Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
KMA DEPARTEMEN ADMINISTRASI & KEBIJAKAN KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA PROF. DRH. WIKU ADISASMITO, M.SC., PH.D.

Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

AUDIT LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D.

Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN

PENDEKATAN ECO-EFFISIENSI DALAM PENGELOLAAN USAHA

PARADIGMA PENGELOLAAN USAHA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

STRATEGI TEKNOLOGI PRODUKSI BERSIH MELALUI TATA KELOLA YANG APIK (GHK)

Pengertian, Konsep Dasar serta Perkembangan. Teknologi Bersih. (Clean Technology)

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP-42/MENLH/11 /94 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN AUDIT LINGKUNGAN,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Lampiran 1 CHECK LIST PRAKUALIFIKASI CSMS

Mata Ajaran : Manajemen Lingkungan Rumah Sakit Topik : Lingkungan Hidup & Sistem Manajemen Lingkungan RS Minggu Ke : II

BAB I PENDAHULUAN Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati Pencegahan Pencemaran Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan juga merupakan bagian yang takterpisahkan dari pembangunan, karena

UPAYA MINIMASI LIMBAH PADAT RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DOKTER KARIADI SEMARANG DENGAN PENERAPAN STRATEGI CLEANER PRODUCTION

BAB VI AUDIT LINGKUNGAN

pemerintah dan lembaga pelayanan itu sendiri. Dalam menjalankan fungsinya Rumah Sakit dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi karyawan, pasien,

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari. tujuan nasional (Depkes RI, 2009).

CLEANER PRODUCTION (PRODUKSI BERSIH)

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

LEMBAR PERTAMA UNTUK PERUSAHAAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PADA UNIT USAHA BUDIDAYA

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH DI PELABUHAN

Kuliah Pencegahan Pencemaran (CHA )

STANDAR INDUSTRI HIJAU

MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN

A. KRITERIA AUDIT SMK3

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT ISO 14001

2018, No profesi dan penyusunan okupasi atau jabatan nasional yang ditetapkan oleh Instansi Teknis; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaima

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ISO untuk meminimalkan limbah, by Sentral Sistem Consulting

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. seharusnya ada. Audit bertujuan untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum Setiap manusia akan menimbulkan buangan baik cairan, padatan maupun

Sistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO 14001

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada

Elemen Penilaian BAB VIII

1.1. Latar Belakang Sampah dan limbah rumah sakit adalah semua sampah dan limbah yang. atau limbah klinis dan non klinis baik padat maupun cair.

Pengelolaan Lingkungan

SIH Standar Industri Hijau

PRAKTEK PENCAPAIAN EKO-EFISIENSI DI KLASTER INDUSTRI TAPIOKA DESA SIDOMUKTI KABUPATEN PATI TUGAS AKHIR. Oleh: SAIFILLAILI NUR ROCHMAH L2D

BAB I PENDAHULUAN. maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal, perusahaan dapat

Laporan bulanan PPI Bulan September

STUDI PENGELOLAAN LIMBAH PADAT & CAIR PT X - PASURUAN SEBAGAI UPAYA PENERAPAN PROSES PRODUKSI BERSIH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengertian Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap

Bagian 2 Bagaimana mengefisiensikan energi

ISO Nur Hadi Wijaya

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa. Melalui produktivitas, perusahaan dapat pula mengetahui. melakukan peningkatan produktivitas.

Agro Industri Ramah Lingkungan Dede Sulaeman

PENERAPAN PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS 3R

PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA & BERACUN (B3)

Lampiran 1. Struktur Organisasi

PENGERTIAN: 1. Audit lingkungan sebagai alat pengelolaan (Management Tool) 2. Audit lingkungan merupakan evaluasi kinerja suatu usaha 3.

SOP PENILAIAN KETEPATAN WAKTU PENYERAHAN HASIL LAB SOP PELAYANAN LABORATURIUM DILUAR JAM KERJA SK DAN SOP PELAYANAN DI LUAR JAM KERJA

BAB I PENDAHULUAN. alam dalam prosesnya menjadi produk. Kegiatan tersebut dapat menimbulkan

PENERAPAN PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS 3R

MATERI III : ANALISIS BAHAYA

TEKNOLOGI BERSIH (CLEANER PRODUCTION)

RENCANA PROGRAM KERJA K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH

24/05/2013. Produksi Bersih (sebuah pengantar) PENDAHULUAN. Produksi Bersih (PB) PB Merupakan pendekatan yang cost-effective

MANAJEMEN PENCEGAHAN & SURVEILANS UNTUK INFEKSI NOSOKOMIAL

Bahan Baku. Aktivitas Produksi. Limbah

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.

