BAB III METODE PENELITIAN T 2 T 3 T 4. : observasi pada perlakuan air rendaman cabai merah segar 10%

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. O1 X 0 O k : Observasi awal/pretest sebanyak 3 kali dalam 3minggu berturut-turut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. pengaruh ekstrak daun pepaya (Carica papaya) dalam menghambat proses

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitan the post test only control group design. 1) Larva Aedes aegypti L. sehat yang telah mencapai instar III

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Pengadaan dan Pemeliharaan Nyamuk Aedes aegypti Pemeliharaan Nyamuk Aedes aegypti

BAB III METODE PENELITIAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

PENGARUH PENGGUNAAN OVITRAP DENGAN MENGGUNAKAN ATRAKTAN BIJI JINTEN 10% DAN ATRAKTAN GULA PASIR TERHADAP KEBERADAAN JUMLAH JENTIK AEDES AEGYPTY

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental laboratorik dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak daun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. obyektif. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional yakni

BAB III METODE PENELITIAN. (eksperimen quasi). Rancangan yang digunakan adalah Pre Test Post Test. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.

III. METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL ). Perlakuan yang diberikan

BAHAN DAN METODE Lokasi Pengambilan Sampel

III. METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Syaratnya adalah hanya ada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasy experiment yang dilakukan. Rancangan penelitian digambarkan sebagai berikut:

Uji Kefektifan Atraktan oryza sativa, capsicum annum, trachisperum roxburgianum pada Trapping nyamuk Aedes Aegypti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian pada penelitian ini adalah eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian pra-experimental menggunakan one graup pre testpost

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimental analitik dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Kesehatan Kartika 26

B A B III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. post test only controlled group design. Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga, Jawa Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) atau completely randomized design yang

Perbandingan Efektivitas Berbagai Media Ovitrap terhadap Jumlah Telur Aedes Spp yang Terperangkap di Kelurahan Jati Kota Padang

III. METODE PENELITIAN. Desain Penelitian pada penelitian ini adalah eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau pre-experiment. Rancangan yang digunakan adalah One. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang beriklim tropis, dimana negara

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan the post test only controlled group design (Taufiqurahman, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Alur Pembuatan Ekstrak Buah Mengkudu. 12 Kg Buah mengkudu dipotong tipis- tipis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian ini merupakan rancangan penelitian cross sectional,

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Proses ekstraksi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian the post test only control group design. Yogyakarta pada tanggal 21 Desember Januari 2016.

PENGARUH WARNA KASA PENUTUP AUTOCIDAL OVITRAP TERHADAP JUMLAH JENTIK NYAMUK AEDES AEGYPTI YANG TERTANGKAP

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium. dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) atau completely randomized

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya ini cenderung menurun bersamaan dengan terus membaiknya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross-sectional untuk mengetahui hubungan resistensi nyamuk Aedes

HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH RESEARCH AND DEVELOPMENT

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biocontrol, Divisi Research and

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Rancangan Penelitian. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Quasi experiment. Quasi

BAB I PENDAHULUAN. musim hujan dan musim kemarau. Salah satu jenis penyakit yang sering

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini

SUMMARY HASNI YUNUS

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan desain after only with control design. Banyaknya perlakuan dalam penelitian ini adalah 4 macam perlakuan yang menggunakan air rendaman cabai merah segar 10%, air rendaman biji jinten 10%, air rendaman jerami 10% sebagai kontrol dan air hujan juga sebagai kontrol. Desain penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : [27] T1 O1 T 2 O 2 T 3 O 3 T 4 O 4 Keterangan T 1 : air rendaman cabai merah segar 10% T 2 : air rendaman biji jinten 10% T 3 : air rendaman jerami 10% (kontrol) T 4 : air hujan (kontrol) O 1 : observasi pada perlakuan air rendaman cabai merah segar 10% O 2 : observasi pada perlakuan air rendaman biji jinten 10% O 3 : observasi pada perlakuan air rendaman jerami 10% O 4 : observasi pada perlakuan air hujan Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian B. Populasi dan Sampel (Subyek) Penelitian Subyek dalam penelitian ini yaitu semua nyamuk yang terperangkap dalam ovitrap sedangkan unit penelitian ini adalah sekelompok rumah/bangunan yang menempati suatu wilayah tertentu. Lokasi penelitian adalah RT 6 RW V Kelurahan Karangroto Kecamatan Genuk Kota Semarang sebanyak 6 rumah, dengan perhitungan : (t-1) (r-1) 15

