Fotografi 2. Lighting. Pendidikan Seni Rupa UNY

dokumen-dokumen yang mirip
Cahaya sebagai media Fotografi. Syarat-syarat fotografi. Cahaya

KONSEP DASAR PENCAHAYAAN (LIGHTING)

DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Mengenal Karakter Cahaya Untuk Portraiture Outdoor oleh Erwin Rizaldi, Professional Photographer Indonesia

Produksi Media PR Audio-Visual

Pertemuan 10. White Balance ACHMAD BASUKI

Pemanfaatan Cahaya Pada Fotografi

TATA CAHAYA PROGRAM KEAHLIAN MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 BANTUL

Fotografi 1. Anatomi. KAMERA SLR (single-lens Reflector) Lensa & Jenis Film

lighting with one light

PERTEMUAN 13 STUDIO FOTO

FOTOGRAFI merupakan SAINS dan SENI Kata PHOTOGRAPHY berasal dari bahasa Yunani, yang berarti MENULIS DGN SINAR. Aspek Sains Fotografi mengandung arti

Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

PRODUCT PHOTOGRAPHY. Pertemuan ke 9. Dosen Pembimbing : Muhammad Fauzi S.Des., M.Ds Program Studi : Desain Produk Universitas Esa Unggul

Teknik Dasar Fotografi. Daniar Wikan Setyanto, M.Sn

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Pengolahan citra. Materi 3

TATA CAHAYA. Arah Cahaya ( Direction of Light ) 1. Frontlight

[2] PENCAHAYAAN (LIGHTING)

LAMPIRAN. Foto Still Life dengan cahaya matahari. menginginkan efek pencahayaan. matahari (Natural Light). Namun. pada pemotretan Still Life yang

Komposisi dalam Fotografi

PRODUCT PHOTOGRAPHY. Pertemuan ke 8. Dosen Pembimbing : Muhammad Fauzi S.Des., M.Ds Program Studi : Desain Produk Universitas Esa Unggul

Pelatihan Dasar Fotografi, PPI Goetingen 21 April 2011 [FOTOGRAFI DASAR]

Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

lighting for strobist

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL. JUDUL KARYA : Sunset. PENCIPTA : Alit Kumala Dewi, S.Sn.,M.Ds

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Penentuan Warna Gigi Tiruan

JENIS-JENIS FOTO DAN TEKNIS DASAR PEMOTRETAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III PROSES PENCIPTAAN

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

Foto landscape natural lebih menampakkan tempat apa adanya tanpa adanya perubahan maupun imajinasi yang aneh bagi mata manusia.

Pertemuan 13 Fotografi Konsep Foto ACHMAD BASUKI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Erwinsyah Hasibuan (1996) dalam penelitian Tugas Akhirnya : kualitas

PEMOTRETAN CAGAR BUDAYA

- PENCAHAYAAN - 13/11/2011. Ajeng Yeni Setianingrum. Universitas Mercu Buana 2011 IRIS PUPIL LENSA SARAF OPTIK. dsb

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Grafika Komputer Pertemuan Ke-14. Pada materi ini akan dibahas tentang pencahayaan By: I Gusti Ngurah Suryantara, S.Kom., M.Kom

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

PEMANTULAN CAHAYA LAPORAN PRAKTIKUM OPTIK. Disusun oleh: Nita Nurtafita

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Sine n m e a m t a o t g o r g a r f a e f r e r Berpikir produksi

Gambar 1. Teteasan air dan Kristal es di dalam awan menghamburkan spectrum cahaya tampak kesegala arah

PERANAN WARNA DALAM KARYA FOTOGRAFI

LIGHTING 1. Dasar Pencahayaan 2. Unsur-Unsur Lighting

GEOGRAFI. Sesi PENGINDERAAN JAUH : 1 A. PENGERTIAN PENGINDERAAN JAUH B. PENGINDERAAN JAUH FOTOGRAFIK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Pemecahan masalah

BAB IV PEMBAHASAN PERANGKAT DAN PENGUJIAN TAPIS

THE ART OF PHOTOGRAPHY. M.S. GUMELAR

Commercial / Advertising Photography

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan perkembangan zaman dan teknologi, dampak fotografi

COLOR TEHORY. Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

Tips Dasar Black & White Photography

MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN 2014 BAHAN AJAR TIK SMK

Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) JURNALISTIK MEDIA ELEKTRONIK (FOTOGRAFI) 1 Kamaruddin Hasan 2

Kompetensi manajemen kamera departemen. Menangkap visual imaji untuk bioskop dan televisi

BAB II LANDASAN TEORI

Mengenal Komposisi, POI, Rule of Third/Nine Point, Golden Mean, dan Framing Agar Foto Lebih Menawan

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi.

