ANALISIS DAN PEMBUATAN PROGRAM KOMPUTER UNTUK KENDALI PEMBANGKIT SINYAL RF SIKLOTRON PROTON 13 MeV DENGAN TEKNIK DDS

dokumen-dokumen yang mirip
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogyakarta 55281

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogyakarta 55281

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

Percobaan 2 PENGENALAN INTERFACE SERIAL DAN UART

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

PERCOBAAN PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9, DB25, RJ45

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu.

= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. besar berupa gambar dengan tujuan agar sebuah sistem dapat lebih mudah

PERCOBAAN I KOMUNIKASI DATA PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9, RJ11, RJ45

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

Konsep dan Cara Kerja Port I/O

Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS

WIZnet. Application Note AN178 Wireless IP Printer 1 Oleh : Tim IE

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

PC-Link. 1x Komputer / Laptop dengan OS Windows 2000, Windows XP atau yang lebih tinggi. Gambar 1 Blok Diagram AN200

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

SPC Application Note. SPC Blue-Link (J2) Tabel 1 Hubungan SPC Blue-Link Dengan Komputer

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth

PERCOBAAN I PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9,DB25,RJ45

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN. bayi yang dilengkapi sistem telemetri dengan jaringan RS485. Secara umum, sistem. 2. Modul pemanas dan pengendali pemanas

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

MENGENAL PORT SERIAL. Annisa Dwiyanti. Abstrak. Pendahuluan. ::

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENCACAH DAN KOMUNIKASI USB PADA THYROID UPTAKE MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S8253

Alat Pengukur Level Air

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan

de KITS Application Note AN51 How 2 Use de KITS SPC Character LCD w/ PC

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan

SISTEM PENCETAK KARTU AKADEMIK MENGGUNAKAN AKSES TEKNOLOGI RFID

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PEMBUATAN DAN ANALISIS EXCITER GENERATOR RF UNTUK SIKLOTRON PROTON DECY-13

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Di bawah ini adalah diagram blok Sistem. Mikrokontroler PIC 16F877A. Gambar III.1. Diagram blok sistem

WIZnet. Application Note AN179 Wireless IP Printer 2 Oleh : Tim IE

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Perangkat Keras (Hardware)

PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT PENDETEKSI WARNA CAT NIRKABEL

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. Pengujian ini termasuk pengujian masing-masing bagian secara terpisah dan pengujian

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA PEMROGRAMAN PADA PLC DAN SOFTWARE WONDERWARE. 4.1 Membuat Program Dalam Bentuk Ladder Pada PLC LS Glofa

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Transkripsi:

