KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS CATATAN SIPIL KABUPATEN MINAHASA SELATAN Oleh CHRISTIAN POLI NIM

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA. Black.H.C.,Black s Law Dictionary, West Publishing Co.,St Paul Minn, 1979.

KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI AKTA KELAHIRAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PEMERINTAH KOTA SURABAYA SKRIPSI

Perilaku Individu dalam Pelayanan Izin mendirikan Bangunan Di Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Kepulauan Sangihe

BAB I PENDAHULUAN. (madebewind) yang diarahkan untuk mempercepat terwujudnya. pelayanan kepada masyarakat di tingkat desa dibentuklah sebuah

DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP PELAYANAN PUBLIK

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

PELAKSANAAN KEGIATAN

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SEMESTER II TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PELAKSANAAN KEGIATAN

I PENDAHULUAN. kebutuhan penerima layanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundangundangan.

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan proses yang sangat strategis

LAMPIRAN KEPUTUSAN. MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 63/KEP/M.PAN/7/2003, TANGGAL : 10 Juli 2003

II. TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mengetahui kuliatas pelayanan publik pembuatan Kartu Tanda Penduduk

GLOBAL HEALTH SCIENCE ISSN

ABSTRAK. Kata kunci : pelayanan, indek kepuasan masyarakat. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. sehinga dapat memberikan kualitas pelayanan prima terutama dalam rangka

SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

LAPORAN HASIL PENYUSUNAN SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ( IKM ) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO-HATTA SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DI KABUPATEN SITUBONDO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO-HATTA SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : ( berada pada nilai interval 1,76-2,50 mutu pelayanan C ) yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PROGRAM STUDI FARMASI

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK

Efektifitas Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Kota Kabupaten Pulau Morotai. Abstraksi

BAB I PENDAHULUAN. Bank, Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2016

KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN ANAK DI LUAR NIKAH PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURABAYA

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang No 23 Tahun 2006 administrasi kependudukan. untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.

II. TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN SURVEY IKM BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN (BPPP) BANYUWANGI 2015

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Perlunya Sebuah Keterbukaan dalam Pelayanan Publik melalui Pembuatan SOP (Standar Operasional Prosedur)

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk itulah

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. rakyat dan pemerintah di daerah adalah dalam bidang public service

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good governance atau tata kepemerintahan yang baik merupakan

PEDOMAN UMUM PENYELENGARAAN PELAYANAN PUBLIK

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014

Pelayanan Publik yang Berorientasi pada Pelanggan. Oleh: Marita Ahdiyana

III. METODE PENELITIAN

SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

PELAKSANAAN PELAYANAN PENDAFTARAN CALON JEMAAH HAJI BERDASARKAN SISTEM KOMPUTERISASI HAJI TERPADU (SISKOHAT) DI KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN CIAMIS

KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR. Oleh Povie Nur Rahayu

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

PENGARUH PENERAPAN SYSTEM MANAJEMEN MUTU ISO TERHADAP MUTU PELAYANAN INSTALASI RAWAT DARURAT

BAB I PENDAHULUAN. dari terwujudnya prinsip-prinsip yang terkandung dalam Good Governance

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan merupakan bagian dari Public Relations. Hal tersebut tercermin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL TERHADAP MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TERHADAP PEMBUATAN KARTU KELUARGA

PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. aparatur dalam berbagai sektor terutama yang menyangkut pemenuhan hak-hak sipil

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat penting, tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh

PELAYANAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (BP2T) KOTA PONTIANAK

PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) DI BIDANG NON PERIJINAN DI KANTOR KECAMATAN BONTANG UTARA KOTA BONTANG

BAB I PENDAHULUAN. citra yang kurang baik terhadap pihak pemerintah. Mengingat fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK BALAI VETERINER BANJARBARU

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN UMUM

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. aspiratif terhadap berbagai tuntutan masyarakat yang dilayani. Seiring dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KINERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2014 Fajar Hendro Utomo Dosen STKIP PGRI Tulungagung

