BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG UNGGUL DAN BERAKHLAKUL KARIMAH. Oleh : Kepala Bidang Sosial Budaya Bappeda Kabupaten Cirebon

Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Dompu Tahun adalah : TERWUJUDNYA DOMPU YANG MANDIRI DAN RELIGIUS

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Aspek Daya Saing Daerah

Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

5.1. VISI MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB VI KEBIJAKAN UMUM

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

IKHTISAR EKSEKUTIF. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good. Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

IKHTISAR EKSEKUTIF. Ikhtisar Eksekutif

BAB I PENDAHULUAN I- 1 LAPORAN STANDAR PELAYANAN MINIMUM BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

IKHTISAR EKSEKUTIF. Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut : iii

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V ARAH KEBIJAKAN, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

VISI, MISI DAN PORGRAM VISI

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Jangka Menengah

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

Visi TERWUJUDNYA KOTA JAMBI SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN JASA BERBASIS MASYARAKAT YANG BERAKHLAK DAN BERBUDAYA. Misi

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

2.1. Peraturan Pemerintah Terkait Pengembangan Produk Unggulan

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode

Strategi dan Arah Kebijakan

Transkripsi:

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN A. S T R A T E G I Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi juga diberi makna sebagai usaha-usaha untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh pemerintah daerah untuk mencapai tujuan. Kebijakan juga merupakan pedoman pelaksanaan tindakan atau keputusan yang mengatur suatu mekanisme tindakan lanjutan dalam mencapai tujuan. Dari makna strategi dan kebijakan tersebut, Pemerintah Kabupaten Sukamara menetapkan strategi yang diwujudkan dalam bentuk kebijakan dan program dengan memperhatikan prioritas pembangunan. 111

B. ARAH KEBIJAKAN Arah kebijakan pembangunan Kabupaten Sukamara berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Peningkatan infrastruktur dan sarana prasarana umum Kebijakan Pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana umum diarahkan untuk meningkatkan kelancaran hubungan perdagangan antar wilayah dan menunjang perekonomian. Jalan tanah akan ditingkatkan menjadi jalan beraspal. Sarana dan prasarana perdagangan, perhubungan, dan energy listrik diupayakan untuk ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya sehingga semakin memudahkan masyarakat meningkatkan aktifitas usahanya. Pemenuhan infrastruktur diupayakan dialokasikan dalam setiap tahun dan berkelanjutan dengan pemeliharaan, sebagai prasyarat pelaksanaan program berikutnya. 2 Terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas sehingga diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Peningkatan kualitas SDM sangat berhubungan erat dengan kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan yang tiinggi hanya dapat dibangun melalui kualitas manajemen pelayanan pendidikan, meliputi peningkatan mutu pendidik dan sarana pendidikan. Poin penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan mempermudah masyarakat memperoleh pendidikan, baik pendidikan formal, nonformal maupun informal. Kendala umum dalam memperoleh pendidikan, seperti biaya pendidikan dan 112

minimnya sarana dan prasarana pendidikan harus diminimalisir ataupun dihilangkan sama sekali. Dengan semakin mudahnya masyarakat memperoleh pendidikan diharapkan pendidikan akan semakin merata. Untuk itu kebijakan peningkatan kualitas SDM diarahkan pada peningkatan kualitas manajemen pelayanan pendidikan yang didukung dengan pemerataan pendidikan, pemerataan sarana dan prasarana pendidikan dengan mengupayakan sekolah gratis. 3 Meningkatnya derajat kesehatan dan gizi masyarakat Seperti halnya pendidikan, kesehatan merupakan hak dasar masyarakat yang harus diberikan oleh pemerintah. Masyarakat berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu. Kesehatan merupakan dasar dari kesejahteraan. Untuk menuju masyarakat yang sejahtera pemerintah daerah akan meningkatkan pemerataan, keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat. Kebijakan pembangunan kesehatan masyarakat diarahkan pada peningkatan pelayanan dan manajemen kesehatan, dengan meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan, menambah jumlah tenaga kesehatan serta menyediakan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin, sehingga seluruh masyarakat dapat menjangkau layanan kesehatan dengan mudah dan murah. 4 Meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat Sebagian besar masyarakat di Kabupaten Sukamara berusaha di sektor pertanian dalam arti luas, seperti usaha tanaman pangan dan hortikultura, perikanan, perkebunan, peternakan dan 113

