MANAJEMEN PUBLIK 2006 PROGRAM MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR APA ITU SEKTOR PUBLIK?

dokumen-dokumen yang mirip
Kuliah 9. Manajemen Publik. Marlan Hutahaean

BAB II DIMENSI KEBIJAKAN

manajemen organisasi pemerintah dan nonprofit studi tentang manajemen publik

BAB I. PENDAHULUAN. menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara administrasi

Manajemen Strategis. Novia Kencana, S.IP., MPA

Kuliah Ke-10. Formulasi Kebijakan : Perumusan Alternatif dan Penetapan/Adopsi Kebijakan

Perkembangan Sistem Anggaran Publik Anggaran Tradisional dan Anggaran New Public Management

Manajemen dan Manajer

TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan datang berada pada situasi turbulen dan kompetitif. Hal ini

Pertemuan 3 Manajemen SDM

Mengelola SDM dan Hubungan Tenaga Kerja

Paradigma New Public Management Paradigma New Public Service

Departemen Ilmu Adminstrasi FISIP Universitas Indonesia. di Indonesia

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Pengembangan Kebijakan dan Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Upaya penyelenggaraan pendidikan formal yang berkualitas sangat

I. PENDAHULUAN. Otonomi Daerah, Pengaturan, Pembagian dan Pemanfaatan Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. melalui Otonomi Daerah. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia

Sejarah Perkembangan Ilmu Administrasi Publik (Negara)

1. Peran individu dalam organisasi olahraga. 2. Menjelaskan tentang perilaku organisasi.

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

Dr. Samodra Wibawa. Diklatpim Tingkat IV Angkatan XXIX Pusdiklat Kemendagri Regional Yogyakarta 14 Mei 2011

Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bergesernya paradigma manajemen pemerintahan dalam dua dekade terakhir yaitu dari

MATAKULIAH PRASARANA WILAYAH DAN KOTA I (PW ) PERMASALAHAN PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR 3

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

The Public Administration Theory Primer (Sebuah Kesimpulan)

Jenis dan Bentuk Perubahan Organisasi

I. PENDAHULUAN. yang terdapat dalam organisasi tersebut. Keberhasilan untuk mencapai

TEORI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA

Disarikan dari Forest, J. J.F & Altbach, P.G (ed) International Handbook of Higher Education. Dordrecht: Springer.

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 1 Maret 1945 diumumkan pembentukan Badan

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PROFIL LULUSAN PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

Re R f e ormasi s Ad A m d inistras a i s Publ b i l k Dwi Harsono

BAB 14 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI

KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini, organisasi pemerintahan berada dalam tekanan. lingkungan yang sangat kompleks. Meningkatnya tekanan itu tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. diamati dan dikaji. Otonomi acap kali menjadi bahan perbincangan baik di

MAKALAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK JENIS JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Penataan Tatalaksana Dalam Kerangka Reformasi Birokrasi

Nama : Yohanna Enggasari. Pertanyaan :

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Tantangan Dasar Desain Organisasi

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang berkualitas dan terus meningkat dari waktu ke waktu.

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang saling berkaitan. Empat komponen yang di maksud adalah

KAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Undang No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

SKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision)

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang

BAB II PEMBINAAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INDONESIA. A. Pengertian Pembinaan dan Konsep Pembinaan

KONSEP UMUM MANAJEMEN. Sumijatun September 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

Desentralisasi dan Otonomi Daerah:

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja manajerial hingga kini masih menjadi issue yang menarik diteliti,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN PENDIDIKAN TINGGI: TANTANGAN DAN STRATEGI. Dwi Esti Andriani, M. Pd., MEdSt/AP FIP UNY/2011

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

Pertemuan Kedua Ketiga Manajemen Sumber Daya Manusia

B. Maksud dan Tujuan Maksud

School of Communication & Business Telkom University

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. Mendapatkan pelayanan publik yang memadai dari pemerintah merupakan

