MODUL MATA PELAJARAN IPA

dokumen-dokumen yang mirip
SMP. Satuan SI / MKS. 1 Panjang meter m centimeter cm 2 Massa kilogram kg gram g 3 Waktu detik s detik s 4 Suhu kelvin K Kelvin K 5 Kuat arus listrik

FISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran

Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, misalnya panjang, massa, waktu, luas, berat, volume, kecepatan, dll.

BESARAN DAN PENGUKURAN

Sistem Pengukuran. 1. Benda-benda. di alam. fisika. besaran-besaran. didefinisikan.

Angka Penting. Sumber Gambar : site: gurumuda.files.wordpress.com. Angka Penting

BAB I BESARAN SATUAN DAN PENGUKURAN

itu menunjukan keadaan obyek sebagaimana adanya, tidak dipengaruhi oleh perasaan pengukur atau suasana sekitar tempat mengukur pada saat itu.

Berikut adalah macam besaran pokok, beserta satuannya dibedakan dengan satuan MKS atau CGS :

Kelas 10 Fisika BAB 1 Pengkuran dan Besaran

Pentalogy BIOLOGI SMA

Tabel 1.1. Jenis-jenis Besaran Pokok

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB I SATUAN DAN PENGUKURAN

Satuan merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi standar dari suatu besaran.

BAB I OBJEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN PENGAMATANNYA

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN Latihan Soal 5.1

BAGIAN 1 BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN

BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN LATIHAN SOAL BAB 5

Pensil adalah sesuatu yang diukur panjangnya. Contoh : Panjang pensil 5 cm. 5 adalah nilai besaran panjang dari pensil

Pengukuran Besaran Fisis

BESARAN DAN SATUAN DISUSUN OLEH : STEVANUS ARIANTO PENDAHULUAN PENGUKURAN JANGKA SORONG MIKROMETER SEKRUP BESARAN DASAR FAKTOR SI SATUAN DIMENSI

BESARAN, SATUAN, DIMENSI DAN ANGKA PENTING 1.1

Pengukuran Besaran Fisika

BAB II DEFINISI DAN SATUAN. Tujuan Pembelajaran : Menyebutkan satuan dan symbol kelistrikan menurut system satuan International

BAB I. PENGUKURAN. Kompetensi : Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) Pengalaman Belajar :

1. BESARAN 2. DIMENSI 3. ANGKA PENTING 4. NOTASI ILMIAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN PAMUJI WASKITO R

BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1

Standar Kompetensi Lulusan. Memahami prinsip-prinsip pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti dan objektif

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN IPA BAB I SATUAN DAN PENGUKURAN. Dr. RAMLAWATI, M.Si. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M. Pd.

BESARAN DAN SATUAN. 1. Pengertian Mengukur

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

TKS-4101: Fisika. Kontrak Kuliah dan Pendahuluan J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

MENGUKUR: membandingkan sesuatu dengansesuatu lain yang sejenisyang ditetapkan sebagai satuan

BAB I BESARAN SATUAN DAN ANGKA PENTING

Pengukuran, Besaran, dan Satuan

PENGUKURAN DIMENSI DAN KONVERSI SATUAN

GENTA GROUP ATAU GUNAKAN QR-CODE DI BAWAH. BUKU INI DILENGKAPI APLIKASI CBT PSIKOTES ANDROID YANG DAPAT DI DOWNLOAD DI PLAY STORE DENGAN KATA KUNCI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP Negeri 1 Kota Mungkid Kelas/Semester : VII/ 1. : Objek IPA dan Pengamatannya

A. Pengertian Pengukuran B. Besaran dan Satuan

Pasangan besaran pokok, satuan dalam Sistem Internasional (SI) dan alat ukur berikut yang sesuai adalah...

Bahan Ajar FISIKA SEKOLAH. Besaran fisika dan pengukurannya. Oleh : Sutrisno

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMA Kristen Eben Haezar

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Fisika

BAB I BESARAN DAN SATUAN

Besaran dan Satuan 1 BESARAN DAN SATUAN.

