Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Penggemukan Sapi (Kasus di Kelurahan Ekajaya, Kecamatan Jambi Selatan Kotamadya Jambi)

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :......

I. Pendahuluan. Yunilas 1

Reny Debora Tambunan, Reli Hevrizen dan Akhmad Prabowo. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung ABSTRAK

Revenue Analysis Of Cattle Farmer In Sub District Patebon Kendal Regency

BEEF CATTLE FARMING ANALYSIS IN PANCONG JAYA FARMER GROUP, WARU TIMUR VILLAGE WARU SUBDISTRICT PAMEKASAN REGENCY

Darlim Darmawi 1. Intisari

RINGKASAN EKSEKUTIF DASLINA

MINAT PETERNAK UNTUK MENGEMBANGKAN TERNAK SAPI DI KAWASAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Studi Kasus : Kecamatan Sungai Bahar Kabupaten Muaro Jambi)

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI SAPI POTONG DENGAN SISTEM PEMBIBITAN PADA ANGGOTA KTT TRI ANDINIREJO KELURAHAN BENER KECAMATAN TEGALREJO YOGYAKARTA

Analisis Break Even Point (BEP) Usahatani Pembibitan Sapi Potong di Kabupaten Sleman

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN

Tingkat Adopsi Inovasi Peternak dalam Beternak Ayam Broiler di Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari

TINGKAT PENDAPATAN PETERNAK PADA PENGGEMUKAN SAPI BALI DENGAN SISTEM BAGI HASIL DI KABUPATEN KUPANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. mengandangkan secara terus-menerus selama periode tertentu yang bertujuan

HASIL DAN PEMBAHASAN. berbatasan langsung dengan dengan Kabupaten Indramayu. Batas-batas wialayah

ANALISIS EFISIENSI USAHA TANI IKAN NILA DALAM KERAMBA DI DESA ARO KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI YOLA NOVIDA DEWI NPM.

ANALISIS USAHA TERNAK SAPI POTONG (Studi Kasus: Desa Ara Condong, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat)

ANALISIS PROFFITABILITAS USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG

DAYA SAING USAHA TERNAK SAPI RAKYAT PADA KELOMPOK TANI DAN NON KELOMPOK TANI (suatu survey di Kelurahan Eka Jaya)

KAJIAN PERSEPSI DAN ADOPSI PETERNAK SAPI TERHADAP TEKNOLOGI BUDIDAYA SAPI UNGGUL DI KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU

Analisis Pemasaran Domba dari Tingkat Peternak Sampai Penjual Sate di Kabupaten Sleman

TINJAUAN PUSTAKA. manusia sebagai sumber penghasil daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan manusia

I. PENDAHULUAN. Barat cendrung meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Badan Pusat

Karakteristik Kuantitatif Sapi Pasundan di Peternakan Rakyat... Dandy Dharma Nugraha KARAKTERISTIK KUANTITATIF SAPI PASUNDAN DI PETERNAKAN RAKYAT

ANALISIS KONTRIBUSI USAHA TERNAK SAPI POTONG TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN TEBAS KABUPATEN SAMBAS

I. PEDAHULUAN. sekitar 2-5 ekor ternak per rumah tangga peternak (RTP). Skala yang kecil

Analisis Pendapatan Usaha Sapi Pasundan...Rizka Diannika Syahrizal.

BAB III METODE PENELITIAN. (digembalakan) menjadi pola pemeliharaan insentif (dikandangkan), serta mulai

ANALISIS FINANSIAL PADA PETERNAKAN SAPI POTONG DENGAN SISTEM MANAJEMEN AMARASI DI KECAMATAN AMARASI BARAT KABUPATEN KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian terdiri dari peternak dan pelaku pemasaran itik lokal

KONSTRIBUSI PENDAPATAN USAHATERNAK SAPI POTONG TERHADAP PENDAPATAN RUMAHTANGGA PETENAK (Studi Kasus di DesaSukolilo Kecamatan Jabung Kabupaten Malang)

ABSTRAK. Kata-kata kunci : ketersediaan fasilitas, pemberian insentif, kinerja karyawan. vii. Universitas Kristen Maranatha