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN SEMANGAT KERJA PEGAWAI TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DI KANTOR KECAMATAN BENGALON KABUPATEN KUTAI TIMUR

STANDAR PELAYANAN PEMBUATAN KARTU KELUARGA DI KANTOR KECAMATAN BALIKPAPAN TENGAH KOTA BALIKPAPAN

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANJARMASIN. Abstract

Perbandingan Kualitas Pelayanan Administrasi Kependudukan

Pelayanan Prima di Perguruan Tinggi

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah

Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat. Periode Desember 2014

Restorica Vol. 1, Nomor 01, April 2015 ISSN:

PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

RINGKASAN EKSEKUTIF R. R. ONY ARIYANTI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pesawaran

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai peranan penting untuk menyediakan layanan publik yang

KINERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DALAM PELAYANAN AKTE KELAHIRAN. (Suatu Studi di Kabupaten Halmahera Utara) Oleh : Arki Tabaga

STANDAR PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KANTOR KECAMATAN SANGKULIRAG KABUPATEN KUTAI TIMUR

REFORMASI BIROKRASI PELAYANAN PUBLIK DI BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU (BPPT) KOTA SEMARANG DALAM MENCAPAI PELAYANAN PRIMA

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugasnya harus tetap berusaha melayani kepentingan masyarakat dan mengayomi

KATA PENGANTAR. Plt. Kepala Pusat PVTPP. Dr.Ir.Agung Hendriadi, M.Eng. NIP

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2017

BAB I PENDAHULUAN. satu faktor penting yang mendorong munculnya krisis kepercayaan masyarakat

Pendahuluan. A. Pengertian Pelayanan. Arista Atmadjati, S.E., M.M 1

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan Undang-Undang No 12 Tahun 2008

Transkripsi:

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS CATATAN SIPIL KABUPATEN MINAHASA SELATAN Oleh CHRISTIAN POLI NIM. 080813080 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mengacu pada fungsi pelayanan, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan sebagai salah satu pemerintah daerah di Indonesia wajib untuk memberikan pelayanan publik yang maksimal kepada masyarakat Minahasa Selatan. Pelayanan publik yang diberikan Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan harus secara menyeluruh pada struktur pemerintahan baik di dinas, badan, maupun kantor. Sebagai salah satu Dinas di Kabupaten Minahasa Selatan, Dinas Catatan Sipil berkewajiban untuk memberikan pelayanan publik yang maksimal, apalagi perannya yang mengurusi bidang kemasyarakatan dan pencatatan maka pelayanan public yang diberikan berhubungan langsung kepada masyarakat. Dengan memberikan pelayanan publik yang baik maka akan berimbas pada penilaian dan persepsi publik terhadap kinerja Pemerintahan Kabupaten Minahasa Selatan secara keseluruhan. Kualitas pelayanan publik pada Dinas Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan sendiri masih belum diketahui. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian untuk membahas persepsi masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik pada Dinas tersebut, dan juga mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendukung kualitas pelayanan publik tersebut. Dengan diidentifikasinya faktor-faktor yang mendukung kualitas pelayanan publik tersebut maka pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan dapat berbenah diri untuk memberikan pelayanan publik lebih baik lagi dan maksimal. B. Perumusan Masalah 1. Bagaimana kualitas pelayanan publik pada Dinas Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan? 2. Faktor- faktor apa saja yang mendukung kualitas pelayanan publik pada Dinas Catatan Sipil Kabupaten Minahasa Selatan? 1

II. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang dilakukan untuk mengolah dan menganalisis penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan terhadap masyarakat pengguna pelayanan untuk menilai bagaimana kualitas pelayanan publik pada Dinas Catatan Sipil Kabupaten Minahasa Selatan dan faktor-faktor apa saja yang mendukung kualitas pelayanan publik tersebut. Kualitas pelayanan dapat dilihat berdasarkan persepsi masyarakat pengguna pelayanan pada Dinas Catatan Sipil Kabupaten Minahasa Selatan. Dari persepsi tersebut akan diambil kesimpulan mengenai faktor-faktor apa saja yang mendukung kualitas pelayanan publik tersebut. Informan dalam penelitian ini adalah masyarakat pengguna layanan di Dinas Catatan Sipil. Para informan ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kualitas pelayanan publik, karena mereka merasakan langsung bagaimana pelayanan publik di Dinas Catatan Sipil Kabupaten Minahasa Selatan..Dalam penelitian ini penulis mengutamakan teknik penelitian lapangan dengan menggunakan instrumen berupa: 1. Observasi, 2. Wawancara dan 3. Dokumentasi. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kepuasan dan kenyamanan atas sebuah layanan publik tentunya tidak mutlak hanya dapat dimiliki oleh segelintir orang saja. Penyelenggaraan pelayanan publik yang berkeadilan sudah menjadi dambaan dan harapan atas penantian warga masyarakat sebagai pengguna layanan. Sudah menjadi sebuah keharusan bagi para elit birokrasi dan aparatur pemerintah untuk terus menapaki proses belajar sosial yang mengarah pada kualitas layanan publik sesuai dengan apa yang telah diamanatkan dalam UU No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik. Pelayanan publik yang dilakukan juga harus berdasarkan pada prinsip-prinsip penyelenggaran pelayanan publik di Indonesia yang diatur dalam Kepmenpan No. 63/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik yakni prinsip kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, akurasi, keamanan, tanggung jawab, kelengkapan sarana dan prasarana kerja, kemudahan akses, K3 (kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan), dan kenyamanan. Kualitas pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan akan mengacu pada kesepuluh prinsip penyelenggaraan pelayanan publik tersebut. 2

1. Kesederhanaan a. Prosedur Berbelit-belit. Pada umumnya masyarakat pengguna pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan yang berpendapat prosedur berbelit-belit berpendapat bahwa sebenarnya prosedurnya sudah jelas dan dapat dimengerti, akan tetapi ada kesan bahwa pegawai yang bertugas agak mempersulit prosedur seperti menambah syarat administrasi yang ada seperti harus ada surat pengantar, ataupun dengan alasan harus melalui beberapa meja dulu baru bisa dilaksanakan. b. Prosedur Mudah Dipahami dan Mudah Dilaksanakan. Masyarakat pengguna pelayanan sebagian besar sudah mengetahui prosedur yang ada, dikarenakan mereka sudah pernah ke kantor tersebut lebih dari satu kali dengan berbagai tujuan. Mereka sudah mengetahui prosedur yang akan dijalani jika akan meminta bantuan seperti penyediaan syarat dan administrasi, surat, proposal, dan persyaratan teknis lainnya. Banyak dari peminta pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan merupakan orang lama yang meminta bantuan, walaupun bantuan tersebut ada yang diberikan atau bahkan tidak diterima tetapi mereka terus datang sampai bantuannya diterima. 2. Kejelasan a. Persyaratan Teknis dan Administratif Persepsi informan terhadap penyelenggaraaan pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan mengenai persyaratan teknis dan administratif, pada umumnya menyatakan persyaratan teknis dan administratif kurang jelas, kemudian masih ada juga informan lainnya yang menyatakan tidak mengerti tentang persyaratan teknis dan administratif. b. Mengetahui Bagian yang Akan Mengurusi Pelayanan Pengguna pelayanan umumnya mengetahui bagian yang akan mengurusinya dikarenakan pada kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan sudah jelas pembagian tugasnya yakni dibagi menjadi tiga subbag yakni sub bagian administrasi kemasyarakatan, sub bagian administrasi kesejahteraan rakyat, dan sub bagian administrasi pembinaan mental dan keagamaan. 3

