Perekonomian Terbuka

dokumen-dokumen yang mirip
KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA)

PEREKONOMIAN 4 SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA) : RUMAH TANGGA + PERUSAHAAN + PEMERINTAH + PERDAGANGAN LUAR NEGERI

Pengeluaran Agregat yang direncanakan (AE) dan Ekuilibrium Output

Pertanyaan: Isi semua kolom tersebut (sertakan perhitungannya di bawah tabel)

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian

Keseimbangan Ekonomi Empat Sektor. Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB 3 KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR (TERTUTUP)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.

Perekonomian Suatu Negara

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa

DEVISA DAN KESEIMBANGAN DAN KETIDAKSEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian internasional, diantaranya yaitu impor. Kegiatan impor yang dilakukan

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

KESEIMBANGAN EKONOMI Melihat lebih mendalam keseimbangan Pendapatan Nasional yang ditentukan oleh Pengeluaran Agregat ( Pendekatan Keynesian )

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

Model Keseimbangan Pengeluaran dengan Campur Tangan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. internasional tidak bisa lepas dari hal-hal yang sedang dan akan berlangsung di

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu

Neraca Perdagangan : Pendekatan Analisa Parsial

BAB 2. Keseimbangan Perekonomian Dua Sektor (Tertutup Sederhana)

2. Derivasi Atau Perolehan Kurva BP (Neraca Pembayaran BOP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perekonomian Indonesia

Universitas Bina Darma

TEORI KEUANGAN INTERNASIONAL. Makalah Bisnis Internasional. Dosen Pengampu: Dian Perwitasari, S. Ak, M. Si

VII. SIMPULAN DAN SARAN

Pengantar Makro Ekonomi. Pengantar Ilmu Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

MAKALAH NERACA PEMBAYARAN. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perekonomian Indonesia Yang Dibina Oleh Ibu Dra. Sudarti, M.Si.

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik

II. TEORI EKONOMI MAKRO KLASIK

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

BAB 11 LANDASAN TEORI

KEBIJAKAN SELAMA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. akumulasi modal yang diperlukan untuk pembangunan perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan

KURVA PERMINTAAN AGREGAT (AGGREGATE DEMAND AD) PADA DIAGRAM AD AS (AGGREGATE SUPPLY - PENAWARAN AGREGAT) BERDASARKAN FUNGSI DARI SETIAP KOMPONEN AD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mengukur kinerja ekonomi suatu negara dapat dilakukan dengan menghitung

Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA

ekonomi Kelas X PELAKU KEGIATAN EKONOMI KTSP & K-13 A. RUMAH TANGGA KELUARGA a. Peran Rumah Tangga Keluarga Tujuan Pembelajaran

I. PENDAHULUAN. perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

EKONOMI INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara sedang berkembang di kawasan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia mengakibatkan perkembangan ekonomi Indonesia

ekonomi K-13 KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL K e l a s A. PENGERTIAN KEBIJAKAN MONETER Tujuan Pembelajaran

BAB II TINJAUAN TEORI. landasan teori yang digunakan dalam penelitian yaitu mengenai variabel-variabel

Keterkaitan BOP Dan Nilai Tukar

BAB I PENDAHULUAN. 2. untuk mencapai tingkat kestabilan harga secara mantap. 3. untuk mengatasi masalah pengangguran.

IV. MODEL ANALISIS IS-LM

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Melalui hal ini Indonesia diharapkan dapat bersaing dengan Negara-negara lain di

Transaksi NPI terdiri dari transaksi berjalan, transaksi modal dan finansial.

BAB I PENDAHULUAN. iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga,

I. PENDAHULUAN. Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

PEREKONOMIAN TERBUKA

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark. NILAI TUKAR DAN NERACA PEMBAYARAN MEET-11

Perdagangan, Globalisai, dan Neraca Pembayaran Internasional. Pengantar Ilmu Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia

V. TEORI INFLASI Pengertian Inflasi

ekonomi KTSP & K-13 PERDAGANGAN INTERNASIONAL K e l a s A. Konsep Dasar Tujuan Pembelajaran

BAB II TELAAH TEORITIS DAN PENGEMBANGAN MODEL PENELITIAN. Volatilitas (volatility)berasal dari kata dasar volatile(restiyanto, 2009).

Jenis-Jenis Inflasi. Berdasarkan Tingkat Keparahan;

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. dengan kekuatan permintaan dan penawaran (Waluya, 2003)

NERACA PEMBAYARAN ANDRI HELMI M, SE., MM. SISTEM EKONOMI INDONESIA

KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR

Indikator Inflasi Beberapa indeks yang sering digunakan untuk mengukur inflasi seperti;.

