STRATEGI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PEMASARAN JASA. Oleh : SURADI Staf Pengajar Fakultas Ekonomi UNSA ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB X STRATEGI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PEMASARAN JASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bisnis ini, mereka saling bersaing dalam mendapatkan perhatian dan tempat di hati

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian yang semakin modern, dimana kemajuan iptek dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis akan menjadi sangat ketat. Hal ini

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG JASA PENYEDIAAN INFORMASI DALAM PERKEMBANGAN IPTEK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

BAB III LANDASAN TEORI. dibahas meliputi permasalahan - permasalahan atau prosedur - prosedur yang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat terutama pada sektor jasa. Semakin maju suatu

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia didunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. kepada nasabahnya selalu mengutamakan pelayanan yang berkualitas. persaingan dan jumlah pesaing menuntut perusahaan untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelanggan dan mendukung orang-orang pelayanan untuk bekerja

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan berbagai lembaga keuangan. Daya tarik (attractiveness) bisnis jasa

Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) Pertemuan 1 Konsep Dasar

commit to user 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pemasaran Menurut Kotler (2009 : 5) pemasaran adalah mengidentifikasi

CUSTOMER RETENTION MARKETING 3 SKS Dosen: A. Judhie Setiawan, MSi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha kuliner. Banyak para pengusaha berpikir kreatif dan inovatif

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. pula pada kemampuan pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi. tersebut agar usaha perusahaan dapat berjalan lancar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal

JI_MILD - Volume VII - Nomor 1 Agustus 2016 ISSN: X MEMBANGUN SUPERIOR CUSTOMER SERVICE. Afifuddin

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Studi tentang bisnis jasa pertama kali muncul sebagai bidang akademis pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. CRM bukanlah konsep yang dapat diterima atau tidak. CRM bukan pula konsep yang

BAB I PENDAHULUAN. (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut. disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

a. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing

I. PENDAHULUAN. pemasaran untuk merancang program pemasarannya. Konsep pemasaran tersebut

E BUSINESS. Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) Disusun Oleh : Ribut Wahyudi ( ) Kelas : 09 S1TI 09

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. salah satu dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyak perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan era globalisasi yang semakin pesat didukung dengan

BAB I PENDAHULUAN. 2006, hal Hermawan Kartajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Mizan, Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah masuk dalam berbagai aspek kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan nilai konsumen, sehingga konsumen puas diikuti pula dengan. yang memperhatikan kualitas produk dan layanan.

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya unit usaha yang lahir dengan berbagai jenis usaha akhir-akhir

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2012), hlm Sofyan Assauri, Strategic Marketing, (Jakarta: PT RajaGrafindo

BAB 1 PENDAHULUAN. dari sudut pandang ruang dan waktu. Persaingan yang ketat inipun tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dalam era

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam keberlangsungan hidup, manusia memiliki peranan yang penting

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk UKDW

PT. IKS PARKING Jl. Jend. Ahmad Yani No. 357, Sidomulyo, Sukoharjo. Solo Telp: (0271)

BAB 1. Pendahuluan. berjuang untuk menjadi pemenang dalam memasarkan produknya. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan selanjutnya

MSDM INTERNASIONAL. Dosen : Drs. Heru Susilo, M.A. Detha Alfrian Fajri, S.AB., M.M. Disusun oleh : Abiyasa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan yang sangat pesat. Organisasi bisnis jasa yang mempunyai perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Drucker mengatakan bahwa hanya ada satu defisini dari tujuan bisnis, yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN (SERVICE QUALITY) DAN NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE) TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA BANK BRI KCP DELANGGU

BAB I. Pendahuluan. pesat di berbagai negara, salah satunya Indonesia. Indonesia merupakan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan nasabah akan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan jaman, perusahaan dituntut untuk bisa

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya di gunakan sebagai alat komunikasi saja (telepon / sms), tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. (21/8/2012). Hal ini tidak terkecuali pada perusahaan jasa, perusahaan dituntut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan merupakan bagian dari Public Relations. Hal tersebut tercermin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, problem sentral yang dihadapi perusahaan-perusahaan saat ini adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan perubahan life style dalam kehidupan menjadi sesuatu hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini kehidupan manusia, termasuk Indonesia telah memasuki era

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa melalui berbagai produknya. Banyaknya bank yang berdiri,

Jadi internal marketing berarti menanamkan konsep pemasaran kepada karyawan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan faktor fundamental yang harus dibangun. atas pelayanan kesehatan. Rumah sakit adalah bagian yang amat penting