c. Pegawai Berkompeten Terhadap Tugas dan Fungsinya Pengguna pelayanan berpendapat bahwa pegawai pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan umumnya berkompeten terhadap tugas dan fungsinya. Mereka berpendapat kalau pegawai sudah mengetahui apa peran, tugas, dan fungsinya masing-masing serta petugas dapat membantu pengguna jikalau ada yang rancu dalam proses pelayanan. d. Pegawai Mudah Ditemui Masyarakat pengguna pelayanan berpendapat kalau pegawai pada kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan pada umumnya dapat ditemui ditempat ataupun kalau tidak ada dapat dihubungi melalui telepon, dikarenakan pegawai biasanya selalu memberikan contact person-nya. Akan tetapi, pengguna juga melihat kalau sudah melewati jam makan siang biasanya pegawai yang berada di kantor biasanya sudah banyak yang tidak ada di tempat lagi, jadi pengguna pelayanan biasanya sudah tahu kalau mau untuk ke kantor biasanya harus pada pagi hari sampai menjelang siang. Kalau sudah sore pegawai sudah susah untuk ditemui. e. Transparansi Biaya yang Dikeluarkan Pengguna pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan berpendapat bahwa masalah transparansi biaya merupakan hal yang rumit dikarenakan mereka melihat kalau mau untuk bantuannya diberikan kepada mereka maka akan dilakukan pemotongan terhadap biaya bantuannya tersebut oleh beberapa oknum. Akan tetapi, bukti tanda terima biasanya ada pada saat bantuan akan diterima. 3. Kepastian Waktu Persepsi informan terhadap penyelenggaraaan pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan mengenai waktu untuk menyelesaikan urusan, bervariasi. Sebagian besar masyarakat pengguna pelayanan menyatakan bahwa waktu untuk menyelesaikan urusan melewati waktu yang telah dijanjikan atau disepakati oleh pengguna pelayanan dan pegawai yang bersangkutan. Hal tersebut terjadi dikarenakan oleh beberapa hal seperti dana belum turun, belum disepakati oleh pihak pemerintah, atau karena hal lain yang berhubungan dengan persyaratan teknis dan administrasi. 4

4. Akurasi Penyelenggaraan pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan belum memenuhi prinsip akurasi yakni urusan diselesaikan sesuai dengan yang dikehendaki oleh masyarakat pengguna pelayanan publik. 5. Keamanan Penyelenggaraan pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan harus memenuhi prinsip keamanan yakni adanya tanda bukti tanda terima yang diberikan sebagai jaminan keamanan. Persepsi informan terhadap penyelenggaraaan pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan mengenai bukti tanda terima diberikan, didapatkan pada umumnya informan menyatakan bukti tanda terima diberikan, sedangkan hanya sedikit informan yang menyatakan bukti tanda terima tidak diberikan. 6. Tanggung Jawab Penyelenggaraan pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan harus memenuhi prinsip tanggung jawab. Tanggung jawab diartikan dengan pegawai bertanggung jawab terhadap penyelesaian urusan dan penyelesaian keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik. a. Pegawai Bertanggung Jawab Terhadap Penyelesaian Urusan Masyarakat pengguna pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan berpendapat bahwa pegawai bertanggung jawab terhadap penyelesaiaan urusan. Pengguna pelayanan menyatakan kalau urusan pasti selesai, akan tetapi waktu untuk penyelesaiaan urusan biasanya melewati waktu yang disepakati pegawai dengan pengguna pelayanan. b. Penyelesaian Keluhan/Persoalan Dalam Pelaksanaan Pelayanan Publik Sebagian besar informan menyatakan keluhan mengenai keluhan mengenai proses pelaksanaan urusan diterima dan diproses lebih lanjut. Pengguna pelayanan menyatakan bahwa keluhan mengenai proses pelaksanaan penyelesaiaan urusan diterima oleh pegawai dan diproses lebih lanjut bagaimana penyelesaiaan. Apabila ada kesalahan dalam prosedur dan kelengkapan administrasi misalnya masalah dalam perbedaaan/kesalahan nama, alamat, rincian dana, pegawai akan menerima keluhan dan 5