Penggunaan Tenaga Kerja Keluarga Petani Peternak Itik pada Pola Usahatani Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. usaha pembibitan sapi potong di Desa Sindanglaya, Kecamatan Tanjungsiang,

Analisis Pendapatan Peternak Sapi Potong Sistem Pemeliharaan Intensif dan Konvensional di Kabupaten Sleman Yogyakarta

ANALISIS FINANSIAL USAHA TERNAK DOMBA JANTAN MENJELANG HARI RAYA IDUL ADHA

KLASIFIKASI PENGGEMUKAN KOMODITAS TERNAK SAPI Oleh, Suhardi, S.Pt.,MP

ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA TERNAK SAPI POTONG (Studi Kasus: Desa Ara Condong, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat)

ALOKASI WAKTU KERJA DAN PENDAPATAN PETERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN MEGANG SAKTI KABUPATEN MUSI RAWAS

PENGARUH KARAKTERISTIK INOVASI TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PADA PESERTA PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA

Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi p-issn: Volume 1 Nomor 2 Tahun 2017 e-issn:

1. 47 Sarjana Berastagi SMA 5-40 Berastagi SMA 3-35 Berastagi SMA Berastagi SMA Berastagi

Pemotongan Sapi Betina Produktif di Rumah Potong Hewan di Daerah Istimewa Yogyakarta

Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kotoran Ternak (Sapi, Ayam, dan Kambing) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria Humidicola

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT DENGAN POLA INTENSIF DAN NON INTENSIF DI DESA BUKIT HARAPAN KECAMATAN MERSAM

Manfaat Finansial pada Pola Kemitraan Usaha Pembibitan Sapi Potong (Financial Benefit on Local Cattle Breeding Smallholder Sharing Pattern)

ANALISIS PROFITABILITAS USAHATANI PADI SAWAH BERDASARKAN LUAS PENGUASAAN LAHAN DI KECAMATAN BANYUURIP KABUPATEN PURWOREJO JURNAL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran bibit

J. M. Tatipikalawan dan S. Ch. Hehanussa Staf Fakultas Pertanian Unpatti Ambon ABSTRACT

PENDAHULUAN. Keberhasilan usaha ternak sapi bergantung pada tiga unsur yaitu bibit, pakan, dan

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT

Melinda Al Masyhur Mahasiswa Peternakan, Abdul Hamid Arsyad, Syamsul Bahri

TINJAUAN PUSTAKA. Terletak LU dan LS di Kabupaten Serdang Bedagai Kecamatan

SIFAT-SIFAT KUANTITATIF KAMBING KACANG BETINA SEBAGAI SUMBER BIBIT DI KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA

ABSTRAK. Kata Kunci : Tax compliance cost, tax service quality, tindakan tax evasion. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kontribusi Usahatani Padi dan Usaha Sapi Potong Terhadap Pendapatan Keluarga Petani di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah

III METODE PENELITIAN. usahaternak domba bagi hasil. Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini

Analisis Pendapatan Peternak Kambing di Kota Malang. (Income Analyzing Of Goat Farmer at Malang)

ESTIMASI OUTPUT SAPI POTONG DI KABUPATEN SUKOHARJO JAWA TENGAH

JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya ISSN Volume 14, Nomor 1, Juni 2016

ANALISIS FINANSIAL PETERNAK SAPI PESERTA KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKPE) DAN MANDIRI DI KABUPATEN MAGELANG

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at :

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pembangunan peternakan di Indonesia lebih ditujukan guna

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Susu Sapi Perah Di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara

PENDAHULUAN. satu ternak penghasil daging yang sifatnya jinak dan kuat tetapi produktivitasnya

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan)

Kata kunci : Sapi Peranakan Ongole, Bobot Badan, Ukuran-ukuran Tubuh Keterangan : 1). Pembimbing Utama 2). Pembimbing Pendamping

ANALISIS PENDAPATAN TERNAK SAPI POTONG KELOMPOK LM3 SUBAK GUNUNG SARI

EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI. Oleh : YULIANA

ANALISIS KEUNTUNGAN PEMELIHARAAN TERNAK SAPI DI KECAMATAN SULUUN TARERAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

