BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihak"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihak perusahaan baik itu pihak internal perusahaan yaitu manajemen, maupun eksternal perusahaan seperti investor dan kreditur. Pertumbuhan ini diharapkan dapat memberikan aspek yang positif bagi perusahaan seperti adanya suatu kesempatan berinvestasi di perusahaan tersebut. Prospek perusahaan yang bertumbuh bagi investor merupakan suatu prospek yang menguntungkan, karena investasi yang ditanamkan diharapkan akan memberikan return yang tinggi. Menurut Smith dan Watts (99) dalam Subekti dan Kusuma (00), peluang pertumbuhan perusahaan tersebut terlihat pada kesempatan investasi yang diproksikan dengan berbagai macam kombinasi nilai set kesempatan investasi atau Investment Opportunity Set (IOS). Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen; antara lain adalah peluang investasi yang tersedia bagi perusahaan, sumber-sumber modal yang ada, dan preferensi para pemegang saham untuk pendapatan saat ini jika dibanding pendapatan masa depan. Tinggi atau rendahnya harga saham dipengaruhi oleh tercantum atau tidaknya laba dan dividen tunai. Manakala dividen saham disertai dengan laba dan dividen tunai yang lebih tinggi, investor menawarkan harga saham yang lebih tinggi. Akan tetapi, manakala dividen saham

2 tidak disertai dengan kenaikan laba dan dividen tunai, dilusi (penipisan) laba dan dividen per saham menyebabkan harga saham turun dengan persentase sebesar dividen saham (Weston dan Brigham, 990). Hal ini juga terkait dengan struktur modal perusahaan, terutama Set Peluang Investasi atau Investment Opportunity Set (IOS). Karena adanya peluang investasi bagi perusahaan, maka perusahaan akan membutuhkan dana yang cukup besar bagi investasi baru, sehingga hal ini akan mempengaruhi kebijakan deviden perusahaan (dalam hal ini dividend per share) dan kemungkinan harga saham akan berubah. Salah satu pendekatan dalam melakukan analisis investasi di pasar sekuritas adalah analisis fundamental. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa setiap sekuritas mempunyai nilai intrinsik yang dapat ditentukan berdasarkan fundamental perusahaan seperti laba, dividen, struktur modal, dan potensi pertumbuhan perusahaan (Foster, 986 dalam Subekti, (00)). Nilai intrinsik disebut juga nilai fundamental yaitu nilai yang mencerminkan nilai perusahaan yang sebenarnya (Hartono, 998 dalam Subekti, (00)). Nilai intrinsik saham dapat menunjukkan karakteristik perusahaan sebagai dasar untuk mengetahui apakah suatu saham dinilai lebih rendah (undervalue) atau lebih tinggi (overvalue) dari yang seharusnya. Dengan adanya peluang investasi bagi sebuah perusahaan, maka perusahaan akan membuat kebijakan dividen yang rendah. Kebijakan itulah juga yang akan mempengaruhi tinggi/rendahnya harga saham dari perusahaan tersebut. Karena IOS terdiri dari berbagai proyek, maka IOS menjadi pemikiran sebagai

3 prospek pertumbuhan perusahaan yang nantinya akan mempengaruhi harga saham perusahaan di pasar. Dalam penilaian harga saham, saham terpengaruh oleh unsur yaitu r dan D, apabila r meningkat tetapi D konstan, maka harga saham akan turun. Sebaliknya kalau D meningkat tetapi r konstan, harga saham akan naik (Husnan, 993). Investor akan melihat prospektus perusahaan tersebut, apakah perusahaan ini akan membagikan dividen atau tidak dan berapa besar deviden per lembar sahamnya, sebelum mereka menginvestasikan dana mereka dengan membeli saham perusahaan tersebut. Dengan melihat latar belakang inilah maka peneliti mengambil judul penelitian ini: Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Harga Saham Dengan Dividend Per Share Sebagai Variabel Pemoderasi. B. Perumusan Masalah Melalui penelitian yang akan dilakukan ini, penulis akan menguji pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) terhadap harga saham dengan Dividend Per share sebagai variabel pemoderasi. Sehingga dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini: Apakah IOS akan mempengaruhi harga saham dengan dividend per share sebagai variabel pemoderasi?

4 C. Batasan Masalah Agar pembahasan terhadap obyek yang diteliti tidak terlalu luas, dan lebih terfokus terhadap permasalahan yang ada, maka peneliti membatasi penelitian ini pada:. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) selama tahun , kecuali perusahaan keuangan, pemerintah dan perbankan (hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya pengaruh regulasi dan industri yang dapat mempengaruhi variabel dalam penelitian ini seperti yang dilakukan oleh Gaver dan Gaver (993) dan Sami dkk (999) dalam Saputro, (003)).. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan secara konsisten, dan melakukan perdagangan saham dalam kurun waktu tahun Perusahaan yang membagikan dividen selama 5 tahun berturut-turut, maka tahun penelitian untuk setiap perusahaan bisa berbeda (Kuncoro, 003) 4. Sampel tidak menunjukkan saldo ekuitas yang negatif, karena saldo ekuitas yang negatif sebagai penyebut menjadi tidak bermakna (Subekti dan Kusuma, 00). 5. Proksi yang digunakan untuk menentukan sampel sebagai perusahaan yang memiliki IOS tinggi dan IOS rendah adalah Market Value Assets To Book Value Assets (MVABVA), Market Value Equity To Book Value Equity (MVEBVE), Firm Value To book Value Of Property, Plant And Equipment

5 (VPPE), Price Earning Ratio (PER), Capital Expenditure To Market Value Of Assets (CAPMVA) dan Capital Expenditure To Book Value Assets (CAPBVA). 6. Sampel yang dimasukkan dalam kelompok IOS tinggi diambil dari 30% indeks faktor tertinggi dan IOS rendah diambil dari 30% dari indeks faktor terendah. Penetapan 30% tertinggi dan 30% terendah ini dilakukan karena agar data kelihatan lebih ekstrim (untuk mengetahui apakah benar-benar berpengaruh). Sedangkan kelompok sampel yang terletak di tengah tidak diambil karena dianggap kurang ekstrim untuk membedakan sampel sebagai IOS tinggi dan IOS rendah. D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) terhadap harga saham dengan Dividend Per Share sebagai variabel pemoderasi. E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan peneliti dari hasil penelitian ini adalah. Bagi Investor, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan keputusan investasi.. Bagi perusahaan, dapat dijadikan informasi yang berguna serta sebagai masukan bagi perusahaan untuk membuat kebijakan.