: 1 (satu) kali tatap muka pelatihan selama 100 menit. : Untuk menanamkan pemahaman praja mengenai. Konsep Rencana Strategis Daerah.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I INTRODUKSI. Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (public service. Perbaikan atau reformasi di bidang kepegawaian

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu SDM harus dibina dengan baik agar terjadi peningkatan efesiensi,

Prinsip Administrasi dan Tugas pokok

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menitikberatkan pada

II. TINJAUAN PUSTAKA Prestasi Kerja

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial,

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja. Menurut Mahsun (2006:25) kinerja (performance) adalah gambaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Assalamualaikum Wr.Wb. 6/4/2010 1

REFORMASI BIROKRASI DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA DAN PELAYANAN PUBLIK RRI

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

KEBIJAKAN OTONOMI DALAM MANAJEMEN RUMAH SAKIT

SEJARAH DAN PENGERTIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kabupaten Tasikmalaya 10 Mei 2011

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

Transkripsi:

OLEH: ARIEF DARYANTO PENGANTAR MANAJEMEN PUBLIK 2006 PROGRAM MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1 APA ITU SEKTOR PUBLIK? Sektor publik merupakan bagian dari perekonomian nasional yang dikendalikan oleh pemerintah Bagian dari perekonomian: berkaitan dengan pemberian atau penyerahan jasa pemerintah kepada publik Komposisi i sektor publik: keamanan, polisi, i militer, jalan umum, transportasi umum, listrik, pendidikan, kesehatan, dll. 2 1

MANAJEMEN Fungsi Strategi, Fungsi Pengelolaan Komponen Internal, dan Fungsi Pengelolaan l Keadaan Eksternal Fungsi Strategi Menentukan orientasi dan prioritas organisasi Merumuskan rencana operasional Fungsi Pengelolaan Komponen Internal Penyusunan kepegawaian Pengembangan g sistem kepribadian pegawai Kontrol perilaku Fungsi Pengelolaan Keadaan Eksternal Kewenangan bersama Hubungan dengan organisasi independen Hubungan dengan pers dan masyarakat 3 MANAJEMEN Manajemen berkenaan dengan orang yang bertanggung jawab menjalankan organisasi dan proses menjalankan organisasi itu sendiri untuk mencapai tujuan organisasi Empat klaster kompetensi manajemen Klaster manajemen tujuan dan aksi (orientasi efisiensi, tindakan proaktif, kepedulian terhadap dampak, dan penggunaan diagnostik terhadap konsep-konsep) Klaster pengarahan terhadap bawahan (kekuasaan unilateral, pengembangan yang lain dan spontanitasi) Klaster manajemen sumberdaya manusia (penggunaan oengaruh dalam melakukan sosialisasi, mengelola kelompok, persepsi positif, obyektifitas persepsi, penilaian diri yang akurat, pengendalian diri, stamina dan mampu menyesuaikan diri) Klaster kepemimpinan (mengembangkan rasa percaya diri, konseptualisasi, pemikiran yang logis dan penggunaan presentasi lisan) MANAJEMEN PUBLIK??? 4 2

MANAJEMEN PUBLIK Bukan analisis kebijakan ataupun administrasi publik baru Manajemen publik merefleksikan tekanan-tekanan antara orientasi rasional-instrumental pada satu pihak dan orientasi politik kebijakan di pihak lain Suatu studi interdisiplin dari aspek-aspek umum organisasi dan merupakan gabungan antara fungsifungsi manajemen (Planning, Organizing, Controlling dan SDM, keuangan, fisik, intormasi, politik) 5 MANAJEMEN PUBLIK VS KEBIJAKAN PUBLIK DUA BIDANG ADMINISTRASI PUBLIK YANG TUMPANG TINDIH Manajemen publik = proses menggerakkan SDM dan SD non manusia sesuai perintah kebijakan publik Isu-Isu Manajemen Publik: Privatisasi sebagai alternatif pemerintah dalam melayani publik Rasionalitas dan akuntabilitas Perencanaan dan kontrol Keuangan dan penganggaran Produktivitas SDM Hal-hal yang perlu diperhatikan: Identifikasi peran pelayan publik dalam proses demokratis serta standar etika dan kinerja yang tinggi dari pejabat kunci Fleksibilitas penataan organisasi Pengangkatan petinggi kabinet dan pimpinan instansi secara profesional Investasi pemerintah yang lebih besar di bidang pendidikan dan pelatihan eksekutif dan manajemen 6 3