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

TEORI EKONOMI MAKRO Pendekatan Grafis dan Matematis Edisi Pertama Nuhfil Hanani Kardono

ABSTRAK. Kata kunci: PDB, Kurs, Impor, Utang luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB II KAJIAN PUSTAKA

IV. FUNGSI PENDAPATAN (Penerapan Fungsi Linear dalam Teori Ekonomi Makro)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan nilai tukar mengambang, tentu saja Indonesia menjadi sangat rentan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

KONSEP PURCHASING POWER PARITY DALAM PENENTUAN KURS MATA UANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EKONOMI. unlimited human s wants and needs. scarcity resources

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat. Hal ini diharapkan mampu menjadi basis kestabilan ekonomi bagi

Xpedia Ekonomi. Makroekonomi

Pertemuan ke-4 KONSUMSI DAN INVESTASI

ANALISA PENDAPATAN NASIONAL

Jenis Sistem Ekonomi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

KESEIMBANGAN DALAM PEREKONOMIAN TERTUTUP

KESEIMBANGAN AGREGAT DEMAND AGREGAT SUPPLY

Analisis Pendapatan Nasional Empat Sektor

Transkripsi:

Perekonomian Terbuka

Perekonomian Terbuka Perekonomian empat sektor (perekonomian terbuka) adalah suatu perekonomian yang didalamnya sudah terdapat perdagangan luar negeri (ekpor-impor). Pengeluaran agregat atau aggregat expenditure (AE) perekonomian 4 sektor terdiri dari : 1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga (C) 2. Pengeluaran investasi (I) 3. Pengeluaran belanja pemerintah (G) 4. Ekpor bersih (X-M)

Ekspor (X) Ekspor merupakan salah satu jenis pengeluaran agregat (aggregat expenditure), sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional yang akan dicapai oleh suatu negara. Apabila ekspor meningkat, maka pengeluaran agregat akan meningkat pula, dan keadaan ini selanjutnya akan menaikan pendapatan nasional. Namun sebaliknya, pendapatan nasional (Y) tidak dapat mempengaruhi besar kecilnya ekspor.

Besarnya kecilnya ekspor tidak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasional yang tejadi dalam perekonomian sehingga fungsi ekspor mempunyai bentuk yang sama dengan fungsi investasi dan pengeluaran pemerintah.

Fungsi Ekspor X X Y

Impor (M) Asumsi : faktor yang mempengaruhi besar kecilnya pembelian barang dari luar negeri (impor) suatu negara adalah kemampuan membayar (daya beli) negara tersebut terhadap barang impor. Makin tinggi kemampuan membayar (daya beli)- nya makin tinggi pula impor yang dapat dilakukannya. Karena tinggi rendahnya daya beli suatu negara dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasionalnya.

Maka tinggi rendahnya impor negara tersebut, juga ditentukan oleh besar kecilnya pendapatan nasionalnya. Makin tinggi pendapatan nasional, makin besar pula impor yang dapat dilakukan oleh negara tersebut

Fungsi Impor M M=mY M Y Slope= M/ Y Y

M = my M m Y = marginal propensity to import (MPI).

Pendapatan Nasional Keseimbangan Syarat keseimbangan perekonomian negara adalah : penawaran agregat (pendapatan nasional=y) = permintaan agregat (agregat demand).

Agregat demand dalam perekonomian terbuka adalah : AD = C + I + G + (X-M)

Sehingga pendapatan nasional ekuilibrium adalah : Y = C + I + G + (X M)

Keseimbangan Perekonomian Terbuka (Empat Sektor) C+I+G+(X-M) Y=AD E C+I+G+(X-M) C+I+G-M) C C-M 0 45 0 Y e Y

Keterangan Gambar Pendapatan Nasional Ekuilibrium Dimisalkan hanya sektor rumah tangga saja yang melakukan impor. Sehingga fungsi C juga meliputi pengeluaran untuk mengimpor barang dari luar negeri, maka fungsi pengeluaran rumah tangga untuk produk dalam negeri menjadi : C-M. Dengan demikian fungsi pengeluaran agregat (AD) dalam perekonomian terbuka adalah = C + I + G + (X-M). Fungsi pengeluaran agregat ini akan memotong garis penolong yang membentuk sudut 45 0 dengan sumbu horizontal, dititik E, dan pada titik ini keseimbangan perekonomian tercapai pada tingkat pendapatan nasional sebesar Y e.