ANALISIS DAN PEMBUATAN PROGRAM KOMPUTER UNTUK KENDALI PEMBANGKIT SINYAL RF SIKLOTRON PROTON 13 MeV DENGAN TEKNIK DDS Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan, BATAN Jl.Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogyakarta 55281 Email: prajit@batan.go.id ABSTRAK. Telah dilakukan analisis dan pembuatan program komputer untuk mengendalikan pembangkit sinyal Radio Frekuensi (RF) siklotron proton DECY-13. Pembangkit sinyal menggunakan teknik Direct Digital Synthesiser (DDS) yang pengaturannya harus dilakukan dengan perangkat lunak. Pembangkit sinyal terdiri dari modul elektronik yaitu: DDS, mikrokontroler Atmega16, penguat RF.dan catu daya ±12 Vdc. Program yang telah dibuat berfungsi untuk mengatur modul DDS yaitu: frekuensi keluaran, step pengaturan frekuensi dan fasa serta menampilkan parameter operasi DDS dan penguat RF pada layar monitor. Program komputer dibuat menggunakan Visual Basic dan telah diuji coba untuk mengendalikan pembangkit sinyal RF dengan mengirim data secara serial ke modul Atmega16 serta menerima data untuk ditampilkan pada layar monitor. Pengujian mengirim dan menerima data dilakukan dengan baudrate dari 1200bps sampai 19200bps dengan hasil yang sempurna. Program komputer yang dibuat dilengkapi dengan Human Machine Interface untuk memberikan masukan nilai parameter operasi pada DDS. Katakunci: Siklotron, Direct Digital Synthesiser, Baud rate ABSTRACT ANALYSIS AND SOFTWARE DEVELOPMENT FOR CONTROLLING RF SIGNAL GENERATOR PROTON CYCLOTRON DECY-13 USING DDS TECHNIQUE. Analysis and manufacture of computer programs for controlling the signal generator Radio Frequency (RF) proton cyclotron Decy-13 have been done. Signal generator uses a technique Direct Digital Synthesiser (DDS) which settings must be done with software. Signal generator consists of electronic modules which are: DDS, microcontroller ATmega16, amplifier RF.dan ± 12 Vdc power supply. Function of the programs that have been made is to set the DDS module, namely: output frequency, step frequency and phase settings and displays the operating parameters of the DDS and the RF amplifier on the monitor screen. Computer programs created with Visual Basic and has been tested to control the RF signal generator to send data serially to the module ATmega16 and receives data to be displayed on the monitor screen. Testing sending and receiving data is done with a baudrate of 1200bps to 19200bps with perfect results. Computer programs that have been made equipped with a Human Machine Interface to provide values parameter input on the DDS operations. Keywords: Cyclotron, Direct Digital Synthesiser, Baud rate PENDAHULUAN D alam upaya mendukung pengembangan teknologi akselerator saat ini di Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan (PTAPB) Yogyakarta sedang dilakukan kegiatan perancangan detil siklotron proton dengan sasaran luaran diperoleh rancangan detil dan prototipe sistem Radio Frequency (RF) dan magnet. DECY-13 adalah siklotron proton dengan energi 13 MeV yang rencananya akan dibangun di PTAPB. Salah satu bagian terpenting yang telah selesai dibuat adalah prototip pembangkit sinyal RF menggunakan teknik Direct Digital Synthesizer (DDS). Agar pembangkit sinyal RF dapat bekerja 131