6 F. Tinjauan Literatur dan Hipotesis Myers (977) dalam Prasetyo (00) memperkenalkan istilah Investment Oppotunity Set (IOS) yang menggambarkan tentang luasnya peluang investasi. IOS tidak hanya menunjukkan pada peluang investasi tradisional seperti eksplorasi mineral, tetapi juga pilihan pembelanjaan lainnya seperti periklanan yang akan digunakan di masa depan untuk menjamin keberhasilan perusahaan. Karena IOS perusahaan terdiri dari proyek-proyek yang memberikan pertumbuhan bagi perusahaan, maka IOS dapat menjadi pemikiran sebagai prospek pertumbuhan perusahaan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Level IOS merupakan hal yang tidak dapat di observasi (Sami et. al., 999 dalam Prasetyo, 00). Berdasarkan pengertian itu para peneliti telah mengembangkan proksi pertumbuhan perusahaan menjadi IOS sesuai dengan tujuan dan jenis data yang tersedia dalam penelitiannya. Selanjutnya IOS ini dijadikan sebagai dasar untuk menentukan klasifikasi pertumbuhan perusahaan di masa depan apakah suatu perusahaan masuk dalam klasifikasi yang tumbuh atau tidak tumbuh. Karena itu diperlukan proksi agar dapat menjelaskan keterkaitan (korelasinya) dengan variabel-variabel lainnya. Proksi pertumbuhan perusahaan dengan nilai IOS yang telah digunakan oleh para peneliti secara umum dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok berdasarkan faktor-faktor yang digunakan dalam mengukur nilai-nilai IOS tersebut. Klasifikasi nilai IOS ini telah digunakan oleh Kallapur dan Trombley (999) dalam Subekti dan Kusuma (00), dalam melakukan studinya. Klasifikasi

7 proksi IOS tersebut adalah sebagai berikut: () Proksi berdasarkan harga, proksi ini percaya pada gagasan bahwa prospek yang tumbuh dari suatu perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga pasar. Perusahaan yang tumbuh akan mempunyai nilai pasar yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan aktiva riilnya (assets in place). Proksi berdasarkan harga yang digunakan dalam penelitian ini adalah Market Value Equity to Book Value Equity (MVEBVE) dengan pemikiran MVEBVE mencerminkan pasar menilai return investasi di masa depan akan lebih besar dari return yang diharapkan dari ekuitasnya, Value to Book Value of Property, Plant, and Equipment (VPPE). Proksi tersebut menunjukkan asset yang dimiliki perusahaan, Market Value Asset to Book Value Asset (MVABVA) dengan dasar pemikiran bahwa prospek pertumbuhan perusahaan terefleksi dalam harga saham. () Proksi berdasarkan investasi, proksi ini percaya pada gagasan bahwa satu level kegiatan investasi yang tinggi berkaitan secara positif pada nilai IOS suatu prusahaan. Kegiatan investasi ini diharapkan dapat memberikan peluang investasi pada masa berikutnya yang semakin besar pada perusahaan yang bersangkutan. Proksi berdasarkan investasi yang digunakan adalah Capital Expenditure to Book Value of Assets (CAPBVA) dan Capital Expenditure to Market Value of Assets (CAPMVA), proksi ini menunjukkan adanya aliran tambahan modal saham perusahaan. (3) Proksi berdasarkan varian, proksi ini percaya pada gagasan bahwa suatu opsi akan menjadi lebih bernilai jika menggunakan variabilitas ukuran untuk memperkirakan besarnya opsi yang tumbuh, seperti variabilitas return yang

8 mendasari peningkatan aktiva. Dari hasil penelitian-penelitian yang ada ternyata ada proksi IOS yang tidak dapat digunakan, sehingga belum ada kesepakatan tentang proksi yang dapat mewakili IOS secara tepat (Gaver dan Gaver, (993) dalam Saputro, (003)). Beberapa hasil penelitian yang menunjukkan bahwa Investment Opportunity Set (IOS) dapat mempengaruhi harga saham dengan penggunaan dividen dalam penilaiannya. Hasil penelitian Smith dan Watts (99) dalam Prasetyo (00) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki level IOS tinggi cenderung membagikan deviden lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki level IOS rendah. Lalu Gaver dan Gaver (993) dalam Prasetyo, (00) memperluas penelitian Smith dan Watts (99) dengan mengarahkan analisisnya pada level perusahaan dan menggunakan gabungan ukuran IOS. Hasilnya mengindikasikan, bahwa perusahaan yang tumbuh memiliki rasio debt equity yang rendah dividend yield yang lebih rendah, membayar kompensasi eksekutif lebih tinggi, dan insiden stock option plans yang lebih tinggi dari pada perusahaan yang tidak tumbuh. Hasil pada level perusahaan tersebut konsisten dengan hasil pada level industrinya Smith dan Watts (99). Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Riahi-Belkaoui dan Picur (00) dalam Jati, (003) membandingkan relevansi nilai dividend yield dan PER dengan menggunakan level relatif IOS. Dengan melakukan analisis secara Cross Sectional dan Pooled, memberikan simpulan bahwa perusahaan-perusahaan yang memiliki level IOS tinggi, PER memiliki relevansi nilai yang lebih besar