PENGUKURAN BESARAN. x = ½ skala terkecil. Jadi ketelitian atau ketidakpastian pada mistar adalah: x = ½ x 1 mm = 0,5 mm =0,05 cm

ULANGAN TENGAH SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MATA PELAJARAN : FISIKA : LINTAS FISIKA : SENIN, 7 OKTOBER 2013 ;120 MENIT

Pilihlah a, b, c atau d pada jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang!

Angka Penting dan Notasi Ilmiah

genta group atau gunakan qr-code di bawah. Buku ini dilengkapi aplikasi CBT Psikotes android yang dapat di download di play store dengan kata kunci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KD 1

- - BESARAN DAN SATUAN

BESARAN DAN SATUAN Pengertian Besaran Jumlah. Besaran Pokok

Komponen Perkuliahan dan Evaluasi: UTS dan UAS Kuis sebelum UTS dan sebelum UAS Tugas & Tes

Pentingnya Pengukuran. d. Materi Pokok : Besaran dan Satuan e. Alokasi Waktu : 1 pertemuan ( 90 menit) f. Pertemuan ke : 1 g. Tujuan Pembelajaran :

BAB I BESARAN DAN SATUAN

Standar Kompetensi Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar A. Mengukur Besaran Fisika B. Melakukan Penjumlahan Vektor

Paket 2 PENGUKURAN. Pendahuluan

FISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

Pengukuran, Besaran, dan Satuan

Model Modul Program keahlian : Semua Kelompok Teknologi KATA PENGANTAR

BESARAN, SATUAN & DIMENSI

Modul Mata Kuliah IPA 3 SD

TUJUAN UMUM. Memberikan konsep-konsep dan prinsipprinsip dasar fisika yang diperlukan untuk belajar fisika lebih lanjut atau ilmu

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 1 MEKANIKA (PENGUKURAN DASAR PADA BENDA PADAT)

Di unduh dari : Bukupaket.com

DASAR PENGUKURAN FISIKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL IPA FISIKA SMP KELAS VII SEMESTER 1

HIDROLIKA I. Yulyana Aurdin, ST., M.Eng

Pengukuran. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong berikut adalah... Jawab:

Bab 1 Besaran dan Pengukuran

Gambar mengukur menggunakan jengkal

BAB I PENGUKURAN DAN BESARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki pendidik ialah mampu melakukan

PERTEMUAN I BESARAN DAN SATUAN LISTRIK

RANGKAIAN LISTRIK. Kuliah 1 (Umum)

Besaran dan Pengukuran Rudi Susanto,M.Si

1. Besaran-besaran di bawah ini yang bukan termasuk besaran vektor adalah...

MGMP Fisika Kabupaten Klaten Media Belajar Mandiri Siswa 1. Berbagai Macam Alat Ukur dalam Kehidupan Sehari - hari

Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya

BAIQ HELMA HIDYANTI

Semester. Sugianto Wiyanto Sunarno

FMIPA FISIKA UNIVERSITAS TANJUNGPURA Page 1

Standar Kompetensi 1. Menerapkan Konsep besaran fisika dan pengukurannya

MODUL FISIKA. Kelas X. Fisika. SMA Negeri 2 Padalarang MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA SMA TERBUKA 1

LATIHAN ULANGAN SEMESTER

FISIKA 9/13/2012. Physics for Scientists and Engineers - Serway/Jewett 6 th Ed/7 th Ed. *TUGAS (PR 2 setelah UTS) = 10% *UTS = 30%

SOAL SIAP UN SMP TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009

BESARAN, SATUAN, DAN PENGUKURAN. OLEH: MARGARETA SRI PINILIH, S.Pd.

KATA PENGANTAR. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu menyiapkan bahan ajar ini. Jakarta, Juni 2012 Kepala Badan PSDMPK dan PMP

SILABUS : : : : Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan beberapa jenis alat ukur.