I. Petunjuk pengisian : lingkari jawaban yang benar (kecuali pertanyaan tertentu) Apabila di sewa berapa biaya/tahun : Rp. Volume (Buah) Luas (m2)

ANALISIS USAHA PADA PENGGEMUKAN SAPI POTONG

POLA PEMBESARAN SAPI PEDET Pola pembesaran pedet yang sangat menonjol di Kab. Boyolali ada 3 sistem yaitu : (1) pembesaran secara tradisional, (2) pem

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN USAHA TERNAK SAPI JAWA BREBES (JABRES) DI KABUPATEN BREBES

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Indonesia masih sangat jarang. Secara umum, ada beberapa rumpun domba yang

Gambar 3. Peta Satelit dan Denah Desa Tegalwaru Kecamatan Ciampea ( 5 Agustus 2011)

POTENSI PENGEMBANGAN USAHATERNAK KELINCI DI KECAMATAN CIAWI KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT SKRIPSI VALENT FEBRILIANY

Yunilas Staf Pengajar Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN DAGING SAPI DI SUMATERA UTARA

Budidaya Sapi Potong Berbasis Agroekosistem Perkebunan Kelapa Sawit ANALISIS USAHA Seperti telah dikemukakan pada bab pendahuluan, usaha peternakan sa

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL

Ternak Sapi Potong, Untungnya Penuhi Kantong

Pengaruh Tingkat Penambahan Tepung Daun Singkong dalam Ransum Komersial terhadap Performa Broiler Strain CP 707

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MOYUDAN SLEMAN

Analisis Faktor Harga, Umur dan Pendapatan Konsumen Terhadap Permintaan Daging Babi pada Pasar Tradisional Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS INTRODUKSI TEKNOLOGI SAPI POTONG TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI ABSTRACT

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. karena karakteristiknya, seperti tingkat pertumbuhan cepat dan kualitas daging cukup

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Sapi Perah

IV. METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

USAHA PENGOLAHAN IKAN TAWES PRESTO DI PESISIR WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI

Hesti Esa Setiani dkk/jurnal Ilmiah Peternakan 1(2): , Juli 2013

Transkripsi:

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Penggemukan Sapi (Kasus di Kelurahan Ekajaya, Kecamatan Jambi Selatan Kotamadya Jambi) Sambas Mulyana 1 Intisari Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh biaya sapi bakalan, biaya tenaga kerja, biaya kandang, dan biaya peralatan kandang terhadap pendapatan yang diterima peternak. Metode penelitian yang digunakan adalah survey terhadap peternak pelaku penggemukan sapi di Kelurahan Ekajaya, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi. Jumlah peternak responden 30 orang yang dipilih secara acak sederhana. Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Program SPSS release 16. Untuk mengetahui pengaruh beberapa factor internal terhadap besarnya pendapatan usaha penggemukan sapi digunakan model regresi linier berganda. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk penggemukan sapi secara berturut-turut adalah biaya sapi bakalan Rp.3.360.000 (57,36%), biaya tenaga kerja Rp.2.000.000 ((34,14%), biaya penyusustan kandang Rp.450.000 (7,68%), dan biaya peralatan kandang Rp.48.000 (0,82%), sehingga total pengeluaran sebesar Rp.5.858.000. Sedangkan penerimaan seluruhnya berasal dari nilai penjualan sapi yang mencapai Rp.10.530.000 sehingga jumlah pendapatan peternak sebesar Rp.4.642.000, selama perode penggemukan satu tahun. Jika diperhitungkan dengan jumlah sapi yang dipelihara sebanyak 1,9 ekor, maka pendapatan yang diperoleh sebesar Rp. 2.443.000/ekor atau sekitar Rp.6.786/ekor/hari. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam diperoleh bahwa secara simultan biaya sapi bakalan, biaya tenaga kerja, biaya penyusutan kandang, dan biaya peralatan kandang berpengaruh nyata terhadap pendapatan peternak, dan secara parsial faktor yang berpengaruh nyata adalah biaya sapi bakalan dan biaya tenaga kerja. Kata Kunci : Biaya, penerimaan, pendapatan, usaha penggemukan sapi. The influence of cost of sapi bakalan, cost of labour, cost of cage depreciation, and cost of cage equipment to income of farmer, in Kelurahan Ekajaya, Kecamatan Jambi Selatan, Jambi Regency. Abstract A research was conducted to determine the influence of cost of sapi bakalan, cost of labour, cost of cage depreciation, and cost of cage equipment to income of farmer, in Kelurahan Ekajaya, Kecamatan Jambi Selatan, Jambi Regency. Research was done through survey. Thirty household of farmer keep cow as fattening object were unit of the research drawn by simple random sampling. Data was analyzed by descriptive method and Multiple regression. Result of this study showed that cost of sapi bakalan Rp.3.360.000 (57,36%), cost of labour Rp.2.000.000, cost of cage depreciation Rp.450.000 (7,68%), and 1 Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Jambi, Jambi 186

