MENGEFEKTIFKAN PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK BAGI GURU IPA SMP NEGERI 8 MATARAM SEMESTER SATU TAHUN 2015/2018 UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS L. Marwan Kepala SMP Negeri 8 Mataram E-mail:- ABSTRAK: Yang melatarbelakangi diadakannya Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini karena rendahnya kompetensi guru IPA dalam proses pembelajaran di kelas. Solusinya yaitu dengan mengefektifkan pelaksanaan supervisi akademik. Permasalahannya bagaimana mengefektifkan pelaksanaan supervisi akademik bagi guru IPA SMP Negeri 8 Mataram. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan supervisi akademik dalam upaya meningkatkan kompetensi guru IPA dalam pembelajaran di kelas, yang manfaatnya bagi kepala sekolah adalah untuk mengetahui peningkatan guru dalam proses pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus, masing-masing siklus kegiatannya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian pada siklus ke 2 menunjukkan peningkatan kompetensi guru IPA dalam proses pembelajaran di kelas senyatanya. Kata Kunci: Supervisi Akademis, Kompetensi Guru. PENDAHULUAN Rendahnya kompetensi guru IPA dalam proses pembelajaran di kelas disebabkan karena pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah belum efektif, yang berdampak proses pembelajaran kurang kondusif. Solusi yang dilakukan oleh kepala SMP Negeri 8 Mataram yaitu dengan mengefektifkan pelaksanaan supervisi akademik bagi guru IPA. Untuk membuktikan dugaan itu maka diadakan penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran (Daresh, 1989, Glickman, et al. 2007). Supervisi akademik tidak terlepas dari penilaian kinerja guru dalam mengelola pembelajaran. Sergiovanni (1987) menegaskan bahwa refleksi praktis penilaian kinerja guru dalam supervisi akademik adalah melihat kondisi nyata kinerja guru untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, misalnya apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelas?, apa yang sebenarnya dilakukan oleh guru dan siswa di dalam kelas?, aktivitas-aktivitas mana dari keseluruhan aktivitas di dalam kelas itu yang bermakna bagi guru dan murid?, apa yang telah dilakukan oleh guru dalam mencapai tujuan akademik?, apa kelebihan dan kekurangan guru dan bagaimana cara mengembangkannya?. Berdasarkan jawaban atas pertanyaanpertanyaan ini akan diperoleh informasi mengenai kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Namun satu hal yang perlu ditegskan di sini, bahwa setelah melakukan penilaian kinerja berarti selesailah pelaksanaan supervisi akademik, melainkan harus dilanjutkan dengan tindak lanjutnya berupa pembuatan program supervisi akademik dan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya. Supervisi akademik yang dimaksud dalam penelitian tindakan sekolah (PTS) ini adalah kompetensi guru IPA SMP Negeri 8 Mataram dalam proses pembelajaran di kelas senyatanya berdasarkan Permen 41 Tahun 2007 tentang standar proses. Format dan sistematik serta pedoman penskorannya disesuaikan dengan kurikulum 2007. Kompetensi supervisi akademik intinya adalah pembina guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran. Sasaran supervisi akademik adalah guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, yang terdiri dari materi pokok dalam proses pembelajaran, yang terdiri dari materi pokok dalam proses pembelajaran, penyusunan silabus dan RPP, pemilihan strategi/ metode/ teknik pembelajaran, penggunaan media dan teknologi informasi dalam pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran serta penelitian tindakan kelas. Oleh karena itu, materi ini dapat diharapkan dapat memberikan wawasan kepada Kepala Sekolah dalam meningkatkan kompetensi supervisi akademik yang meliputi: (1) memahami konsep supervisi akademik, (2) membuat rencana program supervisi akademik, (3) menerapkan teknik- 510