berusaha untuk memperbaikinya sehingga tidak akan ada persoalan lebih lanjut di waktu yang akan datang dalam pertanggung jawaban laporan. 7. Kelengkapan sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika (teletematika). Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis terlihat bahwa sarana dan prasarana pendukung kantor sudah cukup tersedia. Ketersediaan sarana dan prasarana seperti alat tulis kantor, meja, kursi, telepon, komputer, dan printer yang berada pada kantor dirasakan sudah cukup untuk membantu penyelesaiaan pekerjaan sehingga tidak ada pekerjaan yang terbengkalai akibat tidak adanya peralatan yang dibutuhkan segera. 8. Kemudahan Akses a. Ketersediaan Angkutan Umum Menuju Lokasi Kantor Pengguna pelayanan umumnya mengatakan ketersediaan angkutan umum sudah cukup, dikarenakan untuk perjalanan dari tempat tinggalnya umumnya sudah ada. Akan tetapi, ada permasalahan dalam lokasi perkantoran yang tidak berada pada koridor jalan utama sehingga pengguna pelayanan umumnya menggunakan moda angkutan lain seperti ojek. b. Kondisi Jalan Menuju Kantor Masyarakat pengguna pelayanan menyatakan bahwa kondisi jalan menuju kantor sudah cukup baik, walaupun pada beberapa koridor jalan masih ada jalan yang rusak. Namun perbaikan jalan menuju lokasi banyak dijalankan seperti penambalan lubang, penambahan lebar jalan, atau pengaspalan walaupun belum menjangkau seluruh koridor jalan yang ada. Hal ini juga sesuai dengan hasil observasi yang penulis lakukan. 9. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan a. Penampilan Pegawai Kantor Bersih dan Rapih Pengguna pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan berpendapat bahwa penampilan pegawai kantor bersih dan rapih. b. Perilaku Pegawai Ramah dan Sopan Masyarakat pengguna pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan menyatakan bahwa perilaku pegawai ramah dan sopan, walaupun ada dari beberapa pengguna pelayanan yang beranggapan ada 6

oknum pegawai yang kurang bersikap ramah jikalau ditanya mengenai prosedur dan kelengkapan administrasi. 10. Kenyamanan a. Kondisi Kantor Seperti Kebersihan dan Keindahan Pengguna pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan menyatakan bahwa kondisi kantor seperti kebersihan dan keindahan, secara keseluruhan sudah baik, hal ini dikarenakan kondisi bangunan kantor yang masih baru dibangun dan digunakan. Akan tetapi, pemeliharaan kondisi kantor sangat diperlukan lebih lanjut dikarenakan pada kantor sudah mulai terlihat kotoran tinta dan kertas, dinding sudah mulai ada yang retak, dan kaca yang berdebu. b. Ketersediaan Fasilitas Pendukung Seperti Ruang Tunggu, Parkir, Toilet. Pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan beranggapan bahwa ketersediaan fasilitas pendukung seperti ruang tunggu, parkir, toilet, dan tempat ibadah dirasakan oleh pengguna sudah cukup. Akan tetapi, pengguna banyak yang complain/mengeluh terhadap ruang tunggu yang minim atau tempat duduk yang dirasakan masih kurang banyak untuk memfasilitasi pengguna pelayanan yang datang. Persepsi masyarakat pengguna pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan bahwa secara umum kualitas sumber daya manusia penyelenggaraan pelayanan publik telah baik. Walaupun memang masih terdapat ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja dari penyelenggara pelayanan dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan. Untuk itu maka perlu ditetapkan arah kebijakan pelayanan publik yang berorientasi untuk memuaskan masyarakat, dan dilakukan melalui upaya memperbaiki dan meningkatkan kinerja manajemen pemerintahan daerah. VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Berdasarkan persepsi masyarakat pengguna pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan terhadap penyelenggaraan pelayanan publik secara umum menyatakan kalau kualitas penyelenggaraan pelayanan publik sudah cukup memuaskan. Walaupun demikian, ada beberapa aspek pelayanan yang masih memerlukan perbaikan 7