Transkripsi:

STRATEGI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PEMASARAN JASA Oleh : SURADI Staf Pengajar Fakultas Ekonomi UNSA ABSTRAK Dalam jaman modern saat ini yang ditandai dengan kecanggihan teknologi, ternyata peran Sumber Daya Manusia (SDM) tidak bisa diabaikan. Ibarat pepatah SDM merupakan sumber keunggulan daya saing yang tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan. Dalam pemasaran jasa kesuksesannya juga tergantung pada SDM yang dimiliki. Perhatian dan penekanan pada peran SDM dalam emmasarkan jasa adalah sangat penting, apalagi pada era globaliasi saat ini tidak akan ada batas mobilitas sumber daya termasuk SDM, hal ini dapat dilihat pada aspek internal marketing dan customer service. Kata kunci : Strategi SDM dalam pemasaran jasa A. PENDAHULUAN Semakin maju suatu negara, kontribusi sektor jasa pada kegiatan perekonomian nasionalnya akan semakin dominan. Terlepas dari kapan kita akan sampai ke sana, bidang jasa telah mendapat perhatian khusus dalam kajian ilmu terutama pemasaran karena sifatnya yang unik. Pada praktiknya, jasa bisa dilihat dari 2 (dua) sudut pandang yang berbeda yaitu 1 (pertama) jasa dipandang sebagai produk (offering) utama, kedua (2) jasa sebagai layanan pendukung suatu produk. Oleh karena itu, pengetahuan tentangjasa bukan hanya bermanfaat bagi pengelola bisnis jasa namun juga untuk pengelola bisnis barang (tangibles). Saat ini, sangat sulit membayangkan suatu barang (tangibles) tanpa unsur layanan. Demikian pula halnya dengan produk jasa murni. Berbicara mengenai jasa produk maupun layanan walaupun dengan sarana teknologi yang canggih tetap tidak terlepas dari peran Sumber Daya Manusia (SDM). 1

B. PERANAN PENTING SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM PERUSAHAAN JASA Ditengah-tengah pesatnya kecanggihan teknologi ternyata peran SDM dalam menentukan keberhasilan perusahaan tidak bisa diabaikan, ibarat pepatah, SDM merupakan sumber keunggulan daya saing yang tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan (Rambat Lupiyoadi, 2001 : 116). Hal ini berbeda dengan teknologi produk dan proses produksi yang dinilai makin berkurang peran pentingnya sebagai sumber keunggulan daya saing. Dalam pemasaran jasa, kesuksesannya juga sangat tergantung pada SDM yang dimiliki. Apalagi untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan keterlibatan langsung antara penyedia jasa dengan konsumennya. Perusahaan juga harus mengantisipasi segala kemungkinan terjadinya permasalahan dalam pengelolaan SDM mulai dari tahap seleksi hingga proses manajemen SDM yang lebih kompleks. Tingkat perhatian dan penekanan pada peran SDM dalam memasarkan jasa adalah sangat penting, apalagi pada era globalisasi saat ini dimana tidak akan ada batas anobilitas sumber daya termasuk SDM. Peran SDM dalam perusahaan jasa harus dibedakan untuk pengelolaannya lebih lanjut (Payne, 1993), yang pada umumnya dapat dikelompokkan atas : a. Contractors adalah SDM yang berhubungan erat dengan konsumen dan memilih aktivitas memasarkan secara convensional. Mereka memiliki posisi dalam hal menjual dan perannya sebagai customer service. SDM yang terlibat dalam peran ini membutuhkan pelatihan, persiapan, dan motivasi yang tinggi untuk melayani konsumen sehari-hari. Selain itu, dituntut memiliki kemampuan untuk bersikap responsif dalam memenuhi kebutuhan konsumen. b. Modifiers, yaitu SDM yang tidak terlibat secara gsung dalam aktivitas pemasaran. Kontak dengan konsumen hanya dilakukan sehari-hari saja. Peran ini sangat penting, oleh karena itu, mereka harus mempunyai 2

