BAB 1 PENDAHULUAN. untuk tetap going concern. Pertumbuhan perusahaan menunjukkan kemampuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. abad ke-18 dan awal abad ke-19 di Eropa khususnya di Inggris, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Hal ini berarti memaksimalkan kemakmuran pemegang saham.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan penting yang diinginkan

BAB I PENDAHULUAN. (real assets) dan investasi dalam bentuk surat-surat berharga (financial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Myers (1977) memandang nilai perusahaan sebagai sebuah kombinasi assets in

diharapkan akan memberikan return yang tinggi. Potensi pertumbuhan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan yang ingin dicapai dalam setiap usahanya adalah untuk

BABI PENDAHULUAN. Manajer dan pemegang saham selalu berbeda kepentingan, yang dikenal. dengan konflik keagenan (Jensen, 1986). Konflik keagenan akan

Bab 1 Pendahuluan. Peristiwa yang terjadi pada dunia global membawa perubahan-perubahan baik

II. LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihakpihak

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan perusahaan tersebut dimasa depan. Tujuan utama perusahaan

BAB II DASAR TEORI. antara aktiva riil (asset in place) dan pilihan-pilihan investasi pada masa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah

BAB I. investasi. Investasi dilakukan oleh banyak pihak seperti individu dan perusahaan. 3. Salah satu bentuk strategi perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nilai perusahaan didefinisikan sebagai persepsi investor terhadap tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan analisis investasi di pasar sekuritas dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian

BAB II URAIAN TEORITIS. Suharli (2006) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh profitability

I. PENDAHULUAN. kinerjanya dari tahun ke tahun. Selain keuntungan yang besar, saat ini perusahaan

BAB I PENDUHULUAN. mengembangkan usahanya perusahaan harus mengembangkan perusahaannya

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan harga saham yang terjadi seorang investor bisa memperoleh return.

BAB I PENDAHULUAN. aspek yang positif bagi perusahaan seperti adanya suatu kesempatan

BAB I PENDAHULUAN. modal, dan bagi investor akan mendapatkan return. Para pemodal tertarik untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan (Brigham dan Houston,

( Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun ) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. prospek yang menguntungkan, karena investasi yang ditanamkan diharapkan akan

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan tahunan. Kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan ekspansi perusahaan, pengembangan perusahaan, penambahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana

BAB I PENDAHULUAN. maupun eksternal perusahaan seperti investor dan kreditur. Pertumbuhan ini

BAB II LANDASAN TEORI. waktu yang tertentu. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan. dibedakan menjadi dua, yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan

BAB I. Hubungan kebijakan hutang, kebijakan dividen, risiko, ukuran perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan diharapkan dapat memberi dampak positif bagi perusahaan sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana,

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal, struktur modal telah menjadi salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi, saham dan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Manajer perusahaan memiliki peran utama dan penting dalam

ANALISIS HUBUNGAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) BERDASARKAN NILAI PASAR DAN NILAI BUKU DENGAN REALISASI PERTUMBUHAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan antara pihak yang kelebihan dana (lender) dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. konflik kepentingan antara prinsipal dan agen, kontrak yang tidak lengkap, serta

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang meningkat dalam suatu periode, menuntut pihak

BAB I PENDAHULUAN. tidak tetap asalkan aset tersebut dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini sudah sangat banyak orang yang tertarik ataupun ingin mencoba

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pentingnya informasi laba membuat setiap perusahaan berlombalomba

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki topik yang sama. Penelitian tersebut antara lain :

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pemerintahan. Salah satu sebab pesatnya perkembangan pengetahuan akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investasi dan deviden terhadap nilai pemegang saham. Kajian teorinya sebagai berikut:

menggunakan beragam rasio proksi IOS. Secara umum, set kesempatan investasi pada suatu perusahaan akan tergantung kepada faktor-faktor khusus dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkembang. Untuk mencapai hal tersebut tentu diperlukan biaya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. dividen tersebut menjadi berkurang. Bagi kreditor, dividen dapat menjadi sinyal

BAB I PENDAHULUAN. disebut agency conflict disebabkan pihak-pihak yang terkait yaitu prinsipal

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan (return) saham bagi investor, karena return saham

BAB I PENDAHULUAN. mempertimbangkan kemungkinan financial distress, perusahaan akan membatasi

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah harga pasar saham perusahaan karena harga pasar saham. Penelitian ini dirancang untuk mengetahui pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu pihak yang berkepentingan untuk mengetahui seberapa baik perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. negara tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam teori keagenan (agency theory), adanya pemisahan antara. kepemilikan dan pengelolaan perusahaan dapat menimbulkan konflik.

