SGS INDONESIA (Associated Documents) Number: LVL_Ic Version Date: 15 Februari 2015 Page: 1 of 7 SGS INDONESIA RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU SESUAI PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.43/MENHUT-II/2014 JO P.95/MENHUT-II/2014 DAN PERATURAN DIRJEN BINA USAHA KEHUTANAN NOMOR P.14/VI- BPPHH/2014 Project Nr: Nama Pemegang Ijin: Alamat: ID/JKT-4357 PT. Spartan Blue Desa Batealit RT 07 RW 02 Batealit Jepara Jawa Tengah No. Sertifikat: SGS-ID-LKI-0063 Tipe Sertifikasi: Verifikasi Legalitas Kayu IUI dengan investasi >500 juta Tanggal Terbit: 27 Januari 2014 Berlaku sampai dengan tanggal: 26 Januari 2017 Kapasitas Produksi Industri furniture dari kayu, dengan kapasitas produksi terpasang 350.000 unit atau 50 m 3 per tahun per tahun sesuai dengan Ijin Usaha Industri Nomor 220/1/IU/I/PMA/INDUSTRI/2013 diterbitkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal. Ruang Lingkup: Pembelian unfinished furniture untuk Industri dan penjualan furniture dengan kapasitas produksi 350.000 pcs atau 50 m3 per tahun sesuai Izin Usaha Industri Nomor 220/1/IU/I/PMA/INDUSTRI/2013 dengan lokasi di Desa Batealit RT 07 RW 02 Batealit Jepara Jawa Tengah Kontak Informasi Pemegang Ijin: Alamat: Juliantoko Desa Batealit RT 07 RW 02 Batealit Jepara Jawa Tengah Tel: 08112784434 Fax - Email: acc.spartanblue@gmail.com Tanggal Verifikasi: Verifikasi Utama 04 05 Desember 2013 Surveillance 1 28 29 Januari 2015 Surveillance 2 - (1) IDENTITAS LVLK a. Nama Lembaga : PT. SGS Indonesia b. Nomor Akreditasi : LVLK-008-IDN PT SGS INDONESIA, Cilandak Commercial Estate # 108 C, Jl. Raya Cilandak KKO, Jakarta 12560, Indonesia, CONTACT PERSON: Fourry Meilano - Tel: +62 21 781 81 11 - Fax: +62 21 780 79 14 www.sgs.com
SGS QUALIFOR Page 2 of 7 c. Alamat : Cilandak Commercial Estate #108C, Jl. Raya Cilandak KKO, Jakarta 12560, Indonesia d. Nomor telepon/faks/e-mail : +62 21 781 8111/+62 21 780 7914/ sgs_indonesia@sgs.com e. Direktur : Guy Francois Marie Escarfail f. Standar : Perdijen Bina Usaha Kehutanan No P.14/VI-BPPHH/2014 g. Tim Audit : Heru Puryanto (Lead Auditor), : Heru Pramono (Auditor) h. Tim Pengambil Keputusan : Gunung Wijanarko (2) IDENTITAS AUDITEE a. Nama Pemegang Izin IUI : PT. Spartan Blue b. Nomor & Tanggal IUI : 220/1/IUI/I/PMA/INDUSTRI/2013 c. Kapasitas Izin : 350.000 pcs. d. Akta Pendirian : No. 02, tanggal 08 April 2012 oleh Notaris Nuning Widyawati, SH e. Alamat Kantor : Desa Batealit RT 07 RW 02 Batealit Jepara Jawa Tengah f. Alamat Pabrik : Desa Batealit RT 07 RW 02 Batealit Jepara Jawa Tengah. g. Nomor telepon/faks/e-mail : 08112784434. h. Email : acc.spartanblue@gmail.com i. Pengurus : Direktur : Tsimis Nikolaos Komisaris : Ariatno
SGS QUALIFOR Page 3 of 7 (3) RINGKASAN TAHAPAN TAHAPAN WAKTU DAN TEMPAT RINGKASAN CATATAN Konsultasi Publik (bila dibutuhkan) 14 Januari 2015 - Tidak terdapat informasi yang masuk dari publik kepada LVLK PT. SGS Indonesia, terkait proses Verifikasi Legalitas Kayu Pertemuan Pembukaan 28 Januari 2015 - Penjelasan ketentuan SVLK, Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan - Metodologi VLK dan permintaan akses dokumen & data, MR dan staf pendamping, - Daftar hadir, BA pembukaan dan notulen rapat tersedia. 