teknik supervisi akademik, (4) menerapkan supervisi klinis, dan (5) melaksanakan tindak lanjut supervisi akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan supervisi akademik bagi guru IPA SMP Negeri 8 Mataram dalam proses pembelajaran di kelas senyatanya. Manfaatnya agar kepala sekolah mengetahui peningkatan kompetensi bagi guru IPA dalam proses pembelajaran di kelas. Indikator dalam penelitian ini dikatakan berhasil, jika: 1. Hasil observasi kepala sekolah maupun observasi guru selama proses pembimbingan telah memperoleh skor ratarata > 4,0 (kategori baik/kategori aktif) 2. Hasil nilai rata-rata guru dalam proses pembelajaran mencapai > 85% dengan nilai rata-rata > 70,00 (kategori baik) METODE Penelitian telah dilaksanakan di SMP Negeri 8 Mataram dengan mengefektifkan pelaksanaan supervisi akademik bagi lima orang guru IPA dengan rincian guru kelas VII tiga orang, guru kelas VIII satu orang dan guru kelas IX satu orang. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang skenario pelaksanaan tindakan dalam kegiatan supervisi akademik ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1. Skenario pelaksanaan Tindakan (Suharjo, 2009) Gambaran secara rinci kegiatan masing-masing tahap dapat dijelaskan sebagai berikut: A. Siklus I 1. Tahap I : Perencanaan Tindakan a. Menyusun materi tentang supervisi akademik b. Menetapkan skneario dan langkahlangkah pembimbingan c. Menyusun instrumen observasi kepala sekolah dan observasi guru d. Menentukan jadwal kegiatan supervisi akademik e. Menyusun pedoman analisa data hasil observasi dan hasil supervisi akademik 2. Tahap II : Pelaksanaan Tindakan a. Kegiatan bimbingan Menyampaikan materi tentang tata cara mengajar yang baik dan benar Melaksanakan tanya jawab tentang tata cara mengajar yang baik dan benar Memberikan bimbingan terhadap peserta yang mengalami kesulitan Memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi guru Memberikan penguatan/reward Memberikan tugas individual b. Kegiatan supervisi akademik Secara terjadwal dan bergiliran peneliti melakukan supervisi akademik di kelas tempat guru mengajar c. Tahap III : Pengamatan/pengumpulan a. Pengamatan terhadap aktifitas guru selama pembimbingan b. Pengamatan terhadap guru dalam proses pembelajaran (supervisi akademik) 511
c. Menilai hasil tampilan guru selama proses pembelajaran di kelas d. Tahap IV : Refleksi a. Renungan atas data hasil observasi dan hasil penilaian selama proses pembelajaran di kelas b. Pengolahan data hasil penelitian dan mencocokkan dengan indikator keberhasilan c. Rencana perbaikan dan penyempurnaan d. Memberikan penguatan atas hasil yang diperolehnya. e. Rencana tindak lanjut B. Siklus II Jenis kegiatan pada siklus II ini pada dasarnya sama dengan siklus I, bedanya hanya terjadi perbaikan/penyempurnaan dalam pelaksanaannya. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Siklus I telah berhasil merencanakan yakni; menyusun materi tentang supervisi akademik, menetapkan skenario dan langkah-langkah pembimbingan, menyusun instrumen kepala sekolah dan guru, menentukan jadwal kegiatan, dan menyusun pedoman analisa data hasil observasi dan hasil supervisi akademik. melaksanakan pendampingan klasikal, dan penilaian kinerja guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan instrumen yang telah ditetapkan, serta kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dengan perencanaan. Hasil pengamatan dalam kegiatan pendampingan diperoleh data ; hasil observasi kepala sekolah memperoleh skor