BAB I PENDAHULUAN. maupun dagang yang saling bersaing untuk dapat bertahan dan menjadi yang

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan oleh pihak internal perusahaan, yaitu manajemen. perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan seperti investor dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang Pengaruh Investment Opportunity Set, Komisaris

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang masuk dalam industri barang konsumsi yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya perkembangan bisnis di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Hutang dan Jenis-Jenis Hutang. jangka waktu tertentu sebagai akibat dari transaksi dimasa lalu.

BAB I PENDAHULUAN. industri ini akan memiliki prospek yang baik. Dengan pertimbangan ini, saham di

ANALISIS PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan tingkat pengembalian investasi yang tinggi kepada pemegang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap entitas bisnis dalam menjalankan usahanya selalu memiliki harapan untuk tetap going concern. Pertumbuhan perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mempertahan posisi usahanya dalam perkembangan ekonomi dan industri di dalam perekonomian dimana perusahaan tersebut beroperasi. Pertumbuhan perusahaan secara sederhana dapat diartikan sebagai tingkat keuntungan perusahaan atau seberapa besar perusahaan dapat memberikan imbal hasil kepada para investornya dan adanya kemapuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban kepada para kreditur. Pertumbuhan perusahaan sangat fluktuatif, adakalanya bertumbuh pesat dan adakalanya mengalami penurunan. Para stakeholders perusahaan, khususnya para pemegang saham menginginkan perusahaan menjadi besar. Menurut Hartono (2004) suatu perusahaan dapat dikatakan bertumbuh apabila terjadi pertumbuhan nilai aktiva, peningkatan laba, peningkatan penjualan, dan peningkatan nilai perusahaan. Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihak internal perusahaan yaitu manajemen maupun eksternal perusahaan seperti investor dan kreditur. Pertumbuhan yang selalu meningkat serta bertambahnya nilai asset perusahaan diharapkan tercapai sesuai dengan ekspektasi perusahaan. Pertumbuhan ini diharapkan dapat memberikan aspek yang positif bagi perusahaan seperti adanya suatu kesempatan berinvestasi di perusahaan tersebut (Saputro, 2003). Bagi investor pertumbuhan perusahaan merupakan suatu 14

prospek yang menguntungkan, karena investasi yang ditanamkan diharapkan akan memberikan return yang tinggi. Semakin banyak peluang dalam berinvestasi maka peluang perusahaan untuk tumbuh semakin besar. Investasi dilakukan sebagai alat untuk memperoleh nilai tambah dimasa yang akan datang. Misalkan saja, perusahaan ingin melakukan investasi keuangan yaitu dengan membeli suatu asset yang diharapkan dapat dijual kembali dengan nilai jual yang lebih tinggi dimasa yang akan datang. Menurut Tandelilin (2001) investasi juga bertujuan untuk mempersiapkan masa depan melalui perencanaan kebutuhan yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan saat ini. Dengan demikian terdapat dua hal utama yang mendasari perlunya melakukan investasi, yang pertama adanya kebutuhan masa depan atau kebutuhan saat ini yang belum mampu untuk dipenuhi saat ini dan yang kedua adanya keinginan untuk menambah nilai asset dan adanya kebutuhan untuk melindungi nilai asset yang sudah dimiliki. Dalam bidang akuntansi dan keuangan saat ini, penilaian untuk suatu perusahaan masih sangat beragam. Ada pihak yang beranggapan bahwa nilai suatu perusahaan ditunjukkan dalam kinerja laporan keuangan perusahaan. Namun ada pula yang memandang bahwa nilai suatu perusahaan juga tercermin dari nilai investasi yang akan dikeluarkan di masa mendatang. Informasi keuangan dari kegiatan ekonomi masa lalu (historical) dalam laporan keuangan digunakan sebagian pihak sebagai dasar untuk menilai perusahaan, namun hal ini hanya dapat menilai perusahaan berdasarkan nilai bukunya. Sementara pihak lain memandang nilai perusahaan bukan hanya dari asset yang mereka miliki tapi juga investasi yang akan dikeluarkan dimasa datang. Adanya pilihan investasi yang 15