9 dibandingkan dengan dividend yield dalam suatu model penilaian harga saham. Sebaliknya, perusahaan-perusahaan yang memiliki level IOS rendah, relevansi nilai dividend yield lebih besar dibandingkan dengan relevansi nilai PER. Demikian pula halnya dengan beberapa penelitian di Indonesia yang berhubungan dengan pemakaian level relatif IOS. Penelitian Subekti (00), dan Prasetyo (00) mengenai perbedaan kebijakan dividen antara perusahaan yang memiliki level IOS tinggi dengan perusahaan yang memiliki level IOS rendah menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki level IOS tinggi mempunyai kebijakan pembayaran dividen yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki level IOS rendah. Sementara itu penelitian lainnya yang berkaitan dengan IOS yang dilakukan oleh Sami et. al. (999) merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya, terutama Gaver dan Gaver (993) dalam Prasetyo, (00). Perluasan dilakukan dengan penambahan ukuran untuk konstruksi indek IOS dan variabel baru mengenai kebijakan perusahaan (yakni: pengaruh IOS terhadap kebijakan leasing). Hasilnya menunjukkan bahwa teori IOS memiliki explanatory power yang lebih tinggi dalam hal kebijakan pendanaan, compensation, dan leasing daripada dalam aspek dividend. Chung dan Charoenwong (99) dalam Subekti dan Kusuma, (00) telah membuktikan hubungan antara potensi pertumbuhan perusahaan dengan resiko suatu saham dalam studinya menyatakan bahwa perusahaan yang tidak berpotensi tumbuh mempunyai resiko sistematis dibandingkan dengan perusahaan yang berpotensi tumbuh.

10 Kebijakan dividen menyangkut keputusan untuk membagikan laba atau menahannya guna diinvestasikan kembali di dalam perusahaan. Model dasar dari harga saham, D P0 =, dimana P 0 adalah harga saham pada tahun ke 0, D ( K g) s adalah dividen pada tahun ke-, K s adalah tingkat pengembalian yang dipersyaratkan atas saham dan g adalah tingkat pertumbuhan, memperlihatkan bahwa jika perusahaan bersangkutan menjalankan kebijakan untuk membagikan tambahan deviden tunai, D akan naik, dan hal itu cenderung meningkatkan harga saham. Namun, jika dividen tunai meningkat, maka semakin sedikit dana yang tersedia untuk reinvestasi, tingkat pertumbuhan yang diharapkan untuk masa mendatang akan rendah, dan hal ini akan menekan harga saham. Jadi, perubahan besarnya dividen tersebut mengandung dua akibat yang saling bertentangan. (Brigham dan Weston, 990). Berdasarkan pemaparan diatas, maka disusun model dalam penelitian ini, sebagai berikut: Gambar. Model Penelitian IOS Harga Saham Dividend Per share Gambar model penelitian ini menunjukkan bahwa IOS sebagai ukuran pertumbuhan perusahaan mempengaruhi harga saham dengan Dividend Per Share

11 sebagai variabel pemoderasi yang akan memperkuat pengaruh IOS tersebut terhadap harga saham. Gambar panah IOS menuju harga saham menunjukkan bahwa IOS mempunyai pengaruh terhadap tinggi atau rendahnya harga saham, sedangkan panah Dividend Per Share (DPS) menunjukkan bahwa DPS digunakan sebagai variabel pemoderasi yang memperkuat pengaruh IOS terhadap harga saham. Berdasarkan model di atas disusun hipotesis penelitian sebagai berikut: Investment Opportunity Set (IOS) mempengaruhi harga saham dengan Dividend Per Share sebagai variabel pemoderasi. G. Metode Penelitian. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory, berupa : a. Data penutupan harga saham tahunan perusahaan yang listing di BEJ tahun b. Data dividend per share perusahaan yang listing di BEJ tahun c. Data earning per share perusahaan yang listing di BEJ tahun d. Data total assets perusahaan yang listing di BEJ tahun e. Data aktiva tetap bersih perusahaan yang listing di BEJ tahun f. Data total ekuitas perusahaan yang listing di BEJ tahun g. Data lembar saham beredar perusahaan yang listing di BEJ tahun

12 h. Data laba bersih perusahaan yang listing di BEJ tahun Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode Observasi, yaitu meneliti kepustakaan dan sumber-sumber yang resmi, berupa laporan keuangan tahunan, laporan harga penutupan saham harian dan laporan jumlah saham yang beredar, jumlah deviden per lembar saham, total ekuitas, total aktiva, aktiva tetap bersih. Observasi itu sendiri adalah cara pengumpulan data dengan melakukan pencatatan secara cermat dan sistematik. 3. Metode Pengumpulan Sampel Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah judgement sampling, di mana peneliti memilih sampel berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian (Kuncoro, 003). Judgement sampling ini merupakan salah satu jenis purposive sampling. Bahwa dalam penelitian yang dilakukan ini sampel yang digunakan adalah semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 99 sampai dengan tahun 003 kecuali industri lembaga keuangan, perbankan, maupun perusahaan pemerintah (untuk mengantisipasi adanya pengaruh peraturan tertentu yang mungkin mempengaruhi penelitian ini, sebagaimana dalam penelitian Gaver dan Gaver 993 serta Saud, dkk, 999