ISSN 1411-1349 Volume 13, Januari 2012 dengan baik dan mudah dioperasikan (user friendly), perlu dukungan perangkat lunak yang berfungsi untuk mengatur keping (chip) DDS dan menampilkan parameter operasi pembangkit sinyal. Blok diagram sistem pembangkit RF dengan teknik DDS seperti ditampilkan pada Gambar 1 dapat dijelaskan sebagai berikut: Pengubah USB/RS-232 digunakan untuk menjembatani komunikasi data antara komputer dan mikrokontroler Atmega16 Menu akan dipilih oleh pengguna Mikrokontroler memberikan perintah kepada DDS sesuai data yang diterima dari komputer atau pengguna untuk melakukan: perubahan frekuensi, step perubahan atau fasa keluaran. Keluaran DDS diumpankan ke penguat RF dan parameter operasi penguat RF dibaca oleh mikrokontroler dan hasilnya ditampilkan pada layar komputer untuk memberikan informasi kondisi operasi. Gambar 1. Blok diagram DDS exciter. Pembangkit sinyal RF yang telah selesai dibuat, keluaran dayanya dapat diatur dari 0 sampai maksimum 10 W dan fasa keluaran dapat diatur dengan step 11,25 0 mulai 11,25 0 sampai 348,75 0 serta mempunyai jangkauan frekuensi yang dibatasi oleh band pass filter 76,325-78,821 MHz. [1]. Pengaturan frekuensi, fasa dan keluaran daya RF dilakukan secara manual melalui tombol kendali dengan antarmuka mikrokontroler Atmega16. Agar supaya pengendalian pembangkit RF dapat dilakukan dari jarak jauh dan dapat diintegrasikan dengan sistem yang lain maka perlu dibuat program komputer yang berfungsi sebagai Man Machine Interface (MMI) dan penampil parameter operasi. Program komputer yang telah dibuat digunakan untuk mengatur DDS: frekuensi, fasa dan step perubahan frekuensi kelipatan sepuluh yang dapat dipilih dari 1Hz sampai 10 MHz. Selain itu program juga berfungsi untuk mengatur batas maksimum parameter operasi penguat RF: tegangan dan arus, tegangan RF forward, tegangan RF reflected dan suhu pendingin transistor. Program komputer telah diuji coba untuk mengendalikan pembangkit sinyal RF dengan cara mengirim data secara serial ke modul Atmega16 dengan baudrate 1200 sampai 19200 dan menerima data parameter operasi untuk ditampilkan di layar monitor dengan hasil sempurna. TATA KERJA Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian pembuatan program komputer untuk kendali pembangkit radio frekuensi dengan teknik DDS ini adalah sebagai berikut: Bahan Kabel pengubah USB ke RS-232 Alat penelitian 1. DDS exciter 10 Watt 2. Komputer Notebook 3. Dummy Load Resistor 50 Ω 4. Digital Multimeter Sanwa PC-100 5. Soldering Iron Siklus Pembuatan Perangkat Lunak Secara sederhana siklus kerja pembuatan perangkat lunak dapat disajikan seperti pada Gambar 2 [2]. Tahap Perencanaan: menyangkut studi kebutuhan pengguna, kelayakan baik secara teknis maupun teknologi serta penjadwalan pembuatan suatu perangkat lunak. Tahap Analisis: yaitu tahap dimana usaha mengenali segenap permasalahan yang muncul pada pengguna, mengenali komponen-komponen sistem, obyek-obyek dan hubungan antar obyek. Tahap Perancangan: yaitu tahap dimana mencoba mencari solusi permasalahan yang didapat dari tahap analisis. Tahap implementasi: tahap dimulainya pemilihan perangkat keras, penyusunan perangkat lunak aplikasi, melihat apakah sistem yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Tahap Pemeliharaan: mulai melakukan pengoperasian sistem dan jika diperlukan dapat dilakukan perbaikan-perbaikan kecil. Analisis Keperluan Informasi ditransformasikan sebagaimana aliran data yang telah ada dalam komputer. Sistem menerima dari berbagai macam masukan data: dapat berupa perangkat keras, perangkat lunak atau elemen manusia yang selanjutkan ditransformasikan ke keluaran sesuai dengan keinginan, seperti ditampilkan pada Gambar 3 Data yang dikirimkan oleh modul mikrokontroler Atmega16 berupa runtunan karakter ASCII yang panjangnya 83 dan diawali dengan 132 Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Teknologi Akselerator dan Aplikasinya Vol. 13, Januari 2012 : 131-139

karakter @. Parameter dan panjang karakter dengan urutan seperti ditampilkan pada Gambar 4. Program kendali komputer memberikan perintah ke DDS exciter dengan mengirimkan runtunan karakter dengan format seperti pada Tabel 1. Perencanaan Analisis Perancangan Implementasi Pemeliharaan Gambar 2. Siklus pembuatan perangkat lunak. DDS. Frek DDS. Ref Mouse DDS. Step LCD Key-Board Vcc terukur Modul Mikrokontroler RS-232 Program kendali komputer Monitor Komp. Arus terukur Printer DDS. Fasa Reflected Pwr. Forward Pwr. Temperatur Gambar 3. Diagram konteks. Tanda awal data @ (1) DDS-Ref (10) DDS-Frek. (10) DDS-step (10) Vcc-ukur (5) Arus-ukur (5) DDS-fasa (5) Refl.-ukur (4) Fwd.-ukur (4) Temp.-ukur (5) Refl.-maks (5) Vcc.-maks (5) Arus-maks (4) Fwd.-maks (4) Temp.-maks (5) No.menu (1) Gambar 4. Runtunan data ASCII dari mikrokontroler. 133