BESARAN DAN SATUAN. 2. Catatlah hasilnya dan buatlah nama satuan ukurannya menurutmu sendiri.


Laporan Praktikum Fisika Dasar 1

PENGUKURAN DAN BESARAN

SILABUS PEMBELAJARAN

Transkripsi:

KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Pengukuran untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA TAHUN 2017

Pengukuran A. PENGANTAR Mengukur merupakan aktivitas sederhana, tetapi sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Mengukur adalah kegiatan membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang dipakai sebagai ukuran. Sesuatu yang diukur tersebut dinamakan besaran dan ukuran pembandingnya disebut satuan. Modul ini berisi materi pengukuran, besaran, dan satuan, diharapkan mampu memperkuat kompetensi Guru IPA dalam membimbing siswa SMP mencapai Kompetensi Dasar (KD) dan Standar Kompetensi Lulusan Ujian Nasional (SKL UN) di bawah ini. Kompetensi Dasar: 3.1 Menerapkan konsep pengukuran berbagai besaran dengan menggunakan satuan standar (baku) 4.1 Menyajikan data hasil pengukuran dengan alat ukur yang sesuai pada diri sendiri, makhluk hidup lain, dan benda-benda di sekitar dengan menggunakan satuan tak baku dan satuan baku Standar Kompetensi Lulusan UN: 1. Siswa dapat memahami tentang pengukuran, besaran, dan satuan. 2. Siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan tentang pengukuran. 3. Siswa dapat bernalar terkait pengukuran B. TUJUAN Setelah mempelajari modul ini, diharapkan Peserta Diklat mampu: 1. menjelaskan konsep pengukuran, besaran dan satuan, serta melakukan pengukuran besaran dalam kehidupan sehari-hari menggunakan alat ukur yang sesuai. 2. merumuskan indikator pencapaian kompetensi pengukuran mencakup penguasaan pengetahuan, penerapan, dan penalaran. 3. menyusun butir soal yang bermutu (setara soal ujian nasional) berdasarkan indikator yang telah dirumuskan. C. URAIAN MATERI 1. Besaran dan Satuan Sebagaimana diuraikan pada bagian awal bahwa mengukur adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan alat ukurnya atau membandingkan suatu besaran dengan satuannya. Berdasarkan keterukurannya, dikenal besaran fisis dan nonfisis. Besaran fisis atau besaran fisika adalah besaran yang dapat diukur dan hasil Pengukuran 1

pengukurannya memiliki nilai dan satuan yang terbanding (comparable), contohnya panjang. Panjang dapat diukur dengan mistar dan hasil pengukurannya, misalnya 25 cm, memiliki nilai dan satuan yang terbanding. Besaran non-fisis belum dapat diukur atau hasil pengukurannya memberikan hasil yang tidak terbanding, misalnya rasa sayang atau kesetiaan. Besaran fisika dibedakan menjadi dua, yakni besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan atau ditetapkan secara internasional, misalnya: panjang, massa, dan waktu. Besaran pokok yang lain terdapat dalam Tabel-1. Tabel 1 Besaran pokok beserta satuan-satuan dasar SI Besaran Pokok Satuan Simbol Panjang meter m Massa kilogram kg Waktu sekon s Kuat arus listrik ampere A Suhu kelvin K Jumlah zat mol mol Intensitas cahaya candela cd Besaran lain yang satuannya diturunkan dari besaran-besaran pokok disebut besaran turunan, misalnya: volume, massa jenis, dan kelajuan. Carilah minimal 5 (lima) besaran turunan yang lain! Besaran fisika juga dibedakan menjadi besaran vektor dan skalar. Besaran fisika disebut besaran vektor bila besaran tersebut memiliki besar dan arah, misalnya perpindahan, kecepatan, percepatan, dan gaya. Sedangkan, besaran fisika yang hanya memiliki besar tetapi tidak memiliki arah disebut besaran skalar, misalnya panjang, massa, waktu, suhu, dan energi. Pemahaman besaran vektor dan skalar sangat penting, sangat dibutuhkan ketika kita hendak memahami gejala-gejala alam dengan melihat keterkaitan berbagai besaran tersebut. Diskusikan, tekanan termasuk besaran vektor atau skalar? Satuan pengukuran ada yang baku dan ada yang tidak baku. Satuan tidak baku, misalnya: hasta, depa, dan jengkal. Sistem satuan baku yang dipergunakan secara luas adalah SI (Système Internationale). SI merupakan hasil adaptasi sistem metrik yang telah dipergunakan oleh ilmuwan Perancis sejak tahun 1795. Sistem metrik diusulkan menjadi satuan baku, karena satuan-satuan dalam sistem ini dihubungkan dengan bilangan pokok 10 sehingga lebih memudahkan penggunaannya. Pada Tabel-1 tercantum satuan dasar SI untuk tujuh besaran pokok berdasarkan Konferensi Umum mengenai Berat dan Ukuran ke-14 tahun 1971, dan Tabel-2 menunjukkan awalanawalan yang direkomendasi oleh Konferensi tersebut untuk menyatakan nilai-nilai yang lebih besar atau lebih kecil dari satuan dasar. Pengukuran 2