13 dalam Saputro, 003), yang tidak memiliki total ekuitas negatif pada tahun , perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan secara konsisten dari tahun 99 sampai dengan tahun 003, perusahaan yang membagikan dividen selama 5 tahun berturut-turut. 4. Definisi Operasional a. Pengukuran Variabel Penelitian berdasarkan proksi IOS ). MVEBVE (Market Value Equity to Book Value Equity) (Fitrijanti dan Hartono, 00) diperoleh dari: Jumlah saham beredar x Harga penutupan saham Total Ekuitas ). MVABVA (Market Value Asset to Book Value Assets) (Fitrijanti dan Hartono, 00) diperoleh dari: (Asset - total ekuitas + (lbr shm beredar x Harga penutupan saham)) Total Asset 3). VPPE (Value to Book Value of Property, Plant and Equipment) (Saputro, 003) diperoleh dari: (Asset Total Ekuitas + (Lbr shm beredar x Harga penutupan saham)) Aktiva tetap Net 4). CAPBVA (Capital Expenditure to Market Value of Assets) (Fitrijanti dan Hartono, 00) diperoleh dari: Nilai buku aktiva tetap t Nilai buku aktiva tetap t Total Asset

14 5). CAPMVA (Capital Expenditure to Market Value of Assets) (Fitrijanti dan Hartono, 00) diperoleh dari: Nilai buku aktiva tetap t Nilai buku aktiva tetap t (Asset Total Ekuitas + (Lbr shm beredar x Harga penutupan saham)) 6). PER (Price Earning Ratio) / P/E (Fitrijanti dan Hartono, 00) diperoleh dari: Harga penutupan saham Laba bersih per saham b. Klasifikasi IOS tinggi dan IOS rendah Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi perusahaan yang memiliki IOS tinggi dan perusahaan yang memiliki IOS rendah dengan menggunakan Common Factor Analysis (Prasetyo, 00). Dalam penelitian ini jumlah faktor yang digunakan sebanyak faktor (yaitu faktor dan faktor ). Skor kedua faktor tersebut kemudian dijumlahkan untuk memperoleh suatu indeks tertentu. Indeks tersebut selanjutnya diperingkat dari nilai terendah ke nilai tertinggi. 30% nilai indeks tertinggi dikelompokkan sebagai perusahaan growth firm atau perusahaan yang memiliki IOS tinggi, dan 30% nilai indeks terendah dikelompokkan sebagai perusahaan non-growth firm atau perusahaan yang memiliki IOS rendah. Penetapan tiga puluh persen ini adalah dalam rangka memenuhi jumlah sampel agar mencapai (N=30) untuk masing-masing kelompok.

15 Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi asumsi central limit theorem. Nilai n harus cukup besar agar central limit theorem dapat berlaku, maka itu menurut aturan kira-kira, sampel dikatakan cukup baik bilamana N = 30 atau lebih (Mendenhall dan Reinmuth, 987). c. Pengukuran Variabel ). Variabel Perubahan Dividend Per Share Dalam penelitian ini diperhitungkan variabel perubahan dividend per share, yang mana perhitungan tersebut diperoleh dari (Marpaung, 003): ΔDPS t = DPS t DPS DPS t t Dimana: Δ DPS t = Perubahan DPS pada tahun ke-t DPS t = Dividend per share pada tahun ke-t DPS t = Dividend per share pada tahun ke t- ). Variabel Perubahan Harga Saham Dalam penelitian ini juga diperhitungan variabel perubahan harga saham, yang mana perhitungan tersebut diperoleh dari (Marpaung, 003):

16 ΔP it = P it P P it it Keterangan : ΔP it = Perubahan harga saham i pd thn ke-t P = Harga saham i pada tahun ke-t it P = Harga saham i pada tahun ke t- it 5. Model Analisis Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Regresi Berganda dengan variabel pemoderasi. Analisis regresi berganda adalah analisis linier dengan dua atau lebih variabel independen (Subiyakto, 995). Variabel Moderasi atau Moderator merupakan variabel independen kedua yang dicakup dalam hipotesis, karena diduga mempunyai dampak yang berarti terhadap hubungan variabel independen dan variabel dependen yang semula dinyatakan. (Cooper dan Emory, 996). Alasan penggunaan teknik analisis ini karena dalam penelitian ini digunakan variabel pemoderasi yaitu Dividend Per Share (DPS), DPS ini sebagai variabel independen kedua yang bersama-sama IOS akan mempengaruhi harga saham, sehingga pengaruh IOS terhadap harga saham dapat diketahui.

17 . Pengujian Hipotesis Dengan Regresi Variabel Moderasi (Ghozali, 005): Model pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model regresi dengan variabel moderasi seperti yang ditulis dalam Ghozali, (005). Uji interaksi atau sering disebut Moderated Regression Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian antara dua atau lebih variabel independen) dengan rumus persamaan sebagai berikut: ( X X ) e Y = a + b X + b X + b () Variabel perkalian antara X dan X merupakan variabel moderating oleh karena menggambarkan pengaruh moderating variabel X terhadap hubungan X dan Y. Sedangkan variabel X dan X merupakan pengaruh langsung dari variabel X dan X terhadap Y. Mengapa perkalian antara X dan X dapat dianggap sebagai moderating variabel, hal ini dapat dijelaskan dengan cara membuat persamaan derivasi (turunan) X atau dy / dx dari persamaan (). Hasil dy / dx adalah: dy dx = b + b X...() 3 Persamaan () memberikan makna bahwa dy / dx merupakan fungsi dari X atau variabel X memoderasi hubungan antara X dan Y.