28 29 Januari 2015 - Verifikasi dokumen legalitas kayu secara sensus, - Pemeriksaan keabsahan, kelengkapan dan konsistensi antar dokumen, uji petik stock bahan baku kayu gergajian, - Pemeriksaan ketelusuran dan pengecekan pemasok. Pertemuan Penutupan 29 Januari 2015 - Penyampaian hasil VLK, - Prinsip 1, 2, 3 dan 4 sudah berjalan dengan baik dan diimplementasikan, - Daftar hadir, BA penutupan dan notulen rapat tersedia. Pengambilan Keputusan 13 Januari 2015 - Pengambilan keputusan berdasarkan Laporan Hasil VLK, - Pemeriksaan dilakukan terhadap seluruh verifier dengan koreksi terhadap laporan bersifat redaksional, - Menilai analisis dan pengambilan kesimpulan oleh auditor berdasarkan bukti audit, - Diputuskan kepada PT. Spartan Blue kelanjutan sertifikat S LK. (4) RESUME HASIL PENILAIAN Indikator Uraian Pemenuhan 1.1.1. Unit Usaha adalah produsen yang memiliki izin yang sah a. Akta Pendirian Perusahaan dan/atau Pemegang Izin memiliki Akta Pendirian perubahan terakhir Perusahaan dan perubahannya. Akte Pendirian Perusahaan sesuai dengan ruang lingkup b. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan yang tercantum dalam Izin Industri c. Izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar Industri) usaha. Pemegang Izin memiliki Izin Usaha Perdagangan tercantum dalam Izin Usaha Industrinya yang masih berlaku dan sesuai dengan kegiatan usahanya. Pemegang Izin dokumen izin HO (Izin gangguan lingkungan sekitar industri) yang masih berlaku dan sesuai dengan ruang lingkupnya. d. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Pemegang Izin memiliki Tanda Daftar Perusahaan yang sah dan diterbitkan Pejabat yang berwenang. Kesimpulan Pemenuhan
SGS QUALIFOR Page 4 of 7 e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Pemegang Izin memiliki NPWP dan sesuai dengan dokumen lainnya. f. Dokumen lingkungan hidup (AMDAL / (UKL) Pemegang Izin memiliki dokumen Upaya -(UPL) /SPPL /DPLH/dokumen lingkungan Pengelolaan Lingkungan dan Upaya hidup lain yang setara Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) serta Laporan Semesteran UKL-UPL sesuai dengan g. IUIPHHK atau Izin Usaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT) h. Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) untuk IUIPHHK usaha yang dijalankan. Pemegang Izin memiliki Izin Usaha Industri Lanjutan diterbitkan oleh instansi berwenang dan telah sesuai jenis usaha yang dijalankan perusahaan. tidak melakukan industri primer hasil hutan (IPHH) dan tidak memerlukan dokumen Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) 1.1.2. Eksportir produk kayu olahan adalah eksportir yang memiliki izin sah, berupa eksportir produsen a. Berstatus Eksportir Terdaftar Produk Pemegang Izin memiliki ETPIK dan sesuai Industri Kehutanan (ETPIK). dengan produk yang diekspor. 1.2.1 Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah Dokumen pengakuan / pengenal sebagai Verifier ini tidak dinilai karena pemegang izin importir tidak melakukan import bahan baku 1.2.2. Importir memiliki sistem uji tuntas (due diligence) Panduan/Pedoman/Prosedur pelaksanaan Verifier ini tidak dinilai karena pemegang izin dan bukti pelaksanaan uji tuntas (due tidak melakukan import bahan baku diligence) importir 1.3.1 Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok a. Akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok tidak melakukan pembentukan kelompok. 