOW BACK PAIN ET CAUSA MYOGENIK DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berat. Apabila terjadi gangguan pada tangan maka kita akan kesulitan untuk

BAB I PENDAHULUAN. maupun mental dan juga bebas dari kecacatan. Keadaan sehat bukanlah

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CARPAL TUNNEL SYNDROME DEKSTRA DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas tersebut antara lain memasak, mencuci, menulis, mengetik, dan

Di susun oleh : ARFIAN EKA NUGRAHA J

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Guna Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS FRAKTUR COLUMN FEMUR DEXTRA DI RUMAH SAKIT ORTOPEDHI Dr. SOEHARSO SURAKARTA TAHUN 2015

NASKAH PUBLIKASI PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI POST FRAKTUR COLLES SINISTRA DI POLIKLINIK FISIOTERAPI RSO.PROF.DR.R.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENDINITIS SUPRASPINATUS DEXTRA DI RSUD SRAGEN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam studi kasus ini, seorang pasien perempuan dengan inisial Ny. NF

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA DROP HAND DEXTRA DI RSUD SALATIGA NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. serta bidang kesehatan. Setiap orang yang hidup baik usia produktif maupun

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MICRO WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU UNILATERAL

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI POST FRAKTUR COLLES DEXTRA DI R.S PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada zaman modern seperti sekarang ini, terjadi banyak. teknologi dan tidak ketinggalan juga perkembangan pada bidang

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DEXTRA 1/3 TENGAH DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREWS

PENATALAKSANAAN SINAR INFRA MERAH DAN TERAPI LATIHAN PADA POST ORIF PEMASANGAN PLATE AND SCREW PADA FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL SINISTRA DI RSUD SRAGEN

Transkripsi:

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CARPAL TUNNEL SYNDOME ( CTS ) DEXTRA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat - Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi DISUSUN OLEH : IIN MARYANI J 100 090 066 PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

Sabtu 16 Juli 2012

ABSTRAK PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CARPAL TUNNEL SYNDOME ( CTS ) DEXTRA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL (IIN MARYANI, J10090066, 2012) Karya Tulis Ilmiah Halaman isi 51, 8 tabel, 6 gambar, 3 grafik, 5 lampiran Latar Belakang : CTS diakibatkan karena penekanan arteri dan vena sebagai suplai darah berkurang, topografi komputer menunjukan bahwa wanita mempunyai terowongan yang lebih kecil daripada pria, dan mereka yang menderita sindroma ini mempunyai terowongan yang paling kecil. Keadaan ini delapan kali lebih sering pada wanita dibanding pria. Kelompok umur yang biasa terserang adalah 40-50 tahun pada pasien lebih muda biasa ditemukan faktorfaktor yang berkaitan misalnya kehamilan atau penyakit rheumatoid. Tujuan : Untuk mengetahui pelaksanaan fisioterapi dalam mengurangi nyeri dan perlengketan jaringan, memberikan efek relaksasi sedatif dan meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi kesemutan dan meningkatkan kekuatan otot dan aktivitas fungsional tangan pada kasus CTS dextra dengan modalitas Ultrasound, massage, terapi latihan (hold relax, static contraction, mobilitation nerve). Hasil : Setelah dilakukan terapi selama enam kali didapatkan hasil adanya penurunan nyeri tekan dan gerak, penurunan kesemutan pada telapak tangan dan jari-jari, peningkatan kekuatan otot-otot penggerak wrist dan peningkatan kemampuan fungsional tangan. Kesimpulan : Ultrasound dapat mengurangi nyeri dan perlengketan jaringan, memberikan efek relaksasi sedatif dan meningkatkan sirkulasi darah, mobilitation nerve dapat mengurangi kesemutan dan terapi latihan (hold relax, static contraction, mobilitation nerve) meningkatkan kekuatan otot dan aktivitas fungsional tangan pada kasus CTS dextra Kata kunci : CTS, Ultrasound, massage, terapi latihan (hold relax, static contraction, mobilitation nerve)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pergelangan tangan terdiri dari persendian ujung distal radius dengan deretan proksimal tulang-tulang karpal. Stabilitas pergelangan tangan disebabkan oleh ligamen-ligamen kuat yang mempersatukan tulang-tulang ini. Ulna distal nervus medianus tidak berartikulasi dengan tulang karpal. Pada permukaan volar pergelangan tangan,tulang-tulang karpal dihubungkan oleh ligamen karpal. Saluran dibawah ligamen ini adalah carpal tunnel, yang dilalui oleh nervus medianus dan semua fleksor pergelangan tangan. Penjepitan saraf, yang dikenal sebagai carpal tunnel syndrome, menimbulkan gejala mati rasa dan kesemutan (Swart,1995). CTS merupakan keadaan dimana terjadi penekanan neurophaty pada nervus medianus dalam pergelangan tangan. Nervus medianus berjalan melalui terowongan karpal tepatnya di bawah fleksor retinakulum dan pada saat berjalan melalui terowongan ini nervus medianus mengalami tekanan yang menyebabkan terjadinya neuropati tekanan sehingga terjadi penyempitan terowongan karpal dan penebalan fleksor retinaculum (lig. Carpi transversum) yang menyebabkan penekanan langsung pada n. medianus sehingga penekanan pada arteri dan vena (vaskuler) dan suplai arteri atau stasis vena yang menekan ke n. medianus berkurang (De Wolf, 1994).

