OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE Studi Kasus pada Perusahaan Injection Moulding

dokumen-dokumen yang mirip
OPTIMASI KUALITAS WARNA MINYAK GORENG DENGAN METODE RESPONSE SURFACE

Optimasi Proses Injeksi dengan Metode Taguchi

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

(D.2) OPTIMASI KOMPOSISI PERLAKUAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESPONSE SURFACE. H. Sudartianto 3. Sri Winarni

PENERAPAN METODE PERMUKAAN RESPONS DALAM MASALAH OPTIMALISASI

Analisa Pengaruh Parameter Proses Injection Moulding Terhadap Berat Produk Cap Lem Fox Menggunakan Metode Taguchi

OPTIMASI DENGAN METODE DAKIAN TERCURAM

Optimasi Parameter Operasi Mesin Air Slip Forming untuk Meminimalkan Cacat Produk


DESAIN EKSPERIMEN & SIMULASI 5

OPTIMASI CACAT SHRINKAGE PRODUK CHAMOMILE 120 ML PADA PROSES INJECTION MOLDING DENGAN METODE RESPON SURFACE

Analisis Model Regresi Linear Berganda dengan Metode Response Surface

Rekayasa Mutu Produksi Gate Valve di P.T. Barindo Anggun Industri *

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang)

OPTIMASI WAKTU SIKLUS PEMBUATAN KURSI DENGAN PROSES INJECTION MOLDING

Penentuan Parameter Setting Mesin Pada Proses Corrugating


Pengendalian Kualitas pada Produksi Pasta Gigi

Penentuan Setting Parameter Pembuatan Botol DK 8251 B

PENERAPAN METODE SPC DAN TAGUCHI DALAM IDENTIFIKASI FAKTOR KECACATAN PRODUK RIM

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi spesifikasi perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan laba

Aplikasi Rekayasa Mutu untuk Mengurangi Cacat pada Mesin Injection Molding

APLIKASI METODE RESPON PERMUKAAN DAN GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI SIFAT FISIK DAN MEKANIK TABLET OBAT

SPLIT PLOT DESIGN: DESAIN EKSPERIMEN UNTUK MENGATASI KETERBATASAN RANDOMISASI (STUDI KASUS DI SEBUAH PERUSAHAAN LOGAM) Debora Anne Yang Aysia Program

METODE RESPONSE SURFACE PADA PERCOBAAN FAKTORIAL 2 k

BAB III METODE PERMUKAAN RESPON. Pengkajian pada suatu proses atau sistem sering kali terfokus pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia industri saat ini diikuti oleh pembaruan penggunaan

BAB 6 KESIMPULAN. X 1 = faktor kecepatan X 2 = faktor tekanan X 3 = faktor suhu. 0,4583 X 1 X 2, dimana:

Kata kunci: Taguchi method, Multirespon, Combined Array, TOPSIS

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

Optimasi Parameter Pembubutan Terhadap Kekasaran Permukaan Produk

DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k-p SERTA ANALISISNYA BERBASIS WEB. Candra Aji dan Dadan Dasari 1 Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK

USULAN KOMBINASI TERBAIK FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP CACAT PRODUK BOTOL PLASTIK 600 ML MENGGUNAKAN METODE FULL FACTORIAL 2 k Di PT.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Analisis Setting Parameter Mesin Thermoforming. Analysis of Thermoforming Machine Parameters Setting

OPTIMASI WAKTU SIKLUS PRODUKSI KEMASAN PRODUK 50 ML PADA PROSES BLOW MOULDING DENGAN METODE RESPON PERMUKAAN ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN I.1

Mochamad Mas ud Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Mesin Universitas Yudharta Pasuruan

Matematika dan Statistika

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Statistika Deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pemakaian barang-barang yang terbuat dari bahan baku

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

OPTIMASI DIAMETER TEBAR DAN DETONASI CONE EXPLOSIVE DENGAN METODA DUAL RESPONSE SURFACE

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Optimasi Kinerja Heat Exchanger Tabung Kosentris

PENURUNAN JUMLAH CACAT DAN BIAYA BAHAN BAKU DENGAN METODE ResponsSE SURFACE

ABSTRACT

Perbaikan Kualitas Produk Velg Racing TL 1570 Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process & Design Of Experiment pada Proses Casting