pandangan yang luas tentang strategi pemasaran jasa perusahaan. Modifiers memerlukan keahlian untuk dapat menjalin kerjasama yang erat dengan para konsumen. Manajemen harus mengarahkan dan mengadakan pelatihan serta pengembangan kerja secara intensif. c. Influencers, peran SDM ini lebih terfocus pada implementasi dari strategi pemasaran perusahaan. Tegasnya antara lain mencakup pengadaan riset dan pengembangan. Seorang influencer harus memiliki potensi kemampuan untuk menarik konsumen melalui hasil yang diperolehnya. Keberhasilan dicapai dengan standar keinginan konsumen. Influencer juga diberikan kesempatan untuk berhubungan dengan konsumen agar hasilnya lebih baik. d. Isolateds, SDM yang berada pada peran ini tampaknya akan sulit berhasil apabila tidak mendapat dukungan yang memadai dari manajemen terutama untuk memotivasi mereka. SDM harus diarahkan untuk mengetahui perannya serta strategi pemasaran perusahaan sehingga mereka dapat berkontribusi lebih optimal bagi perusahaan. C. PENGELOLAAN SDM PERUSAHAAN JASA Dengan melihat berbagai peran penting SDM dalam perusahaan tentunya diharapkan manajemen tidak lagi memandang sumber daya ini harus dengan sebelah mata. Kelalaian dalam perencanaan, pengembangan, pelaksanaan, serta pengawasan terhadap SDM yang dimiliki akan merugikan perusahaan. Peran penting SDM dalam pemasaran jasa dapat dijelaskan pada aspek internal marketing dan customer service. Menyadari bahwa manajemen SDM merupakan suatu kegiatan menyeluruh dari perusahaan yang melibatkan hubungan antara organisasi dengan para karyawan yang menjadi kekayaan utama dalam pemasaran jasa, maka diperlukan suatu komitmen yang tinggi dari seluruh elemen yang terlibat di dalamnya. Dewasa ini mulai berkembang suatu pandangan bahwa untuk dapat memasarkan jasa dengan baik kepada para konsumen diluar perusahaan 3

usahakan untuk memenuhi kebutuhan internal perusahaan terlebih dahulu terutama untuk SDM perusahaan. Internal marketing menciptakan suatu efektivitas kerja SDM sebelum mereka berhubungan dengan para konsumen. Setiap anggota atau karyawan organisasi mengupayakan kontribusi yang optimal kepada konsumen dalam melaksanakan komitmennya pada perusahaan. Terdapat dua (2) aspek penting dalam konsep internal marketing Kotler (1997) yaitu : 1. Karyawan dari setiap departemen memiliki peran sebagai internal customer dan supplier. Untuk dapat memberikan kualitas terbaik pada external marketing maka harus diperhatikan bahwa setiap karyawan mendapatkan kerja yang optimal 2. Pandangan yang sama terhadap misi, strategi dan tujuan perusahaan merupakan elemen yang penting untuk menciptakan komitmen yang tinggi pada setiap karyawan yang pada akhirnya memotivasi karyawan untuk bekerja optimal. Untuk dapat meraih kesuksesan dalam internal marketing, perusahaan jasa terus perlu menekankan akan pentingnya komunikasi, keterbukaan, tanggungjawab, dan integritas yang tinggi terhadap pencapaian tujuan. Internal marketing merupakan langkah awal untuk menciptakan motivasi yang tinggi baik bagi karyawan maupun konsumen sebagai pengguna jasa (Rambat Lupiyoadi, 2001 : 117). Dalam menciptakan suatu kerja sama jangka panjang antara manajemen, karyawan, dan konsumen, konsep internal marketing ini memberikan suatu pandangan bahwa : internal market of employees akan memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi perusahaan maupun bagi konsumen sehingga internal marketing penting untuk diperhatikan sebagai upaya yang bersifat jangka panjang. Proses manajemen yang penting dalam hal ini menurut Gronross (1990) adalah : 4