dapat menghasilkan keuntungan di masa datang merupakan kesempatan bertumbuh bagi perusahaan yang akan menaikkan nilai perusahaan. Menurut Gaver dan Gaver (2003) nilai perusahaan dijelaskan sebagai sebuah kombinasi antara asset in place (asset yang dimiliki) dengan investment options (pilihan investasi) di masa depan. Dimana nilai investment options ini tergantung pada discretionary expenditure yang dikeluarkan oleh manajer di masa depan, sedangkan asset in place tidak memerlukan investasi semacam itu. Pilihan pilihan investasi ini kemudian dikenal dengan istilah Investment Opportunity Set (IOS). Pilihan pilihan investasi yang diharapkan akan menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi dan besarannya tergantung pada pengeluaran pengeluaran yang ditetapkan oleh manajemen di masa yang akan datang (Saputro, 2003). Asosiasi antara IOS dan kinerja manajemen tercermin pada pertumbuhan nilai perusahaan yang dikelola manajemen (Surbekti dan Kusuma, 2001). Realisasi pertumbuhan ini ditunjukkan melalui pertumbuhan nilai buku aktiva, penjualan, laba, dan nilai buku perusahaan (Kallapur dan Trombley, 1999 dalam Utami, 2007). Nilai IOS suatu perusahaan juga mempengaruhi keputusan kebijakan perusahaan. Menurut Smith dan Watts dalam Setirani (2006) peluang pertumbuhan perusahaan tersebut terlihat pada kesempatan investasi yang diprediksikan dengan berbagai macam kombinasi nilai set kesempatan investasi atau Investment Opportunity Set (IOS). Konsep IOS, yang pertama diungkapkan oleh Myer (1977) dalam hendarno (2008), memiliki peranan penting dalam pasar modal karena berimplikasi adanya pertumbuhan di masa depan, yang relevan untuk meramalkan 16

ekspektasi kekayaan pemegang saham. Kesempatan bertumbuh yang diukur dengan investment opportunity set dipengaruhi oleh keunggulan perusahaan dalam bentuk reputasi perusahaan, jenis perusahaan multinasional, size dan profitabilitas perusahaan, sedangkan keterbatasan perusahaan dalam bentuk leverage dan risiko sistematis. Pengukuran IOS beragam baik yang menggunakan faktor tunggal maupun dengan menggunakan kombinasi beberapa faktor. Sebagian besar menggunakan ukuran data-data pasar modal dalam menghitung IOS karena lebih banyak menggunakan ukuran harga saham dan market value of equity sebagai proksi dari IOS. IOS dapat diamati dari pertumbuhan nilai buku perusahaan di masa mendatang. Nilai perusahaan di masa mendatang akan tercermin dari harga saham, karena harga saham mencerminkan present value dari arus kas di masa mendatang yang akan diterima investor. IOS dapat digunakan untuk memprediksi pertumbuhan perusahaan. Proksi IOS dinyatakan sebagai proksi yang valid sebagai proksi pertumbuhan, jika proksi tersebut dapat digunakan sebagai sinyal kondisi perusahaan emiten. Berbagai penelitian tentang IOS menunjukkan bahwa IOS merupakan proksi realisasi pertumbuhan perusahaan yang berhubungan dengan berbagai variabel kebijakan perusahaan. Sami at al. dalam Prassetyo (2000) menunjukkan bahwa teori IOS memiliki explanatory power yang lebih tinggi dalam hal kebijakan pendanaan dan kompensasi dari pada aspek dividen. IOS memiliki bentuk yang bervariasi dan di klasifikasikan menjadi empat tipe yaitu investment opportunity set (IOS) berbasis pada harga saham, IOS berbasis pada varian, IOS berbasis pada investasi, dan investment opportunity set 17