18 Dalam penelitian ini tidak hanya digunakan data saat ini, tetapi juga digunakan nilai masa lalu (lagged), maka model analisis yang digunakan adalah model lag yang didistribusikan (distributed-lag-model) (Gujarati, 978). Hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh IOS terhadap harga saham dengan DPS sebagai variabel pemoderasi, yang mana untuk mengetahui harga saham tahun t maka digunakan juga data IOS tahun t dan data DPS tahun t-. Jadi model analisis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Di mana: ( IOS DPS ) e Pt = a + b IOSt + b DPSt + b t t + 3 P t =Price (perubahan harga saham per lembar tahunan tahun t) a IOS t = Intercept = Investment Opportunity Set (nilai penjumlahan faktor dan faktor tahun t) DPS t = Devidend per share (perubahan deviden per lembar tahun t-, 3 ) b, b b = Slope / Parameter IOS t DPS t = Perkalian antara nilai IOS tahun t dan perubahan dividend per share tahun t- e = Error Term

19 Pengujian hipotesis dalam penelitian ini digunakan data panel (pooled data) seperti yang digunakan oleh Jati (003). Kemudian meregresikan variable-variabel penelitian sesuai dengan hipotesis dengan menggunakan software Eviews Uji t, F, dan a. Uji t R Uji t, uji ini dilakukan untuk melihat signifikasi dari pengaruh variabel independent secara individu terhadap variabel dependent, dengan menganggap variabel independent lainnya konstan (Sugiyanto, 994). Dalam uji t ini digunakan hipotesis sebagai berikut: H : bi = b 0 H A : b i b di mana b i adalah koefisien variabel independent ke-i adalah nilai parameter hipotesis biasanya nilai b dianggap = 0. Artinya tidak ada pengaruh variabel Xi terhadap Y. Bila nilai t hitung > t tabel maka pada tingkat kepercayaan tertentu, H 0 ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel independen yang diuji berpengaruh secara nyata terhadap variabel dependen. Nilai t hitung diperoleh dengan rumus: ( bi b) Sbi thit = / dimana: b i = Koefisien variabel independent ke-i

20 b = Nilai hipotesis nol Sb i = Simpangan baku dari variabel independen ke-i b. Uji F Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara keseluruhan (Sugiyanto, 994). Untuk pengujian F ini, digunakan hipotesa berikut: H b b =... = b 0 (tak ada pengaruh) 0 : = k = H A : b i 0 (ada pengaruh) untuk i =...k Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Jika F hitung > F tabel maka H 0 ditolak, yang berarti variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Nilai F hitung dapat diperoleh dengan rumus: F hit = R / ( k ) ( R )/( n k) c. Uji di mana: R R k n = Koefisien determinasi = Jumlah variabel independen = Jumlah sampel Uji ini dilakukan dengan menentukan koefisien determinan ( R ) yang berguna untuk mengukur seberapa besar variasi dapat diterangkan oleh

21 variabel-variabel bebas secara bersamaan. Nilai R diperoleh dari (Gujarati, 978): dimana: R = - e i / y i e i = jumlah kuadrat residual y i = jumlah kuadrat total R menyatakan berapa besar kemampuan variabel-variabel independen menerangkan variabel dependen. R terletak antara 0 sampai. R = 0 berarti tidak ada hubungan yang sempurna antara X dan Y. Sedangkan R = menunjukkan hubungan yang sempurna antara X dan Y yang artinya perubahan X mampu menjelaskan 00% perubahan Y. R semakin mendekati 0 berarti model yang digunakan kurang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihakpihak

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihakpihak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihakpihak yang berkepentingan dengan perusahaan, baik internal perusahaan yaitu menajemen maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan analisis investasi di pasar sekuritas dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan analisis investasi di pasar sekuritas dapat dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam melakukan analisis investasi di pasar sekuritas dapat dilakukan dengan berbagai metode, salah satu diantaranya adalah dengan analisis fundamental. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek yang positif bagi perusahaan seperti adanya suatu kesempatan

BAB I PENDAHULUAN. aspek yang positif bagi perusahaan seperti adanya suatu kesempatan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihak internal perusahaan yaitu manajemen maupun eksternal perusahaan seperti investor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (real assets) dan investasi dalam bentuk surat-surat berharga (financial

BAB I PENDAHULUAN. (real assets) dan investasi dalam bentuk surat-surat berharga (financial BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi adalah penanaman modal untuk satu / lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan penting yang diinginkan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan penting yang diinginkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan penting yang diinginkan oleh pihak internal perusahaan yaitu manajemen maupun eksternal perusahaan seperti investor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk tetap going concern. Pertumbuhan perusahaan menunjukkan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk tetap going concern. Pertumbuhan perusahaan menunjukkan kemampuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap entitas bisnis dalam menjalankan usahanya selalu memiliki harapan untuk tetap going concern. Pertumbuhan perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. abad ke-18 dan awal abad ke-19 di Eropa khususnya di Inggris, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. abad ke-18 dan awal abad ke-19 di Eropa khususnya di Inggris, sedangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan pertumbuhan ekonomi global dimulai pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 di Eropa khususnya di Inggris, sedangkan pertumbuhan ekonomi di Asia dipelopori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan tahunan. Kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan tahunan. Kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian 3.1.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. antara aktiva riil (asset in place) dan pilihan-pilihan investasi pada masa

BAB II DASAR TEORI. antara aktiva riil (asset in place) dan pilihan-pilihan investasi pada masa BAB II DASAR TEORI 2.1. Invesment Opportunity Set (IOS) Myers (1977) sebagai orang pertama yang mengemukakan istilah IOS dengan menguraikan pengertian perusahaan sebagai suatu kombinasi antara aktiva riil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Myers (1977) memandang nilai perusahaan sebagai sebuah kombinasi assets in

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Myers (1977) memandang nilai perusahaan sebagai sebuah kombinasi assets in BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Investment Opportunity Set Istilah Investment Opportunity Set (IOS) muncul setelah dikemukakan oleh Myers (1977) memandang nilai perusahaan sebagai sebuah kombinasi

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Manajer dan pemegang saham selalu berbeda kepentingan, yang dikenal. dengan konflik keagenan (Jensen, 1986). Konflik keagenan akan

BABI PENDAHULUAN. Manajer dan pemegang saham selalu berbeda kepentingan, yang dikenal. dengan konflik keagenan (Jensen, 1986). Konflik keagenan akan BABI PENDAHULUAN 1.1 La tar Belakang Masalah Manajer dan pemegang saham selalu berbeda kepentingan, yang dikenal dengan konflik keagenan (Jensen, 1986). Konflik keagenan akan mempengaruhi kedua pihak untuk