1. Attitude Management Meliputi sikap dan motivasi karyawan dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan. Pihak manajemen perlu bersikap proaktif terutama dalam perencanaan dan pengawasan kegiatan karyawannya. 2. Communication Management Merupakan proses manajemen dalam menyampaikan setiap informasi yang bertujuan untuk memberikan petunjuk kerja dan memberikan kesempatan pula pada para karyawannya untuk menyampaikan segala permasalahan yang dihadapi sehingga dapat terjadi komunikasi dua arah dan terjalin suasana keterbukaan. Pada kenyataannya, seringkali hal yang pertama lebih diutamakan dan merupakan proses yang berkelanjutan sementara komunikasi hanya dilakukan sewaktu-waktu saja. Untuk mencapai kesuksesan, sebaliknya kedua proses tersebut dilakukan secara seimbang. Dari sisi manajemen perusahaan, terdapat beberapa program umum yang digunakan untuk mengimplementasikan konsep internal marketing ini, yaitu : Training Merupakan program yang ditujukan bagi SDM perusahaan berupa pemberian informasi pengetahuan dasar mengenai strategi kerja, sikap, kemampuan, baik berkomunikasi maupun pemasaran jasa serta memahami konsumen. Management Support and Internal Interactive Communication Merupakan sarana kerjasama yang efektif dari kalangan manajemen perusahaan kepada SDM pelaksana dan juga membuka kesempatan komunikasi dua arah dari karyawan kepada atasan. Informasi meliputi masalah kerja atau keputusan-keputusan penting lainnya dalam perusahaan. Personal Administration Tools And Humand Resources Management Manajemen perlu mempertimbangkan program perencanaan SDM yang tepat dan efektif agar dalam pelaksanaan sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan koordinasi secara berkesinambungan. 5

Developing A Service Culture Manajemen perusahaan harus dapat menciptakan suatu pola yang sama untuk setiap SDM agar kinerjanya memuaskan konsumen. Untuk perusahaan jasa, internal marketing memberikan banyak manfaat dalam mencapai kesuksesan pemasaran karena lebih bersifat integratif dan merupakan proses yang bekelanjutan. Manfaat tersebut antara lain : 1. Sarana efektif untuk mengembangkan keunggulan-keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan karena internal marketing memberikan suasana keterbukaan sehingga memungkinkan penggalian informasi terutama mengenai potensi SDM. 2. Mengurangi adanya konflik, karena terencananya setiap program dan partisipasi sangat ditekankan dalam setiap pengambilan keputusan 3. Memfasilitasi adanya inovasi, karena internal marketing merupakan proses berkelanjutan dan memotivasi karyawan untuk berfikir kreatif. Keberhasilan perusahaan untuk memuaskan lingkungan internalnya akan dapat membawa keberhasilan pula bagi lingkungan eksternalnya. Bahkan perusahaan akan mampu menciptakan suatu pola pemasaran yang integratif dalam jangka panjang, baik bagi haryawan maupun bagi konsumennya. Kompensasi yang seimbang antara kinerja dan kepuasan imbalan menciptakan pandangan positif bagi SDM tentang perusahaan yang akan diwujudkan sebagai loyalitas kerja yang positif pula. Perushaan harus berupaya untuk melaksanakan internal marketing sebagai bagian baru proses manajemen usahanya (Rambat Lupiyoadi, 2001 : 119). D. MEMBANGUN CUSTOMER SERVICE Perbedaan utama antara perusahaan penghasil produk berupa barang dengan perusahaan penghasil jasa adalah pada pemasarannya, dimana jasa lebih dituntut memberikan kualitas yang optimal dari customer service. Konsumen dapat memiliki penilaian yang sangat subyektif terhadap suatu jasa 6

karena mereka merasakan standar kualitas pelayanan yang diberikan berpengaruh pada kepuasan yang hendak diraih. Bagi perusahaan jasa tentu cukup sulit untuk mendapatkan standar pelayanan yang sama dimata konsumen. Hal tersebut menuntut kecermatan dalam pengelolaan SDM yang dimiliki agar kinerjanya optimum dan memuaskan konsumen. Di tengah kondisi persaingan disektor jasa yang semakin meningkat perusahaan hendaknya terus meningkatkan customer service. Customer service meliputi berbagai aktivitas diseluruh area bisnis yang berusaha mengkombinasikan antara penjualan jasa untuk memenuhi kepuasan konsumen mulai dari perusahaan, pemrosesan, hingga pemberian hasil jasa melalui komunikasi untuk mempererat kerjasama dengan konsumen. Tentu saja tujuannya adalah memperoleh keuntungan. Customer service bukan sekedar melayani tetapi merupakan upaya untuk membangun suatu kerjasama jangka panjang dengan prinsip saling menguntungkan. Proses ini sudah dimulai sebelum terjadi transaksi hingga tahap evaluasi setelah transaksi. Customer service yang baik adalah bagaimana mengerti keinginan konsumen dan senantiasa memberikan nilai tambah di mata konsumen (Rambat Lupiyoadi, 2001 : 119). Untuk mencapai kinerja yang tinggi dalam customer service, manajemen perusahaan jsasa juga harus menyiapkan SDM Melalui training tentang bagaimana menghadapi permintaan konsumen, mengadakan komunikasi personal yang memberikan kesempatan bekerjasama dengan kualitas lebih baik. Tantangan bagi pihak manajemen jasa saat ini adalah bagaimana mengintegrasikan seluruh elemen yang ada dalam customer service agar sesuai dengan strategi dan operasi perusahaan yang telah ditetapkan. Seluruh komponen SDM adalah customer service yang mempunyai tanggung jawab terfokus pada tugas menjalankan pemasaran bukan hanya diareanya saja. Pada umumnya customer service hanya terpusat pada satu bagian, yang sering menimbulkan ketidakpuasan konsumen karena untuk mendapatkan pelayanan 7