gabungan. Disini Peneliti hanya meneliti investment opportunity set (IOS) yang berbasis pada harga saham yang diukur dengan menggunakan rasio market value equity to book value equity (MVEBVE), rasio tobin q, rasio value to depreciation expense (VDEP) dan rasio firm value to book value of plan, property and equipment (VPPE). IOS berbasis pada investasi diukur dengan menggunakan rasio investment to net sales (IONS), Rasio capital expenditure to market value to asset (CAPBVA), dan rasio capital expenditure to market value to asset (CAPMVA). IOS berbasis varian diukur dengan menggunakan varian return (VARRET) dan beta asset (BETA). Nilai investment opportunity set (IOS) dihitung dengan kombinasi berbagai jenis rasio yang mengimplikasikan nilai aktiva ditempat (berupa nilai buku aktiva maupun ekuitas perusahaan) dan nilai kesempatan yang tumbuh suatu perusahaan di masa depan (berupa nilai pasar perusahaan). Berbagai penelitian tentang IOS telah berhasil membuktikan bahwa IOS merupakan proksi realisasi pertumbuhan perusahaan dan berhubungan dengan berbagai variabel kebijakan perusahaan, diantaranya yaitu kebijakan pendanaan atau struktur utang, kebijakan leasing, dan kebijakan kompensasi. Realisasi pertumbuhan memiliki empat ukuran yaitu pertumbuhan penjualan, pertumbuhan laba, pertumbuhan nilai buku ekuitas dan pertumbuhan asset. Penelitian ini merujuk pada penelitian Irene (2008) yang berjudul pengaruh Investment opportunity set terhadap pertumbuhan perusahaan dan return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode Penelitian 2005-2007. Penelitian yang dilakukan Irene adalah untuk untuk 18

menguji apakah terdapat pengaruh antara IOS dengan pertumbuhan perusahaan dan return saham pada perusahaan manufaktur dengan hasil penelitian tersebut adalah investment opportunity set (IOS) memiliki pengaruh pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan perusahaan dan return saham di bursa efek Jakarta tahun 2005-2007. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian ini penulis meneliti pengaruh Investment opportunity set berbasis pada harga saham terhadap real growth pada perusahaan properties dan real estate dengan periode penelitian 2009-2011 dan dengan menambah variabel real growth yang lain. Yang dimaksud dengan real growth dalam penelitian ini adalah realisasi pertumbuhan perusahaan. Variabel real growth yang diteliti adalah pertumbuhan ekuitas dan pertumbuhan asset perusahaan pada perusahaan properties dan real estate yang terdaftar di BEI periode 2009-2011. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh investment opportunity set (IOS) terhadap real growth perusahaan dengan judul: Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) Berbasis Pada Harga Saham terhadap real growth Perusahaan Properties Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarakan latar belakang masalah tersebut diatas, penulis dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: 19

1. Bagaimana tingkat investment opportunity set (IOS) berbasis pada harga saham yang diukur dengan rasio market to book value of equity (MVEBVE), rasio firm value to book value of plant, property, and Equipment (VPPE), dan rasio firm value to depreciation (VDEP) pada perusahaan real estate dan property di BEI periode 2009-2011. 2. Bagaimana tingkat pertumbuhan nilai buku ekuitas dan pertumbuhan asset pada perusahaan real estate dan property di BEI periode 2009-2011. 3. Seberapa besar pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) berbasis pada harga saham yang diukur dengan MVEBVE, VPPE. Dan VDEP terhadap pertumbuhan ekuitas dan pertumbuhan asset pada perusahaan real estate dan property di BEI 2009-2011. 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan Identifikasi masalah yang diuraikan di atas maka penelitian ini di batasi pada pengaruh tingkat investment opportunity set (IOS) berbasis pada harga saham yang diukur dengan menggunakan rasio MVEBVE, rasio VPPE, dan rasio VDEP terhadap real growth pada perusahan real estate dan property di BEI periode 2009-2011. 1.4 Perumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah yang sudah diuraikan di atas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 20

1. Apakah investment opportunity set (IOS) berbasis pada harga saham berpengaruh terhadap pertumbuhan asset perusahaan real estate dan properti? 2. Apakah investment opportunity set (IOS) berbasis pada harga saham berpengaruh terhadap pertumbuhan ekuitas perusahaan real estate dan properti? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh investment opportunity set (IOS) berbasis pada harga saham terhadap pertumbuhan asset perusahaan real estate dan properti. 2. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh investment opportunity set (IOS) berbasis pada harga saham terhadap pertumbuhan ekuitas perusahaan real estate dan properti. 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk : 1. Bagi Peneliti Menambah pemahaman yang lebih mendalam mengenai pengaruh IOS berbasis harga saham terhadap real growth perusahaan serta untuk 21

mengetahui kemampuan opportunity set (IOS) berbasis pada harga saham dalam memprediksikan pertumbuhan perusahaan. 2. Bagi Perusahaan, untuk membantu perusahaan dalam memprediksi pertumbuhan di masa yang akan datang. 3. Bagi peneliti selanjutnya, memberikan tambahan pengetahuan dan menjadi bahan referensi terutama untuk pengkajian topik-topik mengenai opportunity set (IOS). 22