BAB VII PENUTUP. Berdasarkan temuan data di lapangan dan analisis yang telah. dilakukan dengan melihat dari pembagian bidang jabatan, pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kualitas suatu organisasi sangat bergantung pada mutu sumber daya

BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan aparatur yang profesional seiring. dengan reformasi birokrasi diperlukan langkah-langkah konkrit dalam

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

PA. CILACAP RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN KATA PENGANTAR

Kata Kunci : Evaluasi Kinerja, Protokol

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tahunan Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap organisasi, baik organisasi publik maupun organisasi swasta.

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Singkat Badan Kepegawaian Penddidikan dan Latihan. atas Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok kepegawaian

Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

STANDAR KOMPETENSI. (Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2017)

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Badan Kepegawaian dan Diklat

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA KECAMATAN GEDEBAGE TAHUN EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2012

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BKD KABUPATEN GRESIK 1

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (RPJMN) tahun , program reformasi birokrasi dan tata kelola

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. "Terwujudnya peningkatan kualitas kinerja Biro Pemerintahan Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. munculnya pergeseran dimensi pembangunan yang menitikberatkan pada pertumbuhan

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam reformasi birokrasi saat ini dan persaingan global mendorong

PENGANTAR. Soreang, Januari 2015 KEPALA BAGIAN UMUM. DIAN WARDIANA, S.IP, M.Si, MP Pembina NIP

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA BAGIAN UMUM SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Adanya

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB II TINJAUAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana telah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka

BAB II PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan organisasi yang ideal, dan perlu mendapat perhatian dan

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama

BAB IV P E N U T U P

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai bidang memerlukan tenaga yang berkualitas, yaitu manusia yang dapat. kualitas sumber daya manusia yang tinggi pula..

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

P a g e 21. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. AKUNTABILITAS KINERJA

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

BAB V PENUTUP. sebagaimana telah tercantum di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik

Kepala Lembaga Administrasi Negara. Dr. Adi Suryanto, M.Si

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

PENINGKATAN KAPASITAS APARAT PENGAWAS INTERNAL DALAM MELAKUKAN AUDIT BERBASIS RESIKO

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. misi pembangunan Kabupaten Natuna Tahun , sebagai upaya yang

Oleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD Kab. Kolaka) A. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. sektor pemerintahan, turut bertanggung jawab atas keberhasilan dalam

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB. I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi pada akhir-akhir ini demikian. pesatnya sehingga sering disebut sebagai abad informasi.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD )

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan gambaran pelaksanaan UU KIP oleh Pemkab Kediri selama

KATA PENGANTAR. Gorontalo, 27 Januari 2017 KEPALA BIRO PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAN LAYANAN PENGADAAN SETDA PROVINSI GORONTALO,

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KERJA

profesional, bersih dan berwibawa.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA KEBUMEN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Per Tahun

BAB II PROGRAM KERJA

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

PEMERINTAH KOTA MANADO BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT Jalan Balai Kota Nomor 1 Manado Website :

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. yang terdapat dalam organisasi tersebut. Keberhasilan untuk mencapai

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Transkripsi:

BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan temuan data di lapangan dan analisis yang telah dilakukan dengan melihat dari pembagian bidang jabatan, pendidikan dan pelatihan, kompetensi dan sistem komunikasi yang telah dibangun di Sekretariat Daerah Kota Bima maka dapat disimpulkan bahwasanya sumber daya manusia yang ada di Sekretariat Kota Bima masih sepenuhnya belum siap dalam mengimplementasikan kebijakan pemerintah daerah, dimana kebanyakan sikap aparatur dalam menyikapi persoalan kebijakan masih menggunakan cara-cara klasik dalam mengimplementasikan sebuah kebijakan. Dalam arti bahwa di dalam mengimplementasikan produk kebijakan masih bersifat menunggu atau tanpa ada inisiatif dari aparatur itu sendiri. Kondisi realitas menunjukkan bahwa selama ini komitmen dan konsisten masih berada pada level manajerial, sedangkan pada tingkat pelaksana masih kurang memiliki kesadaran. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor kesiapan sumber daya manusia, dilihat dari beberapa hal yang dirumuskan sebagai berikut: 1. Pembagian bidang jabatan dan struktur organisasi dalam Sekretariat Daerah Kota Bima belum cukup baik dilihat dari komposisi jumlah pegawai yang belum cukup memadai karena masih adanya 146

beberapa jabatan rangkap dan yang belum terisi menyebabkan kurang optimal dan terjadi tumpang tindih pekerjaan. 2. Latar belakang pendidikan pegawai yang masih banyak tidak sesuai dengan program-program yang dilaksanakan. 3. Banyaknya aparatur yang belum pernah dilatih pelatihan penjengangan struktural dan pelatihan yang menunjang tugas pokok dan fungsinya (9,54% yang telah melaksanakan pelatihan masih 90,46% yang belum mengikuti pelatihan). 4. Tidak seimbangnya antara kompetensi pimpinan yang dinilai cukup tinggi sedangkan tingkat kompetensi staf dinilai masih sangat kurang karena kemampuan yang dimiliki masih terbatas bekerja berdasarkan pengalaman. 5. Bentuk komunikasi pimpinan terhadap bawahan dinilai cukup baik. Hal ini terlihat dari Selain itu pula jajaran dibawahnya diberi kesempatan untuk membantu lewat pendapat-pendapat maupun ideide yang membantu untuk membuat keputusan yang lebih baik. Pimpinan dalam hal ini sering melakukan koordinasi dengan stafnya lewat pertemuan-pertemuan dengan kepala bagian. Pengawasan juga telah dilakukan secara optimal. 147