Penggunaan tangan atau pergelangan tangan secara berlebihan dan repetitif diduga dapat menyebabkan terjadinya syndroma ini. Sindrome terowongan carpal merupakan salah satu penyakit yang dikategorikan sebagai repetitive stress injuries, cumulative trauma disorder, overuse syndromes, ataurepetitive motion disorders. Penelitian mendapatkan bahwa gangguan yang timbul pada CTS disebabkan oleh penggunaan tangan berlebihan, dengan tekanan berulang, gerakan memutar dari pergelangan tangan, dan penggunaan alat-alat yang bergetar (Maria Lusan, 2008). B. Tujuan Laporan Kasus Adapun tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah : 1. Untuk mengetahui manfaat ultra sound (US) dan massage dapat mengurangi nyeri pada kasus CTS dextra. 2. Untuk mengetahui manfaat terapi latihan (mobilitation nerve) dapat mengurangi kesemutan pada kasus CTS dextra 3. Untuk mengetahui manfaat terapi latihan (hold relax, static contraction, mobilitation nerve) dapat meningkatkan kekuatan otot dan aktivitas fungsional tangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Kasus 1. Definisi Carpal Tunnel Syndrome CTS merupakan keadaan dimana terjadi penekanan neurophaty pada nervus medianus dalam pergelangan tangan. Nervus medianus berjalan melalui terowongan karpal tepatnya di bawah fleksor retinakulum dan pada saat berjalan melalui terowongan ini nervus medianus mengalami tekanan yang menyebabkan terjadinya neuropati tekanan sehingga terjadi penyempitan terowongan karpal dan penebalan fleksor retinaculum (lig. Carpi transversum) yang menyebabkan penekanan langsung pada n. medianus sehingga penekanan pada arteri dan vena (vaskuler) dan suplai arteri atau stasis vena yang menekan ke n. medianus berkurang (De Wolf, 1994). 2. Etiologi Carpal Tunnel Syndrome Sindrome ini terjadi akibat kompresi nervus medianus pada pergelangan tangan saat saraf ini melalui terowongan karpal,yang terjadi: a. Secara tersendiri, contohnya pasien dengan pekerjaan yang banyak menggunakan tangan, b. Pada gangguan yang menyebabkan saraf menjadi sensitif terhadap tekanan, misalnya diabetes melitus c. Saat terowongan karpal penuh dengan jaringan lunak yang abnormal.

(Ginsberg, 2008). 3. Patologi Carpal Tunnel Syndrome CTS terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus. Tekanan yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafasikuler. Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf. Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang menyebabkan edema sehingga distribusi darah dan saraf menjadi terganggu, akibatnya terjadi kerusakan pada saraf tersebut (Rambe,2004). 4. Tanda dan gejala Carpal Tunnel Syndrome Gambaran klinis sindrom terowongan karpal adalah : a. Nyeri di tangan atau lengan, terutama pada malam hari, atau saat bekerja, b. Pengecilan dan kelemahan otot-otot eminensia tenar c. Hilangnya sensasi pada tangan pada distribusi nervus medianus d. Parastesia seperti kesemutan pada distribusi nervus medianus saat dilakukan perkusi pada telapak tangan daerah terowongan karpal e. Kondisi ini sering bilateral (Ginsberg,2008) B. Teknologi Intervensi Fisioterapi 1. Ultra Sound (US) Bunyi / suara adalah peristiwa getaran mekanik dengan bentuk gelombang longitudinal yang berjalan melalui media tertentu. Proses fisika US yang terjadi di dalam medium menurut (Sujatno, 2002) :