Syarat keseimbangan yang lain dalam perekonomian terbuka adalah S + T + M = I + G + X S+T+M I+G+X 0 Y Y e

Perekonomian mencapai tingkat keseimbangan apabila : Y = AD = C + I + G + (X-M) Y = C + S + T C + I + G + (X-M) = C + S + T I + G + X = S + T + M

Angka Pengganda Dalam Perekonomian Empat Sektor (Perekonomian Terbuka) Pada keadaan keseimbangan : Y = C + I + G (X-M) Fungsi konsumsi : C = a + cy = a + c (Y-T) = a + cy-tt T = lump-sum tax Fungsi impor : M =my Jadi : Y = a + cy-tt + I + G + X my Y-cY-mY = a tt + I + G + X (1-c+m)Y = a tt + I + G + X 1 Y ( a tt (1 c m) I G X )

Jadi kalau salah satu unsur dari agregat demand yaitu, I dan G atau X berubah sebesar satu unit, maka Y akan berubah sebesar : 1 (1 c m)

multiplier investasi (k I ) : k I Y I (1 1 c m)

Multiplier belanja pemerintah (k G ) : k G Y G (1 1 c m)

Multiplier ekspor (k x ) k X Y X (1 1 c m)

Arus Kegiatan Ekonomi antara RTK, RTP, Pemerintah, Lembaga Keuangan, dan Masyarakat Luar Negeri Sumber : Boediono 22

Aliran permintaan : 1. Pengeluaran konsumsi oleh rumah tangga 2. Belanja barang oleh pemerintah 3. Investasi oleh pemerintah 4. Ekspor ke luar negeri 5. Kebutuhan tenaga kerja oleh pemerintah 6. Kebutuhan tenaga kerja oleh perusahaan 7. Kebutuhan uang tunai 8. Kebutuhan rumah tangga akan uang tunai 9. Kebutuhan perusahaan-perusahaan asing akan rupiah

Aliran penawaran 10. Hasil produksi dalam negeri 11. Impor dari luar negeri 12. Tenaga kerja yang disediakan oleh rumah tangga 13. Suplai uang kartal 14. Tabungan rumah tangga 15. Suplai uang giral 16. Suplai dana luar negeri

Faktor Pendorong Semua Negara melakukan perdagangan luar negeri Memperoleh barang yang tidak dapat dihasilkan di dalam negeri Mengimpor teknologi yang lebih modern dari negara lain Memperluas pasar produk-produk dalam negeri Memperoleh keuntungan dari spesialisasi

Keuntungan mutlak keuntungan yang diperoleh suatu negara dari melakukan spesialisasi dalam kegiatan menghasilkan produksinya kepada barangbarang yang efisiensinya lebih tinggi daripada negara-negara lain Keuntungan berbanding perdagangan luar negeri dapat pula berlangsung diantara dua negara dimana salah satu negara tersebut lebih efisien dari negara lain di dalam menghasilkan kedua-dua barang yang diperdagangkan

Keuntungan-keuntungan dari perdagangan Luar negeri Bagi Negara-Negara yang Mempunyai Keuntungan Mutlak Keadaan 1: Sebelum Perdagangan Negara Produksi Beras Produksi Baju Harga relatif Aus 3000 kg 50 helai 1 helai = 60kg Ind 5000 kg 25 helai 1 helai = 200kg Keadaan 2: Produksi Setelah Spesialisasi Negara Produksi Beras Produksi Baju Harga relatif Aus - 100 helai - Ind 10000 kg - - Keadaan 3: Produksi Setelah Spesialisasi Kurs pertukaran: 1 helai baju = 100 kg beras Negara Produksi Beras Produksi Baju Harga relatif Aus 5000kg 50 helai Ind 5000 kg 50 helai

Perdagangan memungkinkan suatu negara menikmati lebih banyak barang daripada yang dapat dihasilkan di dalam Negeri Syarat Perdagangan (Terms of trade) menggambarkan perbandingan diantara harga barang yang diekspor oleh suatu negra dengan harga barang yang diimpornya Px/Pm

NERACA PEMBAYARAN Merupakan suatu neraca pembukuan yang menunjukkan nilai berbagai jenis transakasi keuangan yang dilakukan diantara satu negara dengan negara lain dalam satu tahun tertentu Neraca Pembayaran dibedakan menjadi 2: Transaksi Berjalan (current account), tercatat transakasi berikut: a. Ekspor dan Impor barang-barang b. Ekspor dan Impor Jasa-Jasa Perbedaan antara nilai ekspor dan impor Neraca Perdagangan