B. Kendala dan Hambatan Kebutuhan aparat yang kompeten dan professional menjadi suatu hal yang mutlak diperlukan dalam proses pembangunan saat ini. Sebagai instrument teknis penyelenggaraan kebijakan memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam menentukan efektivitas kebijakan, yang seluruhnya sangat ditentukan oleh aparat yang dilibatkan. Dalam pelaksanaannya, dirasakan masih begitu banyak kendala yang dihadapi. Adapun kendala dan hambatan yang dihadapi Sekretariat Daerah Kota Bima dalam mendukung Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah adalah sebagai berikut : 1. Masih Rendahnya Peningkatan Pemberdayaan dan Penataan Aparatur di Lingkup Sekretariat Daerah Kota Bima. Aparatur pemerintahan dipengaruhi oleh kemampuan dan etika moral aparat yang keberadaaanya dikaitkan dengan tertib administrasi pelayanan intern maupun ekstern dengan mengesampingkan penonjolan kekuasaan dan kepentingan pribadi pada aktivitas para aparatur birokrasi. Dalam hal ini satu hal yang juga menjadi suatu hambatan adalah bagaimana mempersiapkan sumber daya manusia yang memang memiliki kompetensi yang mampu memberikan pelayanan publik secara maksimal. 2. Masih terbatasnya jumlah aparatur yang memiliki kompetensi khusus sesuai dengan kebutuhan jabatan; 148

Sumber daya manusia di Sekretariat Daerah Kota Bima masih kurang memadai sesuai dengan yang ditargetkan dalam visi dan misi organisasi. Kekurang seimbangan ini terutama terlihat pada bagianbagian yang memegang peranan penting dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Kurangnya kemampuan sumber daya aparatur yang ada dalam menyusun perencanaan, dan selanjutnya mengakibatkan kesulitan dalam mengimplementasikan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan arah kebijakan pembangunan di Kota Bima. Kompetensi ini juga dapat diartikan sebagai ketepatan tugas dan fungsi pegawai dalam institusi, artinya semakin tepat penempatan pegawai pada tugas-tugas di sebuah instansi akan menentukan tingkat keberhasilan tugas yang diembannya. 3. Kurangnya Alokasi Dana untuk pelaksanaan diklat dan pelatihan lainnya. Penganggaran untuk mengadakan dan mengikuti pelatihan terkait dengan peningkatan SDM hanya diperkenankan untuk pelatihan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah atau lembaga non pemerintah yang bekerjasama dan telah mendapat akreditasi dari Instansi Pembina (Lembaga Administrasi Negara), sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil. 149

Hal ini juga berpengaruh pada kebijakan yang diambil pimpinan. Untuk bidang tertentu pendidikan dan pelatihan diselenggarakan sendiri, tetapi untuk pekerjaan yang rumit dan spesifikasi khusus perlu dikirim pegawai pada pusat pendidikan dan pelatihan yang sudah ada. 4. Berbagai disiplin ilmu yang dimiliki oleh aparat sebagian masih ada yang kurang relevan dengan tugas dan fungsi masing-masing bagian di Setda Kota Bima. 5. Belum optimalnya seluruh penyelenggaraan diklat yang dapat diselenggarakan di lembaga BKD dan Diklat Provinsi NTB terutama PIM II. 6. Minimnya Komitmen Komitmen dan semangat dari semua jajaran aparatur dari tingkat pimpinan sampai staf bawah sangat menentukan keberhasilan pembangunan suatu daerah. Inti dari komitmen dalam pelaksanaannya bukan sekadar wacana saja, namun harus benarbenar mampu diwujudkan. C. Saran Beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut: 1. Perlunya komitmen yang tinggi untuk menyelenggarakan pemerintahan yang berorientasi pada peningkatan layanan publik 150

yang berkualitas dan diiringi dengan sistem pengawasan yang mampu memonitor semua aspek layanan publik kepada masyarakat. 2. Pendidikan aparatur perlu dibenahi dengan kursus atau pendidikan latihan bagi peningkatan kemampuan kerja aparatur yang sesuai dengan bidang kerja yang ditangani. 3. Penempatan bidang jabatan harus memperhatikan kesesuaian antara latarbelakang pendidikan dengan bidang yang ditangani aparatur pemerintah daerah. 4. Perlunya dilakukan cetak biru mengenai peningkatan kualitas SDM atau membuka keran kerja sama dengan berbagai instansi lainnya yang berkompeten guna peningkatan kualitas SDM di Kota Bima. 5. Memberikan motivasi kepada para aparatur yang berkompetensi untuk diberikan penghargaan (reward) untuk lebih meningkatkan kompetensi dan pengalaman kerja yang lebih luas. 151