PENGARUH MANAJEMEN KLASIK PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN Pembagian kerja Hak memberikan perintah Aturan yang dipatuhi Kesatuan perintah Kesatuan arah/pimpinan Kepentingan organisasi lebih diutamakan dari kepentingan pribadi Sistem kompensasi yang adil Sistem sentralisasi Garis kewenangan Penempatan pada posisi dan waktu yang tepat Perlakuan yang ramah dan adil terhadap bawahan Kestabilan dari para staf Bawahan diberi kebebasan berinisiatif Dorongan semangat kerja tim PLANNING ORGANIZING STAFFING DIRECTING BUDGETING REPORTING COORDINATING 7 PERGESARAN PARADIGMA MANAJEMEN PUBLIK MANAJEMEN NORMATIF MANAJEMEN DESKRIPTIF MANAJEMEN PUBLIK 8 4

MANAJEMEN NORMATIF (1) TINJAUAN MANAJEMEN SEBAGAI PROSES PENYELESAIAN TUGAS ATAU PENCAPAIAN TUJUAN efektivitasnya diukur dari apakah kegiatan organisasi direncanakan, diorganisasikan, dikoordinasikan, dan dikontrol secara lebih efisien Bersifat profit oriented atau business oriented POSDCORB Planning (pengambilan keputusan tentang tujuan yang harus diraih pada kurun waktu tertentu dan apa yang harus dilakuakn untuk mencapai tujuan tersebut menghasilkan dan mengintegrasikan tujuan, strategi dan kebijakan) Organizing (proses pembagian kerja yang disertai dengan pendelegasian wewenang diperlukan untuk memperbaiki efisiensi kerja dan mutu pekerjaan serta memperbaiki komunikasi) Staffing g(proses memperoleh tenaga yang tepat jumlah dan mutunya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dalam organisasi) Coordinating (proses integrasi kegiatan dan target dari berbagai unit kerja dari organisasi agar mencapai tujuan secara efisien) Motivating (proses pemberian dorongan pada anggota organisasi untuk bekerja sesuai dengan tujuan organisasi) Controlling (mencari kecocokan antara kegiatan aktual dengan kegiatan terencana feedback perencanaan di masa yang akan datang 9 MANAJEMEN NORMATIF (2) TIGA TEORI MANAJEMEN MODEL TRADISIONAL Pekerjaan diasumsikan tidak menyenangkan bagi manusia, upah lebih penting dari kerja, dan sedikit sekali orang yamg memiliki pengendalian dan pengarahan diri supervisi ketat, prosedur sederhana, instruksi paksaan HUMAN RELATIONS Bawahan ingin merasa berguna dan penting, individu yang berarti, keinginan lebih penting daripada uang ada upaya menciptakan hubungan baik dan berusaha membuat bawahan merasa penting, mendengarkan semua keluhannya, dan memberi ijin dalam batasan tertentu untuk melakukan kontrol diri dan pengarahan diri HUMAN RESOURCES Orang mungkin tertarik pada pekerjaan yang menantang, memiliki kreativitras dan inisiatif serta tanggung jawab yang tinggu manfaatkan kemampuan SDM bawahan, memberi dorongan untuk aktif, serta perbaikan efisiensi dan peningkatan kepuasan kerja 10 5