- Lalu lintas Modal (Capital Account), tercatat 2 golongan: a. Aliran modal pemerintah b. Aliran Modal Swasta

Neraca Pembayaran Indonesia Tahun 1969-1993 Jns Transaksi 1969 1980 1985 1990 1993 A. Transakasi Berjalan 1. Barang a. Ekspor b. Impor 2. Jasa-Jasa 3. Pemberian B. Lalu Lintas Modal 1. Modal pemerintah 2. Modal Swasta C. Jumlah A + B D. Selisih Perhitungan E. Kedudukan Neraca Pembayaran: Defisit (+)/ Surplus (-) 995 995-425 - 17.489 9.962-5.537 20 49.901 14.427-7.663-26.807 29.198-8.592-37.186-10.876-284 1.773 4.783 633 748 71-1.315 1.191 4.11. 5.583-70 2478 1.823 1.506 3.443 50-788 247 293-2.716 +20-1.690-2.070-2.099-727

Ekspor barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri dan dibeli oleh orang-orang asing Impor Kebalikannya Ekspor netto + X M Faktor yang menentukan ekspor: Kemampuan dari negara tersebut untuk memproduksi barang-barang yang dapat bersaing di pasaran Luar negeri

Faktor yang menentukan impor sampai dimana kesanggupan barang-barang yang diproduksikan di negara-negara lain untuk bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan di negara itu M > X akan menimbulkan masalah yang berujung pada kelesuan perekonomian

Langkah-Langkah yang Dapat Dilaksanakan Pemerintah 1. Kebijakan Menekan Pengeluaran Langkah-langkah pemerintah untuk menstabilkan neraca pembayaran yang sedang dalam keadaan defisit dengan melakukan tindakan-tindakan yang mengurangi pengeluaran agregat Dilakukan pada saat inflasi Langkah-langkahnya: a. Meningkatkan pajak pendapatan b. Meningkatkan tingkat bunga c. Mengurangi pengeluaran pemerintah

2. Kebijakan memindahkan Pengeluaran Tindakan-tindakan pemerintah untuk menstabilkan sektor luar negeri yang sifatnya mendorong masyarakat mengurangi impor, melakukan konsumsi yang lebih banyak ke atas barang-barang buatan Dalam negeri dan meningkatkan ekspor Dilakukan pada saat terjadi pengangguran, defisit Dibedakan menjadi 2 golongan: a. Kebijakan memindahkan pengeluaran secara paksa: - Mengurangi impor - Meningkatkan pajak impor - Menentukan quota atas barang-barang tertentu - Mengawasi penggunaan valas yang dimiliki

b. Insentif untuk mengekspor Menciptakan perangsang-perangsang mengekspor Melakukan devaluasi Penghambat Impor Langkah-langakah pemerintah dalam perpajakan atau peraturan-peraturan impor yang mengurangi kebebasan perdagangan luar negeri,

Dibedakan menjadi: 1. Penghambat Tarif Tarif Pajak atas barang-barang yang diimpor Umumnya bersifat ad volarem pajak impor yang nilainya ditentukan dalam presentasi dari nilai barang yang diimpor Tarif spesifik pajak impor tetap Quota Pembatas jumlah barang yang boleh diimpor Pengaruh tarif keatas impor - Konsumsi berkurang - Harga naik - Pemerintah memperoleh pakjak impor - Produksi barang di dalam negeri menurun - Pengurangan impor mendorong negara lain membatasi impornya

2. Penghambat non tarif Tujuan-tujuan kebijakan menghambat impor: Mengtasai masalah deflasi dan pengangguran Menghapuskan defisit dalam neraca pembayaran Mensukseskan usaha mendiversifikasi perekonomian Melindungi industri yang baru berkembang Melindungi industri dalam negeri yang kedudukannya terancam

Pengawasan Penggunaan Devisa (Exchange control) Tindakan Bank Sentral yang mengatur penggunaan valas untuk tujuan impor dan investasi ke luar negeri Bertujuan untuk merubah arah kecenderungan yang muncul bila penggunaan devisa tidak diawasi yaitu sistem ini bertujuan mendorong ekspor dan pemasukan modal dan mengurangi impor dan aliran modal ke luar

Devaluasi Merugikan konsumen dan pihak-pihak yang berutang ke luar negeri Syarat kesuksesan devaluasi: 1. Permintaan ke atas ekspor negara itu elastis 2. Impor negara itu permintaannya elastis 3. Penawaran Barang ekspor elastis 4. Inflasi yang ada di Dalam Negeri dapat dikendalikan 5. Negara-negara lain tidak mendevaluasikan mata uangnya