PERTEMUAN 7! Hal-Hal yang Perlu Dimiliki Seorang Pewarta Foto. 1. Naluri Berita. 2. Rasa Ingin Tahu. 3. Pantang Menyerah. 4. Perilaku yang Baik

A. SIFAT-SIFAT CAHAYA

Pemanasan Bumi. Suhu dan Perpindahan Panas

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM

BAB IV HASIL KERJA PRAKTIK

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

DIMENSI WARNA. DEDDY AWARD WIDYA LAKSANA, M.Pd

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. motion dan animasi 2D di mana cerita yang diambil yaitu cerita rakyat si Kancil

RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

Camera. Teknik dasar photography untuk jewelry Posted At : August 1, :41 AM Posted By : name Related Categories: Artikel Umum, Tutorial

SIFAT-SIFAT CAHAYA. 1. Cahaya Merambat Lurus

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PENCAHAYAAN (LIGHTING)

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

MODUL III INTENSITAS CAHAYA

BAB IV DESAIN DAN IMPLEMENTASI

1. Tingkat pendengaran (listening level), biasanya besaran ini dinyatakan dengan besaran dba.

INFOFOTOGRAFI.COM. Rukan Sentra Niaga Blok N-05 Green Lake City Jakarta Barat.

1.1 Intensitas. 1.2 Luminansi. 1.3 Lightness. 1.4 Hue. 1.5 Saturasi

MAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB TEKNIK ELEKTRO

Manusia pemroses informasi 1. Informasi diterima dan ditanggapi dengan proses masukankeluaran

B A B 5. tetap terkesan elegan, dan memperlihat cerita epic didalam film animasi ini.

11. Batasan dan Definisi Judul I 1.2. Latar Belakang Permasalahan I

BAB IV ANALISA DATA. 4.1 Referensi karya. Penulis juga membuat studi banding dari beberapa buku Jakarta yang ada ditoko buku seperti :

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

concept&creation Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel. SUMBER Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel

Setting Kamera. mengcapture gambar Freezing, Panning, Moving. Fotografi. berdasar Kondisi lapangan. Bayu Widiantoro. Unika SOEGIJAPRANATA

DIMENSI WARNA. DEDDY AWARD WIDYA LAKSANA, M.Pd

BAB II LANDASAN TEORI. untuk melakukan pekerjaan antara lain, yaitu: terutama gambar logo dua dimensi.

Transkripsi:

Fotografi 2 Lighting Pendidikan Seni Rupa UNY

Lighting Pencahayaan merupakan unsur utama dalam fotografi. Tanpa cahaya maka fotografi tidak akan pernah ada. Cahaya dapat membentuk karakter pada sebuah foto. Dengan cahaya, dapat menentukan apakah sebuah foto baik atau tidak.

Proses pencahayaan yang terjadi dalam tubuh kamera disebut proses Exposure. Sedangkan proses yang terjadi diluar tubuh kamera disebut Lighting (Pencahayaan). Untuk menghasilkan foto yang jelas diperlukan sejumlah sinar yang cukup, jika terlalu banyak sinar maka hasil foto akan over exposure, sedangkan jika kekurangan cahaya maka hasil foto akan under exposure. Porsi sinar yang diperlukan dalam tiap jenis film ditentukan oleh ISO film atau tingkat kepekaan film yang kita pakai. Makin tinggi nilai ISO dari suatu film maka makin tinggi pula tingkat kepekaan film tersebut dalam menangkap cahaya.

Sumber pencahayaan utama adalah matahari dan bagaimana cahaya adalah tercermin pada sekitarnya. Cara terbaik untuk mengatasi dengan jenis pencahayaan adalah waktu ketika melakukan aktivitas fotografi. Waktu berkaitan dengan arah, intensitas dan warna yang dapat mempengaruhi hasil foto. Cahaya merupakan faktor penting dan memegang peranan vital pada aktivitas fotografi dalam membuat campuran dengan komposisi subjek.

CAHAYA KOMPOSISI SUBJEK

Cahaya memberikan informasi tentang struktur bentuk objek yang akan difoto. Apa yang kita lihat pada benda adalah akibat dari pantulan cahaya ke benda tersebut yang kita tangkap dengan mata. Pencahayaan yang diatur dengan baik akan mampu memperlihatkan hasil yang berbentuk dua dimensi menjadi seakan tiga dimensi. Cahaya dapat menambahkan mood atau rasa dalam sebuah karya fotografi.