2.1.1. Unit Usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah. a. Kontrak suplai bahan baku dan atau Seluruh penerimaan bahan baku kayu telah dokumen jual beli dilengkapi dengan dokumen jual beli. b. Berita Acara Pemeriksaaan yang di tandatangani oleh petugas kehutanan yang berwenang untuk penerimaan kayu bulat melakukan penerimaan kayu bulat yang berasal dari hutan negara. dari hutan negara dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah c. Berita acara serah terima kayu dan/atau bukti serah terima kayu selain kayu bulat dari hutan negara dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah Seluruh penerimaan bahan baku kayu (barang unfinished furniture) telah dilengkapi dengan dokumen serah terima kayu dan dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah. d. Dokumen angkutan hasil hutan yang sah Seluruh penerimaan bahan baku kayu (barang unfinished furniture) telah dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah (nota/surat jalan). e. Nota dan dokumen keterangan IBerita acara dari petugas kehutanan kabupaten /Kota atau dari aparat desa/kelurahan) yang menjelaskan asal usul untuk Kayu bekas/hasil bongkaran serta DKP melakukan penerimaan kayu bekas/kayu hasil bongkaran. f. Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri melakukan penerimaan kayu limbah industri. g. Dokumen S-LK/S-PHPL yang dimiliki Verifier ini tidak dinilai karena verifier ini pemasok dan/atau DKP dari pemasok diterapkan pada penerimaaan bahan baku mulai 1 Januari 2015. h. Dokumen pendukung RPBBI Verifier ini tidak dinilai karena perusahaan bukan merupakan IUPHHK yang menerima kayu bulat dari hutan alam maupun hutan tanaman. 2.1.2 Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang di import berasal dari sumber yang sah a. Pemberitahuan import barang (PIB) b. Bill of Lading
SGS QUALIFOR Page 5 of 7 c. Packing List (P/L) d. Invoice e. Deklarasi Impor f. Rekomendasi Import g. Bukti pembayaran bea masuk (bila terkena bea masuk) h. Dokumen lain yang relevan diantaranya CITES untuk jenis kayu yang dibatasi perdaganganya i. Bukti penggunaan kayu import 2.1.3. Unit Usaha menerapkan sistem penelusuran kayu a. Tally sheet penggunaan bahan baku dan hasil produksi Tersedia talleysheet/rekaman proses produksi yang memberikan informasi ketelusuran asal usul bahan baku. b. Laporan produksi hasil olahan Tersedia laporan hasil produksi yang sesuai dengan laporan material balance. Terdapat hubungan yang logis antara input output dan rendemen c. Produksi industri tidak melebihi kapasitas produksi yang diizinkan d. Hasil produksi yang berasal dari kayu lelang dipisahkan Jenis produksi telah sesuai dengan IUI. Realisasi produksi sendiri tidak melebihi kapasitas izin. melakukan produksi yang berasal dari kayu lelang e. Dokumen LMKB/LMKBK dan LMHHOK Dokumen laporan mutasi (material balance) telah sesuai dengan dokumen pendukung/dokumen penerimaan kayu. 2.1.4. Proses pengolahan produk melalui pengrajin/industri rumah tangga) a. Dokumen S-LK atau DKP b. Kontrak jasa pengolahan produk antara auditee dengan pihak penyedia jasa (pihak lain) c. Berita acara serah terima kayu yang di jasakan d. Ada pemisahan produk yang di jasakan pada perusahaan penyedia jasa e. Adanya pendokumentasian bahan baku, proses dan produksi dan ekspor apabila ekspor dilakukan melalui penyedia jasa pengrajin/industri rumah tangga), dan tidak terdapat pendokumentasian produksi dan ekspor yang dilakukan melalui penyedia jasa. 3.1.1.Perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik Dokumen angkutan hasil hutan yang sah 3.2.1. Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) a. Produk hasil olahan kayu yang di ekspor Pemegang Izin melakukan ekspor dan terbukti merupakan produk hasil proses dalam industri sendiri.
