BAB 1 PENDAHULUAN. Pengambilalihan kepemilikan perusahaan (acquisition), penggabungan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 PENUTUP. Dari hasil uji hipotesis dan analisa pada Bab IV dari penelitian ini, peneliti

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada dasarnya hubungan antara perusahaan dengan karyawan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi dibentuk sebagai wadah bagi sekumpulan individu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran kinerja (SPK) dianggap sebagai salah satu topik dan teknik

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aset tidak nyata yang menghasilkan produk karya jasa intelektual

BAB III METODE PENELITIAN. obyektif, efisien dan efektif (Jogiyanto, 2004). Menurut Indriantoro dan

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian kalangan organisasi. Perputaran karyawan memiliki

BAB V PENUTUP. Penelitian serupa mengenai hubungan kepemimpinan karismatik dengan kepuasan kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. Afeksi komitmen merupakan pernyataan keterikatan karyawan secara emosi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia yang kompetitif akan terlahir dari dunia

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. PERNYATAAN... ii. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. restrukturisasi organisasi agar lebih fleksibel dan adaptif dalam mensikapi

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan: Studi Empiris Pada Karyawan Non Medis Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. daripada apakah mereka tinggal (Allen dan Meyer, 1990). Maksudnya

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berbentuk perusahaan. Perusahaan merupakan badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam indikator kinerja. Kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai. atau ketidakpuasan konsumen (Boone & Kurtz, 1995).

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kepercayaan guru pada pimpinan. 4. Kepercayaan guru pada pimpinan memediasi sebagian (partial

BAB 1 PENDAHULUAN. Tracey, 2000). Intensi keluar sendiri, bisa dipengaruhi banyak hal mulai

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya, seorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. menarik, karena memberikan beberapa manfaat baik bagi organisasi, karyawan

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dasar pembangunan nasional. Dengan kata lain manusia adalah unsur kerja

BAB V PENUTUP. Simpulan yang dapat ditarik pada penelitian ini adalah: perhatian pada pengikut (House, 1996). Visi, hope/faith, dan altruistic love

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya mewujudkan organisasi yang profesional, efektif, efisien,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

6. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. bidang kekuasaan kehakiman di empat lingkungan peradilan, yaitu Peradilan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Chevron merupakan salah satu perusahaan energi terintegrasi yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan laba yang optimal agar perusahaan tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. organisasi, karena berkaitan dengan kemampuan karyawan untuk mencapai goals

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Komitmen organisasional menjadi hal penting pada sebuah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk menarik para wisatawan agar mau berkunjung. Hal ini penting dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di kantor pusat PT Jaya Konstruksi MP Tbk yang beralamat di

BAB I PENDAHULUAN. satu dari 4 rumah sakit yang ada di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

ABSTRAK. Kata kunci: keadilan organisasional, kepemimpinan transformasional, kepuasan kerja, komitmen organisasional

PERILAKU ORGANISASI. Sikap dan Kepuasan Kerja. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN S1.

vii Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. entitas bisnis, terutama yang berskala menengah hingga berskala besar. Setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dirasakan baik oleh perusahaan maupun karyawan (Giannikis dan

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran yang merupakan inti dari kegiatan sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk yang cukup banyak, hal tersebut juga akan. Kondisi tersebut mendatangkan peluang-peluang bisnis yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pengelolaan sumber daya manusia telah ditandai pergeseran

BAB I PENDAHULUAN. memperluas jaringannya. Setiap perusahaan bersaing untuk memperoleh tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN A. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Bengkulu (UNIB) merupakan salah satu perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. baik tidak akan pernah mengabaikan sumber daya manusia mereka, karena dengan

BAB 2 KAJIAN TEORETIS

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya rumah sakit merupakan sebuah organisasi yang menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. makin popular untuk banyak perusahaan (Lodorfos dan Boateng 2006 dalam

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. kewargaan organisasional serta pengaruh pemediasian komitmen organisasional

Semulia-mulia manusia ialah siapa yang mempunyai adab, merendahkan diri ketika berkedudukan tinggi, memaafkan ketika berdaya membalas

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranataha

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja kerja merupakan potret dari kinerja organisasi secara keseluruhan

BAB V SIMPULAN. dalam bab sebelumnya, keterbatasan dan saran untuk penelitian selanjutnya. Hasil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. organisasi tersebut (Mathis & Jackson, 2006). Menurut Velnampy (2013)