rata-rata 2,90 (belum tuntas), sedangkan hasil observasi guru oleh peneliti memperoleh skor rata-rata 3,60 (belum tuntas). Hasil kegiatan guru dalam proses pembelajaran memperoleh nilai rata-rata 69,48 (belum tuntas) dan prosentase ketuntasan mencapai 40%. merefleksi atas perolehan hasil observasi maupun nilai kegiatan pembelajaran, hasilnya di cocokkan dengan indikator keberhasilan, ternyata masih dibawah indikator yang telah ditetapkan. Peneliti memperbaiki kesalahan-kesalahan dan melanjutkan penelitian pada siklus II dengan mengoptimalkan semua tahapan kegiatan penelitian. 2. Siklus II Pada tahapan ini semua rencana kegiatan berhasil dilaksanakan dan lebih dioptimalkan sehingga semua perencanaan dapat dilaksanakan dengan baik dan benar serta lebih teliti dalam pelaksanaannya. melaksanakan pendampingan/pembimbingan tentang tata cara mengajar yang baik dan benar. Sedangkan pada pertemuan berikutnya (pertemuan kedua) peneliti mengamati tata cara mengajar di kelas bagi 5 (lima) guru IPA secara bergiliran sesuai jadwal yang telah ditetapkan pada siklus sebelumnya. c. Tahap Pengamatan.Pengumpulan Hasil pengamatan observasi selama kepala sekolah membimbing guru tentang tata cara mengajar yang baik dan benar yang diperaktikkan di kelas senyatanya diperoleh data sebagai berikut; 1) hasil pengamatan kepala sekolah memperoleh skor rata-rata 4,10 dari indikator yang diharapkan > 4,0, sedangkan hasil observasi guru (aktifitas guru) selama pendampingan diperoleh skor rata-rata 4,40 dari indikator keberhasilan > 4,0. Nilai rata-rata kegiatan pembelajaran 87,00 dari indikator keberhasilan > 70,00 dan prosentase ketuntasan 100%. Hasil pengamatan kepala sekolah, guru, dan nilai rata-rata kegiatan pembelajaran sudah melebihi indikator yang diharapkan. 512
Penelitian dihentikan pada siklus II dengan peningkatan hasil yang signifikan. B. Pembahasan 1. Siklus I Pada tahap perencanaan ini ada satu kendala yang dihadapi yaitu dalam penyusunan instrumen penilaian kinerja guru dalam proses pembelajaran berdasarkan peremn 41 tahun 2007 tentang standar proses. Faktor penyebabnya peneliti belum menelaah isi Permen itu yang berdampak terhentinya penyusunan instrumen. Solusi peneliti minta petunjuk kepada pengawas pembimbing, akhirnya instrumen dimaksud berhasil disusunnya. Pada tahap pelaksanaan ini kendalanya adalah melakukan tanya jawab kepada peserta pendampingan masalah materi pembimbingan, faktor penyebabnya dalam menjelaskan peneliti terkesan tergesa-gesa yang berdampak peserta pendampingan rata-rata diam tidak ada yang bertanya. Solusi yang dilakukan yaitu dengan mengulangi secara perlahan-lahan menyampaikan materi pendampingan sehingga semua peserta memahami dan bisa bertanya dan menjawab pertanyaan. Kendala yang dialami yaitu tentang penilaian kinerja guru pada saat proses pembelajaran yakni pada waktu yang bersamaan peneliti ada kegiatan lain yang sama-sama penting, dampaknya pelaksanaan penilaian kurang sempurna. Solusinya peneliti minta tolong kepada wakilnya untuk menggantikan sementara, dan hasilnya proses pembelajaran kembali berjalan lancar. Kendala yang dihadapi adalah tentang pengolahan data, hal ini disebabkan karena data yang diharapkan dari guru yakni RPP tidak bisa serentak dikumpulkan, dampaknya adalah tertundanya pelaksanaan pengolahan data. Solusinya, peneliti menunggu sampai semua guru mengumpulkan RPP barulah pengolahan data dapat dilaksanakan. 