ISSN 1411-1349 Volume 13, Januari 2012 Tabel 1. Format perintah ke DDS exciter. Format x Keterangan 1 pilihan menu arah kanan 2 set + @KBx(0D) 3 set 8 pilihan menu arah kiri 9 reset V Vcc R Reflected F Forward @xyyyyy(0d) T Temperatur S Step P Phase yyyyy data sesuai pilihan x Contoh: @T00400 = Set temperatur 40 0 C F Frekuensi @xyyyyyyyyyy(0d) R Referensi yyyyyyyyyy data sesuai pilihan x Contoh: @F0077667000 = Set frekuensi 77.667.000 Hz. Komunikasi serial RS-232 Sistem transmisi sinyal RS232 menggunakan level tegangan dengan referensi ke ground bagus digunakan untuk komunikasi data secara satu satu (point to point communications). RS232 port pada PC hanya diperuntukkan untuk satu alat (single device). Syarat sinyal RS232 dapat berfungsi adalah dengan hubungan ke ground antara PC dengan alat (commond ground). Jarak maksimal jalur komunikasi sangat terbatas hanya sekitar 6 meter untuk komunikasi data secara asinkron, oleh karena itu RS232 hanya untuk komunikasi area lokal dan hanya untuk satu driver dan satu receiver. Data Terminal Equipment (DTE) dan Data Communication Equipment (DCE) pada masingmasing terminal. Pengiriman data dilakukan secara bit per bit. Kecepatan transfer data harus sama antara pengirim dan penerima, jika tidak sama akan terjadi overflow. Kecepatan transmisi transfer data disebut dengan baudrate dan panjang data bit yang sering digunakan adalah 8 bit dengan format 8n1 data seperti pada Gambar 5. Data dimulai dengan start bit ( 0 ), 8 bit data, tanpa pengecekan parity (n) dan stop bit ( 1 ). Gambar 5. Bentuk komunikasi data serial 8n1. Konfigurasi Null Modem Konfigurasi Null Modem digunakan untuk menghubungkan dua DTE, dengan diagram pengkabelan seperti pada Tabel 2. Dalam hal ini hanya dibutuhkan tiga kabel antar DTE, yaitu untuk TD (Transmit Data), RD (Receive Data) dan SG (Signal Ground) [3]. Diagram alir program komputer untuk kendali pembangkit sinyal RF siklotron proton 13 MeV disajikan pada Lampiran 1. 134 Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Teknologi Akselerator dan Aplikasinya Vol. 13, Januari 2012 : 131-139

Tabel 2. Konfigurasi hubungan Null Modem. Signal Name DB-9 Pin DB-9 Pin FG (Frame Ground) - X - FG TD (Transmit Data) 3-2 RD RD (Receive Data) 2-3 TD RTS (Request To Send) 7-8 CTS CTS (Clear To Send) 8-7 RTS SG (Signal Ground) 5-5 SG DSR (Data Set Ready) 6-4 DTR CD (Carrier Detect) 1-4 DTR DTR (Data Terminal Ready) 4-1 CD DTR (Data Terminal Ready) 4-6 DSR HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk memudahkan penggunaan pembangkit sinyal RF dengan teknik DDS, program konputer yang telah dibuat dilengkapi dengan Human Machine Interface (HMI) agar pengguna dapat berinteraksi dengan perangkat, untuk memberi memasukkan nilai operasi DDS exciter yang sesuai yaitu: 1. RS232 Serial Comm. Program akan mendeteksi port serial komunikasi RS-232 komputer yang siap digunakan secara otomatis termasuk mendeteksi formatnya. Namun pilihan port yang akan digunakan dan baud rate dapat dipilih secara manual. Baud rate yang disediakan dapat dipilih sesuai standar komunikasi data serial RS-232 yaitu: 1200, 2400, 4800, 9600 dan 19200 bps. Pada Gambar 6. ditampilkan contoh pengaturan komunikasi serial menggunakan Com Port 6, Baud Rate 9600, data 8 bit dan 1 Stop bit. Gambar 7. Tampilan panel pengaturan menu. 3. Trip Grup ini berfungsi menampilkan indikator jika salah satu dari parameter operasi penguat RF melebihi nilai batas yang sudah ditentukan, maka simulasi LED akan berubah warna (merah) seperti ditampilkan pada Gambar 8, terjadi trip untuk arus penguat RF. Agar supaya DDS dapat aktif kembali dilakukan dengan menekan tombol reset. Gambar 6. Tampilan pengaturan komunikasi serial. 2. Panel Pada grup ini terdapat menu pilihan yang dapat dipilih menggunakan tanda << atau >>. Menu yang dipilih selanjutnya nilai dapat diubah menggunakan tanda atau +. Seperti contoh tampilan pada Gambar 7, temperatur terukur 31,4 0 C dan temperatur maksimum 40 0 C sehingga apabila saat beroperasi temperatur pendingin naik melebihi nilai maksimum 40 0 C maka akan terjadi trip dan DDS akan off. Gambar 8. Indikator trip. 4. RF Power Pada kelompok power RF nilai numerik forward power dan reflected power yang masing-masing disertai dengan bar-graph mendatar. Pada Gambar 9 ditampilkan contoh tampilan daya forward RF 10.12 W dan daya reflected.00 W. 135