Penerapan Metode Taguchi Untuk Meningkatkan Kualitas Kain Tenun Pada Sentra Industri Kain Tenun Kabupaten Pemalang

Peningkatan Kualitas melalui Desain Eksperimen (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Krupuk, Blitar)

REKAYASA KUALITAS PRODUKSI TALI RAFIA DENGAN PENDEKATAN METODE TAGUCHI

(D.4) DESAIN PARAMETER UNTUK DATA DISKRIT PADA ROBUST DESIGN. Oleh Budhi Handoko 1), Sri Winarni 2)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k-p DENGAN METODE LENTH. Mahasiswa Jurusan Statistika FSM UNDIP. Staf Pengajar Jurusan Statistika FSM UNDIP

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

PEMAKAIAN VARIABEL INDIKATOR DALAM PEMODELAN. Mike Susmikanti *

PENERAPAN METODE GENERALIZED RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MASALAH MULTIKOLINEARITAS

PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN BAKU OPTIMAL PRODUK KECAP X DENGAN METODE TAGUCHI

BAB I PENDAHULUAN. Plastik merupakan bahan baku yang berkembang saat ini. Penggunaan material plastik sebagai bahan dasar pembuatan

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Studi Kasus pada Industri Percetakan Koran)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SKRIPSI OPTIMALISASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEAUSAN PAVING BLOCK DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (STUDI KASUS : DI UD.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN TAGUCHI. Pengertian metode penelitian secara umum adalah membahas bagaimana

BAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjau Pustaka

Desain Eksperimen untuk Mengoptimalkan Proses Pengecoran Saluran Keluar Teko

Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual

III. METODOLOGI. Gambar 5. Reaktor eterifikasi gliserol

Universitas Bina Nusantara

ANALISIS PARAMETER INJECTION MOLDING TERHADAP WAKTU SIKLUS DAN CACAT FLASH PRODUK TUTUP BOTOL 180 ML MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI ABSTRACT

Uji Homogenitas Rata-Rata Kasus Anova Dua Arah dengan Metode Cochran Cochran Test for Homogeneity Means in Two Ways ANOVA

Penurunan Tingkat Kecacatan Produk di CV. Omega Plastics

PROSES PEMBUATAN PRODUK BERBAHAN PLASTIK DENGAN JENIS MATERIAL HDPE UNTUK TUTUP GALON AIR MINERAL DI PT. DYNAPLAST

S K R I P S I PENENTUAN FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PROSES INJEKSI DENGAN MENGGUNAKAN FULL FACTORIAL DESIGN DAN METODE TAGUCHI

SKRIPSI. OPTIMASI SETTING MESIN CAMBERING PRODUK PARABOLIC LEAF SPRING DENGAN METODE RESPON SURFACE (Studi kasus : PT. XYZ.)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Optimasi Parameter Proses Pemotongan Acrylic terhadap Kekasaran Permukaan Menggunakan Laser Cutting Dengan Metode Response Surface

Oleh : M. Mushonnif Efendi ( ) Dosen Pembimbing : Dr. Sony Sunaryo, M.Si.

Shrinkage pada Plastik Bushing dengan Variabel Temperatur Injeksi Plastik

ANALISA DESAIN EKSPERIMEN PEMBUATAN BATAKO BERBAHAN ALTERNATIF LUMPUR LAPINDO DAN FLY ASH DENGAN METODE TAGUCHI

Analisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh: Zubdatu Zahrati

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang pesat, baik dalam dunia perekonomian, pendidikan, pembangunan, perindustrian, dan lain sebagainya.

BAB V ANALISIS HASIL EKSPERIMEN. Tiga Gemilang selama ini memproses produk plastik dengan menggunakan

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

(D.3) DESAIN RESOLASI V DENGAN REPLIKASI FRAKSIONAL UNTUK MENENTUKAN FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA WET SPOT PADA PRODUK KARET MENTAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang dan Permasalahan

Optimasi Parameter Vertical Injection Moulding Menggunakan Metode Taguchi untuk Data Persentase Cacat

Pembauran (Confounding) Pada Percobaan Faktorial Tiga Taraf

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

Pengendalian Kualitas Statistika Pada Proses Produksi Kaca Dengan Peta p Multivariat Di PT. Asahimas Flat Glass, Tbk.