MANAJEMEN DESKRIPTIF KEGIATAN PERSONAL (dilakukan manajer untuk mengatur waktunya sendiri, atau memuaskan diri dan keluarganya) KEGIATAN INTERAKTIF (interaksi manajer dengan bawahan, atasan, customer, organisasi lain, dan pemuka masyarakat interpersonal, informational dan decision making) KEGIATAN ADMINISTRATIF (surat-menyurat, pengaturan anggaran, monitoring kebijakan dan prosedur, serta penanganan masalah kepegawaian) KEGIATAN TEKNIS (supervisi terhadap pekerjaan teknis) 11 MANAJEMEN PUBLIK EMPAT PRINSIP DASAR (1) PEMERINTAH SEBAGAI SETTING UTAMA ORGANISASI pengembangan sistem rekrutmen, ujian PNS, klasifikasi jabatan, promosi, disiplin dan pensiun (2) FUNGSI EKSEKUTIF SEBAGAI FOKUS UTAMA prinsipprinsip POSDCORB (3) PENCARIAN PRINSIP-PRINSIP DAN TEKNIK MANAJEMEN YANG LEBIH EFEKTIF administrasi publik dan manajemen publik sebagai kegiatan politik, atau bagian dari ilmu politik (fungsi manajemen tidak diajarkan secara normatif) (4) METODE PERBANDINGAN SEBAGAI METODE STUDI DAN PENGEMBANGAN BIDANG ADMINISTRASI PUBLIK multidisiplin ilmu 12 6

FUNGSI MANAJEMEN PUBLIK (1) Menciptakan tujuan dan prioritas (2) Menyusun rencana operasional (3) Melakukan pengorganisasian dan staffing (4) Mengarahkan para pegawai dan sistem manajemen kepegawaian (5) Mengendalikan kinerja (6) Berurusan dengan unit-unit luar (7) Berurusan dengan organiasi-organisasi independen (8) Berurusan dengan media masa dan publik 13 PEMIKIRAN-PEMIKIRAN MANAJEMEN PUBLIK Model PAHFRIER 1. POLICY ANALYSIS (pengembangan planning dan reporting) 2. FINANCIAL MANAGEMENT (pengembangan dari budgeting) 3. HUMAN RESOURCE MANAGEMENT (pengembangan dari staffing, directing dan coordinating) 4. INFORMATION MANAGEMENT (pengembangan dari reporting, directing, dan coordinating) 5. EXTERNAL RELATIONS Pendekatan TQM (Total Quality Management) komitmen anggota dan pimpinan organisasi; keterlibatan anggota organisasi, serta pemanfaatan ilmu pengetahuan 14 7

TUGAS MANAJEMEN (1) Tugas perencanaan - Menciptakan kebijakan, tujuan dan standar - Mengembangkan aturan dan prosedur - Mengembangkan rencana - Melakukan k ramalan - Menganalisis lingkungan - Mengevaluasi efektivitas proses perencanaan (2) Tugas pengorganisasian - Membagi tugas pada setiap orang - Mencitpakan struktur yang sesuai secara fungsional dan sosial - Mendelegasikan otoritas - Menciptakan garis otoritas dan komunikasi - Koordinasi semua pekerjaan bawahanahan - Mengevaluasi efektivitas organisasi (3) Tugas staffing - Menentukan tipe orang yang harus dipekerjakan - Merekrut orang yang berprospek baik - Menyeleksi pegawai - Melakukan training dan pengembangan staf - Melakukan penilaian kinerja - Melakukan evaluasi program staffing (4) Leading - Mendorong orang melakukan pekerjaan - Menjaga atau memelihara semangat kerja - Memotivasi staf - Menciptakan iklim organisasi yang kondusif - Melakukan evaluasi terhadap efektivitas pimpinan i (5) Controlling - Menetapkan standar - Menciptakan perubahan dalam mencapai tujuan - Mengembangkan struktur dan proses akuntabilitas - Mengevaluasi kinerja 15 FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN YANG MENJADI TANGGUNG JAWAB MANAJER PUBLIK FUNGSI MANAJEMEN KEBIJAKAN manajer secara aktif terlibat dalam penentuan program dan proyek yang diusulkan harus mendorong agar kebijakan yang diusulkan dapat mengakomodasi aspek teknis politis FUNGSI MSDM berkaitan dengan jumlah, jenis, mutu, distribusi dan utilisasi SDM dalam organisasi prinsip-prinsip civil service mengutamakan nilai-nilai representativeness, responsiveness, efisiensi, efektivitas dan ekonomi perlu leadership skills FUNGSI MANAJEMEN FINANSIAL mencari, merencanakan dan mengalokasikan dana sesuai dengan rencana penekanan harus pada akuntabilitas internal FUNGSI MANAJEMEN INFORMASI informasi sebagai kekuatan kerjasama dengan pihak-pihak luar tantangan: akuntabilitas pegawai FUNGSI MANAJEMEN HUBUNGAN LUAR pembentukan jaringan kerja yang sehat untuk memberikan kepuasan secara bersama harus mampu membaca kebutuhan lokal dan mencoba mengolah/mengartikulasikannya 16 8