harus melalui birokrasi berbelit-belit. Manajemen perusahaan hendaknya secara jelas mendelegasikan tugas keseluruh bagian dengan orientasi pada konsumen, baik untuk SDM yang terlibat pada front office maupun back office (Lovelock, 1991). Padangan integral tentang customer service dari setiap SDM perusahaan hendaknya selalu ditingkatkan. Kunci kesuksesannya adalah pada sistem pelayanan (reservation) yang diberikan pada konsumen serta memperhatikan perannya dalam customer service. Desain Customer Service Mendapatkan hasil kerja yang baik dalam pemberian jasa, tentu harus diikuti dengan adanya desain dan strategi yang tepat dari perusahaan jasa bersangkutan. Beberapa langkah penting dalam mendesain customer service adalah : Identifying service mission Sebagai tahap awal tentu harus ditetapkan misi perusahaan agar dapat menciptakan suatu komitmen dan falsafah kerja sama untuk mencapai misi tersebut. Setting customer service objectives Tujuan pelayanan merupakan hal penting lainnya yang harus ditetapkan perusahaan. Hal ini bermanfaat untuk menentukan elemen mana yang diutamakan untuk mencapai hasil yang optimal. Tujuan pelayanan ini mencakup aktivitas sebelum transaksi saat berlangsung transaksi dan setelah aktivitas transaksi. Selain itu, perusahaan dapat memperhatikan value apa yang diinginkan konsumen, bagaimana memenuhinya dan membangun kapasitas kerja yang bersaing dengan perusahaan jasa lainnya. Customer service strategy Walaupun setiap konsumen tidak memiliki standar jasa yang sama terhadap suatu jasa, namun segmentasi dapat membantu perusahaan dalam menetapkan standar pelayanan yang dapat diberikan kepada setiap segmen pasarnya. Strategi customer service yang ditetapkan harus mencakup identifikasi dari segmen konsumen, jasa dan konsumen yang paling 8

penting serta bagaimana metode pemberian jasanya agar dapat bersaing di pasaran sekaligus merupakan keunggulan tersendiri bagi perusahaan. Implementation Dalam implementasinya customer service merupakan suatu kesatuan dengan marketing mix lainnya yang dimiliki perusahaan. Perusahaan jasa hendaknya senantiasa berusaha mengadaptasi setiap perubahan lingkungan yang terjadi terutama yang berkaitan dengan perilaku konsumen. Hal ini penting untuk menghasilkan desain customer service yang tepat dan efektif. Kemampuan manajemen untuk mengkomunikasikan strategi kepada SDM pelaksana akan sangat menentukan keberhasilan kualitas customer service yang baik. E. PROSES MANAJEMEN SDM DALAM OPERASI JASA Hal penting lainnya yang perlu mendapat perhatian dari operasi jasa adalah bagaimana pola dan proses manajemen yang digunakan organisasi yang efektif. Manajemen hendaknya mengupayakan pemberdayaan SDM melalui : 1. Recruit the Right Employees Melakukan rekruitmen pegawai sesuai dengan kualifikasi perusahaan agar pemasaran jasa berlangsung baik. Kemampuan yang perlu dicermati antara lain adalah keahlian teknik dan karakteristik personal yang dimiliki. Penilaian ini tergantung pada tuntutan kerja yang ada. 2. Train Employees Property Walaupun SDM yang ada adalah hasil seleksi bukan berarti tidak memerlukan pelatihan. Pelatihan tetap diberikan sebagai bekal untuk menghadapi segala situasi agar dalam operasinya setiap SDM memberikan kontribusi terbaiknya. 3. Educate the customer Selain pada karyawan perusahaan, operasi jasa akan ebrjalan lancar bila konsumennya memiliki informasi yang jelas dan lengkap mengenai jasa 9