SGS QUALIFOR Page 6 of 7 b. Pemberitahuan Ekport Barang (PEB) Pemegang Izin melakukan ekspor dilengkapi dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang yang sesuai dengan dokumen pendukung ekspor lainnya c. Packing list Pemegang Izin melakukan ekspor dilengkapi dokumen Packing List yang sesuai dengan dokumen pendukung ekspor lainnya d. Invoice Pemegang Izin melakukan ekspor dilengkapi dokumen Invoice yang sesuai dengan dokumen pendukung ekspor lainnya e. Bill of lading (B/L) Pemegang Izin melakukan ekspor dilengkapi dokumen Bill of Lading yang sesuai dengan dokumen pendukung ekspor lainnya f. Dokumen V-Legal untuk produk yang wajib Pemegang Izin melakukan ekspor dilengkapi dilengkapi dengan dokumen V-Legal dokumen lisensi ekspor V-Legal yang sesuai g. Hasil verifikasi teknis (Laporan Surveyor) untuk produk yang wajib verifikasi teknis h. Bukti pembayaran bea keluar bila terkena bea keluar. i. Dokumen lain yang relevan (diantaranya: CITES) untuk jenis kayu dibatasi perdagangannya 3.3.1 Implementasi tanda V-Legal dengan dokumen pendukung ekspor lainnya tidak menggunakan hasil verifikasi teknis (Laporan Surveyor) dan produk yang di ekspor tidak wajib verifikasi teknis. melakukan ekspor produk tidak terkena bea keluar. tidak melakukan perdagangan jenis kayu dalam kategori CITES. Tanda V-Legal yang dibubuhkan sesuai Verifier ini tidak dinilai karena pemegang izin dengan ketentuan tidak menggunakan Tanda V-Legal 4.1.1. P e d o m a n / Prosedur dan implementasi K3 a. Pedoman/prosedur K3. Tersedia prosedur K3 dan personel yang ditunjuk untuk bertanggungjawab dalam implementasi K3 b. Implementasi K 3 Tersedia peralatan K3 sesuai pedoman dan berfungsi baik. Tersedia tanda jalur evakuasi. c. Catatan kecelakaan kerja Tersedia catatan kecelakaan kerja untuk setiap kejadian kecelakaan dan tersedia upaya penanganan kecelakaan kerja. 4.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja serikat pekerja atau kebijakan perusahaan Tersedia kebijakan perusahaan (auditee) yang (auditee) yang membolehkan untuk membolehkan untuk membentuk atau terlibat membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat dalam kegiatan serikat pekerja. pekerja 4.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur hak hak pekerja untuk IUIPHHK dan IUI yang mempekerjakan karyawan > 10 orang Ketersediaan Dokumen KKB atau PP yang Tersedia PP yang didaftarkan ke instansi mengatur hak hak pekerja berwenang 4.2.3. Tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan) Pekerja yang masih di bawah umur Tidak terdapat karyawan di bawah umur Berdasarkan hasil verifikasi legalitas kayu (total 56 verifier) diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Verifier yang memenuhi norma penilaian berjumlah 27 verifier. Verifier yang tidak memenuhi norma penilaian 0 verifier Verifier yang diverifikasi tetapi tidak dilakukan penilaian berjumlah 29 verifier. Dengan demikian PT. Spartan Blue dinyatakan persyaratan legalitas kayu sesuai peraturan yang berlaku dan dinyatakan DILANJUTKAN untuk SERTIFIKAT SISTEM VERIFIKASI LEGALITAS KAYU.
SGS QUALIFOR Page 7 of 7 ------