Manajemen Publik Baru (1) Model dari suatu perubahan beasr administrasi publik tradisional Perubahan dari birokrasi klasik ke pembuatan organisasi, personal, pekerjaan and kondisi yang lebih fleksibel Pengorganisasian berdasarkan aspek-aspek ekonomi, efisiensi dan efektivitas Staf senior lebih mungkin melakukan tindakan politik kepada pemeritnah daripada bentuk non-partisan atau netral Fungsi pemerintah adalah lebih ke arah uji pasar 17 Manajemen Publik Baru (2) PEMERINTAH DIAJAK UNTUK (1) Meninggalkan paradigma adminsitrasi tradisional dan menggantikannya dengan perhatian terhadap kinerja (2) Melepaskan diri dari birokrasi klasik dan menciptakan situasi dan kondisi yang lebih fleksibel (3) Menetapkan tujuandan target organisasi dan personal lebih jelas (4) Staf senior lebih berkomitmen secara politis dengan pemerintah secara harian (5) Fungsi pemerintah untuk memperhatikan pasar, kontrak kerja keluar (6) Fungsi pemerintah dikurangi melalui privatisasi 18 9

HUBUNGAN ANTAR DIMENSI ADMINISTRASI PUBLIK DIMENSI MORAL/ETIKA DIMENSI LINGKUNGAN DIMENSI KEBIJAKAN DIMENSI MANAJEMEN DIMENSI KINERJA DIMENSI ORGANISASI 19 MANAJEMEN PUBLIK BARU (NEW PUBLIC MANAGEMENT) (1) REINVENTING GOVERNMENT (Osborne & Gaebler, 1992; Osborne & Plastrik, 1997) Sifat pemerintahan: Catalytic Community Owned Competitive Mission Driven Result Oriented Customer Driven Enterprising Anticipatory Decentralized Market Oriented Paradigma manajemen terdahulu kurang efektif dalam memecahkan masalah dan memberikan pelayan pubilk, termasuk membangun masyarakat. Merupakan pendekatan dalam administrasi publik yang menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dalam dunia manajemen bisnis dan disiplin yang lain untuk memperbaiki efisiensi, efektivitas dan kinerja pelayanan publik pada birokrasi modern 20 10

MANAJEMEN PUBLIK BARU (NEW PUBLIC MANAGEMENT) (2) Paradigma manajemen terdahulu kurang efektif dalam memecahkan masalah dan memberikan pelayan pubilk, termasuk membangun masyarakat. Merupakan pendekatan dalam administrasi publik yang menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dalam dunia manajemen bisnis dan disiplin yang lain untuk memperbaiki efisiensi, efektivitas dan kinerja pelayanan publik pada birokrasi modern NPM : Model tingkah laku Pengelolaan manajemen Respon perubahan 21 KOMPONEN-KOMPONEN NEW PUBLIC MANAGEMENT (NPM) Pemanfaatan manajemen profesional dalam sektor publik Penggunan indikator kinerja Penekanan yang lebih besar pada kontrol output Pergeseran perhatian ke unit-unit yang lebih kecil Pergeseran ke kompetisi yang lebih tinggi Penekanan gaya sektor swasta pada praktek manajemen Penekanan pada disiplin dan penghematan yang lebih tinggi dalam penggunaan sumberdaya 22 11