Pencahayaan ini akan menentukan kualitas dari gambar dengan perhitungan dalam bentuk intensitas, atau kekuatan cahaya itu sendiri. 1. TEMPERATUR WARNA (color temperature) -Tungsten 3600 K warna yang ditimbulkan ke cenderung kekuningan (YELLOWISH) - Flourencent 4200 K warna yang ditimbulkan ke cenderung kehijauan (GREENISH) - Daylight 5600 K warna yang ditimbulkan kecendrung kebiruan (BLUISH) Sehingga untuk mendapati warna yang tepat kita butuh konversi antara sumber cahaya dengan jenis bahan baku hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan FILTER CONVERTION atau dalam teknik kamera dipergunakan WHITE BALANCE.

SKEMA CAHAYA & WARNA

2. ASPEK-ASPEK UNTUK PERHITUNGAN WARNA YANG BAIK - HUE adalah predominasi dari sensasionalitas warna, antara warna merah, warna kuning, warna biru. Warna yang normal diharapkan netral atau achromatic. - SATURATION adalah kestabilan warna dari nilai pudar sehingga warna menjadi murni atau tepat dan tidak pudar. Atau biasa disebut chroma, intensity atau purity. - BRIGHTNESS adalah bentuk secara luas dari kuantitas cahaya yang diterima subjek.

3. KARAKTER PENCAHAYAAN A. Hard Light Perbandingan intensitas antara cahaya yang keras dan cahaya yang lemah cukup tinggi. Karena cahaya yang jatuh menjadi focus pada titik tertentu maka hal ini memberikan dampak pada bagian bayangan akan terlihat sangat jelas. Sehingga akan menimbulkan efek kontras yang sangat tinggi.

Hard Light

B. Soft Light Sumber cahaya yang jatuh ke permukaan subjek di buat dengan perbandingan antara cahaya yang keras dan cahaya yang lemah cukup rendah.karena perbandingan yang sangat kecil ini cahaya menjadi rata sehingga bayangan akan terlihat halus atau tidak ada sama sekali.

Soft Light

4. METODE TEKNIS PENCAHAYAAN A. Direct Light > Sebuah metode dalam menerapkan jatuhnya sumber cahaya secara langsung di arahkan ke permukaan subjek. Dari penerapan seperti ini akan terlihat jelas arah datangnya sumber cahaya. B. Reflected Light > Sebuah metoda dalam menerapkan jatuhnya sumber cahaya tidak secara langsung tetapi dengan mengarahkan ke bidang lain sehingga cahaya yang jatuh kepermukaan subjek adalah cahaya pantulan. Karena cahaya menjadi halus dan rata maka tidak terlihat jelas arah datangnya. C. Difused Light > Cahaya baur terjadi ketika sinar matahari tertutup awan, berkabut atau karena debu. Dengan kata lain percampuran cahaya matahari dengan eleman alam lain yang menghasilkan cahaya matahari lembut dan tidak terlalu keras.

Direct Light

Reflected Light

Difused Light

5. METODE PEMANFAATAN SUMBER CAHAYA A. Available Light Cahaya yang sudah ada di lokasi dengan kondisi permanen dan dimanfaatkan untuk pengambilan gambar. Kondisi putaran waktu yang mempengaruhi cahaya bisa dimanfaatkan baik malam maupun siang (Night-Day). B. Artificial Light Adalah cahaya buatan yang mampu dipakai atau memang khusus dibuat untuk kebutuhan pengambilan gambar namun tidak menghilangkan kesan NATURAL. C. Practical Light Sumber cahaya yang kita dapati dari cahaya lampu meja, lampu jalanan, lampu kendaraan atau juga lampu kamar, dan di gunakan untuk keperluan pemotretan D. Pictorial Light Penerapan pencahayaan dengan kesan BEAUTY ada keseimbangan antara key light, fill light, back light dan background light.

Available Light

Artificial Light

Practical Light

Pictorial Light

6. LIGHTING STYLE (Gaya Pencahayaan) A. High Key Perbandingan cahaya terang dan gelap kecil sehingga kontrasnya rendah. B. Low Key Perbandingan cahaya terang dan gelap besar sehingga kontrasnya tinggi.