1) Efek-efek biofisika mesin US a) Efek mekanik Efek yang pertama kali didapat oleh tubuh adalah efek mekanik. gelombang ultrasound menimbulkan peregangan dan perapatan didalam jaringan dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi dari ultrasound. Efek mekanik ini juga disebut dengan micro massage. Pengaruhnya terhadap jaringan yaitu meningkatkan permeabilitas terhadap jaringan dan meningkatkan metabolisme (Sujatno, 2002). Efek thermal Panas yang dihasilkan tergantung dari nilai bentuk gelombang yang digunakan, intensitas dan lama pengobatan. Yang paling besar yang menerima panas adalah jaringan interfaces. Efek thermal akan memberikan pengaruh pada jaringan yaitu sama seperti yang ditimbulkan oleh panas yang lain seperti MWD (Sujatno, 2002). 2. Massage Massage adalah manipulasi secara teratur dan ilmiah pada jaringan lunak tubuh. Pengertian massage adalah teknik yang diaplikasikan dengan menggunakan tangan, untuk menghasilkan efek fisiologis, mekanik dan psikologis untuk jenis pengobatan. 3. Terapi latihan Modalitas fisioterpi yang dapat di gunakan pada kasus ini yaitu:

a. Hold Relax Merupakan teknik dari PNF yaitu metode mempercepat respon dari mekanisme neuro muskular melalui rangsangan pada propioseptor dalam pelakasanaan hold relaxed sebelum otot antagonis di lakukan penguluran, otot antagonis di kontraksikan secara isometrik melawan tahanan dari terapis kerah agonis kemudian rileksasi dari otot - otot tersebut (Wahyono, 2002), hold relaxed berfungsi untuk merileksasikan otot-otot,menambah LGS dan dapat mengurangi nyeri. b. Static Contraction Static contraction merupakan kontraksi otot tanpa di sertai perubahan panjang otot dan perubahan LGS, statik kontrasi bertujuan mengurangi oedema sehingga nyeri berkurang dan dapat memperlancar aliran darah dan menjaga kekuatan otot agar tidak terjadi atropi (Kisner 1996). c. Mobilitation Nerve 1) Pengertian Neural Mobilization Mobilisasi saraf merupakan cara untuk mengurangi perlengketan yang ada disekitar saraf sehingga dapat meningkatkan kelenturan saraf. Prinsip terapi dengan menggunakan mobilisasi saraf adalah severty, irritability, nature of symptom. Neural mobilization merupakan teknik manipulatif di mana jaringan saraf digerakkan, dan

distretch oleh suatu gerakan yang relatif terhadap jaringan disekitarnya. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Seorang pasien berusia 25 tahun dengan kondisi carpal tunnel syndrome dekstra : Adanya nyeri tekan dan gerak pada pergelangan tangan kanan, Rasa kesemutan pada telapak tangan dan jari-jari tangan kanan, Penurunan kekuatan otot-otot penggerak wrist. Setelah dilakukan intervensi fisioterapi sebanyak 6x dengan modalitas ultrasound, massage, dan terapi latihan (hold relax, static contraction, mobilitation nerve didapatkan hasil sebagai berikut : 1. Penurunan nyeri tekan dan gerak Tabel 4.1 Evaluasi Nyeri dengan VDS Nyeri Nyeri diam Nyeri tekan Nyeri gerak Hasil T 0 T 1 T 2 T 3 T 4 T 5 T 6 0 0 0 0 0 0 0 3 3 3 3 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2. Penurunan kesemutan pada telapak tangan dan jari-jari tangan kanan Tabel 4.2 Evaluasi Kesemutan dengan Segmen Area Hasil T 0 T 6