2. Siklus II tidak mengalami hambatan, sehingga semua tahapan dalam perencanaan dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. juga tida ada hambatan, pada pertemuan pertama kegiatan pendampingan secara klasikal berjalan lancar. Pada pertemuan kedua proses pengamatan/penilaian guru selama proses pembelajaran di kelas senyatanya tidak ada hambatan, semuanya berjalan sesuai rencana. Pengamatan kegiatan kepala sekolah menyusun kegiatan guru, indikatornya adalah > 4,0. Hasil pengamatan kepala sekolah memperoleh skor rata-rata 4, 10 dan hasil aktifitas guru skor rata-rata 4,40. Sedangkan kinerja guru dalam proses pembelajaran indikatornya > 70,00, perolehan rata-rata 87,06 dengan presentase ketuntasan 100%. Ini artinya indikator keberhasilan telah terlampaui. Karena semua indikator keberhasilan sudah tercapai maka Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dihentikan pada siklus II dengan peningkatan perolehan hasil yang sangat signifikan. SIMPULAN Pelaksanaan supervisi akademik bagi guru IPA SMP Negeri 8 Mataram sangat efektif dalam upaya meningkatkan kompetensinya dalam proses pembelajaran di kelas senyatanya. Hasil menunjukkan bahwa pada siklus II semua indikator keberhasilan dapat dilampaui. 513
No Jenis Kegiatan Indikator Keberhasilan Siklus I Siklus II Keterangan 1. Hasil Observasi Kepala Sekolah > 4,0 2,90 4,10 Tuntas 2. Hasil Observasi Guru/Aktifitas Guru > 4,0 3,60 4,40 Tuntas 3. Nilai Kegiatan Pembelajaran > 70,00 69,48 87,06 Tuntas 4. % Ketuntasan 40% 100% Karena indikator keberhasilan telah terlampaui maka Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dihentikan pada siklus II dengan peningkatan hasil yang sangat signifikan. SARAN Disarankan kepada semua kepala sekolah sejawat agar melaksanakan supervisi akademik, karena dengan supervisi akademik kompetensi guru dalam proses pembelajaran dapat ditingkatkan. Kepada semua guru diharapkan melaksanakan proses pembelajaran dengan sungguh-sungguh agar hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. DAFTAR RUJUKAN Alexander Mackie College of Advance Education. 1981. Supervision of Practice Teaching. Primary Program, Sydney, Australia. Dodd, W.A. 1972. Primary School Inspection in New Countries. London: Oxford University Press. Glickman, C.D., Gordon, S.P., and Ross- Gordon, J.M. 2007. Supervision and Instructional Leadership A Development Approach. Seventh Edition. Boston: Perason. Gwynn, J.M. 1961. Theory and Practice of Supervision. New York: Dodd, Mead & Company. Mantja, W. 1984. Efektivitas Supervisi Klinik dalam Pembimbingan Praktek Mengajar Mahasiswa IKIP Malang, Tesis. FPS IKIP Malang. Nana Sujana, 2009, Pendidikan Tingkat KePenelitian Konsep Dan Aplikasinya Bagi Peneliti Sekolah, Jakarta: LPP Bina Mitra. Robbins, S.P.2008. The Truth about Managing People. Second Edition. Upper Sadle River, New Jersey: Pearson Education, Inc. Sergiovanni, T.J. 1982. Supervision of Teaching. Alexandria: Association for Supervision and Curriculum Development. Suharjono, 2009, Melaksanakan Sekolah Sebagai Kegiatan Penelitian Tindakan Sekolah Sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi Penelitia Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara. Sullivan, S. & Glanz, J. 2005. Supervision that Improving Teaching Strategies and Techniques. Thousand Oaks, California: Corwin Press. Sullivan, S & Glanz, J. 2005. Supervision that ImprovesTeaching Strategies and Techniques. Thousand Oaks, California: Corwin Press. Supervisi Akademik dalam peningkatan profesionalisme guru. 2006. Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah Pendidikan Dasar. Direktorat Tenaga Kependidikan Ditjen PMPTK Depdiknas. Wiles, J. dan J. Bondi. 1986. Supervision: A Guide to Practice. Second Edition. Columbus: Charles E. Merrill Publishing Company Verma, V.K. 1996. The Human Aspects of Project Management Human Resources Skills for the Project Manager. Volume Two. Harper Darby,PA: Project Management Institute 514