ORIENTASI NPM EFFICIENCY DRIVE Mengutamakan nilai efisiensi dalam pengukuran kinerja DOWNSIZING (DECENTRALIZATION) Mengutamakan penyederhanaan struktur, memperkaya fungsi dan mendelegasikan otoritas pada unit-unit yang lebih kecil SEARCH OF EXCELLENCE Mengutamakan kinerja optimal dengan memanfaatkan iptek PUBLIC SERVICE ORIENTATION Mengutamakan kualitas, misi dan nilai-nilai yang hendak dicapai organisasi publik, memberikan perhatian yang lebih besar kepada aspirasi, kebutuhan dan partisipasi user dan wamrga masyarakat, memberikan otoritas yang lebih tinggi kepada pejabat yang dipilih masyarakat, menekankan societal learning dalam pelayanan publik, menekankan pada evaluasi kinerja secara berkesinambungan, serta menekankan pada partisipasi masyarakat dan akuntabilitas 23 FOKUS NPM Organisasi harus memiliki strategi dan obyektivitas Prgram harus ditempatkan untuk menemukan obyektivitas dan strategi yang tepat Susunan organisasi dan pendapatan harus diprogram sejauh mungkin agar berfungsi secara spesifik, dan diarahkan secara bertahap Penekanan pada hasil yang maksimal Diperlukan evaluasi pencapaian obyektivitas 24 12

NEW PUBLIC SERVICE PARADIGM Melayani warga masyarakat bukan pelanggan Mengutamakan kepentingan publik Mebih menghargai warga negara daripada kewirausahaan Berpikir strategis dan bertindak demokratis Menyadari bahwa akuntabilitas bukan sesuatu yang mudah Melayani daripada mengendalikan Menghargai orang, bukannya produktivitas semata 25 ISU-ISU PENTING MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK (1) ISU PELIBATAN SEKTOR SWASTA DAN MASYARAKAT pemerintah disarankan melibatkan sektor swasta dan masyarakat dalam pelayanan publik perlu profesionalisme pelayanan publik ISU ACCOUNTABLE MANAGEMENT konsep pembaharuan di bidang manajemen publik - manajer dan institusi publik dituntut akuntabel terhadap spesifikasi tugas yang dilakukan, pengukuran kinerja, sistem pengorganisasian dan pengontrolan sumberdaya, sistem monitoring dan evaluasi, serta sangsi dan insentifnya Kompetensi standar dalam tugas pekerjaan (pemerintah kurang memahami perintah pekerjaan untuk setiap jabatan) Pengukuran kinerja (kesadaran elit politik masih rendah perlu berorientasi pada output) Pengorganisasian dan pengontrolan sumberdaya (efektivitas rentang kendali SDM rendah, serta sering terjadi penyimpangan dalam sistem pengadaan sarana dan fasilitas) Sistem monitoring dan evaluasi (belum dimanfaatkan untuk meningkatkan profesionalisme) Sistem insentif dan disinsentif 26 13

ISU-ISU PENTING MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK (2) Isu komitmen dan profesionalisme Manajer berkomitmen pada bawahan serta para pengguna layanan publik. Manajer melaksanakan pekerjaannya dengan menggunakan prinsip-prinsip keilmuan dan pengalaman, serta etika profesi. CAPACITY BUILDING knowledgeable and skillful manager perlu restrukturisasi secara obyektif 27 KEPEMIMPINAN DALAM NPM Teori birokrasi dan teori tentang pemisahan antara politikus dan penyelenggara pemerintah Teori ekonomi dan teori pemerintahan Teori ekonomi asumsi rasionalitas individu dan asumsi perluasan modal menjadi tingkatan abstraksi yang lebih tinggi ekonomi dan manajemen individu menjadi penyokong utama NPM 28 14