cost of cage equipment Rp.48.000 (0,82%), totally Rp.5.858.000. Revenue comes from value of cow was sold Rp.10.530.000, so the farmer income was Rp.4.642.000. Simultaneously cost of sapi bakalan, cost of labour, cost of cage depreciation, and cost of cage equipment, influences the farmer income, and partially cost of sapi bakalan and cost of labour significantly influence farmer income. Key Words : Cost, Revenue, Income, Fattening of Beef Cattle. Pendahuluan Kebutuhan masyarakat Jambi akan daging sapi dari waktu ke waktu menunjukkan kecenderungan peningkatan. Berdasarkan data dari Dinas Peternakan Kota Jambi (2006), selama periode tahun 2002 sampai 2006, jumlah pemotongan sapi lebih tinggi dari populasi sapi yang ada. Ini menunjukkan bahwa masih terdapat potensi pasar yang terbuka untuk dipenuhi. Sehubungan dengan kondisi seperti ini maka perlu digalakkan peningkatan produksi sapi potong oleh peternak di propinsi Jambi, antara lain melalui kegiatan penggemukan sapi potong yang dilakukan oleh masyarakat peternak seperti yang ada di daerah Kelurahan Ekajaya, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi. Usaha penggemukan sapi yang dilakukan oleh masyarakat di kelurahan Ekajaya merupakan kegiatan yang mendapat bantuan modal dari pemerintah berupa bibit sapi bakalan dengan sistem gaduhan. Dalam kegiatan ini sapi bakalan disediakan oleh pemerintah (Dinas Peternakan Propinsi) dan peternak menyediakan kandang dan tenaga kerja yang akan melakukan kegiatan penggemukan tersebut. Setelah sapi dipelihara selama sekitar satu tahun maka sapi tersebut akan dibeli kembali oleh pemerintah. Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat meciptakan kesempatan kerja dan sekaligus memberikan tambahan pendapatan bagi peternak. Dalam kegiatan penggemukan sapi ini diduga pendapatan yang diterima peternak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal.untuk faktor eksternal merupakan faktor yang berada di luar kemampuan peternak untuk mengatasinya sedangkan faktor internal bisa di kendalikan oleh pengaturan peternak sendiri. Untuk itu maka perlu diketahui faktor internal apa yang dapat menentukan pendapatan yang bisa diperoleh peternak dalam melakukan kegiatan penggemukan sapi potong. Sehubungan dengan hal itu maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha penggemukan sapi potong yang dilakukan masyarakat di kelurahan Ekajaya Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan : bagaimana pengaruh biaya sapi bakalan, biaya tenaga kerja, biaya kandang, dan biaya peralatan kandang terhadap pendapatan peternak dalam melakukan kegiatan usaha penggemukan sapi potong di Kelurahan Ekajaya, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari biaya sapi bakalan, biaya tenaga kerja, biaya kandang da, biaya perlatan terhadap pendapatan yang diterima peternak pelaku usaha penggemukkan. Manfaat Penelitian 187