Tabel 2 Awalan-awalan dalam SI Faktor Awalan Simbol Faktor Awalan Simbol 10 18 eksa E 10-1 desi d 10 15 peta P 10-2 centi c 10 12 tera T 10-3 mili m 10 9 giga G 10-6 mikro 10 6 mega M 10-9 nano n 10 3 kilo k 10-12 piko p 10 2 hekto h 10-15 femto f 10 1 deka da 10-18 atto a Diskusikan, mengapa dalam kehidupan sehari-hari atau untuk kepentingan ilmiah lebih memilih menggunakan satuan baku? Apakah yang harus dilakukan jika dalam suatu kasus ditemukan hasil pengukuran menggunakan satuan yang berbeda-beda, termasuk di dalamnya satuan tidak baku? 2. Pengukuran Sebagaimana dijelaskan pada bagian awal bahwa mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan besaran yang diukur dengan alat ukurnya. Di bawah ini disajikan berbagai alat ukur untuk beberapa besaran yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Gambar 1 (a) mistar dan meteran untuk mengukur panjang (b) neraca lengan untuk mengukur massa (c) stopwatch untuk mengukur waktu (d) termometer untuk mengukur suhu (e) gelas ukur untuk mengukur volume (f) AVO untuk mengukur kuat arus, tegangan, dan hambatan listrik Pengukuran 3

Setiap alat ukur memiliki satuan dan tingkat ketelitian berbeda-beda. Kita harus menggunakan alat ukur secara benar dan menuliskan hasil pengukuran sesuai aturan agar hasilnya akurat. Ketelitian hasil pengukuran Ketika seseorang melakukan pengukuran, apakah hasil pengukurannya bernilai pasti? Contoh, hasil pengukuran panjang suatu benda ditulis 10 cm. Apakah hasil pengukuran tersebut pasti tepat 10 cm? Mengapa? Pada bagian ini kita akan mendiskusikan ketidakpastian yang muncul pada kegiatan pengukuran. Setiap alat memiliki skala terkecil yang memberikan kontribusi pada kepresisian pengukuran. Skala terkecil suatu alat adalah nilai atau ukuran antara dua gores skala bertetangga terdekat pada alat tersebut. Umumnya, secara fisik mata manusia kesulitan membaca secara pasti ukuran yang lebih kecil dari skala terkecil suatu alat. Karena itu perkiraan pembacaan skala maksimal hanya sampai setengah skala terkecil. Perhatikan pengukuran benda menggunakan mistar di bawah ini. Gambar 2 Pengukuran panjang menggunakan penggaris (mafiaol.com) Skala terkecil mistar pada Gambar 2 adalah 1 mm, maka perkiraan maksimal pembacaan skalanya adalah (0,5 X 1 mm) = 0,5 mm. Dengan demikian, panjang benda yang diukur pada pada Gambar 2 adalah (25 0,5) mm. Artinya panjang benda tidak tepat 25 mm, tetapi pasti berada di antara 24,5 mm dan 25,5 mm. Untuk meningkatkan akurasi hasil pengukuran, antara lain dapat dilakukan dengan pengukuran berulang dan pemilihan alat ukur yang memiliki ketelitian tinggi. Semakin sempit jarak goresan bertetangga terdekat pada suatu alat, semakin teliti hasil pengukuran yang dihasilkan. Contoh alat ukur panjang dengan skala terkecil di bawah 1 mm, adalah jangka sorong dan mikrometer sekrup. Ketelitian jangka sorong Skala terkecil jangka sorong bergantung pada pembagian skala noniusnya. Hal ini dapat dilihat pada rahang gesernya. Perhatian: sering dihafalkan ketelitian jangka sorong selalu = 0,1 mm. Hal ini tidak benar, tidak bermanfaat, bahkan justru menyesatkan. Pengukuran 4