yang ditawarkan perusahaan. Konsumen dan penyedia jasa akan dapat berinteraksi sehingga tidak ada unsur ketertutupan dalam kerjasama. 4. Educate All Employees Internal marketing juga menjadi fokus dalam menciptakan manajemen operasi yang baik. Apabila karyawan memiliki sikap dan kemampuan pelayanan yang baik maka segala permasalahan akan dapat diatasi. 5. Be Efficient First, Nice Second Pemberian jasa adalah mengutamakan efisiensi kemudian diikuti sikap ramah tamah. 6. Standardize Response System Manajemen perlu menyiapkan standar untuk menangani kesulitan dan kritik yang disampaikan konsumen. 7. Be Pronctive Perusahaan harus jeli melihat setiap peluang yang ada dan menentukan strategi operasi yang tepat untuk mencapai sasaran. 8. Evaluate Performance Regularly Evaluasi kinerja secara rutun akan sangat berguna bagi manajemen untuk mengetahui kinerja perusahaan dan memberikan masukan tentang hal-hal mana yang perlu diperbaiki. Perusahaan perlu mengambil tindakan koreksi untuk setiap operasi yang gagal atau kurang dari standar yang ditetapkan. Tindakan koreksi yang mungkin diambil antara lain adalah melatih SDM yang dimiliki, mengadakan rotasi kerja untuk meningkatkan motivasi atau mengganti SDM perusahaan yang sudah tidak memiliki kesesuaian dengan strategi perusahaan (Rambat Lupiyoadi, 2001 : 121). Implementasi dari seluruh aspek yang terkait dengan SDM perusahaan jasa ini menuntut adanya suatu komitmen, cara padnang dan pelaksanaan peran secara optimal oleh seluruh anggota perusahaan jasa agar dapat mencapai ketepatan operasi dan keefektifan kinerja. 10

F. SIMPULAN Berdasarkan uraian di atas dapatlah ditarik simpulan sebagai berikut : 1. Kemajuan teknologi secanggih apapun peran sumber daya manusia (SDM) sangat penting dan bahkan keberhasilan ataupun kesuksesan baik pada organisasi maupun perusahaan sangat tergantung oleh SDM yang dimiliki. 2. Berbicara masalah pemasaran jasa maka pada praktiknya jasa dapat dilihat dari dua (2) sudut pandang yang berbeda yaitu sebagai produk utama dan sebagai layanan pendukung suatu produk. Jasa produk maupun layanan waktu pun dengan sarana teknologi yang canggih tetap tidak terlepas dari peran SDM, bahkan dikatakan dalam pepatah SDM merupakan sumber keunggulan daya saing yang tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan. 3. Peran SDM dalam perusahaan jasa perlu dibedakan pengelolaannya dan secara umum dikelompokkan atas : contactors, modifiers, influencers dan isolateds, dan peran penting SDM dalam pemasaran jasa dapat dijelaskan pada aspek internal marketing dan customer service. 4. Untuk perusahaan jasa internal marketing memberikan banyak manfaat dalam mencapai kesuksesan pemasaran karena lebih bersifat integratif dan merupakan proses yang berkelanjutan 5. Implementasi dari seluruh aspek yang terkait dengan SDM perusahaan jasa ini menuntut adanya suatu komitmen, cara pandang dan pelaksanaan peran secara optimal oleh seluruh anggota perusahaan agar dapat mencapai ketepatan operasi dan keefektifan kinerja. 11

DAFTAR PUSTAKA Gronroos, Christian. 1990. Service Management and Marketing : Managing the Moment of Truth in Service Competition, Maxwell Mac Millan, Singapure. Kotler, Philip. 1997. Dasar-dasar Kwasaran, Alih Bahasa Alexander Sindoro, Prenhalindo, Jakarta. Lovelock, Christopher H. 1997. Service Marketing : Text, Cases, and Readings. Prentice Hall, Englewood Eliffs. NJ. Payne, Adrian. 1993. The Essence of Service Marketing; Prentice Hall, Englewood Cliffs, NJ. Rambat Lupiyoadi. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba Empat, Jakarta. 12

BIDATA PENULIS Nama : Drs. Suradi, SE, MM NIP : 19550115 198603 1 001 Jabatan : Lektor Kepala Kopertis VI Dpk. FE-UNSA Pangkat / Gol : Pembina Utama Muda / IV c Telp Rumah / HP : (0271) 621062 / 085642118766 Alamat Rumah : Jl. Dr. Panjaitan No. 8 Rt. 04 / 02 Perum Madegondo, Grogol, Sukoharjo 13