ANALISA IMPELEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN KUALITAS LAYANAN PADA BIDANG INDUSTRI MANUFACTURING

BAB I PENDAHULUAN. yang ada semakin ketat. Kondisi demikian menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi maupun industri. Dengan adanya globalisasi maka dunia usaha mau

BAB I PENDAHULUAN. Peran Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dalam organisasi tidak hanya

World Economic Forum (WEF) menyusun The Global Competitiveness. Report 2014/2015 dan menempatkan daya saing Indonesia (Global

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan peranan penting bagi keberhasilan suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 1.1 Logo lembaga PT.PLN (Persero) Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Iklim usaha yang berubah cepat dan situasi yang berubah-ubah. dipergunakan oleh perusahaan yang mampu mengendalikan jalannya

BAB I PENDAHULUAN. mampu untuk bekerja sama dan membantu rekan kerja serta melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Kinerja merupakan tingkat keberhasilan dalam melakukan

BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Naderi, et al. (2014) Dalam dunia organisasi modern,

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh spiritualitas

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pandangan karyawan ketika mereka telah diperlakukan dengan baik oleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. menurut data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), industri

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah desain penelitian asosiatif.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1) Penelitian ini menguji dan menganalisa pengaruh positif. kepemimpinan transformasional pada perilaku kewargaan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sumber daya tersebut. Sebagai institusi pendidikan, sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. budaya kerja, komitmen dan kinerja aparatur. Sedangkan penelitian verifikatif

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Lamba dan Choudary (2013) menyebutkan bahwa komitmen adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, RANCANGAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Skripsi. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

BAB I PENDAHULUAN. pengujian komitmen organisasi terhadap variabel lain terkait sikap kerja karyawan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lingkungan bisnis saat ini begitu pesat, kondisi ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. involvement. Adapun hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengambilalihan kepemilikan perusahaan (acquisition), penggabungan perusahaan (merger), kerjasama strategis (strategic alliance), atau kombinasi diantaranya merupakan bentuk-bentuk strategi ekspansi yang biasa dilakukan oleh perusahaan-perusahaan untuk memajukan atau mengembangkan usahanya. Di dalam melaksanakan strategi ekspansi tersebut, perusahaan akan selalu memperhatikan berbagai sisi, salah satu diantaranya adalah dari Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, dimana pengelolaan karyawan-karyawan yang bekerja pada perusahaan yang akan diambilalih menjadi faktor penentu dalam keberhasilan masa transisi pasca penerapan strategi-strategi ekspansi tersebut dan bahkan lebih jauh lagi, keberlangsungan dari bisnis perusahaan itu sendiri. Pada pertengahan tahun 2006, Chevron Corporate melakukan pengambilalihan kepemilikan terhadap Unocal Corporate dan pada saat bersamaan melakukan penggabungan perusahaan antara Chevron Corporate dengan Texaco Corporate. Pengambil-alihan kepemilikan perusahaan dan penggabungan perusahaan ini membawa dampak terhadap peralihan pengelolaan manajemen pada Strategic Business Unit - Strategic Business Unit (SBU) yang ada di Indonesia, yaitu PT. Caltex Pacific Indonesia (CPI) di Propinsi Riau, Unocal Geothermal Indonesia 1

(UGI) untuk panas bumi (geothermal) di Propinsi Jawa Barat dan Unocal Indonesia Company (UICo) untuk minyak dan gas di Propinsi Kalimantan Timur. Proses akuisisi yang dilakukan Chevron Corporate terhadap semua kepemilikan saham Unocal Corporate membawa dampak perubahan kepemilikan daerah operasi Unocal Corporate di berbagai belahan dunia, termasuk diantaranya Unocal Indonesia Company (UICo) di Indonesia. Pada waktu itu, UICo telah beroperasi di Indonesia lebih 30 tahun dalam mengelola 2 blok minyak dan gas (migas) yang berlokasi di Kalimantan Timur milik Pemerintah Republik Indonesia, yaitu Blok East Kalimantan dan Blok Makassar Strait. Di awal masa transisi pasca akuisisi tahun 2007, Manajemen Chevron segera mengganti nama Unocal Indonesia Company (UICo) menjadi Chevron Indonesia Company (CICo) dan melakukan beberapa perubahan sistem, termasuk diantaranya sistem sumber daya manusia (SDM). Perubahan dalam sistem SDM dari yang lama ke yang baru, salah satu diantaranya sistem penilaian kinerja yang merupakan hasil kesepakatan perundingan antara Perusahaan dengan Serikat Pekerja Nasional Chevron Indonesia Company (SPNCI) yang tertuang dalam buku PKB yang baru untuk periode 2007-2009. Chevron Indonesia Company (CICo) menerapkan sistem penilaian kinerja yang disebut Performance Management Program (PMP) kepada seluruh karyawannya, termasuk yang bekerja di Kalimantan Operation, sebagai alat ukur penilaian kinerja (performance appraisal) yang bertujuan untuk memastikan karyawannya memberikan kinerja yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Namun tidak ada data yang terkait yang dapat menjelaskan penyebab dari kinerja, 2