Lebih terperinci

diharapkan akan memberikan return yang tinggi. Potensi pertumbuhan perusahaan

diharapkan akan memberikan return yang tinggi. Potensi pertumbuhan perusahaan BAB I PENDAHULUAN LI Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan sebuah kombinasi antara aset milik perusahaan dengan pilihan investasi di masa datang (Myers, 1977 dalam Gaver dan Gaver, 1993). Pilihan-pilihan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah pengujian hipotesis yang menjelaskan sifat dari hubungan antar variabel, yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausalitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Hal ini berarti memaksimalkan kemakmuran pemegang saham.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Hal ini berarti memaksimalkan kemakmuran pemegang saham. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah mengoptimalkan nilai perusahaan. Hal ini berarti memaksimalkan kemakmuran pemegang saham. Semakin tinggi nilai

Lebih terperinci

( Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun ) SKRIPSI

( Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun ) SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERUSAHAAN TUMBUH DAN TIDAK TUMBUH DALAM HAL KEBIJAKAN PENDANAAN DAN DIVIDEN DENGAN PENDEKATAN ASOSIASI PROKSI INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) ( Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Nama : FLORENTIUS HENDY INDRIARTO NIM :

Disusun Oleh : Nama : FLORENTIUS HENDY INDRIARTO NIM : Skripsi PENGARUH DIVIDEND YIELD DAN PRICE EARNING RATIO TERHADAP HARGA SAHAM UNTUK PERUSAHAAN DENGAN IOS RENDAH DAN IOS TINGGI Diajukkan sebagai syarat guna memenuhi gelar sarjana akuntansi di Fakultas

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal adalah suatu

II. LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal adalah suatu 8 II. LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Suharli (2006) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh profitability

BAB II URAIAN TEORITIS. Suharli (2006) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh profitability BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Suharli (2006) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh profitability dan Investment Opportunity Set terhadap kebijakan dividen tunai dengan likuiditas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah investasi yang dimaksudkan untuk memaksimalkan keuntungan yang didapat perusahaan. Investasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan (Brigham dan Houston,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan (Brigham dan Houston, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kemampulabaan Kemampulabaan (profitabilitas) adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan (Brigham dan Houston, 2001).Rasio profitabilitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. konflik kepentingan antara prinsipal dan agen, kontrak yang tidak lengkap, serta

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. konflik kepentingan antara prinsipal dan agen, kontrak yang tidak lengkap, serta 12 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Teori Keagenan (Agency Theory) Menurut Jensen dan Meckling (1976), dalam kerangka hubungan keagenan (agency theory), timbulnya masalah keagenan

Lebih terperinci

BAB I PENDUHULUAN. mengembangkan usahanya perusahaan harus mengembangkan perusahaannya

BAB I PENDUHULUAN. mengembangkan usahanya perusahaan harus mengembangkan perusahaannya BAB I PENDUHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dan perdagangan bebas telah membuat persaingan usaha semakin ketat. Berbagai perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya dan mengembangkan usaha

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data laporan keuangan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang dipublikasikan perusahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ini akan menggunakan populasi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data merupakan data sekunder yang diperoleh dari pojok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan harga saham yang terjadi seorang investor bisa memperoleh return.

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan harga saham yang terjadi seorang investor bisa memperoleh return. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan utama manajemen keuangan adalah memaksimalkan keuntungan atau kekayaan terutama bagi para pemegang saham. Tujuan ini dapat diwujudkan dengan cara memaksimumkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2010-2014. Alasan pemilihan perusahaan manufaktur,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. topik pengaruh arus kas operasi, keputusan pendanaan dan dividen perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. topik pengaruh arus kas operasi, keputusan pendanaan dan dividen perusahaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan berhubungan dengan topik pengaruh arus kas operasi, keputusan pendanaan dan dividen perusahaan terhadap nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal dikatakan efisiensi secara informasional apabila harga sekuritassekuritasnya

BAB I PENDAHULUAN. modal dikatakan efisiensi secara informasional apabila harga sekuritassekuritasnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu faktor yang mendukung kepercayaan pemodal terhadap pasar modal adalah persepsi mereka akan kewajaran harga sekuritas (saham). Dalam keadaan seperti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan berdasarkan purposive sampling method yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan berdasarkan purposive sampling method yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi yang diamati dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Sampel yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan perusahaan tersebut dimasa depan. Tujuan utama perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan perusahaan tersebut dimasa depan. Tujuan utama perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, setiap individu maupun kelompok atau organisasi cenderung berupaya memposisikan diri individu maupun organisasi tersebut kearah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan yang ingin dicapai dalam setiap usahanya adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan yang ingin dicapai dalam setiap usahanya adalah untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan perusahaan yang ingin dicapai dalam setiap usahanya adalah untuk mendapatkan keuntungan, baik yang sudah dilaksanakan maupun yang belum atau masih dalam proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. purposive sampling dengan bebrapa pertimbangan kriteria tertentu yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. purposive sampling dengan bebrapa pertimbangan kriteria tertentu yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode penelitian 2013-2015

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini didesain dengan menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat antara satu variabel

Lebih terperinci

Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang paling tidak,

Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang paling tidak, BAB HI METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang paling tidak, pernah membagikan dividen satu kali pada tahun 1999 sampai dengan 2003. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitability (Profitabilitas) 2.1.1 Pengertian Profitability (Profitabilitas) Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan, karyawan, dan lainnya (Uma Sekaran, 2013). Obyek penelitianya