pengukur bagian dalam pengunci skala utama (inch) rahang tetap skala utama (cm) pengukur kedalaman pengukur bagian luar rahang geser skala nonius 12 mm garis pada nonius yang paling berimpit dengan garis skala utama: (27 X 0,02) mm = 0,54 mm Gambar 3 Jangka sorong dan bagian-bagiannya (mafiaol.com) Nonius pada Gambar 3 memiliki 50 skala, berarti nonius tersebut membagi 1 mm pada skala utama menjadi 50 bagian = 0,02 mm. Dengan demikian jangka sorong pada Gambar 3 memiliki ketelitian 0,02 mm, bukan 0,1 mm. Penunjukan skala jangka sorong sebagaimana ditunjukkan Gambar 3 di atas adalah: 12 mm + 0,54 mm = 12,54 mm = 1,254 cm Di pasaran terdapat jangka sorong dengan skala nonius berbeda-beda, misalnya ditunjukkan Gambar 4a dan 4b. (a) Gambar 4 Jangka sorong dengan nonius berbeda (wordpress.com) Berapakah ketelitian jangka sorong pada Gambar 4a dan 4b? Tuliskan berapakah hasil pengukuran yang ditunjukkan kedua gambar jangka sorong tersebut! Pengukuran 5

Ketelitian mikrometer sekrup Sebagaimana pada jangka sorong, skala terkecil mikrometer sekrup juga ditentukan oleh pembagian skala terkecil pada skala utama oleh skala nonius pada rahang putarnya. Perhatikan Gambar 5, rahang putar mikrometer sekrup membagi 1 mm skala utama menjadi 100 skala nonius (diperoleh dari 2 putaran x 50 skala nonius). Berarti skala terkecil mikrometer sekrup tersebut = 1mm : 100 = 0,01 mm. Gambar 5 Mikrometer skrup (shovasara.blogspot.com dan 4muda.com) Penunjukan skala mikrometer skrup sebagaimana ditunjukkan Gambar 5 adalah: 3,5 mm + 0,12 mm = 3,62 mm 3,5 mm garis pada nonius yang paling lurus dengan garis sumbu skala utama: (12 X 0,01) mm = 0,12 mm Marilah kita berlatih mengukur menggunakan mistar, jangka sorong, dan mikrometer skrup pada Kegiatan 1. Alat: mistar jangka sorong mikrometer skrup Kegiatan 1 Kegiatan 1. Diskusikan dengan kelompok Anda berapa skala terkecil masing alat-alat yang Anda gunakan? 2. Gunakan alat-alat ukur tersebut untuk mengukur panjang benda di sekitar Anda yang ukurannya memungkinkan! Diskusi Alat ukur manakah yang paling presisi? Bagaimana Anda mengetahuinya? Pengukuran 6