bagaimana kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya dan bagaimana perasaan karyawan terhadap perusahaannya pasca akuisisi CICo terhadap UICo. Beberapa survei telah dilakukan untuk mengukur penilaian karyawan terhadap hal-hal tertentu, misalnya survei tentang kepemimpinan (leadership), survei tentang keamanan dalam bekerja (security and surveillance) dan survei tentang tentang penerapan etika dan kode bisnis (business conduct & ethic code). Namun belum ada survei yang secara khusus dilakukan oleh Manajemen Chevron Indonesia Company di Kalimantan Operation dengan tujuan untuk mengukur sejauhmana kepuasan kerja dari karyawan terhadap pekerjaannya, bagaimana kinerja karyawan dalam melakukan pekerjaannya dan bagaimana keterkaitan karyawan secara emosional terhadap perusahaan Chevron pasca akuisisi serta bagaimana hubungan di antara variabel-variabel tersebut. Selama ini Manajemen Chevron Indonesia Company - Kalimantan Operasi memperkirakan sudah merasa memperlakukan karyawannya dengan baik. Sebagaimana perusahaan atau organisasi, diperlukan kinerja yang tinggi dari masing-masing individu karyawannya dalam rangka memenuhi tujuan organisasi, untuk menghasilkan produk dan jasa yang khusus dan hingga akhirnya mencapai keunggulan kompetitif (Sonnetag & Frese, 2001). Kinerja telah menjadi salah satu topik yang paling penting yang dibahas dalam penelitian organisasi (Staw, 1984; Grant, 2008). Hal ini karena kinerja dianggap sebagai variabel penting tentang bagaimana sebuah organisasi dapat mencapai tujuan dan mendapatkan keuntungan kompetitif (Sonnentag & Frese, 2001). Selain perusahaan mendorong karyawannya untuk meningkatkan 3

kinerjanya, perusahaan juga menganalisis faktor-faktor yang mungkin signifikan dan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Berbagai faktor penting, yang selanjutnya akan disebut variabel dalam penelitian ini, telah ditemukan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja, termasuk budaya organisasi (Chen, 2004), kepemimpinan (Chu & Lai, 2011) dan kepuasan kerja (Colquitt et al., 2009). Di antara variabel-variabel tersebut, pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja ditemukan tidak konsisten. Menurut Rehman dan Waheed (2011), kepuasan kerja secara signifikan dan sangat mempengaruhi kinerja. Sementara itu, Borgoni dan rekan-rekan (2010) menemukan pengaruh signifikan namun lemah kepuasan kerja terhadap kinerja. Christen dan rekan-rekan (2006) tidak menemukan pengaruh yang signifikan kepuasan kerja terhadap kinerja. Inkonsistensi dari hasil penelitian-penelitian tersebut di atas menimbulkan dugaan beberapa peneliti bahwa terdapat variabel yang mediasi pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja. Dalam penelitian yang dilakukan Baron dan Kenny (1986), disebutkan bahwa terdapat variabel ketiga melalui mekanisme generatif berfungsi sebagai mediator dalam variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Zhang dan Zheng (2009), dalam penelitiannya, berhasil menemukan variabel yang dapat memediasi pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja yaitu komitmen afektif. Komitmen afektif dapat dijelaskan sebagai bentuk keterkaitan secara emosional, identifikasi dan keterlibatan karyawan di dalam perusahaan atau organisasi tempat bekerja. Komitmen afektif memediasi pengaruh kepuasan kerja 4