DAFTAR PUSTAKA. Albin, D., 2001, The Use of Statistical Experimental Design for PCB Process Optimization, Inggris.

Optimasi Multi Response Surface pada Industri Kemasan Botol Plastik dengan Pendekatan Fuzzy Programming

STATISTIKA I. Ari Wibowo, MPd Prodi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN Surakarta. Kode Matakuliah: PAI111, 2sks Tujuan Instruksional Umum:

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan material plastik sebagai bahan komponen kendaraan. bermotor, peralatan listrik, peralatan rumah tangga, dan berbagai

ANALISA CACAT PADA KEMASAN GARAM MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL

JMP : Volume 6 Nomor 1, Juni 2014, hal REGRESI LINEAR BIVARIAT SIMPEL DAN APLIKASINYA PADA DATA CUACA DI CILACAP

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 4, NO., JUNI 2002: 36-44 OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE Studi Kasus pada Perusahaan Injection Moulding Jani Rahardjo Dosen Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Petra Rosalinawati Iman Alumnus Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Petra ABSTRAK Dalam artikel ini, metode response surface digunakan untuk menentukan titik optimal dari setting mesin di perusahaan injection moulding, sehingga didapatkan jumlah produksi yang optimal. Selama ini perusahaan memproduksi produk yang terbuat dari plastik dengan tingkat kecacatan yang cukup besar. Karena itu, perusahaan berusaha mengurangi tingkat kecacatan yang terjadi. Berdasarkan diagram pareto, tingkat kecacatan terbesar adalah cacat lubang. Untuk menyelesaikan penyebab kecacatan tersebut dilakukan suatu perancangan eksperimen yaitu dengan rancangan 3 k. Penyebab kecacatan adalah inject pressure, inject timer, temperatur. Pada saat inject pressure 55 Mpa, inject timer 4,2s dan temperatur 224 o C menghasilkan kondisi yang optimal sehingga tingkat kecacatan turun sebesar 7.3 %. Kata kunci: response surface, titik optimal setting, tingkat kecacatan. ABSTRACT In this article, response surface method is used to determine optimum setting for machine in order to optimize the production in injection moulding compan, which produces goods from plastic that has a large amount of defect. According to pareto chart, the largest defect is a hole defect. It is caused by no suitable setting for inject pressure, inject timer, and temperature. In order to solve the problem, it used 3 k experiment design. The result show that the optimum setting are 55Mpa for inject pressure, 4.2s for inject timer, and 224 o C for temperature with decreasing of defective 7.3 %. Keywords: response surface, optimum setting point, defect level.. PENDAHULUAN Studi kasus yang dibahas dalam artikel ini merupakan perusahaan plastik yang bergerak di bidang injection molding. Dalam melakukan setting mesin, perusahaan menggunakan sistem coba-coba sehingga tidak mempunyai standar proses yang pasti. Produksi di perusahaan pada saat ini mempunyai tingkat kecacatan yang cukup besar, sehingga perusahaan sangat menginginkan untuk dapat mengurangi tingkat kecacatan yang terjadi. Karena itu, ingin dicari faktor-faktor yang berpengaruh agar dapat meminimalkan tingkat kecacatan tersebut. 36

OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Jari Rahardjo, el al.) 2. TINJAUAN PUSTAKA Perancangan eksperimen statistika merupakan suatu proses perencanaan eksperimen untuk memperoleh data yang tepat sehingga dapat dianalisa dengan metode statistik serta kesimpulan yang diperoleh dapat bersifat obyektif dan valid. Salah satu metoda perancangan eksperimen yang digunakan untuk mengetahui kondisi optimal adalah Metode Response Surface. Metode ini menggabungkan teknik matematika dengan teknik statistika yang digunakan untuk membuat dan menganalisa suatu respon Y yang dipengaruhi oleh beberapa variabel bebas atau faktor X guna mengoptimalkan respon tersebut. Hubungan antara respon Y dan variabel bebas dapat dirumuskan sebagai dimana: Y = variabel respon X i = variabel bebas/faktor ( i =,2,3,,k ) å = error Y = f (X,X 2,X 3,,X k ) + å Hubungan antara Y dan X i dapat dicari menggunakan first order models dan second order models, dimana first order models digunakan untuk mencari daerah optimal dan second order models digunakan untuk mencari titik optimal. Hubungan antara Y dan X i untuk model orde pertama dapat ditulis sebagai Y = β + β x + β x +... + β x 0 2 2 k k + Sementara, untuk model orde kedua dapat ditulis sebagai berikut: k Y = â 0 + dimana â = koefisien regresi Steepest Descent i= k â i X i + i= k k â i X i 2 + i< j j= 2 â ij X i X j + å Pada estimasi awal dari kondisi optimal sering terjadi tidak menjadi titik optimal yang sebenarnya bahkan jauh dari kenyataannya, untuk itu dilakukan pencarian titik optimal yang mendekati kenyataan dengan suatu metode steepest descent. Metoda ini merupakan suatu prosedur dari pergerakan berurutan sepanjang alur dari steepest descent yang menunjukkan penurunan maksimal dari suatu hasil percobaan. Model orde pertama dari response surface adalah Y = â 0 + Gambar menunjukkan suatu daerah perkiraan response surface orde pertama yang belum merupakan titik optimal sebenarnya dan akan bergerak menuju titik optimal yang sebenarnya dengan mengikuti alur dari steepest descent yang pada akhirnya didapatkan titik optimal yang sebenarnya. k i= â i X i 37

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 4, NO., JUNI 2002: 36-44 Gambar. Orde Pertama Response Surface dan Alur Steepest Descent 3. STUDI KASUS Proses Produksi Produk Plastik. Bahan baku plastik berupa polypropilene dicampur dengan zat pewarna pada mesin Mixer. Pencampuran tersebut berlangsung kurang lebih 5 menit, dan hasilnya akan dimasukkan ke dalam hopper mesin injection molding untuk diproses. Polypropilene secara bertahap diambil dari bak penampung dan dilewatkan elemen pemanas sehingga akan meleleh karena suhu tinggi. Kemudian dilakukan proses injection ke dalam cetakan dan cetakan akan menutup selama selang waktu tertentu. Setelah polypropilene menjadi padat, maka cetakan dibuka dan ejector akan meniup produk jadi. Diagram Pareto Langkah awal untuk mengetahui jenis kecacatan yang terjadi adalah dengan membuat Diagram Pareto. Diagram Pareto dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Diagram Pareto 38

OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Jari Rahardjo, el al.) Berdasarkan prinsip pareto 80:20, cacat lubang adalah cacat yang perlu mendapatkan perhatian untuk diminimalkan. Untuk mencari penyebab cacat lubang dilakukan brainstorming dan hasilnya dapat digambarkan pada diagram sebab akibat berikut. Diagram Sebab Akibat. Diagram sebab akibat untuk cacat lubang dapat dilihat pada Gambar 3. Setting mesin Bahan Temperatur Jenis bahan inject pressure inject timer cacat lubang operator teknisi inject timer tinggi, inject pressure rendah temperatur tinggi, inject presure rendah man method Gambar 3. Diagram Sebab Akibat Berdasarkan diagram tulang ikan pada Gambar 3, maka langkah selanjutnya adalah penentuan variabel uncontrolable dan controlable. Variabel Controlable adalah setting mesin, metode, Variabel Uncontrolable adalah man, bahan baku. Faktor-faktor yang dapat dipakai untuk eksperimen desain pada kasus ini adalah: Setting mesin, Setting temperatur, Setting inject pressure, Setting inject timer. Metode yaitu bila temperatur dinaikkan, maka injection pressure diturunkan, bila inject timer dinaikkan, maka injection pressure diturunkan. Penentuan Variabel, yaitu Variabel bebas (faktor) terdiri dari: - Inject pressure (X ) : 54-58 Mpa - Inject timer (X 2 ) : 3-4 detik - Temperatur (X 3 ) : 20-230 0 C Variabel respon yaitu produk yang cacat, dalam hal ini adalah produk dengan cacat lubang. 39