(4-1) (r-1) 15 3r 2 15 3r 17 r 5,7 Dibulatkan menjadi 6 Keterangan : t = Jumlah perlakuan r = Jumlah pengulangan Jadi ulangan yang dilakukan pada masing-masing perlakuan adalah 6 kali ulangan. Sedangkan jumlah perlakuan adalah 4. Jadi jumlah obyek yang dilakukan penelitian adalah 6 rumah dengan 24 perlakuan di dalam dan 24 perlakuan di luar rumah. C. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kota Semarang yang merupakan daerah endemis DBD. Salah satu daerah di Kota Semarang yang merupakan endemis DBD adalah RT 6 RW V Kelurahan Karangroto, Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Hal ini dimaksudkan agar dapat memberikan manfaat dari pemasangan ovitrap dengan menggunakan air rendaman cabai merah segar, air rendaman biji jinten, air rendaman jerami 10% dan air hujan. Air yang digunakan pada satu perlakuan ¾ dari 300 ml yaitu 225 ml. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Agustus 2010 sampai dengan selesai. Lama pemasangan ovitrap yaitu 3 hari kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan jumlah telur nyamuk Aedes sp yang terperangkap selama 3 hari. Sedangkan pemerikasaan jumlah telur dilakukan di laboraorium parasitologi Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS). D. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian a. Variabel bebas Jenis media air sebagai atraktan (air rendaman cabai merah segar 10%, air rendaman biji jinten 10%, air rendaman jerami 10% dan air hujan) dan letak pemasangan ovitrap. b. Variabel terikat Jumlah telur nyamuk Aedes sp yang terperangkap pada ovitrap c. Variabel pengganggu

Musim, tindakan pengendalian vektor lain, dan lama pemasangan ovitrap. 2. Definisi Operasional a. Jenis atraktan 1) Atraktan air rendaman jerami yaitu potongan dari satu kilogram jerami kering yang direndam dalam satu liter air selama 7 hari dan diencerkan hingga konsentrasi 10% 2) Atraktan air rendaman jinten yaitu tumbukan dari satu kilogram biji jinten dan direndam dalam satu liter air selama 7 hari dan diencerkan hingga konsentrasi 10% 3) Atraktan air rendaman cabai merah segar yaitu tumbukan dari satu kilogram cabai merah segar, dihancurkan dan direndam dalam satu liter air selama 7 hari dan diencerkan hingga konsentrasi 10% 4) Atraktan air hujan yaitu air yang diperoleh dengan cra menadah air pada waktu hujan dan ditampung dalam wadah. b. Letak pemasangan ovitrap adalah tempat yang digunakan untuk meletakkan ovitrap untuk memerangkap telur Aedes sp yaitu diletakkan di dalam rumah dan di luar rumah. Satuan : - Skala : Nominal c. Jumlah telur nyamuk Aedes sp yang terperangkap pada masing-masing atraktan adalah banyaknya jumlah telur yang menempel pada kertas saring yang dipasang pada masingmasing atraktan dan berdasarkan letak pemasangan. Ovitrap dengan penambahan air rendaman jerami 10% terbukti dapat menghasilkan telur yang terperangkap 8 kali lebih banyak dibanding air biasa. [7] Satuan : Butir Skala : Rasio d. Musim adalah musim pada saat di lakukan penelitian yaitu pada musim kemarau pada bulan Agustus. e. Tindakan pengendalian vektor lain adalah jenis-jenis tindakan untuk mengurangi populasi telur, larva, pupa atau nyamuk dewasa. Pada penelitian ini tindakan pengendalian vektor yang dikendalikan selama proses penelitian yaitu fogging focused (pengasapan terfokus). f. Lama pemasangan adalah waktu yang dibutuhkan untuk pemasangan ovitrap yaitu selama 3 hari untuk memperkecil kemungkinan telur menjadi larva, telur akan menetas menjadi jentik dalam waktu ±2 hari setelah telur terendam air. [24] E. Metode Pengumpulan Data 1. Pengumpulan Data