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi yang berguna bagi pelaku usaha penggemukan sapi potong dalam mengatur pembiayaannya secara tepat agar dapat memberikan pendapatan yang maksimal. bi = Koefisien regresi yang akan ditaksir X 1 = Biaya bakalan X 2 = biaya tenaga kerja X 3 = biaya kandang X 4 = biaya peralatan kandang. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode survey lapangan terhadap peternak yang melakukan usaha penggemukan sapi potong di kelurahan Ekajaya,Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi. Objek yang diamati dan sekaligus sebagai unit penelitian adalah rumah tangga peternak yang melakukan penggemukan sapi. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 30 peternak yang dipilih secara acak sederhana (Simple random sampling). Data yang dihimpun terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer dihimpun dari peternak responden meliputi keadaan umum dan keadaan usaha penggemukan sapi potong. Data sekunder dihimpun dari instansi terkait berupa monografi desa dan data lain yang relevan. Data yang telah dihimpun disortasi dan ditabulasi kemudian dilakukan perhitungan ukuran tendensi sentral (rataan, persentase) dan hasilnya dijelaskan secara deskriptif. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Program SPSS released 16 (Uyanto, SS, 2009). Untuk mengetahui pengaruh beberapa faktor internal terhadap besarnya pendapatan peternak dilakukan analisis regresi dengan model persamaan menurut Pasaribu (1976) sbb : Y = a + b ix 1 + b 2 x 2 + b 3x 3 + b 4x 4 + e Keterangan : a = konstanta Hasil dan Pembahasan. Gambaran umum usaha pengemukan sapi. Usaha penggemukan sapi yang dilakukan peternak berkisar antara 1-2 ekor berupa sapi bali, yang dipelihara secara semi intensif yakni sapi dikandangkan pada malam hari dan siang hari kadang-kadang digembalakan atau ditambat di luar kandang. Sapi diberi makan hijauan berupa rumput dan daun-daunan dan kadang-kadang diberi sisa makanan. Meskipun tujuannya untuk penggemukan tapi jarang sekali sapi diberi pakan konsentrat. Sapi tersebut dipelihara oleh anggota keluarga yang telah mampu bekerja, baik bapak, ibu maupun anak. Kegiatan tenaga kerja keluarga tersebut meliputi seluruh kegiatan yang dilakukan dalam pemeliharaan sapi seperti memandikan, mencari pakan, memberi pakan, membersihkan kandang. Kandang sapi yang dibangun disekitar rumah peternak berupa kandang dengan konstruksi sederhana dan bahan yang mudah diperoleh seperti kayu, rumbia, serta paku logam. Kondisi seperti ini pada umumnya sama pada usaha peternakan rakyat di Indonesia. Gambaran pemakaian sumber daya dalam usaha penggemukan sapi Dalam kegiatan penggemukan sapi ini digunakan beberapa sumber daya berupa sapi bakalan, tenaga kerja, kandang, serta peralatan kandang. 188