ISSN 1411-1349 Volume 13, Januari 2012 ditampilkan contoh pengaturan parameter operasi penguat RF. Gambar 9. Tampilan daya RF. 5. DDS setting Pada bagian ini dapat diatur frekuensi referensi DDS, keluaran frekuensi, step untuk mengatur frekuensi yang dapat dipilih dari 1Hz sampai 10 MHz dan mengatur keluaran fasa dengan step 11,25 0 dengan pilihan fasa dari 11,25 0 sampai 347,75 0. Contoh tampilan pengaturan DDS ditampilkan pada Gambar 10. Gambar 10. Tampilan pengaturan DDS. 6. RF Amplifier Bagian ini digunakan untuk menampilkan parameter operasi penguat RF yang terdiri dari arus, tegangan, reflected, forward dan temperatur. Bagian kanan untuk mengubah batasan maksimum operasi dari penguat RF, apabila operasi penguat RF melebihi nilai maksimum yang diatur maka akan terjadi trip dan penguat RF akan mati. Pada Gambar 11 Gambar 11. Tampilan pengaturan parameter operasi RF amplifier. 7. DDS Pada grup DDS ini ditampilkan waktu, DDS PowerUP dan DDS PowerDN, kondisi default PowerUP on (Gambar 12a.) dan pada grup panel akan tertampil pesan DDS Power Control dengan status Power Up (Gambar 12b.). Apabila tombol PowerDN di klik maka keluaran frekuensi DDS akan off dan pada grup panel muncul pesan status Power Down (Gambar 12c.). 8. Edit Pada grup Edit ditampilkan isian untuk mengatur nilai parameter operasi yang ada pada grup DDS setting. Selain itu pada grup ini juga menampilkan data yang diterima atau dikirim ke DDS exciter (Gambar 13). Pada Gambar 14 ditampilkan hasil eksekusi program komputer, komunikasi data dengan DDS exciter menggunakan Comm Port 6 dengan Baud Rate 9600. Dari data yang tertampil pada layar monitor komputer terlihat bahwa DDS exciter bekerja pada frekuensi 77.667.000 Hz., dengan keluaran daya RF 10,12 Watt. Catu daya penguat RF diatur pada tegangan 12,70 Volt dan menarik arus 2,32 A dengan suhu pendingin transistor terukur 29,3 0 C. (a) (b) (c) Gambar 12. Tampilan untuk menghidupkan atau mematikan DDS exciter dan pesan. Gambar 13. Tampilan edit parameter. 136 Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Teknologi Akselerator dan Aplikasinya Vol. 13, Januari 2012 : 131-139