dalam hal penyelenggaraan pelayanan publik yakni dari aspek kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, dan kemudahan akses. 2. Penilaian masyarakat terhadap kualitas penyelenggaraan pelayanan publik yang menyatakan baik dikarenakan berbagai faktor yakni prosedur mudah dipahami dan dilaksanakan, pengetahuan terhadap bagian yang akan mengurusi, pegawai berkompeten terhadap tugas dan fungsinya, pegawai mudah ditemui, urusan sesuai dengan yang dikehendaki, adanya bukti tanda terima yang diberikan, pegawai bertanggung jawab terhadap penyelesaiaan urusan, keluhan mengenai proses pelaksanaan urusan diterima dan diproses lebih lanjut, ketersediaan sarana dan prasarana pendukung kantor yang cukup, ketersediaan angkutan umum menuju lokasi kantor cukup, kondisi jalan menuju lokasi kantor cukup, penampilan pegawai kantor bersih dan rapih, perilaku pegawai ramah dan sopan, kondisi kantor seperti kebersihan, keindahan, dan kenyamanan yang baik, dan ketersediaan fasilitas pendukung yang cukup. Penilaian masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik yang menilai rendah dikarenakan beberapa faktor yakni prosedur berbelit-belit, persyaratan teknis dan administratif kurang jelas, waktu untuk menyelesaikan urusan melewati waktu yang dijanjikan, kurangnya transparansi biaya yang dikeluarkan, dan jarak lokasi kantor dengan tempat tinggal jauh. B. Saran 1. Perlu adanya kejelasan prosedur pelayanan publik sehingga tidak ada kesan kalau pegawai berusaha untuk mempersulit prosedur pelayanan. 2. Adanya transparansi biaya yang dikeluarkan sehingga pada akhir pelayanan tidak ada pungutan liar yang tidak sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui sebelumnya. 3. Adanya kepastian waktu penyelesaiaan urusan sesuai waktu yang telah dijanjikan jangan melewati waktu yang dijanjikan atau bahkan lebih cepat dari waktu yang dijanjikan. 4. Adanya kejelasan dalam hal persyaratan teknis dan administratif yang diberikan oleh pegawai sehingga masyarakat pengguna menjadi jelas dan mengerti. 5. Pegawai sebaiknya berkomitmen dan berkompeten dalam menyelesaikan urusan sesuai dengan yang dikehendaki pengguna pelayanan. 8

6. Perlu adanya bukti tanda terima yang jelas dan terikat pada penyelesaiaan urusan sehingga aspek keamanan dan kepastian hukum menjadi jelas. 7. Dalam meningkatkan kinerja pemerintah daerah khususnya dalam memberikan pelayanan publik juga diperlukan adanya aturan perundang-undangan mengenai standar minimal pelayanan publik terutama dalam bentuk Undang-Undang Pelayanan Publik sehingga dapat memberikan kepastian hukum yang jelas dan mengikat terhadap pelayanan publik yang baik. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Jakarta: Penerbit PT Rineka Cipta. Barata, Atep Adya. 2003. Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta: Gramedia. Kartasasmita, Ginanjar. 1997. Administrasi Pembangunan. Jakarta: LP3ES. Lembaga Administrasi Negara. 2007. Modul 1. Paradigma Kebijakan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah. Diklat Teknis Pelayanan Publik, Akuntanbilitas, dan Pengelolaan Mutu (Public Service Dilivery, Acountability, and Quality Management) Eselon 4. Jakarta: LAN. Lembaga Administrasi Negara. 2003. Penyusunan Standar Pelayanan Publik. Jakarta: LAN. Lembaga Adminisrasi Negara. 2006. Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Jakarta: LAN. Muhadjir, Darwin. 2001. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Hanindita Graha Widia. Nasir, Moh.. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Santoso, Singgih. 2002. SPSS Statistik Multivariat. Jakarta: Elek Media Komputindo. Schein, Edgar H.. 1979. Organizational Psychology. New Delhi: Prentice Hall. Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat. Sudjana. 1988. Disain dan Analisis Eksperimen. Bandung: Tarsito. Sugiarto. 2003. Teknik Sampling. Jakarta: PT. Gramedia Pusta Utama. 9

Peraturan Perundang-undangan: Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 26/KEP/M.PAN/2/2004 Tentang Petunjuk Teknis Transparansi dan Akuntabilitas Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2005 mengenai Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal. UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 10