a. Data Primer Yaitu data yang diperoleh dari hasil perhitungan jumlah telur nyamuk Aedes sp yang terperangkap. b. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh dari studi pustaka yang berasal dari internet, buku-buku, jurnal ilmiah, majalah atau hasil penelitian sebelumnya yang mendukung penelitian ini. 2. Prosedur Penelitian a. Pembuatan atraktan 1) Alat dan bahan yang dibutuhkan a) Cabai merah 1 kg b) Biji jinten 1 kg c) Jerami 1 kg d) Ember besar (20 liter) 1 buah e) Gayung air 1 buah f) Pisau pemotong g) Jerigen 10 liter 4 buah 2) Cara pembuatan a) Atraktan cabai merah segar Satu kilogram cabai merah segar, dihancurkan dan direndam dalam satu liter air selama 1 minggu. [11] Selanjutnya, air rendaman disaring agar bersih kemudian satu liter air rendaman cabai merah segar ditambah dengan sembilan liter aquades untuk mendapatkan air rendaman cabai merah konsentrasi 10%. b) Atraktan biji jinten Satu kilogram biji jinten dihancurkan dan direndam dalam satu liter air selama 1 minggu. [11] Selanjutnya, air rendaman disaring agar bersih kemudian satu liter air rendaman biji jinten ditambah dengan sembilan liter aquades untuk mendapatkan air rendaman biji jinten konsentrasi 10%. c) Atraktan rendaman jerami Jerami dikeringkan dan dipotong kecil-kecil, lalu direndam selama 1 minggu dengan perbandingan 1 kg jerami : 1 liter aquades. Air rendaman disaring agar bersih kemudian satu liter air rendaman jerami ditambah dengan sembilan liter aquades untuk mendapatkan air rendaman jerami dengan konsentrasi 10%. b. Pembuatan ovitrap

1) Alat dan bahan yang dibutuhkan a) Kaleng bekas tempat susu kental manis (48 buah) b) Cat hitam untuk kaleng c) Kertas saring d) Gunting e) Klip kertas f) Kaca pembesar/mikroskop (untuk menghitung telur Aedes) 2) Cara pembuatan a) Kaleng susu dibersihkan, dibuka bagian atasnya dan dikeringkan, lalu dicat hitam pada separuh bagian atas permukaan dalamnya. b) Empat kelompok kaleng susu dipersiapkan : kelompok pertama diisi air rendaman cabai merah segar, kelompok kedua diisi air rendaman biji jinten, kelompok ketiga diisi air rendaman jerami, keempat air hujan, masing-masing 225 ml. c) Kertas saring dilingkarkan di sebelah atas bagian dalam pada kaleng dan dijepit pada bagian sisinya menggunakan klip kertas. d) Ovitrap siap digunakan. c. Pemasangan Ovitrap Ovitrap yang telah siap dipasang di rumah-rumah yang ditentukan sebagai sampel, serta memberi penjelasan kepada pemilik rumah tentang ovitrap mengenai cara kerja ovitrap. Ovitrap dipasang di dalam dan diluar rumah pada tempat-tempat yang disukai nyamuk di dalam rumah seperti tempat yang dekat dengan penampungan air, diluar rumah tempat yang disukai nyamuk biasanya tempat yang dekat dengan tumbuh-tumbuhan dan tempat yang teduh masing-masing 4 buah dengan atraktan yang berbeda untuk mengetahui jenis atraktan mana yang paling disukai nyamuk untuk meletakkan telurnya. Ovitrap dipasang selama 3 hari. Setelah ada hasilnya kemudian dihitung menggunakan kaca pembesar atau mikroskop. F. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data dilakukan dengan: a. Editing Editing yaitu menyeleksi dan mengoreksi data yang dikumpulkan dari hasil pengamatan. b. Tabulating Tabulating yaitu penyajian data hasil penelitian berupa tabel-tabel. Hal ini di lakukan untuk mempermudahkan pada waktu mempunyai hasil data yang diperoleh. c. Proccesing

Merupakan kegiatan memproses data agar dapat dianalisis. Proses data dilakukan dengan cara mengentry data jumlah telur Aedes sp yang terperangkap pada masing-masing jenis atraktan ke paket komputer. d. Cleaning Cleaning atau pengecekan data merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dientry apakah ada kesalahan atau tidak. 2. Analisis Data a. Analisis Univariat Yaitu analisis yang menjelaskan/mendeskripsikan data masing-masing variabel dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi, rata-rata (mean), minimum dan maksimum, serta standar deviasi. b. Analisis Bivariat 1) Uji kenormalan menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov 2) Menggunakan uji Kruskal-Wallis untuk uji perbedaan karena distribusi tidak normal. 3) Analisis Mann-Whitney untuk mengetahui lebih lanjut kelompok mana saja yang berbeda meannya. G. Jadwal Penelitian Berikut ini merupakan tabel jadwal pelaksanaan penelitian : Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian Kegiatan Waktu Pengajuan tema dan judul skripsi Januari 2010 Penyusunan proposal Februari juni 2010 Seminar proposal Juni 2010 Penelitian dan pengambilan data Agustus 2010 Penyusunan hasil penelitian Agustus 2010