KEBIJAKAN KEBIJAKAN label bagi suatu bidang kegiatan; suatu ekspresi tentang tujuan umum atau kondisi yang diinginkan, keputusan pemerintah, otorisasi formal, outcome, teori/model, pembuatan kebijakan dan implementasi kebijakan bersifat hirarkis Konsep filosofis serangkaian prinsip/kondisi yang diinginkan Produk serangkaian kesimpulan atau rekomendasi Proses suatu cara untuk dapat mengetahui apa yang diharapkan dari program/ mekanisme dalam mencapai produk Kerangka kerja proses tawar-menawar dan negosiasi untuk merumuskan isu dan metode impementasinya KEBIJAKAN PUBLIK pemanfaatan yang strategis terhdap sumberdaya-sumberdaya yang ada untuk memecahkan masalah-masalah publik atau pemerintah 29 BENTUK KEBIJAKAN Regulatory Redistributive Distributive Constituent mengatur perilaku orang mendistribusikan kembali kekayaan yang ada melakukan distribusi/akses yang sama terhadap sumberdaya tertentu perlindungan pada negara TIPE KEBIJAKAN Majoritarian Entpreneurial Client cenderung mendistribusikan biaya dan menerima keuntungan mengkonsentrasikan atau membebani biaya pada sekelompok orang saja tetapi manfaatnya dinikmati secara luas membebani masyarakat luas melalui subsidi kemudian dinikmati segelintir orang 30 15

PARADIGMA KEBIJAKAN DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG PARADIGMA SOCIETY - CENTERED MODELS Social class analysis kebijakan sebagai perwujudan usaha kelas yang dominan dalam mempertahankan kepentingannya terhadap kaum lemah Pluralism hasil konflik, tawar-menawar dan pembentukan koalisi antar berbagai kelompok masyarakat Public choice kelompok masyarakat sangat peduli dengan kepentingannya sehingga mencari akses untuk menggunakan sumberdaya publik STATE - CENTERED MODELS Rational actor para aktor berperilaku sebagai pemilih rasional terhadap alternatif kebijakan Bureaucratic politics struktur negara dipandang sebagai area dimana para elit negara melakukan manuver politik dalam memenangkan kepentingannya State interest kebijakan sebagai perspektif umum negara memiliki otonomi dalam merumuskan hakekat masalah publik dan mengembangkan solusinya 31 PRINSIP-PRINSIP KEBIJAKAN PUBLIK 1. Tahap-Tahap Kebijakan Penetapan agenda kebijakan Formulasi kebijakan Adopsi kebijakan Implementasi kebijakan Penilaian kebijakan 2. Analisis Kebijakan a. Identifikasi masalah b. Identifikasi alternatif c. Seleksi alternatif Menyepakati kriteria alternatif Technical feasibility (Effectiveness & Adequacy) Political viability (acceptability, appropriateness, responsiveness, legal, & equity) Economic and financial possibility (change in net worth, economic efficiency, profitability, & cost effectiveness) Administrative operability (authority, institutional commitment, capability, economic rationality & organizational support) Penentuan alternatif terbaik Pengusulan alternatif terbaik 32 16

3. Implementasi Kebijakan Hambatan: - Hambatan politik, ekonomi dan lingkungan - Kelemahan institusi - Ketidakmampuan SDM di bidang teknis dan administratif - kekurangan bantuan teknis -kurangnya desentralisasi dan partisipasip - pengaturan waktu - sistem informasi yang kurang mendukung - perbedaan agenda tujuan antar aktor - dukungan yang berkesinambungan 4. Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Masalah: - Kelemahan dalam penyusunan indikator keberhasilan - Perbedaan tentang persepsi terhadap tujuan - Subyektivitas evaluasi 33 ISU-ISU PENTING KEBIJAKAN Isu Etika Kebijakan Isu Paradigmatis Peranan pemerintah sebagai katalisator penyusunan kebijakan Keterlibatan masyarakat dalam penyusunan kebijakan Dorongan pada proses belajar dan inovasi pada masyarakat Orientasi pasar Penetapan kebijakan-kebijakan preventif Isu kualitas, Efektivitas dan Kapasitas Kebijakan Isu Kepalsuan Kebijakan 34 17