Penggunaan sumber daya pakan (rumput dan daun-daunan) tidak dihitung secara tersendiri tapi dihitung berdasarkan tenaga kerja yang digunakan untuk mendapat-kannya. Berdasarkan jumlah sumber daya yang digunakan dalam kegiatan penggemukan sapi, biaya terbesar dikeluarkan untuk sapi bakalan dengan rataan Rp. 3.360.000 ( 57,36 %), kemudian secara berturut-turut diikuti oleh biaya tenaga kerja Rp.2.000.000 (34,14%), biaya kandang Rp.450.000 (7,68%), dan biaya peralatan kandang Rp.48.000 (0,82%). Total biaya yang digunakan untuk penggemukan sapi adalah sebesar Rp.5.858.000. Penerimaan yang diperoleh peternak dalam kegiatan penggemu- kan sapi potong ini hanya berasal dari penjualan sapi yang besarnya mencapai Rp 10.530.000. Sebetulnya masih ada potensi penerimaan yang bisa diperoleh petani dari pupuk kandang yang dihasilkan tapi sampai saat ini pupuk kandang tersebut belum digunakan secara komersial. Dengan demikian pendapatan yang diterima peternak sebesar Rp.4.642.000 selama periode peng-gemukan sekitar 1 tahun. Jika diperhitungkan dengan rataan jumlah sapi yang dipelihara yaitu 1,9 ekor, maka pendapatan yang diperoleh peternak adalah Rp.2.443.000/ekor selama periode penggemukan (sekitar 1 tahun) atau sekitar Rp.6.786/ekor/hari. Pengaruh Faktor Internal Terhadap Pendapatan Usaha Penggemukan Sapi Potong. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam (analysis of variance) diperoleh bahwa secara simultan faktor biaya sapi bakalan, biaya tenaga kerja, biaya kandang, dan biaya peralatan kandang, berpengaruh nyata terhadap besarnya pendapatan yang peroleh peternak. (p- value= 0,000 < alpha = 0,05), sedangkan secara parsial faktor yang berpengaruh nyata adalah biaya bakalan (p- value= 0,000), dan biaya tenaga kerja (p-value = 0,045). Berdasarkan hal tersebut dapat dijelaskan bahwa biaya sapi bakalan dan biaya tenaga kerja mempengaruhi besarnya pendapatan peternak karena persentasenya masing-masing cukup besar (57,36 dan 34,14%). Besarnya persentase biaya sapi bakalan ini sesuai dengan hasil penelitian Wahyono,DE dan Affandy (1996) tentang usaha penggemukan sapi madura jantan di daerah Probolinggo Jawa Timur. Biaya sapi bakalan nilainya cukup besar karena memang harganya mencapai Rp.3.360.000/ekor. Tapi biaya ini ditanggung oleh pemerintah sehingga tidak membebani peternak. Sedangkan nilai tenaga kerja yang digunakan juga cukup besar karena di dalamnya sudah memasukkan seluruh aktifitas yang dilakukan dalam pemeliharan sapi termasuk pengambilan pakan hijauan. Nilai tenaga kerja yang digunakan untuk mengambil pakan hijauan dinilai berdasarkan opportunity cost sesuai dengan penelitian Priyanti, dkk (1996). Nilai tenaga kerja ini dihitung berdasarkan pencurahan jam kerja yang dilakukan dalam kegiatan penggemukan sapi selama setahun dikalikan dengan upah kerja per hari. Biaya kandang dan peralatan kandang tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan usaha penggemukan yang diterima peternak. Hal ini disebabkan karena kedua sumber daya tersebut nilainya relative kecil mengingat bahwa kandang yang dibuat konstruksinya sederhana dan bahan-bahan yang digunakan juga murah karena banyak tersedia di sekitar tempat tinggal peternak. Peralatan kandang yang digunakan juga hanya berupa ember, 189

tambang, sapu, cangkul, yang harganya tidak terlalu mahal. Persamaan regresi sebagai penduga faktor-faktor yang mem-pengaruhi pendapatan usaha peng-gemukan sapi potong adalah sebagai berikut : Y = - 1169,48 + 1,42X 1 + 1,74X 2 + 0,259 X 3 25,82X 4 + e Kesimpulan Biaya sapi bakalan dan biaya tenaga kerja secara nyata mempengaruhi besarnya pendapatan usaha penggemukan sapi yang dilakukan peternak di kelurahan Ekajaya, Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi. Daftar Pustaka. Dinas Peternakan Kota Jambi (2006). Statistik Peternakan Kota Jambi, Jambi. Pasaribu, A., (1976). Ekonometrika, Penerbit Borta Gorat, Medan. Priyanti, A, IK Sutama, dan K Dwiyanto, (1996). Kelayakan Ekonomi usaha peternakan domba Berdasarkan Potensi Mutu Genetik Ternak, dalam Prosiding Temu Ilmiah hasilhasil Penelitian Peternakan, Balai Penelitian Ternak, Ciawi, Bogor. Uyanto, S.S (2009). Pedoman Analisis Data dengan SPSS, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. Wahyono,DE dan Affandy,L. (1996). Kajian Ekonomis Penggemukan Sapi Madura Jantan dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Petani di Lahan Kering, Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Grati, Jawa Timur, dalam Prosiding Temu Ilmiah Hasil-hasil Penelitian Peternakan. Balai Penelitian Ternak, Ciawi, Bogor. 190