kehutanan. Pada beberapa desa, usaha pertanian ini masih tergolong usaha subsisten (menghasilkan untuk kebutuhan sendiri) dan hanya sedikit yang menggunakan input teknologi. Kebijakan pengembangan pertanian diarahkan pada pengembangan kemampuan petani dan pelaku pertanian dengan memberikan penyuluhan dan pendampingan, memberikan teknologi tepat guna, serta memperkuat lembaga pertanian dan pedesaan dalam rangka memperkuat sistem pemasaran dan manajeman usaha pertanian. Dengan peningkatan usaha pertanian diharapkan dapat membuka lapangan kerja serta meningkatkan pendapatan petani yang pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 5 Percepatan pertumbuhan ekonomi melalui program transmigrasi Kebijakan transmigrasi diarahkan untuk meningkatkan transmigrasi dan masyarakat sekitarnya, peningkatan dan pemerataan pembangunan daerah serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Penyelenggaraan transmigrasi mempunyai sasaran sebagai peningkatan dan kemampuan produktifitas masyarakat transmigrasi, membangun kemandirian dan mewujudkan integrasi di pemukiman transmigrasi sehingga diharapkan membawa implikasi positif secara ekonomi, sosial dan budaya pada daerah penerima transmigran. 6 Peningkatan pendapatan daerah secara optimal sesuai dengan potensi daerah Arah pengelolaan pendapatan daerah di masa depan difokuskan pada langkah-langkah sebagai berikut: 114

1) Pemantapan kelembagaan dan sistem pemungutan pendapatan daerah. 2) Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah. 3) Peningkatan koordinasi dan pengawasan terhadap pemungutan pendapatan daerah. 4) Peningkatan pelayanan publik (masyarakat), baik kecepatan pelayanan pembayaran maupun kemudahan untuk memperoleh informasi dan kesadaran masyarakat wajib pajak/retribusi daerah. 5) Pemanfaatan sumber daya organisasi secara efektif dan efisien. 6) Peningkatan upaya sosialisasi pendapatan daerah. 7 Meningkatnya kualitas dan partisipasi pemuda dan olahraga Pemerintah daerah mempunyai tanggungjawab untuk meningkatkan kualitas pemuda dan olahraga. Pemuda yang berprestasi dan jauh dari kenakalan dan kriminalitas merupakan dambaan masyarakat. Dengan meningkatnya kualitas pemuda diharapkan pemuda berpartisipasi dalam membangun Kabupaten Sukamara. Kebijakan dalam urusan kepemudaan dan olahraga diarahkan pada pembinaan pemuda agar jauh dari kriminalitas an kenakalan, terutama penyalahgunaan narkoba, serta dengan memberikan pelatihan-pelatihan agar mempunyai prestasi dalam bidang olahraga. Penyelenggaraan pembinaan pemuda dan olahraga dimaksudkan menjalankan kewajiban Pemerintah daerah guna mewujudkan kemandirian pemuda dan meningkatkan daya saing. Pemerintah daerah akan berupaya untuk memberikan wahana kepada pemuda baik secara individual maupun organisasi untuk dapat berkreasi, berkarya dan berprestasi sehingga mampu 115