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 4, NO., JUNI 2002: 36-44 Kode level dari variabel yang digunakan pada rancangan eksperimen dan nilai-nilai dari kode level dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Kode Level Nilai Variabel KODE - 0 Inject pressure (X ) 54 Mpa 56 Mpa 58 Mpa Inject Timer (X 2 ) 3 s 3,5 s 4 s Temperatur (X 3 ) 20 0 C 220 0 C 230 0 C Pengujian Efek Faktor Utama dan Faktor Interaksi Hasil pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Pengolahan Data Analysis of Variance for Defect Source DF SS MS F P X 2.23804 0.6902 690.64 0.000 X2 2 6.60520 3.30260 3684.72 0.000 X3 2.30884 0.65442 730.4 0.000 X*X2 4 0.59769 0.4942 66.7 0.000 X*X3 4 0.52058 0.304 45.20 0.000 X2*X3 4 0.54969 0.3742 53.32 0.000 X*X2*X3 8.52036 0.9004 22.03 0.000 Error 27 0.02420 0.00090 Total 53 2.36460 Dengan á = 5%, semua faktor utama dan interaksi berpengaruh secara signifikan dan didapatkan model orde pertama sebagai berikut: Steepest Descent Y = 0,367 0,844 X 0,47 X 2 0,906 X 3 + å Berdasarkan koefisien dari masing-masing faktor pada model orde pertama maka dihitung delta ( ) untuk melakukan steepest descent. Dengan menjadikan X sebagai dasar, maka didapatkan: X = X 2 = -0,47 / -0,844 = 2,2326 X 3 = -0,906 / -0,844 =,0336 Langkah selanjutnya adalah melakukan percobaaan berdasarkan dari masingmasing faktor. Hasil Percobaan steepest descent dapat dilihat pada Tabel 3. dan grafiknya dapat dilihat pada Gambar 4. 40

OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Jari Rahardjo, el al.) Tabel 3.Hasil Percobaan dengan Steepest Descent Steps Coded Variables Natural Variables Jumlah Response x x2 x3 î î2 î3 Cacat y Origin 0 0 0 56 35 220 % Cacat 2,2326,0336 2 4 2 Origin + 0,5 0,5,63 0,568 57 37 22 25 50% Origin + 2,2326,0336 58 39 222 2 4% Origin +,5,5 3,3489,5504 59 4 223 5 0% Origin + 2 2 4,4652 2,0672 60 43 224 50 00% Steepest Descent.2 0.8 cacat 0.6 0.4 0.2 Series 0 steps Gambar 4. Grafik Steepest Descent Dari Gambar 4 terlihat bahwa kecacatan terendah diperoleh pada saat æ = 58, æ 2 = 39, æ 3 = 222 Setelah diperoleh titik dengan kecacatan terendah, maka dilakukan rancangan percobaan lagi dengan dasar titik tersebut. Kode level nilai X, X 2, X 3 setelah steepest descent dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Kode Level Nilai X, X 2, X 3 Setelah Steepest Descent KODE - 0 Inject pressure (X ) 56 Mpa 58 Mpa 60 Mpa Inject Timer (X 2 ) 3,4 s 3,9 s 4,4 s Temperatur (X 3 ) 22 0 C 222 0 C 232 0 C 4

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 4, NO., JUNI 2002: 36-44 Pengujian Efek Faktor Utama dan Faktor Interaksi Hasil Pengolahan Data setelah steepest descent dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil Pengolahan Data Setelah Steepest Descent Analysis of Variance for Defect Source DF SS MS F P X 2 0.457 0.20579 254.87 0.000 X2 2.63895 0.8947 04.94 0.000 X3 2 0.05375 0.02687 33.28 0.000 X*X2 4 3.58523 0.8963 0. 0.000 X*X3 4 0.65896 0.6474 204.04 0.000 X2*X3 4 0.7522 0.8803 232.88 0.000 X*X2*X3 8 0.84050 0.0506 30.2 0.000 Error 27 0.0280 0.0008 Total 53 7.96288 Dengan á = 5%, semua faktor utama dan interaksi berpengaruh secara signifikan dan didapatkan model orde kedua sebagai berikut: Y = -0,09630 + 0,08278 X + 0,4 X 2 0,00778 X 3 + 0,722 X 2 + 0,27889 X 2 2 + 0,06556 X 3 2 + 0,3697 X X 2 + 0,085 X X 3 + 0,6833 X 2 X 3 + å Penentuan Titik Optimum Matriks berikut dibuat berdasarkan koefisien pada model orde kedua diatas, yaitu 0,08278 b = 0,4000, 0,00778 0,722 0,84585 0,0425 B = 0,84585 0,27889 0,08465, dan 0,0425 0,08465 0,06556 X s = ( -/2 ) x B - b didapatkan -,4703 X s = 0,6395 0,5695 Dari matriks, diatas didapatkan -,4703 = æ 58 2 æ = 55,6594 42

OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Jari Rahardjo, el al.) 0,6395 = 0,5695 = æ 2 39 æ 2 = 42,9755 5 æ 3 222 æ 3 = 223,5695 0 Maka, titik optimumnya diperoleh pada saat X = 55, X 2 = 42, X 3 = 224 Implementasi Nilai Optimal Berdasarkan nilai optimal yang diperoleh, dilakukan percobaan dengan setting nilai optimal yang diperoleh sebagai implementasi. Percobaan dilakukan sebanyak sepuluh kali replikasi dengan tiap replikasi sebanyak 50 produk. Hasil implementasi dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil Implementasi Std order X X2 X3 Jumlah cacat % Cacat 55 42 224 2% 2 55 42 224 0 0% 3 55 42 224 0 0% 4 55 42 224 0 0% 5 55 42 224 2 0% 6 55 42 224 2% 7 55 42 224 0 0% 8 55 42 224 0 0% 9 55 42 224 2 4% 0 55 42 224 0 0% Jumlah 6 Rata-rata,2% Verifikasi Uji ini dilakukan untuk membandingkan kondisi awal dan kondisi setelah didapatkan setting mesin yang optimal. Pada kondisi awal didapatkan kecacatan sebesar 9,7% dan pada kondisi setelah implemtasi kondisi optimal kecacatan sebesar,2%. Hal ini tidak secara otomatis dikatakn terjadi penurunan tingkat kecacatan melainkan harus diuji apakah benar terjadi penurunan dengan menggunakan pengujian secara statistik. Pengujian statistik untuk dua proporsi didapatkan hasil sebagai berikut : Ho : pˆ = 0,097 (Rata-rata kecacatan pada kondisi sekarang sebesar 0,097) H : pˆ 0,097 (Rata kecacatan pada kondisi sekarang lebih kecil dari 0,097) < 0,02 0,097 Z = = -6,439 0,097x0,903 500 -Z 0.05 = -,645 43

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 4, NO., JUNI 2002: 36-44 Nilai Z hitung = -6,439 lebih kecil dari pada nilai tabel Normal dengan tingkat signifikansi 96% yang berarti bahwa pengujian dua proporsi adalah signifikan. Jadi memang benar telah terjadi penurunan tingkat kecacatan dengan adanya rancangan percobaan 3 k. 4. KESIMPULAN Setelah melakukan analisa data dan pembahasan maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:. Jenis kecacatan yang terjadi adalah lubang, peyok, warna hangus dan tidak rata. 85,83% kecacatan terbesar adalah lubang 2. Cacat lubang disebabkan karena Setting inject pressure, Setting inject timer, dan Setting temperatur. 3. Kondisi optimal dengan kecacatan sebesar,2% diperoleh pada saat Inject pressure = 55 Mpa, Inject timer = 4,2 detik, dan Temperatur = 224C. 4. Dari kondisi yang optimum didapatkan penurunan tingkat kecacatan sebesar 7.3%. DAFTAR PUSTAKA Montgomery, D.C., 997. Design and Annalysis of Experiments, 4 th edition. Wiley, New York. Box, G.E.P, W.G. Hunter, and J.S. Hunter, 978. Statistics for Experimenters, Wiley, New York. Draper, N.R., and H.Smith, 98. Applied Regression Analysis, 2 nd edition, Wiley, New York. 44