Aspek Teknis. Manajemen Proyek (TKE 3101) oleh: Indah Susilawati, S.T., M.Eng.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. layanan pengelolaan limbah. PT PPLi beralamat di Jalan Raya Narogong, Desa

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1994 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENINGKATAN EFISIENSI PERUSAHAAN MELALUI KONSEP NON PRODUK OUTPUT (NPO) SEBAGAI BAGIAN INTERNALISASI BIAYA LINGKUNGAN

LAMPIRAN I Cara. Indikator. Kualitas (esensi) Ada/Tidak

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA.

Manajemen Bahan Kimia Melalui Responsible Care dari Penerapan Praktik Manajemen Kode Keamanan

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara

AUDIT LINGKUNGAN RUMAH SAKIT (sesi 2)

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

1. SOP pemeriksaan lab 1. Brosur pelayanan lab 2. Panduan pemeriksaan lab (ext) tersedia

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis sistem..., Dian Fitri Arestria, FKM UI, Universitas Indonesia

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO)

LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN

PENGUATAN PENANGANAN LIMBAH (PADAT) DI RUMAH SAKIT

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI PROSEDUR IDENTIFIKASI ASPEK DAN BAHAYA

Sumber: ISO Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996)

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

STANDAR KOMPETENSI MANAJER PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR. 1. Kualifikasi : Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air 2. Definisi

LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG FORMAT DAN ISI

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 26 TAHUN 2008

2012, No.71 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaita

PELAKSANAAN PROGRAM PEMANTAUAN LINGKUNGAN H M M C J WIRTJES IV ( YANCE ) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

Perencanaan Manajemen Energi (Energy Management Planning)

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa semua orang mempunyai hak yang sama dalam. berhak mendapatkan lingkungan sehat bagi pencapaian derajat kesehatan.

ASPEK PENILAIAN NILAI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara

BAB II BIAYA LINGKUNGAN: PENGUKURAN DAN PELAPORAN. tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang

Transkripsi:

KMA 43026 Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D.

United State Environmental Protection Agency DEFINISI PENCEGAHAN PENCEMARAN United State- Asia Environmental Partnership Colorado Dept. of Public Health and Environmental

United State Environmental Protection Agency Reduksi maksimum yang mungkin dilakukan terhadap semua limbah yang dihasilkan pada tempat produksi.

Colorado Dept. of Public Health and Environmental Reduksi atau menghilangkan penghasil bahan-bahan pencemar atau limbah pada sumbernya, melalui pengurangan penggunaan material-material berbahaya atau penggunaan/ pelaksanaan proses-proses atau praktik-praktik yang lebih efisien.

United State-Asia Environmental Partnership Suatu konsep yg sangat mirip dengan konsep minimisasi limbah (waste minimization), yg memfokuskan pada pelaksanaan proses manufaktur yg lebih efisien untuk mencegah produksi limbah dengan melakukan daur ulang terhadap limbah yg dihasilkan.

mengurangi beban pencemaran mengurangi keterpajanan para pegawai, pasien dan masyarakat dari limbah RS Tujuan Pencegahan Pencemaran mencegah bahaya dan risiko infeksi yang disebabkan limbah RS meminimalisasi biaya untuk eliminasi bahan pencemar dan biaya pengobatan penyakit

Mengurangi biaya operasional limbah Mengurangi resiko pelanggaran atau kerugian masyarakat akibat limbah RS yang dihasilkan Memperkuat citra RS di mata masyarakat Manfaat Program P2

Reduksi pada sumber (source reduction) Minimisasi limbah Konsep Pengelolaan Lingkungan Produksi bersih dan teknologi bersih Pengelolaan kualitas lingkungan menyeluruh (Total Quality Environmental Management/TQEM) Continous Quality Improvement (CQI)

Fokus Program P2 di RS Fokus lain Mencegah pencemaran (Preventing the Pollution) Eko-efisiensi (Eco-Efficiency) Limbah Klinis Limbah Domestik Limbah Cair Efisiensi Pemakai -an Air Bersih Efisiensi Pemakai -an Energi Listrik

Komponen Penting Program P2 1 Komitmen dari manajemen puncak 6 Menerapkan alternatifalternatif yang direkomendasikan 2 Sistem manajemen 3 Partisipasi karyawan 7 Mengulangi proses P2 secara periodik 4 Investigasi sistematis 8 Kerjasama saling menguntungkan 5 Mengadakan penilaian P2 9 Pengembangan terus menerus