Kesemutan seluruh telapak tangan dan jarijari 1, 2, 3 dan sepertiga jari ke 4 ujung jari-jari 1,2,3 dan sepertiga jari ke 4 3. Peningkatan kekuatan otot-otot penggerak wrist Tabel 4.3 Evaluasi Kekuatan Otot dengan MMT Grup Otot Nilai kanan T 0 T 1 T 2 T 3 T 4 T 5 T 6 Fleksor wrist 4-4- 4-4- 4 4 4 Ekstensor wrist 4-4- 4-4 4 4 4 Ulnar deviasi 4-4- 4-4 4 4 5 Radial deviasi 4-4- 4-4 4 4 5 Fleksor MCP 4-4- 4-4 4 4 5 Ekstensor MCP 4-4- 4-4 4 4 5 4. Peningkatan kemampuan fungsional tangan Tabel 4.4 Evaluasi Kemampuan Fungsional dengan Wrist and Hand Disability Index Bagian T 0 T 1 T 2 T 3 T 4 T 5 T 6 Intensitas nyeri 2 2 2 1 1 1 1 Rasa tebal-tebal dan kesemutan 3 3 3 2 2 2 1 Perawatan diri 2 2 2 1 1 1 1 Kekuatan 2 2 2 1 1 1 1 Toleransi menulis atau mengetik 2 2 2 2 1 1 1 Bekerja 2 2 2 2 1 1 1 Menyetir 1 1 1 1 1 1 1 Tidur 2 2 2 1 1 1 1 Pekerjaan rumah 2 2 2 2 1 1 1

Rekreasi / olah raga 2 2 2 2 2 2 1 Jumlah 20 20 20 15 12 12 10 B. Pembahasan Berdasarkan penilaian terapi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Penurunan nyeri tekan dan gerak Dengan pemberian ultrasound didapatkan hasil pengurangan nyeri, hal ini disebabkan karena efek mekanik gelombang menimbulkan peregangan dan perapatan dengan frekuensi yang sama sehingga akan terjadi variasi tekanan didalam jaringan. Variasi tekanan dari efek mekanik ini disebut dengan micro massage. Efek micro massage dari US akan menimbulkan efek panas dalam jaringan. sehingga akan meningkatkan sirkulasi darah, relaksasi otot, meningkatkan permiabilitas membrane dan kemampuan regenerasi jaringan dan mengurangi nyeri (Sujatno,1993). Dan dengan adanya massage pada daerah sekitar terowongan carpal dengan metode belah duren atau membuka terowongan carpal yang mengalami penjepitan dan penyempitan diharapkan dapat mengurangi nyeri. 2. Penurunan kesemutan pada telapak tangan dan jari-jari Dari etiologi dan patologi carpal tunnel syndrome menimbulkan gejala kesemutan pada kulit telapak tangan dan punggung tangan di daerah ibu jari, jari telunjuk, jari tengah dan setengah sisi radial jari manis akibat rasa nyeri dan tebal pada jari-jari, tangan dan pergelangan tangan. Mobilitation nerve / Mobilisasi saraf merupakan salah satu cara untuk mengurangi perlengketan yang ada disekitar saraf terhadap saraf itu sehingga