memberikan konstribusi terhadap pembangunan daerah. Dalam bidang olahraga akan berupaya memfasilitasi pengembangan olahraga dan olahragawan untuk dapat berprestasi baik tingkat regional maupun nasional. 8 Meningkatnya kesejahteraan sosial masyarakat Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan pokok terbentuknya pemerintahan, sehingga pemerintah baik pusat maupun daerah mempunyai tugas dan kewajiban mensejahterakan masyarakatnya. Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat sosial Kabupaten Sukamara, pemerintah daerah akan berupaya meningkatkan kapasitas dan peran lembaga-lembaga sosial dan organisasi sosial masyarakat, meningkatkan kualitas layanan pada para perempuan dan anak, pemberdayaan desa, meningkatkan kemandirian para penyandang cacat melalui peningkatan keterampilan, serta menyediakan sarana dan prasarana pada fasilitas umum bagi para penyandang cacat. 9 Terwujudnya kabupaten Sukamara yang aman, rukun, damai dan bersih Kondisi keamanan di Kabupaten Sukamara selama ini telah kondusif, tanpa gangguan keamanan yang berarti. Untuk itu kebijakan mewujudkan Kabupaten Sukamara yang kondusif, rukun, aman, dan damai diarahkan kepada peningkatan kerukunan antar unsur masyarakat, menjaga kebersamaan dan menjaga keamanan lingkungan dari gangguan kamtibmas. Menjaga keamanan juga diarahkan untuk meningkatkan keamanan dari gangguan bencana alam yang mungkin akan terjadi seperti bencana kebakaran dan banjir dengan meningkatkan kemampuan dan profesionalisme Satpol PP. Namun menjaga keamanan lingkungan merupakan tanggung 116

jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Untuk itu pemerintah daerah juga menghimbau kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam menjaga keamanan diri dan lingkungan masingmasing. 10 Kota yang tertata, tertib, bersih dan lestari Manusia yang sejahtera adalah manusia yang hidup dalam lingkungan yang bersih dan nyaman dan bersahabat dengan alam. Pemerintah daerah berupaya meningkatkan pemahaman dan peran serta masyarakat umum dan aparatur pemerintah dalam penataan ruang. Kebijakan pembangunan lingkungan terutama akan diarahkan dalam menata kota Sukamara agar tertib, bersih dan lestari, dengan membenahi dan memperbaiki manajemen pengelolaan lingkungan, terutama mengenai pengelolaan sampah. 11 Pelestarian hutan Menjaga lingkungan alam dari kerusakan, baik yang disebabkan oleh bencana alam maupun kerusakan yang ditimbulkan oleh perbuatan masyarakat sendiri merupakan kewajiban bersama antara pemerintah dan masyarakat. Masyarakat harus diberikan kesadaran bahwa lingkungan yang buruk akan mempengaruhi kesehatan masyarakat. Demikian juga merusak lingkungan alam adalah merusak diri sendiri. Menjaga kesehatan lingkungan adalah menjaga keberlangsungan hidup manusia. 12 Terwujudnya tata pemerintahan yang baik dan bebas KKN Kebijakan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN diarahkan peningkatan profesionalisme aparat, 117

kepatuhan terhadap sistem dan peraturan yang telah ditetapkan. Kepentingan masyarakat akan terlayani dengan baik apabila aparat memiliki komitmen dan profesionalisme. Dengan komitmen dan profesionalisme, diharapkan pelayanan kepada masyarakat akan lebih cepat dengan biaya yang lebih murah. Namun profesionalisme aparat perlu didukung masyarakat dengan tidak melakukan kolusi dan nepotisme. Masyarakat perlu memiliki komitmen untuk bersama-sama pemerintah mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN. Masyarakat dan pemerintah daerah akan memliki martabat yang tinggi apabila saling mendukung untuk memiliki integritas, loyalitas dan amanah dalam menyelenggarakan kepemerintahan. 13 Melestarikan Seni dan Budaya Lokal sebagai warisan leluhur Kebijakan umum pembangunan kebudayaan diarahkan pada; Penguatan jati diri dan karakter bangsa yang berbasis pada keragaman budaya, Peningkatan apresiasi terhadap keragaman serta kreativitas seni dan budaya, Peningkatan kualitas perlindungan, penyelamatan, pengembangan dan pemanfaatan warisan budaya, serta Pengembangan sumber daya kebudayaan. 14 Tertatanya Objek Wisata Alam guna menunjang peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kebijakan umum pembangunan pariwisata diarahkan untuk mengembangkan sumber daya pariwisata dengan strategi meningkatkan kapasitas pemerintah dan pemangku kepentingan pariwisata lokal untuk mencapai tingkat mutu pelayanan dan meningkatkan kualitas penelitian dan pengembangan kepariwisataan. 118