D. CONTOH INDIKATOR, SOAL, DAN PENYELESAIAN Pada bagian ini kita akan berlatih merumuskan indikator soal beserta butir-butir soal yang sesuai dengan tuntutan SKL UN. Rumusan indikator soal, jika memungkinkan terdiri dari condition/kondisi (C), audience/pelaku (A), behaviour/perilaku (B), dan degree/derajat (D). Pilihan kata kerja yang menggambarkan perilaku menggunakan tingkatan atau level kognitif yang sudah ditentukan dalam SKL UN, sebagaimana disajikan di bawah ini. Tabel 3 Standar Kompetensi Lulusan Ujian Nasional Mapel IPA-Fisika-Kimia SMP Untuk materi Pengukuran, contoh indikator soal dan contoh soal yang sesuai, ditunjukkan dalam Tabel 4. Tabel 4 Contoh Indikator Soal dan Soal Contoh Indikator 1. Diberikan tabel yang berisi berbagai besaran dan satuan, peserta didik dapat mengidentifikasi pasangan besaran, jenis besaran, dan satuan yang benar. Contoh Soal sesuai Indikator Perhatikan tabel di bawah ini. Besaran Jenis Besaran Satuan SI 1 Suhu Pokok o K 2 Berat Turunan N 3 Kelajuan Turunan m/s 4 Volume Pokok m 3 Pasangan besaran, jenis besaran, dan satuan yang benar adalah... A. 1 dan 3 B. 2 dan 3 C. 3 dan 4 D. 1, 2, 3, dan 4 Pengukuran 7

Contoh Indikator 2. Disajikan gambar hasil pengukuran menggunakan alat ukur tertentu, peserta didik dapat menerapkan kemampuan membaca skala yang ditunjukkan Contoh Soal sesuai Indikator Lanjutan Tabel 4 Perhatikan pengukuran volume batu menggunakan gelas ukur di bawah ini. Berdasarkan gambar di atas, volume batu adalah... A. 30 ml B. 50 ml C. 100 ml D. 250 ml Perhatikan gambar penunjukan skala utama dan nonius jangka sorong di bawah ini. skala utama skala nonius Berdasarkan gambar di atas, hasil pengukuran yang benar adalah... A. 51,50 mm B. 45,10 mm C. 32,65 mm D. 32,50 mm 3. Disajikan hasil pengukuran massa dan volume suatu benda serta tabel massa jenis, peserta didik mampu menyimpulkan jenis zat penyusun benda berdasarkan massa jenisnya. Suatu benda dengan bentuk tidak beraturan diukur massa dan volumenya menggunakan neraca lengan dan gelas ukur. Hasil pengukuran ditunjukkan gambar (a) dan (b). Berdasarkan hasil pengukuran di atas, serta dengan memperhatikan tabel massa jenis di bawah ini, Pengukuran 8

kemungkinan besar zat penyusun benda tersebut adalah... A. alumunium B. besi C. emas D. platina E. SOAL-SOAL LATIHAN Untuk menguji dan memantapkan penguasaan materi tentang pengukuran, besaran, dan satuan, jawablah soal-soal di bawah ini beserta langkah-langkah penyelesaiannya. Diberikan tabel besaran pokok dan besaran turunan, peserta didik mampu membedakan kharakteristik besaran-besaran tersebut. 1. Perhatikan tabel di bawah ini. Besaran Pokok Besaran Turunan 1 Menggunakan satuan SI Menggunakan satuan British 2 Memiliki alat ukur Tidak memiliki alat ukur 3 Satuannya baku Satuannya tidak baku 4 Satuannya ditetapkan secara internasional Satuannya diturunkan dari besaran pokok Pasangan besaran, jenis besaran, satuan, dan alat ukur yang sesuai adalah... A. 1 dan 4 B. 2 dan 4 C. 2 dan 3 D. hanya 4 Diberikan tabel berbagai besaran, satuan, dan alat ukurnya, peserta didik mampu mengidentifikasi pasangan besaran, jenis besaran, satuan, serta alat ukur yang benar. 2. Perhatikan tabel di bawah ini. Besaran Jenis Besaran Satuan SI Alat Ukur 1 Suhu Pokok o C Termometer 2 Waktu Pokok detik Stopwatch 3 Berat Turunan kg Neraca 4 Volume Turunan m 3 Gelas Ukur Pengukuran 9