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan, karyawan, dan lainnya (Uma Sekaran, 2013). Obyek penelitianya BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah suatu entitas yang diteliti yang dapat berupa perusahaan, karyawan, dan lainnya (Uma Sekaran, 2013). Obyek penelitianya adalah Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investasi dan deviden terhadap nilai pemegang saham. Kajian teorinya sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investasi dan deviden terhadap nilai pemegang saham. Kajian teorinya sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang pengaruh aliran kas bebas, keputusan pendanaan, set kesempatan investasi dan deviden terhadap nilai pemegang saham. Kajian teorinya sebagai berikut: 1.1 Aliran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR LAMPIRAN... xiv

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR LAMPIRAN... xiv DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PERNYATAAN ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... i ii iii vi xi DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) BERDASARKAN NILAI PASAR DAN NILAI BUKU DENGAN REALISASI PERTUMBUHAN

ANALISIS HUBUNGAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) BERDASARKAN NILAI PASAR DAN NILAI BUKU DENGAN REALISASI PERTUMBUHAN ANALISIS HUBUNGAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) BERDASARKAN NILAI PASAR DAN NILAI BUKU DENGAN REALISASI PERTUMBUHAN Drs. H. Soenarto, M.Si Fakultas Ekonomi UMAHA, Prodi Manajemen FE UMAHA,Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER 25 III. METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian ini adalah sektor consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2001-2010. Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih

BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investor mempunyai tujuan utama dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan yaitu mencari pendapatan atau tingkat kembalian investasi (return) baik berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan diharapkan dapat memberi dampak positif bagi perusahaan sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan diharapkan dapat memberi dampak positif bagi perusahaan sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perusahaan merupakan hal yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan. Pertumbuhan diharapkan dapat memberi dampak positif bagi perusahaan sehingga

Lebih terperinci

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2014. B. Jenis dan Sumber Data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Hutang Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihakpihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana

Lebih terperinci

Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari data sekunder yang

Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari data sekunder yang 21 BAB HI METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari data sekunder yang tersedia di Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang berupa laporan keuangan tahunan dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, perusahaan memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah kelangsungan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. waktu yang tertentu. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan. dibedakan menjadi dua, yaitu :

BAB II LANDASAN TEORI. waktu yang tertentu. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan. dibedakan menjadi dua, yaitu : BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Menurut Jogiyanto (2003), investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Waktu penelitiann Waktu kegiatan penelitian ini dimulai pada bulan Oktober 2014. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan dapat mewujudkan hasil yang optimal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nilai perusahaan didefinisikan sebagai persepsi investor terhadap tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nilai perusahaan didefinisikan sebagai persepsi investor terhadap tingkat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan didefinisikan sebagai persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan dalam mengelola sumber daya pada tahun

Lebih terperinci

Penelitian tentang pengaruh profitability dan investment opportunity set. (pada perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) memiliki

Penelitian tentang pengaruh profitability dan investment opportunity set. (pada perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) memiliki 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang pengaruh profitability dan investment opportunity set terhadap kebijakan dividen tunai dengan likuiditas sebagai variabel moderating (pada perusahaan property

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun eksternal perusahaan seperti investor dan kreditur. Pertumbuhan ini

BAB I PENDAHULUAN. maupun eksternal perusahaan seperti investor dan kreditur. Pertumbuhan ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh semua pihak, baik oleh pihak internal perusahaan yaitu manajemen, maupun eksternal perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Penentuan Sampel Peneletian Populasi yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menentukan berapa banyak deviden yang dibagikan kepada pemegang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menentukan berapa banyak deviden yang dibagikan kepada pemegang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keputusan investasi dan pembelanjaan jangka panjang, serta keputusan untuk menentukan berapa banyak deviden yang dibagikan kepada pemegang saham adalah masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan laporan keuangan yang lengkap (Annual

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan data penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek / Objek Perusahaan Perusahan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2011-2014. B. Tehnik Pengambilan Sampel Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teori 2.1.1. Kebijakan Utang Keputusan pendanaan berkaitan dengan pemilihan sumber dana baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang salah satu kegiatan operasionalnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang salah satu kegiatan operasionalnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang salah satu kegiatan operasionalnya adalah memproduksi barang dan menyediakan jasa. Dalam melakukan kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN 82 BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kausalitas yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar ( listing) di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar ( listing) di Bursa Efek Indonesia tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karekteristik tertentu. Populasi pada penelitian ini meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini terdiri atas perusahaan automotif yang terdaftar di Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini terdiri atas perusahaan automotif yang terdaftar di Bursa Efek BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini terdiri atas perusahaan automotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2012 kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. return yang optimal melalui dividen dan capital gain. Investor yang

BAB I PENDAHULUAN. return yang optimal melalui dividen dan capital gain. Investor yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saham merupakan salah satu instrumen investasi untuk mendapatkan return yang optimal melalui dividen dan capital gain. Investor yang berinvestasi dalam saham

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek pada penilitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. B. Jenis Data Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Model estimasi..., Andriyatno, FE UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Model estimasi..., Andriyatno, FE UI, 2010. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Investor dan analis sekuritas memiliki cara-cara tersendiri untuk menentukan saham yang akan dibelinya, namun umumnya tidak terlepas dari analisis terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang sering dihadapi investor atau pelaku pasar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang sering dihadapi investor atau pelaku pasar dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang sering dihadapi investor atau pelaku pasar dalam berinvestasi di saham adalah bagaimana memilih saham yang bagus dan prospektif sehingga

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder, yaitu data yang berasal dari pihak lain yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia. Sampel yang digunakan merupakan perwakilan dari populasi. Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia. Sampel yang digunakan merupakan perwakilan dari populasi. Teknik BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Penentuan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan merupakan perwakilan dari populasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Pasar Modal di Indonesia menunjukkan peningkatan emiten