Strategi & Langkah Implementasi Program P2 Menjelaskan apa yg dimaksud dengan P2 Memotivasi dan mendapatkan perhatian mereka Dimanakah P2 dapat ditempatkan bersama-sama dengan yg lainnya Penggabungan P2 ke dalam fasilitas program yang ada

Praktik-praktik yg mudah diimplementasikan 1 Menetapkan prosedur yang baku 2 Penyimpanan bahan-bahan material 3 Mengembangkan prosedur pengawasan inventory yang ketat 4 Pelabelan yang sesuai pd semua tangki 5 Menjauhkan unsur-unsur kontaminan dari cairan-cairan 6 Memisahkan aliran limbah 7 Menghitung total biaya pengolahan dan pembuangan limbah 8 Pengukuran, pengawasan dan pengontrolan proses 9 Fokuskan pada dan dalam proses 10 Waktu dan kondisi fasilitas

Contoh Program P2 Du Pont Proctor and Gamble (P&G) Lockheed Martin Astronautics

Du Pont Strategi Du Pont dalam mengubah citra perusahaan kimia adalah sebagai berikut: komitmen manajemen puncak (CEO) untuk mengubah lingkungan menjadi lebih baik, CEO Du Pont menyatakan bahwa selain sebagai Chief Executive Officer, dirinya juga Chief Environmental Officer Du Pont membentuk ELC (Environmental Leadership Council) yang beranggotakan Vice President dari berbagai usaha dan fungsi dan bertugas merumuskan dan mengevaluasi berbagai kebijakan dan pedoman lingkungan.

Du Pont Agar usaha-usaha tersebut berjalan dengan baik maka dilaksanakan berbagai seminar untuk berbagai tingkatan dengan pembicara, para pemerhati lingkungan yang menyampaikan pandangan-pandangan mereka kepada seluruh karyawan. Seminar ini sering ditindaklanjuti sampai pada diskusi yang lebih rinci. Tahap ini merupakan suatu proses kreatif untuk menciptakan berbagai inovasi. Hal-hal yang menjadi kunci keberhasilan Du Pont adalah: penyerahan tanggung jawab pelaksanaan program kepada manajer lini menjadikan kinerja lingkungan sebagai kriteria imbalan dan promosi bagi para manajer senior

Proctor and Gamble (P&G) Perusahaan P&G memiliki strategi dengan menggunakan kemasan dari botol yang telah didaur ulang. Strategi ini dilakukan dengan mendengarkan keinginan konsumen dan memenuhi kebutuhan mereka. Teknologi pengepakan yang baru pada produk deodorant berhasil menghilangkan kebutuhan akan kertas karton, yang mengurangi 3.4 million pounds limbah padat setiap tahunnya.

Lockheed Martin Astronautics Astronautics membuat komitmen untuk menjadi relawan dalam proyek reduksi pencemaran melalui perubahan model-model operasional tertentu pada sarana peluncuran dan fasilitas yang memproduksi pesawat luar angkasa. Hasil keseluruhan adalah pergeseran dari konsep liability management menjadi asset management melalui program pencegahan pencemaran (P2). Sampai dengan Desember 1995, Astronautics telah berhasil melakukan penurunan (reduction) sebagai berikut : Pengurangan volume limbah berbahaya sebanyak 85% Pengurangan Toluene sebanyak 50% Pengurangan MEK sebanyak 50% Pengurangan CFC solvents lebih dari 99% Pengurangan TCA sebesar lebih dari 99% Total pengurangan yang dihasilkan lebih dari 1.068 ton.

Pembentukan Program P2 Pembentukan program P2 diawali dengan adanya kebutuhan untuk mencegah produksi limbah dan kebutuhan tersebut muncul karena adanya stimulasi internal dan eksternal terhadap kondisi rs dimana komitmen manajemen puncak menjadi kunci kelangsungan dan kesuksesan program P2

Pengorganisasian Program Pemilihan personil rs untuk menjadi anggota gugus tugas program P2 harus selektif karena mereka yang akan bertanggung jawab penuh untuk mengembangkan perencanaan dan implementasi program P2 serta bekerjasama dengan unit lain di rs ataupun dengan pihak ekternal. Tata kerja gugus tugas diatur oleh kebijakan sendiri dalam bentuk tertulis.

Pengorganisasian Program Penetapan tujuan Sebelum memahami tujuan, perlu diajukan pertanyaan: Berapa banyak volume limbah yg dihasilkan? Berapa banyak pemakaian air bersih dan listrik rs? Apa keuntungan pragmatis dan jangka panjang bagi rs jika dilakukan upaya P2?

Konsisten dengan tujuan umum yang ingin dicapai. Fleksibel dan dapat diterapkan. Pertimbangan untuk menetapkan tujuan Konsisten dengan kebijakan program P2. Mudah didefinisikan & memiliki arti bagi kepentingan pegawai.