terhadap kinerja. Zhang dan Zheng (2009) menegaskan bahwa komitmen afektif dapat terjadi sebagai akibat kepuasan kerja dan dapat menyebabkan kinerja yang lebih baik. Ketika karyawan puas dengan pekerjaan mereka, dapat memperkuat komitmen afektif karyawan terhadap organisasi mereka, yang dapat mempengaruhi usaha yang dikeluarkan oleh anggota organisasi pada pekerjaan mereka dan selanjutnya kinerja menjadi meningkat. Zhang dan Zheng (2009) menguji komitmen afektif sebagai mediator potensial antara kepuasan kerja dan kinerja. Temuan penelitian mereka menunjukkan bahwa komitmen afektif bekerja dengan suatu mekanisme tertentu memberikan pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja. Kepuasan kerja dapat memperkuat identifikasi orang dengan, keterlibatan dalam, dan keterikatan emosional untuk organisasi mereka yang pada gilirannya dapat mendorong kinerja yang lebih baik. Ketika komitmen afektif tinggi, kepuasan kerja secara optimal dapat mempengaruhi kinerja. Oleh karena itu, hal ini memiliki implikasi bagi perusahaan atau organisasi untuk mencari cara terbaik meningkatkan komitmen afektif, sehingga kepuasan kerja secara optimal dapat meningkatkan kinerja. Kinerja pekerjaan yang di bawah standar dapat dipengaruhi oleh sikap manajemen perusahaan atau organisasi yang mengabaikan komitmen afektif dalam pengambilan kebijakan manajemen. Meskipun perusahaan tidak bisa mengendalikan kepuasan secara langsung, namun perusahaan dapat secara strategis mengelola faktor-faktor di tempat kerja yang mempengaruhi kepuasan (Bravendam, 2002). 5

Dengan dipahaminya kepuasan kerja, komitmen afektif dan kinerja dari karyawan yang bekerja di Chevron Indonesia Company Kalimantan Operation, termasuk bagaimana komitmen afektif dapat memiliki peran sebagai mediator dalam pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja, maka Manajemen Chevron Kalimantan Operation diharapkan dapat menerapkan kebijakan-kebijakan strategis yang tepat dalam mengelola manajemen sumber daya manusia strategik untuk meningkatkan pencapaian tujuan perusahaan secara optimal. Oleh karena itu, peneliti ingin menganalisis kepuasan kerja, kinerja dan peranan komitmen afektif dalam memediasi hubungan antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan yang bekerja di Chevron Indonesia Company - Kalimantan Operation. 1.2 Rumusan Masalah Mengacu pada latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah, apakah kepuasan kerja mempengaruhi kinerja karyawan di Chevron Indonesia Company Kalimantan Operation dan apakah komitmen afektif memediasi pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan di Chevron Indonesia Company Kalimantan Operation. Penelitian tentang kepuasan kerja yang dilakukan oleh tim studi dari Minnesota (Weiss at al., 1967), berhasil mengembangkan instrumen penelitian untuk mengukur kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya, diantaranya Minnesota Satisfaction Questionairre (MSQ) dan selanjutnya instrumen ini menjadi rujukan utama dalam penelitian tentang kepuasan kerja. 6

Penelitian tentang komitmen afektif juga berkembang sejalan dengan kesadaran organisasi/perusahaan akan pentingnya memahami komitmen karyawannya selaku individu-individu terhadap organisasi/perusahaan tempatnya bekerja. Komitmen afektif sebagai salah satu bagian dari komitmen organisasional yang menggunakan perspektif multidimensi. Dimensi komitmen afektif ini penting, sebab komitmen ini menggambarkan sejauh mana karyawan memiliki keterikatan emosional dengan organisasi/perusahaan tempatnya bekerja. Beberapa instrumen penelitian tentang komitmen afektif dikembangkan oleh Allen dan Meyer (1990) dan kemudian dilanjutkan oleh Meyer dan rekan-rekan (1993). 1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan permasalahan, maka pertanyaan-pertanyaan penelitian yang dikembangkan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Apakah kepuasan kerja berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja? 2. Apakah kepuasan kerja berpengaruh positif secara signifikan terhadap komitmen afektif? 3. Apakah komitmen afektif berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja? 4. Apakah komitmen afektif secara signifikan memediasi pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja? 7