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Pasar Modal di Indonesia menunjukkan peningkatan emiten BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Pasar Modal di Indonesia menunjukkan peningkatan emiten yang sangat pesat. Bahkan pernah dikatakan bahwa pasar modal di Indonesia merupakan bursa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki topik yang sama. Penelitian tersebut antara lain :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki topik yang sama. Penelitian tersebut antara lain : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini merupakan hasil dari pengembangan penelitian terdahulu yang memiliki topik yang sama. Penelitian tersebut antara lain : 2.1.1 Pancawati Hardiningsih

Lebih terperinci

BAB I. investasi. Investasi dilakukan oleh banyak pihak seperti individu dan perusahaan. 3. Salah satu bentuk strategi perusahaan

BAB I. investasi. Investasi dilakukan oleh banyak pihak seperti individu dan perusahaan. 3. Salah satu bentuk strategi perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyak kegiatan ekonomi yang terjadi di masyarakat, salah satunya adalah investasi. Investasi dilakukan oleh banyak pihak seperti individu dan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan diciptakan oleh perusahaan melalui kegiatan perusahaan dari waktu ke waktu agar mencapai nilai perusahaan yang maksimum

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 ANALISIS PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN NON KEUANGAN (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2009) Skripsi Diajukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kebijakan Dividen Kebijakan dividen merupakan keputusan tentang seberapa banyak laba saat ini yang akan dibayarkan sebagai dividen daripada laba yang akan

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia jumlah emiten yang ada di Bursa Efek Indonesia meningkat. Meningkatnya jumlah emiten

Lebih terperinci

4.3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang

4.3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Desain Penelitian Penelitian ini melakukan survey di Bursa Efek Indonesia (BEI) tepatnya pusat referensi pasar dalam Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan. Pada bab ini akan mencakup pembahasan mengenai difinisi dan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan. Pada bab ini akan mencakup pembahasan mengenai difinisi dan jenis BAB III METODE PENELITIAN Didalam bab ini akan menjelaskan bagaimana cara penelitian ini akan dilakukan. Pada bab ini akan mencakup pembahasan mengenai difinisi dan jenis variabel yang digunakan, populasi

Lebih terperinci

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis dan pembahasan yang tersaji pada bab ini akan menunjukkan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan variabel independen maupun variabel dependen yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor.

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan. Peristiwa yang terjadi pada dunia global membawa perubahan-perubahan baik

Bab 1 Pendahuluan. Peristiwa yang terjadi pada dunia global membawa perubahan-perubahan baik Bab 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Peristiwa yang terjadi pada dunia global membawa perubahan-perubahan baik pada internal maupun eksternal perusahaan.kemampuan perusahaan mengatasi perubahan tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan sangat penting, karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al, 1996). Semakin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini pasar modal merupakan salah satu sarana informasi yang banyak diminati oleh para investor. Pasar modal sebagai sarana investasi, dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang meningkat dalam suatu periode, menuntut pihak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang meningkat dalam suatu periode, menuntut pihak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang meningkat dalam suatu periode, menuntut pihak manajemen perusahaan untuk dapat bekerja lebih efisien. Hal tersebut bertujuan agar

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory dan Laporan

BAB III. Metode Penelitian. diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory dan Laporan BAB III Metode Penelitian 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data sekunder. Semua data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari Indonesian Capital

Lebih terperinci

menggunakan beragam rasio proksi IOS. Secara umum, set kesempatan investasi pada suatu perusahaan akan tergantung kepada faktor-faktor khusus dari

menggunakan beragam rasio proksi IOS. Secara umum, set kesempatan investasi pada suatu perusahaan akan tergantung kepada faktor-faktor khusus dari BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Investment Opportunity Set (IOS) Investment Opportunity Set (IOS) merupakan keputusan investasi dalam bentuk kombinasi aktiva tetap yang dimiliki (assets in place) dan opsi investasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun Sedangkan sampel merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun Sedangkan sampel merupakan 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2008-2011. Sedangkan sampel merupakan

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO

PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO Oleh : Raharjo 1, Mafudi 2 dan Sunarmo 3 1 Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran variabel. variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasi

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran variabel. variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran variabel Definisi operasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini adalah pada bulan Maret 2015 bulan Desember 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini adalah pada bulan Maret 2015 bulan Desember 2015 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini adalah pada bulan Maret 2015 bulan Desember 2015 Dalam melakukan penelitian ini, data yang digunakan hanya pada perusahaanperusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Wolk et al. (2001) dalam Thiono (2006:4), teori sinyal (signaling

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Wolk et al. (2001) dalam Thiono (2006:4), teori sinyal (signaling BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Sinyal (Signaling Theory) Menurut Wolk et al. (2001) dalam Thiono (2006:4), teori sinyal (signaling theory) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran pasar modal mempunyai pengaruh yang penting dalam menunjang perekonomian suatu negara. Pasar modal merupakan suatu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk memobilisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang sistematis untuk memperoleh data yang meliputi pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data. 3.1 Sumber

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang

BAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Pada Saham LQ45 di Bursa Efek Jakarta Tahun 2000-2002.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini menggunakan obyek perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan subyek yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DENGAN TINGKAT PERTUMBUHAN (SUSTAINABLE GROWTH) DI BURSA EFEK JAKARTA. RM.

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DENGAN TINGKAT PERTUMBUHAN (SUSTAINABLE GROWTH) DI BURSA EFEK JAKARTA. RM. PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DENGAN TINGKAT PERTUMBUHAN (SUSTAINABLE GROWTH) DI BURSA EFEK JAKARTA RM. Riadi, Ngadlan Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TELAAH TEORETIS DAN HIPOTESIS

BAB II TELAAH TEORETIS DAN HIPOTESIS BAB II TELAAH TEORETIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kebijakan Dividen Dalam investasi saham, ada dua keuntungan yang dapat diperoleh investor yaitu dividen dan capital gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan. Populasi pada penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan. Populasi pada penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, data yang digunakan yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat

Lebih terperinci