Gambar 14. Tampilan program computer. KESIMPULAN Telah selesai dibuat program komputer untuk mengendalikan pembangkit sinyal RF yang akan digunakan untuk siklotron proton DECY-13 melalui antar muka komunikasi data serial dengan mikrokontroler Atmega16 yang ada di dalam prototip DDS exciter. Program komputer dilengkapi dengan Human Machine Interface, sehingga pengguna dapat dengan mudah memilih parameter operasi yang akan diubah dan memberikan masukan nilai yang sesuai kebutuhan. Program komputer telah berfungsi sesuai kebutuhan dan telah diuji untuk menerima data hasil akuisisi parameter operasi DDS dan penguat RF yang dilakukan modul mikrokontroler serta mengirimkan data ke modul mikrokontroler untuk mengubah keluaran DDS dan batasan maksimum parameter operasi. Pengujian dilakukan dengan baud rate mulai 1200 bps sampai dengan 19200 bps dengan hasil yang sempurna. UCAPAN TERIMA KASIH Dengan selesainya pembuatan program komputer untuk kendali pembangkit sinyal rf siklotron proton DECY-13 ini, disampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ir. Slamet Santosa, M.Sc., yang telah memberikan kepercayaan untuk melakukan pembuatan pembangkit Radio Frekwensi Siklotron Proton 13 MeV untuk produksi radio isotop. DAFTAR PUSTAKA 1. PRAJITNO, Pembuatan dan Analisis Exciter Generator RF Untuk Siklotron Proton DECY- 13, JURNAL IPTEK NUKLIR GANENDRA Vol 14 No.2 (2011) 111-121. 2. S.PRESSMAN, ROGER S, Software Engineering A Practitioner's Approach, McGraw Hill Book Company (1997) 3. MARTIN D. SEYER, RS-232 Made Easy: Connecting Computers, Printers, Terminals and Modems, Prentice Hall Ptr; 2 nd edition (1991). TANYA JAWAB Frida Iswinning Diah Kendali dalam pembuatan program ini bagian mana yang dikendalikan secara otomatis? Karena kalau dilihat dari tampilan layar monitor semua dikendalikan secara manual., S.Kom Kendali yang dimaksud adalah kendali openloop karena program hanya memberikan nilai parameter/batasan operasi, sedang yang melaksanakan perubahan DDS excited adalah microcontroller (konsep Distributed Control ) 137

ISSN 1411-1349 Volume 13, Januari 2012 Slamet Santosa Bagaimana kemungkinan koordinasi dengan komponen sistem yang lain ketika RF siklotron beroperasi?, S.Kom Koordinasi dengan komponen sistem yang lain dilakukan dengan komunikasi RS-485 tetapi kalau koordinasi interlock/trip dilakukan secara hardwired dengan mengambil keluaran trip dari mikrokontroler. Saminto Terkait dengan sistem interlock/keselamatan, sinyal apa yang dapat diambil (dikeluarkan) dari sistem ini?, S.Kom Terkait dengan keselamatan alat sudah disediakan keluaran trip kalau terjadi kesalahan yang terjadi pada penguat RF yaitu keluaran dari mikrokontroller sebagai sistem control. Pramudita Anggraita Dalam koneksi RS-232 apakah data pada pin RS-232 semua dapat diteruskan melalui pin USB?, S.Kom Tidak, untuk null modem hanya dibutuhkan 2 kabel (transmit and receive) dan signal ground. 138 Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Teknologi Akselerator dan Aplikasinya Vol. 13, Januari 2012 : 131-139

Lampiran 1. Diagram alir program untuk kendali pembangkit sinyal RF siklotron Proton 13 MeV. MULAI Baca Status - Comm Port - Baud Rate Atur program sesuai Com. Port dan Baud Rate Komputer Baca Data dari DDS Exciter Data dipisahkan sesuai urutan parameter proses Tampilkan Data di Layar Monitor Parameter Operasi Perlu Diubah? Tidak Ya Masukkan Pilihan Parameter Operasi Masukkan Nilai Parameter Operasi Kirimkan data Parameter Operasi ke DDS Exciter 139