1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Untuk menguji apakah kepuasan kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja dari karyawan yang bekerja di Chevron Indonesia Company Kalimantan Operation. 2. Untuk menguji apakah komitmen afektif berperan sebagai mediator dalam pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja dari karyawan yang bekerja di Chevron Indonesia Company Kalimantan Operation. 3. Untuk menganalisa hubungan antar variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian. 4. Untuk memberikan kontribusi kepada penelitian tentang kepuasan kerja dan penelitian tentang komitmen afektif serta memperluas validitas teoritis dan empiris dari penerapan literatur yang ada. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Untuk menguji teori-teori tentang kepuasan kerja dan teori-teori tentang komitmen afektif serta untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penelitian tentang peranan komitmen afektif sebagai mediator dalam pengaruh konsisten kepuasan kerja terhadap kinerja. 8

2. Manfaat Praktis Untuk memberikan kontribusi kepada manajemen Chevron Indonesia Company - Kalimantan Operasi, dalam hal ini praktisi Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada dalam perusahaan agar mendapatkan pemahaman yang menyeluruh tentang bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja, bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen afektif, hingga kemudian bagaimana komitmen afektif sebagai mediator dalam pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja, yang pada akhirnya dapat digunakan praktisi dalam mengelola Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik (Strategic Human Resource Management) dan kebijakan-kebijakannya yang lebih baik dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan khususnya dan kinerja perusahaan pada umumnya. 1.6 RUANG LINGKUP DAN BATASAN PENELITIAN Di dalam penelitian ini, peneliti menetapkan ruang lingkup dan batasan penelitian sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan pada 3 variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (kepuasan kerja) terhadap variabel terikat (kinerja) dengan variabel mediasi (komitmen afektif), dengan menggunakan pendekatan uji hubungan mediasi dari Baron dan Kenny 9

(1986) dan uji hipotesis dari salah satu hipotesis mediasi yang terdapat dalam penelitian Zhang dan Zheng (2009). 2. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan instrumen penelitian yaitu kuesioner Minnesota Satisfaction Questionairre (MSQ) yang dikembangkan oleh tim studi dari Minnesota untuk mengukur kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya (Weis at al., 1979) dan kuesioner Revised Affective Commitment Scale Items (Meyer et al, 1993 dan Jaros, 2007) untuk mengukur komitmen afektif karyawan terhadap organisasinya. 3. Subyek penelitian adalah karyawan Chevron Indonesia Company Kalimantan Operation, yaitu karyawan yang bekerja di Kalimantan Timur dengan cara mengambil responden secara random dari populasi karyawan. 1.7 Sistematika Penulisan Tesis ini terdiri dari 5 bab, yaitu Pendahuluan, Landasan Teori, Metodologi Penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan, dan Penutup, dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Bab 1 - Pendahuluan menjelaskan latar belakang penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian serta sistematika penelitian. Bab ini ditujukan untuk mengantarkan pembaca dan menjelaskan siapa dan 10

apa yang diteliti, mengapa dan apa diteliti, kapan diteliti, dan bagaimana penelitian tersebut dilakukan. 2. Bab 2 - Landasan Teori berisikan tinjauan pustaka yang menguraikan mengenai beberapa teori dan hasil penelitian sebelumnya tentang kepuasan kerja, komitmen afektif dan kinerja serta hubungan diantaranya. Dalam landasan teori ini, juga dijelaskan tentang teoriteori yang kuat yang berkaitan dengan penelitian dan hipotesishipotesis yang dikembangkan sebagai jawaban sementara terhadap suatu masalah dan masih harus dibuktikan kebenarannya dalam serangkaian uji dalam penelitian ini. 3. Bab 3 - Metodologi Penelitian menjelaskan tentang rancangan penelitian yang ditujukan sebagai acuan strategi peneliti agar peneliti dapat memperoleh data dan alat penelitian serta penggunaan pendekatan Baron dan Kenny (1986) dalam menganalisa hubungan mediasi yang valid sesuai dengan karakteristik dan tujuan penelitian. Bab ini juga berisikan definisi istilah, penjelasan tentang populasi dan sampel yang digunakan, instrumen penelitian, penjelasan mengenai pengumpulan data, serta penjelasan mengenai metode analisis data yang digunakan dalam penelitian. Bab ini juga menjelaskan tentang karakteristik responden dari Chevron Indonesia Company - Kalimantan Operasi juga disajikan dalam bab ini. 4. Bab 4 - Hasil Penelitian dan Pembahasan menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan serta uraian tentang hasil pengujian 11