dapat meningkatkan kelenturan saraf. Prinsip terapi dengan menggunakan mobilisasi saraf adalah severty, irritability, nature of symptom. Tujuan dari ULTT adalah tercapainya pain-free movement melalui pembebasan iritasi saraf yang tidak akut, meningkatkan kelenturan saraf, perlepasan perlengketan saraf, mobilisasi sendi dan jaringan lunak serta pemulihan fungsi. 3. Peningkatan kekuatan otot-otot penggerak wrist Dengan terapi latihan, maka akan terjadi peningkatan kekuatan otot karena suatu gerakan pada tubuh selalu disertai oleh kontraksi otot, kekuatan kontraksi itu tergantung dari sistem motor unitnya. Motor unit merupakan suatu neuron dari group otot, jadi semakin banyak motor unit terekrut, maka semakin kuat, kontraksi otot tersebut. Apabila tahanan diberikan pada otot yang berkontraksi, otot akan beradaptasi dan menjadi lebih kuat. Penyesuaian yang terjadi di dalam otot dapat terlewati melalui terapi latihan apabila kemampuan otot secara progresif terpelihara. Untuk peningkatan kekuatan otot, maka kontraksi otot harus diberikan tahanan ssehingga peningkatan level dari tension akan meningkat karena hipertropi pengangkutan motor unit di dalam otot (Kisner, 1996). 4. Peningkatan kemampuan fungsional tangan Setelah diberikan modalitas ultrasound, massage dan terapi latihan (static contraction, hold relax, mobilitation nerve) pada kondisi CTS dextra ini didapatkan hasil bahwa adanya peningkatan dalam aktifitas fungsional tangan dengan menggunakan wrist and hand disability index.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Pada kasus CTS dekstra di RSUD Panembahan Senopati Bantul setelah dilakukan terapi selama 6 kali dengan modalitas ultrasound (US), massage dan terapi latihan berupa static contraction, hold relax, mobilitation nerve dapat disimpulkan sebagai berikut : penurunan nyeri tekan dan gerak, penurunan kesemutan pada telapak tangan dan jari-jari, peningkatan kekuatan otot-otot penggerak wrist, peningkatan kemampuan fungsional tangan B. Saran Kepada pasien disarankan untuk tetap semangat dalam menjalani terapi dan pada waktu melakukan aktivitas 30 menit (ketika merasa capek) diminta untuk stretching pergelangan tangannya dan mengompres dengan air hangat pada pergelangan tangan sampai telapak tangan sekitar 10 menit. Kepada fisioterapis diharapkan dapat memiliki pengetahuan yang baik sehingga dapat memahami tentang kasus CTS dalam pencegahan penurunan kemampuan fungsional tangan. Untuk meningkatan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat, pemerintah dapat memberikan informasi tentang fisioterapi ke daerah-daerah seperti, pengadaan peralatan atau modalitas fisioterapi yang lengkap supaya dapat memenuhi kebutuhan pelayanan fisioterapi di daerah-daerah.

DAFTAR PUSTAKA Appley, A. Graham. 1995. Buku Ajar Ortopedi dan Fraktur Sistem Apley. penerbit widya medika : jakarta. De Wolf and J.M.A. Mens, 1994. Pemeriksaan Alat Penggerak Tubuh. Cetakan Kedua, Houten. Dr.Abu Hana, 2009. penerjemah. Sumber : Michalsen A, Bock S, Lüdtke R, et al. Effects of Traditional cupping Therapy in Patients With Carpal Tunnel Syndrome: A Randomized Controlled Trial. Volume 10, Issue 6, Pages 601-608 (June 2009).diakses tanggal 01 mei 2012 alamat http://thibbalummah.wordpress.com/2012/01/28/penelitian-bekam-dijerman-pengaruh-terapi-hijaamah-bekam-terhadap-pasien-sindrom terowongan-karpal/. Ginsberg, Lionel. 2008. Lecture Notes : Neorology. penerbit erlangga: jakarta 13740. Kisner Carolyn and Lynn Colby. 1996. Therapeutic Exercise Foundations and Tecniques. Third Edition, F A Davis Company, Philadelphia. Mark H dan Swartz. 1995. Buku Ajar Diagnostik Fisik. Jakarta: EGC. Maria Lusan Tamba, Handojo Pudjowidyanto. 2008. Karakteristik Penderita Sindroma Terowongan Karpal (STK) di Poliklinik Instalasi Rehabilitasi Medik RS Dr. Kariadi Semarang 2006.Volume 43, Nomor 1,hal 10-16.http://eprints.undip.ac.id/14055/1/vol_43_no_1_2008_hal_10_16.pdf. Prof.dra elly nurachmah,m.app.sc.,d.n.sc, Ns. Rida Angriani, S.Kep, Anne Waugh, Allison Grant. 2011. Dasar-Dasar Anatomi dan Fisiologi. Penerbit salemba medika. Jakarta. Sujatno et al, 2002. Sumber Fisis. Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Fisioterapi, Surakarta. Rambe,Aldy S 2004. Sindrome Terowongan Karpal (Carpal Tunnel Syndrome) Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran USU/RSUP. H. Adam Mal.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3459/1/penysarafaldi2.pdf diakses tanggal 1 mei 2012.

Setiawan,2009. Pelatihan Nasional Fisioterapi Neuromuskular Mobilitation. 5-7 November. Surakarta. Ikatan Keluarga Mahasiswa Program Studi D-IV Fisioterapi Poloteknik Kesehatan Surakarta. Wahyono,Yulianto. 2002. Tehnik Tehnik dalam PNF. Makalah Pelatihan Fisioterapi Sasana Husada. AKFIS DEPKES, Surakarta.