Kajian Rona Awal Tujuan menidentifikasi seluruh unit operasional yang ada di rs sehingga diperoleh informasi mengenai material masukan dan material terpakai sbg sumber & karakteristik limbah yg dihasilkan. Yg perlu diperhatikan pengetahuan terhadap sumber informasi (data sekunder) data rekam medik dan data lingkungan lainnya.

Informasi lainnya Informasi desain Informasi lingkungan Informasi sarana dan prasarana Data Lingkungan RS yg dibutuhkan untuk kajian rona awal Informasi aspek ekonomi Informasi material masukan

Informasi desain 1 Diagram alir proses layanan 2 Diagram aplikasi material medik dan non medik 3 Diagram perpipaan air dan instrumen elektronik (listrik) 4 5 Daftar peralatan dengan spesifikasi, denah gedung, pedoman-pedoman, formulir-formulir isian, dan sebagainya Rencana kerja jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang rumah sakit

Informasi Lingkungan Bentuk-bentuk limbah beracun & berbahaya menggambarkan beban rs pada aspek yg telah diregulasi dengan ketat oleh pemerintah. Inventarisasi limbah domestik, limbah medik & emisi gas buang menggambarkan potensi daya dukung & kerawanan pengelolaan limbah rs. Laporan tahunan pengelolaan limbah dapat memberikan beban kerja unit pengolahan limbah rs. Laporan audit lingkungan adalah hal yg terpenting karena dengan laporan tsb dapat diketahui efektifitas dan efisiensi dari upaya yg telah dilakukan rs dalam mengelola lingkungannya.

Informasi Lingkungan (2) Peraturan & perundang-undangan mengenai pengelolaan lingkungan rs. Prosedur Pengelolaan limbah menggambarkan praktik-praktik yg dilakukan rs dalam mengelola lingkungannya. Instalasi pengolahan limbah cair & padat, domestik & medik memberikan gambaran potensi sumber daya rs dalam mengelola limbahnya.

Informasi Material Masukan Formulir komposisi fisik, kimiawi dan biologi material, memberikan informasi potensi daya dukung dan kerawanan dalam pengelolaan sumber daya material rs bagi praktik-praktik P2 baik dari sisa kemasan maupun residu. Formulir keamanan material menggambarkan kondisi khusus penanganan beberapa material yg umumnya bersifat B3. Dokumentasi jumlah, volume dan berat material. Formulir permintaan, pembelian, pengadaan dan penyimpanan material.

Informasi Aspek Ekonomi Informasi ini akan memberikan gambaran beban biaya finansial yang harus ditanggung rumah sakit untuk mengelola limbah yang dihasilkannya maupun karena beaya pengelolaan material. Informasi ini mencakup biaya pengelolaan limbah, pengelolaan material dan perawatan instalasi pengolah limbah

Informasi Sarana dan Prasarana Informasi ini akan menggambarkan potensi sumber daya rumah sakit dalam mengelola limbahnya yang mencakup informasi mengenai jenis, fungsi dan jumlahnya; tahun pembuatan dan pembelian; dan kapasitas produksi dan konsumsi sumber daya (air dan energi) serta spesifikasi teknisnya.

Informasi Lainnya Kebijakan rumah sakit mengenai pengelolaan lingkungan dan Prosedur operasional standar masingmasing unit kegiatan Struktur organisasi, tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing unit operasional.

Acuan Penentuan Prioritas Analisis Proses dan Aliran Limbah Program P2 yang berkaitan dengan pelaksanaan peraturan dan perundang-undangan mengenai baku mutu limbah rumah sakit. Analisis biaya pengelolaan lingkungan Potensi program P2 yang mudah dilakukan dan aspek-aspek yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja Analisis limbah B3 yang berkaitan dengan toksisitas, potensi untuk terjadi infeksi, reaktivitas dan sebagainya. Analisis efisiensi sumber daya, pemanfaatan dan meminimalkan limbah

Peninjauan Lapangan Pelaksanaan penanganan limbah medik dan non medik di berbagai ruangan pada berbagai rentang waktu terutama pada saat limbah akan dikumpulkan dan atau pada saat limbah akan diangkut ke tempat pembuangan Pelaksanaan distribusi dan penyimpanan berbagai material masukan Permasalahan-permasalahan pengelolaan limbah yang tidak terungkap dan hanya menjadi rahasia pada para pegawai tertentu Pemeriksaan berbagai fasilitas pengelolaan limbah Pemeriksaan bau (odors) dan uap pada udara ruangan