High Key Light

Low Key Light

7. LIGHTING SETTING NATURAL LIGHTING Natural light adalah jenis pencahayaan alam yang mana cahaya tersebut dihasilkan dari seluruh unsur alam. Unsur utama dalam pencahayaan alami bersumber pada cahaya matahari. Adapun pencahayaan matahari memiliki jam-jam tertentu yang baik untuk digunakan sebagai sumber cahaya dalam pemotretan. Untuk pagi hari antara 08.00 10.00 dan untuk sore hari 15.00 matahari terbenam. Hal ini dikarenakan pada jam-jam tersebut kekuatan sinar matahari tidak terlalu kuat, dan sudut pencahayaannya pun merata. Ada beberapa jenis pencahayaan yang dihasilkan oleh sinar matahari, yaitu : a. Direct Light Cahaya matahari langsung jatuh menimpa objek, berkas cahayanya kuat, terjadi kontras yang mencolok antara bagian yang terkena sinar matahari dengan yang tidak. b. Difused Light Cahaya baur terjadi ketika sinar matahari tertutup awan, berkabut atau karena debu. Dengan kata lain percampuran cahaya matahari dengan eleman alam lain yang menghasilkan cahaya matahari lembut dan tidak terlalu keras.

c. Windows Light Masuknya cahaya matahari ke dalam ruangan di pagi hari melalui celah-celah jendela. Guratan jatuhnya cahaya sangat terlihat jelas, ini yang disebut Windows Light. Ciri yang perlu diingat dalam windows light adalah cahaya kontras yang kuat antara bayangan dengan bagian yang terkena cahaya. Objek yang terkena cahaya akan terlihat lebih menonjol. d. Reflected Light Pencahayaan terjadi ketika direct light melalui permukaan tertentu atau adanya objek lainyang membantu proses pemantulan cahaya. Kualitas dalam pencahayaan itu sendiri di pengaruhi oleh beberapa hal : a. Keras lemahnya cahaya, sehingga berpengaruh terhadap bayangan b. Sudut dari cahaya c. Warna cahaya

Cahaya alami adalah salah satu hal yang sangat penting untuk fotografer, dan ini GRATIS untuk semua orang di dunia. Bagaimana memahami cahaya alami bekerja secara efektif merupakan salah satu kunci di mana kita semua dapat meningkatkan fotografi kita tanpa harus menghabiskan banyak uang untuk membeli peralatan fotografi yang mewah. 1. Sadarilah Karakteristik Perubahan Cahaya Alam Karakteristik perubahan cahaya alami tergantung pada hari, cuaca, musim atau karena keadaan lainnya. Pada dasarnya ada jenis cahaya yang berbeda pada setiap waktu. Jenis-jenis cahaya yang berbeda akan membuat sebuah adegan (scene) yang sama terlihat sangat berbeda,

2. Jangan Lihat Cahaya Alam dalam hal baik atau buruk Banyak dari kita yang hampir diindoktrinasi dengan ide bahwa cahaya yang baik adalah cahaya selama jam-emas (pagi dan sore) atau bahkan cahaya keras sekitar tengah hari umumnya dianggap sebagai cahaya terburuk. Pada kenyataannya, ini bisa sangat membatasi kreatifitas Sobat saat memotret. Cahaya jam-emas membuat segalanya tampak indah dan magis karena memiliki kualitas lembut dan memiliki efek seperti emas. Kesimpulannya adalah harus bisa melihat berbagai jenis cahaya alami sebagai alat. Tak satu pun dari alat yang baik atau buruk, benar atau salah untuk berkomunikasi melalui media fotografi.

3. Terobsesi Dengan Mengamati Cahaya Perhatikan cahaya dalam kehidupan sehari-hari berinteraksi dengan segala sesuatu di sekitar seperti partikel debu, air, dll. Amati bagaimana perubahan cahaya ketika berpindah dari satu tempat ke tempat lain, bagaimana melemparkan bayangan. Amati bagaimana fotografer menggunakan cahaya dalam pekerjaan mereka. Tujuannya tidak lain adalah untuk mendidik diri sendiri, untuk melatih mata agar mengenali skenario pencahayaan yang berbeda sehingga akhirnya dapat memprediksi jika ada beberapa skenario pencahayaan yang lebih sulit dipahami mungkin terjadi.

4. Lakukan Eksperimen Bereksperimen tidak selalu harus mengarah pada hasil karya, Tetapi dapat membantu memahami bagaimana cahaya bekerja dalam arti yang sangat praktis. Dengan mengamati dan melihat skenario pencahayaan yang menarik maka hal itu akan terlihat dalam foto-foto. Lakukanlah eksperimen saat itu juga, jangan membuang-buang waktu untuk berfikir, cobalah untuk berbagai tingkatan eksposure dan lihat hasilnya setelah itu.

Thank s for Your Appreciations uny@2013