Pasangan besaran, jenis besaran, satuan, dan alat ukur yang sesuai adalah... A. 1 dan 4 B. 2 dan 3 C. 3 dan 4 D. hanya 4 Disajikan gambar hasil pengukuran menggunakan alat ukur tertentu, peserta didik dapat menerapkan kemampuan membaca skala yang ditunjukkan alat ukur tersebut (soal nomer 3 dan 4). 3. Perhatikan gambar penunjukkan skala jangka sorong di bawah ini. Hasil pengukuran jangka sorong di atas adalah... A. 1,05 cm B. 1,07 cm C. 1,50 cm D. 1,95 cm 4. Perhatikan gambar penunjukkan skala mikrometer skrup di bawah ini. Hasil pengukuran mikrometer skrup tersebut adalah... A. 16,85 mm B. 17,00 mm C. 18,35 mm D. 18,85 mm Disajikan suatu permasalahan nyata terkait pengukuran, peserta didik mampu mengusulkan penyelesaian masalah tersebut. 5. Dalam rumah tangga, apalagi kehidupan di daerah pedesaan, jarang sekali orang memiliki alat ukur yang menggunakan satuan baku, misalnya neraca lengan (neraca Ohaus), stopwatch, meteran, atau gelas ukur. Untuk mengukur berbagai besaran masyarakat menggunakan alat-alat/bahan yang ada di sekitarnya, menggunakan kaleng atau tempurung kelapa untuk menakar beras, menggunakan tali, batang kayu, atau jengkal untuk mengukur panjang, menggunakan botol bekas untuk mengukur volume, dan lain-lain. Cara-cara Pengukuran 10

demikian dinilai mudah dan murah, tetapi dapat menimbulkan perselisihan ketika hasil pengukuran digunakan untuk kepentingan bersama. Manakah di antara usulan di bawah ini yang dapat dipilih untuk menyelesaikan permasalahan di atas? A. Mengganti semua alat ukur tradisional tersebut dengan alat ukur modern, karena terbukti telah menimbulkan masalah B. Di setiap daerah disiapkan satu tempat atau lembaga yang melayani semua pengukuran berbagai besaran yang dibutuhkan masyarakat C. Dilakukan peneraan terhadap alat-alat ukur tradisional dengan cara membandingkan dengan alat ukur standar, setelah itu dapat digunakan D. Tetap menggunakan alat-alat ukur tradisional seperti sebelumnya, karena sudah terbukti sangat murah dan mudah diperoleh di lingkungan sekitar F. LATIHAN MERUMUSKAN INDIKATOR DAN MEMBUAT BUTIR SOAL Berdasarkan contoh-contoh di atas, rumuskan sekurang-kurangnya 3 (tiga) indikator soal dengan level kognitif berbeda, mengacu pada SKL UN. Berdasarkan indikator yang telah Anda rumuskan, kembangkan sekurang-kurangnya satu soal untuk setiap indikator. Soal berbentuk pilihan ganda (PG) dengan 4 (empat) pilihan, dilengkapi penyelesaian. Indikator dan soal dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Level Kognitif Indikator Soal Soal Penyelesaian Pengetahuan dan Pemahaman Aplikasi Penalaran G. DAFTAR PUSTAKA Giancoli, D.C. (1995). Physics (4 th ed.). Mexico City: Prentice Hall. Halliday, D., Resnick, R., & Walker, J. (2001). Fundamentals of physics: Problem Supplement. (6 th ed.). New York: John Wiley & Sons, Inc. Pengukuran 11